Contoh Laporan PKL Rumah Sakit Jurusan Farmasi
Contoh Laporan PKL Rumah Sakit Jurusan Farmasi
YUHENI 244816053
YOHANES GERMANUS RINTO 244816005
ANGGELINA YULIANA FEMI 244816075
MARIA STEFANA MAO 244816052
KRISTINA YUNES SANYATI 244816017
Oleh :
YUHENI 244816053
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kerja lapangan
Penulisan Laporan PKL Rumah Sakit ini dibuat berdasarkan hasil penulisan,
pemikiran dan pemaparan penulis sendiri baik naskah laporan maupun kegiatan
yang tercantum sebagai bagian dari Laporan PKL Rumah Sakit. Jika terdapat
karya orang lain maka penulis mencantumkan sumber yang jelas.
YUHENI
244816053
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan
Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Wisata UIT. Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu syarat pada program pendidikan
mahasiswa Akademi Farmasi St. Fransiskus Xaverius. Selain itu, Praktek Kerja
Lapangan ini juga bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai peran, tugas,
dan fungsi Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) di Rumah Sakit sehingga dapat
memberikan wawasan dan pengalaman bagi penulis dalam memahami tugas dan
fungsinya sebagai calon Ahli Madya Farmasi dalam melaksanakan pelayanan
kefarmasian yang berkualitas kepada masyarakat. Sebagai bentuk laporan
pertanggungjawaban penulis, maka disusunlah suatu Laporan Praktek Kerja
Lapangan Rumah Sakit Umum Wisata UIT yang dijabarkan dan dideskripsikan
berdasarkan apa yang penulis laksanakan di tempat PKL. Keberhasilan dalam
menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Wisata UIT
ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik berupa
dukungan moral, material maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam dan tulus kepada:
Maumere,.....Maret 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
April 2018. Dengan jadwal dalam satu minggu 6 hari kerja yaitu pagi
pukul : 07.00 – 16.00 WITA dan sore pukul 14.00 – 21.00 WITA
TINJAUAN UMUM
8 meliputi :
a. Persyaratan lokasi harus memenuhi ketentuan mengenai
memenuhi:
undangan
2. persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit, sesuai dengan fungsi,
Pasal 10
a. rawat jalan
d. ruang operasi
f. ruang radiologI
g. ruang laboratorium
h. ruang sterilisasi
i. ruang farmasi
n. ruang menyusui
o. ruang mekanik
p. ruang dapur
q. laundry
r. kamar jenazah
s. taman
t. pengolahan sampah
sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan
Menteri
11 meliputi :
(1)dapat meliputi:
a. instalasi air;
d. instalasi uap;
j. ambulan.
kompetensi di bidangnya.
dan berkesinambungan.
Menteri.
Persyaratan Sumber Daya ManusiaMenurut Undang-undang No 44 tahun
2009Pasal 12 meliputi:
nonkesehatan.
peraturan perundangan.
perundang-undangan.
dimaksud pada ayat (1) dan ayat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Pasal 14
setempat.
asing pada ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Persyaratan Kefarmasian Menurut Undang – undang No 44 Tahun 2009
Pasal 15 meliputi:
pelayanan kefarmasian.
1. Persyaratan peralatan:Pasal 16
pakai.
2. Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diuji dan
1. Pemilihan
Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan
kebutuhan. Pemilihan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai ini berdasarkan:
1. Metode Konsumsi
2. Metode Morbiditas/Epidemiologi
3. Pengadaan
Menurut PERMENKES No. 72 tahun 2016, Pengadaan merupakan
kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan perencanaan kebutuhan.
Pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu
yang tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai standar mutu.
Pengadaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan dimulai dari
pemilihan, penentuan jumlah yang dibutuhkan, penyesuaian antara
kebutuhan dan dana, pemilihan metode pengadaan, pemilihan pemasuk,
penentuan spesifikasi kontrak, pemantauan proses pengadaan, dan
pembayaran.
1. Pembelian
2. Sumbangan/Dropping/Hibah
4. Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis,
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam
kontrak atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima. Semua
dokumen terkait penerimaan barang harus tersimpan dengan baik.
(PERMENKES No 72 tahun 2016 )
5. Penyimpanan
Setelah barang diterima di Instalasi Farmasi perlu dilakukan
penyimpanan sebelum pendistribusian. Penyimpanan harus dapat
menjamin kualitas dan keamanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian.
Persyaratan kefarmasian yang dimaksud meliputi persyaratan stabilitas
dan keamanan, sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi, dan penggolongan
jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai.
(PERMENKES No 72 tahun 2016 )
Metode penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi,
bentuk sediaan, dan jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai dan disusun secara alfabetis dengan menerapkan
prinsip First Expired First Out (FEFO) dan First In First Out (FIFO)
disertai sistem informasi manajemen. penyimpanan sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang penampilan dan penamaan
yang mirip (LASA, Look Alike Sound Alike) tidak ditempatkan berdekatan
dan harus diberi penandaan khusus untuk mencegah terjadinya kesalahan
pengambilan Obat. Rumah Sakit harus dapat menyediakan lokasi
penyimpanan obat emergency untuk kondisi gawat darurat. Tempat
penyimpanan harus mudah diakses dan terhindar dari penyalahgunaan dan
pencurian. (PERMENKES No 72 tahun 2016 )
6. Pendistribusian
Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka
menyalurkan/ menyerahkan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai dari tempat penyimpanan sampai kepada unit
pelayanan/ pasien dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah,
dan ketepatan waktu. Rumah Sakit harus menentukan sistem distribusi
yang dapat menjamin terlaksananya pengawasan dan pengendalian
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai di unit
pelayanan. Sistem distribusi di unit pelayanan dapat dilakukan dengan
cara: (PERMENKES No 72 tahun 2016 )
d. Sistem Kombinasi
Sistem pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai bagi pasien rawat inap dengan menggunakan
kombinasi a + b atau b + c atau a + c.
7. Pemusnahan
Pemusnahan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara
yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Pemusnahan dilakukan untuk Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai bila: (PERMENKES No 72 tahun 2016 )
8. Pengendalian
Pengendalian dilakukan terhadap jenis dan jumlah persediaan dan
penggunaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai. Pengendalian penggunaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai dapat dilakukan oleh Instalasi Farmasi harus
bersama dengan Komite/ Tim Farmasi dan Terapi di Rumah Sakit.
(PERMENKES No 72 tahun 2016 )
Tujuan pengendalian persediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai adalah untuk: (PERMENKES No 72 tahun
2016 )
3.4 Tugas Dan Tanggung Jawab Dari Personalia Instalasi Farmasi Rumah
Sakit
Adapun tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
e. Apoteker
1. Tugas
a) Melayani resep dokter, dokter gigi.
b) Menyerahkan obat kepada pasien atau keluarga pasien sesuai
permintaan/ resep dokter disertai pemberian informasi cara
pemakaiannya.
c) Menyediakan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai
dengan perminntaan pada resep.
d) Menghitung kesesuaian obat dan tidak melebihi dosis maksimum.
e) Meracik obat (timbang, campur, kemas).
f) Menyiapkan etiket.
g) Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan
permintaan pada resep.
h) Membuat salinan resep sesuai dengan resep aslinya.
i) Memberikan pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
kepada tenaga kesehatan lainnya terrmasuk dokter.
j) Memberikan informasi obat dan konsultasi secara akurat, tidak bias,
factul, terkini, mudah dimengerti, etis dan bijaksana.
k) Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti.
l) Mendisplai brosur, leaflet, poster atau majalah kesehatan untuk
informasi kepada pasien.
m)Pelayanan konseling dan Residensial (home care).
n) Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan obat.
o) Tugas lain yang berkaitan dengan profesi Apoteker.
2. Tanggung Jawab
a) Memberikan informasi pada masyarakat dalam memakai obat bebas
terbatas (OTC).
b) Bertanggung jawab penuh dalam menghadapi kasus self medication
atau mengobati sendiri dan pemakaian obat tanpa resep. Apakah
penderita itu dapat diberikan obatnya atau perlu konsultasi ke dokter.
c) Bertanggung jawab atas obat dengan resep dan mampu menjelaskan
tentang obat kepada pasien.
d) Menjaga Kode Etik Apoteker.
f. Asisten Apoteker
1. Tugasnya
a. Mengecek kesiapan apotek sebelum operasional.
b. Menyusun produk racikan yang didistribusi dari Gudang Farmasi ke
Apotek.
c. Melakukan peracikan obat.
d. Melayani pembelian pasien.
e. Membuat copy resep.
f. Melakukan penyerahan produk kepada pasien.
2. Tanggung Jawab
a) Bekerja secara professional dalam pelayanan kefarmasian sesuai
standar profesi yang dimiliki.
b) Memberikan informasi kepada konsumen atau klien secara benar,
jelas dan mudah dimengerti disesuaikan dengan kebutuhan, selektif,
etika, bijaksana dan hati-hati meliputi cara pemakaian obat, cara
makan/minum/ aktifitas yang hendak dihindari selama terapi
berlangsung.
c) Menghormati hak pasien dan menjaga kerahasiaan identitas serta
data pribadi pasien.
d) Melakukan pengelolaan Apotek meliputi:
1) Pembuatan, pengelolaan, peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran, penyimpanan dan penyerahan obat dan bahan obat.
2) Pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan sediaan
farmasi lainnya.
3) Pelayanan informasi mengenai sediaan farmasi.
3.6.5 Administrasi
Pelayanan administrasi di RSU Wisata meliputi pencatatan dan
pelaporan keuangan, pemasukan dan pengeluaran sediaan farmasi,
membukukan surat masuk dan keluar, laporan kegiatan, laporan
penggunaan narkotik, psikotropik dan high alert, input data pasien,
rekam medik pasien dan hasil pemeriksaan pasien, data pegawai dan
tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit, serta standar operasional
prosedur rumah sakit (SOP RSUW UIT, 2016).
BAB IV
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 Saran
1. Bagi Kampus
a. Sebaiknya Untuk PKL tahun – tahun yang akan datang dilaksanakan
pada semester V agar mempermudah mahasiswa dalam penyusunan
KTI di semester VI.
b. Sebaiknya pada saat penarikan Mahasiswa PKL di Rumah Sakit Wisata
UIT harus ada juga Dosen, jangan hanya ada pada saat pengenalan saja.
2. Bagi Rumah Sakit
a. Pelayanannya lebih baik lagi agar meningkatkan kepuasan pasien.
b. Ruangan Instalasi Farmasi Rumah Sakit di perluas lagi untuk memberi
ruang saat pelayanan berlangsung sehingga lebih efektif dalam bekerja.
c. Untuk di bagian Peracikan, sebaiknya diadakan Cetak kapsul untuk
mempermudah dan memepercepat proses peracikan kapsul.
d. Untuk di Gudang Farmasi sebaiknya ruangan nya diperlebar dan
diperbesar lagi. Dan untuk tempat penyimpanan obat expired date di
gudang harus di perhatikan lagi agar obat nya tidak hancur sampai
dilakukan pemusnahan.