Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PILAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN EPIDEMIOLOGI

DISUSUN OLEH :

NAMA : JULIANTI ROHMALIA

NIM : P 211 20 038

KELAS :B

DOSEN PENGAMPU : AULIA RAHKMAN S.KM., M.Kes

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat,
rahmat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari dosen. Makalah ini membahas tentang “Pilar
Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Epidemiologi”, semoga menambah dan memperluas
pengetahuan kita. Penulis mengetahui bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna,
maka dari diharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................

1.1 Latar belakang..................................................................................................................


1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................
1.3 Tujuan...............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................

2.1 Definisi ilmu kesehatan masyarakat.................................................................................


2.2 Pilar ilmu kesehatan masyarakat......................................................................................
2.3 Epidemiologi....................................................................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................................

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kesehatan masyarakat merupakan salah satu modal pokok dalam rangka pertumbuhan
dan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh
dalam bentuk upaya kesehatan masyarakat. Salah satu upaya peningkatan derajat
kesehatan adalah melalui perbaikan keadaan atau kesehatan lingkungan. Kesehatan
lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan,
bahkan merupakan salah satu upaya penentu atau determinan dalam kesejahteraan
penduduk. Lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan
efisiensi kerja (UU, 2009).
Menurut HL. Blum (1980) seorang ahli kesehatan masyarakat menyatakan bahwa status
kesehatan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor dominan yaitu perilaku/gaya
hidup (life style), faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya), faktor pelayanan
kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya) dan faktor genetik (keturunan), dimana
keempat faktor tersebut saling berinteraksi yang mempengaruhi kesehatan perorangan
dan derajat kesehatan masyarakat (Bastaman, 2016). Lingkungan yang sehat sangat
berpengaruh dalam kesehatan masyarakat di sekitarnya. Peningkatan kesehatan
lingkuanakan melalui upaya peningkatan sanitasi lingkungan, baik lingkungan fisik,
kimia, biologi, dan perilaku masyarakat. Peningkatan sanitasi lingkungan dapat
dilakukan dengan cara pengendalian vektor di suatu wilayah atau menghindari kontak
masyarakat dengan vektor sehingga penularan penyakit melalui vektor dapat dicegah
(Permenkes RI No.374/Menkes/Per/II/2010 tentang Pengendalian Vektor). Salah satu
penyebab penyakit adalah keberadaan tikus. Penyakit yang disebabkan oleh keberadaan
tikus adalah leptopirosis.
Kesehatan merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat. kesehatan juga
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping sandang,pangan,dan papan.
Dengan berkembangnya pelayanan kesehatan saat sekarang ini, memahami etika
kesehatan merupakan bagian dari kesejahteraan masyarakat. Memahami etika kesehatan
merupakan tutunana yang dipandang semakin perlu, karena etika kesehatan membahas
tentang tata susila dokter dalam menjalankan profesi, khususnya yang berkaitan dengan
pasien

1.2 Rumusan masalah


 Apa definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat ?
 Apa saja yang termasuk dalam Pilar Ilmu Kesehatan Masyarakat ?
 Bagaimana yang dimaksud dengan Epidemiologi Pilar Keilmuan dari Kesehatan
Masyarakat ?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui Apa saja yang termasuk dalam Pilar Keilmuan dari Kesehatan
Masyarakat beserta Epidemiologi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat


Pengertian Kesehatan Masyarakat Menurut Winslow (1920) bahwa Kesehatan
Masyarakat (Public Health) adalah Ilmu dan Seni : mencegah penyakit, memperpanjang
hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui “Usaha-usaha Pengorganisasian
masyarakat” untuk : (Notoatmodjo, 2003)
 Perbaikan sanitasi lingkungan
 Pemberantasan penyakit-penyakit menular
 Pendidikan untuk kebersihan perorangan
 Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan
pengobatan.
 Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan
hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.

Ilmu kesehatan masyarakat (public health) menurut profesor Winslow (Leavel & Clark,
1958) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit memperpanjang hidup, meningkatkan
kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang
terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat,
pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan
medis dan perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan
aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai
standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya.
Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat
(Ikatan Dokter Amerika, AMA, 1948).

Sudah banyak para ahli kesehatan membuat batasan kesehatan masyarakat ini. Secara
kronologis batasan-batasan kesehatan masyarakat mulai dengan batasan yang sangat
sempit sampai batasan yang luas seperti yang kita anut saat ini dapat diringkas sebagai
berikut ; Batasan yang paling tua, dikatakan bahwa kesehatan masyarakat adalah upaya-
upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Dengan
kata lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya untuk memperbaiki
dan meningkatkan sanitasi lingkungan adalah merupakan kegiatan kesehatan masyarakat.

Kemudian pada akhir abad ke-18 dengan diketemukan bakter-bakteri penyebab penyakit
dan beberapa jenis imunisasi, kegiatan kesehatan masyarakat adalah pencegahan
penyakit yang terjadi dalam masyarakat melalui perbaikan sanitasi lingkungan dan
pencegahan penyakit melalui imunisasi. Pada awal abad ke-19, kesehatan masyarakat
sudah berkembang dengan baik, kesehatan masyarakat diartikan suatu upaya integrasi
antara ilmu sanitasi dengan ilmu kedokteran. Sedangkan ilmu kedokteran itu sendiri
merupakan integrasi antara ilmu biologi dan ilmu sosial. Dalam perkembangan
selanjutnya, kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu antara
sanitasi dan pengobatan (kedokteran) dalam mencegah penyakit yang melanda penduduk
atau masyarakat. Oleh karena masyarakat sebagai objek penerapan ilmu kedokteran dan
sanitasi mempunyai aspek sosial ekonomi dan budaya yang sangat kompleks. Akhirnya
kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi keterpaduan antara ilmu kedokteran,
sanitasi, dan ilmu sosial dalam mencegah penyakit yang terjadi di masyarakat.

Dari pengalaman-pengalaman praktek kesehatan masyarakat yang telah berjalan sampai


pada awal abad ke-20, Winslow (1920) akhirnya membuat batasan kesehatan masyarakat
yang disempurnakan oleh WHO ,sebagai berikut.
Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah suatu ilmu dan seni yang bertujuan untuk :
1)mencegah timbulnya penyakit
2)Memperpanjang umur
3)meningkatkan nilai kesehatan fisik dan mental melalui usaha usaha kesehatan
masyarakat yang terorganisasi untuk:
a.Memperbaiki kesehatan lingkungan
b.Pemberantasan penyakit penyakit infeksipada masyarakat
c.Mendidik masyarakatdalamprinsip prinsipkesehatan perorangan
d.Mengkordinasi tenaga tenaga kesehatan agar mereka dapat melakukan perawatan dan
pengobatan dengan sebaik-baiknya.
e.Mengembangkan usaha usaha masyarakat agar dapat mencapai tingkat hidupyang
setinggi tingginya sehingga dapat memperbaiki dan memelihara kesehatannya.
2.2 Pilar Ilmu Kesehatan Masyarakat
Banyak disiplin ilmu yang dijadikan sebagai dasar ilmu kesehatan masyarakat antara
lain, Biologi, Kimia, Fisika, Kedokteran, Kesehatan Lingkungan, Sosiologi, Pendidikan,
Psikologi, Antropologi, dan lain-lain. Berdasarkan kenyataan ini maka ilmu kesehatan
masyarakat merupakan ilmu yang multidisiplin. Namun secara garis besar, disiplin ilmu
yang menopang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama Ilmu
Kesehatan Masyarakat ini antara lain :
1. Administrasi Kesehatan Masyarakat.
2. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
3. Biostatistik/Statistik Kesehatan.
4. Kesehatan Lingkungan.
5. Gizi Masyarakat.
6. Kesehatan Kerja.
7. Epidemiologi.

Mengapa ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang multi disipliner, karena
memang pada dasarnya Masalah Kesehatan Masyarakat bersifat multikausal, maka
pemecahanya harus secara multidisiplin. Oleh karena itu, kesehatan masyarakat sebagai
seni atau prakteknya mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik langsung
maupun tidak untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif),
terapi (terapi fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif)
kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat. (Notoatmodjo,
2003).

Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai seni atau penerapan
ilmu kesehatan masyarakat antara lain sebagai berikut :
1. Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.
2. Perbaikan sanitasi lingkungan
3. Perbaikan lingkungan pemukiman
4. Pemberantasan Vektor
5. Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat
6. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
7. Pembinaan gizi masyarakat
8. Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
9. Pengawasan Obat dan Minuman
10. Pembinaan Peran Serta Masyarakat

Kesehatan masyarakat pada praktiknya mempunyai kegiatan yang luas. Semua


kegiatan baik yang langsung ataupun tidak langsung untuk mencegah penyakit
(preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, dan sosial)
atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental, dan sosial) adalah
upaya kesehatan masyarakat. Misalnya, pembersihan lingkungan, penyediaan air bersih,
pengawasan makanan, perbaikan gizi, penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat,

cara pembuangan tinja, pengelolaan sampah dan air limbah, pengawasan sanitasi tempat-
tempat umum, pemberantasan sarang nyamuk, lalat, kecoa, dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2007).

2.3 Epidemiologi
 Definisi Epidemiologi menurut para ahli
1. Mac Mahon dan Pugh (1970), Epidemiologi adalah sebagai cabang ilmu yang
mempelajari penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya
penyakit pada manusia.
2. W.H. Frost (1972)
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, distribusi, dan
jenis penyakit pada manusia menurut waktu dan tempat.
3. Omran (1974)
Epidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan
kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya dan
akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
4. Last (1988)
Studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yang
berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk
menanggulangi masalah kesehatan.
5. W.H. Welch
Suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan penyakit,
terutama penyakit infeksi menular. Dalam perkembangannya, masalah yang
dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular, melainkan juga penyakit
tidak menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu
lintas, dan sebagainya. Oleh karena batasan epidemiologi menjadi lebih
berkembang.
6. WHO (Regional Commite Nacting ke-42 di Bandung)
Epidemiologi sebagai ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan dari
peristiwa kesehatan dan peristiwa lainnya yang berhubungan dengan kesehatan
yang menimpa sekelompok masyarakat dan menerapkan ilmu tersebut untuk
memecahkan masalah-masalah tersebut.
Berdasarkan definisi-definisi dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa epidemiologi
mempelajari distribusi dan determinan kejadian penyakit dan kondisi kesehatan lainnya.
Pada populasi umum atau populasi khusus untuk memberikan masukan kebijakan
kesehatan dalam mengontrol masalah kesehatan (Najmah, 2014).

 Tujuan dari ilmu epidemiologi menurut Lilienfeld dalam Timmreck (2004)


sebagai berikut ;
1. Menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau
sekelompok penyakit, kondisi, gangguan, defek, ketidakmampuan, sindrom, atau
kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan
manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidang atau disiplin
ilmu yang tepat, termasuk ilmu sosial/perilaku.
2. Menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan
hipotesis yang diajukan dan dengan pengetahuan, ilmu perilaku, dan ilmu biomedis
yang berlaku.
3. Memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian dan
prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi yang berisiko dan untuk
pengembangan langkah-langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan;
yang semuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah-
langkah, kegiatan, dan program intervensi

 Metode Epidemiologi, secara umum dapat dibagi dalam dua pendekatan sebagai
berikut :
1. Epidemiologi deskriptif, Epidemiologi deskriptif mempelajari frekuensi dan
distribusi penyakit atau masalah kesehatan pada masyarakat berdasarkan variabel
orang, tempat dan waktu. Variabel tersebut digunakan untuk memperoleh
gambaran yang jelas tentang morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka
kematian) yang dihadapi. Dengan demikian memudahkan penanggulangan,
pencegahan dan atau pengamatan.
2. Epidemiologi analitik, Pada studi epidemiologi deskriptif, diperoleh distribusi
penyakit berdasarkan orang, tempat, dan waktu sebagai berikut.
a. Kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan menyebabkan terjadinya
penyakit diare.
b. Kebiasaan mengomsumsi gula berlebih menyebabkan terjadinya penyakit
diabetes melitus.
c. Kebiasaan makan makanan yang mengandung zat pewarna makanan dapat
menyebabkan terjadinya kanker hati.
3. Epidemiologi eksperimental, Studi ini dilakukan dengan mengadakan
percobaan/perlakuan terhadap kelompok uji dan dibandingkan dengan kelompok
kontrol (tidak diberikan perlakuan). Misalnya untuk menguji keampuhan jamu
dalam menurunkan berat badan, pada sekelompok orang yang
mengalami kelebihan berat badan (kelompok uji) diberikan jamu dan pada
sekelompok lain orang yang mengalami kelebihan berat badan (kelompok kontrol)
hanya diberikan plasebo, setelah beberapa bulan kemudian bandingkan penurunan
berat badan pada kedua kelompok tersebut.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah suatu ilmu dan seni yang bertujuan untuk mencegah
timbulnya penyakit, Memperpanjang umur, meningkatkan nilai kesehatan fisik dan
mental melalui usaha usaha kesehatan masyarakat yang terorganisasi. Secara garis besar,
pilar utama ilmu kesehatan masyarakat sebagai berikut:Epidemiologi ,Biostatistik /
Statistik kesehata,Kesehatan lingkungan,Pendidikan kesehatan dan ilmu
perilaku,Administrasi kesehatan masyarakat,Gizi masyarakat,Kesehatan kerja.
Epidemiologi mempelajari distribusi dan determinan kejadian penyakit dan kondisi
kesehatan lainnya. Pada populasi umum atau populasi khusus untuk memberikan
masukan kebijakan kesehatan dalam mengontrol masalah kesehatan (Najmah, 2014).

3.2 Saran
Kita harus lebih banyak belajar agar bisa menanggulangi permasalahan kesehatan
masyarakat yang sangat banyak saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

 Soekidjo Notoatmojo.2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.Ed.2.


Jakarta : Rineka Cipta
 Soekidjo Notoatmojo, 2007.Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni, , Jakarta: Rineka
Cipta.
 Entjang, Indan, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bakti
Kumpulan Materi Kesmas Bahan Bacaan Jurusan Kebidanan Politeknik Makassar.
 Najmah. Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: Trans Info Media; 2016.
 Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka
Cipta.
 Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta :
Rineka Cipta.
 Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta: Jakarta.
 Leavell,H.R dan Clark, E.G., 1965. Preventive Medicine for Doctor in his Community.
New York: McGraw-Hill Book Company.

Anda mungkin juga menyukai