Anda di halaman 1dari 6

TUGAS REVIEW JURNAL

MATA KULIAH KEPERAWATAN JIWA RESIKO & SAKIT

Oleh :

Helen Yunanda O.S (1920025)

Risnawati Landari (1920050)

Salmaa Fitria R (1920054)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2021
No Judul dan Penulis Jurnal METODE HASIL
1 Nursing intervention, family’s role, DESAIN Desain penelitian ini
cadre’s role and medical services: adalah case series
Case series on client with dengan 6 klien.
hallucination and self-care deficit Kegiatan terdiri dari
16 kali pertemuan; 7
dengan perawat, 4
dengan kader, dan 5
dengan pelayanan
medis

SAMPEL/SUBYEK Subyek penelitian ini


adalah 6 klien
halusinasi dan defisit
perawatan diri yang
berada di RW 04
Kecamatan
Pamoyanan,
Indonesia.

VARIABEL Instrumen yang


digunakan dalam
penelitian ini adalah
instrumen tanda dan
gejala serta
kemampuan
halusinasi dan defisit
perawatan diri yang
dikeluarkan oleh
Fakultas
Keperawatan
Universitas Indonesia
melalui Departemen
Keperawatan
Kesehatan Jiwa yang
telah diuji validitas
dan reliabilitasnya.

ANALISIS Penelitian ini


menunjukkan
pentingnya intervensi
keperawatan,
psikoedukasi
keluarga, terapi
perilaku, serta
pendampingan kader
dan pelayanan medis
bagi klien halusinasi
dan defisit perawatan
diri.

(Jaftoran, Keliat, and


Wardani 2021)
2 Addressing Physical Health Needs DESAIN Desain penelitian ini
of Individuals With Schizophrenia menggunakan
Using Orem’s Theory pendekatan kualitati
dan campuran

SAMPEL/SUBYEK Untuk individu


dengan skizofrenia

VARIABEL Dalam lintas survey


bagian dan audit
bagan, Howard dan
Gamble (2010)
mengidentifikasi
praktik perawat
dalam kaitannya
dengan penilaian
kesehatan fisik dan
perawatan usia
individu dengan
penyakit mental yang
parah termasuk
skizofrenia. Temuan
mereka menunjukkan
bahwa lebih dari 50%
pasien tidak memiliki
mencatat penilaian
fisik dan ada sedikit
bukti bahwa asupan
makanan, tingkat
aktivitas fisik, atau
kegiatan promosi
kesehatan dievaluasi.
Demikian pula, Dean,
Todd, Morrow, dan
Sheldon (2001)
menemukan bahwa
sebagian besar
perawat kesehatan
mental tidak yakin
peran mereka dalam
memberikan
perawatan kesehatan
fisik kepada pasien,
dengan fokus utama
pada presentasi gejala
penyakit jiwa.
Literatur
menunjukkan
bahwa perawatan
nonkomprehensif
oleh perawat adalah
dari kurangnya
pengetahuan dan
keterampilan tentang
bagaimana
mendukung
kesehatan kal
individu dengan
penyakit mental
termasuk bagaimana
mengatasinya dari
tingkat sistem (Dekan
dkk., 2001; Hardy,
Putih, Deane, &
Gray, 2011; Nas,
2009). Misalnya,
faktor penentu sosial
kesehatan seperti
pengangguran,
kemiskinan, dan
isolasi harus
dipertimbangkan saat
menangani
kesehatan fisik orang
dengan penyakit
mental.
ANALISIS Artikel ini
menjelaskan
penggunaan
Teori keperawatan
defisit perawatan diri
Orem (SCDNT)
sebagai struktur
untuk
menggabungkan
interpretatif, empiris,
dan perspektif kritis
untuk menangani
fisik dan mental
kebutuhan kesehatan
bagi penderita
skizofrenia. dorothea
SCDNT Orem telah
banyak digunakan
dalam keperawatan
dan tetap menjadi
teori kontemporer
yang populer untuk
pengetahuan
Perkembangan

(Wazni and Gifford


2017)
DAFTAR PUSTAKA

Jaftoran, Elisabet Agnes, Budi Anna Keliat, and Ice Yulia Wardani. 2021. “Nursing Intervention,
Family’s Role, Cadre’s Role and Medical Services: Case Series on Client with
Hallucination and Self-Care Deficit.” Enfermeria Clinica 31: S180–84.
https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2020.12.018.

Wazni, Liquaa, and Wendy Gifford. 2017. “Addressing Physical Health Needs of Individuals
With Schizophrenia Using Orem’s Theory.” Journal of Holistic Nursing 35(3): 271–79.

Anda mungkin juga menyukai