KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal.
Berkat rahmat dan karunia-nya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul : “TATA CARA PENULISAN SURAT NIAGA”.
Terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang serta ikut dalam
membatu penulis menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah
untuk kedepannya. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.
Panyabungan, 14 April 2021
Penulis,
Kelompok III
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
A. Pengertian Surat Niaga............................................................................ 3
B. Fungsi dan Tujuan Surat Niaga............................................................... 3
C. Jenis-Jenis Surat Niaga............................................................................ 4
D. Fungsi, prinsip dan praSyarat surat......................................................... 6
E. Cara membuat Surat Niaga..................................................................... 7
F. Unsur - Unsur Yang Harus Ada Dalam Membuat Surat Niaga.............. 7
BAB III PENUTUP........................................................................................ 8
A. Kesimpulan.............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Surat diartikan sebagai salah satu alat Komunikasi tertulis untuk
menyampaikan pesan kepada pihak lain. Pihak lain disini dapat diartikan individu
atau organisasi. Surat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas
manusia pada zaman modern ini. Didorong oleh tuntutan kebutuhan ekonomi dan
sosialnya, manusia akan menjalin hubungan yang semakin luas dengan berbagai
individu, baik yang berada disekitarnya maupun ditempat lain.
Suatu organisasi atau perusahaan harus mengadakan hubungan dengan
organisasi atau perusahaan lain agar aktivitas bisnisnya dapat berjalan dengan
baik dan lancar. Didalam upaya menjalin dan membina hubungan tersebut ‘surat’
masih memegang peranan yang penting disamping penggunaan sarana
komunikasi lainnya seperti telepon, faxcimili, internet dan lainnya. Jadi yang
dimaksud dengan ‘korespondensi bisnis’ pada dasarnya adalah berbagai macam
aktivitas pertukaran informasi dan data melalui media surat-menyurat dalam
menunjang aktivitas bisnis diantara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Surat merupakan alat komunikasi tertulis yang berguna untuk menyampaikan
informasi dari suatu pihak kepada pihak lain. Informasi tersebut dapat berupa
pemberitahuan, pengumuman, pernyataan, permohonan, permintaan, laporan dan
sebagainya. Dengan perantaraan surat, setiap orang dapat langsung berkomunikasi
dengan sesamanya tanpa harus bertatap muka terlebih dahulu.
Surat biasanya juga sering dijadikan sebagai bukti otentik tertulis ‘hitam diatas
putih’. Oleh karena itu, kata-kata dan kalimat dalam surat tersebut harus disusun
secara efektif dan efisien serta disusun dengan baik dan teliti. Ketelitian dan
kecermatan tersebut dibutuhkan untuk menjamin ketepatan isi surat sebagaimana
yang diinginkan oleh pengirimnya.
Surat dapat mencerminkan ‘citra diri’ dari pengirimnya, menyadari hal
tersebut perusahaan perlu bersikap selektif dalam memilih sekretaris yang akan
menangani aktivitas korespondensi atau surat menyurat tersebut, Citra perusahaan
dapat tercemar dan tercoreng apabila urusan korespondensi dalam kegiatan
1
bisnisnya ditangani oleh sekretaris yang tidak menguasai teknik dan etika
korespondensi. Surat sebagai suatu pesan yang tertuang dalam bentuk tertulis
kadang kala akan dibaca berulang-ulang oleh penerimanya, oleh karena itu
pengirim harus berusaha agar dapat memberikan kesan yang baik dalam benak si
penerima surat tersebut.
Menulis ‘surat’ yang baik tidak menuntut keahlian khusus seperti seorang
pengarang novel, puisi, cerpen atau karya sastra lainnya, karena pada dasarnya
‘surat’ bukanlah sebuah karya sastra. Meskipun demikian, menyususn surat yang
baik tidaklah sesederhana yang sering dibayangkan orang, karena ada aturan dan
kebiasaan tertentu yang secara umum berlaku dan harus dipenuhi oleh setiap
penulis surat.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Surat Niaga
2. Fungsi dan Tujuan Surat Niaga
3. Jenis-Jenis Surat Niaga
4. Cara membuat surat Niaga
5. Unsur-unsur dalam surat Niaga
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
C. Jenis-Jenis Surat Niaga
Surat ini memiliki beberapa jenis yang berbeda satu sama lain sesuai
dengan kepentingan atau tujuan masing-masing. Jenis Surat Niaga antara lain
sebagai berikut:1
1. Surat penawaran barang
2. Surat permintaan barang
3. Surat permintan penawaran barang
4. Surat pemesanan
5. Surat klaim (tuntutan ganti rugi)
6. Surat pengantar barang
7. Surat perjanjian (jual beli, kontrak, sewa menyewa, kerja sama, dsb)
8. Surat kuasa
Dari beberapa jenis surat niaga tersebut berikut akan kita uraikan sedikit
agar kita mengenal perbedaan dari masing-masing surat tersebut. Penjelasan
mengenai jenis surat niaga tersebut seperti di bawah ini.
a. Surat Penawaran
Surat penawaran adalah surat yang dikirim pihak penjual kepada calon
pembeli untuk menawarkan barang dagangannya yang berisi informasi keadaan
suatu barang/jasa yang hendak dijual kepada calon pembeli/pengguna jasa.
Supaya calon pembeli menjadi tertarik membeli barang dagangan itu,
penjual harus pandai-pandai menarik minat pembeli melalui suratnya. Gaya
bahasa harus dibuat semenarik dan sejelas mungkin supaya pembeli yang pada
mulanya tidak menaruh minat dapat berubah pikiran dan ingin membelinya. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan surat penawaran :
1) nama/jenis barang yang ditawarkan
2) kualitas, merk barang
3) jumlah barang yang ditawarkan
4) harga satuan
5) potongan harga yang diberikan
6) syarat pembayaran
7) cara pengiriman
1
Ramelan. 2005. Panduan Lengkap Menulis Surat Bisnis Modern. Jakarta: PPM, hal. 79
4
b. Surat Permintaan Penawaran
Surat permintaan penawaran adalah surat yang dikirimkan kepada penjual
oleh calon pembeli dengan maksud meminta informasi mengenai harga dan
keadaan barang, serta persyaratan mengenai jual-beli barang.
Calon pembeli tersebut meminta informasi yang lengkap mengenai produk
dan harga setiap produk. Biasanya calon penjual akan membalas surat permintaan
penawaran tersebut dengan melampirkan catalog atau brosur harga produk.
Bagi calon pembeli, hal yang perlu diperhatikan dalam membuat surat
permintaan penawaran adalah sebagai berikut.
1. Menetapkan jenis barang dan waktu barang tersebut diperlukan.
2. Meminta informasi yang lengkap tentang cara pembayaran, syarat
penyerahan dan pengiriman barang, serta potongan harga lainnya.
3. Meminta daftar harga atau katalog, brosur, serta contoh barang yang
diperlukan.
c. Surat Pesanan
Surat pesanan adalah surat dari pembeli yang dikirim kepada penjual yang
berisi pesanan untuk membeli sejumlah barang atau memesan suatu jasa tertentu.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan surat pesanan :
1) Menyebutkan surat pemesanan, berdasarkan surat penawaran atau iklan
dan sebagainya.
2) Menyebutkan jenis dan jumlah pesanan, jika perlu dibuat dalam bentuk
dafatar agar mudah melayani dan mengeceknya.
3) Menyebutkan cara pengiriman yang dikehendaki.
4) Menyebutkan cara pembayaran.
5) Menyebutkan waktu pengiriman yang dikehendaki.
6) Menyebutkan cara pengepakan.
d. Surat Pengaduan (Klaim)
Surat pengaduan adalah surat pemberitahuan dari pemesan/pembeli kepada
penjual, karena barang-barang yang diterimanya tidak sesuai dengan pesanan.
Surat pengaduan dibuat karena jumlah/mutu barang tidak sesuai, kerusakan,
keterlambatan, atau pengingkarang isi perjanjian. Untuk menyusun surat
pengaduan, sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut ini :
5
1) Hubungkan dengan nomor dan tanggal surat pesanan.
2) Ungkapkan dengan bahasa yang sopan meskipun anda merasa tidak puas.
3) Sebutkan jenis dan jumlah barang yang anda adukan.
4) Jelaskan sebab-sebab atau alasan-alasan yang logis tentang pengaduan
tersebut dengan bukti yang nyata.
5) Jelaskan penyelesaian pengaduan yang anda kehendaki dengan tidak
merugikan kedua belah pihak.
6
6. Tidak menggunakan kata-kata yang tidak lazim dan kurang dimengerti
masyarakat.
7. Singkat, sederhana dan efisien
BAB III
3
https://www.sekolahan.co.id/pengertian-ciri-fungsi-tujuan-jenis-cara-membuat-dan-contoh-
surat-niaga/, diakses pada Tanggal 14 April 2021.
7
PENUTUP
A. Kesimpulan
Surat niaga adalah surat yang biasa digunakan oleh orang-orang atau badan-
badan usaha yang bergerak di bidang bisnis dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan.
Hal-hal yang harus di perhatikan dalam membuat surat niaga
1. Menetapkan tujuan
2. Menetapkan isi surat
3. Nama dan jenis barang
4. Merk dan kualitas barang
5. Banyak barang yang ditawar
6. Penetapan tata urutan isi surat
7. Menyelesaikan setiap bagian isi surat satu-persatu
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.sekolahan.co.id/pengertian-ciri-fungsi-tujuan-jenis-cara-membuat-
dan-contoh-surat-niaga/, diakses pada Tanggal 14 April 2021.