Anda di halaman 1dari 33

JAKARTA|12 OKTOBER 2021

PENGAWASAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA

Oleh:
Dr. ELFIN ELYAS, M.Si, CRGP, CGCAE
Inspektur III Kementerian Dalam Negeri

www.itjen.kemendagri.go.id
www.itjen.kemendagri.go.id @itjenkemendagri.ri
@itjenkemendagri.ri Inspektorat Jenderal
Inspektorat Kemendagri
Jenderal Kemendagri
www.itjen.kemendagri.go.id @itjenkemendagri.ri Inspektorat Jenderal Kemendagri
a. Pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Dalam

Mandat
dengan Negeri yang melakukan pembinaan umum
penjelasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
b. Pemerintah Daerah Provinsi dalam hal ini adalah
A. Pasal 112 Ayat : Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.

Dengan Mandat dari : (1) Pemerintah, Pemda Provinsi, dan Pemda Kab/Kota membina dan
Mengawasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
(2) Pemerintah, Pemda Provinsi, dan Pemda Kab/Kota dapat
mendelegasikan pembinaan dan pengawasan kepada Perangkat
1. UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa; Daerah;
B. Pasal 113 Pembinaan dan Pengawasan yang dilakukan oleh
Pemerintah meliputi:
a. Memberikan pedoman dan standar pelaksanaan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa
2. UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
A. BPD. Pasal 51 - Kepala Desa menyampaikan laporan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa setiap akhir
SUBYEK
3. PP No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan tahun anggaran kepada BPD secara tertulis paling
PENGAWASAN DESA
Pelaksanaan Undang-Undang No. 6 Tahun lambat 3 (tiga) bulan dari akhir tahun anggaran;
B. Masyarakat. Pasal 127 Ayat (2) huruf:
2014 tentang Desa; Mendorong partisipasi masyarakat dalam
perencanaan dan pembangunan Desa yang
dilaksanakan secara swakelola oleh Desa;
C. Camat. Pasal 154 Ayat (1) huruf:
4. PP No. 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Camat atau sebutan lain melakukan tugas pembinaan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; dan dan pengawasan desa.
Pasal 19 ayat (5):
Pembinaan dan pengawasan oleh inspcktorat
kabupaten/kota dilaksanakan untuk menjaga
5. Permendagri No. 20 Tahun 2018 tentang akuntabilitas pcngelolaan keuangan desa;
Pengelolaan Keuangan Desa.
Pasal 74 Ayat (3):

1 www.itjen.kemendagri.go.id @itjenkemendagri.ri
Bupati/Wali Kota membina dan mengawasi pelaksanaan
pengelolaan keuangan desa yang dikoordinasikan dengan
APIP Daerah kabupaten/kota.
Inspektorat Jenderal Kemendagri
Gambaran Umum Pengawasan Keuangan Desa
PERMENDAGRI No. 73 Tahun 2020 Yang dilakukan Oleh :
tentang Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa

Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa adalah usaha, 1 Menteri Dalam Negeri


tindakan, dan kegiatan yang ditujukan untuk Melakukan Pengawasan Pengelolaan
memastikan Pengelolaan Keuangan Desa berjalan Keuangan Desa Secara Nasional yang
secara transparan, akuntabel, tertib dan disiplin dilaksanakan Oleh APIP Kementerian
anggaran, serta partisipatif sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan 2 Gubernur
Sebagai Wakil Pemerintah Pusat Melakukan
Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa Di
Wilayah Daerah Provinsi Yang Dilaksanakan
Oleh APIP Daerah Provinsi
29 3
93
Bupati/Wali Kota
8
Pas
Melakukan Pengawasan Pengelolaan

Hal
Keuangan Desa Di Wilayah Daerah
Bab Kabupaten/Kota yang dilaksanakan Oleh
al APIP Daerah Kab/Kota dan Camat

4 Badan Permusyawaratan Daerah (BPD)

5 Masyarakat Desa
www.itjen.kemendagri.go.id @itjenkemendagri.ri Inspektorat Jenderal Kemendagri
PENGAWASAN OLEH APIP TERKAIT KEUANGAN DESA 2
Bentuk Pengawasan Keuangan Desa

Penelaahan ulang bukti suatu kegiatan untuk memastikan kegiatan tersebut telah
Reviu dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah
ditetapkan

Monitoring Proses penilaian kemajuan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Rangkaian kegiatan membandingkan hasil atau prestasi suatu kegiatan dengan standar,
rencana, atau norma yang telah ditetapkan, dan menentukan faktor yang mempengaruhi
Evaluasi keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan

Proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang


Pemeriksaan dilakukan secara independen dan profesional untuk menilai
efisiensi, efektivitas, kehematan, dan kepatuhan atas regulasi

1. Sosialisasi Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa;


Pengawasan Lainnya 2. pendidikan dan pelatihan Pengawasan Pengelolaan Keuangan
Desa;
3. Pembimbingan dan konsultansi Pengawasan Pengelolaan
Keuangan Desa; dll
www.itjen.kemendagri.go.id Inspektorat Jenderal Kemendagri
Ruang Lingkup Pengawasan Keuangan Desa

APIP APIP
APIP Provinsi Kab/Kota
Kementerian

a. Evaluasi Terhadap Efektivitas Pengelolaan


a. Evaluasi Terhadap Efektivitas Pengelolaan Keuangan Desa Lingkup Daerah Provinsi; a. Evaluasi Terhadap Efektivitas Pengelolaan
Keuangan Desa Secara Nasional; b. Pemeriksaan Terhadap Binwas Yang Dilakukan Keuangan Desa Lingkup Daerah Kab/Kota;
b. Pemeriksaan Terhadap Binwas Yang Dilakukan Oleh Bupati/Wali Kota; b. pemeriksaan kinerja Pengelolaan
Oleh GWPP Atas Pelaksanaan Tugas c. Pemeriksaan Terhadap Pembinaan Bupati/Wali Keuangan dan Aset Desa;
Bupati/Walikota; Kota Dalam Peningkatan Kapasitas Aparatur c. pemeriksaan kinerja pengelolaan
c. Pemeriksaan Terhadap Pembinaan GWPP Kabupaten/Kota; keuangan BUM Desa;
Dalam Peningkatan Kapasitas Aparatur d. Reviu Kebijakan Yang Ditetapkan Oleh d. reviu atas proses evaluasi Rancangan APB
Kabupaten/Kota; Bupati/Wali Kota Yang Berhubungan Dengan Desa mengenai APB Desa, termasuk
Pengelolaan Keuangan Desa Dan BUM Desa; konsistensi dengan RKP Desa;
d. Pemeriksaan Kebijakan Bantuan Keuangan Yang
e. Reviu Perhitungan Rincian Dan Penyaluran Dana e. reviu atas kualitas belanja Desa
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan
Desa, Alokasi Dana Desa, Dan Dana Transfer f. reviu pengadaan barang dan jasa di Desa
Belanja Daerah Provinsi Ke Desa; g. pemantauan atas penyaluran dana transfer
e. Pemeriksaan Terhadap Pembinaan Dan Kabupaten/Kota Ke Desa Yang Dilakukan Oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; ke Desa dan capaian keluaran Desa; dan
Pengawasan Yang Dilakukan Oleh GWPP Atas h. Pemeriksaan Investigatif.
f. Pemantauan Atas Penyaluran Dana Transfer Ke
Pelaksanaan Tugas Bupati/Wali Kota Dalam
Desa Dan Capaian Keluaran Desa; Dan
Binwas Terkait Pengelolaan BUM Desa; Dan g. Pemeriksaan Investigatif.
f. Pemeriksaan Investigatif.
PENGAWASAN OLEH CAMAT
3
Bentuk Pengawasan

Evaluasi Rancangan Peraturan Desa Terkait Dengan APB Desa

Evaluasi Pengelolaan Keuangan Desa Dan Aset Desa

Evaluasi Dokumen Laporan Pertanggungjawaban APB Desa

Hasil Pengawasan
• Hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa oleh Camat
disampaikan kepada Bupati/Walikota dan ditembuskan kepada
APIP daerah kabupaten/kota.

• Selanjutnya Hasil Pengawasan tersebut menjadi bahan bagi APIP


daerah kabupaten/kota untuk menentukan ruang lingkup
Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa

www.itjen.kemendagri.go.id @itjenkemendagri.ri Inspektorat Jenderal Kemendagri


PENGAWASAN OLEH BPD
DAN MASYARAKAT DESA

BPD MASYARAKAT DESA


Badan Permusyawaratan Desa melakukan pengawasan Masyarakat Desa melakukan pengawasan melalui pemantauan
terhadap kinerja Kepala Desa dalam Pengelolaan Keuangan terhadap Pengelolaan Keuangan Desa dengan cara meminta dan
Desa, melalui: mendapatkan informasi dari Pemerintah Desa. Informasinya antara
a. Perencanaan kegiatan dan anggaran Pemerintahan lain:
Desa; a. APB Desa;
b. Pelaksanaan kegiatan; b. Pelaksana kegiatan anggaran dan tim yang melaksanakan
kegiatan;
c. Laporan pelaksanaan APB Desa; dan c. Realisasi APB Desa;
d. Capaian pelaksanaan RPJM Desa, RKP Desa, dan APB d. Realisasi kegiatan;
Desa. e. Kegiatan yang belum selesai dan/atau tidak terlaksana; dan
f. Sisa anggaran.
Hasil pengawasan Oleh BPD
Disampaikan kepada kepala Desa dalam musyawarah
Badan Permusyawaratan Desa dan juga disampaikan Hasil Pemantauan Oleh Masyarakat
kepada camat dan APIP daerah kabupaten/kota. disampaikan kepada Pemerintah Desa dan BPD untuk
mendapatkan tanggapan atau tindaklanjut, jika terdapat keluhan
diselesaikan secara mandiri oleh Desa berdasarkan kearifan lokal
melalui musyawarah pada BPD, bila kurang memuaskan bisa di
sampaikan ke camat untuk dilakukan mediasi, dan apabila indikasi
pelanggaran dapat menyampaikan ke APIP
Perbandingan
PESERTA Jumlah APIP dan Jumlah Desa
Daftar Pemda, Jumlah APIP
NASIONAL Total Desa : 74.953
Total APIP : 13.794
19% dan Jumlah Desa
PROVINSI JUMLAH APIP JUMLAH DESA
JAWA TENGAH 796 7809

PERBANDINGAN JUMLAH APIP dan JUMLAH DESA


JAWA TIMUR 930 7724
ACEH 570 6497
SUMATERA UTARA 749 5417
8,000 PAPUA 324 5411
JAWA BARAT 1.211 5312
7,000 NTT 100 3026
SUMATERA SELATAN 559 2853
6,000 LAMPUNG 662 2435
SULAWESI SELATAN 831 2255
5,000 KALIMANTAN BARAT 357 2031
SULAWESI TENGGARA 256 1911
4,000
KALIMANTAN SELATAN 372 1864
SULAWESI TENGAH 407 1842
3,000
PAPUA BARAT 157 1742
2,000
RIAU 497 1591
SULAWESI UTARA 389 1507
1,000 KALIMANTAN TENGAH 259 1432
JAMBI 355 1399
- BENGKULU 298 1341
BANTEN 414 1238
MALUKU 153 1198
MALUKU UTARA 137 1063
NTB 455 995
SUMATERA BARAT 513 928
KALIMANTAN TIMUR 336 841
GORONTALO 257 657
JUMLAH APIP JUMLAH DESA BALI 307 636
SULAWESI BARAT 198 575
KALIMANTAN UTARA 120 447
DIY 387 392
www.itjen.kemendagri.go.id @itjenkemendagri.ri BANGKA BELITUNG 198 309
KEPULAUAN RIAU 198 275
Fokus Pengawasan
Pengelolaan Keuangan Desa
AREA RISIKO

AKUNTABEL, TRANPARANSI, PARTISIPATIF

PERTAMA KEEMPAT
Perencanaan Penatausahaan
1. Administrasi pembukuan;
1. Keselarasan Perencanaan; 2. Cara peng-SPJ-an;
2. Tingkat Partisipasi; dan 3. Pencatatan kekayaan desa; dan
3. Kualitas RKP Desa. 4. Konsep Belanja Modal dan Belanja Barang.

KEDUA KELIMA
Penganggaran
1. Unifikasi dan Integrasi Anggaran; Pelaporan dan Pertanggungjawaban
2. Harmonisasi Kepala Desa dan 1. Jumlah laporan yang harus dibuat;
BPD; dan dan
3. Evaluasi APBDes oleh Camat. 2. Tatacara pelaporan.
.

KETIGA KEENAM
Pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai
1. Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ); 1. Pendataan Calon Penerima BLT
2. Kewajiban Perpajakan; dan 2. Besaran Jumlah BLT
3. Kepala Desa yang ‘Powerfull’. 3. Penyerahan BLT tepat sasaran, lokasi,
waktu dan jumlah
HASIL EVALUASI
PENYALURAN DAN PENGGUNAAN
DANA DESA

.
Evaluasi atas
Tujuan Evaluasi
Penyaluran Bantuan
BLT-DD dan ◆ Menilai ketepatan penyaluran dan penggunaan DD Tahun 2021
Mengidentifikasi kondisi dan permasalahan dalam penyaluran dan
Penggunaan Dana ◆
penggunaan DD Tahun 2021
Desa ◆ Memberikan saran perbaikan agar penyaluran DD Tahun 2021 dan
(Per Triwulan II Tahun penggunaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2021)
Sasaran/Aspek Evaluasi
◆ Penyaluran DD Tahap I, II, dan III, dari RKUN ke RKD;
◆ Perencanaan penggunaan DD;
◆ Kesesuaian penggunaan DD dengan prioritas penggunaan DD Tahun 2021;
◆ Ketepatan penggunaan DD pada Kegiatan PKTD;
Ruang Lingkup Evaluasi ◆ Ketepatan penggunaan DD untuk BLT kepada keluarga miskin di desa;
◆ Kesesuaian perlakuan atas sisa DD tahun Tahun 2015 s/d 2020;
◆ Kesesuaian proses PBJ desa dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan
Proses perencanaan, dan pemanfaatannya.
penganggaran,
pelaksanaan,
penatausahaan, dan
pelaporan dana desa
14
HASIL EVALUASI ATAS PENYALURAN BANTUAN BLT-DD DAN PENGGUNAAN DANA DESA

Kesesuaian Penggunaan DD
Penganggaran DD untuk Perencanaan Penggunaan
dengan Prioritas Penggunaan
Penanganan COVID-19 Dana Desa

27,98% 45,68% 37,79%


belum menganggarkan DD belum melakukan perencanaan penganggaran DD tidak sesuai dengan
ditentukan penggunaannya penggunaan dana desa secara prioritas yang ada pada Permendes
(earmarked 8%) untuk penanganan memadai atau 127 desa dari 278 PDTT Nomor 13/2020 sebesar
pandemi COVID-19 di desa atau Rp4.536.071.353 dari total anggaran
desa yang diuji petik
20.976 desa dari jumlah seluruh desa sebesar Rp12.004.588.280, disebabkan:
sebanyak 74.961 desa • Sumber pendanaan Desa terbatas
• DPMD tidak cermat evaluasi RAPBDes
Penggunaan DD untuk
Penyaluran BLT-DD Permasalahan Lain
Kegiatan PKTD

47,84%
Penatausahaan Keuangan desa belum tertib 164 kejadian.

35,25%

✓ Penggunaan Aplikasi Siskeudes yang belum memadai 49


Kejadian.
belum melakukan
tidak melaksanakan kegiatan ✓ Kurangnya Peranan Tenaga Pendamping sebanyak 13
penyaluran BLT-DD secara
PKTD yang disebabkan Kejadian.
tepat waktu, tepat jumlah,
ketidaksepakatan pada Musdes ✓ Kategori lainnya 156 Kejadian, antara lain: kewajiban pajak,
tepat sasaran atau 133 desa
untuk penganggaran kegiatan kelebihan honor, barang milik desa diserahkan ke masyarakat,
dari 278 desa yang diuji petik
PKTD atau 98 desa dari 278 desa adanya persyaratan untuk pencairan Dana Desa.
yang diuji petik
HASIL EVALUASI
TATA KALOLA ASET DESA

.
SIMPULAN HASIL EVALUASI TATA KELOLA ASET DESA

INVENTARISASI PENGGUNAAN

85,71%
belum menerbitkan aturan
67,02% 1.659 unit
tidak digunakan secara efektif
Pelaksanaan Inventarisasi Aset Desa belum melaksanakan Inventarisasi untuk operasional penyelenggaraan
atau 60 Kab/Kota dari 70 Kab/Kota Aset Desa, atau 189 desa dari 282 desa PemDes dan peningkatan pelayanan
yang diuji petik yang diuji petik masyarakat Senilai Rp51.583.910.468
Rp
400,89 PENGADAAN ASET
PENATAUSAHAAN ASET PELAPORAN ASET

65,25%
Trilyun
Jadi
Apa??? belum belum menyusun
62,77%
belum melakukan pencatatan aset
66,67%
perencanaan pengadaan sesuai belum menyusun
dengan kebutuhan, atau 184 desa dari
desa pada buku inventaris dan kartu pelaporan aset desa, atau
barang, 177 desa dari 282 desa uji petik 188 desa dari 282 desa yang
282 desa yang diuji petik
diuji petik
HASIL AUDIT
BANTUAN LANGSUNG TUNAI-DD
(BLT-DD)

.
FOKUS AUDIT PENYALURAN BLT-DD TA 2021

Tepat
Kualitas dan Tepat jumlah dan Efektivitas
Pemutakhiran Sasaran status Penyaluran
Data penyaluran

• Apakah KPM sudah • Apakah KPM BLT- • Apakah perekaman KPM di desa
ditetapkan dengan sinkron dengan jumlah penyaluran • Apakah BLT-DD dapat
DD sudah sesuai
Perkades? dari RKUN? meningkatkan Daya
kriteria yang
Beli Masyarakat?
• Apakah pemutakhiran ditetapkan? • Apakah desa sudah menerima
data KPM dilaksanakan? penyaluran s.,d bulan ke-6 tahun • Apakah BLT-DD dapat
• Apakah terdapat
2021? mencegah angka
• Apakah sudah ada data KPM yang
kemiskinan
musdesus dalam tidak valid? • Apakah KPM sudah menerima BLT- meningkat?
penetapan KPM? DD s.d bulan ke-6 tahun 2021?
• Apakah nominal yang diterima
KPM sesuai yaitu Rp300.000?

www.presentationgo.com
MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGELOLAAN BLT-
DD
IDENTIFIKASI DAN
RISIKO PENYEBAB MITIGASI RISIKO
ANALISIS

PERENCANAAN Penetapan KPM tidak tepat: sasaran. Kurang paham terhadap • Koordinasi
Duplikasi KPM dengan Bansos Lain. regulasi, kurang koordinasi dan • Regulasi,
Penetapan dalam Informasi Asimetri sosialisasi. Metode pendataan • Sosialisasi,
Musdesus tidak tepat • Pembinaan,
• Pemantauan,
PENGANGGARAN Kesalahan penganggaran dan Kurang paham terhadap • Pengawasan,
penetapan prioritas sehingga regulasi, perubahan APBDes • percepatan
Dalam APBDes
BLT-DD tidak tercukupi kurang cermat, Dana tidak pemenuhan
cukup tersedia di RKD penyaluran
• Update aplikasi
PELAKSANAAN BTL-DD dibayar tidak tepat Tidak memahami regulasi sikeudes
Penyaluran, jumlah. Terlambat menyusun APBDesa
BLT-DD terlambat dibayarkan Kelalaian pelaksana
penatausahaan Penatausahaan BLT tidak tertib
,dokumentasi,
pertanggungjawaban
PELAPORAN Pelaporan dari Desa ke Pemdes tidak memahami
Bupati - Mendagri - Kabupaten Tidak Tertib kewajiban pelaporan BLT
Menkeu Pelaporan dari Kabupaten ke Kurangnya monitoring dari
Langkah-langkah Percepatan Penyaluran BLT-DD di Desa

DI DAERAH :

➢ Dinas PMD, BPKAD, dan Kecamatan untuk membantu memperlancar penyaluran BLT-DD
➢ Meningkatkan peran Pendamping Desa
➢ Kepala desa untuk melakukan pencermatan terhadap data KPM BLT-DD dan memasukkan warga yang berhak
namun belum menerima BLT-DD ke dalam KPM BLT-DD melalui musdes, untuk memperluas jangkauan program.
➢ Sinkronisasi data KPM BLT-DD dan DTKS perlu terus dilakukan.

DI PUSAT :

➢ Kemenkeu: memberikan relaksasi, tetap menjaga akuntabilitas dengan mewajibkan kepada Pemda dan Pemdes
untuk melakukan perekaman data BLT-DD melalui OM-SPAN.
➢ Kemendes: mengoptimalkan peran pendamping desa untuk perekaman data dan penyaluran BLT-DD di lapangan
➢ APIP : melakukan audit terkait dengan kualitas dan pemutakhiran data, ketepatan sasaran, ketepatan jumlah dan
status penyaluran dan efektivitas penyaluran DD.

www.presentationgo.com
HASIL EVALUASI
TATA KALOLA ASET DESA

.
SIMPULAN HASIL EVALUASI TATA KELOLA ASET DESA

INVENTARISASI PENGGUNAAN

85,71%
belum menerbitkan aturan
67,02% 1.659 unit
tidak digunakan secara efektif
Pelaksanaan Inventarisasi Aset Desa belum melaksanakan Inventarisasi untuk operasional penyelenggaraan
atau 60 Kab/Kota dari 70 Kab/Kota Aset Desa, atau 189 desa dari 282 desa PemDes dan peningkatan pelayanan
yang diuji petik yang diuji petik masyarakat Senilai Rp51.583.910.468
Rp
400,89 PENGADAAN ASET
PENATAUSAHAAN ASET PELAPORAN ASET

65,25%
Trilyun
Jadi
Apa??? belum belum menyusun
62,77%
belum melakukan pencatatan aset
66,67%
perencanaan pengadaan sesuai belum menyusun
dengan kebutuhan, atau 184 desa dari
desa pada buku inventaris dan kartu pelaporan aset desa, atau
barang, 177 desa dari 282 desa uji petik 188 desa dari 282 desa yang
282 desa yang diuji petik
diuji petik
KONDISI EXISTING DAN UPAYA DALAM PENINGKATAN AKUNTABILITAS
KEUANGAN DAN ASET DESA
KONDISI EXISTING
1. Pergantian Kepala Desa diikuti dengan penggantian perangkatnya, sehingga pengelolaan keuangan Desa
menggunakan Siskeudes tidak dilaksanakan berkelanjutan.
2. Dari regulasi yang ada, Desa belum diwajibkan untuk melaporkan Kekayaan/Aset Desa.
3. Pengawasan pengelolaan keuangan Desa oleh APIP Pemda perlu ditingkatkan.
UPAYA YANG DILAKSANAKAN
1. Pengembangan Aplikasi Siskeudes
a. Bimtek kepada 27.183 Desa (36,26% dari total 74.961 Desa)
b. Monitoring Implementasi Siskeudes pada 64.888 Desa (86,56% dari total 74.961 desa)
2. Pengembangan Aplikasi Siswaskeudes
a. Bimtek kepada 196 Pemda (45,16% dari total 434 Pemda yang ada desanya)
b. Monitoring Implementasi Siswaskeudes pada 18 Pemda (4,15% dari 434 Pemda)
3. Workshop hasil Evaluasi Penyaluran dan Penggunaan DD
4. Bersama Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri untuk mendorong Desa melakukan inventarisasi dan
memfasilitasi aplikasi untuk menampung hasil inventarisasi Aset Desa.
5. Koordinasi dan kolaborasi pengawasan keuangan Daerah dan Desa dengan BPKP dan Inspektorat Daerah.
6. Mendorong Pemda memfasilitasi implementasi Siskeudes secara online.
7. Sinkronisasi Data Penerima BLT-DD dengan DTKS Kemensos
UPAYA YANG DILAKUKAN APIP DAN APH
RUANG LINGKUP

Tukar Mekanisme Peningkatan


menukar penanganan kapasitas
data laporan atau sumber daya
dan/atau pengaduan manusia
informasi
TUKAR MENUKAR INFORMASI
Laporan atau pengaduan masyarakat KELENGKAPAN
berindikasi tindak pidana korupsi pada
penyelenggaraan pemerintahan daerah
2
✓ Laporan masyarakat;
✓ Bukti pendukung laporan;
✓ Pemberitahuan secara tertulis hasil penanganan
masing-masing PIHAK;
✓ Data dan/atau informasi lain kecuali identitas
1 3
pelapor
SUBSTANSI WAKTU
✓ Tahap setelah terbitnya laporan hasil
pemeriksaan oleh APIP kepada APH
WAJIB ME NJAGA KE RAHASIAN DATA DAN/ATAU
✓ Tahap penyelidikan oleh APH kepada APIP INFORMASI YANG DITE RIMA
TIDAK DAPAT ME MBE RIKAN DATA/INFORMASI KE PADA
PIHAK LAINNYA TANPA PE RSE TUJUAN PARA PIHAK
MEKANISME PENANGANAN
Penerimaan Laporan (Syarat laporan atau pengaduan)

keterangan mengenai dugaan pelaku tindak pidana korupsi


data identitas nama dan alamat pelapor atau pengadu
dilengkapi dengan bukti-bukti permulaan/pendukung
disertai fotokopi KTP atau identitas lainnya;
antara lain berupa benda/barang dan dokumen

Subyek Yang Dilaporkan atau Diadukan

kepala daerah dan Pimpinan dan anggota ASN pemerintah


Kepala desa; dan Perangkat desa
wakil kepala daerah; DPRD; daerah;

Pemeriksaan Investigatif atau Penyelidikan

APIP menindaklanjuti laporan atau APH dalam hal menemukan kesalahan


PARA PIHAK menindaklanjuti laporan
pengaduan masyarakat yang diterima administrasi dalam penanganan
atau pengaduan masyarakat sesuai
secara langsung melalui pemeriksaan laporan atau pengaduan masyarakat
kewenangannya.
investigatif menyerahkan kepada APIP
KRITERIA ADMINISTRATIF

1 Tidak terdapat kerugian keuangan negara/daerah

Terdapat kerugian keuangan negara/daerah dan telah


diproses melalui tuntutan ganti rugi atau tuntutan
perbendaharaan paling lambat 60 (enam puluh) hari
2 sejak laporan hasil pemeriksaan APIP atau BPK diterima
oleh pejabat atau telah ditindaklanjuti dan dinyatakan
selesai oleh APIP atau BPK

3 Merupakan bagian diskresi, sepanjang terpenuhi tujuan


dan syarat- syarat digunakannya diskresi

Merupakan penyelenggaraan administrasi pemerintahan


4 sepanjang sesuai dengan asas umum pemerintahan yang
Koordinasi tidak baik
berlaku dalam hal
tertangkap tangan
RUJUKAN KITERIA ADMINISTRASI

UU 31/1999 j.o UU 20/2001


KERUGIAN
Unsur korupsi kerugian NEGARA
negara
UU 15 TAHUN 2004
60 HARI
SE MA 4 TAHUN 2016

UU 30 TAHUN 2014 DISKRESI

AAUP UU 30 TAHUN 2014


RUJUKAN KITERIA ADMINISTRASI
ALUR MEKANISME KOORDINASI (APIP)

Sanksi Adm

7 6
Indikasi Administrasi

1 2 Investigatif Hasil
APIP 4
3

Pengumpulan
5 Tukar
Surat Verifikasi Menukar
data awal
Pengaduan Informasi
1 APH
2
Penyelidikan Hasil
4
Indikasi Pidana 6
7

Penyidikan Penuntutan

Syarat Laporan Identitas + Foto copy identitas


(Psl 5) Keterangan/bukti permulaan pendukung
Subyek Terlapor kepala daerah dan wakil kepala daerah;
(Psl 6) pimpinan dan anggota DPRD; ASN;
kepala desa; danperangkat desa
PENINGKATAN KAPASITAS SDM
PARA PIHAK dapat bekerja sama untuk meningkatkan kapasitas aparaturnya terkait dengan
penanganan laporan atau pengaduan masyarakat berindikasi tindak pidana korupsi pada
penyelenggaraan pemerintahan daerah

DIKLAT BIMTEK FGD PENYULUHAN


TERIMA KASIH
INSPEKTORAT JENDERAL #ItjenBerintegritas
@itjenkemendagri.ri
KEMENTERIAN DALAM NEGERI #SatuDataSatuKata
#ItjenHebat
Inspektorat Jenderal Kemendagri

Anda mungkin juga menyukai