Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat
Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat
DISUSUN OLEH :
KELAS :B
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat,
rahmat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari dosen. Makalah ini membahas tentang “Pilar
Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Epidemiologi”, semoga menambah dan memperluas
pengetahuan kita. Penulis mengetahui bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna,
maka dari diharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui Apa saja yang termasuk dalam Pilar Keilmuan dari Kesehatan
Masyarakat beserta Epidemiologi
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu kesehatan masyarakat (public health) menurut profesor Winslow (Leavel & Clark,
1958) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit memperpanjang hidup, meningkatkan
kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang
terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat,
pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan
medis dan perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan
aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai
standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya.
Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat
(Ikatan Dokter Amerika, AMA, 1948).
Sudah banyak para ahli kesehatan membuat batasan kesehatan masyarakat ini. Secara
kronologis batasan-batasan kesehatan masyarakat mulai dengan batasan yang sangat
sempit sampai batasan yang luas seperti yang kita anut saat ini dapat diringkas sebagai
berikut ; Batasan yang paling tua, dikatakan bahwa kesehatan masyarakat adalah upaya-
upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Dengan
kata lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya untuk memperbaiki
dan meningkatkan sanitasi lingkungan adalah merupakan kegiatan kesehatan masyarakat.
Kemudian pada akhir abad ke-18 dengan diketemukan bakter-bakteri penyebab penyakit
dan beberapa jenis imunisasi, kegiatan kesehatan masyarakat adalah pencegahan
penyakit yang terjadi dalam masyarakat melalui perbaikan sanitasi lingkungan dan
pencegahan penyakit melalui imunisasi. Pada awal abad ke-19, kesehatan masyarakat
sudah berkembang dengan baik, kesehatan masyarakat diartikan suatu upaya integrasi
antara ilmu sanitasi dengan ilmu kedokteran. Sedangkan ilmu kedokteran itu sendiri
merupakan integrasi antara ilmu biologi dan ilmu sosial. Dalam perkembangan
selanjutnya, kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu antara
sanitasi dan pengobatan (kedokteran) dalam mencegah penyakit yang melanda penduduk
atau masyarakat. Oleh karena masyarakat sebagai objek penerapan ilmu kedokteran dan
sanitasi mempunyai aspek sosial ekonomi dan budaya yang sangat kompleks. Akhirnya
kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi keterpaduan antara ilmu kedokteran,
sanitasi, dan ilmu sosial dalam mencegah penyakit yang terjadi di masyarakat.
Mengapa ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang multi disipliner, karena
memang pada dasarnya Masalah Kesehatan Masyarakat bersifat multikausal, maka
pemecahanya harus secara multidisiplin. Oleh karena itu, kesehatan masyarakat sebagai
seni atau prakteknya mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik langsung
maupun tidak untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif),
terapi (terapi fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif)
kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat. (Notoatmodjo,
2003).
Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai seni atau penerapan
ilmu kesehatan masyarakat antara lain sebagai berikut :
1. Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.
2. Perbaikan sanitasi lingkungan
3. Perbaikan lingkungan pemukiman
4. Pemberantasan Vektor
5. Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat
6. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
7. Pembinaan gizi masyarakat
8. Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
9. Pengawasan Obat dan Minuman
10. Pembinaan Peran Serta Masyarakat
cara pembuangan tinja, pengelolaan sampah dan air limbah, pengawasan sanitasi tempat-
tempat umum, pemberantasan sarang nyamuk, lalat, kecoa, dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2007).
2.3 Epidemiologi
Definisi Epidemiologi menurut para ahli
1. Mac Mahon dan Pugh (1970), Epidemiologi adalah sebagai cabang ilmu yang
mempelajari penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya
penyakit pada manusia.
2. W.H. Frost (1972)
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, distribusi, dan
jenis penyakit pada manusia menurut waktu dan tempat.
3. Omran (1974)
Epidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan
kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya dan
akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
4. Last (1988)
Studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yang
berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk
menanggulangi masalah kesehatan.
5. W.H. Welch
Suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan penyakit,
terutama penyakit infeksi menular. Dalam perkembangannya, masalah yang
dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular, melainkan juga penyakit
tidak menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu
lintas, dan sebagainya. Oleh karena batasan epidemiologi menjadi lebih
berkembang.
6. WHO (Regional Commite Nacting ke-42 di Bandung)
Epidemiologi sebagai ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan dari
peristiwa kesehatan dan peristiwa lainnya yang berhubungan dengan kesehatan
yang menimpa sekelompok masyarakat dan menerapkan ilmu tersebut untuk
memecahkan masalah-masalah tersebut.
Berdasarkan definisi-definisi dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa epidemiologi
mempelajari distribusi dan determinan kejadian penyakit dan kondisi kesehatan lainnya.
Pada populasi umum atau populasi khusus untuk memberikan masukan kebijakan
kesehatan dalam mengontrol masalah kesehatan (Najmah, 2014).
Metode Epidemiologi, secara umum dapat dibagi dalam dua pendekatan sebagai
berikut :
1. Epidemiologi deskriptif, Epidemiologi deskriptif mempelajari frekuensi dan
distribusi penyakit atau masalah kesehatan pada masyarakat berdasarkan variabel
orang, tempat dan waktu. Variabel tersebut digunakan untuk memperoleh
gambaran yang jelas tentang morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka
kematian) yang dihadapi. Dengan demikian memudahkan penanggulangan,
pencegahan dan atau pengamatan.
2. Epidemiologi analitik, Pada studi epidemiologi deskriptif, diperoleh distribusi
penyakit berdasarkan orang, tempat, dan waktu sebagai berikut.
a. Kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan menyebabkan terjadinya
penyakit diare.
b. Kebiasaan mengomsumsi gula berlebih menyebabkan terjadinya penyakit
diabetes melitus.
c. Kebiasaan makan makanan yang mengandung zat pewarna makanan dapat
menyebabkan terjadinya kanker hati.
3. Epidemiologi eksperimental, Studi ini dilakukan dengan mengadakan
percobaan/perlakuan terhadap kelompok uji dan dibandingkan dengan kelompok
kontrol (tidak diberikan perlakuan). Misalnya untuk menguji keampuhan jamu
dalam menurunkan berat badan, pada sekelompok orang yang
mengalami kelebihan berat badan (kelompok uji) diberikan jamu dan pada
sekelompok lain orang yang mengalami kelebihan berat badan (kelompok kontrol)
hanya diberikan plasebo, setelah beberapa bulan kemudian bandingkan penurunan
berat badan pada kedua kelompok tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah suatu ilmu dan seni yang bertujuan untuk mencegah
timbulnya penyakit, Memperpanjang umur, meningkatkan nilai kesehatan fisik dan
mental melalui usaha usaha kesehatan masyarakat yang terorganisasi. Secara garis besar,
pilar utama ilmu kesehatan masyarakat sebagai berikut:Epidemiologi ,Biostatistik /
Statistik kesehata,Kesehatan lingkungan,Pendidikan kesehatan dan ilmu
perilaku,Administrasi kesehatan masyarakat,Gizi masyarakat,Kesehatan kerja.
Epidemiologi mempelajari distribusi dan determinan kejadian penyakit dan kondisi
kesehatan lainnya. Pada populasi umum atau populasi khusus untuk memberikan
masukan kebijakan kesehatan dalam mengontrol masalah kesehatan (Najmah, 2014).
3.2 Saran
Kita harus lebih banyak belajar agar bisa menanggulangi permasalahan kesehatan
masyarakat yang sangat banyak saat ini.
DAFTAR PUSTAKA