Anda di halaman 1dari 25

TUGAS AKHIR

ANALISA KINERJA MESIN PENGISIAN JAMU


TRADISIONAL DENGAN MENGUNAKAN SISTEM
SEMIOTOMATIS

Disusun Oleh :

MISBAHUL MUNIR
141217020

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MAARIF HASIM LATIF
SIDOARJO
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

TUGAS AKHIR

ANALISA KINERJA MESIN PENGGISIAN JAMU TRADISIONAL


DENGAN MENGUNAKAN SISTEM SEMIOTOMATIS

Disusun Oleh :

Nama : Misbahul Munir

Nim : 141217020

Jurusan : Tenik Mesin

Pada Tanggal : 30 Juni 2021

Telah di sejutui oleh :

Moch. Choifin,ST.,MT (…………………….…)


NIDN : 0716038305
Yunita Nur Afifah,S.Pd.,M.Si (……………………...)
NIDN : 0718069101
Wiji Lestariningsih,S.Pd.,M.Pd (……….……….…….)
NIDN: 0718069101

Dosen Pembimbing

Ir.Subagyo.MT

NIDN : 0724016401
LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

ANALISA KINERJA MESIN PENGGISIAN JAMU TRADISIONAL


DENGAN MENGUNAKAN SISTEM SEMIOTOMATIS

Tugas Akhir ini di tulis untuk memenuhi salah satu syarat dalam mendapatkan
gelar Sarjana Teknik Program Studi S1 Teknik Mesin

Pada

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MAARIF HASIM LATIF SIDOARJO

Disusun Oleh :

Nama : Misbahul Munir

Jurusan : Teknik Mesin

Pada Tangal : 30 Juni 2021

Mengetahui Menyetujui

Ketua Program Studi Teknik Mesin Dosen Pembimbing

Moch. Choifin,ST.,MT. Ir.Subagyo.MT

NIDN: 0716038305 NIDN : 0724016401


LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Misbahul Munir

Nim : 141217020

Jurusan : Teknik Mesin

Judul Tugas Akhir : ANALISA KINERJA MESIN PENGGISIAN JAMU


TRADISIONAL DENGAN MENGUNAKAN SISTEM
SEMIOTOMATIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir ini :

1. Dibuat dan diselesaikan secara mandiri, dengan menggunakan data-data


penelitian yang benar berdasarkan tinjauan lapangan ataupun sumber yang
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.

2. Tugas Akhir ini sepenuhnya merupakan karya intelektual saya sendiri dan
seluruh referensi yang menjadi rujukan dalam Tugas Akhir ini telah saya
sebutkan sesuai dengan prosedur penulisan Tugas Akhir yang berlaku dan telah
tercantum dalam daftar pustaka. Tugas Akhir ini juga bebas dari peniruan
ataupun penjiplakan karya orang lain.

Demikian pernyataan ini saya nyatakan secara benar dengan penuh tanggung
jawab dan integritas.

Sidoarjo 30 Juni 2021

Misbahul Munir
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini. penulisan tugas akhir ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana
teknik program studi teknik mesin pada teknik Universitas Maarif Hasyim Latif.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari
masa perkuliahan sampai pada penyusunan tugas akhir ini, sangatlah sulit bagi
penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini, berkenaan dengan hal diatas pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1.Bapak Ir.Subagyo,MT selaku dosen pembimbing yang telah memberikan


bimbingan, petunjuk, koreksi dan saran serta banyak membantu dan memberikan
dukungan bagi penulis hingga terwujudnya Tugas Akhir ini.

2.Bapak Aksan dan Ibu Tatik selaku ayah dan ibu penulis tercinta atas segala doa
dan dukungan yang tiada terputus.

3.Moch. Choifin.,ST., MT selaku Ketua Progam Studi dan dosen wali.

4.Seluruh dosen pengajar di program studi Teknik Mesin yang telah banyak
memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan selama masa perkuliahan.

5. Teman- teman seperjuangan yang selalu menyemangati saya dan membantu


saya dalam pengerjaan tugas akhir ini

6.Serta kelompok rancang bangun mesin pengisian jamu ini yang selalu gotong
royong dalam proses menyelesaikan tugas akhir ini

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.

Sidoarjo, 30 Juni 2021

Misbahul Munir
ABSTRAK

Pada penelitian ini saya membuat mesin pengisian jamu tradisional dengan
melakukan observasi dan kunjungan terlebih dahulu ke UMKM jamu tradisional
di Sidoarjo, ternyata UMKM tersebut belum mengunakan mesin dalam proses
pengisian jamu ke dalam botol dan hasil pun kurang maksimal. Maka saya
membuat mesin pengisian jamu ini untuk mempermudah proses produksi atau
pengemasan jamu tersebut. Penggunaan mesin ini sangat mudah dengan sekali
tombol mesin akan langsung berjalan dengan mengunkan system semiotomatis.
Mesin ini berkapasitas pengisian 250 ml di botol atau pun kemasan gelas sehinga
takaran isi di setiap botolnya pas 250 ml. Penelitian ini bertujuan untuk
mempermudah para pelaku UMKM dalam proses produksi dan memaksimalkan
hasil produksinya. Sehinga bisa memenuhi target atau pesanan jamu tiap harinya.
Mesin pengisian jamu ini sangat hemat daya listrik karena pemakaian selama 3
jam hanya membutuhkan daya listrik 4,4088 watt. Konsumsi udara pun yang di
butuhkan mesin jaga kecil dengan 8 Bar mesin dapat di oprasikan dengan
mengunakan kompresor 0,75 hp. Dan waktu pengisian pun hanya 10 detik
sehinnga mempercepat proses produksi.

Kata Kunci: Mesin penggisian jamu tradisional temulawak, beras kencur, sinom
ABSTRACT

In this study I made a traditional herbal medicine filling machine by making


observations and first visits to traditional herbal medicine SMEs in Sidoarjo, it
turns out that these SMEs have not used the machine in the process of filling
herbs into bottles and the results are not optimal. So I made this herbal medicine
filling machine to simplify the process of producing or packaging the herbs. The
use of this machine is very easy with one button the machine will immediately run
using a semi-automatic system. This machine has a filling capacity of 250 ml in
bottles or glass packaging so that the amount of content in each bottle fits 250 ml.
This study aims to facilitate SMEs in the production process and maximize their
production results. So that it can meet the target or herbal medicine orders every
day. This herbal medicine filling machine is very energy efficient because it only
requires 4.4088 watts of electrical power for 3 hours. Air consumption is also
needed for a small guard machine with 8 Bar the engine can be operated using a
0.75 hp compressor. And the charging time is only 10 seconds, thus speeding up
the production process.

Keywords: traditional herbal medicine filling machine, temulawak, kencur rice,


sinom
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS....................................................iv

KATA PENGANTAR............................................................................................v

ABSTRAK.............................................................................................................vi

ABSTRACT..........................................................................................................vii

DAFTAR ISI.......................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi

DAFTAR TABEL................................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
1.4 Batasan Masalah......................................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian...................................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan...............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5

2.1 Penelitian terdahulu.................................................................................................5


2.1.1 Jamu Sinom.......................................................................................................6
2.1.3 Jamu Beras Kencur............................................................................................7
2.1.4 Hasil Pengisian Mengunakan Mesin Yang Sudah Ada.......................................7
2.1.5 Hasil Perancangan Mesin..................................................................................7
2.2 Proses Pembuatan....................................................................................................8
2.2.1 Menyiapkan Bahan Baku...................................................................................8
2.2.2 Proses Pengelasan Body Mesin.........................................................................8
2.2.3 Proses Bubut Matrial.........................................................................................9
2.2.4 Uji Coba Penumatik Dengan Angin..................................................................10
2.2.3 Uji Coba silinder Penumatic Dengan Air..........................................................10
2.2.4 Merangkai Kelistrikan......................................................................................11
2.2.5 Uji Coba Mesin................................................................................................11
2.2.6 Silinder Pneumatic Kerja Ganda......................................................................12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................13

3.1 Diagram Alir Penelitian...........................................................................................13


3.2 Alat dan Bahan.......................................................................................................15
3.2.1 Mesin Filling....................................................................................................15
3.2.2 Tang Ampere...................................................................................................17
3.2.3 Pressure Gauge...............................................................................................18
3.2.4 Stopwatch.......................................................................................................18
3.2.5 Jamu Sinom.....................................................................................................19
3.2.6 jamu beras kencur...........................................................................................20
3.2.7 Jamu Temulawak.............................................................................................20
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian................................................................................21
3.4 Instalasi Alat Pengujian..........................................................................................21
3.5 Metode Pengambilan dan Pengolahan Data..........................................................21
3.6 Langkah-Langkah pengambilan dan Pengolahan Data...........................................22
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PERHITUNGAN........................................23

4.1 Hasil Analisa Waktu Pengisian................................................................................23


4.2 Tekanan Anggin Yang Untuk Menjalankan Mesin..................................................25
4.2.1 Perhitungan Gaya Dan Udara Masuk Ke Pnumatik.........................................26
4.2.2 Menghitung Inersia Gaya di Penumatic Silinder Pada Mesin Pengisian Jamu
Tradisional................................................................................................................26
4.2.3 Menghitung Konsumsi Udara Tiap Langkah Piston Pada Penumatic Silinder
Mesin Pengisian Jamu Tradisional............................................................................27
4.2.4 Menghitung Inersia Gaya Penumatic Nozel Pada Mesin Pengisian Jamu
Tradisional................................................................................................................28
4.2.5 Menghitung Konsumsi Udara Tiap Langkah Piston Pada Penumatic Nozel
Mesin Pengisian Jamu Tradisional............................................................................29
4.3 Konsumsi Listrik Yang di Butuhkan Mesin..............................................................32
BAB V KESIMPULAN.......................................................................................32
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................32
5.2 Saran......................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................34

Lampiran..............................................................................................................34
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Menyiapkan Bahan Baku....................................................................8


Gambar 2. 2 Proses Penggelasan Bodi....................................................................9
Gambar 2. 3 Proses Bubut Matrial...........................................................................9
Gambar 2. 4 Proses Uji Coba Penumatic Dengan Udara.......................................10
Gambar 2. 5 Proses Uji Coba Silinder Dengan Air...............................................10
Gambar 2. 6 Proses Pemasangan Kelistrikan........................................................11
Gambar 2. 7 Uji Coba Menjalankan Mesin...........................................................11
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian....................................................................13
Gambar 3. 2 Mesin Pengisian Jamu.......................................................................15
Gambar 3. 3 Tang Ampere.....................................................................................17
Gambar 3. 4 Presure Gauge..................................................................................18
Gambar 3. 5 stopwatch..........................................................................................18
Gambar 3. 6 Jamu Sinom.......................................................................................19
Gambar 3. 7 Beras Kencur.....................................................................................20
Gambar 3. 8 Jamu Kunir........................................................................................20
Gambar 4. 1 Presure Gauge Pada Mesin...............................................................25
Gambar 4. 2 Tang Ampere Menunjukan Ampere mesin.......................................32
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Matrial Mesin........................................................................................16


Tabel 4. 1 Mengunakan Timer 2 Detik..................................................................23
Tabel 4. 2 Menggunakan Timer 4 Detik................................................................23
Tabel 4. 3 Menggunakan Timer 5 Detik................................................................24
Tabel 4. 4 Menggunakan Timer 6 Detik.............................................................24Y
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era yang modern seperti ini penjual jamu tradisional keliling masih
mengunakan cara manual dalam mengisi jamu tersebut kedalam botol. Tentunya
hal tersebut kurang efektif dan membutuhkan waktu yang lama dalam proses
pengisian. Di saat musim pandemi covid 19 yang seperti ini banyak bermunculan
home industri maupun UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) yang
memprodusi minuman instan kemasan yang banyak variasi rasanya tentunya
sanngat membutuhkan mesin pengisan minuman tersebut ke dalam kemasan.
Teknik tradisional yang digunakan oleh penjual jamu dengan pengisian jamu yang
menggunakan teknik manual. Cara yang digunakan untuk menuangkan jamu
sinom kedalam botol. Dahulu, proses ini membutuhkan waktu yang lama dalam
pembuatannya. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, teknik ini dirasa
kurang efektif jika memproduksi dalam skala besar. Perlunya pegembangan
teknologi dan mesin pengisian jamu sinom yang cepat untuk usaha home industy.
Proses pengisian yang menggunakan teknik yang lama, dirasa kurang
mendapatkan hasil yang memuaskan. Selain hasil pengisiannya yang belum stabil,
teknik pengisian secara manual dan membutuhkan waktu yang lama. Bisa
disimpulkan maka di era perkembangan teknologi yang sudah semakin canggih,
teknik pengisian jamu dengan cara manual sudah tidak efektif. Dibutuhkan mesin
yang bisa mempermudah produsen dalam memproduksi jamu dalam skala besar.
Dengan menampilakan kemasan minuman instan yang menarik dan higienis akan
membuat jamu tradisional maupun minuman lainya akan banyak di minati
masyarakat. Karena jamu tradisional merupakan minuman yang menyehatkan dan
warisan dari para leluhur untuk obat yang perlu di lestarikan. Di tengah pandemi
covid 19 seperi ini minum jamu juga dapat menambah system kekebalan tubuh.
Saya berharap setelah terbuatnya rancang bangun mesin pengisian liquid ini
penjual jamu atau pun home industri minuman bisa terbantu dalam proses
produksi hasil produksi pun meningkat dan bisa menyingkat waktu pengisian
terhadap kemasan minuman tersebut.

1
Dari hasil analisis yang saya kerjakan pembuat minuman instan akan bisa tau
waktu pengisian dengan di varisasikan struktur cairan yang berbeda sehingga
dapat melihat dan memperkirakan waktu pengisian antar cairan yang di uji dengan
beda stuktur mengunakan mesin pengisian liquid. Sehingga para pelaku usaha
minuman jamu tradisional maupun minuman lain bisa mentarget dalam 1 hari bisa
produksi 20 botol. Dengan mengunakan mesin ini takaran atau isinya yang selalu
pas 250 ml sesuai isi yang di inginkan oleh pelaku usaha. Sehingga menghemat
waktu dan biaya produksi untuk membayar tenaga manusia saat pengisian manual.
Mesin pun sangat mudah di gunakan karena mengunakan system semi otomatis
yang di perlukan hanya satu tenaga manusia untuk mengganti botol yang sudah
terisi ke botol yang kosong.

1.2 Rumusan Masalah

1. Berapa waktu timer yang ideal dalam pengisian antara jamu sinom, jamu
temulawak, dan beras kencur dalam waktu 1 menit ke dalam botol 250 ml?
2. Berapa gaya inersia dan konsumsi tekanan angin yang di butuhkan penumatic
mesin untuk mejalankan mesin pengisian jamu ke dalam botol?
3. Berapa banyak konsumsi listrik yang di butuhkan untuk menjalankan mesin
tersebut dalam 3 jam jamu sinom, jamu kunir, dan beras kencur?

1.3 Tujuan

1. Mencari waktu timer yang ideal dalam penggisian 1 menit antara jamu sinom,
jamu temulawak, dan jamu beras kencur ke dalam botol 250 ml.
2. Untuk mengetahui gaya inersia dan konsumsi tekanan angin yang di butuhkan
penumatic mesin dalam proses pengisian.
3. Untuk mengetahui konsumsi listrik yang di butuhkan mesin dalam waktu 3 jam

1.4 Batasan Masalah

1. Hanya mengunakan cairan jamu sinom. Temulawak, dan beras kencur


2. Mesin pengisian hanya berkapasitas 250 ml
3. Tidak menghitung daya listrik kompresor
4. Tidak menghitung kekuatan tekanan angin dari kompresor
5. Tidak menghitung kekentalan jamu
6. Tidak menghitung kuat lama mesin beroprasi
7. Batasan waktu yang di butuhkan hanya 1 menit dalam pengujian tiga jenis jamu
8. Penggerak silinder menggunakan pnumatik tipe DN 32x150 Double Rod
9. Penggerak nozzle menggunakan pnumatik tipe DSN 20x15-s JELPC
10. Mesin pengisian jamu semi otomatis dengan kapasitas 250 mililiter
11. Menggunakan solenoid valve tipe 4v210-08 220volt AC
12. Air service tipe AFR 2000-02 KLQD
13. Menggunakan Timer OMRON H3CR-A8tersebut
1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di inginkan dari analisa mesin pengisian jamu


tradisional semi otomatis sebagai berikut :

1. Secara umum dapat di gunakan untuk acuan dan melihat cara kerja aaupun
hasil analisa dalam cara mengunakan mesin filling bagi pemula pelaku
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang baru mengunakan mesin
tersebut.
2. Bagi mahasiawa dan kampus
a. Sebagai media pembelajaran secara langsung
b. Refrensi dalam mendesain dan pertimbangan
c. Aspek keilmuan ataupun akademis rancang bangun ini berhubungan
dengan mata kuliah, sehingga dengan dikerjakannya perancangan ini di
harapkan bisa memberi pengetahuan yang luas untuk peneliti serta
meningkatkan ilmu pengetahuan di bidang pembelajaran.

1.6 Sistematika Penulisan

1. BAB 1 Membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,


tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan
2. BAB 2 Tinjauan pustaka, penetian terdahulu, jamu sinom, jamu kunir asam,
jamu beras kencur, Hasil Pengisian Mengunakan Mesin Yang Sudah Ada
3 BAB 3 Berisi tentang diagram alir penelitian, alat dan bahan, waktu dan tempat
peneltian, instalasi alat pengujian, metode pengambilan data dan pengolahan
data, Langkah-Langkah pengambilan dan Pengolahan Data
4 BAB 4 Berisi tentang hasil analisa yang di cari untuk mengetahui timer ideal,
gaya inersia, konsumsi udara di tiap silinder penumatic dan daya listrik yang
dibutukan untuk mengoprasikan mesin pengisian jamu tradisional ini.
5. BAB 5 Membahas tentang kesimpulan hasil dan saran atas data data yang
terdapat dalam laporan tugas akhir ini.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian terdahulu

Jamu merupakan obat tradisional berbahan alami serta peninggalan budaya


Indonesia yang sudah diwariskan secara turun- temurun dari generasi ke generasi
buat kesehatan. Kasus yang kerap ditemui merupakan minimnya inovasi serta
mutu produk jamu yang dijual dari tahun ke tahun sebab pembuatan jamu dicoba
menjajaki metode yang dicoba pendahulunya yang dicoba secara simpel serta
tradisional. Tidak hanya itu, strategi penjualan dengan menarangkan isi serta
manfaat jamu yang dijual kurang dimengerti sehingga hasrat konsumen menurun.
Tujuan umum aktivitas dedikasi warga ini merupakan transfer data serta
pengetahuan mengenai inovasi serta kenaikan mutu jamu yang dijual oleh perajin
jamu gendong di Indonesia. Sasaran luaran program dedikasi warga merupakan
pengetahuan perajin jamu yang komprehensif menimpa produk jamu yang
inovatif serta bermutu. Penerapan aktivitas meliputi pengisian kuisioner, sharing
data, serta dilanjutkan dengan dialog serta tanya jawab menimpa inovasi produk
serta pembuatan jamu bersumber pada manfaat. Hasil dedikasi ialah partisipan
bisa menguasai dengan baik kalau buat tingkatkan usaha jamu, butuh dicoba
inovasi serta kenaikan mutu jamu yang dijual supaya lebih menarik hasrat warga.
Inovasi serta kenaikan mutu jamu meliputi input, proses, output, serta nilai
konsumen. Inovasi yang tidak kalah berarti merupakan menaikkan tipe racikan
jamu bersumber pada manfaat tumbuhan serta rujukan jamu/ obat tradisional yang
bersumber dari kekayaan alam seluruh Indonesia(Muliasari et al., 2019)

Kesimpulan dari penelitian di atas adalah memang jamu tradisional khususnya


jamu sinom perlu di lestraikan. Dengan adanya mesin pengisian di harapkan jamu
sinom dan jus buah tidak kalah dalam pasaran yang di serbu oleh minuman instan
dari perusahan yang mengunakan mesin modern.

5
2.1.1 Jamu Sinom
Jamu sinom merupakan merupakan salah satu minuman kesehatan yang
banyak dikonsumsi bagi masyarakat. Penjual jamu sinom memproduksi jamunya
dengan menggunakan cara sederhana atau manual. Kondisi yang demikian
memungkinkan jamu sinom dapat tercemar bakteri Escherichia coli. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan didapatkan hasil dari 30 sampel yang diperiksa tidak
terdapat bakteri Escherichia coli. Akan tetapi didapatkan cemaran bakteri
Staphylococcus aureus dalam satu sampel dan sembilan sampel lainnya
didapatkan cemaran Yeast pada jamu sinom yang diperiksa. (NAVIS, 2010)

2.1.2 Jamu Temulawak

Jamu gendong temulawak merupakan salah satu obat tradisional yang


banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena harganya yang tergolong
ekonomis, mudah diperoleh dan manfaatnya cukup luas. Khasiat dari jamu
temulawak antara lain dapat dijadikan antiinflamasi, mengatasi radang ginjal,
radang empedu, asma serta dapat meningkatkan nafsu makan. Pengolahan jamu
gendong yang kurang menjaga kebersihan mulai dari pemilihan rimpang
temulawak, proses pengolahan hingga penyajian dapat menimbulkan adanya
cemaran mikroorganisme dalam jamu. Berdasarkan keputusan BPOM RI 2014
menyebutkan bahwa nilai Total Plate Count (TPC) dan adanya cemaran mikroba
patogen Escherichia coli dalam jamu gendong temulawak dapat berbahaya bagi
kesehatan bila dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui nilai TPC dan mengetahui ada tidaknya cemaran bakteri Escherichia
coli dalam jamu gendong temulawak yang diperoleh dari 10 pasar tradisional.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pada penelitian ini metode
pengujian TPC menggunakan pour plate dan pada uji cemaran bakteri Escherichia
coli dilakukan dengan cara streak pada media Eosin Methylen Blue (EMB). Dari
20 sampel jamu gendong temulawak yang dilakukan pengujian, pada uji TPC
terdapat 11 sampel tidak memehuhi syarat yang telah ditentukan. Nilai TPC
diperoleh sebesar 1,6 x 104 sampai dengan 1,3 x 107, pada uji cemaran E.coli
terdapat 12 sampel positif dan 8 diantaranya negatif. (Sholehah, 2019)
2.1.3 Jamu Beras Kencur
Salah satu jamu yang banyak disukai oleh masyarakat adalah jamu beras
kencur karena rasanya yang tidak pahit, segar, mudah didapat, dan harga yang
terjangkau. Banyak pedagang jamu yang menjual dagangannya di pasar
tradisional, karena pasar tradisional merupakan tempat yang ramai dikunjungi
oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.(OCTARINA, 2002)

2.1.4 Hasil Pengisian Mengunakan Mesin Yang Sudah Ada


Mesin ini berkapasitas 30 liter dengan tiap pengisian botol 350 ml kurang
lebih 5. 25 detik/ botol. dengan mengkonsumsi daya listrik kurang lebih 15 watt.
sehingga bisa menolong serta menaikkan hasil penciptaan UKM sinom kepunyaan
bunda siti harnani, lahirnya inspirasi ini sebab banyaknya pesanan jamu sinom
dikala bulan ramadhan, pasti disaat pesanana pembuatan lagi bertambah, bunda
siti harnani kerap kali mengeluh di disaat proses pengemasan serta pengisian
jamu( 6/ 15/ 2019), sebab selain memerlukan konsentrasi lebih bunda siti( sebagai
owner UKM) masih memakai cara konvensional ialah dengan dorongan gelas
kecil sebagai media menuangkan jamu ke botol serta corong buat mempermudah
dikala pengisian yang dicoba secara berulangkali. (Ruri, 2019)

2.1.5 Hasil Perancangan Mesin


Perancangan Mesin pengisian jamu ini mempunyai spesifikasi 250
mililiter, untuk satu kali pengisian jamu sinom. Waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan pengisian jamu adalah selama 5 detik. Dilengkapi dengan tenaga
penumatik dan material stainless steel 304 yang aman. Kelebihan mesin pengisian
jamu ini harganya lebih murah dan proses produksinya lebih cepat dikarenakan
mesin pengisian jamu menggunakan timer. Dan juga lebih hemat konsumsi listrik
hanya 4,4088 watt di pakai selama 3 jam. Konsumsi tekanan angin juga rendah
mesin dapat di gerakan dengan mengunakan kompresor dengan kekuatan 0.75 hp
dengan tekanan max 8 bar.
2.2 Proses Pembuatan

2.2.1 Menyiapkan Bahan Baku


Sebelum dilakukannya pembuatan mesin. Perlu di siapkan terlebih dahulu
matrial bahan baku yang di butuhkan untuk pembuatan mesin filing ini. Ketikan
semua bahan baku yang di butuhkan sudah ada baru di mulai proses pengerjaan
mesin. Ketersedian bahan baku yang lengkap akan mempercepat proses
pembuatan mesin.

Gambar 2. Menyiapkan Bahan Baku

2.2.2 Proses Pengelasan Body Mesin


Pengelasan adalah sebuah ikatan karena adanya proses metalurgi pada
sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan cair. Dari pengertian
tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa pengertian las adalah sebuah
sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi
panas.. Dalam gambar di lakukan proses pengelasan plat stanlis setebal 1 mm
yang sudah di tekuk menjadi persegi panjang ukuran 60 cm x 30 cm untuk body
dan dudukan mesin penggisian jamu. (Zikri Imannudin Arsyad et al., 2019)
Gambar 2. Proses Penggelasan Bodi

2.2.3 Proses Bubut Matrial


Proses bubut merupakan salah satu dari berbagai macam proses permesinan
dimana proses permesinan sendiri adalah proses pemotongan logam yang
bertujuan untuk mengubah bentuk suatu benda kerja dengan pahat potong yang
dipasang pada mesin perkakas. Jadi proses bubut dapat didefinisikan sebagai
proses permesinanyang biasa dilakukan pada mesin bubut di mana pahat bermata
potong tunggal pada. mesin bubut bergerak memakan benda kerja yang berputar,
dalam hal ini pahat bermata potong tunggal adalah gerak potong dan gerak
translasi pahat adalah gerak makan. (Purnomo, 2017)

Gambar 2. Proses Bubut Matrial


2.2.4 Uji Coba Penumatik Dengan Angin
Sistem pneumatic adalah teknologi yang memanfaatkan udara terkompresi
untuk menggerakkan aktuator maupun sebagai pengganti sinyal control.
Pengujian ini di lakukan untuk mengetahui pneumatic berfungsi sesuai yang di
harapkan apa tidak. Jika terjadi kesalahan akau kebocoran penumatik akan di
kerjakan ulang dan di sempurnakan agar pneumatic dapat berfungsi dengan baik.

Gambar 2. Proses Uji Coba Penumatic Dengan Udara

2.2.3 Uji Coba silinder Penumatic Dengan Air


Setelah uji coba penumatic dengan angin dinyatakan berhasil. Lanjut ke
proses selanjutnya yaitu uji coba silinder pneumatic untuk menyedot dalam
kondisi piston bergerak ke belakang dan menyempotkan air saat piston bergerak
maju Jika silinder penumactik sudah berfungsi dengan baik dan tidak terjadi
kebocoran. Silinder penuatic dinyatakan berhasil

Gambar 2. Proses Uji Coba Silinder Dengan Air


2.2.4 Merangkai Kelistrikan
Proses perakitan kelistrikan adalah proses merangkai menghubungkan
seluruh komponen listrik menjadi satu kesatuan sesuai jalaurnya untuk
menjalankan mesin sehingga mesin dapat beroprasi sesuai semi otomatis dengan
di control waktu pengisianya dengan timer.

Gambar 2. Proses Pemasangan Kelistrikan

2.2.5 Uji Coba Mesin


Setelah semua sudah siap terpasang dalam satu kesatuan. Saatnya menguji
kinerja mesin dengan menguji volume yang di harapkan yaitu 250 ml. kelistrikan
pun juga harus di uji utuk menggerakan mesin dengan mode manual dan mode
otomatis. Jika ada yang tidak sesuai standar maka perlu dilakuan perbaikan
ualang. Setelah semua sudah sesuai standar yang di harapkan maka proses
selanjutnya adalah mencari data yang di butuhkan dalam membuat laporan tugas
akhir.

Gambar 2. Uji Coba Menjalankan Mesin


2.2.6 Silinder Pneumatic Kerja Ganda
Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston
(arah maju), sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir, maka,
gaya diberikan pada sisi permukaan piston tersebut sehingga batang piston akan
terdorong keluar sampai mencapai posisi maksimum dan berhenti. Gerakan
silinder kembali masuk, diberikan oleh gaya pada sisi permukaan batang piston
(arah mundur) dan sisi permukaan piston (arah maju) udaranya terbuka ke
atmosfir. Keuntungan silinder kerja ganda dapat dibebani pada kedua arah
gerakan batang pistonnya. Ini memungkinkan pemasangannya lebih fleksibel.
Gaya yang diberikan pada batang piston gerakan keluar lebih besar daripada
gerakan masuk. Karena efektif permukaan piston dikurangi pada sisi batang
piston oleh luas permukaan batang piston.(Nurdin, 2019)

Perhitungan gaya pada pneumatik secara teoristis dapat dihitung menurut rumus
berikut :
Gaya efektif saat maju.
Gaya ini dapat dihitung dengan rumus :
Fa = A × p.......................................................................................................(1)
Gaya efektif saat mundur
Gaya ini dapat dihitung dengan rumus :
Fb = A × p.......................................................................................................(2)
Konsumsi udara tiap langkah piston secara teoristis dapat dihitung menurut
rumus berikut :

Konsumsi udara saat piston bergerak maju dihitung dengan rumus :


π
V1 = p × ( ) D 2 × ℎ.......................................................................................(3)
4

Konsumsi udara saat piston bergerak mundur dihitung dengan rumus :


π
V2 = p × ( ) × ( D 2 − d 2) × ℎ.................................................................(4)
4
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Penelitian

13

Anda mungkin juga menyukai