Instansi :
Sebelum peserta mengisi format tugas 01-OJT-1, terlebih dahulu harus mempelajari bahan
pembelajaran khususnya pada bagian bahan bacaan untuk 5 (lima) materi pokok pengawasan yang
akan dipelajari dalam diklat calon pengawas sekolah. Saudara dapat menggunakan format di bawah
ini:
2 Supervisi Akademik
Glickman (1981),
Pengelolaan Pengawasan Prinsip-prinsip dalam supervisi mendefinisikan supervisi
Akademik akademik diantaranya adalah: akademik sebagai
Supervisi praktis, Sistematis, Objektif, serangkaian kegiatan untuk
Akademik Realistis, Antisipatif, Konstruktif, membantu guru
Kooperatif, Kekeluargaan, mengembangkan
Demokratis, Aktif, Humanis, kemampuannya mengelola
Berkesinambungan, Terpadu, proses pembelajaran demi
Komprehensif. pencapaian tujuan
pembelajaran. Dengan
Pendekatan supervisi akademik demikian, esensi supervisi
ada 3, yaitu : Langsung (directive akademik itu sama sekali
approach), Tidak langsung (non bukan menilai unjuk kerja
directive approach), dan kolaboratif guru dalammengelola
(collaborative approach) proses pembelajaran,
melainkan membantu
Dalam supervisi akademik dikenal guru mengembangkan
ada dua metode yaitu metode kemampuan profesionalnya.
individual dan kelompok.
Metode supervisi individual adalah
pelaksanaan supervisi yang
diberikan kepada guru tertentu
yang mempunyai masalah khusus
dan bersifat perorangan.
Supervisi Klinis Fokus supervisi klinis adalah: (1) Prosedur supervisi klinis
perbaikan proses pembelajaran, (2) berlangsung dalam
keterampilan penampilan suatuproses berbentuk
pembelajaran yang memiliki arti siklus, terdiri dari tiga tahap
bagi keberhasilan mencapai tujuan yaitu: tahap pertemuan
pembelajaran dan memungkinkan pendahuluan, tahap
untuk dilaksanakan, dan (3) pengamatan dan tahap
didasarkan atas kesepakatan pertemuan balikan. Dua
No Nama Materi Resume Hasil Eksplorasi Materi Hal Baru yang Diperoleh
a b c d
bersama dan pengalaman masa dari tiga tahap tersebut
lampau. memerlukan pertemuan
antara guru dan supervisor,
Pelaksanaan supervisi klinis akan yaitu pertemuan
berhasil baik jika terjadi hubungan pendahuluan dan
kolegial yang baik antara pertemuan balikan.
pengawas dan guru. Tanpa
prasyarat tersebut guru akan segan
untuk meminta pengawas
melakukan supervisi klinis terhadap
berbagai permasalahan
pembelajaran yang dihadapinya.
3 Supervisi Manajerial
Supervisi manajerial
Penggunaan 1. Supervisi manajerial merupakan menitikberatkan pada
Metode dan upaya yang dilakukan pengawas pengamatan terhadap
Tehnik Supervisi sekolah untuk membina kepala aspek-aspek pengelolaan
Manajerial sekolah dan warga sekolah dalam dan administrasi sekolah
Pembinaan pengelolaan sekolah. yang berfungsi sebagai
Sekolah 2. Aktivitas pengawas sekolah pendukung (supporting)
dalam supervisi manajerial terlaksanannya
mencakup kegiatan (a) pembelajaran. Dalam
membimbing penyusunan dan supervisi manajerial,
perumusan berbagai pedoman, pengawas sekolah berperan
panduan, kebijakan atau program sebagai kolaborator,
sekolah, (b) memonitor, hal-hal asesor, evaluator, dan
yang sudah jelas aturannya, (c) narasumber secara
membina, pelaksanaan hal-hal bersamaan atau bergantian.
yang perlu inisiatif sekolah, dan Supervisi manajerial
(d) mengevaluasi ketersediaan dilaksanakan berdasarkan
perangkat keterlaksanaan program. pendekatan proses yang
3. Untuk melaksanakan supervisi meliputi perencanaan,
manajerial pengawas sekolah perlu pelaksanaan, penilaian, dan
memahami prinsip-prinsip, metode tindak lanjut.
dan teknik serta menerapkannya
sesuai dengan permasalahan dan
tujuan yang hendak dicapai.
4. Sasaran supervisi manajerial
adalah pengelolaan sekolah,
meliputi perencanaan, pelaksanaan
rencana kerja, supervisi dan
evaluasi, kepemimpinan dan sistem
informasi manajemen.
4 Evaluasi Pendidikan
5 Penelitian dan
Pengembangan
Penelitian dapat Salah satu penelitian
Konsep dan didefinisikan sebagai upaya pengembangan profesi
implementasi mencari jawaban yang benar atas pengawas sekolah adalah
pendekatan, suatu masalah berdasarkan logika Penelitian
jenis, metode dan didukung oleh fakta empirik. tindakan. Penelitian
penelitian dalam Dapat pula dikatakan bahwa tindakan merupakan bentuk
Pendidikan dan penelitian adalah kegiatan yang penelitian reflektif yang
menentukan dilakukan secara sistematis melalui dilakukan oleh
masalah proses pengumpulan data, para pengawas sekolah
pengawasan pengolah data, serta menarik dalam untuk memecahkan
yang penting kesimpulan berdasarkan data permasalahan yang ada di
untuk di teliti. menggunakan metode dan teknik sekolah
tertentu. binaannya. Penelitian
tindakan bertujuan untuk
Penelitian sebagai upaya untuk mengungkap penyebab
memperoleh kebenaran harus masalah dan sekaligus
didasari oleh proses memberikan langkah
berpikir ilmiah yang dituangka pemecahan terhadap
dalam metode ilmiah. Metode masalah.
ilmiah adalah kerangka
landasan bagi terciptanya
pengetahuan ilmiah. Penelitian
yang dilakukan menggunakan
metode ilmiah mengandung dua
unsur penting yakni pengamatan
(observation) dan
penalaran (reasoning).