Anda di halaman 1dari 5

ORAL SPRAY FROM WHEY KEFIR

Neneng Windayani, Mahdiyina Amiruddin, Imam Rifqi Herdhani, Dzulfitri


Andriawati
1
Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Sunan Gunung Djati,
Bandung,40614,Indonesia.

iherdhani17@gmail.com
Abstract. Oral spray dibuat dari whey kefir dan dikombinasikan dengan madu dan jeruk nipis dapat digunakan
untuk meredakan sakit pada tenggorokan dan menyehatkan mulut. Dalam mulut terdapat banyak bakteri dan salah
satunya adalah bakteri Streptococcus yang dapat mengganggu kesehatan mulut, maka dari itu oral spray diperlukan
untuk menjaga kesehatan mulut pada masa pandemi ini. Oral spray dibuat dengan tujuan membuat oral spray
berbahan alami untuk menjaga kesehatan mulut pada massa pandemi dengan cara mencampurkan 60 mL whey kefir,
2 tetes perasan jeruk nipis dan 5 mL madu murni dengan dan tanpa 1 g garam. Pada penelitian ini dibuat dua sampel
dan diberikan dua perlakuan dengan dan tanpa penambahan garam. Uji organoleptik dilakukan pada penelitian ini
dan didapatkan oral spray dengan warna kuning keruh, dengan perpaduan rasa asam dan manis dan sedikit asin pada
yang sampel yang diberikan penambahan garam, serta aroma yang khas dari madu dan jeruk nipis. Panelis
menyebutkan bahwa oral spray tanpa garam lebih membuat tenggorokan terasa nyaman. Namun pengujian
bioaktivitas dan masa simpan pada oral spray ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk didapatkan hasil
yang lebih optimal.
Keywords : Oral spray, whey kefir, jeruk nipis, madu, dan antibakteri

PENDAHULUAN
Mulut adalah salah satu organ vital bagi manusia. Sehingga kesehatan mulut menjadi hal yang sangat penting
untuk diperhatikan. Mulut menjadi gerbang utama masuknya virus dan bakteri termasuk bakteri patogen kedalam
tubuh manusia 1. Salah satu bakterinya adalah Streptococcus yang merupakan salah satu spesies bakteri gram positif
yang dominan dalam mulut2. Pada masa pandemi ini mulut menjadi tempat berkembangnya virus corona. Mulut
menjadi gerbang masuk dan keluarnya patogen termasuk virus corona. Menjaga kesehatan mulut pada masa
pandemi sangat penting untuk meningkatkan imunitas tubuh serta menghambat perkembangan bakteri dan virus
yang terdapat dalam rongga mulut. Menjaga kesehatan mulut dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya
menggosok gigi, kumur-kumur, dan menggunakan obat semprot mulut 3.

Terdapat beberapa bahan alam yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan mulut. Tanaman atau bahan
herbal sering digunakan adalah tanaman yang memiliki kemampuan sebagai antibakteri, sehingga dapat
menghambat pertumbuhan dan mematikan bakteri 4. Bahan herbal mempunyai potensi besar untuk menjaga
kesehatan mulut salah satunya adalah jeruk nipis. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan salah satu tanaman
yang banyak mengandung vitamin C5. Jeruk nipis sering kali dijadikan obat herbal untuk mengatasi sariawan, batuk,
peluruh dahak (mukolitik) hingga sebagai antipiretik dan antibakteri 6. Bagian tanaman yang sering dimanfaatkan
pada jeruk nipis ini adalah ekstrak kulit buah, ekstrak daun, ekstrak biji serta air perasannya 7. Pemanfaatan jeruk
nipis sebagai obat herbal karena pada jeruk nipis terdapat senyawa kimia antara lain alkaloid, flavonoid, tanin, fenol
dan saponin yang bersifat antimikroba 8.

Selain obat-obatan dari bahan alam, saat ini produk-produk hasil fermentasi susu yang mengandung probotik
mulai diminati untuk kesehatan 9. Salah satu fermentasi susu yang sering digunakan adalah kefir 9. Kefir merupakan
salah satu produk hasil fermentasi susu yang menggunakan sarter biji kefir (kefir grains)10. Kefir memiliki dua
fraksi, yaitu fraksi cair (whey) dan fraksi padat (curd)11. Whey kefir mengandung beberapa protein seperti α-
laktalbumin, β-laktoglobulin, laktoferin (LF),laktoperoksidase (LPO), immunoglobulin, dan serum albumin yang
bersifat bakteriostatik 10. Kandungan tersebut besifat bakteriostatik yang artinya pertumbuhan dan perkembangan
bakteri bersifat tetap sehingga mencegah pertumbuhan bakteri lainnya 12. Kefir memiliki aktivitas sebagai antibakteri
sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen yang ada pada mulut 13. Selain itu probiotik dalam whey
kefir dapat menekan pertumbuhan bakteri penghasil bau mulut seperti senyawa organo sulfur polisulfida yang
terdapat pada petai 14. Kefir memiliki rasa yang asam yang dihasilkan dari proses fermentasi, rasa asam tersebut
kurang diminati oleh masyarakat, maka dari itu dilakukan penambahan madu untuk memberikan rasa manis pada
kefir 10.

Madu merupakan cairan manis yang berasal dari eksresi serangga dan memiliki kandungan antioksidan yang
tinggi seperti asam askorbat sebagai pencegah proses oksidasi (menghasilkan radikal bebas) yang merusak sel 15.
Radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi tenggorokan dan amandel yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus
pyogenes16. Madu dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes dan bertambah kekuatannya
seiring konsentrasi yang ditambahkan karena kandungan flavonoid dapat menghasilkan energi tranduksi terhadap
membran sitoplasma bakteri menghambat motilitas bakteri 17. Penelitian yang dilakukan oleh Jaya et al. (2017)
menunjukkan bahwa penambahan madu ke dalam whey kefir banyak disukai oleh konsumen karena meningkatnya
kualitas rasa dan aroma khas madu, serta rasa manisnya dapat menetralisis rasa asam dari whey kefir 19.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari whey kefir dilakukan dengan cara
memproduksi whey kefir menjadi produk yang memiliki fungsi kesehatan tertentu bagi manusia 9. Produk yang
dapat dikembangkan adalah oral spray. Oral spray digunakan untuk mengatasi masalah pada mulut atau sakit
tenggorokan dengan cara menyingkirkan bakteri dalam mulut20. Oral spray dapat dijadikan alternatif yang efesien
dan praktis digunakan untuk mencegah aktivitas bakteri pada mulut dan tenggorokan dan membuat nafas lebih segar
yang mempunyai fungsi dan kegunaan yang sama dengan obat kumur 21. Oral spray dapat langsung digunakan
dengan cara disemprotkan ke area mulut atau tenggorokan yang sakit atau terasa kurang nyaman 22. Dengan bahan-
bahan yang digunakan, oral spray ini memiliki tekstur cair dan mempunyai viskositas lebih rendah dari suspensi,
sehingga oral spray mudah disemprotkan secara merata 23. Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan tersebut
dilakukan penelitian tentang pembuatan oral spray. Penelitian ini dilakukan agar diperoleh oral spray dari bahan
alami yang berkualitas, yang dapat menjaga kesehatan mulut serta mengatasi sakit tenggorokan secara praktis dan
efesien.

METODE
Metode ini menggunakan metode True Experimental yaitu memodifikasi penelitian yang dilakukan oleh Widodo
et al. (2017) dengan membuat whey kefir yang ditambahkan madu menjadi obat spray untuk mulut. Pembuatan oral
spray yang bertujuan untuk mengatasi sakit atau radang tenggorokann mengguanakan alat dan bahan yang selalu
ditemukan pada kehidupan sehari hari. Alat yang digunakan yaitu gelas ukur plastik 100 mL, timbangan kue, sendok
makan, gelas plastik, dan botol semprot. Bahan yang digunakan adalah whey kefir yang berasal dari laboratorium
terpadu UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Madu murni, garam, dan perasan jeruk nipis. Pengujian dilakukan
dengan uji organoleptik untuk mengidentifikasi karakteristiknya.

Prosedur Pembuatan Oral Spray


Oral spray dibuat dari whey kefir yang diukur sebanyak 60 mL dan dimasukan kedalam gelas yang bersih.
Jeruk nipis diperas kemudian air perasan jeuk nipis tersebut diukur sebanyak 1 mL dan ditambahkan ke dalam whey
kefir dalam gelas tadi. Dibuat prosedur dengan takaran yang sama untuk gelas kedua. Pada gelas pertama
ditambahkan garam sebanyak 1 gram dan pada gelas kedua tidak ditambahkan garam. Kemudian pada masing-
masing gelas ditambahkan 5 mL madu murni. Setiap campuran pada gelas tersebut dihomogenkan dengan
menggunakan sendok. Setelah homogen masing-masing campuran tersebut disaring dan dimasukan ke dalam 2 botol
semprot yang berbeda.

Uji Organoleptik
Uji organoleptik pada oral spray dilakukan dengan uji sensori menggunakan indera, meliputi:
Diarnati warna dari oral spray, dan diamati juga tekstur dari oral spray tersebut. Dicium seperti apa bau dari oral
spray tersebut. Dan dilakukan pengecapan untuk mengetahui bagaimana rasa dari oral spray yang sudah dibuat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji organoleptik dilakukan dan menghasilkan data sebagai berikut :

Tabel 1. Tabel uji organoleptik oral spray

Oral spray Warna rasa aroma


Menggunakan garam Kuning keruh Asam manis serta sedikit Beraroma madu dan
asin jeruk nipis
Tanpa garam Kuning keruh Asam serta sedikit terasa Beraroma madu dan
manis jeruk nipis

Gambar 1. Oral spray menggunakan garam (kiri), oral spray tanpa garam (kanan)

Peneliti dan seorang panelis sepakat bahwa oral spray yang digunakan terasa nyaman di tenggorokan dan lebih
memilih yang tanpa menggunakan garam karena rasa manis dari madu lebih terasa yang membuat lebih nyaman
untuk digunakan. Warna lebih keruh daripada sebelumnya dikarenakan ditambahkannya madu membuat warna
minuman atau larutan semakin mengikuti warnyanya 24. Rasa whey kefir yang sebelumnya cukup asam dikarenakan
terdapat senyawa asam laktat dan aktivitas bakteri Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermophillus
menjadi lebih manis karena penambahan madu yang kaya akan karbohidrat dan asam organik 13. Aroma whey kefir
berubah menjadi aroma jeruk nipis karena mengandung minyak atsiri dan kaya akan vitamin C, asam sitrat, dan
flavonoid 25.

KESIMPULAN

Oral spray dari whey kefir dibuat dengan menggunakan metode True Experimental di rumah, dihasilkan bahwa
oral spray tanpa garam lebih disukai karena rasanya lebih nyaman di mulut dan segar di tenggorokan. Oral spray ini
layak digunakan karena menggunakan bahan alami yang tidak berbahaya dan tidak memiliki efek samping.
Penelitian lanjut mengenai uji oral spray ini perlu dilakukan karena percobaan ini tidak dilakukan di laboratorium
yang menyebabkan keterbatasan alat dan bahan yang digunakan.
REFERENCES

1. Mukhbitin F. HUBUNGAN JENIS KELAMIN, GOSOK GIGI MALAM SEBELUM TIDUR DENGAN
KEJADIAN KARIES DI MI AL - MUTMAINNAH. Published online 2015.
2. Weschenfelder S, Paim MP, Gerhardt C, Carvalho HHC, Wiest JM. Antibacterial activity of different
formulations of cheese and whey produced with kefir grains. Rev Cienc Agron. 2018;49(3):443-449.
doi:10.5935/1806-6690.20180050
3. Indrayadi G, Wimardhani YS. Oral Probiotik: Pendekatan Baru Terapi Halitosis. J Dent Indones.
2009;16(1):64-71. doi:10.14693/jdi.v16i1.13
4. Patabang WA, Leman MA, Maryono J. Perbedaan jumlah pertumbuhan koloni bakteri rongga mulut
sebelum dan sesudah menggunakan obat kumur yang mengandung chlorheksidine. 2016;5(1):26-31.
5. Ni Nyoman Setiani1*, I Gede Ketut Adiputra1 IS. DAYA HAMBAT EKSTRAK BUAH JERUK NIPIS
TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans PENYEBAB KARIES GIGI. 2020;11:217-226.
6. Tu C, Azi F, Huang J, Xu X, Xing G, Dong M. LWT - Food Science and Technology Quality and
metagenomic evaluation of a novel functional beverage produced from soy whey using water ke fi r grains.
LWT - Food Sci Technol. 2019;113(February):108258. doi:10.1016/j.lwt.2019.108258
7. Gigi JK, Fitriani A, Dewi N, Budiarti LY. EFEK ANTIBAKTERI SEDIAAN TUNGGAL DAN
KOMBINASI AIR PERASAN JERUK NIPIS DAN MADU TERHADAP Streptococcus mutans Kajian In
Vitro SediaanTunggal dan Kombinasi Air Perasan Jeruk Nipis dan Madu dengan Klorheksidin Glukonat 0 ,
2 %. 2016;I(2).
8. Puspita W, Awaliah PD. Jurnal Ilmiah Farmako Bahari IN VITRO ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF
LIME FRUIT JUICE ( CITRUS AURENTIFOLIA ) ON STAPHYLOCOCCUS AEREUS BACTERIA
EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN SIRUP AIR PERASAN BUAH JERUK NIPIS ( CITRUS
AURENTIFOLIA ) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AEREUS SECARA IN VITRO.
Published online 2020:38-45.
9. Febrisiantosa A, Priyo Purwanto B. Karakteristik Fisik, Kimia, Mikrobiologi Whey Kefir Dan Aktivitasnya
Terhadap Penghambatan Angiotensin Converting Enzyme (Ace). J Teknol dan Ind Pangan. 2013;24(2):147-
153. doi:10.6066/jtip.2013.24.2.147
10. Widodo W, Purwadi P, Jaya F. Penambahan Madu Pada Minuman Whey Kefir Ditinjau Dari Mutu
Organoleptik, Warna, Dan Kekeruhan. J Ilmu dan Teknol Has Ternak. 2017;12(1):16-21.
doi:10.21776/ub.jitek.2017.012.01.3
11. Azizi NF, Kumar MR, Yeap SK, Abdullah JO, Khalid M, Alitheen NB. Kefir and Its Biological Activities.
Published online 2021:1-26.
12. Madureira AR, Pintado AI, Gomes AM, Pintado ME, Malcata FX. Rheological, textural and microstructural
features of probiotic whey cheeses. LWT - Food Sci Technol. 2011;44(1):75-81.
doi:10.1016/j.lwt.2010.06.030
13. Ningsih AS, Ekowati CN, Sumard S, Farisi S. Uji Daya Antibakteri Isolat Bakteri Asam Laktat dari Kefir
terhadap Bacillus sp. dan Escherichia Coli. Biosf J Tadris Biol. 2018;9(2):217-223.
doi:10.24042/biosfer.v9i2.2608
14. Kurniati T, Windayani N, Listiawati M. Anti-odor activity of milk kefir on organosulphur polysulfide cyclic
compounds in petai (parkia speciosa hassk). J Phys Conf Ser. 2018;1013(1). doi:10.1088/1742-
6596/1013/1/012169
15. Wulandari DD. Analisa Kualitas Madu (Keasaman, Kadar Air, dan Kadar Gula Pereduksi) Berdasarkan
Perbedaan Suhu Penyimpanan. J Kim Ris. 2017;2(1):16. doi:10.20473/jkr.v2i1.3768
16. Dian P. Bulletin of Animal Science. 2018;42(August):238-243. doi:10.21059/buletinpeternak.v42i3.33725
17. Sari EP. AKTIVITAS ANTIBAKTERI MADU TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus pyogenes. J
Insa Cendekia. 2020;7(1):28-33. doi:10.35874/jic.v7i1.554
18. Jaya F, Purwadi, Widodo WN. PENAMBAHAN MADU PADA MINUMAN WHEY KEFIR DITINJAU
DARI MUTU ORGANOLEPTIK, WARNA, DAN KEKERUHAN Honey Addition in Kefir Whey Drink in
Term of Organoleptic Quality, Colour, and Turbidity. 2017;12(1):16-21.
19. Sana M, Filannino P, Mejri A, et al. Functional Exploitation of Carob , Oat Flour , and Whey Permeate as
Substrates for a Novel Kefir-Like Fermented Beverage : An Optimized Formulation. Published online 2021.
20. Ajam F, Koohsari H. International Journal of Molecular and Clinical Microbiology Effect of some
fermentation conditions on antibacterial activity of extracted. 2021;11(1):1444-1463.
21. R S Resmisari1, S T Wicaksono2, N Alfiani2 SRNE, 1Lecturer. Siwak ( Salvadora persica ) extract as a
natural anti-halitosis mouth spray. Published online 2021. doi:10.1088/1755-1315/733/1/012131
22. Azizkhani M, Erik P, Saris J, Baniasadi M. An in-vitro assessment of antifungal and antibacterial activity of
cow , camel , ewe , and goat milk kefir and probiotic yogurt. J Food Meas Charact. 2020;(0123456789).
doi:10.1007/s11694-020-00645-4
23. Sasmita M, Akademi. MUTU FISIK SEDIAAN SUSPENSI ORAL SPRAY EKSTRAK RIMPANG
KENCUR ( Kaempferia galanga L .) THE QUALITY OF PHYSICAL PREPARATION SUSPENSION AN
ORAL SPRAY EXTRACT RHIZOMES KENCUR ( kaempferia galanga L . ) Sasmita , Mardhiyah
Akademi Farmasi Putra Indonesia Mal. Published online 2012:1-9.
24. Apriani D, Gusnedi, Darvina Y. Studi Tentang Nilai Viskositas Madu Hutan dari Beberapa Daerah di
Sumatera Barat untuk Mengetahui Kualitas Madu. pillar Phys. 2013;2(1):91-98. doi:10.1006/jcis.1998.5647
25. Wibaldus, Jayuska A, Ardiningsih P. Biokativitas Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
Terhadap Rayap Tanah (Coptotermes sp.). J Kim Khatulistiwa. 2016;5(1):44-51.

Anda mungkin juga menyukai