Modul Fiqih Kelas 3
Modul Fiqih Kelas 3
Kompetensi Dasar:
Menyebutkan syarat-syarat wudlu
Menyebutkan rukun-rukun wudlu
Menyebutkan sunat-sunat wudlu
Menyebutkan hal-hal yang dapat membatalkan wudlu
Mempraktikkan tata cara wudlu
RINGKASAN MATERI
A. Pengertian Wudlu
Wudlu menurut bahasa artinya bersih. Adapun menurut istilah
syara’, wudlu adalah membersihkan anggota tubuh tertentu dengan
air yang dimulai dengan niat, membasuh wajah, kedua tangan dan
kaki serta menyapu kepala. Wudlu merupakan salah syarat yang
mendukung sahnya shalat. Kewajiban berwudlu didasarkan pada
firman Allah SWT Q.S. al-Maidah ayat 6:
B. Syarat Wudlu
Syarat wudlu adalah sesuatu yang mendukung sahnya wudlu,
tapi bukan bagian dari wudlu. Jumlah syarat wudlu ada 9 (sembilan),
yaitu:
1. Islam; orang yang tidak beragama Islam tidak sah melaksanakan
wudu’
2. Tamyiz, yakni dapat membedakan baik buruknya sesuatu
pekerjaan
3. Suci dari haidl dan nifas
4. Tidak ada sesuatu yang menghalangi air sampai kepada anggota
wudlu, misalnya getah, cat dan sebagainya.
5. Anggota wudlu bersih dari sesuatu yang dapat merubah salah satu
sifat air (warna, rasa, and bau), baik najis atau benda lainnya.
6. Mengetahui fardu-fardu wudlu.
7. Tidak menganggap sunat salah satu fardlu wudlu.
8. Air suci dan mensucikan (air mutlak)
9. Sudah masuk waktu shalat bagi orang yang terus-menerus keluar
hadats (daimul hadats).
C. Rukun Wudlu
Rukun wudlu adalah sesuatu yang mendukung sahnya wudlu
dan merupakan bagian dari wudlu. Rukun wudlu didasarkan pada
D. Sunat-sunat Wudlu
Sunat wudlu adalah sesuatu yang dianjurkan untuk dilakukan
dalam wudlu. Di antara sunat-sunat wudlu adalah:
1. Membaca basmalah pada permulaan wudlu
2. Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan, dibarengi
dengan membaca do’a:
ُّ َض َو ْج ِه ْي َي ْو َم َتْبي
ٌض ُو ُج ْوهٌ َوتَ ْس َو ُّد ُو ُج ْوه ْ ِّاَللّ ُه َّم َبي
Artinya:
“Ya Allah! beri cahaya di wajahku pada hari bercahaya.”
b. Do’a ketika membasuh tangan kanan
اَللّ ُه َّم الَ ُت ْع ِطيِن ْ كِتَايِب ْ بِ ِش َمايِل ْ َوالَ ِم ْن َّو َر ِاء ظَ ْه ِر ْى
Artinya:
“Ya Allah! aku berlindung denganMu dari menerima kitab
amalanku dari sebelah kiri atau dari belakang.”
َ ت َع ْر ِش
َك ي َْو َم ال ِ ِ
َ َْر ْم َش ْع ِر ْي َوبَ َش ِر ْي م َن النَّا ِر َوأَظلَّيِن ْ حَتِّ اَللّ ُه َّم ح
كَ ُِّظ َّل إِالَّ ِظل
Artinya:
“Ya Allah, haramkan rambutku dan kulitku dari neraka dan
lindungilah aku dari ‘Arsy-Mu pada hari tidak ada
perlindungan kecuali perlindungan-Mu.”
e. Do’a ketika membasuh kedua kaki
َّ َش َه ُد أ
َُن حُمَ َّم ًدا َعْب ُده ْ ك لَهُ َوأ َ َْش َه ُد أَ ْن آلإِلـهَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري
ْأ
اج َع ْليِن ِم َن الْ ُمتَطَ ِّه ِريْ َن َو ْ ِ يِن ِ ِ ورس ولُه اَللّـه َّم يِن
ْ اجع ْل ْ ْ اج َع ْل ْ م َن الت ََّّوابنْي َ َو ْ ُ ُ ْ ُ ََ
ِِمن ِعب ِاد َك َّ حِل
َ الصا نْي َ ْ
Artinya:
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu
baginya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu hamba
dan utusanNya. Ya Allah! Jadikanlah aku dari golongan orang-
orang yang bersuci dan jadikanlah aku dari golongan orang-
orang saleh.”
F. Mempraktikan Wudlu
Cara mempraktikan wudlu sama dengan yang ada dalam
fardlu wudlu, hanya saja dalam prakteknya ditambah dengan
mengusap dua telinga dan ditambah juga dengan sunat-sunat lainnya.
1. Membaca basmalah
2. Membasuh kedua telapak 3. Berkumur-kumur
tangan
UJI KOMPETENSI
َ ِجنَّت
10. ك ِ
َ َلله َّم الَ حَتْ ِر ْمىِن َرائ َحة
ُ َا, sunat dibaca ketika……
a. membasuh telapak tangan c. mengusap sebagian rambut
b. memasukan air ke hidung d. berkumur
Kompetensi Dasar:
Menyebutkan syarat-syarat tayammum
Menyebutkan rukun-rukun tayammum
Menyebutkan hal-hal yang menyebabkan tayammum
Mempraktikkan tata cara tayammum
RINGKASAN MATERI
A. Pengertian Tayammum
Tayamum ialah pengganti wudlu untuk menghilangkan hadas
kecil atau hadas besar pada saat dan syarat–syarat tertentu. Kebolehan
tayammum didasarkan pada firman Allah SWT. dalam Q.S. al-
Maidah ayat 6:
ض ى أ َْو َعلَى َس َف ٍر أ َْو جَآءَ أَحَ ٌد ِّمْن ُك ْم ِّم َن الْغَائِ ِط أ َْو َ وإِ ْن ُكْنتُ ْم َّم ْر...
َ
يدا طَيِّبً ا فَ ْام َس ُح ْوا بُِو ُج ْو ِه ُك ْم
ً ِص ع ِ
َ ِّس اءَ َفلَ ْم جَت ُد ْوا مَآءً َفَتيَ َّم ُم ْوا
َ الم ْستُ ُم الن
َ
)٦:َوأَيْ ِديَ ُك ْم ِمْنهُ (املائدة
Artinya:
“…dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari
tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu
tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang
B. Syarat Tayamum
Syarat tayammum adalah sesuatu yang mendukung sahnya
tayammum, tapi bukan bagian dari tayammum. Adapun syarat-syarat
tayammum adalah:
1. Menggunakan tanah berdebu yang suci dan bukan musta’mal
(bekas digunakan)
2. Tanahnya tidak bercampur dengan benda-benda lembut yang lain,
seperti kapur, tepung dan lain-lain.
3. Tayammum dilakukan secara disengaja.
4. Mengerti tata cara tayammum.
5. Menghilangkan najis dari badan (yang menjadi anggota
tayammum atau bukan)
6. Sudah masuk waktu shalat
7. Mengetahui arah kiblat sebelum tayammum.
8. Tayammum dilakukan untuk satu kali fardlu.
C. Rukun Tayamum
Rukun tayammum adalah sesuatu yang mendukung sahnya
tayammum, dan merupakan bagian dari tayammum. Adapun rukun
tayammum adalah:
1. Memindahkan debu ke tempat yang layak untuk bertayammum.
UJI KOMPETENSI
Kompetensi Dasar:
Menyebutkan ketentuan tentang mandi wajib.
Menyebutkan macam-macam mandi wajib.
Menyebutkan tata cara wajib.
RINGKASAN MATERI
C. Rukun Mandi
Rukun mandi ada dua, yaitu:
1. Niat pada saat memulai membasuh tubuh.
ِ َنويت الْغُسل لِرفْ ِع احْل َدث اْألَ ْك ِ َفرضا
ِهلل َت َعاىَل ً ْ رَب َ َ َ ْ ُ َْ
Artinya:
“Niat aku mandi untuk menghilangkan hadats besar, fardu
karena Allah Ta’ala.”
2. Membasuh seluruh badan dengan air, yakni meratakan air ke
semua rambut dan kulit.
E. Mandi-mandi sunat
Di samping mandi wajib, ada pula beberapa mandi yang
disunatkan, yaitu:
1. Mandi ketika akan mengerjakan shalat jum’at.
2. Mandi ketika akan mengerjakan shalat ‘Idul Fitri.
3. Mandi ketika akan mengerjakan shalat ‘Idul Adhha.
4. Mandi ketika akan mengerjakan shalat Istisqa’ (meminta hujan).
5. Mandi ketika akan mengerjakan shalat gerhana.
6. Mandi setelah memandikan jenazah.
7. Mandi bagi orang kafir setelah masuk islam.
8. Mandi bagi orang yang sembuh dari gila.
9. Mandi bagi orang yang sadar dari pingsan.
10. Mandi ketika akan mengerjakan ihram.
11. Mandi ketika akan memasuki Mekkah.
UJI KOMPETENSI
Kompetensi Dasar:
Menyebutkan waktu-waktu shalat fardlu.
Menyebutkan syarat-syarat shalat.
Menyebutkan rukun-rukun shalat.
Menyebutkan sunat-sunat shalat
Menyebutkan hal-hal yang membatalkan shalat
Mempraktikkan tata cara shalat fardlu
RINGKASAN MATERI
A. Pengertian Shalat
Menurut bahasa salat dimaknai dengan “doa”, sedangkan
menurut istilah adalah suatu pekerjaan yang terdiri dari ucapan dan
perbuatan yang dimulai dengan takbiratulihram dan diakhiri dengan
salam.
Perintah shalat fardu diturunkan kepada umat Islam pada
malam isra-mi’raj. Hukum melaksanakan shalat fardlu adalah wajib
ai’n atau wajib perorangan, yaitu kewajiban yang tidak dapat
diwakilkan kepada orang lain. Shalat fardlu harus dikerjakan dalam
keadaan apapun. Apabila tidak mampu berdiri, laksanakan sambil
duduk, apabila tidak mampu sambil duduk, laksanakan sambil
)١٤:الصالةَ لِ ِذ ْك ِر ْي (طه
َّ َوأَقِ ِم
Artinya:
”Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (Q.S. Thaha:14).
Rasulullah SAW. telah bersabda:
B. Syarat-syarat Shalat
Syarat shalat adalah sesuatu yang mendukung sahnya shalat,
tapi bukan bagian dari shalat. Syarat shalat terbagi dua bagian, yaitu
syarat wajib dan syarat sah shalat.
1. Syarat Wajib Shalat
Syarat wajib shalat ada 3 (tiga), yaitu:
1) Islam; tidak diwajibkan shalat kepada orang kafir.
2) Baligh; tidak diwajibkan shalat kepada orang yang belum
baligh.
C. Rukun-rukun Shalat
Rukun shalat adalah sesuatu yang mendukung sahnya shalat,
dan merupakan bagian dari shalat. Apabila salah satu di antara rukun
shalat ditinggalkan, maka shalat dihukumi tidak sah. Rukun shalat
ada 13 (tiga belas), yaitu.
1. Niat dengan hati
Maha Agung).
3. Berdiri bagi orang yang mampu
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Ruku’ disertai Tuma’ninah
D. Sunat-sunat Shalat
Sunat shalat terbagi kepada dua bagian, yaitu sunat ab’adl dan
sunat haiat.
1. Sunat ab’adl, yaitu sunat yang apabila ditinggalkan dianjurkan
untuk melakukan sujud sahwi (sujud karena lupa). Yang termasuk
sunat ab’adl adalah:
a. Tasyahhud awal
b. Qunut dalam shubuh dan shalat witir pada malam pertengahan
kedua dari bulan Ramadlan
2. Sunat haiat, yaitu sunat yang apabila ditinggalkan tidak
dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi. Yang termasuk sunat
haiat adalah:
a. Mengangkat kedua tangan pada waktu takbiratulihram dan
takbir-takbir lainnya;
b. Bersedekap;
Gambar:
(1) (2)
Takbiratul Ihram berdiri tegak bersedekap
Setelah takbiratul ihram disunatkan membaca do’a iftitah.
Saat membaca do’a iftitah, posisi tangan dalam keadaan bersedekap.
Do’a iftitah ada beberapa macam, anda tinggal memilih mana yang
akan anda baca. Berikut adalah dua contoh do’a iftitah.
ِ ِ ِ ِ
تُ َو َّج ْه.ًَر َكبِْي ًرا َّواحْلَ ْم ُد ِهلل َكثْي ًرا َّو ُس ْب َحا َن اهلل بُ ْك َر ًة َّوأَص ْيالُ اهللُ أَ ْكب
ض َحنِْي ًف ا ُّم ْس لِ ًما َّومَا أَنَا ِم َن ِ
َ موات َواْأل َْر َ الس َّ طَر ِ َِّ ِ
َ ََو ْجه َي للذى ف
َب الْعَالَ ِمنْي َ ال ِ الص الَيِت ونُس ِكي وحَمْيَاي ومَمَايِت ِ ِ
ِّ ِهلل َر ْ ََ َ ْ ُ َ ْ َّ إ َّن. َ الْ ُم ْش ِركنْي
) (رواه مسلم. َ ت َوأَنَا ِم َن الْ ُم ْسلِ ِمنْي ِ َ ِك لَه وبِ َذل
ُ ك أُم ْر َ ُ َ َْش ِري
Artinya:
Modul Fiqh DT Kelas 3 34
“Allah Maha Agung, segala puji bagi Allah yang banyak dan Maha
Suci Allah baik diwaktu padi atau petang. Ya Allah aku hadapkan
jiwa ragaku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan
condong lagi berserah diri, dan tidaklah aku termasuk orang yang
musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku (sembelihan), hidupku
dan matiku hanya karena Allah Tuhan Semesta Alam. Tiada sekutu
bagi-Nya dan karena itulah aku diperintahkan dan aku termasuk
orang yang berserah diri.” (HR. Muslim dari Ali ibn Abi Thalib)
Atau:
اللَّ ُه َّم.ت َبنْي َ الْ َم ْش ِر ِق َواْمل ْغ ِر ِب اع ْد اي َك َما ب ِ اللَّه َّم ب
اع ْد َبْييِن ْ َو َبنْي َ َخطَاي
َ َ َ َ َ َ َ ُ
ِ يِن َّ ِ ِ َن ِّقيِن ِمن خطَايَاي َكمَا يَنقَّى الثَّوب اْألَبي
ْ الل ُه َّم ا ْغس ْل.ض م َن ال َّدنَس َ َْ ُ ْ ُ َ َ ْ ْ
)الث ْل ِج َوالَْبَر ِد (رواه البخارى ومسلم َّ اي بِالْ َم ِاء َو َ َم ْن َخطَاي
ِ
Artinya:
“Ya allah jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana
engkau telah menjauhkan antara Timur dan Barat. Ya Allah
bersihkanlah aku dari kesalahanku sebagaimana dibersihkan baju
yang putih dari kotoran. Ya Allah bersihkanlah aku dari kesalahanku
dengan air, salju dan embun” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Ruku’
Ruku adalah posisi membungkuk dengan punggung sejajar
dengan kepala dan kedua tangan memegang lutut. Perhatikan gambar
dibawan ini:
اجُب ْريِن ْ َو ْار َف ْعيِن ْ َو ْار ُزقْيِن ْ َو ْاه ِديِن ْ َوعَافِيِن ْ (رواه ِ ِّ ر
ْ ب ا ْغف ْر يِل ْ َو ْارمَح ْىِن َو َ
)البيهقى وأبو داود
Artinya:
“Ya Allah, Ya Tuhanku ampunilah aku, kasihanilah aku, tutupilah
(kekuranganku), angkatlah (derajatku), berikan aku rezeki,
tunjukilah aku, dan selamatkanlah aku.” (HR. Al-Baihaqi dan Abu
Dawud)
8. Sujud kedua
Bacaan Shalawat:
10. Salam
Rangkaian terakhir dalam pelaksanaan shalat adalah membaca
salam, yaitu:
ِ ُالسالَم علَي ُكم ورمْح ة
اهلل َ َ َ ْ ْ َ ُ َّ
Artinya:
“Keselamatan dan rahmat Allah semoga dilimpahkan atas kamu.”
Kompetensi Dasar:
Menyebutkan ketentuan shalat berjama’ah.
Menyebutkan syarat-syarat berjama’ah.
Mempraktikkan tata cara shalat berjama’ah.
Gemar melakukan shalat berjama’ah
RINGKASAN MATERI
Kompetensi Dasar:
Melafalkan dzikir setelah shalat fardlu
Melafalkan do’a setelah shalat fardlu
Membiasakan dzikir dan do’a setelah shalat fardlu
RINGKASAN MATERI
2. Kemudian membaca:
ك َولَهُ احْلَ ْم ُد َو ُه َو َعلَى ُك ِّل َ ْالَ إِلَـهَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري
ُ لَهُ الْ ُم ْل،ُك لَه
ِ ِ ِ ِ ِ ٍ
َ َوال،تَ َوالَ ُم ْعط َي لمَا َمَن ْع،ت َ اَللَّ ُه َّم الَ مَان َع لمَا أ َْعطَْي،َش ْيء قَد ْيُر
َ َيْن َف ُع َذا اجْلَ ِّد ِمْن
ك اجْلَ ُّد
Artinya:
"Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha
Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya puji dan bagi-Nya
3. Kemudian membaca
ِ
َ ِ َو ُح ْس ِن ِعبَ َادت، َو ُش ْك ِر َك،اَللَّ ُه َّم أ َِعيِّن ْ َعلَى ذ ْك ِر َك
ك
Artinya:
“Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur
kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu. “ (HR.
Abu Dawud no. 1522, an-Nasa-i III/53, Ahmad V/ 245 dan al-
Hakim (1/273 dan III/273)
2. Doa memohon ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal
yang diterima.
َو َع َمالً ُمَت َقبَّالً (رواه ابن، َو ِر ْزقً ا طَيِّبً ا،ك ِع ْل ًم ا نَافِ ًع ا ْ اَللّ ُه َّم إِيِّنْ أ
َ َُس أَل
)ماجه
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang
bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima.” (HR.
Ibnu Majah).
Artinya:
UJI KOMPETENSI
............. ت
َ َتبَ َار ْك،السالَ ُم
َّ كَ َو ِمْن،السالَ ُم
َّ تَ ْاَللّ ُه َّم أَن
4. Tulis do’a memohon keselamatan dunia dan akhirat!
5. Lanjutkan bacaan di bawah ini!
Rifa’i, Moh. 1978. Ilmu Fiqih Islam Lengkap. Semarang: PT. Karya
Toha Putra.
Hasanudin, Oan. 2007. Mukjizat Berwudlu. Jakarta: Qultummedia.
Al-Jaziri, Abdurrahman. 1996. Fiqh Empat Madzhab. Darul Ulum Press:
Jakarta
Amar, Abu. 1983. Fat-Hul Qarib Jilid 1. Kudus: Menara Kudus.
Rasjid, Sulaiman. 2006. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam. 2001. Pendidikan
Agama Islam. Bandung: Penerbit Lubuk Agung.
Mansur. 2004. Diktat Fiqh Semester I dan II. Tasikmalaya: Institut
Agama Islam Cipasung.
Purwanto, Edi dan Safuroh, Siti. 2004. Pendidikan Agama Islam SMP
Kelas I. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama.
Wahyudin, Udin. 1996. Pendidikan Agama Islam untuk SLTP Kelas 1.
Bandung: Bina Siswa.
Zainuddin, A dan Jamhari, Muhammad. 1999. Al-Islam 1 Aqidah dan
Ibadah. Bandung: Pustaka Setia.