Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH KAJIAN AYAT SUCI AL-QURAN SURAH

AL-BAQARAH AYAT 155

Kelompok 6
Disusun oleh :
1. Farrel Muhammad
2. Gilang Ramadhan
3. Mahdi Syamsul Hadi
4. Muhammad Daffa Alkairi
5. Muhammad Iqbal Sukirman
6. Yudistira Bagaskoro

KELAS : XII IPS 2


MATA PELAJARAN : PAIBP
GURU PENGAMPU : Dr.H.Karyoto W.S,M.Pdl

SMAN 1 CIKARANG PUSAT


@2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.karena berkat Rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Dalam makalah ini kami
membahas tentang isi kandungan AL-Qur’an surat AL-Baqarrah ayat 155. Tak lupa kami
berterima kasih pada Bapak Dadang Sobarudin S.Pd.I selaku guru mata pelajaran AL-Qur’an
Hadis yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai isi kandungan AL-Qur’an surat albaqarah ayat 155. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi perbaikan makalah ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan.

Cikarang, 01 Agustus 2020


Penulis,

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN.............................................................. 1
1.1  Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah............................................................................................. 1
1.3  Tujuan .............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................... 3
A.    AL-QUR’AN SURAH AL-BAQARAH AYAT 155....................................... 3
1.      Redaksi Ayat.................................................................................................... 3
2.      Mufradat Ayat.................................................................................................. 3
3.      Makna Ayat...................................................................................................... 3
4.      Isi Kandungan Ayat.......................................................................................... 4
5.      Perilaku orang yang tabah dan sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan seperti yang
terkandung dalam ayat ..................................................................................... 5
6.      Menerapkan perilaku tabah dan sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan seperti yang
terkandung dalam ayat diatas............................................................................ 6
B.     HADIS TENTANG SABAR DAN TABAH................................................... 7
1.      Redaksi Hadis................................................................................................... 7
2.      Makna Hadis.................................................................................................... 7
3.      Isi Kandungan Hadis........................................................................................ 7
4.      Perlilaku orang yang tabah dan sabar dalam menghadapi ujian ..................... 7
5.      Menerapkan perilaku tabah dan sabar dalam menghadapi ujian...................... 8
BAB III KESIMPULAN............................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

AL-Qur’an adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa AL-Qur’an
merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan untuk manusia, dan bagian
dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui pelantaraan
malaikat Jibril dan sebagi wahyu pertama yang diterima Nabi SAW.
Al-Qur’an memiliki multifungsi yang selalu cocok dengan fenomena kehidupan, hal
ini merupakan salah satu mukjizat yang dimiliki AL-Qur’an. AL-Qur’an diturunkan tidak
sekaligus, namun sedikit demi sedikit baik beberapa ayat ataupun langsung satu surat.
Dalam kehidupan kita tak lepas dari ujian dan cobaan yang harus kita jalani dan
hadapi dengan ikhlas. Ujian ini merupakan nikmat tersendiri, karena dengan mengetahuinya
kita dapat mempersiapkan diri untuk dapat menghadapi berbagai realira kehidupan . Ujian
diperlukan untuk kenaikan tingkat ujian itu sendiri,sedangkan yang buruk itu adalah
kegagalan menghadapinya.
Untuk itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang isi kandungan AL-Qur’an
surat AL-Baqarrah ayat 155 tentang ujian dan cobaan yang diberikan Allah SWT kepada
hamba-hamba-Nya. Melalui ayat ini, manusia mendapat sebuah nikmat dan karunia yang
besar. Sebuah nikmat bahwa masih dapat mempersiapkan diri menghadapi cobaan apapun.
Karena dizaman sekarang ini banyak saudara-saudarakita yang telah lupa bahkan tidak
mengenal AL-Qur’an dalam kehidupan nya.

1.2  Rumusan Masalah


1.2.1 Apa isi kandungan AL-Qur’an surat AL-Baqarrah ayat 155?
1.2.2 Bagaimana perilaku pengamalan isi kandungan AL-Qur’an surah AL-Baqarrah ayat
155?
1.2.3 Bagaimana cara menerapkan pengamalan isi kandungan surat AL-Baqarrah ayat 155
dalam kehidupan sehari-hari?
1.2.4 Bagaimana cara menghadapi cobaan dan ujian dalam kehidupan?
1.2.5 Apa saja nilai positif dari perilaku sabar?

1.3  Tujuan
Dengan disusun nya makalah ini adalah untuk mengetahui isi kandungan ayat AL-Qur’an
yang berisi tentang ujian dan cobaan dari Allah SWT serta untuk menambah rasa syukur kita
terhadap apa yang telah diberikan Allah kepada kita.

BAB II
PEMBAHASAN

A.   AL-QU’AN SURAH AL-BAQARAH AYAT 155


1.      Redaksi Ayat
َ‫صابِ ِرين‬
َّ ‫ش ِر ال‬
ِّ َ‫ت ۗ َوب‬ ِ ُ‫ال َواأْل َ ْنف‬
ِ ‫س َوالثَّ َم َرا‬ ِ ‫ص ِمنَ اأْل َ ْم َو‬ ِ ‫ف َوا ْل ُج‬
ٍ ‫وع َونَ ْق‬ ِ ‫َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِش َْي ٍء ِمنَ ا ْل َخ ْو‬
2.      Mufradat kata

‫ َولَنَ ْبلُ َونَّ ُكم‬:kalian uji kami sungguh and


‫ بِ َش ْي ٍء‬dengan sesuatu
ِ ‫ف َو ْالج‬
‫ُوع‬ ِ ْ‫ ِمنَ ْال َخو‬:dari ketakutan dan kelaparan
َ ‫أْل‬
‫ص ِمنَ ا ْم َوا ِل‬ ٍ ‫ َونَ ْق‬: dan kekurangan dari harta benda
ِ ُ‫ َواأْل َ ْنف‬: dan jiwa jiwa dan buah buahan
ِ ‫س َوالثَّ َم َرا‬
‫ت‬
َ‫ َوبَ ِّش ِر الصَّابِ ِرين‬: dan berilah kabar gembira orang orang yang bersabar

3.      Makna Ayat

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.dan berilah kabar gembira kepada
orang-orang yang bersabar”. (QS. al-Baqarah: 155)

4.     Isi Kandungan


Ayat diatas mengandung makna bahwa Allah akan memberi ujian dan cobaan kepada
setiap hamba-Nya dengan berbagai macam bentuk diantaranya dengan rasa takut gelisah
hatinya, kelaparan yang merajalela, kekurangan bahan-bahan pokok dan kematian akibat
serangan wabah penyakit dan kekurangan buah-buahan akibat kekeringan. Dalam
menghadapi ujian dan cobaan seperti itu manusia dianjurkan untuk bersabar.
Menurut bahasa sabar arinya tabah, tahan uji atau tahan terhadap suatu cobaan. Sabar
adalah sikap perilaku mengendalikan diri dan hawa nafsu dalam segala kondisi, baik suka
maupun duka. Ketika kita mendapatnikmat dan anugerah, kita harus bersabar agar tidak lupa
diri dan mengendalikan emosi. Apalagi ketika kita menerima bencana dan musibah, kita
harus bersabar agar tidak larut dalam kesedihan dan sikap putus asa. Sebab dengan bersabar
segala permasalahan dapat ditemukan jalan keluarnya.
Ayat diatas juga menjelaskan bahwa hidup didunia ini, setiap orang akan menerima
ujian dan cobaan dari Allah SWT. Dengan berbagai macam bentuknya. Allah akan menguji
seorang hamba-Nya dengan maksud dan tujuan tertentu. Ada yang diuji karena hendak
diangkat derajatnya, ada yang diuji karena teguranatas perbuatannya yang melampaui
batas,ada yang diuji oleh Allah sebagai bentuk azab yang teramat besar. Sesungguhnya
dunia adalah ‘darul-bala’ (tempat ujian). Siapa yang tidak mendapat ujian atau musibah
dalam hartanya, akan diuji jasadnya. Siapa yang tidak diuji jasadnya akan diuji anak-
anaknya. Maka sudah merupakan sunnatullah bahwa setiap insan pastilah akan mendapatkan
ujian dan cobaan baik berupa keburukan atau kebaikan
Setelah yakin bahwa manusia tidak akan terhindar dari ditimpanya cobaan atau ujian, maka
kita harus siapkan diri untuk bisa bersikap sabar jika mendapati ujian keburukan. Dan apabila
ujian itu berupa kebaikan maka harus senantiasa siap untuk bersyukur.Sesungguhnya
kebenaran iman seseorang tidak akan tampak dengan jelas, kecuali ketika ia tertimpa suatu
musibah, maka saat itulah akan terlihat secara jelas perbedaan orang yang sabar dan orang
yang murka (terhadap musibah tersebut). Antara orang yang beriman dan orang yang ragu-
ragu.Karena ujian dan cobaan ini tidak bisa kita hindari maka yang harus diatur/diperhatikan
adalah bagaimana kondisi kita dalam menerima ujian.
Kondisi menerima ujian ada 2 macam, menerima dalam kondisi beriman dan menerima
dalam kondisi tidak beriman. inilah yang membedakan antara manusia satu dengan yang
lainnya. hamba yang menerima dalam kondisi beriman tentu saja melewati ujian dengan baik,
memohon bantuan kepada Allah SWT, dan mencari solusi sesuai dengan yang tertulis di Al-
Qur’an dan Hadis. sedangkan hamba yang menerima ujian dalam kondisi tidak beriman
menggunakan cara yang salah, tidak berserah diri pada Allah, atau bahkan mencari jalan ke
jalan yang salah.
Sebagai catatan, ujian bukan hanya berupa kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan, misal:
kemiskinan, sakit, dll. namun kondisi yang menyenangkan juga merupakan sebuah ujian.
misal: harta yang berlimpah, hal ini merupakan ujian, seorang hamba bisa menjalani dengan
baik bila mendapatkan harta tersebut dari jalan yang benar dan menggunakan untuk
keperluan yang benar, serta tidak lupa membayar kewajiban, zakat. namun manusia bisa
menjalani ujian berupa harta dengan tidak baik, misal digunakan untuk berjudi, atau untuk
hal-hal yang tidak baik lainnya.

Para ulama membagi sabar menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:
a.       untuk dapat menjalankan perintah Allah SWT . Yang begitu banyak diperlukan kesabaran
yang cukup tinggi.Tidak mungkin seseorang yang tidak sabar dapat menjalan kan perintah-
perintah Allah dengan baik,sebab semua perintah Allah akn terasa berat dan membebani jika
tidak diterima dengan penuh kesabaran dalam menjalankan nya.Misalnya, perintah shalat
lima waktu.
b.      Sabar dalam meninggalkan larangan Allah
Betapa tidak,hawa nafsu manusia mengatakan apa yang dilarang Allah itu slalu yang
menyenangkan dan mengasyikan bagi manusia.Misalnya berjudi,berzina,mabuk-
mabukan,seks bebas ,narkoba,pacaran yang kelewat batas, dan sebagainya, semua ini
merupakan perbuatan yang paling disukai manusia, tetapi dilarang oleh Allah agar tidak
dilaksanakan.
c.       Sabar dalam menerima musibah dari Allah
Musibah adalah sesuatu yang paling tidak menyenangkan, tapi sesuatu itu kadang datang
tanpa diundang. Dalam menghadapi musibah,diperlukan jiwa yang tenang , hati yang lapang,
dan sikap sabar yang mendalam.

Nilai-nilai positif perilaku sabar dalam fenomena kehidupan


1.)    Dapat terhindar dari bencanadan malapetaka yang disebabkan oleh amarah,dan hawa nafsu
2.)    Dapat mengambil pelajaran dari setiap peristiwa yang terjadi, baikyang menyenangkan
maupun yang menyedihkan
3.)    Dapat melatih diri mengendalikan hawa nafsu
4.)    Disayang Allah, orangtua, guru dan teman sebaya.

5. Perilaku orang yang tabah dan sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan
sebagaimana terkandung dalam ayat diatas
a. Selalu optimis dalam hidupnya
Sikap optimis akan muncul dalam dirinya karena dia yakin bahwa Allah SWT.tidak akan
memberikan cobaan kepada hambanya diluar batas kemampuannya.Dengan kesabaran,usaha
keras,dan do’a yang selalu dipanjatkan ,Allah SWT.pasti akan memberi jalan keluarnya.
b. Selalu berbaik sangka kepada Allah
Orang yang sabar selalu baik sangka kepada Allah SWT . dalam hatinya terdapat keyakinan
bahwa tidak semata-mata Allah menimpakan musibah kepada dirinya, kecuali ada hikmah
uang terbaik baginya. Dengan musibah, dia bisa lebih dekat dengan Allah dia dapat
mengintrosfeksi diri, dan juga mampu menunjukkan kemampuannya dalam berusaha mencari
jalan keluar yang terbaik.
c.Memiliki sikap rendah hati
Orang yang sabar akan menyadari sepenuhnya bahwa dalam hidup ini tidak ada yang perlu
disombongkan. Semua yang dimiliki, harta kekayaan, pangkat dan jabatan, gaya hidup dan
kemewahan hanyalah titipan dari Allah SWT. Yang bersifat sementara. Semua itu akan
musnah dalam sekejap juka Allah menghendakinya.
6.Menerapkan perilaku tabah dan sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan seperti
yang terkandung dalam ayat diatas
a.Tanamkan keimanan yang kuat agar tidak mudah tergoyahkan oleh terpaan musibah dan
ujian seberat apapun.
b.Tanamkan keyakinan bahwa setiap ujian dan cobaan datangnya dari Allah SWT.dan semua
itu pasti ada hikmahnya.
c.Biasakan berbaik sangka kepada Allah atas apa yang diberikannya kepada kita.
d.Buang sikap egois dan emosional agar dapat mengendalikan hawa nafsu dalam menerima
ujian dan cobaan
e.Mulailah membiasakan diri bersikap sabar dalam menerima musibah.

A.   HADIS TENTANG SABAR DAN TABAH DALAM MENERIMA


COBAAN
1.      Redaksi Hadis

ِ ِّ ُ‫ب َق ْو ًما ْابتَالَ ُه ْم فَ َم ْن َر ِض َى َفلَه‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ


ُ‫ضا َو َم ْن َسخ َط َفلَه‬
َ ‫الر‬ َ ‫إ َّن عظَ َم اجْلََزاء َم َع عظَ ِم الْبَالَء َوإ َّن اللَّهَ إذَا أ‬
َّ ‫َح‬
‫ط‬
ُ ‫الس َخ‬ َّ

2.Makna Hadis
“Bahwasanya besarnya pahala itu, tergantung pada besarnya ujian, dan sesumgguhmya
Allah SWT . Apabila mencintai suatu kaum maka kaum itu di ujinya terlebih dahulu, maka
barng siapa yang rela mendapat ujian itu, bagai nya keridoan Allah, dan barang siapa yang
benci atas ujian itu,baginya kemurkaan Allah.”(HR.Turmudzi)

3.Isi kandungan hadis


Hadis diatas menjelaskan bahwa tidak semata-mata Allah SWT memberikan ujian kepada
hambanya, melainkan untuk dua hal, yaitu untuk menguji kesabarannya dan kemudian
diangkat derajatnya, dan untuk menegurnya karna telah melakukan banyak dosa. Maksudnya,
setiap ujian dan cobaan harus diterima dengan sabar dan ikhlas agar hati menjadi tenang dan
mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Jalan terbaik dalam setiap menerima ujian dan cobaan adalah bersabar sambil berikhtiar
mencari jalan keluar dan berdoa memohon bantuan dan pertolongan Allah. Tidak semata-
mata musibah itu ditimpakan kepada seseorang melainkan didalamnya terkanding hikmah
bagi yang menerimanya dengan sabar dan ikhlas.

4. Perilaku orang yang tabah dan sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan
sebagaimana terkandung dalam hadis
a. Perilaku kreatif
Sabar tidak berarti menerima dan berdiam diri atas nasib yang diterimanya. Orang yang
sabar, justru bersukap kreatif dan dinamis. Selain sabar dan tabah menghadapi ujian dan
cobaan, ia juga terus berusaha dan berkreasi memutar otak serta memeras tenaga agar segera
dapat keluar dari cobaan yang menimpa. Jadi, semakin berat ujian yang diterimanya,
membuat dirinya semakin kreatif dan dinamis dalam menjalani kehidupan didunia ini.
b. Perilaku kerja keras
kerja keras artinya bekerja dengan semangat dan gigih, pantang menyerah dan putus asa .
orang yang sbar dan tabah dalam menghadapi ujian akan tampak dari sikap dan perilakunya
yang menunjukan kerja keras, gigih, dan bersemangat dan bekerja.
c.Berprilaku mengawas diri
Pribasa mengatakan “keledai pun tidak mau terperosok dua kari dalam lubang yang sama “.
Artinya, manusia tidak ingin mendapat ujian dan cobaan berulang kali, maka ketika mendapat
musibah dan cobaan hendaknya menjadikan yang berharga untuk berhati-hati dan selau
mawas diri. Karena segala ujian dan bencana meskipun hakikatnya dari Allah , tapi sebab-
sebab nya bermula dari perbuatan kita sendiri.

5 .Menerapkan prilaku tanah dan sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan seperti
terkandung dalam hadis diatas
a.Tanamkan keimanan yang kuat agar tidak mudah tergoyahkan oleh beratnya ujian dan
cobaan yang menimpa
b. Tanamkan keinginan bahwa tidak semata-mata Allah menimpakan ujian dan cobaan
kecuali ada maksud baik dibalik itu
c.Biasakan bergaul dengan orang yang memiliki sikap prilaku tabah dan sabar dalam
menghadapi ujian dan cobaan agar kelak dapat meneladaninya.
d.Biasakan mengedalikan emosi dalam menerima ujian dan cobaan agar tidak terbawa oleh
hawa nafsu yang akan menyesatkan
BAB III
KESIMPULAN

Evaluasi atau ujian yang dilakukan Allah terhadap umat manusia mengandung
pengertian bahwa manusia senantiasa dalam pengawasan Allah yang apabila hal ini disadari
oleh manusia berarti ia akan berhati-hati dalam bertingkah laku. Allah menghendaki untuk
memisahkan siapa orang yang baik dan siapa orang yang buruk.Inilah tujuan dari evaluasi
bukan untuk menyingkirkan keimanan yang ada pada diri orang mukmin melainkan Allah
menguji nya untuk membuat manusia lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
A.Wahid. 2010. Akidah Akhlah 2. Bandung: Cv Armico
A. Wahid. 2009. Al-Qur’an Hadis 2. Bandung: Cv Armico
Ibnu Katsir, Abul Fida Ismail. 2000. Ibnu Katsir (Terjemah). Bandung: Sinar Baru Al-
Gensindo

Anda mungkin juga menyukai