Anda di halaman 1dari 39

PENYULUHAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT

DI BANJAR SUSUT KAJA, DESA SUSUT,

KABUPATEN BANGLI

PRESENTASI MINI PROJECT

dr. Bella Dewanti

dr. Pratama Yulius Prabowo

dr. Robertus Brian Junarli

Pembimbing:

dr. I Nyoman Arnatha

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA ANGKATAN IV PERIODE NOVEMBER 2017

UPT KESMAS SUSUT I BANGLI

FEBRUARI 2018
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3. Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

1.3.2 Tujuan Khusus

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat untuk Masyarakat

1.4.2 Manfaat untuk Puskesmas


BAB 1

PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan

morbiditas di Indonesia

TD < 140/90 (PERKI 2015), TD <120/80 (ACC&AHA), TD<135/85 (WHO)

972 juta kasus HT  1,15 milyar kasus pada 2025 atau sekitar 29% dari

total penduduk dunia menderita hipertensi

Faktor yang mempengaruhi hipertensi  umur, jenis kelamin dan ras, obesitas,

konsumsi alkohol, kurangnya olahraga/aktivitas, konsumsi garam yang berlebihan,

kebiasaan merokok, dan stress


3.949 penduduk > 18 tahun  865 penduduk (21,90%) menderita

hipertensi di UPT Kesmas Susut I (Prolanis, 2017)

Diskusi bersama masyarakat  pola hidup tidak sehat, rendahnya pengetahuan

tentang hipertensi, kebiasaan merokok, takut minum obat hipertensi, tidak patuh

minum obat, gaya hidup tidak sehat

Kegiatan penyuluhan akan dilakukan di Banjar Susut Kaja sebagai salah satu banjar

dengan populasi lansia dan penderita hipertensi terbanyak di kawasan UPT Kesmas

Susut I.
1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana cara meningkatkan pengetahuan

dan kesadaran masyarakat di wilayah kerja

UPT Kesmas Susut I khususnya di Banjar

Susut Kaja terkait penyakit hipertensi?


1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan dan

kesadaran masyarakat di Banjar

Susut Kaja, Susut, Bangli, terkait

penyakit hipertensi.
1.3. Tujuan

1.3.2. Tujuan Khusus

Memperbaiki paradigma masyarakat yang salah

1 terkait penyakit hipertensi

Mengubah pola hidup masyarakat mendjadi pola

2 hidup sehat sebahai bentuk pencegahan penyakit

hipertensi
Menurunkan angka kebiasaan

3 merokok sebagai bentuk

pencegahan penyakit hipertensi dan

komplikasinya.

Meningkatkan kepatuhan minum

obat dan kontrol ke tenaga medis

4 bagi masyarakat penderita hipertensi

sebagai bentuk pencegahan

komplikasi dari penyakit hipertensi


1.4. Manfaat

1.4.1. Manfaat untuk Masyarakat

• Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat

di wilayah kerja Susut I terkait pencegahan dan

1 pengobatan hipertensi.

• Terbentuknya paradigma masyarakat yang tepat terkait

penyakit hipertensi.

• Terciptanya pola hidup masyarakat yang sehat sebagai

bentuk pencegahan penyakit hipertensi.

3
1.4. Manfaat

1.4.1. Manfaat untuk Masyarakat

• Meningkatnya angka kepatuhan minum obat dan

kontrol ke tenaga medis bagi masyarakat

penderita hipertensi sebagai bentuk pencegahan

4 komplikasi dari penyakit hipertensi.

• Menurunnya angka kebiasaan merokok sebagai

bentuk pencegahan penyakit hipertensi dan

5 komplikasinya.
1.4. Manfaat

1.4.2. Manfaat Untuk Puskesmas

• Bahan evaluasi dalam

menyusun konsep

1 kegiatan apabila hendak

• Bentuk kegiatan dilakukan kegiatan serupa

kolaborasi bersama di masa yang akan

pemegang program datang.

promosi kesehatan dan

program posyandu lansia


2.1 Definisi

2.2 Epidemiologi

2.3 Klasifikasi

2.4 Patofisiologi

2.4.1 Peran Volume Intravaskular

2.4.2 Peran Kendali Saraf Autonom

2.4.3 Peran Renin Angitensin Aldosteron

2.4.4 Peran Dinding Vaskular Pembuluh Darah

2.5 Diagnosa

2.6 Tatalaksana

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. DEFINISI

Hipertensi merupakan manifestasi gangguan keseimbangan

hemodinamik sistem kardiovaskular, yang mana patofisiologinya

adalah multi faktor, sehingga tidak bisa diterangkan hanya

dengan satu mekanisme tunggal.

Semua definisi hipertensi adalah angka

kesepakatan berdasarkan bukti klinis atau

berdasarkan konsensus atau berdasar

epidemiologi studi meta analisis.


ACC/AHA Guidelines
2.2 EPIDEMIOLOGI

Prevalensi Hipertensi nasional berdasarkan Riskesdas

2013 sebesar 25,8%, tertinggi di Kepulauan Bangka

Belitung (30,9%), sedangkan terendah di Papua sebesar

(16,8%).

Berdasarkan data tersebut dari 25,8% orang yang

mengalami hipertensi hanya 1/3 yang terdiagnosis, sisanya

2/3 tidak terdiagnosis.

Data menunjukkan hanya 0,7% orang yang terdiagnosis

tekanan darah tinggi minum obat Hipertensi.


2.3 KLASIFIKASI

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua

golongan, yaitu:

• Hipertensi primer  95% kasus

• Hipertensi sekunder  5%
2.4 PATOFISIOLOGI

Penyebab – penyebab hipertensi ternyata sangat banyak.

Ada empat faktor yang mendominasi terjadinya hipertensi

• Peran volume intravascular

• Peran kendali saraf autonom

• Peran renin angiotensin aldosterone (RAA)

• Peran dinding vaskular pembuluh darah


Peran Volume Intravaskular
Peran Kendali Saraf Autonom
Peran Renin Angiotensin Aldosteron
Patofisiologi
2.5 DIAGNOSIS

Pada umumnya penderita hipertensi tidak mempunyai

keluhan. Hipertensi adalah silent killer. Penderita baru

menpunyai keluhan setelah menagalami komplikasi.


2.6 TATA LAKSANA

Terapi Non Farmakologis (Modifikasi gaya Hidup) :

• Menurunkan berat badan

• Mengadopsi pola makan Dietary Approaches to Stop

Hypertension (DASH)

• Mengurangi konsumsi garam

• Melakukan aktivitas fisik dengan teratur

• Membatasi konsumsi alcohol

• Tidak Merokok

Terapi Farmakologi dengan menggunakan obat – obatan

anti hipertensi
3.1 Proses Penentuan Masalah dan Detereminannya

BAB 3

ANALISIS MASALAH
3.3 Proses Penentuan Prioritas Masalah Determinannya

Kemungkinan Penyebab Masalah dengan Diagram Tulang Ikan (fishbone diagram)

LINGKUNGAN MANUSIA

- Sosial pendidikan

- Usia

- Ekonomi

- Budaya - Jenis kelamin

- Keturunan

- Merokok

- Pola makan

- Gaya hidup

- Kepatuhan minum obat

KEJADIAN

HIPERTENSI

- Deteksi kasus HIPERTENSI

- Akses pelayanan kesehatan

- Ketersediaan obat di Puskesmas


PELAYANAN

KESEHATAN

- hipertensi

Gambar 2.1 Fishbone diagram kejadian

-
4.1 Identifikasi Masalah

4.1.1 Data Sekunder

4.1.2 Data Primer

4.2 Identifikasi Penyebab Masalah

4.2.1 Faktor Lingkungan

4.2.2 Faktor Manusia

4.2.3 Faktor Pelayanan Kesehatan

BAB 4

DIAGNOSA KOMUNITAS
4.1 IDENTIFIKASI MASALAH

DATA PROGRAM PROLANIS

• Penduduk

3949 diatas 18

tahun/2017

865 • Penderita

hipertensi

21,90%
4.1 IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH

PELAYANAN KESEHATAN

MANUSIA -Deteksi kasus

LINGKUNGAN - Akses pelayanan kesehatan

- Usia

- Ketersediaan obat

- Jenis kelamin

- Status sosial

- Keturunan

- Ekonomi

- Merokok

- Budaya

- Pola makan

- Tingkat Pendidikan

- Gaya hidup

- Kepatuhan minum obat


5.1 Usulan Strategi Kegiatan Pemecahan Masalah

5.2 Rencana Kegiatan, Monitoring, dan Evaluasi

BAB 5

PEMECAHAN MASALAH
5.1. Usulan Strategi Kegiatan Pemecahan Masalah

Strategi yang disusun difokuskan

pada intervensi untuk mengedukasi

dan meningkatkan kesadaran

masyarakat untuk mengubah pola

hidup seperti:

Menerapkan

Berhenti

pola hidup

merokok

sehat

Mengajarkan

Kepatuhan

tentang pola

minum obat

makan sehat

Menerapkan

kontrol tekanan

darah berkala
5.2 Rencana Kegiatan, Monitoring dan Evaluasi

Frekuensi Rincian Rincian Tenaga Total

Sasaran Target Lokasi

Kegiatan Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan Biaya

Masyarakat Masyarakat yang Satu kali Memberikan Edukasi Balai banjar Dokter Internsip
Rp. 100.000

belum dan penyuluhan menggunakan Susut Kaja

Sudah kepada media visual

Terdiagnosis masyarakat berupa booklet,

Hipertensi leaflet, atau video.


MEDIA PENYULUHAN
Contoh form pre-test & post-test
6.1 Kesimpulan

6.2 Saran

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan dan Saran

6.2 Saran

• Kegiatan penyuluhan

6.1 Kesimpulan hipertensi ini diharapkan

• Hipertensi menempati urutan dapat dilakukan di banjar

ketiga sepuluh penyakit yang lain

terbanyak di wilayah kerja • Kegiatan promosi

Puskesmas Susut 1. kesehatan dapat

• Banyak faktor yang dilakukan dengan cara

mempengaruhi tingginya angka lain yang lebih menarik

kejadian hipertensi sehingga animo

masyarakat untuk ikut

• Pengetahuan dan kesadaran berpartisipasi semakin

masyarakat terkait penyakit meningkat

hipertensi masih rendah

sehingga perlu edukasi


• Daftar Pustaka

LAMPIRAN
Daftar Pustaka

1. American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Practice

Guidelines and the Heart Rhythm Society. Journal of the American College of Cardiology;

2014

2. Robinson, J. M., & Saputra, L. Buku ajar organ system: Visual nursing kardiovaskuler; 2014

3. Triyanto, E. Pelayanan keperawatan bagi penderita hipertensi secara terpadu. Yogyakarta:

Graha Ilmu; 2014

4. Setyanda, Y. O. G., Sulastri, D., & Lestari, Y. (2015). Hubungan merokok dengan kejadian

hipertensi pada laki-laki usia 35-65 tahun di Kota Padang. Jurnal kesehatan andalas, 4(2)

5. Jaques, H. NICE guideline on hypertension. European heart journal, 34(6), 406; 2013

6. Kurniati, I. D., Setiawan, M. R., Rohmani, A., Lahdji, A., Tajally, A., Ratnaningrum, K., &

Basuki, R. BUKU AJAR: ILMU PENYAKIT DALAM; 2017

7. Dasar, R. K. (2013). Riset Kesehatan Dasar: RISKESDAS 2013. Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI.


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA ANGKATAN IV PERIODE

NOVEMBER 2017

UPT KESMAS SUSUT I BANGLI

FEBRUARI 2018

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai