OLEH :
A. KONSEP DASARPENYAKIT
1. DEFINISI
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas
(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali
alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Postpartum adalah masa 6 minggu sejak bayi
lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil
(Bobak 2010).
Masa nifasdimulai setelah kelahiranplasentadan berakhir ketika alat-alat
kandungankembali seperti keadaan sebelum hamilyang berlangsung kira-kira 6 minggu.
Masa nifas (Puerperium) adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan sampai alat-
alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6 hingga 8
minggu. Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya
plasentasampai 6 minggu setelah melahirkan(Pusdiknakes, 2003). Wanita yang melalui
periode puerperium disebut puerpura. Puerperium (masa nifas) adalah masa sesudah
persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6
minggu. Kejadian yang terpenting dalam nifas adalah involusi dan laktasi (Saifuddin,
2006).
Periode postpartum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali
pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota keluarga baru
(Mitayani, 2009). Batasan waktu nifas yang paling singkat (minimum) tidak ada batas
waktunya, bahkan bisa jadi dalam waktu yang relative pendek darah sudah tidak keluar,
sedangkan batasan maksimumnya adalah 40 hari. Jadi masa nifas (puerperium) adalah
masa setelah keluarnya plasenta sampai alat alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil
dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari.
2. PENYEBAB / FAKTORPREDISPOSISI
Faktor penyebab ruptur perineum diantaranya adalah faktor ibu, faktor janin, dan
faktor persalinan pervaginam.
a. Faktor Ibu
1) Paritas
Paritas adalah jumlah kehamilan yang mampu menghasilkan janin hidup di luar
rahim (lebih dari 28 minggu). Paritas menunjukkan jumlah kehamilan terdahulu
yang telah mencapai batas viabilitas dantelah dilahirkan, tanpa mengingat jumlah
anaknya (Oxorn,2003). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia paritas adalah
keadaan kelahiran atau partus. Pada primipara robekan perineum hampir selalu
terjadi dan tidak jarang berulang padapersalinan berikutnya (Sarwono, 2005).
2) Meneran
Secara fisiologis ibu akan merasakan dorongan untuk meneran bila pembukaan
sudah lengkap dan reflek ferguson telah terjadi. Ibu harus didukung untuk
meneran dengan benar pada saat ia merasakan dorongan dan memang ingin
mengejang (Jhonson, 2004). Ibu mungkin merasa dapat meneran secara lebih
efektif pada posisi tertentu (JHPIEGO, 2005).
b. FaktorJanin
1) Berat Badan Bayi Barulahir
Makrosomia adalah berat janin pada waktu lahir lebih dari 4000 gram.
Makrosomia disertai dengan meningkatnya resiko trauma persalinan melalui
vagina seperti distosia bahu, kerusakan fleksus brakialis, patah tulang klavikula,
dan kerusakan jaringan lunak pada ibu seperti laserasi jalan lahir dan robekan
pada perineum (Rayburn, 2001).
2) Presentasi
Menurut kamus kedokteran, presentasi adalah letak hubungan sumbu memanjang
janin dengan sumbu memanjang panggul ibu.
a) PresentasiMuka
Presentasi muka atau presentasi dahi letak janin memanjang, sikap extensi
sempurna dengan diameter pada waktu masuk panggul atau diameter
submentobregmatika sebesar 9,5 cm. Bagian terendahnya adalah bagian antara
glabella dan dagu, sedang pada presentasi dahi bagian terendahnya antara
glabella dan bregma (Oxorn, 2003).
b) PresentasiDahi
Presentasi dahi adalah sikap ekstensi sebagian (pertengahan), hal ini
berlawanan dengan presentasi muka yang ekstensinya sempurna. Bagian
terendahnya adalah daerah diantara margo orbitalis dengan bregma dengan
penunjukknya adalah dahi. Diameter bagian terendah adalah diameter
verticomentalis sebesar 13,5 cm, merupakan diameter antero posterior kepala
janin yang terpanjang (Oxorn, 2003).
c) PresentasiBokong
Presentasi bokong memiliki letak memanjang dengan kelainan dalam polaritas.
Panggul janin merupakan kutub bawah dengan penunjuknya adalah sacrum.
Berdasarkan posisi janin, presentasi bokong dapat dibedakan menjadi empat
macam yaitu presentasi bokong sempurna, presentasi bokong murni, presentasi
bokong kaki, dan presentasi bokong lutut (Oxorn, 2003).
c.Faktor PersalinanPervaginam
1) Vakumekstrasi
Vakum ekstrasi adalah suatu tindakan bantuan persalinan,janin dilahirkan
dengan ekstrasi menggunakan tekanan negatif dengan alat vacum yang dipasang
di kepalanya (Mansjoer,2002).
2) EkstrasiCunam/Forsep
Ekstrasi Cunam/Forsep adalah suatu persalinan buatan, janin dilahirkan dengan
cunam yang dipasang di kepala janin (Mansjoer, 2002). Komplikasi yang dapat
terjadi pada ibu karena tindakan ekstrasi forsep antara lain ruptur uteri, robekan
portio, vagina, ruptur perineum, syok, perdarahan postpartum, pecahnya varices
vagina (Oxorn, 2003).
3) Embriotomi
Embriotomi adalah prosedur penyelesaian persalinan dengan jalan melakukan
pengurangan volume atau merubah struktur organ tertentu pada bayi dengan tujuan
untuk memberi peluang yang lebih besar untuk melahirkan keseluruhan tubuh
bayitersebut (Syaifudin, 2000).
4) PersalinanPresipitatus
Persalinan presipitatus adalah persalinan yang berlangsung sangat cepat,
berlangsung kurang dari 3 jam, dapat disebabkan oleh abnormalitas kontraksi
uterus dan rahim yang terlau kuat, atau pada keadaan yang sangat jarang dijumpai,
tidak adanya rasa nyeri pada saat his sehingga ibu tidak menyadari adanya proses
persalinan yang sangat kuat (Cunningham, 2005).
3. POHONMASALAH
4. KLASIFIKASI
Asuhan keperawatan pada masa postpartum dibagi atas tiga periode, yaitu:
(Mitayani, 2009)
a. Immediate postpartum, adalah masa 24 jampostpartum
b. Early postpartum, adalah masa pada minggu pertamapostpartum
c.Late Postpartum, adalah masa pada minggu kedua sampai dengan minggu keenam
postpartum
5. GEJALA KLINIS
a.Perubahan fisik
1) Involusi
Involusi adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya alat kandungan
atau uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan hingga mencapai keadaan seperti
sebelum hamil. Proses involusi terjadi karenaadanya:
a) Autolysis, yaitu penghancuran jaringan otot-otot uterus yang tumbuh karena
adanya hiperplasi, dan jaringan otot yang membesar menjadi lebih panjang
sepuluh kali dan menjadi lima kali lebih tebal dari sewaktu masa hamil akan
susut kembali mencapai keadaan semula. Penghancuran jaringan tersebut akan
diserap oleh darah kemudian dikeluarkan oleh ginjal yang menyebabkan ibu
mengalami beser kencing setelahmelahirkan.
b) Aktifitas otot-otot, yaitu adanya kontrasi dan retraksi dari otot-otot setelah anak
lahir yang diperlukan untuk menjepit pembuluh darah yang pecah karena
adanya pelepasan plasenta dan berguna untuk mengeluarkan isi uterus yang
tidak berguna. Karena kontraksi dan retraksi menyebabkan terganggunya
peredaran darah uterus yang mengakibatkan jaringan otot kurang zat yang
diperlukan sehingga ukuran jaringan otot menjadi lebih kecil.
c) Ischemia yaitu kekurangan darah pada uterus yang menyebabkan atropi pada
jaringan ototuterus.
Involusi pada alat kandungan meliputi:
a) Uterus
Setelah plasenta lahir uterus merupakan alat yang keras, karena kontraksi dan
retraksi otot-ototnya. Perubahan uterus setelah melahirkan dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel perubahan Uterus Setelah Melahirkan
Diameter
Bekas Keadaan
Involusi TFU Berat Uterus
Melekat Cervix
Plasenta
Setelah Sepusat 1000 gr 12,5 cm Lembek
plasenta lahir
1 minggu Pertengahan 500 gr 7,5 cm Dapat
pusat dilalui 2
symphisis jari
2 minggu Tak teraba 350 gr 5 cm Dapat
dimasuki
1 jari
6 minggu Sebesar 50 gr 2,5 cm
hamil 2
minggu
8 minggu Normal 30 gr
b. Involusi tempatplasenta
Pada permulaan nifas bekas plasenta mengandung banyak pembuluh darah besar
yang tersumbat oleh trombus. Luka bekas implantasi plasenta tidak meninggalkan
parut karena dilepaskan dari dasarnya dengan pertumbuhan endometrium baru
dibawah permukaan luka. Endometrium ini tumbuh dari pinggir luka dan juga
sisa-sisa kelenjar pada dasar luka.
c. Perubahan pembuluh darahrahim
Dalam kehamilan, uterus mempunyai banyak pembuluh darah yang besar, tetapi
karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang banyak maka
arteri harus mengecil lagi dalam masa nifas.
d. Perubahan pada cervix danvagina
Beberapa hari setelah persalinan ostium eksternum dapat dilalui oleh 2 jari, pada
akhir minggu pertama dapat dilalui oleh 1 jari saja. Karena hiperplasi ini dan
karena karena retraksi dari cervix, robekan cervix jadi sembuh. Vagina yang
sangat diregang waktu persalinan, lambat laun mencapai ukuran yang normal.
Pada minggu ke 3 post partum ruggae mulai nampakkembali.
2) After Pains/Rasa Sakit (meriang ataumules-mules)
Disebabkan koktraksi rahim biasanya berlangsung 3-4 hari pasca persalinan. Perlu
diberikan pengertian pada ibu mengenai hal ini dan bila terlalu mengganggu
diperlukan analgesik.
3) Lochia
Lochia adalah cairan yang dikeluarkan dari uterus melalui vagina dalam masa
nifas. Lochia bersifat alkalis, jumlahnya lebih banyak dari darah menstruasi.
Lochia ini berbau anyir dalam keadaan normal, tetapi tidak busuk.
Pengeluaran lochia dapat dibagi berdasarkan jumlah dan warnanya yaitu lokia
rubra berwarna merah dan hitam terdiri dari sel desidua, verniks kaseosa, rambut
lanugo, sisa mekonium, sisa darah dan keluar mulai hari pertama sampai hari
ketiga.
a) Lochea rubra(cruenta)
Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernik
caseosa, lanugo, mekonium. Selama 2 hari pasca persalinan.
b) Locheasanguinolenta
Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari 3–7 pasca persalinan.
c) Locheaserosa
Berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi. Pada hari ke 2–4 pasca persalinan.
d) Locheaalba
Cairan putih setelah 2 minggu.
e) Locheapurulenta
Terjadi infeksi keluar cairan seperti nanah, berbau busuk.
f) Lacheostatis
Lochea tidak lancar keluarnya.
4) Dinding Perut DanPeritonium
Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama, biasanya
akan pulih dalam 6 minggu. Ligamen fascia dan diafragma pelvis yang meregang
pada waktu partus setelah bayi lahir berangsur angsur mengecil dan pulih
kembali.Tidak jarang uterus jatuh ke belakang menjadi retrofleksi karena
ligamentum rotundum jadi kendor. Untuk memulihkan kembali sebaiknya dengan
latihan-latihan pasca persalinan.
5) SistemKardiovaskuler
Selama kehamilan secara normal volume darah untuk mengakomodasi
penambahan aliran darah yang diperlukan oleh placenta dan pembuluh darah
uterus. Penurunan dari estrogen mengakibatkan diuresis yang menyebabkan
volume plasma menurun secara cepat pada kondisi normal. Keadaan ini terjadi
pada 24 sampai 48 jam pertama setelah kelahiran. Selama ini klien mengalami
sering kencing. Penurunan progesterone membantu mengurangi retensi cairan
sehubungan dengan penambahan vaskularisasi jaringan selamakehamilan.
6) Ginjal
Aktifitas ginjal bertambah pada masa nifas karena reduksi dari volume darah dan
ekskresi produk sampah dari autolysis. Puncak dari aktifitas ini terjadi pada hari
pertama post partum.
7) SistemHormonal
a) Oxytoxin
Oxytoxin disekresi oleh kelenjar hipofise posterior dan bereaksi pada otot
uterus dan jaringan payudara. Selama kala tiga persalinan aksi oxytoxin
menyebabkan pelepasan plasenta. Setelah itu oxytoxin beraksi untuk kestabilan
kontraksi uterus, memperkecil bekas tempat perlekatan plasenta dan mencegah
perdarahan. Pada wanita yang memilih untuk menyusui bayinya, isapan bayi
menstimulasi ekskresi oxytoxin dimana keadaan ini membantu kelanjutan
involusi uterus dan pengeluaran susu. Setelah placenta lahir, sirkulasi HCG,
estrogen, progesteron dan hormon laktogen placenta menurun cepat, keadaan
ini menyebabkan perubahan fisiologis pada ibu nifas.
b) Prolaktin
Penurunan estrogen menyebabkan prolaktin yang disekresi oleh
glandula hipofise anterior bereaksi pada alveolus payudara dan merangsang
produksi susu. Pada wanita yang menyusui kadar prolaktin terus tinggi dan
pengeluaran FSH di ovarium ditekan. Pada wanita yang tidak menyusui kadar
prolaktin turun pada hari ke 14 sampai 21 post partum dan penurunan ini
mengakibatkan FSH disekresi kelenjar hipofise anterior untuk bereaksi pada
ovarium yang menyebabkan pengeluaran estrogen dan progesteron dalam
kadar normal, perkembangan normal folikel de graaf, ovulasi danmenstruasi.
c) Laktasi
Laktasi dapat diartikan dengan pembentukan dan pengeluaran air susu ibu. Air
susu ibu ini merupakan makanan pokok, makanan yang terbaik dan bersifat
alamiah bagi bayi yang disediakan oleh ibu yang baru saja melahirkan. Selama
kehamilan hormon estrogen dan progestron merangsang pertumbuhan kelenjar
susu sedangkan progesteron merangsang pertumbuhan saluran kelenjar, kedua
hormon ini mengerem LTH. Setelah plasenta lahir maka LTH dengan bebas
dapat merangsang laktasi. Lobus prosterior hypofise mengeluarkan oxtoxin
yang merangsang pengeluaran air susu. Pengeluaran air susu adalah reflek
yang ditimbulkan oleh rangsangan penghisapan puting susu oleh bayi.
Rangsang ini menuju ke hypofise dan menghasilkan oxtocin yang
menyebabkan buah dada mengeluarkan air susunya. Pada hari ke 3 postpartum,
buah dada menjadi besar, keras dan nyeri. Ini menandai permulaan sekresi air
susu, dan kalau areola mammae dipijat, keluarlah cairan puting dari puting
susu. Air susu ibu kurang lebih mengandung Protein 1-2 %, lemak 3-5 %, gula
6,5-8 %, garam 0,1-0,2 %. Hal yang mempengaruhi susunan air susu adalah
diit, gerak badan. Benyaknya air susu sangat tergantung pada banyaknya cairan
serta makanan yang dikonsumsi ibu. (Obstetri Fisiologi UNPAD, 1983: 318).
8) Tanda-tandavital
Perubahan tanda-tanda vital pada massa nifas meliputi:
a) Vital Sign sebelum kelahiran bayi:
(1) Suhu:
(a) saat partus lebih37,20C
(b) sesudah partus naik +0,50C
(c) 12 jam pertama suhu kembalinormal
(2) Nadi:
(a) 60 – 80 x/mnt
(b) Segera setelah partusbradikardi
(3) Tekanan darah:
TD meningkat karena upaya keletihan dan persalinan, hal ini akan normal
kembali dalam waktu 1 jam
b) Vital sign setelah kelahiran anak:
(1) Temperatur:
Selama 24 jam pertama mungkin kenaikan menjadi 380C (100,40F)
disebabkan oleh efek dehidrasi daripersalinan.
Kerja otot yang berlebihan selama kala II dan fluktuasi hormon setelah 24
jam wanita keluar dari febris.
(2) Nadi:
Nadi panjang dengan stroke volume dan cardiacc output. Nadi naik pada
jam pertama. Dalam 8 – 10 minggu setelah kelahiran anak, harus turun ke
rata-rata sebelum hamil.
(3) Pernapasan:
Pernapasan akan jatuh ke keadaan normal wanita sebelum persalinan.
(4) Tekanan darah:
Tekanan darah berubah rendah semua, ortistatik hipotensi adalah indikasi
merasa pusing atau pusingtiba-tiba setelah terbangun, dapat terjadi 48 jam
pertama.
9) PerubahanPsikologi
Perubahan psikologi masa nifas menurut Reva- Rubin terbagi menjadi dalam 3
tahap yaitu:
a) Periode TakingIn
Periode ini terjadi setelah 1-2 hari dari persalinan. Dalam masa ini terjadi
interaksi dan kontak yang lama antara ayah, ibu dan bayi. Hal ini dapat
dikatakan sebagai psikis honey moon yang tidak memerlukan hal-hal yang
romantis, masing-masing saling memperhatikan bayinya dan menciptakan
hubungan yang baru.
b) Periode TakingHold
Berlangsung pada hari ke-3 sampai ke- 4 post partum. Ibu berusaha
bertanggung jawab terhadap bayinya dengan berusaha untuk menguasai
ketrampilan perawatan bayi. Pada periode ini ibu berkosentrasi pada
pengontrolan fungsi tubuhnya, misalnya buang air kecil atau buang air besar.
c) Periode LettingGo
Terjadi setelah ibu pulang ke rumah. Pada masa ini ibu mengambil tanggung
jawab terhadap bayi. Sedangkan stres emosional pada ibu nifas kadang-
kadang dikarenakan kekecewaan yang berkaitan dengan mudah tersinggung
dan terluka sehingga nafsu makan dan pola tidur terganggu. Manifestasi ini
disebut dengan post partum blues dimana terjadi pada hari ke 3-5 postpartum.
Nama : Nama :
Umur : Umur :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Agama :
Suku :
No. CM :
Tanggal MRS :
Tanggal Pengkajian :
Sumber Informasi :
b. Alasan dirawat
1) AlasanMRS
2) Keluhan saatdikaji
c. Riwayat Masuk RumahSakit
1) Keluhanutama
2) Riwayat persalinansekarang
Apgarskore :
BB :
Lingkar kepala:
Lingkardada :
Lingkarperut :
d. Riwayat Obstetri danGinekologi
1) Riwayatmenstruasi
• Menarche : umur….Tahun Siklus : teratur ( ) tidak
()
• Keluhan : ……………..
• HPHT : ……………
2) RiwayatPernikahan
Menikah:…..kali Lamanya:……tahun
3) Riwayat kelahiran, persalinan, nifas yang lalu:
Anak Ke- Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak
4) Riwayat keluargaberencana
Akseptor KB:jenis…... Lama : …..
Masalah : ……..
Rencana KB :……..
e.Riwayatpenyakit
Klien : …….
Keluarga : …….
f. Pola FungsionalKesehatan
1.Pola Manajemen Kesehatan-PersepsiKesehatan
Kaji bagaimana panndangan pasien terhadap kesehatanya saat ini. Kaji
bagaimana pengetahuan pasien mengenai cara pemberian ASI dan merawat
bayi.
2.Pola MetabolikNutrisi
Kaji bagaimana pola makan pasien meliputi porsi, frekuensi, dan jenis makanan
yang dikonsumsi. Kaji adanya gangguan menelan, dan penurunan berat badan.
Pada ibu dengan post partum biasanya kehilangan nafsu makan yang mungkin
dikeluhkan kira-kira hari ketiga.
3.PolaEliminasi
Kaji bagaimana BAB dan BAK pasien meliputi frekuensi, jumlah, warna, dan
bau urine. Biasanya pada pasien dengan post partum terjadi diuresis diantara
hari kedua dankelima.
4.PolaAktivitas-Latihan
Mengkaji bagaimana kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-
sehari.
5.Pola IstirahatTidur
Mengkaji bagaimana pola tidur pasien meliputi pola tidur, frekuensi, kualitas,
dan kuantitas tidur.
6.PolaPersepsi-Kognitif
Menggambarkan pola pendengaran, pengecapan, pengelihatan, dan penciuman.
Kaji adanya nyeri menggunakan pengkajian nyeri PQRST. Biasanya pada
pasien post partum terjadi nyeri pada luka episiotomy dan nyeri tekan
payudara/pembesaran dapat terjadi diantara hari k3-3 sampai ke-5 pascapartum.
Kaji hal yang sangat dipikirkan saat ini, harapan setelah menjalani perawatan,
dan perubahan yang dirasa setelah postpartum.
7.Pola Konsep Diri-PersepsiDiri
Mengkaji gambaran diri, peran, ideal diri, identitas diri, harga diri.
8.Pola Hubungan- Peran
Mengkaji bahasa yang digunakan sehari-hari, kejelasan bicara, relevan,
kemampuan dalam mengerti orang lain.
9.Pola Reproduktif –Seksualitas
Kaji adanya gangguan hubungan seksual dan pemahaman pasien terhadap
fungsi seksual. Biasanya pada pasien post partum tidak ada gangguan hubungan
dalam aktivitas seksual, dan pemahaman terhadap fungsi seksualnya baik.
Uterus 1 cm diatas umbilicus pada 12 jam setelah kelahiran menurun kira-kira 1
lebar jari setiap harinya. Lokhea rubra berlanjut sampai hari ke 2-3 , berlanjut
menjadi lokhea serosa dengan aliran tergantung pada posisi (mis, rekumben
versus ambulasi berdiri) dan aktivitas (mis, menyusui).
10. Pola Toleransi TerhadapStres-Koping
Kaji bagaiman cara pasien dalam mengatasi stress yang dihadapi selama masa
nifas.
11. PolaKeyakinan-Nilai
Kaji Sumber kekuatan, Tuhan, agama, kepercayaan, Sistem nilai & kepercayaan
pasien
g. PemeriksaanFisik
a.Keadaan umum
GCS : ……
Tingkat Kesadaran :……
Tanda-tandavital : TD……….,N…..,RR,……T : ……
BB : ……
TB : ……
Headtotoe : ……
a. Kepala
Wajah : ……
Pucat(…) : Cloasma(……)
Sklera : ……
Konjungtiva : ……
Pembesaran limphe node :…….
Pembesaran kelenjar tiroid :……
b. Telinga : ……..
c. DadaPayudara
Areola : (………) Putting: (…..........)
Tanda dimpling / retraksi : ……..
Pengeluaran Asi : ………
Jantung : ……… Paru :…….
d.Abdomen
Linea : ……… Satriae :…..
LukaSC : ……..
Bisingusus : …….
TFU : …….
Kontraksi : ……..
Diastasi rectus abdominis:……..
e. Genetalia
Kebersihan :…….Lokhea…….
Karakteristik : ………
f. Perineum dananus
Perineum :REEDA……
Hemoroid :……..
g. Ekstremitas
Atas : ……
Oedema : ……
Varises : ……
CRT : ……
Bawah
Oedema : ……
Varises : ……
CRT : ……
Tanda human :…..
Pemeiksaan Reflek :….
h. Pemeriksaanpenunjang
1) PemeriksaanLaboratorium : ……..
2) PemeriksaanRadiologi : …….
2. DIAGNOSA KEPERWATAN:
1) Ketidaknyamanan pasca partum berhubungan dengan involusi uterus,
proses pengembalian ukuran rahim ke ukuransemula.
2) Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI
dibuktikan dengan ASI tidakmenetes/memancar.
3) Defisit pengetahuan tentang menyusui berhubungan dengan kurang
terpapar informasi dibuktikan dengan menanyakan masalah yang dihadapi,
menunjukkan persepsi yang keliru terhadapmasalah.
3. INTERVENSI / RENCANAKEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Dx keperawatan Hasil (SLKI) (SIKI)
1 Ketidaknyaman Setelah dilakukan Perawatan Pascapersalinan
an pasca partum intervensi keperawatan Observasi 1. Mengetahui
berhubungan selama …. X 24 jam, maka 1. Monitor tanda-tandavital tandatanda vital
dengan trauma Status Kenyamanan Pasca 2. Monitor TFU dan 2. Mengetahui tinggi
perineum Partum meningkat dengan kontraksi fundus dankontraksi
selama kriteriahasil: 3. Monitor keadaan lokia 3. Mengetahui keadaan
persalinan dan 1. Keluhan tidak nyaman (mis. warna, jumlah, lokia
kelahiran menurun bau,danbekuan) 4. Mengetahui kondisi
2. Meringismenurun 4. Periksa perineum atau perineum atau
3. Luka episiotomi robekan(kemerahan, robekan
menurun 4. Kontraksi edema, ekimosis, 5. Mengetahui skala
uterus menurun5. pengeluaran, penyatuan nyeri
Berkeringat menurun jahitan) 6. Mengetahui status
6. Menangismenurun 5. Monitornyeri pencernaan
7. Merintihmenurun 6. Monitor statuspencernaan 7. Mengetahui
8. Hemoroidmenurun 7. Monitor tandahuman ada/tidaknya
9. Kontraksi uterus 8. Identifikasi kemampuan tromboflebitis
menurun. ibu merawatbayi 8. Memaksimalkan
10.Payudara membengkak 9. Identifikasi adanya kemampuan ibu
menurun masalah adaptasi dalam merawatbayi
11. Tekanan darah normal psikologis ibupostpartum 9. Meningkatkan
(dewasa:(110-130)/(70- kenyamanan ibu
80) mmHg) postpartum
12. Denyut nadi dalam
batas normal (dewasa: Terapeutik
60–100 x/menit) 1. Koso 1. A
ngkan kandung kemih gar memudahkan
sebelum pemeriksaan melakukan
2. Masas pemeriksaan
e fundus sampai kontraksi 2. M
kuat, jika perlu eningkatkan
3. Duku kontraksi
ng ibu untuk melakukan 3.
ambulasi dini Agar ibu dapat
4. Berik beraktivitas secara
an kenyamanan pada ibu normal
5. Fasilit 4. A
asi ibu berkemih secara gar ibu mampu
normal menghadapi kondisi
6. Fasilit postpartumnya
asi ikatan tali kasih ibu 5.
dan bayi secaraoptimal Meningkatkan fungsi
7. Disku perkemihannya
sikan kebutuhan aktivitas 6. M
dan istirahat selama masa emberikan
postpartum kenyamanan pada
8. Disku ibu danbayi
sikan tentang perubahan 7. U
fisik dan psikologis ibu ntuk membantu ibu
postpartum meningkatkan
9. Disku aktivitas dan
sikan seksualitas masa istirahatnya selama
postpartum masapostpartum
10. Disku 8. M
sikan penggunaan alat emberikan
kontrasepsi pemahaman terkait
perubahan fisik dan
psikologis ibu
postpartum
9. M
eningkatkan
pengetahuan ibu
terkait seksualitas
masapostpartum
10. A
gar ibu mengetahui
kontrasepsi yang
Edukasi akandigunakan
1. Jelask
an tanda dan bahaya nifas 1.
pada ibu dan keluarga Agar ibu dan
2. Jelask keluarga mengetahui
an pemeriksaan pada ibu sehingga dapat
dan bayi secara rutin meminimalisir
3. Ajark bahaya nifastersebut
an cara perawatan 2. U
perineum yangtepat ntuk menjaga
4. Ajark kondisi kesehatan
an ibu mengatasi nyeri ibu danbayi
secara nonfarmakologis 3. A
(mis. teknik distraksi, gar ibu dapat
imajinasi) melakukan
5. Ajark perawatan perineum
an ibu mengurangi secaramandiri
masalah trombosisvena 4.
Untuk
meminimalisir rasa
nyeri
5.
Untuk
Kolaborasi meminimalisir
1. Rujuk terjadinya trombosis
ke konselor laktasi, jika vena
perlu
2 Menyusui tidak Setelah dilakukan Edukasi Menyusui
efektif intervensi keperawatan Observasi
berhubungan selama …. X 24 jam, maka 1. Identi 1. U
dengan Status menyusui membaik fikasi kesiapan dan ntuk memastikan
ketidakadekuata dengan kriteriahasil: kemampuan menerima infomasi yang akan
n suplai ASI 1. Perl informasi diberikan dapat
dibuktikan ekatan bayi pada payudara 2. Identi dipahami
dengan ASI ibu meningkat fikasi tujuan atau keinginan 2. A
tidak 2. menyusui gar ibu paham tujuan
menetes/meman Kemampuan ibu manyusui
car memposisikan bayi Terapeutik
dengan baikmeningkat 1. Sedia 1. M
3. kan materi dan media emberikan fasilitas
Miksi bayi lebih dari 8 pendidikankesehatan dalam pemberian
kali/24 jam membaik 2. materi
4. Ber Jadwalkan pendidikan 2. M
at badan bayi membaik kesehatan sesuai enyepakati jadwal
5. Tete kesepakatan konseling secara
san/pancaran ASI 3. Berik bersama
membaik an kesempatan untuk 3. M
6. Men bertanya emberikan
ingkatnya suplai ASI 4. Duku kesempatan
adekuat ng ibu meningkatkan ibu/keluarga untuk
7. Putt kepercayaan diri dalam bertanya yang belum
ing tidak lecet setelah 2 menyusui dipahami
minggu melahirkan 5. Libat 4. M
8. Peni kan system pendukung: embantu
ngkatan kepercayaan diri suami, keluarga, tenaga meningkatkan
ibu kesehatan danmasyarakat kepercayaan diri
9. Bay 5. M
i tidur setelah menyusui emberikan dukungan
10. Pay dari pihak keluarga
udara ibu kosong setelah ataupun yang lain
menyusui untuk berpartisipasi
11. Peni Edukasi
ngkatan intake bayi 1. Berik 1. M
12. Peni an konseling menyusui emberi pemahaman
ngkatan hisapan bayi 2. Jelask pentingnya
13.13. an manfaat menyusui bagi menyusui
Tidak terjadi lecet ibu dan bayi 2. M
padaputting 3. Ajark enginformasikan
14. Men an 4 (empat) posisi keuntungan dalam
urunnya kelelahan menyusui dan perlekatan menyusui baik untuk
maternal (lacth on) denganbenar ibu maupunbayi
15. Men 4. Ajark 3. M
urunnya kecemasan an perawatan payudara emberikan
maternal Bayi rewel antepartum dengan kenyaman dan posisi
menurun mengompres dengan kapas yang tepat saat
16. Bay yang telah diberikan minyak menyusui
i menangis setelah kelapa 4. A
menyusui menurun 5. Ajark gar payudara dapat
an perawatan payudara mengeluarkan ASI
postpartum (mis. memerah yang adekuat.
ASI, pijat payudara, pijat 5. U
oksitosin) ntuk
memaksimalkan
pengeluaran ASI
3 Defisit Setelah dilakukan Edukasi Menyusui
pengetahuan intervensi keperawatan Observasi
tentang selama 2 X 24 jam, maka 1. Identi 1. U
menyusui Tingkat Pengetahuan fikasi kesiapan dan ntuk
berhubungan meningkat dengan kriteria kemampuan menerima mengidentifikasi
dengan kurang hasil: informasi. kesiapan dan
terpapar 1. Peri 2. Identi kemampuan
informasi laku sesuai anjuran fikasi tujuan atau keinginan menerimainformasi.
dibuktikan meningkat. menyusui. 2. U
dengan 2. Ver ntuk
menanyakan balisasi minat dalam mengidentifikasi
masalah yang belajarmeningkat. tujuan atau
dihadapi, 3. Ke keinginanmenyusui.
menunjukkan mampuan menjelaskan Terapeutik
persepsi yang pengetahuan tentang 1. Sedia 1.
keliru terhadap suatu topikmeningkat. kan materi dan media Untuk menyediakan
masalah. 4. pendidikankesehatan. materi dan media
Pertanyaan tentang 2. Jadwa Pendidikan
masalah yang dihadapi lkan pendidikan Kesehatan.
menurun kesehatan sesuai 2. U
kesepakatan. ntuk menjadwalkan
3. Berik pendidikan kesehatan
an kesempatan untuk sesuai kesepakatan.
bertanya. 3. U
4. Duku ntuk memberikan
ng ibu meningkatkan kesempatakan
kepercayaan diri dalam bertanya.
menyusui. 4. U
5. Libat ntuk mendukung ibu
kan sistem pendukung: meningkatkan
suami, keluarga, tenanga kepercayaan diri
kesehatan danmasyarakat. dalam menyusui.
5. U
Edukasi ntuk melibatkan
1. Berik sistempendukung.
an konseling menyusui.
2. Jelask 1. A
an manfaat menyusui bagi gar pasien paham
ibu dan bayi. tentang menyusui.
3. Ajark 2. A
an 4 posisi menyusui dan gar pasien
perlekatan (lacth on) mengetahui manfaat
dengan benar. Ajarkan menyusui bagi ibu
perawatan payudara danbayi.
postpartum. 3. A
gar pasien
mengetahui 4 posisi
menyusui dan
perlekatan (lacth on)
dengan benar. Agar
pasien mengetahui
perawatan payudara
postpartum.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. D
DI RUANG KAMBOJA
I. PENGKAJIANKEPERAWATAN
a. IdentitasPasien
NamaPasien : Ny. D
Umur : 25 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
StatusPerkawinan :Kawin
Agama :Hindu
Suku : Bali
No. CM 9876
TanggalMRS : 22 April 2020
TanggalPengkajian : 23 April 2020
SumberInformasi : Pasien
b. Identitas PenanggungJawab
Nama : Tn. O
Umur : 27tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirausaha
Hubungan dg pasien : Suamipasien
c. Alasan Dirawat
1. AlasanMRS
2. Keluhan saatdikaji
Pasien mengeluh jika dirinya tidak mengetahui cara menyusui yang benar
karena ini kali pertama pasien memberikan ASI
1. KeluhanUtama
2. Riwayat PersalinanSekarang
Pasien melahirkan bayi laki – laki, persalinan spontan pada 23 April pukul
05.00 wita dengan :
Apgarskor : 9 ( normal )
BBbayi : 2,9 kg
Lingkar kepala : 35 cm
Lingkar dada : 34 cm
Lingkar perut : 32cm
e. Riwayat Obstetri danGinekologi
1. RiwayatMenstruasi
Keluhan : tidakada
2. Riwayat Pernikahan
4. Riwayat KeluargaBerencana
Masalah : tidakada
f. RiwayatPenyakit
1) Pasien :Hipertensi
g. Pola FungsionalKesehatan
Pasien mengatakan BAB 1 kali dalam sehari dengan konsistensi feses padat
dan BAK ≤ 1500 cc, urin berwarna kuning
Pola istirahat tidur normal, pasien mengatakan tidur 7- 8 jam perhari pada
pukul 21.00 atau 22.00 wita
Tidakterkaji
Pasien mengatakan sejak menikah perannya sebagai seorang istri dan ibu
rumah tangga, dan setelah melahirkan pasien mengatakan sudah siap untuk
menjadi peran seorang ibu
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada alat reproduksi dan tidak ada
masalah dalam berhubungan suami istri
h. PemeriksaanFisik
a. Keadaanumum
GCS : E: 4 V: 5 M:6
Tingkatkesadaran :composmentis
Tanda –tandavital : TD : 120/ 80 mmhg, RR : 19x/menit, S: 370c, N:
90x/menit
BB : 65 kg
TB : 157 cm
Head to toe :
1) Kepala
3) Dada danpayudara
Jantung :(-)
4) Abdomen
Luka SC : tidakada
TFU : 35bpx
Kontraksi : tidakada
5) Genetalia
Karakteristik : tidakada
6) Perineum dananus
Hemoroid : tidakada
7) Ekstremitas
- Atas :simetris
Edema :(-)
Varises:(-)
- Bawah :simetris
Edema :(-)
Varises:(+)
8) PemeriksaanPenunjang
10) Pengobatan:
Cefodroxil 2x500mg
Asam mefenamat 3x500mg
SF2x1
11) AnalisaData
DO :
Ny.D
Mengatakan
Merasakan sakit
di area perinium
pasca partum
II. DIAGNOSAKEPERAWATAN
4.Untuk
Edukasi meminimalisir rasa
nyeri
1. jelaskan tanda dan
bahaya nifas pada 5.Untukmeminimalisi
r
ibu dan keluarga terjadinya trombosis
2. ajarkan cara vena
perawatan
perineum yang
tepat
3. ajakan ibu
mengatasi nyeri
secara
nonfarmakologi
(mis, teknik
distraksi
imajinasi)
4. ajakan ibu
mengurangi
masalah
trombosit vena
Kolaborasi
1. rujuk ke konselor
laktasi, jika perlu
IV. IMPLEMENTASIKEPERAWATAN
Tgl / jam Diagnosa Implementasi Respon Paraf/nama
keperawatan
23 April 1. 1. mengkaji S : pasien mengatakan
2020/
Ketidak keluhan pasien nyeri pada daerah
08.00 wita
nyamanan luka jahitan terutama
pasca partum saat bergerak
berhubungan O : pasien tampak
dengan meringis menahan
trauma nyeri saat klien
perinium menggeser tubuhnya
selama untuk duduk
persalinan S:-
dan kelahiran O : pasien lebih
tenang dan cemas
2. Memberikan berkurang
08.30 wita
penjelasan pasien
bahwa rasa nyeri
hal yang wajar
S:-
O : TD 120/80
mmhg
09.15 wita
3. mengukur TTV N : 80x/mnt
S : 36C
RR : 24x/mnt
2.
Defisit 1. Mengidentifikasi Perawat jaga
pengetahuan kesiapan dan
tentang kemampuan
23 April
menyusui menerimainformasi
2020 /
berhubungan
08.00
dengan
wita
kurang
terpapar 2. Mengidentifikasi
informasi tujuan atau
dibuktikan keinginanmenyusui
dengan
08.30 menanyakan
DS : px mengatakan
siap mengikuti
jadwal yang
ditentukan
DO : px
tampakkooperatif
DS : px mengatakan
wita 5. Memberikan tidak memiliki
kesempatan untuk pertanyaan
bertanya DO : px tampaktidak
memiliki
pertanyaan
8. Memberikan DS : px mengatakan
konselingmenyusui mengerti dengan
penjelasan yang
11.00
diberikan
wita
DO : px tampak
kooperatif
9. Menjelaskan DS : px mengatakan
manfaat menyusui mengerti dengan
bagi ibu dan bayi penjelasan yang
11. 20
wita
diberikan
DO : px tampak
kooperatif
12.20 DS : px
wita mengatakan
10. Mengajarkan 4
kurang paham
posisi menyusui
tentang 4 posisi
dan perlekatan yang
menyusui.
benar
DO : Px tampak
kebingungan
12.50 DS : Px mengatakan
wita 11. Mengajarkan kurang paham
A: Masalah teratasi
Clinical Teacher/CT