Anda di halaman 1dari 4

Resep Obat Cetirizine

06/R53/Hafizh Cahya Aryansyah

A. Pengertian Obat

Cetirizine adalah antagonis histamin H1 generasi kedua yang aktif secara oral
terbukti efektif dalam pengobatan berbagai gejala alergi, seperti bersin, batuk,
hidung tersumbat, gatal-gatal, dan gejala lainnya. Salah satu penggunaan paling
umum untuk obat ini adalah untuk kondisi yang disebut rinitis alergi.1 Cetirizine
dikenal sebagai antihistamin non-mengantuk. Obat ini jauh lebih kecil
kemungkinannya untuk membuat mengantuk daripada beberapa antihistamin
lainnya. Cetirizine tersedia melalui resep dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk
sebagai tablet, kapsul dan sebagai cairan.1

B. Indikasi

Cetirizine diindikasikan untuk menghilangkan gejala yang berhubungan


dengan rinitis alergi musiman yang disebabkan oleh alergen seperti rumput,
tungau, debu, bulu binatang, jamur, dan serbuk sari pohon pada orang dewasa dan
anak-anak berusia 2 tahun ke atas. Gejala yang diobati secara efektif termasuk
bersin, rinore, pruritus hidung, pruritus okular, berair, dan mata merah. Obat ini
juga diindikasikan untuk menghilangkan gejala yang terkait dengan rinitis alergi
karena alergen termasuk tunga, debu, bulu binatang, dan jamur pada orang
dewasa dan anak-anak berusia 6 bulan ke atas.2

Obat ini juga diindikasikan untuk pengobatan manifestasi kulit tanpa


komplikasi dari urtikaria idiopatik kronis pada orang dewasa dan anak-anak
berusia 6 bulan ke atas. Cetirizine secara nyata mengurangi kejadian, keparahan,
dan durasi gatal-gatal dan secara signifikan mengurangi pruritus.2
C.CFarmakokinetik

Cetirizine diabsorpsi cepat setelah konsumsi per oral. Bioavailabilitas obat


>70%. Konsentrasi puncak tercapai dalam waktu sekitar satu jam, dan masa kerja
obat sekitar 12‒24 jam. Konsumsi obat bersama makanan, dapat memperlambat
waktu pencapaian konsentrasi puncak obat dalam plasma darah. 3

Sekitar 93% cetirizine dalam plasma darah terikat protein. Distribusi obat
terbatas hingga pada lokasi ekstraseluler dimana terdapat reseptor H1, dan pada
sel-sel yang bersifat inflamasi seperti mastosit, basofil, eosinofil, dan limfosit.4

Sebagian kecil obat cetirizine dimetabolisme di hati, terutama oleh enzim


CYP3A4, dan obat mengikuti siklus enterohepatik. Selain itu, cetirizine juga
dimetabolisme secara terbatas oleh oxidative O-dealkylation menjadi suatu
metabolit yang aktivitas antihistaminnya dapat diabaikan. 4

Waktu paruh eliminasi obat adalah sekitar 8,3 jam. Ekskresi cetirizine,
sebagian besar sekitar 70% dikeluarkan melalui urine, dimana sekitar separuhnya
sebagai obat dalam bentuk tidak berubah. Sebagian kecil obat, yaitu sekitar 10%
dibuang ke feses. 4

D.CFarmakodinamika

Mekanisme kerja obat cetirizine pada konstriksi otot polos seperti pada
kondisi spasme bronkus akibat reaksi alergi, adalah dengan menginhibisi efek
histamin pada otot polos tersebut. Kerja obat terhadap terjadinya vasokonstriktor
histamin adalah dengan memberikan efek vasodilator dengan cara mengaktivasi
reseptor H1 pada sel-sel endotelial.4

Cetirizine juga bekerja dengan menghalangi peningkatan permeabilitas


kapiler, dan edema yang disebabkan oleh pelepasan histamin. Selain itu, kerja
obat yang menekan aksi histamin pada saraf akhir, akan mengurangi rasa gatal
dan kemerahan pada kulit akibat reaksi alergi. Kompetisi obat dengan histamin
yang melepaskan sitokin dan eicosanoids yang bersifat inflamasi, pada reseptor-
reseptor H1 di sel-sel efektor akan menurunkan reaksi inflamasi tersebut.4

E. Kontraindikasi
Cetirizine dikontraindikasikan pada orang yang memiliki reaksi alergi
terhadap obat ini. Meskipun jarang terjadi, perlu untuk berkonsultasi dengan
penggunaan obat cetirizine ke dokter jika memiliki kondisi kesehatan tertentu,
seperti hamil, menyusui atau masalah kesehatan, seperti gangguan fungsi hati,
penyakit ginjal dan penyakit jantung.5

F. Efek Samping

Efek samping cetirizine yang ringan akibat penggunaan jangka pendek,


mungkin termasuk pusing, kantuk, perasaan lelah (kecapekan), sakit tenggorokan,
batuk, mual, sembelit, sakit kepala, insomnia (dilaporkan berdasarkan
penggunaan tetap kombinasi dari hidroklorida-pseudoephedrine hidroklorida
cetirizine), dan radang tenggorokan, sakit perut — umum pada anak usia 2-11
tahun.5
Daftar Pustaka

1. Zhang L, Cheng L, Hong J. The Clinical Use of Cetirizine in the Treatment of


Allergic Rhinitis. Pharmacology [Internet]. 2013;92(1–2):14–25. Available
from: https://www.karger.com/Article/FullText/351843
2. Naqvi A, Gerriets V. Cetirizine. xPharm Compr Pharmacol Ref [Internet].
2021 Mar 25 [cited 2021 Sep 15];1–6. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549776/
3. Guevara-Gutierrez E, Bonilla-Lopez S, Hernández-Arana S, Tlacuilo-Parra A.
Safety and efficacy of cetirizine versus cetirizine plus ranitidine in chronic
urticaria: Double-blind randomized placebo-controlled study. J Dermatolog
Treat [Internet]. 2015 Nov 2;26(6):548–50. Available from:
http://www.tandfonline.com/doi/full/10.3109/09546634.2015.1025031
4. Goodman, L. S., Brunton, L. L., Chabner, B., & Knollmann BC. Goodman &
Gilman’s pharmacological basis of therapeutics. 12th ed. New York: McGraw-
Hill; 2011.
5. Drugs.com. Cetirizine Side Effects [Internet]. 2021 [cited 2021 Sep 14].
Available from: https://www.drugs.com/sfx/cetirizine-side-effects.html

Anda mungkin juga menyukai