0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan32 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional Indonesia serta beberapa materi seputar Bahasa Indonesia seperti pedoman ejaan, penulisan kata hubung, majas, kesalahan penulisan menurut KBBI, dan pemahaman bacaan.
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional Indonesia serta beberapa materi seputar Bahasa Indonesia seperti pedoman ejaan, penulisan kata hubung, majas, kesalahan penulisan menurut KBBI, dan pemahaman bacaan.
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional Indonesia serta beberapa materi seputar Bahasa Indonesia seperti pedoman ejaan, penulisan kata hubung, majas, kesalahan penulisan menurut KBBI, dan pemahaman bacaan.
• Sebagai Bahasa Nasional (butir ke- Sumpah Pemuda)
Fungsi Bahasa Indonesia :
• Lambang Kebanggaan Nasional • Jati diri / Identitas Nasional • Alat Pemersatu Masyarakat MATERI SEPUTAR BAHASA INDONESIA
• PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA
PENULISAN HURUF PENULISAN KATA PENULISAN TANDA BACA PENULISAN UNSUR SERAPAN • PENULISAN KATA HUBUNG • PENULISAN MAJAS • KESALAHAN PENULISAN MENURUT KBBI • PEMAHAMAN BACAAN PENULISAN KATA HUBUNG PENDAHULUAN • TWK memuat Bahasa Indonesia dengan tujuan mampu menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang sangat penting kedudukannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. • Tujuan lainnya juga tercantum dalam butir sumpah pemuda. PENULISAN MAJAS Menurut Sodiq, dkk (2013:327), “majas dapat diartikan sebagai kekayaan bahasa seseorang (awam maupun sastrawan) yang dimanfaatkan dalam berkomunikasi (lisan maupun tulisan) untuk mencapai efek-efek tertentu, baik efek semantik maupun estetik. Sementara itu, Soedjito (dalam Sodiq, dkk, 2013:353) menyebutkan bahwa majas adalah bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan memunculkan konotasi tertentu.”
Sedangkan menurut Ahmad, dkk (2014: 19), “majas adalah bahasa
kias atau pengungkapan gaya bahasa yang dalam pemakaiannya bertujuan untuk memperoleh efek-efek tetentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya.” Majas Perbandingan, terbagi menjadi tujuh bentuk yaitu: • Personifikasi, majas yang menggambarkan benda-benda tak bernyawa seolah- olah memiliki sifat-sifat insani (seperti manusia), • Metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama, • Asosiasi/perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi dengaja dianggap sama, • Alegori, merupakan majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh dan biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan symbol-simbol bermuatan moral, • Simbolik, yaitu majas yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud, • Metonimia, pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut, dan • Sinekdokhe, yaitu majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan (sinekdokhe pers pro toto) atau sebaliknya (sinekdokhe totem pro parte). Majas Sindiran, terdiri dari empat bentuk yaitu: • Sinisme, majas yang menyatakan sindiran dengan mempergunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi tapi kasar, • Satire adalah majas yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, • Ironi, yaitu majas yang mengatakan sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut, • Sarkasme, yakni majas yang menyatakan sindiran langsung dan kasar, gaya bahasa yang digunakan kasar bahkan kadang-kadang merupakan kutukan. Majas Penegasan, terdiri atas tujuh bentuk yaitu: • Klimaks, yakni semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat, • Antiklimaks, gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan yang semakin lama semakin menurun, • Pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan, • Retorik, yakni majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban, • Tautologi, majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan, • Paralelisme, yaitu majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi, • Repetisi yang • Merupakan majas perulangan kata-kata sebagai penegasan. Majas Pertentangan, terdiri dari empat bentuk yaitu, • Antitesis, yakni gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya, • Paradoks adalah gaya bahasa yang mengemukakan seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda, • Litotes, majas yang berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri, • Hiperbola, yakni majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau memberikan perhatian. KESALAHAN PENULISAN KALIMAT MENURUT KBBI PEMAHAMAN BACAAN DEFINIS PEMAHAMAN BACAAN
Pemahaman Membaca adalah suatu proses interaksi antara pembaca
dengan teks dalam suatu peristiwa membaca yang penekanannya diarahkan pada keterampilan dan menguasai isi bacaan. Pembaca harus mampu menguasai dan memahami bacaan yang dibacanya. Dalam hal ini, unsur yang harus ada dalam setiap kegiatan membaca adalah pemahaman. Terdapat tiga hal pokok dalam pemahaman bacaan, yaitu: 1. Pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki, 2. Menghubungkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki dengan teks yang akan dibaca, dan 3. Proses pemerolehan makna secara aktif sesuai dengan pandangan yang dimiliki. BENTUK PERTANYAAN TERKAIT PEMAHAMAN BACAAN
Judul yang cocok
• Untuk menentukan judul yang tepat atas bacaan, tentunya kita harus memahami apa inti dari pokok bahasan tersebut. Judul tersebut harus dapat menggambarkan garis besar pembahasannya. Gagasan pokok/Ide pokok/tema • Ide pokok dalam suatu bacaan biasanya akan kita temukan dalam bentuk kalimat topik (kalimat kunci). Jika kita berhasil menemukan kalimat kunci dalam suatu bacaan, sesungguhnya kita sudah memahami hampir semua isi bacaan. Ide pokok juga merupakan gagasan atau ide yang menjadi pokok pengembang bacaan. Pernyataan yang sesuai dan tidak sesuai dengan bacaan • Pertanyaan ini berisi daftar pernyataan yang akan kita cari apakah ada didalam teks atau tidak. Fakta yang ada di dalam bacaan • Pertanyaan ini menuntut kita untuk dapat memilah bagian mana yang merupakan suatu keadaan nyata (fakta) dan mana yang merupakan pendapat (opini). BENTUK PERTANYAAN TERKAIT PEMAHAMAN BACAAN
Menjawab pertanyaan singkat
• Pertanyaan ini dapat berupa mencari tokoh, tempat bahkan mencari kesimpulan kecil dalam suatu bagian teks tersebut. Sinonim dan kosakata • Sinonim adalah persamaan kata atau bisa disebut juga dengan padanan kata. Antonim • Antonim suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata. Kesimpulan • Kesimpulan adalah pernyataan berisi fakta, pendapat, alasan pendukung mengenai tanggapan suatu objek. Bisa dikatakan bahwa kesimpulan merupakan pendapat akhir dari suatu uraian berupa informasi. PENGERTIAN. FUNGSI, DAN CARA MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF Paragraf adalah seperangkat kalimat yang berhubungan dan membentuk satu gagasan. Biasanya kalimat pertama dalam suatu paragraf ditulis dengan cara agak menjorok ke dalam.
Jenis-jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utama :
• Paragraf Deduktif, gagasan utama terletak pada awal paragraf. • Paragraf Induktif, gagasan utama terletak pada akhir paragraf. • Paragraf Campuran, gagasan utama terletak pada awal dan akhir paragraf. KALIMAT UTAMA Gagasan pokok atau utama berada pada kalimat utama. Kalimat utama dikembangkan oleh kalimat penjelas. Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok paragraf. Kalimat utama sering disebut kalimat topik sehingga perlu dijelaskan dengan kalimat-kalimat selanjutnya dalam paragraf tersebut yang disebut sebagai kalimat penjelas.
Ciri kalimat utama:
1. Mengandung permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut. 2. Berupa kalimat lengkap dan dapat berdiri sendiri. 3. Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain. 4. Pada paragraf induktif, kalimat utama sering kali ditandai dengan kata-kata seperti: "Sebagai esimpulan .. :: "Yang penting .. :: "Jadi, .. :: "Dengan demikian ... " KALIMAT PENJELAS Kalimat penjelas, yaitu kalimat yang isinya memperjelas, menguraikan, atau berupa rincian-rincian tentang kalimat utama.
Ciri-ciri kalimat penjelas:
• Merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri; • Arti kalimatnya akan lebih jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu paragraf; • Pembentukannya memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi; • Berisi rincian, keterangan, contoh dan data yang mendukung kalimat utama. KESIMPULAN TIPS MENJAWAB SOAL PEMAHAMAN BACAAN
• Perbanyak membaca berita atau informasi beredaksi panjang
secara scanning • Cermati fakta, data, dan informasi akurat dalam bacaan • Baca terlebih dahulu soal yang menjadi pertanyaan • Pahami dengan jelas apa yang ditanyakan dalam soal tersebut • Baca scanning dan temukan jawaban yang ditanyakan TERIMA KASIH
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita
Albert Bandura dan faktor efikasi diri: Sebuah perjalanan ke dalam psikologi potensi manusia melalui pemahaman dan pengembangan efikasi diri dan harga diri