Anda di halaman 1dari 14

Analisis Novel Hujan Bulan Juni

DI SUSUN OLEH:
1. Aditya Kelas: XII IPS 2
2. Arsyl Kelas: XII IPS 2
Tahun Pelajaran 2023 - 2024

Jalan Agung Utara STS Blok A, Sunter Agung Telp 021-6452717


Fax. 021-65300067 Website: sman15jkt.sch.id
Email: sman15jakarta.utara@gmail.com
JAKARTA
Kode Pos 14350

Novel Hujan Bulan Juni

Pengarang : Sapardi Djoko Damono


Judul Novel : Hujan Bulan Juni
Tahun Terbit : 2015
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
i

Daftar Isi

Halaman Judul.......................................................................................................i
Pandangan Pengarang Dalam Novel ...................................................................1
Interpretasi Pandangan Pengarang......................................................................2

Sinopsis ..............................................................................................................3
Unsur Intrinsik:.....................................................................................................4
 Tema............................................................................................. .............4
 Tokoh.........................................................................................................4
 Alur/Plot........................................................................................... .........4
 Latar/Setting............................................................................... ...............5
 Sudut Pandang..........................................................................................5
 Amanat......................................................................................................6
Unsur Ekstrinsik: ................................................................................................7
 Latar Belakang: ........................................................................................7
• Asal Daerah.............................................................................................7
• Pendidikan........................................................................................ ......7
• Karya – Karya.................................................................................... ......7
• Nilai – Nilai.............................................................................................7
Kebahasaan Novel................................................................................................8
Penutup..........................................................................................................9-10
~ Pandangan Pengarang Dalam Novel
Novel “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko Damono memiliki berbagai
lapisan makna dan pandangan yang bisa diinterpretasikan oleh pembaca.
Sebagai karya sastra, pandangan pengarang bisa tercermin melalui karakter,
narasi, dan tema yang diangkat. Meskipun saya tidak dapat memberikan
pandangan langsung dari pengarang, namun beberapa aspek yang bisa menjadi
refleksi pandangan pengarang dalam novel ini antara lain:
1. Romantisme dan Kehidupan Sehari-hari:
Pandangan pengarang mungkin tercermin dalam romantisme yang diusung
dalam hubungan antara Anissa dan Angga wira, serta penggambaran
kehidupan sehari-hari di sekitar mereka.
2. Pesan Filosofis:
Sapardi Djoko Damono dikenal dengan karya-karya sastra yang mengandung
pesan filosofis. Pandangan tentang kehidupan, cinta, dan alam mungkin
diungkapkan melalui dialog dan narasi dalam novel.
3. Bahasa dan Gaya Penulisan:
Pilihan kata, gaya penulisan, dan penggunaan bahasa Jawa mungkin
mencerminkan pandangan pengarang terhadap kekayaan budaya dan bahasa
Indonesia.
4. Simbolisme:
Objek atau elemen tertentu dalam novel dapat memiliki makna simbolis yang
mewakili pandangan atau nilai-nilai yang dipegang oleh pengarang.
5. Kontribusi terhadap Sastra Indonesia:
Pandangan pengarang bisa tercermin dalam bagaimana novel ini memberikan
kontribusi terhadap sastra Indonesia, baik dalam hal gaya penulisan, tema yang
diangkat, atau pesan yang ingin disampaikan.
1
~ Interpretasi Pandangan Pengarang
Interpretasi terhadap pandangan pengarang dalam novel “Hujan Bulan Juni”
bisa bervariasi tergantung pada perspektif pembaca. Meskipun saya tidak
dapat memberikan pandangan langsung dari pengarang, namun berikut
beberapa aspek yang dapat diinterpretasikan:
1. Keseimbangan Antara Alam dan Manusia:
Pengarang mungkin menghadirkan keseimbangan antara kehidupan manusia
dan keindahan alam sebagai tema sentral. Hujan, bulan, dan unsur alam
lainnya dapat diartikan sebagai bagian integral dari kehidupan manusia.
2. Cinta dan Romantisme:
Pandangan pengarang terhadap cinta dan romantisme dapat tercermin melalui
hubungan antara Anissa dan Anggawira. Bagaimana cinta dapat menjadi
sumber kebahagiaan dan keindahan dalam kehidupan.
3. Pemberdayaan Bahasa Jawa:
Penggunaan bahasa Jawa dalam novel bisa mencerminkan pandangan
pengarang terhadap pentingnya melestarikan dan memperkaya bahasa
Indonesia, serta nilai-nilai budaya lokal.
4. Filosofi Hidup:
Pesan filosofis atau pandangan pengarang tentang makna hidup, keindahan,
dan keseimbangan mungkin tergambar melalui dialog, pemikiran karakter, dan
peristiwa dalam novel.
5. Kritik Terhadap Masyarakat atau Budaya:
Pengarang mungkin menyampaikan kritik atau komentar terhadap beberapa
aspek masyarakat atau budaya melalui narasi atau karakter dalam novel.
6. Pertautan dengan Puisi:
Sapardi Djoko Damono, selain sebagai penulis prosa, juga seorang penyair.
Pandangan pengarang tentang keindahan dan kekayaan bahasa dalam puisi
mungkin tercermin dalam cara ia menyusun kalimat dan menggambarkan
suasana dalam novel.
2
~ Sinopsis
Ini adalah kisah mengenai hubungan percintaan antara Sarwono, pria
sederhana yang kaku, dan Pingkan, gadis yang jika boleh saya kategorikan
layaknya syarat untuk menjadi Miss Universe: Brain, Beauty dan, Behavior.
Gadis itu berdarah campuran dari dua suku, Jawa (Solo) dan Minahasa
(Manado). Toar merupakan lakak Pingkan sekaligus sahabat Sarwono. Dari
persahabatannya itulah, kisah cinta mereka dimulai.
Sarwono adalah seorang antropolog. Ia sedang disibukkan dengan
pekerjaannya sebagai peneliti. Sarwono mendapatkan tugas itu dari dosen
seniornya. Tak lama kemudian, mereka berdua, Pingkan dan Sarwono, akibat
sering bertemu maka keduanya saling jatuh cinta. Namun, mereka dibenturkan
oleh sebuah kendala, yakni perbedaan agama.
Uniknya, cinta mereka dipenuhi dengan obrolan yang remeh setiap kali sedang
pergi bersama. Namun, justru karena obrolan mereka itulah yang membuat
suasana romantis di antara keduanya semakin berkembang. Pada bab awal,
Sarwono dibuat gembira, karena tiga puisi karyanya dimuat di sebuah koran
bernama Swara Keyakinan. Sayangnya, tanggapan Pingkan setelah mengetahui
hal itu biasa saja.
Ia malah mengatakan bahwa puisi Sarwono itu kisruh dan cengeng, saat
membaca puisi Sarwono yang lain, selain yang dimuat hari itu. Sarwono belum
sempat memperlihatkan kepadanya, dan ia mengetahui bahwa, Pingkan
mungkin tidak akan memberikan reaksi baik. Namun, meski begitu, gadis
berkulit putih itu tetap memberikan perhatiannya kepada Sarwono.
Malah Pingkan juga pernah merasa kasihan saat Sarwono yang bertubuh kurus
itu terbatuk-batuk. Meski Sarwono berdalih dengan mengatakan dirinya sehat,
Pingkan akan membantah perkataannya. Ia mempertanyakan apa yang
dimaksud Sarwono sebagai sehat? Suka merokok dan batuk-batuk kok dibilang
sehat?
Itu dia cara Pingkan menunjukkan rasa sayangnya kepada pria jawa yang ia
cintai. Sebab, Pingkan mengetahui bahwa Sarwono pernah gagal untuk
melanjutkan studi ke Amerika akibat terdapat flek di paru-parunya yang
mencurigakan. Sayangnya, Pingkan harus melanjutkan studinya di Negeri
Sakura. Ia dikirim dari kampusnya dan melaksanakan perintah prodinya.

3
~ Unsur intrinsik
 Tema
Tema kisah percintaan antara dua dosen muda yang penuh liku karena
dihadapkan pada berbagai perbedaan yaitu budaya, suku dan agama. Amanat
dari novel Hujan Bulan Juni adalah kita hidup dengan aturan yang berbeda
dengan daerah lain maka kita harus bisa menerima perbedaan itu dan bisa
saling menghormati.

 Tokoh
Tokoh utama adalah Sarwono yang memiliki watak watak lugu, pandai, dan
humoris. Tokoh tambahan adalah a) Pingkan yang memiliki watak perhatian,
cerdas, dan penyayang, b) Toar yang memiliki watak penuh syukur dan baik. C)
Pak Hadi yang memiliki watak penuh syukur dan baik, d) Bu Hadi yang memiliki
watak penuh keyakinan. E) Bu Hartini yang memiliki watak pendirian yang
teguh.

 Alur/Plot
Novel ini mengisahkan tentang perjalanan cinta dua tokoh utama, yaitu Awan
Setiawan dan Arini Saraswati. Awan adalah seorang penyair yang merindukan
kehadiran Arini, seorang perempuan cantik yang tak pernah ia temui. Arini
sendiri adalah seorang janda muda yang tengah menjalani kehidupan sebagai
dosen.
Melalui puisi-puisi Awan, hubungan keduanya tumbuh dan berkembang.
Mereka akhirnya bertemu dan menjalin hubungan yang penuh warna. Namun,
kebahagiaan mereka terusik oleh masa lalu Arini yang kelam dan keluarga
Awan yang tidak mendukung hubungan mereka.
Dengan bahasa yang indah dan penuh makna, Sapardi Djoko Damono
menggambarkan perasaan cinta, kehilangan, dan kebahagiaan dalam novel ini.
Alur cerita yang melibatkan puisi-puisi menjadi daya tarik utama, menciptakan
pengalaman membaca yang mendalam tentang perjalanan cinta yang rumit
dan penuh emosi.
4
 Latar atau Setting
Latar atau setting dalam novel “Hujan Bulan Juni” sebagian besar berlangsung
di Yogyakarta, Indonesia. Kota Yogyakarta menjadi latar utama di mana tokoh-
tokoh utama, seperti Awan Setiawan dan Arini Saraswati, menjalani kehidupan
mereka. Yogyakarta dipilih sebagai setting karena novel ini juga
menggambarkan suasana kota tersebut, baik secara fisik maupun budaya.
Selain Yogyakarta, novel ini juga membawa pembaca ke beberapa tempat lain
yang menjadi bagian dari kisah, seperti Jakarta dan Bali. Meskipun demikian,
Yogyakarta tetap menjadi pusat cerita dan memberikan warna tersendiri dalam
menggambarkan suasana dan budaya Indonesia.
Penggambaran latar dalam novel ini tidak hanya mencakup aspek fisik tempat,
tetapi juga suasana, budaya, dan nilai-nilai lokal yang menjadi bagian integral
dari cerita cinta dan perjalanan tokoh-tokoh di dalamnya.

 Sudut Pandang
Novel “Hujan Bulan Juni” ditulis dengan sudut pandang orang pertama . Sudut
pandang ini memungkinkan pembaca melihat dan merasakan kisah dari
perspektif langsung tokoh utama, Awan Setiawan. Sebagai narator utama,
Awan memberikan insight pribadi, perasaan, dan pengalamannya secara
langsung kepada pembaca.
Dengan sudut pandang orang pertama, pembaca dapat meresapi pemikiran
dan emosi tokoh utama secara mendalam. Hal ini memberikan dimensi
keintiman dan mendalamkan pengalaman membaca, seolah-olah pembaca
dapat masuk ke dalam pikiran dan perasaan Awan secara langsung.
Sudut pandang ini juga memungkinkan penulis, Sapardi Djoko Damono, untuk
menggambarkan dunia dalam novel dengan cara yang lebih personal dan
subjektif, sehingga menciptakan koneksi yang kuat antara pembaca dan tokoh
utama.
5
 Amanat
Amanat dalam sebuah karya sastra, termasuk novel seperti “Hujan Bulan Juni,”
adalah pesan atau gagasan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
Meskipun amanat bisa diinterpretasikan secara subjektif, beberapa unsur yang
mungkin termasuk amanat dalam novel tersebut antara lain:
1. Cinta dan Kebersamaan:
Novel ini sering dianggap mengandung amanat tentang cinta dan
kebersamaan, mengingat cerita utamanya berkisar pada hubungan antara dua
tokoh utama.
2. Pemaknaan Hidup:
Novel ini mungkin mengandung amanat tentang pemaknaan hidup dan
bagaimana menghadapi tantangan atau kesulitan.
3. Kritik terhadap Masyarakat:
Penulis mungkin menyampaikan amanat kritis terhadap beberapa aspek
masyarakat melalui narasi dan karakter-karakternya.
4. Pentingnya Kenangan dan Sejarah:
Melalui tema musik dan kenangan, novel ini mungkin mengandung amanat
tentang pentingnya menghargai masa lalu dan sejarah.
Penting untuk diingat bahwa amanat bisa diinterpretasikan dengan beragam
cara, dan pembaca dapat menemukan makna yang berbeda-beda sesuai
dengan perspektif dan pengalaman masing-masing.
6
~ Unsur Ekstrinsik
 Latar Belakang
1. Asal Daerah :
Sapardi Djoko Damono adalah seorang sastrawan Indonesia yang lahir
pada tanggal 20 Maret 1940 di Surakarta, Jawa Tengah. Ia dikenal
sebagai salah satu penyair dan penulis prosa paling berpengaruh di
Indonesia.

2. Pendidikan :
Sapardi Djoko Damono menempuh pendidikan di Fakultas Sastra
Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 1966. Pendidikan tingginya
membentuk landasan kuat untuk eksplorasi dalam dunia sastra.

3. Karya – Karya :
Beberapa karyanya yang terkenal meliputi puisi-puisi seperti "Hujan
Bulan Juni," "Perahu Kertas," dan "Aku Ingin." Karya-karyanya sering
mengeksplorasi tema-tema kehidupan, cinta, dan keindahan alam.

4. Nilai – Nilai :
Sapardi Djoko Damono, seorang sastrawan Indonesia yang telah
memberikan kontribusi besar dalam dunia sastra, menghadirkan nilai-
nilai tertentu melalui karyanya. Beberapa nilai yang dapat ditemukan
dalam karya-karya Sapardi Djoko Damono antara lain :
- Keindahan Bahasa
- Kepekaan terhadap Alam dan Hidup
- Refleksi kehidupan dan cinta
- Eksplorasi Identitas dan Kebudayaan
- Kritis terhadap Kondisi Sosial
- Kekuatan dan Kelemahan Manusia

Nilai-nilai ini mencerminkan kompleksitas pemikiran dan perasaan Sapardi


Djoko Damono, yang menjadikan karyanya memiliki daya tarik dan pengaruh
yang besar dalam sastra Indonesia.

7
~ Kebahasaan Novel
Hasil penelitian adalah sebagai berikut.
(1) Novel gaya bahasa Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono
didominasi oleh gaya bahasa metonimi. Selain itu terdapat pula gaya
bahasa hiperbola, personifikasi, metafora, perumpamaan, litotes, ironi,
metonimia, sinekdoke sebanyak dua kali , antonimi sebanyak dua kali,
epitet sebanyak dua kali, dan eponim sebanyak satu kali sehingga gaya
bahasa yang sering muncul didominasi oleh gaya bahasa antonimi.
(2) Makna gaya bahasa adalah
(a) kesamaan makna dari dua hal;
(b) kedekatan makna dari dua hal;
(c) penerapan makna yang satu dengan makna yang lain.
(3) Fungsi gaya bahasa adalah
(a) alat untuk menciptakan keadaan perasaan hati tertentu;
(b) alat untuk mempengaruhi atau meyakinkan pembaca dan pendengar;
(c) alat untuk memperkuat efek terhadap gagasan yang disampaikan.
8
~ Penutup
 Kesimpulan
Setelah menganalisis novel Hujan Bulan Juni (2017) karya Sapardi Djoko
Damono dengan tinjauan struktural maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Novel Hujan Bulan Juni (2017) merupakan suatu karya sastra yang
utuh karena dibangun oleh unsur alur atau plot, latar, tokoh dan
penokohan, gaya bahasa, dan tema. Sebagai sebuah karya yang
utuh memberikan makna cerita melalui unsur pembangunan karya
seperti yang diuraikan dalam novel tersebut. Novel Hujan Bulan
Juni (2017) menceritakan kehidupan tokoh Sarwono dan Pingkan
yang menjalani hubungan yang berbeda kayakinan, sehingga
hubungan tersebut ditentang oleh tante Henny dan tante Keke
yang merupakan keluarga dari pihak Ayah Pingkan.
2. Tokoh sentral dalam novel Hujan Bulan Juni (2017) adalah
Sarwono dan Pingkan. Kedua tokoh tersebut hadir dalam cerita
menjelaskan hubungan dengan tema. Latar yang terdapat dalam
novel Hujan Bulan Juni (2017) menerangkan latar tempat di
Indonesia dan Jepang. Latar waktu sekitar tahun 2010-2015 ini
ditandai dengan penggunaan aplikasi WhatsApp untuk komunikasi
di dalam novel Hujan Bulan Juni (2017). Latar tempat yang terjadi
di dua negara yaitu Indonesia dan Jepang, hal ini ditandai dengan
Sarwono dan Pingkan sama-sama mengajar di Universitas
Indonesia, dan Jepang tempat Pingkan melanjutkan studi
magisternya Iatar sosial yang terjadi di dalam novel Hujan Bulan
Juni (2017) ditandai dengan bahasa yang digunakan untuk
berbicara. Sarwono yang sering menggunakan bahasa Jawa ketika
berbicara dengan Pingkan, dan juga Ibu Pingkan yang juga
menggunakan bahasa Jawa ketika berbicara dengan anggota
keluarganya.

9
 Saran
Penelitian ini menganalisis unsur-unsur dan hubungan antar-unsur yang
membentuk novel Hujan Bulan Juni (2017) dari dalam cerita. Penelitian
terhadap novel Hujan Bulan Juni (2017) karya Sapardi Djoko Damono ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis menyarankan agar dilakukan
kembali penelitian tentang objek ini dengan pendekatan ilmu sastra yang
berbeda agar dapat dikembangkan dan menambah wawasan. Penulis juga
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.

Jakarta , 6 Febuari 2024

Penulis
Aditya Pratama
M. Arsyl El Makin

Mengetahui

Penguji dua Penguji Satu


Desy Puspitasari, M.Pd Dra. Titik Hidayati

10

Anda mungkin juga menyukai