Disusun Oleh
1. YUNI ALDA
2. AHMAD MAHFUD KHOIRONI
Makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,
terimakasih yang sebesar-besarnya kami haturkan pada berbagai pihak yang ikut andil dalam
penyusunanan makalah. Selama proses penyusunan makalah, penulis mendapatkan bantuan
dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis berterimakasih kepada :
Penulis menyadari dalam makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dengan
kerendahan hati, penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya
makalah .
Penulis berharap semoga makalah dapat bermanfaat bagi semua pihak, aamiin
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………. 2
Daftar Isi……………………………………………………………………………….. 3
BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………………….. 4
A. Latar Belakang ……………………………………………………………..4
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………. 4
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………………...4
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………….. 4
A. Tentang Surat al-Baqarah ayat 155 ………….... ……………………………4
B. Surat al-Baqarah ayat 155 beserta terjemahannya …………………………...4
C. Isi Kandungan Surat al-Baqarah ayat 155 …..………………………………..5
D. Tafsir surah Al Baqarah 155 …………………………………….....................6
E. Perilaku orang yang tabah dan sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan seperti
yang terkandung dalam ayat …………………………………….....................7
F. Menerapkan Perilaku tabah dan sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan seperti
yang terkandung dalam ayat…………………………………….....................7
BAB 3 PENUTUPAN
A. Penutup …………………………………………………………………….8
B. Saran ………………………………………………………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
AL-Qur‟an adalah kitab suci agama Islam.Umat Islam percaya bahwa AL-Qur‟an
merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan untuk manusia, dan
bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.Melalui
pelantaraan malaikat Jibril dan sebagi wahyu pertama yang diterima Nabi SAW.
Al-Qur‟an memiliki multifungsi yang selalu cocok dengan fenomena kehidupan, hal ini
merupakan salah satu mukjizat yang dimiliki AL-Qur‟an. AL-Qur‟an diturunkan tidak
sekaligus, namun sedikit demi sedikit baik beberapa ayat ataupun langsung satu surat.
Dalam kehidupan kita tak lepas dari ujian dan cobaan yang harus kita jalani dan
hadapi dengan ikhlas. Ujian ini merupakan nikmat tersendiri, karena dengan mengetahuinya
kita dapat mempersiapkan diri untuk dapat menghadapi berbagai realira kehidupan . Ujian
diperlukan untuk kenaikan tingkat ujian itu sendiri,sedangkan yang buruk itu adalah
kegagalan menghadapinya.
Untuk itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang isi kandungan AL-Qur‟an
surat AL-Baqarrah ayat 155 tentang ujian dan cobaan yang diberikan Allah SWT kepada
hamba-hamba-Nya. Melalui ayat ini, manusia mendapat sebuah nikmat dan karunia yang
besar. Sebuah nikmat bahwa masih dapat mempersiapkan diri menghadapi cobaan apapun.
Karena dizaman sekarang ini banyak saudara-saudarakita yang telah lupa bahkan tidak
mengenal AL-Qur‟an dalam kehidupan nya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa isi kandungan AL-Qur‟an surat AL-Baqarrah ayat 155?
2. Bagaimana perilaku pengamalan isi kandungan AL-Qur‟an surah AL-Baqarrah
ayat155?
3. Bagaimana cara menerapkan pengamalan isi kandungan surat AL-Baqarrah ayat
155 dalam kehidupan sehari-hari?
4. Bagaimana cara menghadapi cobaan dan ujian dalam kehidupan?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui isi pokok kandungan suratal-Baqarah ayat 155.
2. Mengetahui bunyi suratal-Baqarah ayat 155 beserta artinya.
3. Mengetahui hikmah mempelajari suratal-Baqarah ayat 155.
BAB II
PEMBAHASAN
ِ س َوالثَّ َم َرا
ت ۗ َوبَ ِّش ِر الصَّا ِب ِرين ِ ُال َو ْاْلَ ْنف
ِ ص ِمنَ ْاْلَ ْم َو ِ ف َوا ْلج
ٍ ُوع َونَ ْق ِ َْولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم ِبش َْي ٍء ِمنَ ا ْل َخو
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.dan berilah kabar gembira kepada orang-orang
yang bersabar”. (QS. al-Baqarah: 155)
Ayat diatas mengandung makna bahwa Allah akan memberi ujian dan cobaan kepada
setiap hamba-Nya dengan berbagai macam bentuk diantaranya dengan rasa takut gelisah
hatinya, kelaparan yang merajalela, kekurangan bahan-bahan pokok dan kematian akibat
serangan wabah penyakit dan kekurangan buah-buahan akibat kekeringan. Dalam
menghadapi ujian dan cobaan seperti itu manusia dianjurkan untuk bersabar.
Menurut bahasa sabar artinya tabah, tahan uji atau tahan terhadap suatu cobaan.Sabar adalah
sikap perilaku mengendalikan diri dan hawa nafsu dalam segala kondisi, baik suka maupun
duka.Ketika kita mendapatn nikmat dan anugerah, kita harus bersabar agar tidak lupa diri
dan mengendalikan emosi.Apalagi ketika kita menerima bencana dan musibah, kita harus
bersabar agar tidak larut dalam kesedihan dan sikap putus asa.Sebab dengan bersabar segala
permasalahan dapat ditemukan jalan keluarnya.
Ayat diatas juga menjelaskan bahwa hidup didunia ini, setiap orang akan menerima ujian
dan cobaan dari Allah SWT. Dengan berbagai macam bentuknya. Allah akan menguji
seorang hamba-Nya dengan maksud dan tujuan tertentu. Ada yang diuji karena hendak
diangkat derajatnya, ada yang diuji karena teguranatas perbuatannya yang melampaui
batas,ada yang diuji oleh Allah sebagai bentuk azab yang teramat besar.Sesungguhnya dunia
adalah „darul-bala‟ (tempat ujian). Siapa yang tidak mendapat ujian atau musibah dalam
hartanya, akan diuji jasadnya. Siapa yang tidak diuji jasadnya akan diuji anak-anaknya.
Maka sudah merupakan sunnatullah bahwa setiap insan pastilah akan mendapatkan ujian dan
cobaan baik berupa keburukan atau kebaikan
Setelah yakin bahwa manusia tidak akan terhindar dari ditimpanya cobaan atau ujian, maka
kita harus siapkan diri untuk bisa bersikap sabar jika mendapati ujian keburukan. Dan
apabila ujian itu berupa kebaikan maka harus senantiasa siap untuk bersyukur.Sesungguhnya
kebenaran iman seseorang tidak akan tampak dengan jelas, kecuali ketika ia tertimpa suatu
musibah, maka saat itulah akan terlihat secara jelas perbedaan orang yang sabar dan orang
yang murka (terhadap musibah tersebut). Antara orang yang beriman dan orang yang ragu-
ragu.Karena ujian dan cobaan ini tidak bisa kita hindari maka yang harus diatur/diperhatikan
adalah bagaimana kondisi kita dalam menerima ujian.
Kondisi menerima ujian ada 2 macam, menerima dalam kondisi beriman dan menerima
dalam kondisi tidak beriman.inilah yang membedakan antara manusia satu dengan yang
lainnya. hamba yang menerima dalam kondisi beriman tentu saja melewati ujian dengan
baik, memohon bantuan kepada Allah SWT, dan mencari solusi sesuainya . sedangkan
hamba yang menerima ujian dalam kondisi tidak beriman menggunakan cara yang salah,
tidak berserah diri pada Allah, atau bahkan mencari jalan ke jalan yang salah.
Sebagai catatan, ujian bukan hanya berupa kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan, misal:
kemiskinan, sakit, dll. namun kondisi yang menyenangkan juga merupakan sebuah ujian.
misal: harta yang berlimpah, hal ini merupakan ujian, seorang hamba bisa menjalani dengan
baik bila mendapatkan harta tersebut dari jalan yang benar dan menggunakan untuk
keperluan yang benar, serta tidak lupa membayar kewajiban, zakat. namun manusia bisa
menjalani ujian berupa harta dengan tidak baik, misal digunakan untuk berjudi, atau untuk
hal-hal yang tidak baik lainnya.
b. Tafsir al jalalain
Kehidupan manusia memang penuh cobaan. Dan kami pasti akan menguji
kamu untuk mengetahui kualitas keimanan seseorang dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah buahan. Bersabarlah dalam menghadapi
semua itu. Dan sampaikanlah kabar gembira, wahai nabi muhammad, kepada orang
orang yang sabar dan tangguh dalam menghadapi cobaan hidup, yakni orang orang
yang apabila ditimpa musibah apapun bentuknya, besar maupun kecil , mereka
berkata, inna‟ lillahi wa inna ilaihi ra‟ji‟un (sesungguhnya kami milik allah dan
kepadanya lah kita kembali). Mereka berkata demikian untuk menunjukkan
kepasrahan total kepada allah , bahwa apa saja yang ada didunia ini milik allah. Dan
allah menunujkkan keimanan merekan akan adanya hari akhir. Mereka itulah orang
yang memperoleh ampunan dan rahmat dari tuhannya, dan mereka itulah orang
orang yang mendapat petunjuk sehingga mengetahui kebenaran
E. Perilaku Orang Yang tabah dan Sabar dalam menghadapi ujian dan
cobaan sebagaimana terkandung dalam ayat diatas
1. Tanamkan keimanan yang kuat agar tidak mudah tergoyahkan oleh terpaan musibah
dan ujian seberat apapun.
2. Tanamkan keyakinan bahwa setiap ujian dan cobaan datangnya dari Allah SWT.dan
semua itu pasti ada hikmahnya.
3. Biasakan berbaik sangka kepada Allah atas apa yang diberikannya kepada kita.
4. Buang sikap egois dan emosional agar dapat mengendalikan hawa nafsu dalam
menerima ujian dan cobaan
5. Mulailah membiasakan diri bersikap sabar dalam menerima musibah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi atau ujian yang dilakukan Allah terhadap umat manusia mengandung
pengertian bahwa manusia senantiasa dalam pengawasan Allah yang apabila hal ini disadari
oleh manusia berarti ia akan berhati-hati dalam bertingkah laku. Allah menghendaki untuk
memisahkan siapa orang yang baik dan siapa orang yang buruk.Inilah tujuan dari evaluasi
bukan untuk menyingkirkan keimanan yang ada pada diri orang mukmin melainkan Allah
menguji nya untuk membuat manusia lebih baik.
B. Saran
Alhamdulillah, makalah ini telah selesai kami susun, semoga bisa bermanfaat bagi
kami pada khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya.Kami menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk perbaikan pada makalah-makalah
selanjutnya, maka `kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan.Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA