Dzoelkivly Raden Lihimi 18302052

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dzoelkivly Raden Lihimi

NIM : 18302052
Pemasaran Ritel

Soal.

1. Definisi pemasaran menurut para ahli!


Jawab:
 Menurut Melydrum (2016)
Pemasaran adalah proses bisnis yang berusaha menyelaraskan antara sumber daya
manusia, finansial dan fisik organisasi dengan kebutuhan dan keinginan para
pelanggan dalam konteks strategi kompetitif.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu


kegiatan perekonomian yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen dengan produk yang telah ditawarkan oleh perusahaan.
2. Apa saja yang di sebut dengan produk/ apa yang di pasarkan!
Jawab:
1. Ketahui Target Pasar Anda
Anda harus benar-benar mengenali pasar Anda, kuasailah target pasar Anda.
Langkah pertama yang dapat dilakukan yaitu lakukan riset siapa yang menjadi target
pasar Anda. Semakin spesifik target pasar Anda, semakin besar peluang Anda untuk
sukses. Contohnya jika Anda bergerak di bagian pakaian remaja perempuan. Maka
Anda dapat menargetkan pasar Anda dengan penyesuaian pada produk yang di
produksi. Seperti perempuan yang masih sekolah dan berumur 12-18 tahun.

2. . Menggunakan Social Media


Kita semua pasti setuju, media sosial adalah alat pemasaran yang paling ampuh
karena hampir semua orang dari berbagai latar belakang yang berbeda, sangat aktif
menggunakannya. Contohnya berpromosi menggunakan Instagram dan Facebook.
Dengan media sosial, perusahaan dapat menjalin interaksi secara luas dengan
berbagai kalangan, dengan biaya yang murah dan visibilitas atau keterlihatan yang
tinggi. Social media juga memungkinkan perusahaan untuk memilih komunitas yang
sesuai untuk memasarkan produk mereka sehingga apa yang ditawarkan memiliki
peluang besar untuk terjual.
Dalam pemasaran media sosial, Anda juga dapat berkolaborasi dengan influencer.
Banyak orang yang menggunakan influencer di sosial media untuk mempromosikan
produknya. Biarkan pengikut mereka mengetahui produk Anda melalui influencer.

3. Menawarkan Produk Secara Gratis


Cara ini dianggap sangat ampuh untuk menjaring konsumen karena sesuatu yang
gratis akan sangat sulit dilewatkan begitu saja. Alasan lain kenapa strategi ini
dianggap perlu juga, seringkali seorang costumer belum membeli sebuah produk
karena mereka belum pernah mencoba tentang produk tersebut. Sebuah
perusahaan bisa saja memilih event atau langsung menawarakan sample dan contoh
gratis secara door to door kepada calon konsumennya. Jika produk tersebut berupa
jasa ataupun media digital maka perusahaan dapat menawarkan free trial atau
mencoba gratis untuk menarik minat calon konsumen mengetahui sebuah produk.
Contoh strategi pemasaran ini cukup efektif diterapkan.

4. Memilih Tempat Strategis


Tempat strategis masih menjadi salah satu strategi pemasaran yang patut
dipertimbangkan karena dengan tempat penjualan yang strategis berarti produk
Anda memiliki kemungkinan terlihat lebih tinggi dan tentu saja memicu penjualan
yang tinggi. Kriteria pemilihan tempat strategis ini harus menyesuaikan dengan
target sasaran serta kemudahan untuk menjangkaunya. Misalnya, jika Anda
memutuskan untuk menjual kebutuhan perlengkapan anak kos, maka berjualan di
dekat area kampus atau tempat sekolah akan membuat kemungkinan produk Anda
cepat laku dan terlihat.

5. Memberi Insentif untuk Rekomendasi


Sebuah produk akan terlihat bagus dan dapat dipercaya bila ada yang
merekomendasikannya. Untuk mendapat sebuah rekomendasi atau testimoni dari
konsumen yang telah memakai produk tersebut, Anda harus memberi penghargaan
berupa insentif yang menarik. Insentif sebuah testimoni tidak harus selalu berupa
uang, namun dapat berupa hadiah produk atau potongan harga. Dengan adanya
insentif ini secara tidak langsung perusahaan memenangkan dua pihak untuk
sasaran marketing, yaitu konsumen yang loyal dan calon konsumen. Rekomendasi
produk kini menjadi strategi pasar yang digunakan hampir semua produk.

6. Menjalin Hubungan Baik dengan Konsumen


Konsumen yang loyal adalah sebuah aset penting perusahaan. Mereka telah
berulangkali membeli produk Anda dan ikut menyumbang pemasukan secara rutin.
Jika tidak ingin kehilangan sebuah pembelian, di tengah persaingan banyaknya
produk serupa, maka tidak ada salahnya Anda memberi penghargaan kepada para
konsumen yang loyal terhadap perusahaan dengan cara menanggapi masukan
konsumen maupun memberi hadiah secara langsung atas pembelian yang mereka
lakukan. Hal ini cukup efektif menjadi cara pemasaran produk makanan karena
produk jenis ini mengandalkan loyalitas pembelinya untuk bertahan di dunia bisnis.

7. . Mulut ke Mulut
Tim pemasaran Anda berkomunikasi secara langsung dengan konsumen. Setelah
konsumen membeli produk dan merasa puas dengan produk tersebut, konsumen
akan memberitahu konsumen lainnnya yang berpotensi untuk membeli produk
tersebut.
Strategi pemasaran sangat dibutuhkan agar produk yang Anda jual dapat lebih
dikenal luas oleh masyarakat dan tentu saja mendapatkan banyak konsumen. Jika
Anda tetap fokus pada hal yang satu ini, tentu saja penjualan Anda akan semakin
meningkat.
Setelah strategi pemasaran produk ini berjalan dengan baik, Anda juga harus mulai
mengelola keuangan dengan baik. Karena dengan pengelolaan keuangan yang baik
dan tepat maka bisnis pun akan terus berkembang. Jurnal adalah penyedia software
akuntansi online yang akan membantu Anda mengelola keuangan bisnis Anda lebih
baik. Dengan Jurnal, Anda dapat melakukan penyimpanan dan pengecekan catatan
keuangan bisnis kapan pun dan di mana pun sekaligus pengembangan aset usaha

3. Konsep inti pemasaran!


Jawab:
1. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan
Ketiga hal ini harus dibedakan karena pemahamannya tidaklah sama. Kebutuhan
merupakan sesuatu mendasar yang harus dipenuhi. Kebutuhan tidak diciptakan oleh
pemasar, namun datang dari diri seseorang, seperti sandang, pangan, papan, dan
apapun untuk memenuhi kehidupannya.

Sedangkan keinginan adalah hasrat yang memuaskan sisi lain seseorang. Bentuknya
tidak harus berupa barang (objek), tetapi bisa juga hal lain, misalnya rekreasi, pelayanan
berkelas, dan sebagainya. Adapun permintaan merupakan keinginan terhadap suatu
produk yang spesifik diiringi dengan kesediaan dan kemampuan untuk membelinya.

2. Produk (Barang, Jasa, dan Gagasan)


Konsep inti pemasaran selanjutnya berhubungan dengan produk. Ingat, tidak selamanya
produk adalah sesuatu yang berwujud. Jika produk ini berupa benda dan kasat mata,
maka itu adalah barang. Apabila tidak nyata namun bisa memberikan kepuasan, maka
produk tersebut digolongkan sebagai jasa. Sedangkan sesuatu yang tidak berupa barang
dan jasa namun bisa memiliki nilai (value) tertentu maka itu adalah sebuah gagasan.

Ketiga hal ini harus diperhatikan oleh seorang pemasar agar dapat ditawarkan secara
tepat, baik dari komunikasinya, medianya, serta target pasarnya. Kesalahan yang sering
terjadi adalah seorang pemasar atau perusahaan terlalu fokus menawarkan produk
barang.

3. Nilai, Biaya, dan Kepuasan


Keputusan pembelian seorang konsumen tidak hanya didasari dengan harga barang atau
jasa. Ada hal lain yang menjadi faktor pertimbangannya, yaitu nilai yang terkandung di
dalamnya serta kepuasan yang diperoleh. Nilai merupakan total biaya yang dihadapkan
dengan kemampuan produk dalam memenuhi kepuasan.

Sebagai contoh, seseorang ingin tiba di kantor lebih cepat. Ia bisa berjalan kaki yang
gratis, namun tidak bisa memenuhi keinginan tersebut. Maka, ia rela membayar lebih
agar bisa tiba lebih awal di tempat kerjanya.

Adapun biaya (cost) adalah jumlah uang yang dikorbankan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginannya. Jadi biaya ini akan selalu ada dan harus dipenuhi oleh
seorang konsumen untuk mendapatkan sesuatu. Faktor biaya sering menjadi
pertimbangan utama sebelum seseorang memutuskan mau membeli barang atau
menggunakan jasa.

4. Pertukaran dan Transaksi


Pada dasarnya seseorang dapat memenuhi kebutuhan akan produk melalui empat cara,
yaitu memproduksi sendiri, mengambil dari orang lain dengan cara memaksa, meminta
bantuan orang lain, dan melakukan pertukaran. Konsep inti pemasaran di sini berfokus
pada aktivitas pertukaran (exchange) sebagai awal mula lahirnya sebuah transaksi.

Konsep awal pertukaran adalah barter seperti orang-orang jaman dulu. Satu orang
menukar barang dengan orang lain sebagai imbalannya. Barang yang ditukar bisa saling
memenuhi kebutuhan atau sesuai dengan kesepakatan. Kini aktivitas pertukaran
tersebut berkembang menjadi proses jual-beli mengingat pertukaran barang tidak lagi
relevan. Oleh sebab itu, muncullah alat tukar yang berlaku secara universal, yaitu uang.

Adanya pertukaran dalam bentuk transaksi membuat aktivitas ini dipandang sebagai
sebuah proses, bukan lagi tindakan pemenuhan kebutuhan semata. Dalam sebuah
transaksi terdapat kesepakatan mengenai jenis barang, jumlahnya, serta harga yang
harus dibayar.

5. Hubungan dan Jaringan


Konsep inti pemasaran berikutnya adalah hubungan dan jaringan, yakni suatu praktik
jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan serta memuaskan berbagai pihak. Pihak-
pihak di sini bukan hanya konsumen, tetapi juga pemasok (supplier), penyalur, dan rekan
bisnis lainnya. Seorang pemasar yang cerdas mampu membangun hubungan baik
dengan berbagai pihak sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Hubungan baik dengan berbagai pihak tidak selamanya dilandasi dengan hal-hal baku
atau legal. Sebaliknya, hubungan baik yang bertahan lama didasari dengan kepercayaan,
sikap kekeluargaan, dan pelayanan yang bersahabat. Hasil dari hubungan baik ini tidak
hanya kerjasama jangka panjang, namun juga jaringan bisnis menjadi terbuka luas.
Keuntungannya adalah bisnis bisa semakin besar seiring dengan berjalannya waktu.

6. Pasar
Apapun yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendapatkan keuntungan pasti
berhubungan erat dengan pasar. Di pasar lah tempat bertemunya penjual dan pembeli,
aktivitas transaksi, serta terciptanya gagasan-gagasan produk baru. Seiring dengan
perkembangan jaman, pasar tidak spesifik dipandang sebagai tempat secara fisik.
Teknologi mengubah konsep pasar menjadi tempat transaksi, baik berwujud nyata
maupun digital.

Ada berbagai macam pasar, baik dilihat dari ukurannya, cakupan konsumen, hingga jenis
produk yang ditawarkan. Ukuran pasar dilihat dari seberapa banyak pihak yang
melakukan transaksi di dalamnya. Semakin besar ukuran pasar, maka seorang pemasar
harus memiliki pengetahuan yang luas terkait karakteristik konsumen, harga yang
beredar, pesaing, dan sebagainya.

7. Pemasar dan Calon Pembeli


Konsep inti pemasaran pun harus dipahami bahwa ada dua pihak yang berperan aktif di
dalamnya, yaitu pemasar itu sendiri dan calon pembeli. Pemasar adalah pihak yang
mencari calon pembeli, bisa satu orang atau lebih, sehingga terciptalah kegiatan
transaksi.

Sedangkan di sisi lain, calon pembeli adalah seseorang yang dianggap potensial untuk
melakukan kegiatan transaksi tersebut. Faktor yang menentukan potensial atau tidaknya
dilihat dari kemampuan membeli dan kesediaan dirinya.

Dalam kondisi yang standar, pemasar merupakan seseorang yang bekerja dari sebuah
perusahaan atau pihak yang menawarkan barang atau jasa. Namun kini keadaan sudah
berubah, yakni pemasar bisa melakukan dua peran sekaligus. Seorang pemasar bisa
sebagai pembeli sekaligus penjual. Hal ini tercermin dari aktivitas reseller yang semakin
hari semakin tren di kalangan masyarakat.

Pemasar yang berperan sebagai pembeli dan penjual banyak ditemukan dalam pasar
digital. Mereka adalah orang-orang yang membeli sejumlah barang dari orang lain
kemudian menjualnya lagi di online store atau bergabung di salah satu marketplace.
Aktivitas ini sangat menguntungkan karena perbedaan harga beli dan harga jual
biasanya cukup besar. Itulah sebabnya peran reseller jumlahnya semakin banyak.

Anda mungkin juga menyukai