A. Pengertian Obat
Cetirizine adalah antagonis histamin H1 generasi kedua yang aktif secara oral
terbukti efektif dalam pengobatan berbagai gejala alergi, seperti bersin, batuk,
hidung tersumbat, gatal-gatal, dan gejala lainnya. Salah satu penggunaan paling
umum untuk obat ini adalah untuk kondisi yang disebut rinitis alergi.1 Cetirizine
dikenal sebagai antihistamin non-mengantuk. Obat ini jauh lebih kecil
kemungkinannya untuk membuat mengantuk daripada beberapa antihistamin
lainnya. Cetirizine tersedia melalui resep dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk
sebagai tablet, kapsul dan sebagai cairan.1
B. Indikasi
Sekitar 93% cetirizine dalam plasma darah terikat protein. Distribusi obat
terbatas hingga pada lokasi ekstraseluler dimana terdapat reseptor H1, dan pada
sel-sel yang bersifat inflamasi seperti mastosit, basofil, eosinofil, dan limfosit.4
Waktu paruh eliminasi obat adalah sekitar 8,3 jam. Ekskresi cetirizine,
sebagian besar sekitar 70% dikeluarkan melalui urine, dimana sekitar separuhnya
sebagai obat dalam bentuk tidak berubah. Sebagian kecil obat, yaitu sekitar 10%
dibuang ke feses. 4
D.CFarmakodinamika
Mekanisme kerja obat cetirizine pada konstriksi otot polos seperti pada
kondisi spasme bronkus akibat reaksi alergi, adalah dengan menginhibisi efek
histamin pada otot polos tersebut. Kerja obat terhadap terjadinya vasokonstriktor
histamin adalah dengan memberikan efek vasodilator dengan cara mengaktivasi
reseptor H1 pada sel-sel endotelial.4
E. Kontraindikasi
Cetirizine dikontraindikasikan pada orang yang memiliki reaksi alergi
terhadap obat ini. Meskipun jarang terjadi, perlu untuk berkonsultasi dengan
penggunaan obat cetirizine ke dokter jika memiliki kondisi kesehatan tertentu,
seperti hamil, menyusui atau masalah kesehatan, seperti gangguan fungsi hati,
penyakit ginjal dan penyakit jantung.5
F. Efek Samping