Anda di halaman 1dari 104

Tabel 3.

2 Kisi-Kisi Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

I2.6 Capaian SKP


A. Tugas Manajerial 1. Merencanakan Program a. Merumuskan dan menetapkan  Dokumen Rencana
Sekolah Visi Sekolah Kerja Sekolah meliputi
b. Merumuskan dan menetapkan Rencana Kerja Jangka
visi sekolah Menengah (RKJM) dan
c. Merumuskan dan menetapkan Rencana Kerja Tahunan
tujuan sekolah (RKT) atau Rencana
d. Menyusun Rencana Kerja Kegiatan dan Anggaran
Jangaka Menengah Sekolah (RKAS).
e. Menyusun Rencana Kerja
Tahunan ang dinyatakan dalam
Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS)
2. Melaksanakan Standar a. Melaksanakan Standar  Lapoiran
Nasional Pendidikan (SNP) Kompetensi Lulusan Pelaksanaan 8
b. Melaksanakan Standar Isi Standar Nasional
c. Melaksanakan Standar Proses Pendidikan (memuat
d. Melaksanakan Standar laporan
Penilaian pelaksanaan dan
e. Melaksanakan Standar Pendidik hasil pelaksanaan 8
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

dan Tenaga Kependidikan SNP)


f. Melaksanakan Standar Sarana
dan Prasarana
g. Melaksanakan Standar
Pengelolaan
h. Melaksanakan Standar
Pembiayaan

3. Mengelola Pengawasan dan a. Merencanakan program  Dokumen Program


Evaluasi pengawsan dan evaluasi Pengawasan dan
b. Melaksankan program Evaluasi
pengawasan  Dokumen Laporan
c. Melaksankan program evaluasi Pelaksanaan dan Hasil
diri sekolah Pengawasan/Supervisi
d. Melaksanakan evaluasi  Dokumen Laporan
Kurikulum dan pembelajaran Pelaksanaan dan Hasil
e. Melaksanakan Evaluasi Evaluasi yang memuat
Pendayagunaan Guru dan hasil:
Tenaga Kependidikan o Evaluasi Diri Sekolah
f. Mempersiapkan diri untuk o Evaluasi Kurikulum
Akreditasi Sekolah dan Pembelajaran
g. Menyusun dan menyampaikan o Evaluasi
Laporan Program Pengawasan Pendayagunaan GTK
dan Evaluasii
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

o Evaluasi Persiapan
Akreditasi Sekolah.
4. Melaksanakan a. Menyusun dan menetapkan  SOTK Sekolah dan dan
Kepemimpinan Sekolah struktur organisasi sekolah Kompetensi Uraian
b. Menempatkan guru dan atau Tugas
tenaga kependidikan dalam  Pembagian Tugas GTK
SOTK yang telah ditetapkan.  RKAS
c. Mendelegasikan sebagain tugas  Program Peningkatan
kepada wakil kepala sekolah Motivasi dan Kinerja
yang relevan dengan bidang Guru dan Tenaga
tugas Kependidikan
d. membuat rencana kerja strategis  Program Partisifatif dari
dan rencana kerja tahunan untuk Orang Tua Peserta Didik,
pelaksanaan peningkatan mutu; Komite, dan Masyarakat.
e. Membuat keputusan anggaran  Program Supervisi Guru
sekolah dengan dan Tenaga
mempertimbangkan masukan Kependidikan
guru, komite sekolah, dan  Program Penciptaan
penyelenggara sekolah (khusus Lingkungan Belajar yang
bagi swasta) Efektif.
f. Berkomunikasi untuk  Program Keteladanan
menciptakan dukungan intensif Sikap dan Perilaku
dari orang tua peserta didik dan
masyarakat;
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

g. Melaksanakan program
peningkatan motivasi kerja
pendidik dan tenaga
kependidikan dengan
menggunakan sistem pemberian
penghargaan atas prestasi dan
sangsi atas pelanggaran
peraturan dan kode etik;
h. menciptakan lingkungan
pembelajaran yang efektif bagi
peserta didik;
i. Melaksanakan program
Partisipatif mengenai
pelaksanaan kurikulum;
j. Merencanakan, melaksanakan,
dan tindak lanjut program
supervisi guru dan tenaga
kependidikan
k. Mengembangkan Program
Keteladanan Sikap dan Perilaku
yang menjaga nama balk
lembaga, profesi, dan
kedudukan/jabatan
l. Memfasilitasi pengembangan,
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

penyebarluasan, dan
pelaksanaan visi pembelajaran
yang dikomunikasikan dengan
balk dan didukung oleh
komunitas sekolah/madrasah;
m. Malaksankan Program
Pengembangan Lingkungan
Pembelajaran yang kondusif bagi
semua warga sekolah
n. Menjalin kerja sama dengan
orang tua peserta didik,
masyarakat, dan komite sekolah
5. Melaksanakan Sistem a. Mengelola sistem informasi  Fasilitas Sarana dan
Informasi dan Manajemen manajemen yang mernadai Prasana Sistem SIM
untuk mendukung administrasi (berbasi IT atau manual)
pendidikan yang efektif, efisien  SK Pengelola SIM
dan akuntabel;  Laporan Data dan
b. Menyediakan fasilitas informasi Informasi kepada phak
yang efisien, efektif dan mudah terkait,
diakses; o Data Peserta
c. Menugaskan seorang guru atau Didik
tenaga kependidikan untuk o Data Peserta UN
mengelola data pokok o Data Nila
pendidikan
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

d. melaporkan data informasi o Data Guru


sekolah yang telah o Data Tenaga
terdokumentasikan kepada Kependidikan
Kemenerian Pendidikan dan o Informasi
Kebudayaan, dan kepada Program
Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai
kewenangan..
e. Memfasilitasi atau
menegmbangakan
Program/Forum Komunikasi
anatar warga sekolah yang
efisien dan efektif.
B. Pengembangan 1. Merencanakan a. Merencanakan Program Program Pengembangan
Kewirausahaan pengembangan Pengembangan Jiwa Kewirausahaan yang
Kewirausahaan Kewirausahaan memuat:
b. Merencanakan Pengembangan  Program Pengembangan
Unit Produksi Kewirausahaan Jiwa Kewirausahaan
c. Merencanakan Program  Program Pengembangan
Pemaganagn Unit Produksi
Kewirausahaan
 Program Pemagangan
dengan DUDI atau
lembaga terkait lainnya.
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

2. Melaksanakan a. Melaksanakan Pengembangan Laporan Pelaksanaan dan


pengembangan Jiwa Kewirausahaan Hasil Program
kewirausahaan b. Melaksanakan Pengembangan Pengembangan
Unit Produksi Kewirausahaan Kewirausahaan yang
c. Melaksanakan Pemagangan memuat:
 Laporan pelaksanaan
dan hasil Program
Pengembangan Jiwa
Kewirausahaan
 Laporan pelaksanaan
dan hasil Program
Pengembangan Unit
Produksi Kewirausahaan
 Laporan Pelaksanaan
dan Hasil Program
Pemagangan dengan
DUDI atau lembaga
terkait lainnya.
3. Melaksanakan Evaluasi a. Melaksanakan Analisis Laporan Hasil Evaluasi
Program Pengembangan Kesenjangan antara Program Pengembangan
Kewirausahaan Ketercapaian dan Target Kewirausahaan, yang
Program Pengembangan memuat hasil evaluasi:
Kewirausahaan  Program Pengembangan
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

b. Menyusun laporan Hasil Jiwa Kewirausahaan


Evaluasi Program  Program Pengembangan
Pengembangan Kewirausahaan Unit Produksi
Kewirausahaan
 Program Pemagangan
dengan DUDI atau
lembaga terkait lainnya.
C. Supervisi Guru dan 1. Merencanakan Program Menyusun Program Supervisi Guru  Dokumen Program
Tenaga Supervisi Guru dan Tenaga dan Tenaga Kependidikan Supervisi guru dan
Kependidikan Kependidikan Tenaga Kependidikan
2. Melaksankaan Program Melaksankaan Program Supervisi  Dokumen Laporan
Supervisi Guru Guru Supervisi guru.
3. Melaksanakan Program Melaksanakan Program Supervisi  Dokumen Laporan
Supervisi Tenaga Tenaga Kependidikan Supervisi Tenaga
Kependidikan Kependidikan
4. Melaksanakan Evaluasi a. Melaksanakan Analisis  Laporan Evaluasi
Pelaksanaan dan Hasil Kesenjangan antara Pelaksanaan dan Hasil
Program Supervisi Guru dan Ketercapaian dan Target Supervisi Guru dan
Tenaga Kependidikan Program Supervisi Guru Tenaga Kependidikan.
b. Melaksanakan Analisis
Kesenjangan antara
Ketercapaian dan Target
Program Supervisi Tenaga
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

Kependidikan
c. Menyusun Laporan Hasil
Evaluasi Program Supervisi
Guru dan Tenaga Kepedidikan
D. Pelaksanaan 1. Mengikuti diklat fungsional a. Mengikuti diklat fungsional  Surat Perintah Tugas
Pengembangan dan/atau diklat teknis: dan/atau diklat teknis selama  Laporan Deskripsi Hasil
Keprofesian 960 jam Pendidian dan Pelatihan
Berkelanjutan  Sertifikat
b. Mengikuti diklat fungsional  Surat Perintah Tugas
dan/atau diklat teknis selama  Laporan Deskripsi Hasil
641 s.d. 960 jam Pendidian dan Pelatihan
 Sertifikat
c. Mengikuti diklat fungsional  Surat Perintah Tugas
dan/atau diklat teknis selama  Laporan Deskripsi Hasil
481 s.d. 640 jam Pendidian dan Pelatihan
 Sertifikat
d. Mengikuti diklat fungsional  Surat Perintah Tugas
dan/atau diklat teknis selama  Laporan Deskripsi Hasil
181-480 jam Pendidian dan Pelatihan
 Sertifikat
e. Mengikuti diklat fungsional  Surat Perintah Tugas
dan/atau diklat teknis selama  Laporan Deskripsi Hasil
81 s.d. 180 jam Pendidian dan Pelatihan
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

 Sertifikat
f. Mengikuti diklat fungsional  Surat Perintah Tugas
dan/atau diklat teknis selama  Laporan Deskripsi Hasil
30 s.d. 81 jam Pendidian dan Pelatihan
 Sertifikat
2. Melaksanakan a. Melaksanakan lokakarya atau  Surat Keterangan dan
pengembangan diri kegiatan bersama di Laporan Kegiatan
Kelompok Kerja Kepala
Sekolah (KKS) atau
Muasyawarah Kerja kepala
Sekolah (MKKS) untuk
peningkatan pengetahuan
dan/atau keterampilan dalam
pengelolaan sekolah,
pengembangn kewirausahaan,
dan supervise guru dan
tenaga kependidikan
b. Menjadi pembahas dalam  Surat Keterangan dan
Kegiatan ilmiah (seminar, Laporan Kegiatan
kologium dan diskusi panel)
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

c. Menjadi peserta dalam  Surat Keterangan


kegiatan ilmiah (seminar,  Laporan Kegiatan
kologium dan diskusi panel)
d. Melaksanakan kegiatan  Surat Keterangan
kolektif lain sesuai dengan  Laporan Kegiatan
tugas dan kewajiban kepala
sekolah
3. Melaksanakan publikasi a. Presentasi pada forum ilmiah
ilmiah
1) Menjadi pemrasaran/nara  Makalah prasaran
sumber pada seminar,  Surat Keterangan
lokakarya ilmiah
2) Menjadi pemrasaran/nara  Makalah prasaran
sumber pada koloqium  Surat Kerangan
atau diskusi ilmiah

b. Melaksanakan Publikasi Ilmiah


Hasil Penelitian atau Gagasan
Ilmiah Bidang Pendidikan
Formal:
1) Melaksanakan Publikasi  Laporan Hasil
Ilmiah Hasil Penelitian Penelitian, telah
berupa Laporan Hasil diseminarkan (Notula,
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

Peneitian Berita Acara, Daftar


Hadir Seminar, dan
Keterangan
penyelenggaraan
seminar), dan telah
diarsipkan oleh
perpustakaan salah
satu sekolah binaan
(surat Keterangan
Kepla Perpustakaan
Sekolah)
 Buku yang diterbitkan
ber- ISBN dan
diedarkan secara
nasional atau ada
pengakuan dari BSNP
 Tulisan (artikel ilmiah)
yang dimuat di jurnal
ilmiah tingkat nasional
 Tulisan (artikel ilmiah)
yang dimuat di jurnal
ilmiah tingkat provinsi
 Tulisan (artikel ilmiah)
yang dimuat di jurnal
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

ilmiah tingkat
kabupaten/kota
2) Melaksanakan publikasi  Makalah Tinjauan
ilmiah berupa Makalah Ilmiah dalam bidang
tinjauan ilmiah gagasan pendidikan formal dan
atau Pengalaman Teraik pembelajaran pada
(Best Practice) di Bidang satuan pendidikan
Pendiidkan Formal dan  Makalah Best Practice
Pembelajaran dalam bidang
pendidikan formal dan
pembelajaran pada
satuan pendidikan
3) Melaksanakan publikasi Artikel ilmiah populer di
ilmah berupa Tulisan bidang pendidikan formal
Ilmiah Populer dan pembelajaran pada
satuan pendidikan yang
dimuat di:
 media masa tingkat
nasional atau
 media masa tingkat
provinsi
 media masa tingkat
kabupaten/kota
4) Melaksanakan publikasi Artikel Gagasan Ilmiah/Best
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

ilmiah berupa Artikel Practice dalam Bidang


Gagasan Ilmiah/Best Pendidikan Formal dan
Practice dalam Bidang Pembelajaran pada satuan
Pendidikan pendidikan dimuat di :
 jurnal tingkat nasional
 jurnal tingkat provinsi
 Jurnal tingkat
Kabupaten/Kota
c. Publikasi Buku Teks Pelajaran,
Modul/diktat, Buku
Pengayaan/Buku Pendiidkan,
Buku Pedoman Guru/Kepala
Sekolah/Tenaga Kependidikan
lainnya.
1) Buku Teks Pelajaran  Buku Teks Pelajaran
yang telah disahkan
oleh BSNP atau
Puskurbuk
 Buku Teks Pelajaran
yang dcetak oleh
penerbit dan ber-ISBN
tanpa pengesahan
BSNP/Puskurbuk
 Buku Teks Pelajaran
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

yang dicetak oleh


penerbit yang belum
Ber-ISBN
2) Modul/Diklat Pembelajaran  Modul dan Diktat yang
digunakan di tingkat
provinsi
 Modul dan Diktat yang
digunakan di tingkat
Kabupaten/kota
 Modul dan Diktat yang
digunakan di sekolah
3) Buku dalam Bidang  Buku dalam Bidang
Pendidikam Pendidikan yang
dicetak oleh penerbit
dan ber-ISBN
 Buku dalam Bidang
Pendidikan yang
dicetak oleh penerbit
tetapi belum ber-ISBN
4) Pedoam Guru/Kepala  Buku Pedoman Guru
Sekolah/Tenaga  Buku Pedoman Kepala
Kependidikan Sekolah
 Buku Tenaga
Kependidikan
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

d. Karya Terjemahan  Buku Hasil Terjemahan

4. Membuat Karya Innovatif a. Membuat model supervisi bagi  Laporan/Makalah rvisi


guru Guru
 Video atau Dokumen
pelaksanaan model
supervisi
b. Membuat model supervisi bagi  Laporan/Makalah Model
tenaga kependidikan Supervisi Tendik
 Video atau Dokumen
pelaksanaan model
supervisi
c. Membuat karya teknologi tepat  Hasil Karya
guna untuk peningkatan mutu  Laporan Pembuatan
sekolah dan masyarakat Karya
d. Menciptakan karya seni  Hasil Karya
 Laporan Pembuatan
Karya
e. Membuat alat peraga/media  Hasil Karya
pembelajatran/alat  Laporan Pembuatan
praktikum/ala/pelatihan
D. Melaksanakan Tugas Melaksanakan Tugas Melaksanakan kegaitan  SK atau SPT Mengajar
Tambahan Pembelajaran pembelajaran selama satu tahun  Laporan Penilaian
pelajaran Kinerja Pelaksanaan
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

Tugas Pembelajaran

II PERILAKU KERJA
A. Orientasi Pelayanan sikap dan perilaku kerja kepalas a. sikap sopan kepala sekolah  Catatan Hasil
sekolah dalam memberikan dalam memberikan pelayanan Pengamatan dan
pelayanan terbaik kepada yang terbaik kepada pesera didik Pemantauan Sikap dan
dilayani antara lain meliputi b. sikap sopan pengawas sekolah Perilaku tdengan format
masyarakat, atasan, rekan dalam memberikan pelayanan tertera pada Lampiran 1
sekerja, unit kerja terkait, terbaik kepada guru. Pedoman ini.
dan/atau instansi lain c. sikap sopan pengawas sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada tenaga
administrasi sekolah.
d. sikap sopan pengawas sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada tenaga
perpustakaan.
e. sikap sopan pengawas sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada tenaga
laboratorium.
f. sikap sopan pengawas sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada kepala sekolah
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

lainnya.
g. sikap sopan kepala sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada pengawas
sekolah.
h. Sikap sopan kepala sekolah
dalam memberika pelayanan
terbaik kepada kepala dinas

B. Integritas Kemampuan untuk bertindak a. Kemampuan kepala sekolah  Catatan Hasil


sesuai dengan nilai, norma dan untuk bertindak sesuai dengan Pengamatan dan
etika dalam organisasi. nilai dalam organisasi. Pemantauan Sikap dan
b. Kemampuan kepaa sekolah Perilaku tdengan format
untuk bertindak sesuai dengan tertera pada Lampiran 1
norma dalam organisasi Pedoman ini.
c. Kemampuan kepala sekolah
untuk bertindak sesuai dengan
etika dalam organisasi.
C. Komitmen Kemauan dan kemampuan a. Menegakkan ideologi  Catatan Hasil
kepala sekolahuntuk Pancasila, UUD/45, dan Bineka Pengamatan dan
menyelaraskan sikap dan Tunggal Ika, dan rencana Pemantauan Sikap dan
tindakan pengawas sekolah Pemerintah Perilaku tdengan format
untuk mewujudkan tujuan b. Mengutamakan Kepentingan tertera pada Lampiran 1
organisasi dengan kedinasan daripada Pedoman ini.
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

mengutamakan kepentingan kepentingan pribadi dan/atau


dinas daripada kepentingan diri golongan
sendiri, seseorang, dan/atau c. Berdaya dan berhasil guna
golongan. dalam menjalankan tugas
pokok dan tanggungjawabnya
D. Disiplin Kesanggupan kepala sekolah a. Kepala sekolah menaati  Catatan Hasil
sekolah untuk menaati kewajiban ketentuan peraturan Pengamatan dan
dan menghindari larangan yang perundang-undangan dalam Pemantauan Sikap dan
ditentukan dalam peraturan melaksanakan tugas Perilaku tdengan format
perundang-undangan dan/atau b. Mentatati ketentuan jam kerja tertera pada Lampiran 1
peraturan kedinasan yang c. Menyimpan dan/atau Pedoman ini.
apabila tidak ditaati atau memelihara barang milik
dilanggar dijatuhi hukuman negara yang dipercayakan
disiplin. kepada pengawas sekolah
E. Kerja sama Kemauan dan kemampuan a. Kepala Sekolah mampu bekerja  Catatan Hasil
Kepala Sekolah untuk bekerja sama dengan peserta didik. Pengamatan dan
sama dengan rekan sekerja, b. Kepala Sekolah mampu bekerja Pemantauan Sikap dan
atasan, bawahan dalam unit sama dengan guru Perilaku tdengan format
kerjanya serta instansi lain dalam c. Kepala Sekolah mampu bekerja tertera pada Lampiran 1
menyelesaikan suatu tugas dan sama dengan tenaga Pedoman ini.
tanggung jawab yang ditentukan, administrasi sekolah
sehingga mencapai daya guna d. Kepala Sekolah mampu bekerja
dan hasil guna yang sebesar- sama dengan tenaga
besarnya. perpustakaan.
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

e. Kepala Sekolah mampu bekerja


sama dengan tenaga
laboratorium.
f. Kepala Sekolah mampu bekerja
sama dengan sesame kepala
sekolah
g. Kepala Sekolah mampu bekerja
sama dengan pengawas
sekolah
h. Kepala Sekolah mampu
bekerjasama dengan Kepala
Dinas (atasan)

III. Kehadiran Memenuhi nilai kehadiran a. Memenuhi jumlah minimal hari  Data Kehadiran Kepala
minimal yang dipersyaratkan. kerja setiap tahun Sekolah per minggu
NIlai Kehadiran: b. Memenuhi ketepatan waktu  Data Kehadiran Kepala
datang pada hari kerja Sekolah per bulan
c. Memenuhi ketepatan waktu  Rekap Data Kehadiran
pulang. Kepala Sekolah per
tahun
Berdasarkan komponen, Sub-Komponen, dan indikator penilaian
dikembangkan instrumen penilaian kinerja kepala sekolah untuk jenjang SD,
SMP, SMA, dan SMK yang dapat diunduh pada laman
pkks.tendikdikdasmen.net

C. Prosedur Penilaian

Prosedur penilaian kinerja kepala sekolah dilakukan dengan langkah-


langkah: (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) pengolahan nilai, (4)
pelaporan; dan (5) evaluasi dan tindak lanjut Langkah-langkah tersebut
tertera pada Gambar 3.1 berikut:

Pengolahan Evaluasi &


Persiapan Pelaksanaan Pelaporan
Nilai Tindak Lanjut

Pengolahan
Pengumpulan Nilai Capaian
Persiapan dan
data dan fakta SKP
penetapan online Evaluasi
penilaian oleh
Penilai
penilai
Pengolahan
ilai Perilaku
Kerja
Pengumpulan
Pemahaman
data dan fakta
Perangkat Pengolahan offline Tindak Lanjut
penilaian oleh
penilaian Nilai
responden
Kehadiran

Gambar 3.1 Prosedur Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

1. Persiapan
Penilai kepala sekolah adalah atasan langsung yaitu Kepala Dinas
Pendidikan. Secara teknis, penilaian kinerja kepala sekolah
didelegasikan kepada Pengawas Sekolah atau Tim PKKS. Pengawas
sekolah bertanggung jawab melaksanakan penilaian kinerja kepala
sekolah di sekolah binaannnya. Pengawas sekolah melaksanaan
penilaian dengan moda offline dan/atau online. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan pada tahap persiapan adalah:
a. Kepala Dinas melakukan pembinaan kepada pengawas sekolah untuk
meningkatkan kompetensi pengawas sekolah dalam melaksanakan
PKKS.
b. Pengawas Sekolah memberikan pengenalan dan pendalaman tentang
PKKS berupa pemberian informasi tentang komponen, Sub-
Komponen, indikator, instrumen, prosedur, dan waktu penilaian kepada
kepala sekolah.
2. Pelaksanaan
a. Waktu PKKS:
1) Evaluasi Diri : bulan Oktober
2) Pelaksanaan PKKS (visitasi): bulan Desember

b. Tempat PKKS: di satuan pendidikan tempat tugas kepala sekolah


yang bersangkutan.

c. Langkah Penilaian:
Pelaksanaan penilaian kinerja kepala sekolah melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Mengumpulkan data dan fakta perilaku kerja sepanjang tahun
melalui pemantauan.
2) Mengumulkan data, fakta, informasi capaian SKP yang
dilaksakan di akhir tahun melalui evaluasi diri kepala sekolah
dengan menggunakan formulir PKKS
3) Mengecek bukti fisik hasil evaluasi diri kepala sekolah melalui
pengamatan, wawancara, dan studi dokumen oleh pengawas
sekolah
4) Merekap data kehadiran kepala sekolah selama setahun
5) Menetapkan Nilai Capaian SKP dan perilaku kerja pada akhir
tahun.
6) Menghitung dan menetapkan Nilai Kinerja Kepala Sekolah
yang dituangkan dalam Surat Rekomendasi Nilai Kinerja
Kepala Sekolah (NKKS) dari Pengawas Sekolah.

3. Pengolahan Nilai
Hasil pengumpulan data dan fakta kinerja Kepala sekolah diolah dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Pengolahan Nilai Komponen 1: Capaian SKP
Nilai Komponen 1 (capaian SKP) dihitung dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Penghitungan Skor Butir penilaian
Nilai setiap butir penilaian Kinerja Kepala Sekolah berdasarkan
bukti fisik yang teridentifikasi, dengan formula:

n
Skor Butir Penilaian= ×4
N

Keterangan:
n : jumlah bukti fisik teridentifikasi
N : jumlah bukti fisik maksimal
2) Penghitungan Nilai Komponen 1: Capaian SKP
Nilai Capaian SKP merupakan kumulatif nilai setiap butir penilaian
dengan formua sebagai berikut:
x
Nilai Capaian SKP = ×100
X
Keterangan:
x: jumlah nilai yang diperoleh
X: jumlah nilai maksimum

b. Pengolahan Nilai Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja


Penetapan Nilai Perilaku Kerja Kepala Sekolah melalui langkah-langkah
berikut:
1) Penetapan Skor Butir Penilaian setiap aspek dengan rentang 0-2
2) Penetapan Nilai Aspek Perilaku Kerja dengan formula:

n
Nilai Setiap Aspek Perilaku Kerja= ×100
N

Keterangan:
n : modus dari skor butir penilaian pada setiap aspek dari penilai dan
responden (guru, tenaga administrasi sekolah, tenaga
perpustakaan sekolah, tenaga laboratorium sekolah, komite
sekolah, orang tua peserta didik, dan peserta didik)
N : jumlah skor maksimal setiap aspek

3) Penentuan Nilai Perilaku Kerja


Nilai Perilaku Kerja Kepala Sekolah dihitung berdasarkan rerata setiap
aspek penilaian dengan formula sebagai berikut:

Nilai Perilaku Kerja=


∑ (n 1+n 2+n 3+n 4+n 5)
5

Keterangan:
n1 : Nilai Aspek Orientasi Pelayanan
n2 : Nilai Aspek Integritas
n3 : Nilai Aspek Komitmen
n4 : Nilai Aspek Disiplin
n5 : Niai Aspek Kerja sama

c. Pengolahan dan Penghitungan Nilai Kehadiran (NKh)


Nilai Kehadiran Kepala Sekolah dihitung dengan menggunakan formula:

(x + y)
Nilai Kehadiran ( NKh )=100 %− ×100 %
46
Keterangan:
NKh : Nilai Kehadiran Kepala Sekolah
100% : Persentase maksimal kehadiran
X : Jumlah hari tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan
Y : Jumlah hari tidak masuk kerja berdasarkan konversi
kumulatif lambat datang dan cepat pulang dibagi 7,5.
46 : Angka ketetapan berdasarkan jumlah hari tidak masuk kerja
yang menyebabkan pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau pemberhentian dengan tidak hormat

d. Penghitungan Nilai Akhir


Nilai Akhir PKKS atau disebut Nilai Kinerja Kepala Sekolah (NKKS)
dihitung dengan menggunakan formula:

NKKS=( 60 % Komponen 1+ 40 % Komponen 2 ) × NKh

Keterangan:
NKKS: Nilai Kinerja Kepala Sekolah
Komponen 1: Nilai Capaian SKP
Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja
NKh : Nilai Kehadiran

Instrumen dan pengolahan nilai hasil PKKS menggunakan aplikasi PKKS


dengan moda online maupun offline, sehingga dalam pengolahan nilai,
pengawas sekolah sebagai penilai melakukan langkah-langkah sebagai
beriku:
a. Mengidentifikasi dan menyiapkan data capaian SKP, data perilku kerja
sebagai hasil pemantauan perilaku kerja, dan data kehadiran kepala
sekolah berdasarkan Formulir PKKS yang telah diisi oleh kepala
sekolah pada saat evaluasi diri.
b. Mengolah Nilai dengan langkah:
1) Penilai mengidentifikasi dan menyiapkan data capaian SKP, data
perilaku kerja. dan data kehadiran kepala sekolah.
2) Menginstal aplikasi desktop dan sinkronisasi PKKS.
3) Menekan (klik) regristasi dan/atau “log in”
4) Menetapkan skor untuk setiap butir penilaian berdasarkan bukti
teridentifikasi dengan cara :
a) Menekan tombol pilihan pada aplikasi untuk setiap butir
penilaian berdasarkan data dan bukti hasil pengamatan
dan/atau pemantauan, dan/atau;
b) Menginput data yang dibutuhkan sesuai dengan butir
penilaian.
c) Menekan tombol cetak hasil
d) Menekan tombol sinkronisasi

Catatan :
Untuk mengecek hasil PKKS dapat dilakukan secara online dengan
membuka laman pkks.tendikdikasmen.net dengan memasukan kode
PKKS.

3. Pelaporan
Hasil PKKS dilaporkan oleh pengawas sekolah sebagai penilai kepada
Kepala DInas dalam bentuk Surat Rekomendasi Nilai Kinerja Kepala
Sekolah dengan format terlampir. Berdasarkan Rekomendasi Nilai Kinerja
Kepala Sekolah dari Pengawas Sekolah, Kepala Dinas menetapkan Nilai
Kinerja Kepala Sekolah, paling lambat pada bulan Januari tahun
berikutnya. Format Laporan NIlai Kinerja Kepala Sekolah tertera dalam
lampiran pedoman ini.

4. Evaluasi dan Tindak Lanjut


a. Evaluasi
Evaluasi PKKS merupakan salah satu fungsi manajemen dari instansi
pembina/pengguna kepala sekolah. Komponen yang dievauasi meliputi
perangkat, prosedur, hasil, dan dampak PKKS. Evaluasi PKKS
bertujuan untuk mengetahui ketercapaian tujuan, kesesuaian
pelaksanaan dengan perangkat dan prosedur yang telah ditetapkan,
dan dampak dari PKKS yang telah dilaksanakan. Evaluasi PKKS
bermanfaat bagi instansi pembina/pengguna sebagai bahan masukan
untuk menentukan kebijakan, perbaikan implementasi tahun
berikutnya, dan sebagai bagian dari proses penjaminan mutu
pendidikan. Evaluasi implementasi PKKS dilakukan melalui
pemantauan oleh lembaga-lembaga yang berkewenangan.
Pemantauan dapat dilakukan secara terus menerus, berkala, dan/atau
sewaktu-waktu pada saat sebelum, sedang berjalan, dan/atau setelah
PKKS berjalan. Pihak yang memiliki kewenangan untuk mengevaluasi
PKKS sebagai berikut:
1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan evaluasi
terhadap implementasi PKKS secara nasional, dengan sasaran
yang dievaluasi adalah Dinas Pendidikan, Pengawas Sekolah
sebagai penila, dan Kepala Sekolah yang dinilai secara acak.
2) Dinas Pendidikan Provinsi melaksanakan evaluasi implementasi
PKKS tingkat provinsi dengan sasaran yang dievaluasi adalah (1)
penilai yaitu pengawas sekolah dengan bidang pengawasan
Sekolah Khusus (SKh), bidang pengawasan mata
pelajaran/rumpun mata pelajaran pada SMA dan SMK; dan (2)
yang dinilai yaitu Kepala Sekolah SKh, SMA, dan SMK.
3) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melaksanakan evaluasi
implementasi PKKS tingkat kabupaten/kota dengan sasaran yang
dievaluasi adalah (1) penilai yaitu pengawas sekolah dengan
bidang pengawasan Taman kanak-Kanak (TK), bidang
pengawasan Sekolah Dasar (SD), dan bidang pengawasan mata
pelajaran/rumpun mata pelajaran pada SMP; (2) yang dinilai yaitu
Kepala Sekolah TK, SD, dan SMP.

Prosedur evaluasi dalam rangka menjamin akuntabilitas implementasi


PKKS oleh lembaga yang memiliki kewenangan dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Penyusunan Panduan Evaluasi PKPS yang sekurang-kurangnya
memuat: (1) Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan,
sasaran, dan manfaat evaluas; (2) Perangkat Evalusi; (3) Prosedur
Evaluasi yang meliputi persiapan, pelaksanaan,
pengeolahan/analisis data hasil evauasi, dan pelaporan; (4)
Penutup.
2) Pelaksanaan evaluasi PKKS
3) Pengolahan dan Analisis Data Hasil Evaluasi PKKS
4) Penyusunan Laporan Hasil Evaluasi, yang sekurang-kurangnya
memuat: (1) Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan,
sasaran, dan manfaat evaluasi; (2) Prosedur/Mekanisme Evaluasi,
(3) Hasil Evaluasi; (4) Analisis data hasil evaluasi; (5) Penutup yang
meliputi kesimpulan dan rekomendasi/ tindak lanjut.

b. Tindak Lanjut
Berdasarkan pelaksanaan, hasil, dan evaluasi PKKS, kepala sekolah
berhak memperoleh pengahargaan (reward), sanksi (punishment), dan
pembinaan. Secara rinci diuraikan sebagai berikut.
1) Penghargaan
Penghargaan bagi kepala sekolah yang telah mencapai kinerja baik
dapat berupa promosi, bertahan menjadi kepala sekolah (tidak
diberhentikan), dan pengahargaan Angka Kredit sebagaimana telah
diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tetang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kredutnya dan Peraturan Menteri Pendiidkan Nasional
Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

2) Hukuman
Hukuman bagi kepala sekolah yang kinerjanya belum mencapai
kategori Baik, secara tidak langsung dapat berupa:
a) Pemberhentian sebagai Kepala Sekolah
Kepala Sekolah yang belum mencapai Nilai Kinerja Baik dapat
diberhentikan sebagai kepala sekolah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
b) Hukuman Disiplin Pegawai
Hukuman disiplin bagi kepala sekolah diberikan kepada kepala
sekolah yang:
(1) Tidak menaati ketentuan masuk kerja dan jam kerja
Ketentuan masuk kerja dan jam kerja adalah ketentuan
PNS (termasuk kepala sekolah) datang dan pulang sesuai
ketentuan jam kerja serta tidak berada di tempat umum
bukan karena dinas. Keterlambatan masuk kerja dan/pulang
cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7,5 (tujuh
setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk kerja.
Merujuk pada amanah PP 53/2010, hukuman disiplin PNS
(termasuk kepala sekolah) tertera pada Tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3 Hukuman Disiplin bagi PNS


(Termasuk Kepala Sekolah)
Tidak Masuk Kerja dan Tidak Menaati Ketentuan
Jam Kerja Tanpa Alasan

Jumlah
Tidak
No Hadir Hukuman Disiplin
(hari
kerja)
1. 5 Teguran Lisan
2. 6-10 Teguran tertulis
3. 11-15 Pernyataan Tidak Puas secara
tertulis
4. 16-20 Penundaan gaji berkala satu tahun
5. 21-25 Penundaan kenaiakan pangkat satu
tahuan
6. 26-30 Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah 1 (satu) tahun
7. 31-35 Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah 3 (tiga) tahun
8. 36-40 Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih
rendah
9. 41-45 Pembebasan dari jabatan PNS
10. ≥ 46 Pemberhentian dengan hormat atas
permintaan sendiri atau
pemberhentian dengan tidak hormat

(2) Tidak menaati Capaian SKP Minimal


PNS (termasuk kepala sekolah) yang tidak menaati capaian
SKP minimal diberikan sanksi berupa hukuman disipliin
sedang atau berat. Ketentuan tersebut merujuk pada PP
53/2010 sebagaimana tertera pada Tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4 Sanksi bagi PNS (termasuk Kepala Sekolah)


Tidak Memenuhi Capaian SKP Minimal

Capaian SKP
No. Sanksi
(%)
1. 25% s.d. 50% Hukuman  Penundaan kenaikan
Disiplin gaji berkala selama 1
Sedang (satu) tahun
 Penundaan kenaikan
pangkat selama 1 (satu)
tahun
 Penurunan pangkat
setingkat lebih rendah
selama 1 (satu) tahun
2. Kurang dari Hukuman  Penurunan pangkat
25% Disiplin setingkat lebih rendah
Berat selama 3 (tiga) tahun.
 Pemindahan dalam
rangka penurunan
pangkat setingkat lebih
rendah.
 Pembebasan dari
jabatan.
 Pembehentian dengan
hormat tidak atas
permintaan sendiri
sebagai PNS
 Pemberhentian tidak
dengan hormat sebagai
PNS

3) Pembinaan
Tindak lanjut yang tidak kalah penting dibanding penghargaan dan
hukuman adalah pembinaan. Berdasarkan evaluasi hasil PKKS,
instansi pembina/pengguna berkewajiban melakukan pembinaan
dengan tujuan meningkatkan kompetensi kepala sekolah yang akan
berdampak pada peningkatan kinerja kepala sekolah. Pembinaan
dapat berupa bimbingan teknis, FGD, memfasilitasi wadah
pengembangan dan peningatan profesi kepala sekolah, dan
sebagainya.

D. Tugas Pihak Terkait


1. Tugas Kepala Sekolah
Tugas kepala sekolah dalam PKKS sebagai berikut:
a. Menginventarisasi dokumen bukti (satuan hasil) pelaksanaan tugas
kepala sekolah
b. Melakukan evaluasi diri dengan menggunakan Formulir PKKS.
c. Menyiapkan diri untuk dinilai, melalui tahapan :
1) mempersiapkan : bukti fisik, responden guru, peserta didik,
tenaga kependidikan, komite sekolah dan orang tua peserta
didik.
2) menerima Asesor (Tim Penilai),
3) merespon wawancara,
4) merespon yang mengobervasi (mengamati),
5) merespon hasil penilaian, dan
6) menerima/mengecek hasil penilaian.

2. Tugas Pengawas Sekolah


Tugas Pengawas sekolah dalam PKKS sebagai berikut:
a. memberikan pengenalan dan pendalaman tentang PKKS kepada
kepala sekolah
b. melaksanakan PKKS
c. mengolah nilai kinerja kepala sekolah pada aplikasi PKKS
d. melaporkan Hasil PKKS kepada Kepala Dinas Pendidikan berupa
Surat Rekomendasi Nilai Kinerja Kepala Sekolah (NKKS)
e. melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil PKKS dengan
melaksanakn pembinaan, pembimbingan dan pelatihan profesional
kepala sekolah baik di MKKS maupun di setiap individu sekolah.

3. Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi/


Kabupaten/Kota
Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai kewenangan dalam PKKS sebagai
berikut.
a. Melakukan koordinasi dengan Kemdikbud terkait kebijakan PKKS.
b. Melakukan sosialisasi Kebijakan PKKS.
c. Melakukan Bimbingan Teknis PKKS.
d. Melakukan koordinasi dengan Kemdikbud terkait penguatan
kompetensi pengawas sekolah (sebagai penilai) dalam PKKS.
e. Menetapkan Nilai Kinerja Kepala Sekolah (NKKS).

4. Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam PKKS sebagai
berikut.
a. Menyusun bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan
kebijakan tentang PKKS.
b. Menyusun Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) sekaitan
PKKS.
c. Menyusun Perangkat PKKS pendidikan dasar dan menengah
dengan moda online dan offline. dan
d. Melakukan Bimbingan Teknis PKKS.
e. Melakukan supervisi PKKS Pendidikan Dasar dan Menengah
(dalam bentuk pendampingan, FGD, dan lain-lain).
BAB IV
PENILAIAN KINERJA KEPALA TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH

A. Konsep Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah


1. Pengertian
Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah (PKKTAS)
adalah penilaian setiap butir kegiatan yang menjadi beban kerja tenaga
administrasi sekolah dalam dokumentasi dan administrasi sekolah.
Tenaga administrasi sekolah yang dimaksud adalah kepala tenaga
administrasi sekolah.

2. Tujuan
PKKTAS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan Pegawai
Negeri Sipil (termasuk kepala tenaga administrasi sekolah) yang
didasarkan sistem prestasi jabatan fungsional keterampilan.

3. Prinsip
PKKTAS dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut.
a. Objektif adalah penilaian terhadap pencapaian prestasi kerja
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh
pandangan atau penilaian subjektif pribadi dari pejabat penilai.
b. Terukur adalah penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara
kuantitatif dan kualitatif.
c. Akuntabel adalah seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang.
d. Partisipatif adalah seluruh proses penilaian prestasi kerja dengan
melibatkan secara aktif antara pejabat penilai dengan PNS yang
dinilai.
e. Transparan adalah seluruh proses dan hasil penilaian pretasi kerja
bersifat terbuka dan tidak bersifat rahasia.

4. Penilai
PKKTAS adalah Kepala Sekolah tempat KTAS bertugas.

5. Komponen, Sub-Komponen, dan Indikator Penilaian


Komponen penilaian kinerja KTAS meliputi capaian SKP, Perilaku
Kerja, dan Kehadiran. Secara rinci diuraikan sebagai berikut.
a. Capaian SKP
Komponen capaian SKP KTAS meliput sub-komponen
pelaksanaan tugas pokok yang merupakan penjabaram dari
Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah sebagaimana telah diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun
200 tentang Standar Kompetensi Tenaga Administrasi
Sekolah/Madrasah. Rincian kegiatan tugas pokok tersebut sebagai
berikut:
1) Tugas Manajerial Kepala Administrasi Sekolah
2) Pelaksanaan/Pelayanan Administrasi Sekolah

b. Perilaku Kerja
Penilaian perilaku kerja meliputi sub-komponen orientasi
pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, dan kerja sama, dengan
deskripsi setiap sub-komponen sebagai berikut:
1) Orientasi Peayanan adalah sikap dan perilaku kerja KTAS
dalam memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani
antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit
kerja terkait, dan/atau instansi lain.
2) Integritas adalah kemampuan KTAS untuk bertindak sesuai
dengan nilai, norma dan etika dalam organisasi.
3) Komitmen adalah kemauan dan kemampuan untuk
menyelaraskan sikap dan tindakan PNS (termasuk KTAS)
untuk mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan
kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang, dan/atau golongan.
4) Disiplin adalah kesanggupan PNS (termasuk KTAS) untuk
menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi
hukuman disiplin.
5) Kerja sama adalah kemauan dan kemampuan PNS (termasuk
KTAS) untuk bekerja sama dengan rekan sekerja, atasan,
bawahan dalam unit kerjanya serta instansi lain dalam
menyelesaikan suatu tugas dan tanggung jawab yang
ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang
sebesar-besarnya.

Komponen penilaian perilaku kerja ini dinilai dan diukur oleh kepala
sekolah dan responden sekurang-kurangnya:
1) Tiga guru,
2) Sepuluh peserta didik,
3) Pelaksana teknis, dan
4) Satu orang pengurus komite

c. Kehadiran Kepala Tenaga Administrasi Sekolah


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil, dalam Pasal 3 Angka 3 dinyatakan
bahwa setiap PNS (termasuk KTAS) wajib masuk kerja dan mentaati
ketentuan jam kerja. Hal ini dipertegas dalam penjelasan PP tesebut
yang dimaksud dengan masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja
adalah setiap PNS (termasuk KTAS) datang, melaksanakan tugas,
dan pulang sesuai ketentuan jam kerja serta tidak berada di tempat
umum bukan karena dinas. Apabila berhalangan hadir, wajib memberi
tahu kepada pejabat yang berwenang. Keterlambatan masuk kerja
dan/pulang cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7,5 (tujuh
setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk kerja.

Indikator penilaian, butir penilaian, dan bukti fisik setiap Sub-


Komponen/komponen penilaian tertuang pada Kisi-kisi Instrumen
PKKTAS yang tertera pada Tabel 4.1 sebagai dasar penyusunan
instrumen PKKTAS.
Tabel 4.1 Kisi-Kisi Penilaian Kinerja Kepala Tenaga Administrasi Sekolah

Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

I Capaian SKP
A. Tugas Manajerial 1. Menyusun Program Kerja a. Menentukan prioritas  Dokumen Program
Kepala Tenaga Administrasi Sekolah b. Merumuskan tujuan Administrasi Sekolah
Administrasi c. Menetapkan sumber daya yang sekurang-
Sekolah (KTAS) d. Menentukan strategi kurangnya memuat
penyelesaian pekerjaan program prioritas,
tujuan, sumber daya,
dan strategi
penyelesaian tugas
 Standar OPerasi
Prosedur Kerja Tas
sevara umum dan
Pelaksana Urusan
secara khusu
2. Mengorganisasikan dan a. Menyusun uraian tugas  Uraian Tugas Tenaga
Mengembangakan Staf tenaga kependidikan Administrasi Sekolah
(pelaksana urusan dan  Pembagian Tugas
petugas pelayanan khusus) Pelaksana Urusan yang
b. Melaksanakan program akan diusulkan KaTAS
Pendalaman pemahaman untuk ditetapkan oleh
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

Tugas Pokok Tenaga Kepala Sekolah


Administrasi Sekolah  Program Pemahaman
c. Melaksanakan pembinaan dan Pendalaman Tugas
staf (pemantauan, penilaian, Pokok Tenaga
dan umpan balik bagi staf Administrasi Sekolah
d. Mengelola konflik dengan  Hasil pemantauan staf
langkah-langkah  Nilai Kinerja Staf
mengidentifikasi sumber  Laporan Pengelolaan
konfllik, mengidentifikasi Konflik
alternatif penyelesaian,
menggali pendapat-
pendapat, memilih alternatif
terbaik, menetapkan
keputusan tindakan
3. Mendukung pengelolaan a. Administrasi Pelaksanaan  Format Administrasi
Standar Nasional Pendidikan SNP Perencanaan 8 SNP
(SNP) b. Dokumentasi Pelaksanaan  Format Pelaksanaan 8
SNP SNP
 Dokumentasi dan
Pengarsipan Dokumen
dan Format 8 SNP
4. Menyusun Laporan a. Mengkoordinasikan  Laporan Pelaksanaan
penyusunan laporan Administrasi Sekolah
b. Mengendalikan penyusunan untuk setiap urusan
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

laporan Administrasi Sekolah


5. Mengevaluasi Adminsitrasi a. Analisis Kesenjangan Capaian  Data Kesenjangan
Sekolah dengan target kerja Capaian dengan target
administrasi sekolah Kerja Administrasi
b. Menyusun laporan Hasil Sekolah
Evaluasi Pengelolaan dan  Laporan Evaluasi
Pelaksanaan Administrasi Pelaksanaan dan Hasil
Sekolah Administrasi Sekolah
II Pelaksanaan 1. Melaksanakan administrasi a. Membantu melaksanakan  Buku Induk
Administrasi kepegawaian prosedur dan mekanisme  Daftar Urut
Sekolah Kepegawaian Kepangkatan (DUK)
b. Membantu merencanakan  Data Registrasi dan
kebutuhan pegawai Kearsipan Kepegawaian
c. Menilai kinerja staf  Data Statistik
Kepegawaian
 Format Kepegawaian
(kepangkatan. Mutasi,
dan promosi)
 Lpsoran Kepegawaian
 Nilai Kinerja Staf
2. Melaksanakan administrasi a. Membantu menyusun Rencana  Dokumen dan Format
keuangan Kegiatan dan Anggaran sekaitan dengan
Sekolah (RKAS) dokumen RKAS
b. Membantu menyusun laporan  Dokumen dan Format
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

pertanggung jawaban Laporan Pertanggung


keuangan sekolah jawaban Keuangan
Sekolah
 Sistem informasi dan
pelaporan keuangan
berbasis computer atau
kertas.
 Data Statistik Keuangan
 Format dan Arsip
Penghitungan biaya
investasi, biaya operasi,
dan biaya personal
3. Melaksanakan administrasi a. Membantu menyusun rencana  Dokumen dan Format
sarana dan prasarana kebutuhan sarana dan Rencana Kebutuhan
prasarana Sarana dan Prasarana
b. Membantu menyusun rencana  Arsip Data Kebutuhan
pemanfaatan sarana Sarana dan Prasarana
operasional sekolah/  Format dan Arsip
c. Membantu menyusun rencana Program Perawatan
perawatan Sarana dan Prasaranaa
dan Prasarana
 Laporan Pengadaan
Sarana dan Prasarana
 Daftar Inventaris Saran
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

 Format dan Arsip


Penghapusan Sarana
dan Prasarana
 Data Statistsik Sarana
dan Prasarana
 Laporan pengadaan,
pemeliharaan, dan
penghapusan sarana
dan prasarana
 Sistem layanan dan
Laporan Sarana dan
Prasarana
4. Melaksanakan administrasi a. Membantu kelancaran kegiatan  Format dan arsip
hubungan sekolah dengan komite sekolah kegiatan komite sekolah
masyarakat b. Membantu merencanakan  Format dan Arsip
program keterlibatan pemangku Kerjasma Sekolah
kepentingan (stakeholders) dengan Pihak Terkait
c. Membantu membina kerja sama  Format dan Arsip
dengan pemerintah dan Promosi Sekolah seperti
lembaga masyarakat Brosur, pamphlet
d. Membantu mempromosikan  Format dan Arsip
sekolah/madrasah da Penelusuran Tamatan
e. Membantu mengkoordinasikan  Buku Tamu
penelusuran tamatan  Layanan Sistem
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

f. Melayani tamu sekolah Informasi dan Pelaporan


Hubungan Sekolah
dengan Masyarakat
5. Melaksanakan administrasi a. Membantu melaksanakan  Format dan Arsip
persuratan dan pengarsipan program kesekretariatan Kesekretariatan
b. Membantu mengkoordinasikan  Daftar dan Arsip Surat
program Kebersihan, Kesehatan, Masuk dan Keluar
Keindahan, Ketertiban,  Format dan Arsip
Keamanan, Kekeluargaan, dan Program 5K
Kerindangan (7K)  Format dan Arsip
c. Menyusun laporan Laporan Administrasi
Persuratan
 Sistem informasi dan
Pelaporan Administrasi
Persuratan dan
Pengarsipan
6. Melaksanakan administrasi a. Membantu penerimaan siswa  Format dan Arsip PPDB
kesiswaan baru (PPDB)  Format dan Arsip MOPD
b. Membantu orientasi atau MPLS
(MPLS)peserta didik baru  Data Statistik Rasio
(MOPD) atau masa pengenalan Peserta Didik Per Kelas
lingkungan sekolah (MPLS)  Dokumentasi Prestasi
c. Membantu menyusun program Peserta Didik
pengembangan diri siswa  Daftar Inventarsi
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

d. Membantu menyiapkan laporan Kerjasama Pembinaan


kemajuan belajar siswa Peserta Didik.
 Dokumentasi Program
Pengembangan Diri
 Format dan Arsip
laporan Kemajuan
Belajar Peserta Didik
(berbasis kertas atau
berbasis computer)
 Sistem Informasi
Layanan dan Pelporan
Administrasi Kesiswaan.
7. Melaksanakan administrasi a. Membantu menyiapkan  Format Silabus, RPP,
kurikulum administrasi pelaksanaan dan Laporan Penilaian.
Standar Isi  Dokumentasi Standar
b. Membantu menyiapkan SKL, SI, Standar
administrasi pelaksanaan Proses, dan Standar
Standar Kompetensi Lulusan Penilaian.
c. Membantu menyiapkan  Dokumentasi Kurikulum
administrasi pelaksanaan Sekolah (Dokumen 1),
Standar Proses Silabus (Dokumen 2),
d. Membantu menyiapkan RPP (Dokumen 3), dll.
administrasi pelaksanaan  Format dan Arsip SKL
Standar Penilaian Pendidikan  Format dan Arsip
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

Standar Proses (silabus


dan RPP Guru-guru)
 Format dan Arsip
Standar Penilaian Buku
leger Peserta Didik,
Raport, Data PAS, PAT,
dan US/USBN.
 Format dan Arsip
Pengawasan Proses
Pembeajaran
 Dokumentasi Bahan
Ujian
 Dokumentasi Hasil
penilaian oleh
Pemerintah, satuan
Pendidika, dan pendidik.
 Dokumentasi KKM
 Daftar Buku Wajib
 Sistem Informasi
Layanan dan Pelaporan
Administrasi Kurikulum
8. Melaksanakan administrasi a. Mengkoordinasikan petugas  Uraian Tugas Petugas
layanan khusus layanan khusus: penjaga layanan Khusus
sekolah, tukang kebun, tenaga  Laporan Briefing,
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

kebersihan, pengemudi , dan Pembinaan, dan


pesuruh. Evaluasi Petugas
b. Membantu mengkoordinasikan Layanan Khusus
program layanan khusus antara  Format dan Arsip
lain Usaha Kesehatan Sekolah Program layanan
(UKS), layanan konseling, Khusus (UKS, Layanan
laboratorium/bengkel, Konseling,
perpustakaan, Gerakan Literasi Laboratorium, GLS,
Sekolah (GLS), Implementasi PPPK, dan lain-lain
Program Pengutan Pendidikan seiring perkembangan
Karakter (PPPK) kebijakan pendidikan.
9. Menerapkan Teknologi a. Memanfaatkan TIK untuk  Adasiministrasi Sekolah
Informasi dan Komunikasi kelancaran pelaksanaan Berbasis Komputer
(TIK) administrasi sekolah/madrasasi  Dokumentasi
b. Menggunakan TIK untuk Administrasi Sekolah
mendokumentasikan Berbasis Komputer
administrasi sekolah  Pengelolaan Data
Pokok Pendidikan
(Dapodik
10. Melaksanakan Admininistrasi a. Melaksanakan administrasi  Administrasi
Umum oleh Pelaksana kepegawaian kepegawaian
Administrasi Umum atau b. Melaksanakan administrasi  Administrasi keuangan
Kepala TAS bagi SD yang keuangan  Administrasi sarana dan
memiliki lebih dari 6 c. Melaksanakan administrasi prasarana
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

rombongan belajar sarana dan prasarana  Aministrasi hubungan


d. Melaksanakan administrasi sekolah dengan
hubungan sekolah dengan masyarakat
masyarakat  Administrasi persuratan
e. Melaksanakan administrasi dan pengarsipan
persuratan dan pengarsipan  Administrasi kesiswaan
f. Melaksanakan administrasi  Administrasi kurikulum
kesiswaan  Data Pokok Pendidikan
g. Melaksanakan administrasi (dapodik)
kurikulum

II PERILAKU KERJA
A. Orientasi Sikap dan perilaku kerja KTAS a. sikap sopan KTAS dalam  Catatan Hasil
Pelayanan dalam memberikan pelayanan memberikan pelayanan terbaik Pengamatan dan
terbaik kepada yang dilayani kepada pesera didik Pemantauan Sikap dan
antara lain meliputi masyarakat, b. sikap sopan KTAS dalam Perilaku tdengan format
atasan, rekan sekerja, unit kerja memberikan pelayanan terbaik tertera pada Lampiran 1
terkait, dan/atau instansi lain kepada guru. Pedoman ini.
c. sikap sopan KTAS dalam
memberikan pelayanan terbaik
kepada sesame tenaga
administrasi sekolah.
i. sikap sopan KTAS sekolah
dalam memberikan pelayanan
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

terbaik kepada orang tua


peserta didik
j. sikap sopan KTAS dalam
memberikan pelayanan terbaik
kepada Kepala Sekolah.
k. sikap sopan KTAS dalam
memberikan pelayanan terbaik
kepada Pengawas Sekolah
Pembina.
l. Sikap sopan KTAS dalam
memberika pelayanan terbaik
kepada pejabat/pelaksana di
Dinas Pendidikan.

B. Integritas Kemampuan KTAS untuk a. Kemampuan KTAS untuk  Catatan Hasil


bertindak sesuai dengan nilai, bertindak sesuai dengan nilai Pengamatan dan
norma dan etika dalam dalam organisasi. Pemantauan Sikap dan
organisasi. b. Kemampuan KTAS untuk Perilaku tdengan format
bertindak sesuai dengan norma tertera pada Lampiran 1
dalam organisasi Pedoman ini.
c. Kemampuan KTAS untuk
bertindak sesuai dengan etika
dalam organisasi.
C. Komitmen Kemauan dan kemampuan KTAS a. KTAS Menegakkan ideologi  Catatan Hasil
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

untuk menyelaraskan sikap dan Pancasila, UUD/45, dan Bineka Pengamatan dan
tindakan pengawas sekolah Tunggal Ika, dan rencana Pemantauan Sikap dan
untuk mewujudkan tujuan Pemerintah Perilaku tdengan format
organisasi dengan b. KTAS Mengutamakan tertera pada Lampiran 1
mengutamakan kepentingan Kepentingan kedinasan Pedoman ini.
dinas daripada kepentingan diri daripada kepentingan pribadi
sendiri, seseorang, dan/atau dan/atau golongan.
golongan. c. KTAS berdaya dan berhasil
guna dalam menjalankan tugas
pokok dan tanggungjawabnya
D. Disiplin Kesanggupan KTAS sekolah a. KTAS menaati ketentuan  Catatan Hasil
untuk menaati kewajiban dan peraturan perundang-undangan Pengamatan dan
menghindari larangan yang dalam melaksanakan tugas Pemantauan Sikap dan
ditentukan dalam peraturan b. KTAS mentatati ketentuan jam Perilaku dengan format
perundang-undangan dan/atau kerja tertera pada Lampiran 1
peraturan kedinasan yang c. KTAS menyimpan dan/atau Pedoman ini.
apabila tidak ditaati atau memelihara barang milik
dilanggar dijatuhi hukuman negara yang dipercayakan
disiplin. kepada KTAS
2. Kerja sama Kemauan dan kemampuan KTAS a. KTAS mampu bekerja sama  Catatan Hasil
untuk bekerja sama dengan dengan peserta didik. Pengamatan dan
rekan sekerja, atasan, bawahan b. KTAS mampu bekerja sama Pemantauan Sikap dan
dalam unit kerjanya serta instansi dengan guru. Perilaku tdengan format
lain dalam menyelesaikan suatu c. KTAS mampu bekerja sama tertera pada Lampiran 1
Komponen dan
NO Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub Komponen

tugas dan tanggung jawab yang dengan tenaga administrasi Pedoman ini.
ditentukan, sehingga mencapai sekolah lainnya.
daya guna dan hasil guna yang d. KTAS mampu bekerja sama
sebesar-besarnya. dengan orang tua peserta didik.
e. KTAS mampu bekerja sama
dengan Kepala Sekolah.
f. KTAS mampu bekerja sama
dengan pengawas Sekolah
Pembina.
g. KTAS mampu bekerjasama
dengan pejabat atau
pelaksanan Dinas Pendidikan

III. Kehadiran Memenuhi nilai kehadiran a. Memenuhi jumlah minimal hari  Data Kehadiran KTAS
minimal yang dipersyaratkan. kerja setiap tahun. per minggu.
NIlai Kehadiran: b. Memenuhi ketepatan waktu  Data Kehadiran KTAS
datang pada hari kerja. per bulan
c. Memenuhi ketepatan waktu  Rekap Data Kehadiran
pulang. KTAS per Tahun
Berdasarkan komponen, Sub-Komponen, dan indikator penilaian
dikembangkan instrumen penilaian kinerja Kepala Tenaga Administrasi
Sekolah untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK yang dapat diunduh
pada laman pktas.tendikdikdasmen.net.

C. Prosedur Penilaian
Prosedur penilaian kinerja kepala tenaga administrasi sekolah (KTAS)
dilakukan dengan langkah-langkah: (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3)
pengolahan nilai, (4) pelaporan; dan (5) evaluasi dan tindak lanjut
Langkah-langkah tersebut tertera pada Gambar 4.1 berikut.

Pengolahan Evaluasi &


Persiapan Pelaksanaan Pelaporan
Nilai Tindak Lanjut

Pengumpulan Pengolahan
Persiapan Nilai Capaian
data dan
dan SKP
fakta online Evaluasi
penetapan
penilaian oleh
Penilai
penilai
Pengolahan
Nilai Perilaku
Pengumpulan Kerja
Pemahaman data dan
Perangkat fakta Pengolahan 0ffline Tindak Lanjut
peinilaian penilaian oleh Nilai
responden Kehadiran

Gambar 4.1 Prosedur Penilaian Kinerja KTAS

1. Persiapan
Penilai KTAS adalah atasan langsung yaitu Kepala Sekolah. Kepala
sekolah bertanggung jawab melaksanakan penilaian kinerja KTAS di
sekolah yang dipimpinanya. Kepala sekolah melaksanaan PKKTAS
dengan moda online dan/atau offline. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
pada tahap persiapan adalah:
a. Kepala Dinas dan/atau Pengawas Sekolah melakukan pembinaan
kepada kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi kepala
sekolah dalam melaksanakan Penilaian Kinerja Kepala Tenaga
Administrasi Sekolah (PKKTAS)
b. Kepala Sekolah memberikan pengenalan dan pendalaman tentang
PKKTAS berupa pemberian informasi tentang komponen, sub-
komponen, indikator, instrumen, prosedur, dan waktu penilaian kepada
KTAS
2. Pelaksanaan
a. Waktu PKKTAS:
1) Evaluasi Diri : bulan Oktober
2) Pelaksanaan (visitasi): bulan Desember

b. Tempat PKKTAS: di satuan pendidikan tempat KTAS bertugas .

c. Langkah Penilaian:
Pelaksanaan PKKTAS melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengumpulkan data dan fakta perilaku kerja sepanjang tahun
melalui pemantauan.
2) Mengumulkan data, fakta, informasi capaian SKP yang
dilaksakan di akhir tahun melalui evaluasi diri KTAS dengan
menggunakan moda offline atau Formulir PKKTAS
3) Mengecek bukti fisik hasil evaluasi diri KTAS melalui
pengamatan, wawancara, dan studi dokumen oleh kepala
sekolah.
4) Merekap data kehadiran KTAS per minggu, per bulan, dan
per tahun.
5) Menetapkan Nilai Capaian SKP dan perilaku kerja pada akhir
tahun.
6) Menghitung dan menetapkan Nilai Akhir KInerja Kepala
Tenaga Administrasi Sekolah (NKKTAS) dengan formula
sesuai ketentuan drngan menggunakan contoh format yang
tertera pada lampiran pedoman ini.

3. Pengolahan Nilai
Hasil pengumpulan data dan fakta kinerja KTAS diolah dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Pengolahan Nilai Komponen 1: Capaian SKP
Nilai Komponen 1 (capaian SKP) dihitung dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Penghitungan Skor Butir penilaian
Nilai setiap butir penilaian kinerja KTAS berdasarkan bukti fisik
yang teridentifikasi, dengan formula:

n
Skor Butir Penilaian= ×4
N

Keterangan:
n : jumlah bukti fisik teridentifikasi
N : jumlah bukti fisik maksimal

2) Penghitungan Nilai Komponen 1/Capaian SKP


Nilai Capaian SKP merupakan kumulatif nilai setiap butir penilaian
dengan formula sebagai berikut:

x
Nilai Capaian SKP = ×100
X
Keterangan:
x: jumlah nilai yang diperoleh
X: jumlah nilai maksimum

b. Pengolahan Nilai Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja


Penetapan Nilai Perilaku Kerja KTAS melalui langkah-langkah berikut:
1) Penetapan Skor setiap aspek dengan rentang 0-2
2) Penetapan Nilai Aspek Perilaku Kerja dengan formula:

n
Nilai Setiap Aspek Perilaku Kerja= ×100
N

Keterangan:
n : modus dari skor setiap aspek dari penilai dan responden (guru,
peserta didik, pelaksana teknis, dan pengurus komite sekolah)
N : jumlah skor maksimal setiap aspek

3) Penentuan Nilai Perilaku Kerja


Nilai Perilaku Kerja KTAS dihitung berdasarkan rerata setiap aspek
penilaian dengan formula sebagai berikut:

Nilai Perilaku Kerja=


∑ (n 1+n 2+n 3+n 4+n 5)
5

Keterangan:
n1 : Nilai Aspek Orientasi Pelayanan
n2 : Nilai Aspek Integritas
n3 : Nilai Aspek Komitmen
n4 : Nilai Aspek Disiplin
n5 : Niai Aspek Kerja sama

c. Pengolahan dan Penghitungan Nilai Kehadiran (NKh)


Nilai Kehadiran KTAS dihitung dengan menggunakan formula:

(x + y)
Nilai Kehadiran ( NKh )=100 %− ×100 %
46

Keterangan:
NKh : Nilai Kehadiran KTAS
100% : Persentase maksimal kehadiran
x : Jumlah hari tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan
y : Jumlah hari tidak masuk kerja berdasarkan konversi
kumulatif lambat datang dan cepat pulang dibagi 7,5.
46 : Angka ketetapan berdasarkan jumlah hari tidak masuk kerja
yang menyebabkan pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau pemberhentian dengan tidak hormat

d. Penghitungan Nilai Akhir


Nilai Akhir PKKTAS atau disebut Nilai Kinerja Kepala Tenaga
Administrasi Sekolah (NKKTAS) dihitung dengan menggunakan formula:

NKKTAS=( 60 % Komponen 1+40 % Komponen 2 ) × NKh

Keterangan:
NKKTAS: Nilai Kinerja Kepala Tenaga dministrasi Sekolah
Komponen 1: Nilai Capaian SKP
Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja
NKh : Nilai Kehadiran

Instrumen dan pengolahan nilai hasil PKKTAS menggunakan aplikasi


PKKTAS dengan moda online maupun offline, sehingga dalam
pengolahan nilai, kepala sekolah sebagai penilai melakukan langkah-
langkah sebagai beriku:
a. Mengidentifikasi dan menyiapkan data capaian SKP, data perilku
kerja sebagai hasil pemantauan perilaku kerja, dan data kehadiran
kepala sekolah.
b. Mengolah Nilai dengan langkah:
1) Penilai mengidentifikasi dan menyiapkan data capaian SKP,
data prilaku kerja dan data kehadiran kepala sekolah.
2) Menginstal aplikasi desktop dan sinkronisasi PKTAS.
3) Menekan (klik) rgristasi dan/atau “log in”
4) Menetapkan skor untuk setiap butir penilaian berdasarkan bukti
teridentifikasi dengan cara :
a) Menekan tombol pilihan pada aplikasi untuk setiap butir
penilaian berdasarkan data dan bukti hasil pengamatan
dan/atau pemantauan, dan/atau;
b) Menginput data yang dibutuhkan sesuai dengan butir
penilaian.
c) Menekan tombol cetak hasil
d) Menekan tombol sinkronisasi

Catatan :
Untuk mengecek hasil PKKTAS dapat dilakukan secara online
dengan membuka laman pktas.tendikdikasmen.net dengan
memasukan kode PKKTAS
3. Pelaporan
Hasil PKTAS dilaporkan oleh Kepala Sekolah sebagai penilai kepada
Kepala DInas paling lambat pada bulan Januari tahun berikutnya.
Contoh Format Laporan NIlai Kinerja Kepala Tenaga Administrasi
Sekolah tertera dalam lampiran pedoman ini.

4. Evaluasi dan Tindak Lanjut


a. Evaluasi
Evaluasi PKKTAS merupakan salah satu kegiatan supervisi tenaga
kependidikan dan fungsi manajemen dari kepala sekolah.
Komponen yang dievauasi meliputi perangkat, prosedur, hasil, dan
dampak PKKTAS. Evaluasi PKKTAS bertujuan untuk mengetahui
ketercapaian tujuan, kesesuaian pelaksanaan dengan perangkat
dan prosedur yang telah ditetapkan, dan dampak dari PKKTAS
yang telah dilaksanakan. Evaluasi PKKTAS bermanfaat bagi
sekolah sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan,
perbaikan implementasi tahun berikutnya, dan sebagai bagian dari
proses penjaminan mutu pendidikan. Evaluasi implementasi
PKKTAS dilakukan melalui pemantauan oleh lembaga-lembaga
yang berkewenangan. Pemantauan dapat dilakukan secara terus
menerus, berkala, dan/atau sewaktu-waktu pada saat sebelum,
sedang berjalan, dan/atau setelah PKKTAS berjalan. Pihak yang
memiliki kewenangan untuk mengevaluasi PKKTAS sebagai
berikut:
1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan evaluasi
terhadap implementasi PKKTAS secara nasional, dengan
sasaran yang dievaluasi adalah Dinas Pendidikan, Pengawas
Sekolah pembina, dan Kepala Sekolah sebagai penilai, dan
KTAS yang dinilai secara acak.
2) Dinas Pendidikan Provinsi melaksanakan evaluasi
implementasi PKKTAS tingkat provinsi dengan sasaran yang
dievaluasi adalah (1) penilai yaitu Kepala Sekolah Khusus
(SKh), SMA, SMK; dan (2) yang dinilai yaitu Kepala TAS SKh,
SMA, dan SMK.
3) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melaksanakan evaluasi
implementasi PKKTAS tingkat kabupaten/kota dengan sasaran
yang dievaluasi adalah (1) Penilai yaitu kepala sekolah Taman
kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP); dan (2) Pegawai yang dinilai yaitu
KTAS/Pelaksana pada SD, dan KTAS pada SMP.
Prosedur evaluasi dalam rangka menjamin akuntabilitas implementasi
PKKTAS oleh lembaga yang memiliki kewenangan dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Penyusunan Panduan Evaluasi PKKTAS yang sekurang-
kurangnya memuat: (1) Pendahuluan yang meliputi latar
belakang, tujuan, sasaran, dan manfaat evaluas; (2) Perangkat
Evaluasi; (3) Prosedur Evaluasi yang meliputi persiapan,
pelaksanaan, pengeolahan/analisis data hasil evauasi, dan
pelaporan; (4) Penutup.
2) Pelaksanaan evaluasi PKKTAS
3) Pengolahan dan Analisis Data Hasil Evaluasi PKKTAS
4) Penyusunan Laporan Hasil Evaluasi, yang sekurang-kurangnya
memuat: (1) Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan,
sasaran, dan manfaat evaluasi; (2) Prosedur/Mekanisme
Evaluasi, (3) Hasil Evaluasi; (4) Analisis data hasil evaluasi; (5)
Penutup yang meliputi kesimpulan dan rekomendasi/ tindak
lanjut.

c. Tindak Lanjut
Berdasarkan pelaksanaan, hasil, dan evaluasi kinerja, KTAS berhak
memperoleh pengahargaan (reward), sanksi (punishment), dan
pembinaan. Secara rinci diuraikan sebagai berikut.
1) Penghargaan
Penghargaan bagi KTAS yang telah mencapai kinerja baik dapat
berupa tetap bertahan menjadi KTAS (tidak diberhentikan) atau
promosi pada jabatan vertical atau diagonal.
2) Hukuman
Hukuman bagi KTAS yang kinerjanya belum mencapai kategori
Baik, secara tidak langsung dapat berupa:
a) Pemberhentian sebagai KTAS Sekolah
KTAS yang belum mencapai Nilai Kinerja Baik secara berturut-
turut selama dua tahun dapat diberhentikan sebagai KTAS
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b) Hukuman Disiplin Pegawai
Hukuman disiplin pegawai diberikan kepada KTAS yang:
a) Tidak menaati ketentuan masuk dan jam kerja
Ketentuan masuk kerja dan jam kerja adalah ketentuan
datang, melaksanakan tugas, dan pulang sesuai ketentuan
jam kerja serta tidak berada di tempat umum bukan karena
dinas. Keterlambatan masuk kerja dan/pulang cepat
dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7,5 (tujuh
setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk kerja.
Merujuk pada amanah PP 53/2010, hukuman disiplin PNS
(termasuk KTAS) tertera pada Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Hukuman Disiplin bagi PNS


(termasuk KTAS) Tidak Masuk Kerja dan Tidak Menaati
Ketentuan Jam Kerja Tanpa Alasan

Jumlah Tidak
No Hukuman Disiplin
Hadir (hari kerja)
1. 5 Teguran Lisan
2. 6-10 Teguran tertulis
3. 11-15 Pernyataan Tidak Puas secara tertulis
4. 16-20 Penundaan gaji Berkala satu tahun
5. 21-25 Penundaan Kenaiakan Pangkat satu
tahuan
6. 26-30 Penurunan Pangkat Setingkat lebih
rendah 1 (satu) tahun
7. 31-35 Penurunan Pangkat Setingkat Lebih
Rendah 3 (tiga) tahun
8. 36-40 Pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan setingkat lebih rendah
9. 41-45 Pembebasan dari Jabatan bagi PNS
10. ≥ 46 Pemberhentian dengan hormat atas
permintaan sendiri atau pemberhentian
dengan tidak hormat

b) Tidak menaati Capaian SKP Minimal


PNS (termasuk KTAS) yang tidak menaati capaian SKP
minimal diberikan sanksi berupa hukuman disipliin sedang
atau berat. Ketentuan tersebut merujuk pada PP 53/2010
dan tertera pada Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Sanksi bagi PNS (termasuk KTAS)


Tidak Memenuhi Capaian SKP Minimal

Capaian
No. Sanksi
SKP (%)
1. 25% s.d. Hukuman  Penundaan kenaikan gaji
50% Disiplin berkala selama 1 (satu) tahun
Sedang  Penundaan kenaikan pangkat
selama 1 (satu) tahun
 Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 1 (satu)
tahun
2. Kurang Hukuman  Penurunan pangkat setingkat
dari 25% Disiplin lebih rendah selama 3 (tiga)
Berat tahun.
 Pemindahan dalam rangka
penurunan pangkat setingkat
lebih rendah.
 Pembebasan dari jabatan.
 Pembehentian dengan hormat
tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS
 Pemberhentian tidak dengan
hormat sebagai PNS

3) Pembinaan
Tindak lanjut yang tidak kalah penting dibanding
penghargaan dan hukuman adalah pembinaan.
Berdasarkan evaluasi hasil PKKTAS, instansi
pembina/pengguna berkewajiban melakukan pembinaan
dengan tujuan meningkatkan kompetensi tenaga
administrasi sekolah yang akan berdampak pada
peningkatan kinerja tenaga administrasi sekolah.
Pembinaan dapat berupa bimbingan teknis, FGD,
memfasilitasi wadah pengembangan dan peningatan
profesi pengawas sekolah, dan sebagainya.

D. Tugas Pihak Terkait


1. Tugas Kepala Tenaga Administrasi Sekolah
Tugas KTAS dalam PKKTAS sebagai berikut
a. Menginventarisasi dokumen bukti (satuan hasil) pelaksanaan tugas
KTAS
b. Melakukan evaluasi diri dengan menggunakan Formulir PKKTAS
secara offline dengan menggunakan instrumen yang sama dengan
instrumen yang digunakan penilai.
c. KTAS dinilai melalui tahapan:
1) mempersiapkan bukti fisik,
2) menerima Asesor (Tim Penilai),
3) merespons wawancara,
4) merespons yang mengobervasi (mengamati),
5) merespons hasil penilaian, dan
6) menerima/mengecek hasil penilaian.
2. Tugas Kepala Sekolah
Tugas Kepala Sekolah dalam PKKTAS sebagai berikut.
a. Memberikan pengenalan dan pendalaman tentang PKTAS kepada
KTAS.
b. Melaksanakan PKKTAS.
c. Mengolah nilai kinerja KTAS pada aplikasi PKKTAS.
d. Mendokumentasikan Nilai Kinerja KTAS.
e. Melaporkan Hasil PKKTAS kepada Kepala Dinas Pendidikan.
f. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil PKKTAS dengan
melaksanakn pembinaan, pembimbingan, dan pelatihan
professional kepada KTAS.

3. Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi/


Kabupaten/Kota
Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai kewenangan dalam PKKTAS sebagai
berikut.
a. Melakukan koordinasi dengan Kemdikbud terkait kebijakan
PKKTAS.
b. Melakukan sosialisasi Kebijakan PKKTAS.
c. Melakukan Bimbingan Teknis PKKTAS.
d. Melakukan koordinasi dengan Kemdikbud terkait penguatan
kompetensi kepala sekolah (peniai -KTAS) dalam PKKTAS

4. Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam PKKTAS
sebagai berikut:
1) Menyusun bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan
kebijakan tentang PKKTAS;
2) Menyusun Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) sekaitan
PKKTAS,
3) Menyusun Perangkat PKKTAS pendidikan dasar dan menengah
dengan moda online dan offline dan.
4) Menyusun Bimbingan Teknis PKKTAS
5) Melakukan supervisi PKKTAS Pendidikan Dasar dan Menengah
(dalam bentuk pendampingan, FGD, dan lain-lain)
BAB V
PENILAIAN KINERJA KEPALA PERPUSTAKAAN

A. Konsep Penilaian Kinerja Kepala Perpustakaan Sekolah


1. Pengertian
Penilaian Kinerja Kepala Perpustakaan Sekolah (PKKPS) adalah
penilaian dari setiap butir kegiatan tugas pokok kepala perpustakaan
sekolah dalam rangka pembinaan karier, kepangkatan, dan/atau
jabatannya.

2. Tujuan
PKKPS secara umum bertujuan untuk menjamin objektivitas
pembinaan pegawai (termasuk KPS) yang didasarkan sistem prestasi
jabatan dan karirnya. Sedangkan secara khusus, PKKPS bertujuan
untu: (1) evaluasi diri tenaga perpustakaan sekolah; (2) perbaikan
kinerja tenaga perpustakaan sekolah; (3) pengembangan karier tenaga
perpustakaan sekolah; dan penentuan nilai kinerja tenaga
perpustakaan sekolah sebagai dasar pengembangan keprofesian
berkelanjutan.

1. Prinsip
PKKPS dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut:
a. Objektif adalah penilaian terhadap pencapaian prestasi kerja
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh
pandangan atau penilaian subjektif pribadi dari pejabat penilai.
b. Terukur adalah penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara
kuantitatif dan kualitatif.
c. Akuntabel adalah seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang.
d. Partisipatif adalah seluruh proses penilaian prestasi kerja dengan
melibatkan secara aktif antara pejabat penilai dengan KPS yang
dinilai.
e. Transparan adalah seluruh proses dan hasil penilaian pretasi kerja
bersifat terbuka dan tidak bersifat rahasia.

3. Penilai
PKKPS dilakukan oleh Kepala Sekolah sebagai atasan langsung.

4. Komponen, Sub-Komponen, dan Indikator Penilaian


Komponen Penilaian PKKPS meliputi capaian SKP, Perilaku Kerja,
dan Kehadiran. Secara rinci diuraikan sebagai berikut.
a. Capaian SKP
Capaian SKP kepala perpustakaan sekolah meliput sub-komponen:
1) Pengelolaan Perpustakaan
a) Merencanakan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan
b) Melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
kegiatan perpustakaan
2) Pelayanan Perpustakaan
a) Malaksanakan Pelayanan teknis
b) Melaksanakan Pelayanan perpustakaan

3) Pengembangan sistem Kepustakawanan


a) Melaksanakan Pengkajian Kepustakawanan
b) Melaksanakan Pengembangan Kepustakawanan
c) Melaksanakan Pengembangan Profesi Kepustakawanan

b. Perilaku Kerja
Penilaian perilaku kerja meliputi Sub-Komponen orientasi layanan,
integritas, komitmen, disiplin, dan kerja sama, dengan deskripsi
setiap Sub-Komponen sebagai berikut:
1) orientasi layanan adalah sikap dan perilaku kerja PNS
(termasuk KPS) dalam memberikan pelayanan terbaik kepada
yang dilayani antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan
sekerja, unit kerja terkait, dan/atau instansi lain.
2) Integritas adalah kemampuan untuk bertindak sesuai dengan
nilai, norma dan etika dalam organisasi.
3) Komitmen adalah kemauan dan kemampuan untuk
menyelaraskan sikap dan tindakan PNS (termasuk KPS) untuk
mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan
kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri, seseorang,
dan/atau golongan.
4) Disiplin adalah kesanggupan PNS (termasuk KPS) untuk
menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi
hukuman disiplin.
5) Kerja sama adalah kemauan dan kemampuan PNS untuk
bekerja sama dengan rekan sekerja, atasan, bawahan dalam
unit kerjanya serta instansi lain dalam menyelesaikan suatu
tugas dan tanggung jawab yang ditentukan, sehingga mencapai
daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

Komponen penilaian perilaku kerja ini dinilai dan diukur oleh kepala
sekolah dan responden sekurang-kurangnya:
a. satu orang guru,
b. satu orang tenaga administrasi sekolah,
c. satu orang tenaga laboratorium,
d. perwakilan tenaga perpustakaan, dan
e. sepuluh perwakilan peserta didik.

c. Kehadiran Kepala Perpustakaan Sekolah


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil, dalam Pasal 3 Angka 3 dinyatakan
bahwa setiap PNS (termasuk KPS) wajib masuk kerja dan mentaati
ketentuan jam kerja. Hal ini dipertegas dalam penjelasan PP tesebut
yang dimaksud dengan masuk kerja dan menaati ketentuan jam
kerja adalah setiap PNS (termasuk KPS) datang, melaksanakan
tugas, dan pulang sesuai ketentuan jam kerja serta tidak berada di
tempat umum bukan karena dinas. Apabila berhalangan hadir, wajib
memberi tahu kepada pejabat yang berwenang. Keterlambatan
masuk kerja dan/pulang cepat dihitung secara kumulatif dan
dikonversi 7,5 (tujuh setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak
masuk kerja.

Indikator penilaian, butir penilain, dan bukti fisik untuk setiap


komponen dan Sub-Komponen penilaian (SKP, Perilaku kerja, dan
kehadiran) tertuang dalam Kisi-kisi Instrumen yang tertera pada
Tabel 5.1 berikut. Kisi-kisi ini sebagai pedoman pengembangan
instrumen PKKPS yang dapat diunduh pada laman
PKKPS.tendidkdikdasmen.net
Tabel 5.1 Kisi-Kisi Penilaian Kinerja Tenaga Perpustakaan Sekolah

Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
I. Sasaran Kerja
Pegawai
A. Pengelolaan 1. Merencanakan a. Perumusan visi-misi  Dokumen perumusan visi-
Perpustakaan penyelenggaraan perpustakaan sekolah misi perpustakaan sekolah
kegiatan perpustakaan b. Penyusunan naskah yang ditetapkan dengan
kebijakan pengembangan Surat Keputusan Kepala
koleksi Sekolah
c. Penyusunan renstra  Naskah kebijakan
perpustakaan sekolah pengembangan koleksi
d. Penyusunan program kerja  Dokumen renstra
tahunan perpustakaan penyelenggaraan kegiatan
sekolah perpustakaan jangka
e. Penyusunan program literasi menengah dan panjang
 Naskah program kerja
tahunan penyelenggaraan
kegiatan perpustakaan
 Naskah program literasi
2. Melaksanakan a. Penyusunan instrumen  instrumen monitoring dan
monitoring dan evaluasi monitoring dan evaluasi evaluasi penyelenggaraan
penyelenggaraan penyelenggaraan kegiatan kegiatan perpustakaan
kegiatan perpustakaan perpustakaan  Ada laporan pelaksanaan
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
b. Pelaksanaan monitoring dan monitoring dan evaluasi
evaluasi penyelenggaraan penyelenggaraan kegiatan
kegiatan perpustakaan perpustakaan
c. Penyusunan instrumen  instrumen monitoring dan
monitoring dan evaluasi evaluasi pengembangan
pengembangan sumber daya sumber daya perpustakaan
perpustakaan  Laporan pelaksanaan
d. Pelaksanaan monitoring dan monitoring dan evaluasi
evaluasi pengembangan pengembangan sumber
sumber daya perpustakaan daya perpustakaan
e. Penyusunan instrumen  Instrumen monitoring dan
monitoring dan evaluasi evaluasi anggaran
anggaran perpustakaan perpustakaan
f. Pelaksanaan monitoring dan  Laporan pelaksanaan
evaluasi anggaran monitoring dan evaluasi
perpustakaan anggaran perpustakaan
B. Penyelenggaraan 1. Malaksanakan a. Memiliki Jumlah seleksi buku  Laporan jumlah seleksi
Perpustakaan Pelayanan teknis usulan pengadaan bahan buku usulan pengadaan
perpustakaan bahan perpustakaan pada
b. Memiliki jumlah buku yang tiga tahun terakhir
diklasifikasi  Laporan jumlah buku
c. Memiliki jumlah buku yang yang diklasifikasi pada
ditentukan tajuk subyek tiga tahun terakhir
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
d. Memiliki jumlah Alat  Laporan jumlah buku
telusur/katalog yang dibuat yang ditentukan tajuk
e. Memiliki Program perawatan subyek pada tiga tahun
koleksi perpustakaan terakhir
 Laporan jumlah
penyusunan alat
telusur/katalog pada tiga
tahun terakhir
 Laporan jumlah
perawatan koleksi
perpustakaan pada tiga
tahun terakhir
3. Melaksanakan 1. mendata pengunjung manual  Data jumlah pengunjung
Pelayanan pemustaka dan online manual dan online pada
2. mendata Peminjam dan buku tiga tahun terakhir
yang dipinjam  Data jumlah Peminjam dan
3. mendata pemustaka yang buku yang dipinjam pada
dilayani jasa rujukan manual tiga tahun terakhir
dan online  Data jumlah pemustaka
4. Melaksanakan program yang dilayani jasa rujukan
kegiatan pendidikan pemakai manual dan online pada
tiga tahun terakhir
 Laporan kegiatan
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
pendidikan pemakai pada
tiga tahun terakhir
C. Pengembangan 1. Melaksanakan a. Mengkaji kepustakawanan  Naskah kajian minat baca
sistem Pengkajian b. Pengembangan  Naskah kajian kepuasan
Kepustakawanan Kepustakawanan kepustakawanan pemustaka
c. Penganalsisan/pengkritisian  Naskah kajian
karya kepustakawanan keterpakaian perpustakaan
d. Penelaahan pengembangan dalam pembelajaran
system kepustakawanan  Naskah kajian literasi
sekolah
e. Melaksanakan pengkajian
minat baca
f. Melaksanakan pengkajian
kepuasan pemustaka
g. Melaksanakan pengkajian
keterpakaian perpustakaan
dalam pembelajaran
h. Melaksanakan pengkajian
iterasi sekolah
2. Melaksanakan a. Melaksanakan program,  Dokumen pelaksanaan dan
Pengembangan promosi perpustakaan Laporan Kegiatan Promosi
Kepustakawanan b. Melaksanakan sosialisasi Perpustakaan
perpustakaan  Dokumen pelaksanaan dan
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
c. Melaksanakanprogram Laporan sosialisasi
literasi perpustakaan perpustakaan
d. Menyusun makalah/tulisan  Dokumen Program dan
tentang perpustakaan Laporan Literasi
Perpustakaan
 Dokuman makalah/tulisan
tentang perpustakaan
3. Melaksanakan a. Pembuatan Karya Tulis/Karya  Karya Tulis/Karya Ilmiah di
Pengembangan Profesi Ilmiah di bidang bidang Keputakawanan
Kepustakawanan Keputakawanan  Buku dan Bahan Saduran?
b. Penerjemahan/penyaduran terjemahan di bidang
Buku dan Bahan lain di bidang kepustakawanan
kepustakawanan  Buku Pedoman/Ketentuan
c. Penyusunan Buku Pelaksnaan/Ketentuan
Pedoman/Ketentuan Teknis Jabatan Fungsional
Pelaksnaan/Ketentuan Teknis Pustakawan
Jabatan Fungsional
Pustakawan

D. Kegiatan Penunjang a. Pendidikan dan pelatihan  Sertifikat kegiatan


dan atau bimbingan teknis pendidikan dan pelatihan
di bidang Kepustakawanan dan atau bimbingan teknis
b. Peran serta dalam Seminar di bidang Kepustakawanan
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
atau lokakarya atau  Sertifikat kegiatan seminar
konferensi di bidang atau lokakarya atau
Kepustakawanan konferensi di bidang
c. Magang/studi banding Kepustakawanan
perpustakaan  Surat Tugas, Sertifikat
d. Keanggitaan dalam Kegiatan Magang atau
organisasi profesi Studi Banding
e. Keanggotaan dalm Tim pPerpustakaan
Penilai  Dokuman SK Pengurus
kepengurusan atau
keanggotaan organisasi
profesi di bidang
Kepustakaan
II. Perilaku Kerja
A. Orientasi Sikap dan perilaku kerja Kepala a. sikap sopan Kepala Catatan Hasil Pengamatan dan
Pelayanan Perpustakaan Sekolah dalam Perpustakaan Sekolah dalam Pemantauan Sikap dan Perilaku
memberikan pelayanan terbaik memberikan pelayanan terbaik dengan format tertera pada
kepada yang dilayani antara lain kepada pesera didik Lampiran 1 Pedoman ini.
meliputi masyarakat, atasan, b. sikap sopan Kepala
rekan sekerja, unit kerja terkait, Perpustakaan Sekolah dalam
dan/atau instansi lain memberikan pelayanan terbaik
kepada guru.
c. sikap sopan Kepala
Perpustakaan Sekolah dalam
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
memberikan pelayanan terbaik
kepada sesame tenaga
perpustakaan sekolah.
m. sikap sopan Kepala
Perpustakaan Sekolah sekolah
dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada kepala sekolah
n. sikap sopan Kepala
Perpustakaan Sekolah dalam
memberikan pelayanan terbaik
kepada Pengawas Sekolah
Pembina.
o. Sikap sopan Kepala
Perpustakaan Sekolah dalam
memberika pelayanan terbaik
kepada pejabat/pelaksana di
Dinas Pendidikan.
B. Integritas Kemampuan Kepala a. Kemampuan Kepala Catatan Hasil Pengamatan dan
Perpustakaan Sekolah untuk Perpustakaan Sekolah untuk Pemantauan Sikap dan Perilaku
bertindak sesuai dengan nilai, bertindak sesuai dengan nilai dengan format tertera pada
norma dan etika dalam organisasi. dalam organisasi. Lampiran 1 Pedoman ini.
b. Kemampuan Kepala
Perpustakaan Sekolah untuk
bertindak sesuai dengan norma
dalam organisasi
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
c. Kemampuan Kepala
Perpustakaan Sekolah untuk
bertindak sesuai dengan etika
dalam organisasi.
C. Komitmen Kemauan dan kemampuan kepala a. Kepala Perpustakaan Sekolah Catatan Hasil Pengamatan dan
sekolahuntuk menyelaraskan menegakkan ideologi Pemantauan Sikap dan Perilaku
sikap dan tindakan pengawas Pancasila, UUD/45, dan Bineka dengan format tertera pada
sekolah untuk mewujudkan tujuan Tunggal Ika, dan rencana Lampiran 1 Pedoman ini.
organisasi dengan mengutamakan Pemerintah
kepentingan dinas daripada b. Kepala Perpustakaan Sekolah
kepentingan diri sendiri, mengutamakan Kepentingan
seseorang, dan/atau golongan. kedinasan daripada
kepentingan pribadi dan/atau
golongan.
c. Kepala Perpustakaan Sekolah
berdaya dan berhasil guna
dalam menjalankan tugas
pokok dan tanggungjawabnya
D. Disiplin Kesanggupan Kepala a. Kepala Perpustakaan Sekolah Catatan Hasil Pengamatan dan
Perpustakaan Sekolah sekolah menaati ketentuan peraturan Pemantauan Sikap dan Perilaku
untuk menaati kewajiban dan perundang-undangan dalam dengan format tertera pada
menghindari larangan yang melaksanakan tugas Lampiran 1 Pedoman ini.
ditentukan dalam peraturan b. Kepala Perpustakaan Sekolah
perundang-undangan dan/atau mentatati ketentuan jam kerja
peraturan kedinasan yang apabila c. Kepala Perpustakaan Sekolah
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi menyimpan dan/atau memelihara
hukuman disiplin. barang milik negara yang
dipercayakan kepada Kepala
Perpustakaan Sekolah
E. Kerja sama Kemauan dan kemampuan a. Kepala Perpustakaan Sekolah Catatan Hasil Pengamatan dan
Kepala Perpustakaan Sekolah mampu bekerja sama dengan Pemantauan Sikap dan Perilaku
untuk bekerja sama dengan rekan peserta didik. dengan format tertera pada
sekerja, atasan, bawahan dalam b. Kepala Perpustakaan Sekolah Lampiran 1 Pedoman ini.
unit kerjanya serta instansi lain mampu bekerja sama dengan
dalam menyelesaikan suatu tugas guru.
dan tanggung jawab yang c. Kepala Perpustakaan Sekolah
ditentukan, sehingga mencapai mampu bekerja sama dengan
daya guna dan hasil guna yang tenaga perpustakaan sekolah
sebesar-besarnya. lainnya.
d. Kepala Perpustakaan Sekolah
mampu bekerja sama dengan
Kepala Sekolah.
e. Kepala Perpustakaan Sekolah
mampu bekerja sama dengan
pengawas Sekolah Pembina.
f. Kepala Perpustakaan Sekolah
mampu bekerjasama dengan
pejabat atau pelaksanan Dinas
Pendidikan
II. Kehadiran Memenuhi nilai kehadiran minimal d. Memenuhi jumlah minimal hari  Data Kehadiran Kepala
Komponen/Sub-
No. Indikator Butir Penilaian Bukti Fisik
Komponen
yang dipersyaratkan. kerja setiap tahun Perpustakaan Sekolah per
NIlai Kehadiran: e. Memenuhi ketepatan waktu minggu.
datang pada hari kerja  Data Kehadiran Kepala
f. Memenuhi ketepatan waktu Perpustakaan Sekolah per
pulang. bulan
 Rekap Data Kehadiran
Kepala Perpustakaan per
Tahun
B. Prosedur Penilaian Kinerja Kepala Perpustakaan Sekolah

Prosedur penilaian kinerja kepala perpustakaan sekolah dilakukan dengan


langkah-langkah: (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) pengolahan nilai, (4)
pelapora; (5) evaluasi dan tindak lanjut. Langkah-langkah tersebut
tertuang dalam Gambar 5.1 berikut:

Pengolahan Evaluasi dan


Persiapan Pelaksanaan Pelaporan
Nilai Tindak Lanjut

Pengumpulan Pengolahan Nilai


Persiapan dan
data dan fakta Capaian SKP
penetapan online Evaluasi
penilaian oleh
jadwal
penilai
Pengolahan Nilai
Perilaku Kerja
Pengumpulan
Pemahaman
data dan fakta
Perangkat Pengolahan Nilai offline Tindak Lanjut
penilaian oleh
Penilaian Kehadiran
responden

Gambar 5.1 Prosedur Penilaian Kinerja Kepala Perpustakaan Sekolah

1. Persiapan
Penilai kepala perpustakaan sekolah adalah atasan langsung yaitu
Kepala Perpustakaan Sekolah. Kepala sekolah dalam melaksanaan
penilaian dengan moda online dan/atau offline. Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan pada tahap persiapan adalah:
a. Pengawas Sekolah melakukan pembinaan kepada Kepala
Sekolah untuk meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan
PKKPS.
b. Kepala Sekolah memberikan pengenalan dan pendalaman tentang
PKKPS berupa pemberian informasi tentang komponen, Sub-
Komponen, indikator, instrumen, prosedur, dan waktu penilaian
kepada kepala perpustakaan sekolah dan tenaga perpustakaan
sekolah.

2. Pelaksanaan
PKKPS dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
a. Mengumpulkan data dan fakta perilaku kerja sepanjang tahun
melalui pemantauan.
b. Mengumulkan data, fakta, informasi capaian SKP yang dilaksakan
di akhir tahun melalui evaluasi diri tenaga perpustakaan sekolah
dengan menggunakan moda offline
c. Mengecekan bukti fisik hasil evaluasi diri tenaga perpustakaan
sekolah melalui pengamatan, wawancara, dan studi dokumen.
d. Merekap data kehadiran kepala perpustakaan sekolah selama
setahun
e. Menetapkan Nilai Capaian SKP dan perilaku kerja pada akhir
tahun.

Waktu pelaksanaan penilaian kinerja kepala perpustakaan sekolah


dilakukan pada akhir tahun berjalan yaitu bulan Desember. Sedangkan
tempat pelaksanaan penilaian kinerja kepala perpustakaan sekolah
adalah di sekolah dimana kepala perpustakaan sekolah tersebut
bertugas.

3. Pengolahan Nilai
Hasil pengumpulan data dan fakta kinerja KPS diolah dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Pengolahan Nilai Komponen 1: Capaian SKP
Nilai Komponen 1 (capaian SKP) dihitung dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Penghitungan Skor Butir penilaian
Nilai setiap butir penilaian Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah
berdasarkan bukti fisik yang teridentifikasi, dengan formula:

n
Skor Butir Penilaian= ×4
N

Keterangan:
n : jumlah bukti fisik teridentifikasi
N : jumlah bukti fisik maksimal

2) Penghitungan Nilai Komponen 1: Capaian SKP


Nilai Capaian SKP merupakan kumulatif nilai setiap butir penilaian
dengan formula sebagai berikut:
x
Nilai Capaian SKP = ×100
X
Keterangan:
x: jumlah nilai yang diperoleh
X: jumlah nilai maksimum

b. Pengolahan Nilai Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja


Penetapan Nilai Perilaku Kerja KPS melalui langkah-langkah berikut:
1) Penetapan Skor setiap aspek dengan rentang 0-2
2) Penetapan Nilai Aspek Perilaku Kerja dengan formula:

n
Nilai Setiap Aspek Perilaku Kerja= ×100
N
Keterangan:
n : modus dari skor setiap aspek dari penilai dan responden (guru,
tenaga administrasi sekolah, sesame tenaga perpustakaan
sekolah, tenaga aboratorium, dan peserta didik)
N : jumlah skor maksimal setiap aspek

3) Penentuan Nilai Perilaku Kerja


Nilai Perilaku Kerja dihitung berdasarkan rerata setiap aspek penilaian
dengan formula sebagai berikut:

Nilai Perilaku Kerja=


∑ (n 1+n 2+n 3+n 4+n 5)
5

Keterangan:
n1 : Nilai Aspek Orientasi Pelayanan
n2 : Nilai Aspek Integritas
n3 : Nilai Aspek Komitmen
n4 : Nilai Aspek Disiplin
n5 : Niai Aspek Kerja sama

c. Pengolahan dan Penghitungan Nilai Kehadiran (NKh)


Nilai Kehadiran Kepala Laboratorium Sekolah dihitung dengan
menggunakan formula:

(x + y)
Nilai Kehadiran ( NKh )=100 %− ×100 %
46

Keterangan:
NKh : Nilai Kehadiran Kepala Laboratorium Sekolah
100% : Persentase maksimal kehadiran
x : Jumlah hari tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan
y : Jumlah hari tidak masuk kerja berdasarkan konversi
kumulatif lambat datang dan cepat pulang dibagi 7,5.
46 : Angka ketetapan berdasarkan jumlah hari tidak masuk kerja
yang menyebabkan pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau pemberhentian dengan tidak hormat

d. Penghitungan Nilai Akhir


Nilai Akhir PKKPS atau disebut Nilai Kinerja Kepala Laboratorium
Sekolah (NKKPS) dihitung dengan menggunakan formula:
NKKPS=( 60 % Komponen 1+40 % Komponen 2 ) × NKh

Keterangan:
NKKPS: Nilai Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah
Komponen 1: Nilai Capaian SKP
Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja
NKh : Nilai Kehadiran

Keterangan:
Instrumen dan pengolahan nilai hasil PKKPS menggunakan aplikasi
PKKPS dengan moda online maupun offline, sehingga dalam pengolahan
nilai, pengawas sekolah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi dan menyiapkan data capaian SKP, data perilku
kerja sebagai hasil pemantauan perilaku kerja, dan data kehadiran
tenaga perpustakaan sekolah.
2) Mengolah Nilai dengan langkah:
a) Buka laman PKKPS.tendikdikdasmen.net
b) Klik registrasi atau log in
c) Menetapkan skor untuk setiap butir penilaian berdasarkan bukti
teridentifikasi dengan cara:
(1) Klik pada bottom pilihan pada aplikasi untuk setiap butir
penilaian berdasarkan data dan bukti hasil pengamatan dan
pemantauan;
(2) Menginput data yang dibutuhkan sesuai dengan butir
penilaian

3. Pelaporan
Hasil PKKPS dilaporkan oleh Kepala Sekolah dengan format laporan
NKKPS seperti terlampir pada pedoman ini.

4. Evaluasi, dan Tindak Lanjut


a. Evaluasi
Evaluasi PKKPS merupakan salah satu fungsi manajemen dari
instansi Pembina/pengguna KPS. Komponen yang dievauasi
meliputi perangkat, prosedur, hasil, dan dampak PKKPS. Evaluasi
PKKPS bertujuan untuk mengetahui ketercapaian tujuan,
kesesuaian pelaksanaan dengan perangkat dan prosedur yang
telah ditetapkan, dan dampak dari PKKPS yang telah dilaksanakan.
Evaluasi PKKPS bermanfaat bagi instansi pembina/pengguna
sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan, perbaikan
implementasi tahun berikutnya, dan sebagai bagian dari proses
penjaminan mutu pendidikan. Evaluasi implementasi PKKPS
dilakukan melalui pemantauan oleh lembaga-lembaga terkait.
Pemantauan dapat dilakukan secara terus menerus, berkala,
dan/atau sewaktu-waktu pada saat sebelum, sedang berjalan,
dan/atau setelah PKKPS berjalan. Pihak yang memiliki
kewenangan untuk mengevaluasi PKKPS sebagai berikut:
1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan evaluasi
terhadap implementasi PKKPS secara nasional, dengan
sasaran yang dievaluasi adalah Dinas Pendidikan, dan
Pengawas Sekolah pembina, Kepala Sekolah (penilai), KPS
yang dinilai.
2) Dinas Pendidikan Provinsi melaksanakan evaluasi
implementasi PKKPS tingkat provinsi dengan sasaran yang
dievaluasi pengawas sekolah pembina dengan bidang
pengawasan Sekolah Khusus (SKh), bidang pengawasan
mata pelajaran/rumpun mata pelajaran pada SMA dan SMK,
kepala sekolah pada SKh, SMA, dan SMP, dan KPS pada
SKh, SMA, dan SMK
3) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melaksanakan evaluasi
implementasi PKKPS tingkat kabupaten/kota dengan sasaran
yang dievaluasi adalah pengawas sekolah pembina dengan
bidang pengawasan Taman kanak-Kanak (TK), bidang
pengawasan Sekolah dasar (SD), dan bidang pengawasan
mata pelajaran/rumpun mata pelajaran pada SMP, Kepala
Sekolah pada SD dan SMP, dan KPS pada SD dan SMP.

Prosedur evaluasi dalam rangka menjamin akuntabilitas


implementasi PKKPS dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1) Penyusunan Panduan Evaluasi PKKPS yang sekurang-
kurangnya memuat: (1) Pendahuluan yang meliputi latar
belakang, tujuan, sasaran, dan manfaat evaluas; (2)
Perangkat Evalusi; (3) Prosedur Evaluasi yang meliputi
persiapan, pelaksanaan, pengeolahan/analisis data hasil
evauasi, dan pelaporan; (4) Penutup.
2) Pelaksanaan evaluasi PKKPS
3) Pengolahan dan Analisis Data Hasil Evaluasi PKKPS
4) Penyusunan Laporan Hasil Evaluasi, yang sekurang-
kurangnya memuat: (1) Pendahuluan yang meliputi latar
belakang, tujuan, sasaran, dan manfaat evaluasi; (2)
Prosedur/Mekanisme Evaluasi, (3) Hasil Evaluasi; (4) Analisis
data hasil evaluasi; (4) Penutup yang meliputi kesimpulan dan
rekomendasi/ tindak lanjut.

b. Tindak Lanjut
Berdasarkan pelaksanaan, hasil, dan evaluasi PKKPS, KPS
memperoleh pengahargaan (reward), sanksi (punishment), dan
pembinaan.
1) Penghargaan
Penghargaan bagi KPS yang telah mencapai kinerja baik
dapat berupa promosi dan pengahargaan Angka Kredit
sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun
2014 Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya.
2) Hukuman
Hukuman bagi KPS yang kinerjanya belum mencapai
kategori Baik, secara tidak langsung dapat berupa:
a) Hukuman Disiplin Pegawai
Hukuman disiplin diberikan kepada pengawas sekolah
yang:
(1) Tidak menaati ketentuan masuk dan jam kerja
Ketentuan masuk kerja dan jam kerja adalah
ketentuan PNS (termasuk KPS) datang,
melaksanakan tugas, dan pulang sesuai ketentuan
jam kerja serta tidak berada di tempat umum bukan
karena dinas. Keterlambatan masuk kerja dan/pulang
cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7,5
(tujuh setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak
masuk kerja. Merujuk pada amanah PP 53/2010,
hukuman disiplin PNS (termasuk pengawas sekolah)
tertera pada Tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3 Hukuman Disiplin bagi PNS (termasuk


KPS) Tidak Masuk Kerja dan Tidak Menaati
Ketentuan Jam Kerja Tanpa Alasan

Jumlah
No Tidak Hadir Hukuman Disiplin
(hari kerja)
1. 5 Teguran Lisan
2. 6-10 Teguran tertulis
3. 11-15 Pernyataan Tidak Puas secara
tertulis
4. 16-20 Penundaan gaji Berkala satu
tahun
5. 21-25 Penundaan Kenaiakan Pangkat
satu tahuan
6. 26-30 Penurunan Pangkat Setingkat
lebih rendah 1 (satu) tahun
7. 31-35 Penurunan Pangkat Setingkat
Lebih Rendah 3 (tiga) tahun
8. 36-40 Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat
lebih rendah
9. 41-45 Pembebasan dari Jabatan bagi
PNS
10. ≥ 46 Pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau
pemberhentian dengan tidak
hormat

(2) Tidak menaati Capaian SKP Minimal


PNS (termasuk KPS) yang tidak menaati capaian
SKP diberikan sanksi berupa hukuman disipliin
sedang atau berat. Ketentuan tersebut tertera
pada Tabel 2.4 berikut.

Tabel 2.4 Sanksi bagi PNS (termasuk KPS)


Tidak Memenuhi Capaian SKP Minimal

Capaian
No. Sanksi
SKP (%)
1. 25% s.d. Hukuman  Penundaan
50% Disiplin kenaikan gaji
Sedang berkala selama 1
(satu) tahun
 Penundaan
kenaikan pangkat
selama 1 (satu)
tahun
 Penurunan
pangkat setingkat
lebih rendah
selama 1 (satu)
tahun
2. Kurang Hukuman  Penurunan
dari Disiplin pangkat setingkat
25% Berat lebih rendah
selama 3 (tiga)
tahun.
 Pemindahan
dalam rangka
penurunan
pangkat setingkat
lebih rendah.
 Pembebasan dari
jabatan.
 Pembehentian
dengan hormat
tidak atas
permintaan sendiri
sebagai PNS
 Pemberhentian
tidak dengan
hormat sebagai
PNS

3) Pembinaan
Tindak lanjut yang tidak kalah penting dibanding
penghargaan dan hukuman adalah pembinaan.
Berdasarkan evaluasi hasil PKKPS, instansi
pembina/pengguna berkewajiban melakukan pembinaan
dengan tujuan meningkatkan kompetensi KPS yang akan
berdampak pada peningkatan kinerja KPS. Pembinaan
dapat berupa bimbingan teknis, FGD, memfasilitasi wadah
pengembangan dan peningatan profesi KPS, dan
sebagainya.

C. Tugas Pihak Terkait Dalam PKKPS


1. Tugas Kepala Perpustakaan Sekolah
Tugas kepala perpustakaan sekolah dalam PKKPS sebagai berikut:
a. Menginventarisasi dokumen bukti (satuan hasil) pelaksanaan
tugas kepala perpustakaan sekolah
b. Melakukan evaluasi diri

2. Tugas Kepala Sekolah


Tugas kepala sekolah dalam PKKPS sebagai berikut:
a. Memberikan pengenalan dan pendalaman tentang PKKPS
kepada kepala perpustakaan sekolah
b. Melaksanakan PKKPS
c. Mengolah nilai kinerja kepala perpustakaan sekolah pada
aplikasi PKKPS
d. Melaporkan Hasil PKKPS kepada Kepala Dinas Pendidikan
e. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil PKKPS dengan
melaksanakn pembinaan, pembimbingan, dan pelatihan
professional kepala perpustakaan sekolah.
3. Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi/Kabupaten/Kota
Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi/Kabupaten/Kota dalam PKKPS sebagai berikut:
a. Koordinasi dengan Kemdikbud terkait kebijakan PKKPS.
b. Sosialisasi Kebijakan PKKPS.
c. Bimbingan Teknis PKKPS.
d. Koordinasi dengan Kemdikbud terkait penguatan kompetensi
kepala sekolah dalam PKKPS

4. Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam PKKPS
sebagai berikut:
a. Menyusun bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan
kebijakan tentang PKKPS;
b. Menyusun Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK)
berkaitan dengan PKKPS,
c. Menyusun Perangkat PKKPS pendidikan dasar dan menengah
dengan moda online dan offline dan.
d. Bimbingan Teknis PKKPS
e. Supervisi PKKPS Pendidikan anak Usia Dini jalur Pendidikan
Formal, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah dalam
bentuk pendampingan, Diskusi Kelompok Terpumpun, dan lain-
lain).
BAB VI
PENILAIAN KINERJA KEPALA LABORATORIUM SEKOLAH

A. Konsep Penilaian Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah


1. Pengertian
Penilaian Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah (PKKLS) adalah
penilaian setiap butir kegiatan yang menjadi beban kerja, tugas dan
fungsi kepala laboratorium sekolah (KLS).

2. Tujuan
PKKLS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan KLS yang
didasarkan pada sistem prestasi dan sistem karier.

3. Prinsip
PKKLS dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut:
a. Objektif adalah penilaian terhadap pencapaian prestasi kerja sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh
pandangan atau penilaian subjektif pribadi dari pejabat penilai.
b. Terukur adalah penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara
kuantitatif dan kualitatif.
c. Akuntabel adalah seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang.
d. Partisipatif adalah seluruh proses penilaian prestasi kerja dengan
melibatkan secara aktif antara pejabat penilai dengan tenaga
laboratorium yang dinilai.
e. Transparan adalah seluruh proses dan hasil penilaian pretasi kerja
bersifat terbuka dan tidak bersifat rahasia.

4. Penilai
Penilai kinerja KLS adalah atasan langsung seperti tertera pada Tabel
6.1 berikut.

Tabel 6.1 Penilai Kinerja Tenaga Laboratorium Sekolah

Tenaga Peniai Delegasi Penilai


Laboratorium
Kepala Kepala Tim Penilai dan/atau pihak yang
Laboratorium Sekolah ditunjuk tingkat sekolah

Teknisi Kepala Tim Penilai dan/atau pihak yang


Laboratorium ditunjuk tingkat sekolah
Sekolah

Laboran Kepala Tim Penilai dan/atau pihak yang


Laboratorium ditunjuk tingkat sekolah
Sekolah
Pranata Kepala Tim Penilai dan/atau pihak yang
Laboratitum Laboratorium ditunjuk tingkat sekolah
Pendidikan Sekolah
(PLP)

5. Komponen, Sub-Komponen, dan Indikator Penilaian


Komponen penilaian kinerja KLS meliputi capaian SKP, Perilaku Kerja,
dan Kehadiran. Secara rinci diuraikan sebagai berikut:
a. Capaian SKP
Capaian SKP KLS meliput sub-komponen:
1) Pelaksanaan tugas jabatan yang menjadi beban kerjanya
meliputi:
a) Tugas manajerial dan/atau adminsitratif
b) Tugas profesional
2) Pelaksanaan Pengembangan Profesi
Pelaksanaan pengembangan profesi tenaga laboratorium
meliputi penbuatan karya tulis ilmiah di bidang pengelolaan
laboratorium, penerjemahan Buku atau Pustaka lain di bidang
pengelolaan laboratorium, penyusunan satandar atau pedoman
pengelolaaan laboratorium, penemuan teknologi tepat guna di
bidang pengelolaan laboratorium, dan mengikuti kegiatan
pendidikan Profesi PLP (Sertiikat Profesi)

b. Perilaku Kerja
Penilaian perilaku kerja meliputi Sub-Komponen orientasi layanan,
integritas, komitmen, disiplin, dan kerja sama, dengan deskripsi
setiap Sub-Komponen sebagai berikut:
1) orientasi pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja KLS
dalam memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani
antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja
terkait, dan/atau instansi lain.
2) Integritas adalah kemampuan KLS untuk bertindak sesuai
dengan nilai, norma dan etika dalam organisasi.
3) Komitmen adalah kemauan dan kemampuan KLS untuk
menyelaraskan sikap dan tindakan tenaga laboratorium untuk
mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan
kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri, seseorang,
dan/atau golongan.
4) Disiplin adalah kesanggupan KLS untuk menaati kewajiban
dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang
apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
5) kerja sama adalah kemauan dan kemampuan KLS untuk
bekerja sama dengan rekan sekerja, atasan, bawahan dalam
unit kerjanya serta instansi lain dalam menyelesaikan suatu
tugas dan tanggung jawab yang ditentukan, sehingga mencapai
daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

Komponen penilaian perilaku kerja ini dinilai dan diukur oleh Kepala
Sekolah dan responden sekurang-kurangnya:
1) tiga orang guru
2) sepuluh peserta didik,
3) satu tenaga administrasi sekolah, dan
4) satu orang tenaga perpustakaan sekolah.

c. Kehadiran Kepala Laboratorium Sekolah


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil, dalam Pasal 3 Angka 3 dinyatakan
bahwa setiap Pegawai Negeri Sipil (termasuk KLS) wajib masuk kerja
dan mentaati ketentuan jam kerja. Hal ini dipertegas dalam penjelasan
PP tesebut yang dimaksud dengan masuk kerja dan menaati
ketentuan jam kerja adalah setiap KLS datang, melaksanakan tugas,
dan pulang sesuai ketentuan jam kerja serta tidak berada di tempat
umum bukan karena dinas. Apabila berhalangan hadir, wajib memberi
tahu kepada pejabat yang berwenang. Keterlambatan masuk kerja
dan/pulang cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7,5 (tujuh
setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk kerja. Sub-
Komponen dan indikator penilaian untuk setiap komponen kehadiran
tertera pada Tabel 6.2 berikut
Tabel 6.2 Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah

Komponen dan
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub-Komponen
I Capaian SKP
A. Pelaksanaan 1. Kepala laboratorium a. Kepala laboratorium  Dokumen pengembangan
tugas jabatan merencanakan kegiatan dan merencanakan kegiatan kegiatan
berdasarkan pengembangan laboratorium sekolah laboratorium/bengkel,
untuk setiap laboratorium sekolah
dibuat berdasarkan
beban kerja
tenaga jurusan/program keahlian
laboratorium  Dokumen program rencana
kerja tahunan pengelolaan
laboratorium/bengkel,
dibuat berdasarkan
jurusan/program keahlian
 Dokumen
Prosedur,Instruksi Kerja
dan Formulir, dibuat
berdasarkan
jurusan/program keahlian
 Dokumen rencana
pengembangan mutu
layanan
laboratorium/bengkel,
dibuat berdasarkan
Komponen dan
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub-Komponen
jurusan/program keahlian
 Dokumen program
perawatan peralatan dan
bahan di
2. Kepala Laboratorium laboratorium/bengkel
mengelola kegiatan a. Menyusuan jadwal dan  Dokumen jadwal dan
laboratorium rencana koordinasi rencana koordinasi
sekolah/madrasah kegiatan laboratorium, kegiatan laboratorium,
dibuat berdasarkan dibuat berdasarkan jurusan
jurusan program keahlian. program keahlian.
 Dokumen pelaksanaan
koordinasi laboratorium
b. Melaksankan pemantauan Ada dokumen pelaksanaan
dan evaluasi kegiatan dan laporan hasil pematauan
laboratorium , dibuat dan evaluasi kegiatan
laboratorium, dibuat
berdasarkan
berdasarkan
jurusan/program keadilan. jurusan/program keahlian

c. Melaksankan pemantauan  Dokumen pelkasanaan dan


dan evaluasi kegiatan laporan hasil pemantauan
laboratorium , dibuat dan evaluasi kegiatan
laboratorium , dibuat
berdasarkan
berdasarkan
jurusan/program keadilan jurusan/program keadilan
Komponen dan
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub-Komponen

d. Melaksanakan kegiatan  Dokumen laporan kegiatan


laboratorium, dibuat laboratorium, dibuat
berdasarkan berdasarkan
jurusan/program keahlian jurusan/program keahlian
3. Kepala laboratorium a. Kepala laboratorium  Dokumen rincian tugas
membagi tugas teknisi dan membagi tugas teknisi teknisi dan laboran, dibuat
laboran laboratorium dan atau laboran berdasarkan
sekolah
laboratorium sekolah jurusan/program keahlian
 Dokumen jadwal kerja
teknisi dan laboran, dibuat
berdasarkan
jurusan/program keahlian
 dokumen laporan
pelaksanaan supervisi
terhadap teknisi dan
laboran
 Dokumen laporan
pelaksanaan supervisi
terhadap teknisi dan
laboran
4. Kepala laboratorium a. Kepala laboratorium  Dokumen laporan hasil
memantau sarana dan memantau sarana pemantauan bahan, dibuat
prasarana laboratorium laboratorium sekolah berdasarkan klasifikasi
Komponen dan
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub-Komponen
sekolah bahan umum dan khusus
 Dokumen laporan hasil
pemantauan alat, dibuat
berdasarkan kategori alat
(3,2 atau 1)

b. Kepala laboratorium  Dokumen laporan bulanan


memantau prasarana dan tahunan tentang
laboratorium sekolah kondisi dan pemanfaatan
laboratorium
5. Kepala laboratorium a. Kepala laboratorium  Dokumen hasil evaluasi dan
mengevaluasi kinerja teknisi mengevaluasi kinerja penilaian kinerja teknisi dan
dan laboran serta kegiatan teknisi dan atau laboran atau laboran, dibuat
laboratorium sekolah
laboratorium sekolah berdasarkan
jurusan/program keahlian

b. Kepala laboratorium  Dokumen hasil evaluasi dan


mengevaluasi kegiatan penilaian dan evaluasi
laboratorium sekolah kegiatan laboratorium,
dibuat berdasarkan
jurusan/program keahlian
6. Kepala laboratorium a. Kepala laboratorium  Dokumen rencana
menerapkan gagasan, teori, menerapkan gagasan, menerapkan gagasan
dan prinsip kegiatan teori, pengelolaan dalam pengembangan
Komponen dan
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub-Komponen
laboratorium sekolah laboratorium
b. Kepala laboratorium  Dokumen makalah hasil
menerapkan prinsip penerapan (best practice)
kegiatan laboratorium
sekolah
7. Kepala laboratorium Kepala laboratorium  Dokumen rencana
memanfaatkan laboratorium memanfaatkan laboratorium kegiatan laboratorium
untuk kepentingan pendidikan untuk kepentingan untuk pendidikan
dan penelitian di sekolah
pendidikan dan penelitian di (pratikum), dibuat
sekolah berdasarkan
jurusan/program keahlian
 Dokumen rencana
kegiatan laboratorium
untuk penelitian
 Dokumen hasil
pelaksanaan laboratorium
untuk pendidikan
(praktikum)
 Dokumen hasil
pelaksanaan laboratorium
untuk penelitian
 Dokumen hasil publikasi
karya tulis ilmiah dalam
Komponen dan
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub-Komponen
pengelolaan laboratorium

8. Kepala laboratorium menjaga Kepala laboratorium  Dokumen hasil penerapan


kesehatan dan keselamatan menjaga kesehatan dan K3 dalam pengelolaan
kerja di laboratorium sekolah keselamatan kerja di laboratorium
 Dokumen hasil penerapan
laboratorium sekolah
dan pemantauan
penanganan bahan
berbahaya dan beracun dan
limbah dalam pengelolaan
laboratorium
B. Pengembangan Melaksanakan Pengembangan a. Membat Karya Ilmiah di  Karya Ilmiah di Bidang
Profesi Profesi Bidang pengelolaan pengelolaan labratoriu
labratoriu  Dokumen hasil publikasi
karya tulis ilmiah dalam
pengelolaan laboratorium
b. Menerjemahkan Buku  Buku Terjemahan dan
dan Pustaka Lainnya di Pustaka Terjemahan
Bidang Pengelolaan Lainnya di Bidang
laboratorium Pengelolaan laboratorium
c. Menyusun Standar atau  Pedoman Pengelolaan
Pedoman Pengelolaan Laboratorium
Laboratorium
d. Menemukan Teknologi  Karya Teknologi tepat guna
Komponen dan
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub-Komponen
tepat guna guna di guna di bidang pengelolaan
bidang pengelolaan laboratorium
laboratorium
e. Mengikuti pendidikan  Sertifikat Profesi Kepala
profesi Laboratorium atau llaboran

II Perilaku Kerja
A. Orientasi Sikap dan perilaku kerja Kepala a. sikap sopan Kepala Catatan Hasil Pengamatan dan
Pelayanan Laboratorium Sekolah dalam Laboratorium Sekolah dalam Pemantauan Sikap dan Perilaku
memberikan pelayanan terbaik memberikan pelayanan dengan format tertera pada
kepada yang dilayani antara lain terbaik kepada pesera didik Lampiran 1 Pedoman ini.
meliputi masyarakat, atasan, rekan b. sikap sopan Kepala
sekerja, unit kerja terkait, dan/atau Laboratorium Sekolah dalam
instansi lain memberikan pelayanan
terbaik kepada guru.
c. sikap sopan Kepala
Laboratorium Sekolah dalam
memberikan pelayanan
terbaik kepada sesame
tenaga laboratorium
sekolah.
d. sikap sopan Kepala
Laboratorium Sekolah
sekolah dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada
Komponen dan
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub-Komponen
kepala sekolah.
e. sikap sopan Kepala
Laboratorium Sekolah dalam
memberikan pelayanan
terbaik kepada Pengawas
Sekolah Pembina.
f. Sikap sopan Kepala
Laboratorium Sekolah dalam
memberika pelayanan
terbaik kepada
pejabat/pelaksana di Dinas
Pendidikan.
B. Integritas Kemampuan Kepala Laboratorium a. Kemampuan Kepala Catatan Hasil Pengamatan dan
Sekolah untuk bertindak sesuai Laboratorium Sekolah untuk Pemantauan Sikap dan Perilaku
dengan nilai, norma dan etika dalam bertindak sesuai dengan nilai dengan format tertera pada
organisasi. dalam organisasi. Lampiran 1 Pedoman ini.
b. Kemampuan Kepala
Laboratorium Sekolah untuk
bertindak sesuai dengan
norma dalam organisasi.
c. Kemampuan Kepala
Laboratorium Sekolah untuk
bertindak sesuai dengan
etika dalam organisasi.
C. Komitmen Kemauan dan kemampuan Kepala a. Kepala Laboratorium Catatan Hasil Pengamatan dan
Laboratorium Sekolah untuk Sekolah menegakkan Pemantauan Sikap dan Perilaku
Komponen dan
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub-Komponen
menyelaraskan sikap dan tindakan ideologi Pancasila, dengan format tertera pada
pengawas sekolah untuk UUD/45, dan Bineka Lampiran 1 Pedoman ini.
mewujudkan tujuan organisasi Tunggal Ika, dan rencana
dengan mengutamakan kepentingan Pemerintah
dinas daripada kepentingan diri b. Kepala Laboratorium
sendiri, seseorang, dan/atau Sekolah mengutamakan
golongan. Kepentingan kedinasan
daripada kepentingan
pribadi dan/atau golongan.
c. Kepala Laboratorium
Sekolah berdaya dan
berhasil guna dalam
menjalankan tugas pokok
dan tanggungjawabnya
D. Disiplin Kesanggupan Kepala Laboratorium a. Kepala Laboratorium Catatan Hasil Pengamatan dan
Sekolah sekolah untuk menaati Sekolah menaati ketentuan Pemantauan Sikap dan Perilaku
kewajiban dan menghindari peraturan perundang- dengan format tertera pada
larangan yang ditentukan dalam undangan dalam Lampiran 1 Pedoman ini.
peraturan perundang-undangan melaksanakan tugas
dan/atau peraturan kedinasan yang b. Kepala Laboratorium
apabila tidak ditaati atau dilanggar Sekolah mentatati ketentuan
dijatuhi hukuman disiplin. jam kerja
Kepala Laboratorium Sekolah
c. menyimpan dan/atau
memelihara barang milik
negara yang dipercayakan
Komponen dan
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub-Komponen
kepada Kepala
Perpustakaan Sekolah
E. Kerja sama Kemauan dan kemampuan Kepala a. Kepala Laboratorium Catatan Hasil Pengamatan dan
Laboratorium Sekolah untuk bekerja Sekolah mampu bekerja Pemantauan Sikap dan Perilaku
sama dengan rekan sekerja, atasan, sama dengan peserta didik. dengan format tertera pada
bawahan dalam unit kerjanya serta g. Kepala Laboratorium Lampiran 1 Pedoman ini.
instansi lain dalam menyelesaikan Sekolah mampu bekerja
suatu tugas dan tanggung jawab sama dengan guru.
yang ditentukan, sehingga mencapai h. Kepala Laboratorium
daya guna dan hasil guna yang Sekolah mampu bekerja
sebesar-besarnya. sama dengan tenaga
perpustakaan sekolah
lainnya.
i. Kepala Laboratorium
Sekolah mampu bekerja
sama dengan Kepala
Sekolah.
j. Kepala Laboratorium
Sekolah mampu bekerja
sama dengan pengawas
Sekolah Pembina.
k. Kepala Laboratorium
Sekolah mampu
bekerjasama dengan
pejabat atau pelaksanan
Dinas Pendidikan
Komponen dan
No. Indikator Penilaian Butir Penilaian Bukti Fisik
Sub-Komponen
III Kehadiran Memenuhi nilai kehadiran minimal d. Memenuhi jumlah minimal  Data Kehadiran KLS per
yang dipersyaratkan. hari kerja setiap tahun minggu.
NIlai Kehadiran: e. Memenuhi ketepatan waktu  Data Kehadiran KLS per

( x46+ y ) ×100 %
datang pada hari kerja bulan
NKh=100 %−
f. Memenuhi ketepatan waktu  Rekap Data Kehadiran KLS
pulang. per Tahun
Untuk penilaian kinerja Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dihitung
berdasarkan angka kridit yang diperoleh dari pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi sesuai jabatan yang diduduki. Tugas dan fungsi PLP serta tatacara
penghitungan angka kredit PLP diatur dalam Permenpan & RB Nomor 03
tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan
dan Angka Kreditnya serta SKB Kepala BKN dan Mendiknas Nomor 02 tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya.

Berdasarkan komponen, sub-komponen, dan indikator penilaian


dikembangkan instrumen PKKLS untuk jenjang SMP, SMA, dan SMK yang
tertera pada lampiran Pedoman ini
B. Prosedur Penilaian Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah

Prosedur PKKLS dilakukan dengan langkah-langkah: (1)


persiapan, (2) pelaksanaan, (3) pengolahan nilai, (4) pelaporan; (5)
Evaluasi dan Tindak Lanjut. Langkah-langkah tersebut digambarkan
sebagai berikut:

Pengolahan Evaluasi dan


Persiapan Pelaksanaan Pelaporan
Nilai Tindak Lanjut

Pengolahan
Pengumpulan
Persiapan dan Nilai Capaian
data dan fakta
penetapan
penilaian oleh
SKP online Evaluasi
Penilai
penilai
Pengolahan
Nilai Perilaku
Kerja
Pengumpulan
Pemahaman Tindak
data dan fakta
Perangkat offline
penilaian
penilaian oleh Pengolahan Lanjut
responden Nilai Kehadiran

Gambar 6.1 Prosedur Penilaian Kepala Laboratorium Sekolah

1. Persiapan
Penilai KLS adalah atasan langsung yaitu Kepala Sekolah. Kegiatan-
kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah kepala sekolah
memberikan pengenalan dan pendalaman tentang PKKLS berupa
pemberian informasi tentang komponen, sub-komponen, indikator,
instrumen, prosedur, dan waktu penilaian KLS .

2. Pelaksanaan
PKKLS dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data dan fakta perilaku kerja sepanjang tahun melalui
pemantauan.
b. Mengumulkan data, fakta, informasi capaian SKP yang dilaksakan di
akhir tahun melalui evaluasi diri KLS dengan menggunakan formulir
PKKLS atau dengan menggunakan aplikasi moda offline.
c. Mengecekan bukti fisik hasil evaluasi diri KLS melalui pengamatan,
wawancara, dan studi dokumen oleh Kepala Sekolah sebagai penilai.
d. Merekap data kehadiran tenaga laboratorium selama setahun
e. Menetapkan Nilai Capaian SKP dan perilaku kerja pada akhir tahun.
f. Waktu penetapan nilai dilakukan pada setiap akhir tahun
g. Tempat penilaian dilakukan di sekolah

3. Pengolahan Nilai
Hasil pengumpulan data dan fakta kinerja KLS diolah dengan ketentuan
sebagai berikut.
a. Pengolahan Nilai Komponen 1: Capaian SKP
Nilai Komponen 1 (capaian SKP) dihitung dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Penghitungan Skor Butir penilaian
Nilai setiap butir penilaian kinerja KLS berdasarkan bukti fisik yang
teridentifikasi, dengan formula:

n
Skor Butir Penilaian= ×4
N

Keterangan:
n : jumlah bukti fisik teridentifikasi
N : jumlah bukti fisik maksimal

2) Penghitungan Nilai Capaian SKP


Nilai Capaian SKP merupakan kumulatif nilai setiap butir penilaian
dengan formula sebagai berikut:
x
Nilai Capaian SKP = ×100
X
Keterangan:
x: jumlah nilai yang diperoleh
X: jumlah nilai maksimum

b. Pengolahan Nilai Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja


Penetapan Nilai Perilaku Kerja KLS melalui langkah-langkah berikut:
1) Penetapan Skor setiap aspek dengan rentang 0-2
2) Penetapan Nilai Aspek Perilaku Kerja dengan formula:

n
Nilai Setiap Aspek Perilaku Kerja= ×100
N

Keterangan:
n : modus dari skor setiap aspek dari penilai dan responden (guru,
tenaga administrasi sekolah, tenaga perpustakaan sekolah, dan
peserta didik)
N : jumlah skor maksimal setiap aspek

3) Penentuan Nilai Perilaku Kerja


Nilai Perilaku Kerja KLS dihitung berdasarkan rerata setiap aspek
penilaian dengan formula sebagai berikut:
Nilai Perilaku Kerja=
∑ (n 1+n 2+n 3+n 4+n 5)
5

Keterangan:
n1 : Nilai Aspek Orientasi Pelayanan
n2 : Nilai Aspek Integritas
n3 : Nilai Aspek Komitmen
n4 : Nilai Aspek Disiplin
n5 : Niai Aspek Kerja sama

c. Pengolahan dan Penghitungan Nilai Kehadiran (NKh)


Nilai Kehadiran KLS dihitung dengan menggunakan formula:

(x + y)
Nilai Kehadiran ( NKh )=100 %− ×100 %
46

Keterangan:
NKh : Nilai Kehadiran KLS
100% : Persentase maksimal kehadiran
x : Jumlah hari tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan
y : Jumlah hari tidak masuk kerja berdasarkan konversi
kumulatif lambat datang dan cepat pulang dibagi 7,5.
46 : Angka ketetapan berdasarkan jumlah hari tidak masuk kerja
yang menyebabkan pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau pemberhentian dengan tidak hormat

d. Penghitungan Nilai Akhir


Nilai Akhir PKKLS atau disebut Nilai Kinerja Kepala Laboratorium Sekolah
(NKKLS) dihitung dengan menggunakan formula:

NKKLS=( 60 % Komponen 1+ 40 % Komponen 2 ) × NKh

Keterangan:
NKKKLS: Nilai Kinerja Kepala Laboratorium Kepala Sekolah
Komponen 1: Nilai Capaian SKP
Komponen 2: Nilai Perilaku Kerja
NKh : Nilai Kehadiran

Keterangan:
Instrumen dan pengolahan nilai hasil penilaian kinerja KLS menggunakan
aplikasi PKKLS dengan moda online maupun offline, sehingga dalam
pengolahan nilai, Kepala Sekolah sebagai Penilai melakukan langkah-
langkah sebagai beriku:
a. Mengidentifikasi dan menyiapkan data capaian SKP, data perilaku kerja
sebagai hasil pemantauan perilaku kerja, dan data kehadiran tenaga
laboratorium, serta hasil evaluasi diri KLS
b. Mengolah Nilai dengan langkah:
1) Buka laman PKKLS.tendikdikdasmen.net
2) Klik registrasi atau log in
3) Menetapkan skor untuk setiap butir penilaian berdasarkan bukti
teridentifikasi dengan cara:
a) Klik pada bottom pilihan pada aplikasi untuk setiap butir
penilaian berdasarkan data dan bukti hasil pengamatan dan
pemantauan;
b) Menginput data yang dibutuhkan sesuai dengan butir
penilaian

3. Pelaporan
Hasil PKKLS dilaporkan oleh kepala sekolah dengan format Laporan
NKKLS sebagaimana terlampir pada pedoman ini

4. Evaluasi, dan Tindak Lanjut


a. Evaluasi
Evaluasi PKKLS merupakan salah satu fungsi manajemen dari
instansi Pembina/pengguna KLS. Komponen yang dievauasi meliputi
perangkat, prosedur, hasil, dan dampak PKKLS. Evaluasi PKKLS
bertujuan untuk mengetahui ketercapaian tujuan, kesesuaian
pelaksanaan dengan perangkat dan prosedur yang telah ditetapkan,
dan dampak dari PKKLS yang telah dilaksanakan. Evaluasi PKKLS
bermanfaat bagi instansi pembina/pengguna sebagai bahan masukan
untuk menentukan kebijakan, perbaikan implementasi tahun
berikutnya, dan sebagai bagian dari proses penjaminan mutu
pendidikan. Evaluasi implementasi PKKLS dilakukan melalui
pemantauan oleh lembaga-lembaga terkait. Pemantauan dapat
dilakukan secara terus menerus, berkala, dan/atau sewaktu-waktu
pada saat sebelum, sedang berjalan, dan/atau setelah PKPLS
berjalan. Pihak yang memiliki kewenangan untuk mengevaluasi
PKPLS sebagai berikut:
1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan evaluasi
terhadap implementasi PKPLS secara nasional, dengan sasaran
yang dievaluasi adalah Dinas Pendidikan, Korwas, dan
Pengawas Sekolah yang dinilai.
2) Dinas Pendidikan Provinsi melaksanakan evaluasi implementasi
PKKLS tingkat provinsi dengan sasaran yang dievaluasi adalah
pengawas sekolah pembina dengan bidang pengawasan
Sekolah Khusus (SKh), bidang pengawasan mata
pelajaran/rumpun mata pelajaran pada SMA dan SMK, kepala
sekolah (penilai), Kepala Laboratorium SKh, SMA, dan SMK
yang dinilai
3) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melaksanakan evaluasi
implementasi PKKLS tingkat kabupaten/kota dengan sasaran
yang dievaluasi adalah pengawas sekolah dengan bidang
pengawasan Taman kanak-Kanak (TK), bidang pengawasan
Sekolah dasar (SD), dan bidang pengawasan mata
pelajaran/rumpun mata pelajaran pada SMP, Kepala SD dan
SMP, dan KLS yang dinilai.

Prosedur evaluasi dalam rangka menjamin akuntabilitas


implementasi PKKLS dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1) Menyusun Panduan Evaluasi PKKLS yang sekurang-
kurangnya memuat: (1) Pendahuluan yang meliputi latar
belakang, tujuan, sasaran, dan manfaat evaluas; (2)
Perangkat Evalusi; (3) Prosedur Evaluasi yang meliputi
persiapan, pelaksanaan, pengeolahan/analisis data hasil
evauasi, dan pelaporan; (4) Penutup.
2) Melaksanakan evaluasi PKKLS
3) Mengolah dan menganalisis Data Hasil Evaluasi PKKLS
4) Menyusun Laporan Hasil Evaluasi, yang sekurang-kurangnya
memuat: (1) Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan,
sasaran, dan manfaat evaluasi; (2) Prosedur/Mekanisme
Evaluasi, (3) Hasil Evaluasi; (4) Analisis data hasil evaluasi;
(4) (4) Penutup yang meliputi kesimpulan dan rekomendasi/
tindak lanjut.

b. Tindak Lanjut
Berdasarkan pelaksanaan, hasil, dan evaluasi PKKLS, KLS
memperoleh pengahargaan (reward), sanksi (punishment), dan
pembinaan.
1) Penghargaan
Penghargaan bagi KLS yang telah mencapai kinerja baik dapat
berupa promosi dan pengahargaan Angka Kredit .
2) Hukuman
Hukuman bagi KLS yang kinerjanya belum mencapai kategori
Baik, secara tidak langsung dapat berupa:
a) Hukuman Disiplin Pegawai
Hukuman disiplin diberikan kepada KLS yang:
(1) Tidak menaati ketentuan masuk dan jam kerja
Ketentuan masuk kerja dan jam kerja adalah ketentuan
KLS datang, melaksanakan tugas, dan pulang sesuai
ketentuan jam kerja serta tidak berada di tempat umum
bukan karena dinas. Keterlambatan masuk kerja
dan/pulang cepat dihitung secara kumulatif dan
dikonversi 7,5 (tujuh setengah) jam sama dengan 1
(satu) hari tidak masuk kerja. Merujuk pada amanah PP
53/2010, hukuman disiplin PNS (termasuk KLS) tertera
pada Tabel 6.3 berikut.

Tabel 6.3 Hukuman Disiplin bagi PNS


(termasuk KLS) Tidak Masuk Kerja dan Tidak
Menaati Ketentuan Jam Kerja Tanpa Alasan

Jumlah
No Tidak Hadir Hukuman Disiplin
(hari kerja)
1. 5 Teguran Lisan
2. 6-10 Teguran tertulis
3. 11-15 Pernyataan Tidak Puas secara
tertulis
4. 16-20 Penundaan gaji Berkala satu
tahun
5. 21-25 Penundaan Kenaiakan Pangkat
satu tahuan
6. 26-30 Penurunan Pangkat Setingkat
lebih rendah 1 (satu) tahun
7. 31-35 Penurunan Pangkat Setingkat
Lebih Rendah 3 (tiga) tahun
8. 36-40 Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih
rendah
9. 41-45 Pembebasan dari Jabatan bagi
PNS
10. ≥ 46 Pemberhentian dengan hormat
atas permintaan sendiri atau
pemberhentian dengan tidak
hormat

(2) Tidak menaati Capaian SKP Minimal


PNS (termasuk KLS) yang tidak menaati capaian SKP
diberikan sanksi berupa hukuman disipliin sedang atau
berat. Ketentuan tersebut tertera pada Tabel 6.4 berikut.

Tabel 6.4 Sanksi bagi PNS (termasuk KLS)


Tidak Memenuhi Capaian SKP Minimal
Capaian
No. Sanksi
SKP (%)
1. 25% s.d. Hukuman  Penundaan
50% Disiplin kenaikan gaji
Sedang berkala selama 1
(satu) tahun
 Penundaan
kenaikan pangkat
selama 1 (satu)
tahun
 Penurunan
pangkat setingkat
lebih rendah
selama 1 (satu)
tahun
2. Kurang Hukuman  Penurunan pangkat
dari 25% Disiplin setingkat lebih
Berat rendah selama 3
(tiga) tahun.
 Pemindahan dalam
rangka penurunan
pangkat setingkat
lebih rendah.
 Pembebasan dari
jabatan.
 Pembehentian
dengan hormat
tidak atas
permintaan sendiri
sebagai PNS
 Pemberhentian
tidak dengan
hormat sebagai
PNS

3) Pembinaan
Tindak lanjut yang tidak kalah penting dibanding
penghargaan dan hukuman adalah pembinaan. Berdasarkan
evaluasi hasil PKKLS, instansi pembina/pengguna
berkewajiban melakukan pembinaan dengan tujuan
meningkatkan kompetensi KLS yang akan berdampak pada
peningkatan kinerja KLS. Pembinaan dapat berupa
bimbingan teknis, FGD, memfasilitasi wadah pengembangan
dan peningatan profesi pengawas sekolah, dan sebagainya.

C. Tugas Pihak Terkait dalam PKKLS


1. Tugas KLS yang dinilai
Tugas KLS dalam PKKLS sebagai berikut:
a. Menginventarisasi dokumen bukti (satuan hasil) pelaksanaan
tugas KLS
b. Melakukan evaluasi diri
c. Kooperatif dengan penilai

2. Tugas Kepala Sekolah


Tugas kepala sekolah dalam PKKLS sebagai berikut:
a. Memberikan pengenalan dan pendalaman tentang PKKLS kepada
kepala laboratorium
b. Melaksanakan PKKLS kepada kepala laboratorium
c. Mengolah hasil penilaian KLS
d. Menetapkan Nilai Kinerja KLS .
e. Melaporkan Hasil PKKLS
f. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil PKKLS dengan
melaksanakan pembinaan, pembimbingan, dan pelatihan
professional kepada kepala laboratorium.

3. Tugas Pengawas Sekolah


Tugas Pengawas sekolah dalam PKKLS sebagai berikut:
a. Memberikan pengenalan dan pendalaman tentang penilaian
kinerja kepada kepala sekolah sebagai penilai dan KLS yang
dinilai
b. Memberikan pembinaan, pembimbingan, dan pelatihan
professional kepada kepala sekolah dan KLS, serta tenaga
laboratorium lainnya.

4. Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan


Provinsi/Kabupaten/Kota
Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi/Kabupaten/Kota dalam PKKLS sebagai berikut.
a. Melaksanakan koordinasi dengan Kemdikbud terkait kebijakan
PKKLS.
b. Melaksanakan Sosialisasi Kebijakan PKKLS.
c. Melaksanakan Bimbingan Teknis PKKLS.
d. Melaksanakan Koordinasi dengan Kemdikbud terkait penguatan
kompetensi pengawas sekolah, kepala sekolah, dan KLS dalam
PKKLS

5. Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam PKKLS
sebagai berikut.
a. Menyusun bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan
kebijakan tentang PKKLS;
b. Menyusun Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) sekaitan
PKKLS,
c. Menyusun Perangkat PKKLS pendidikan dasar dan menengah
dengan moda online danoffline dan.
d. Melaksanakan Bimbingan Teknis kepada pemgawas sekolah,
kepala sekolah, KLS, dan tenaga laboratorium lain tentang PKKLS
e. Melaksanakan supervisi PKKLS Pendidikan Anak Usia Dini Jalur
Pendidikan Formal, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
dalam bentuk pendampingan, FGD, dan bentuk lainnya)
BAB VII
PENUTUP

Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri


dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tenaga
kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidikan pada satuan pendidikan. Tenaga kependidikan
meliputi pengelola satuan pendidikan, penilik, pamong belajar, pengawas,
peneliti, pengembang, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar.
Tenaga kependidikan selain pendidik mencakup pengelola satuan
pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, pengembang, tenaga
perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi sumber belajar, tenaga
administrasi, psikolog, pekerja sosial, terapis, tenaga kebersihan dan
keamanan, serta tenaga dengan sebutan lain yang bekerja pada satuan
pendidikan.
Tenaga kependididikan yang berada di bawah naungan Direktorat
Pembinaan Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral Guru dan Tenaga
Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan adalah :
Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Tenaga Administrasi Sekolah
(TAS), Tenaga Perpustakaan Sekolah dan Tenaga Laboratorium
Sekolah memiliki kompetensi dan tugas pokok yang diatur oleh Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam mengukur dan menilai pelaksanaan beban kerja atau tugas pokok
tenaga kependikan diperlukan penilaian kinerja tenaga kependidikan.
Penilaian Kinerja Tenaga kependidikan adalah penilaian setiap butir
kegiatan yang menjadi beban kerja atau tugas pokok tenaga
kependidikan yang bertujuan untuk menjamin objektivitas, keterukuran,
akuntabelitas, partisipatif dan transparansi.
Untuk memudahkan dan menyamakan persepsi konsep dan prosedur
penilaian tenaga kependidikan bagi semua pihak yang terkait, diperlukan
Pedoman Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan. Ruang lingkup
Pedoman Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan meliputi:
pendahuluan, Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah, Penialaian Kinerja
Kepala Sekolah, Penialaian Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah,
Penilaian Kinerja Tenaga Perpustakaan Sekolah, Penilaian Kinerja
Tenaga Laboratorium Sekolah.

Pedoman Kinerja Tenaga Kependidikan akan terlaksana secara efektif


apabila didukung oleh komitmen yang tinggi dari semua pihak terkait.
Masukan dari semua pihak kami nantikan untuk penyempurnaan
Pedoman Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan.

Anda mungkin juga menyukai