49 | P e r k e m b a n g a n B a h a n B a k u B i o d i e s e l
Keprihatinan dunia terhadap dampak penggunaan tanaman pangan sebagai
bahan baku produksi biodiesel, mendorong Komisi Eropa melakukan langkah-
langkah untuk mendorong diversifikasi penggunaan berbagai bahan baku.
Pilihan bahan baku tersebut ditentukan oleh karakteristik jenis minyak,
dimana perlu dipertimbangkan dengan baik mengingat jenis bahan baku yang
berbeda akan memiliki sifat kimia yang berbeda pula. Sifat kimia minyak
terutama ditandai dengan titik jenuh dan kandungan asam lemak. Komposisi
asam lemak dari beberapa minyak nabati dirangkum dalam Tabel 3.1.
Biodiesel yang berasal dari minyak yang sangat jenuh seperti minyak sawit dan
minyak kelapa memiliki cetane number relatif tinggi dan sifat stabilitas
oksidatif yang baik. Namun kelemahannya, biodiesel jenis ini tidak cocok
diterapkan di negara-negara yang memiliki musim dingin karena berkinerja
buruk pada suhu rendah. Hal penting lainnya dalam pemilihan bahan baku juga
tergantung pada ketersediaan bahan baku dan biaya. Misalnya, Amerika
Serikat dan negara-negara Eropa merupakan pengekspor minyak nabati
seperti kedelai dan rapeseed, sehingga bahan baku ini dipilih menjadi bahan
baku utama dalam pembuatan biodiesel di Amerika Serikat dan Eropa.
Sementara itu, beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Indonesia, dan
Thailand memanfaatkan minyak nabati seperti minyak kelapa dan minyak
kelapa sawit untuk produksi biodiesel dengan mempertimbangkan potensi
tanaman tersebut di negaranya. Berikut ini merupakan data berbagai bahan
baku biodiesel yang potensial digunakan di beberapa negara di dunia (Tabel
3.2).
51 | P e r k e m b a n g a n B a h a n B a k u B i o d i e s e l
1. Bahan baku generasi pertama (minyak nabati pangan - minyak goreng)
2. Bahan baku generasi kedua (minyak nabati non-pangan)
3. Bahan baku generasi ketiga (minyak yang berasal dari Algae dan
sejenisnya)
53 | P e r k e m b a n g a n B a h a n B a k u B i o d i e s e l
alternatifnya adalah menggunakan produk samping dari pengolahan minyak
sawit mentah atau yang disebut Palm Fatty Acid Destilat (PFAD), yang
komposisinya hampir sama dengan minyak sawit tetapi mengandung minyak
lemak bebas (FFA) yang lebih banyak.
Di dalam kelapa sawit memiliki komponen utama berupa minyak dan lemak
yang disebut trigliserida sedangkan komponen lainnya berupa non-trigliserida
terdiri dari asam lemak bebas, air, kotoran serta komponen lain yang tidak
diharapkan. Adapun komposisi dari asam lemak dalam minyak sawit dapat
dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Komposisi asam lemak minyak sawit dan minyak inti sawit
Minyak kelapa Minyak
Asam Lemak
sawit (%) inti sawit (%)
Asam Kaprilat - 3-4
Asam Kaproat - 3-7
Asam Laurat - 46-52
Asam Miristat 1,1-2,5 14-17
Asam Palmitat 40-46 6,5-9
Asam Stearat 3,6-4,7 1-2,5
Asam Oleat 39-45 13-19
Asam linoleat 7-11 0,5-2
Sumber: Ketaren, 1986
3.2.2. Minyak Kelapa
55 | P e r k e m b a n g a n B a h a n B a k u B i o d i e s e l
Tabel. 3.4. Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa
Asam Lemak Jumlah (%)
Asam Kaprilat (C8:0) 7.7
Asam Kaprat (C10:0) 6.4
Asam Laurat (C12:0) 48.6
Asam Miristat (C14:0) 17.8
Asam Palmitat (C16:0) 8.9
Asam Stearat (C18:0) 2.2
Asam Oleat (C18:1) 6.8
Asam lionoleat (C18:2) 1.6
Sumber : Lin and Tan (2013)
Tanaman ini kebanyakan diambil serat kapuknya sebagai bahan isian untuk
bantal dan kasur. Biji kapuk masih dibuang sia-sia atau belum dimanfaatkan
secara optimal dan kadangkala hanya dibuang sebagai limbah. Tanaman ini
memiliki kelayakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel dengan
57 | P e r k e m b a n g a n B a h a n B a k u B i o d i e s e l
mempertimbangkan mudahnya cara budidaya dan waktu panen yang relative
singkat (4-5 bulan). Kandungan minyak pada biji kapuk sekitar 25% – 40%
yang terdiri dari 15-20% asam lemak jenuh dan 80-85% lemak tidak jenuh.
Berikut ini adalah komposisi asam lemak minyak biji kapuk.
61 | P e r k e m b a n g a n B a h a n B a k u B i o d i e s e l
Gambar 3.7 Minyak Canola
Minyak bunga matahari memiliki keunggulan dari segi kualitas minyak yang
terekstrak, mulai dari nutrisi, rasa dan aroma. Lebih lanjut, setelah proses
ekstraksi minyak, ampas yang tersisa masih dapat digunakan sebagai pupuk.
Minyak bunga matahari memiliki kadar asam linoleat yang rendah, itulah
sebabnya mengapa minyak bunga matahari dapat disimpan dalam waktu lama.
Sebagai tanaman budidaya bunga matahari ternyata mudah beradaptasi
dengan baik pada lingkungan yang buruk serta tidak memerlukan peralatan
pertanian khusus. Petani dapat membudidayakan tanaman ini sebagai rotasi
pertanian dengan tanaman kedelai dan jagung. Rendemen minyak bunga
matahari berkisar pada rentang 48-52% dan secara lengkap tersaji pada Tabel
3.10.
Tabel 3.10. Komposisi Asam Lemak dalam minyak biji matahari
Jenis Asam Lemak Konsentrasi (%)
Asam Linoleat 48-74
Asam Oleat 14-40
Asam Stearat 1-7
Asam Palmitat 4–9
Minyak dapat dihasilkan dari kulit buah dan biji dan memiliki nilai nutrisi yang
tinggi karena mengandung asam lemak esensial, mineral, protein dan vitamin
A, B6, C, D, dan E. Sedangkan kandungan asam lemak jenuh dalam kulit buah
dan di dalam minyak nya pada umumnya rendah, sebaliknya kandungan asam
lemak tak jenuhnya sangat tinggi (hampir 96% berupa asam oleat). Kandungan
minyak di dalam buah berkisar antara 12-30%.
63 | P e r k e m b a n g a n B a h a n B a k u B i o d i e s e l
Gambar 3.9 Minyak Alpokat
Minyak kedelai menjadi salah satu minyak goreng yang paling banyak
digunakan. Selain sebagai makanan, minyak ini digunakan pula sebagai minyak
pengering (drying oil), yaitu minyak yang mampu mengeras seiring waktu
selama terpapar dengan udara dan membentuk lapisan kedap air. Aplikasi
minyak ini adalah sebagai salah satu bahan baku tinta dan cat lukis. Produksi
biodiesel dari kedelai menghasilkan sub produk lain yang berharga dengan
penambahan gliserin seperti bungkil kedelai, pallet pakan ternak dan tepung.
Kualitas kacang tanah sangat dipengaruhi kondisi cuaca saat panen dimana
tanaman ini sebagian besar digunakan untuk konsumsi. Diantaranya adalah
sebagai bahan mentega kacang, sebagai bahan baku permen dan olahan
65 | P e r k e m b a n g a n B a h a n B a k u B i o d i e s e l
makanan lainnya. Sedangkan kacang tanah dengan mutu rendah digunakan
untuk memproduksi minyak. Minyak kacang tanah digunakan sebagai
campuran makanan dan bahan penyedap dalam industri gula. Ampas kacang
hasil proses ekstraksi minyaknya memiliki kandungan protein yang tinggi, dan
dapat digunakan sebagai pakan ternak.
Rapeseed beradaptasi dengan baik pada tanah yang kurang subur, tetapi
dengan kandungan sulfur yang tinggi. Dengan yield minyak yang tinggi sekitar
40-50%, tanaman ini dapat tumbuh sebagai tanaman pertanian pada musim
dingin. Tanaman ini merupakan bahan baku biodiesel utama di Eropa. Tepung
rapeseed memiliki nilai nutrisi yang tinggi, tepung ini digunakan sebagai
suplemen penggemukan sapi.
67 | P e r k e m b a n g a n B a h a n B a k u B i o d i e s e l
tinggi dari minyak lain sehingga tidak dapat digunakan sebagai edible oil.
Berikut ini komposisi asam lemak dalam minyak dedak.
Dengan kadar lemak kurang dari 25%, cara terbaik untuk mengambil minyak
dedak adalah melalui ekstraksi menggunakan pelarut mudah menguap, seperti
metanol, heksan atau isopropil alkohol. Minyak dedak hasil ekstraksi (minyak
dedak mentah) dipisahkan dari pelarutnya melalui proses penguapan.
69 | P e r k e m b a n g a n B a h a n B a k u B i o d i e s e l
3.2.16. Mikroalga
Mikroalga merupakan mikroorganisme uniselular atau multi selular sederhana
berukuran 1-5 mikron yang memiliki sifat mampu memenuhi kebutuhan
energi secara mandiri melalui proses fotosintesis serta mampu
berkembangbiak dengan sangat cepat.
71 | P e r k e m b a n g a n B a h a n B a k u B i o d i e s e l