Kelompok 8
ANGGOTA
STROKE
ISKEMIK
Oklusi (emboli atau trombotik)
dalam arteri serebral
HEMORAGIK
Perdarahan subaraknoid dan
intraserebral
Murphy, S. & Werring, D. (2020). Stroke: causes and clinical features. Medicine (Abingdon), 48(9): 561-566. doi: 10.1016/j.mpmed.2020.06.002.
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020 Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
FAKTOR RISIKO
Kuriakose, Diji dan Xiao, Zhicheng. (2020). Pathophysiology and Treatment of Stroke: Present Status and Future Perspectives. Int J Mol Sci.; 21(20): 7609. Doi: doi.org/10.3390%2Fijms21207609
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
FAKTOR RISIKO
DiPiro, J.T., et al. (2020). Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach Handbook (11th ed.). USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Murphy, S. & Werring, D. (2020). Stroke: causes and clinical features. Medicine (Abingdon), 48(9): 561-566. doi: 10.1016/j.mpmed.2020.06.002.
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Kuriakose, Diji dan Xiao, Zhicheng. (2020). Pathophysiology and Treatment of Stroke: Present Status and Future Perspectives. Int J Mol Sci.; 21(20): 7609. Doi: doi.org/10.3390%2Fijms21207609
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Hipertensi
● Kurangnya aktivitas fisik meningkatkan kemungkinan serangan
Diabetes stroke; juga berkaitan dengan masalah kesehatan lainnya seperti
tekanan darah tinggi, obesitas dan diabetes → berkaitan dengan
Atrial Fibrillation kejadian stroke yang tinggi.
● Pola makan yang buruk memengaruhi risiko stroke, berkontribusi
Hiperlipidemia terhadap hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, dan diabetes.
● Komponen makanan tertentu diketahui dapat meningkatkan
Alcohol and Drug Abuse risiko; misalnya, asupan garam yang berlebihan dikaitkan dengan
hipertensi dan stroke yang tinggi. Sebaliknya, diet tinggi buah dan
Smoking sayuran telah terbukti menurunkan risiko stroke
Insufficient physical
inactivity and poor diet
Kuriakose, Diji dan Xiao, Zhicheng. (2020). Pathophysiology and Treatment of Stroke: Present Status and Future Perspectives. Int J Mol Sci.; 21(20): 7609. Doi: doi.org/10.3390%2Fijms21207609
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Potentially Modifiable
DiPiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C. V.. (2015). Pharmacotherapy
Handbook, Ninth Edit., McGraw-Hill Education Companies, Inggris.
2
Respon Sel Tubuh saat
Stroke
Perkembangan
Terkait Waktu
Mengenai Sel
dan Ekspresi
Berbagai Faktor
Jian, Z., Liu, R., Zhu, X., Smerin, D., Zhong, Y., Gu,
L., ... & Xiong, X. (2019). The involvement and
therapy target of immune cells after ischemic stroke.
Frontiers in immunology, 10, 2167.
Anggraeni Putri Sukma - 2006483656
Jian, Z., Liu, R., Zhu, X., Smerin, D., Zhong, Y., Gu, L., ... & Xiong, X. (2019). The involvement and therapy
target of immune cells after ischemic stroke. Frontiers in immunology, 10, 2167.
Sel Imun dalam Otak setelah Stroke Iskemik
Neutrofil masuk ke dalam parenkim otak →
menghasilkan MMPs (metalloproteinase), iNOS
(inducible nitric oxide synthase (iNOS), dan ROS →
memperburuk kerusakan BBB dan kematian sel, dan
menghambat perbaikan otak
Jian, Z., Liu, R., Zhu, X., Smerin, D., Zhong, Y., Gu, L., ... & Xiong, X. (2019). The involvement and therapy
target of immune cells after ischemic stroke. Frontiers in immunology, 10, 2167.
Sel Imun dalam Otak setelah Stroke Iskemik
Mikroglia/makrofag yang teraktivasi dapat menstimulasi
sel T CD4+ → sel T CD4+ berdiferensiasi menjadi sel Th1
atau Th 2 → menghasilkan sitokin pro-inflamasi
(merusak) atau anti-inflamasi (melindungi)
Jian, Z., Liu, R., Zhu, X., Smerin, D., Zhong, Y., Gu, L., ... & Xiong, X. (2019). The involvement and therapy target of immune cells after ischemic stroke. Frontiers in immunology, 10, 2167.
Anggraeni Putri Sukma - 2006483656
Jian, Z., Liu, R., Zhu, X., Smerin, D., Zhong, Y., Gu, L., ... & Xiong, X. (2019). The involvement and therapy target of immune cells after ischemic stroke. Frontiers in immunology, 10, 2167.
Anggraeni Putri Sukma - 2006483656
Jian, Z., Liu, R., Zhu, X., Smerin, D., Zhong, Y., Gu, L., ... & Xiong, X. (2019). The involvement and therapy target of immune cells after ischemic stroke. Frontiers in immunology, 10, 2167.
Anggraeni Putri Sukma - 2006483656
Jian, Z., Liu, R., Zhu, X., Smerin, D., Zhong, Y., Gu, L., ... & Xiong, X. (2019). The involvement and therapy target of immune cells after ischemic stroke. Frontiers in immunology, 10, 2167.
Perubahan imun serebral dan sistemik: imunitas bawaan
Iadecola, C., Buckwalter, M. S., & Anrather, J. (2020). Immune responses to stroke: mechanisms,
modulation, and therapeutic potential. The Journal of clinical investigation, 130(6), 2777-2788.
Haruka Yumna Nabihah -
Sel yang Berperan dalam Patologi Stroke 2006466353
(Imunitas Adaptif)
Sel yang Berperan Peran dalam Patologi
Sel T CD4+ Mediasi perbaikan jaringan melalui produksi IL-4 yang bersinergi dengan makrofag
CD8+ Menyebabkan kematian neuron dan memperburuk cedera otak dengan interaksi sel dan
pelepasan perforin/granzim setelah aktivasi yang bergantung pada antigen
Th1 Memperparah cedera otak dengan mengeluarkan sitokin proinflamasi, termasuk IL-2,
IL-12, dan IFN-γ
Th2 Menunjukkan efek neuroprotektif pada otak yang cedera dengan mengeluarkan sitokin
antiinflamasi seperti IL-4, IL-5, IL-10, dan IL-13
Zhang, D., Ren, J., Luo, Y., He, Q., Zhao, R., Chang, J., ... & Guo, Z. N. (2021). T cell response in ischemic stroke: from mechanisms to translational insights. Frontiers in Immunology, 12, 707972.
Haruka Yumna Nabihah - 2006466353
Hari 1-7
Zhang, D., Ren, J., Luo, Y., He, Q., Zhao, R., Chang, J., ... & Guo, Z. N. (2021). T cell response in ischemic stroke: from mechanisms to translational insights. Frontiers in Immunology, 12, 707972.
Haruka Yumna Nabihah - 2006466353
Hari 7-30
Zhang, D., Ren, J., Luo, Y., He, Q., Zhao, R., Chang, J., ... & Guo, Z. N. (2021). T cell response in ischemic stroke: from mechanisms to translational insights. Frontiers in Immunology, 12, 707972.
Peran Sel B pada Pemulihan Otak
Haruka Yumna Nabihah - 2006466353
Engler-Chiurazzi, E. B., Monaghan, K. L., Wan, E. C. K., & Ren, X. (2020). Role of B cells and the aging brain in stroke recovery and treatment. Geroscience, 42, 1199-1216.
Jian, Z., Liu, R., Zhu, X., Smerin, D., Zhong, Y., Gu, L., ... & Xiong, X. (2019). The involvement and therapy target of immune cells after ischemic stroke. Frontiers in immunology, 10, 2167.
3 PATOFISIOLOGI &
GEJALA KLINIS
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
PATOFISIOLOGI STROKE ISKEMIK
↓ aliran darah serebral ↑ Stimulasi pathway metabolisme anaerobik
Fisher, M., Savitz, S.I. (2022). Pharmacological brain cytoprotection in acute ischaemic stroke — renewed hope in the reperfusion era. Nat Rev Neurol, 18: 193–202. https://doi.org/10.1038/s41582-021-00605-6
Haruka Yumna Nabihah (2005455353)
Efek Protektif
● HIF-1 dapat menginduksi ekspresi EPO untuk
meningkatkan pengiriman oksigen dan meningkatkan
kelangsungan hidup sel dengan menginduksi ekspresi
gen yang berhubungan dengan metabolisme energi.
● HIF-1 membantu menjaga stabilitas lingkungan
intraseluler melalui upregulasi NCX1 dan
mempromosikan neovaskularisasi dengan
menginduksi ekspresi VEGF.
Efek Berbahaya:
● HIF-1 memperburuk cedera otak dengan
mengaktifkan jalur pensinyalan apoptosis dan
nekrosis.
● HIF1 juga meningkatkan permeabilitas BBB dengan
menginduksi ekspresi VEGF dan cedera inflamasi
setelah stroke.
Pan, Z., Ma, G., Kong, L., & Du, G. (2021). Hypoxia-inducible factor-1: Regulatory mechanisms and drug development in stroke. Pharmacological Research, 170, 105742.
Haruka Yumna Nabihah (2006466353)
Pan, Z., Ma, G., Kong, L., & Du, G. (2021). Hypoxia-inducible factor-1: Regulatory mechanisms and drug development in stroke. Pharmacological Research, 170, 105742.
Haruka Yumna Nabihah (2006466353)
Pan, Z., Ma, G., Kong, L., & Du, G. (2021). Hypoxia-inducible factor-1: Regulatory mechanisms and drug development in stroke. Pharmacological Research, 170, 105742.
Haruka Yumna Nabihah (2005455353)
Pan, Z., Ma, G., Kong, L., & Du, G. (2021). Hypoxia-inducible factor-1: Regulatory mechanisms and drug development in stroke. Pharmacological Research, 170, 105742.
Anggraeni Putri Sukma - 2006483656
Hurn, P. D., & Brass, L. M. (2003). Estrogen and stroke: a balanced analysis. Stroke, 34(2), 338-341.
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
Zi, W. & Shuai, J. (2014). Plasma D-Dimer Levels Are Associated with Stroke Subtypes and Infarction Volume in Patients with Acute Ischemic Stroke. PLoS One, 9(1): doi: 10.1371/journal.pone.0086465
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Svenungsson, E & A. Antovic. (2020). The antiphospholipid syndrome – often overlooked cause of vascular occlusions?. Journal of Internal Medicine. 247(4): 349-372 . Diakses dari https://doi.org/10.1111/joim.13022
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Svenungsson, E & A. Antovic. (2020). The antiphospholipid syndrome – often overlooked cause of vascular occlusions?. Journal of Internal Medicine. 247(4): 349-372 . Diakses dari https://doi.org/10.1111/joim.13022
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
PENUMBRA : jaringan otak yang mengalami cedera reversibel di sekitar inti iskemik yang menjadi target pengobatan stroke akut
Baron, JC. (2018). Protecting the ischaemic penumbra as an adjunct to thrombectomy for acute stroke. Nat Rev Neurol, 14: 325–337. https://doi.org/10.1038/s41582-018-0002-2
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Stroke Hemoragik
Intracerebral Hemorrhage (ICH)
Patofisiologi Stroke
Hemoragik
Intracerebral Hemorrhage
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Patofisiologi Stroke
Hemoragik
Subarachnoid Hemorrhage
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Patofisiologi
Stroke
Hemoragik
Subarachnoid Hemorrhage
Anggraeni Putri Sukma - 2006483656
Gejala Klinis Stroke Iskemik
CDC. (2022). Stroke signs and symptoms. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/stroke/signs_symptoms.htm
Anggraeni Putri Sukma - 2006483656
Gejala Klinis Stroke Iskemik
Disritmia→ cardiac output ↓ Sinkop : kesadaran ↓ dan aliran Kompressi CN3 luar Pupil non-reaktif, diplopia, gaze palsy
darah ke otak ↓
Meningitis non-infeksius Meningismus (nyeri leher dan kaku) Iskemik motor strip kaki Kelemahan kaki bilateral
Obstruksi aliran cairan Penurunan kesadaran Iskemik motor strip Hemiparesis (kelemahan, tidak bisa
Cerebrospinal → Hidrosefalus menggerakkan 1 sisi tubuh)
Pembuluh dan meninges meregang Thunderclap headache Iskemik area asosiasi parietal Aphasia (gangguan bicara)
tiba-tiba
Unnithan AKA, M Das J, Mehta P. Hemorrhagic Stroke. [Updated 2022 Sep 30]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559173/
Haruka Yumna Nabihah - 2006466353
Kuriakose, D. & Xiao, Z. (2020). Pathophysiology and Treatment of Stroke: Present Status and Future Perspectives. Int. J. Mol. Sci., 21(20), 7609; https://doi.org/10.3390/ijms21207609
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
Resting Activated Cascade
Fibrinogen Fibrin
platelet platelet Koagulasi
Blood clot
Fibrinolitik Terapi reperfusi untuk mengembalikan perfusi darah yang terhambat Alteplase, tenecteplase dan
pada serangan stroke akut. reteplase.
Antikoagulan Mencegah terjadinya kembali stroke emboli, namun hingga saat ini Unfractionated heparin (UFH) dan
literatur yang mendukung pemberian antikoagulan untuk pasien stroke lower molecular weight heparin
iskemik masih terbatas dan belum kuat. (LMWH).
Antiplatelet Pencegahan stroke ulangan dengan mencegah terjadinya agregasi Aspirin, klopidogrel
platelet.
Antihipertensi Menurunkan tekanan darah, menurunkan risiko ensefalopati, komplikasi Labetalol, Nikardipin
jantung dan juga insufisiensi ginjal.
Neuroprotektif Menunda terjadinya infark pada bagian otak yang mengalami iskemik Citicoline, flunarizine, statin, atau
khususnya penumbra dan bukan untuk tujuan perbaikan reperfusi ke pentoxifylline.
jaringan.
Antiplatelet
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Kuriakose, D. & Xiao, Z. (2020). Pathophysiology and Treatment of Stroke: Present Status and Future Perspectives. Int. J. Mol. Sci., 21(20), 7609; https://doi.org/10.3390/ijms21207609
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
Mekanisme Kerja
Inhibisi siklooksigenase platelet (COX-1) →
Blokir pembentukan tromboksan A2 (TxA2)
dari asam arakidonat → ↓ agregasi platelet
Katzung, B. (2018). Basic Clinical and Pharmacology (14th ed.). New York: McGraw-Hill Education.
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
Aspirin
Terapi awal: 160-325 mg dalam 24-48 jam setelah onset
Dosis
Dosis pemeliharaan: 75-100 mg
Hipersensitif; riwayat asma; riwayat ulkus peptikum dan perdarahan GI; gangguan koagulasi
Kontraindikasi
(hemofilia, trombositopenia)
Mekanisme Kerja
Clopidogrel (prodrug): konversi menjadi
metabolit aktif di hati → inhibisi reseptor
ADP platelet secara ireversibel → cegah
agregasi platelet
Katzung, B. (2018). Basic Clinical and Pharmacology (14th ed.). New York: McGraw-Hill Education.
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
Clopidogrel
75 mg sebagai pencegahan sekunder stroke
Dosis Stroke iskemik akut: 300 mg pada hari pertama, dilanjutkan 75 mg hingga hari ke-21
(kombinasi dengan aspirin → DAPT)
FDA Category B
Perdarahan patologis aktif (misal: ulkus peptikum, perdarahan intrakranial, dll); gangguan
Kontraindikasi
fungsi hati
Cilostazol
de Donato, G., Setacci, F., Mele, M., Giannace, G., Galzerano, G., & Setacci, C. (2017). Restenosis after coronary and peripheral intervention: efficacy and
clinical impact of cilostazol. Annals of vascular surgery, 41, 300-307.
Anggraeni Putri Sukma - 2006483656
Cilostazol
FDA Category C
Edema peripheral, sakit perut, diare, pusing, sakit kepala, rhinitis, leukopenia,
Efek samping
thrombocytopenia
Antikoagulan: Heparin
Mekanisme Kerja
● Menginaktivasi thrombin dan faktor
Xa melalui mekanisme dependen
antithrombin (AT).
● Heparin berikatan dengan AT
melalui pentasakarida afinitas tinggi
Heparin
Pengobatan trombosis vena-dalam dan embolisme paru
● Injeksi IV, dosis muatan 5000 unit (10.000 unit pada embolisme paru yang berat) diikuti dengan infus berkesinambungan 15-25 unit/kg
bb/jam
● Injeksi subkutan 15.000 unit setiap 12 jam (pemantauan laboratorium penting sekali sebaiknya setiap hari)
● Remaja Muda dan Anak-anak, dosis muatan lebih rendah, kemudian 15-25 unit/kg bb/jam secara infus intravena, atau 250 unit/kg
Dosis
bb/jam secara injeksi subkutan
Profilaksis trombosis vena dalam dan embolisme paru pasca bedah
● Injeksi subkutan, 5000 unit 2 jam sebelum pembedahan, kemudian setiap 8-12 jam selama 7 hari atau sampai pasien pulang dari
rumah sakit (tidak perlu pemantauan)
● Selama kehamilan (dengan pemantauan), 5000-10.000 unit setiap 12 jam
FDA Category C
● Efek antikoagulan meningkat dengan obat lain yang mempengaruhi fungsi trombosit atau sistem koagulasi (Contoh: Inhibitor agregasi
trombosit, agen trombolitik, salisilat, NSAID, antagonis vit K, dextran, protein C-teraktivasi),
Interaksi obat
● Efek antikoagulan menurun dengan infus ayceryl trinitrate
● Peningkatan risiko hiperkalemia dengan ACE inhibitor atau antagonis angiotensin II.
Hemofilia dan gangguan hemorhagik lain, trombositopenia, tukak lambung, pendarahan serebral yang baru terjadi. Hipertensi berat, penyakit hati
Kontraindikasi berat (termasuk farises esofagus), gagal ginjal, sehabis cedera berat atau pembedahan (termasuk pada mata atau susunan saraf),
hipersensitivitas terhadap heparin.
Sediaan di Indonesia: Heparin, Heparin Sodium, Hepagusan, dan Inviclot
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Enoksaparin
Profilaksis trombosis vena dalam (melalui injeksi subkutan):
● Risiko sedang: 20 mg (2000 unit) 2 jam sebelum pembedahan, kemudian 20 mg (2000 unit) setiap 24 jam selama 7-10 hari
Indikasi dan Dosis ● Risiko tinggi: 40 mg (4000 unit) 12 jam sebelum pembedahan, kemudian 40 mg (4000 unit) setiap 24 jam selama 7-10 hari.
Pengobatan trombosis vena dalam (melalui injeksi subkutan): 1 mg/kg bb (100 unit/kg bb setiap 12 jam, biasanya selama paling tidak 5 hari
(dan sampai antikoagulansi oral yang cukup tercapai).
FDA Category B
● Umum: Perdarahan (termasuk di tempat suntikan), edema perifer atau tidak spesifik, anemia, hematuria, ekimosis, demam,
Efek samping kebingungan, mual, diare, sesak, nyeri tempat suntikan.
● Berpotensi Fatal: Komplikasi perdarahan mayor (misalnya perdarahan retroperitoneal dan intrakranial).
● Peningkatan risiko perdarahan dengan antikoagulan, penghambat agregasi trombosit (misalnya dipiridamol, salisilat, NSAID,
Interaksi obat sulfinpirazon).
● Dapat meningkatkan perdarahan dengan vit E.
Hipersensitivitas terhadap enoksaparin, heparin. Pasien dengan perdarahan mayor aktif, endokarditis bakterial akut, stroke hemoragik baru-baru
Kontraindikasi
ini, ulserasi lambung atau duodenum aktif, trombositopenia terkait dengan tes in vitro positif untuk antibodi trombosit.
Antikoagulan: Warfarin
Mekanisme Kerja
● Warfarin menghambat vitamin K
Epoksida Reduktase (VKOR) yang
merupakan enzim esensial untuk
aktivasi vitamin K dalam tubuh
● Faktor pembekuan darah seperti
trombin dan faktor VII, IX, dan X
bergantung pada vitamin K
● Melalui penghambatan aktivasi
vitamin K dalam tubuh →
mengurangi sintesis faktor
pembekuan darah aktif →
mencegah pembekuan darah
Katzung, B.G., Masters, S.B. and Trevor, A.J. (2009). Basic and Clinical Pharmacology (11th ed.). McGraw-Hill.
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Warfarin
Pencegahan primer dan sekunder stroke kardioembolik; serangan iskemik serebral yang transien
Indikasi dan Dosis Dosis umum: awalnya 5-10 mg tiap hari selama 1-2 hari
Dosis pemeliharaan: 3-9 mg tiap hari berdasarkan waktu protrombin/tes koagulasi lainnya (tes INR)
FDA Category X
Efek samping Perdarahan; hipersensitivitas, ruam kulit, alopesia, diare, nekrosis kulit, disfungsi hati; mual, muntah, pankreatitis
Peningkatan risiko pendarahan dengan antikoagulan lainnya (co: heparin), antiplatelet (co: aspirin, clopidogrel), NSAIDs (co: ibuprofen), serotonin
Interaksi obat
reuptake inhibitors (co: citalopram)
Kontraindikasi kehamilan, tukak peptik,hipertensi berat, endokarditis bakterial, penggunaan bersamaan obat fibrinolitik (streptokinase, alteplase)
Trombolitik
Efektif mengurangi diameter bekuan darah pada pasien stroke dalam waktu tiga jam setelah kejadian
Kuriakose, D. & Xiao, Z. (2020). Pathophysiology and Treatment of Stroke: Present Status and Future Perspectives. Int. J. Mol. Sci., 21(20), 7609; https://doi.org/10.3390/ijms21207609
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
Katzung, B. (2018). Basic Clinical and Pharmacology (14th ed.). New York: McGraw-Hill Education.
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
Alteplase
Dosis 0,6-0,9 mg/kg BB (maksimum 90 mg) → pemberian dalam rentang waktu ≤4,5-6 jam dari onset
FDA Category C
Efek samping Perdarahan spontan yang parah (intrakranial, retroperitoneal, GI, saluran pernapasan, genitourinari)
Antioksidan
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
Antioksidan: Astaxanthin
Mekanisme Kerja
Menurunkan kadar RONS dengan
meningkatkan aktivitas enzim antioksidan
dan mengatur dinamika mitokondria,
mitofagi dan biogenesis mitokondria, yang
penting untuk pemeliharaan metabolisme
mitokondria dan sel
Pereira, C., et. al. (2020). Antioxidant and anti-inflammatory mechanisms of astaxanthin in cardiovascular diseases. Preprints.org https://doi.org/10.20944/preprints202008.0119.v1.
ANTIHIPERLIPIDEMIA
STATIN
Anggraeni Putri Sukma - 2006483656
Atorvastatin
FDA Category X
Carlos-Escalante, J. A., de Jesús-Sánchez, M., Rivas-Castro, A., Pichardo-Rojas, P. S., Arce, C., & Wegman-Ostrosky, T. (2021). The use of antihypertensive drugs as coadjuvant therapy in cancer.
Frontiers in Oncology, 11, 660943.
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Haruka Yumna Nabihah - 2006466353
ARB
CANDESARTAN CILEXETIL
Inisial: 4 mg/hari
Dosis
Rumatan: 12-32 mg/hari
FDA Category D
CAPTOPRIL
Inisial: 50 mg/hari per oral
Dosis
Rumatan: 150-200 mg/hari
FDA Category D
NIKARDIPIN
Dosis 5 mg/jam IV, titrasi 2,5 mg/jam tiap 15 menit, sampai 15 mg/jam
FDA Category C
1 2
1 2 3 4
Cairan Nutrisi Mencegah & mengatasi Tata laksana
● 0,9% salin ● Nutrisi enteral (dengan atau komplikasi medis lain
Untuk mencapai euvolemi tanpa Nasogastric Tube)
● Mobilisasi dan penilaian ● Hipoglikemia berat: dextrose
diberikan secepat mungkin
dini untuk mencegah 40% IV atau infus glukosa
bila tidak ada kontraindikasi
komplikasi subakut 10-20%
● Paling lambat sudah harus
● Antibiotik sesuai indikasi ● Gelisah: terapi psikologi,
diberikan dalam 48 jam
● Pasien berisiko DVT atau benzodiazepin short
penggumpalan darah perlu acting/propofol
diberi heparin subkutan ● Analgesik, antiemetik sesuai
5000 IU 2x sehari / LMWH indikasi
/ heparinoid ● Indikasi perdarahan lambung:
H2RA
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
Pengobatan terhadap hipertensi arteri pada stroke akut. Pemberian obat yang dapat
menyebabkan hipertensi tidak direkomendasikan diberikan pada kebanyakan pasien
stroke iskemik.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta: Kemenkes RI
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Pemberian antikoagulan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta: Kemenkes RI
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Pemberian antikoagulan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta: Kemenkes RI
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
● Pemberian aspirin dianjurkan untuk setiap stroke iskemik akut dengan dosis awal 160-325 mg
dalam 24-48 jam setelah onset
● Pemberian aspirin tidak menggantikan fungsi rtPA (Alteplase) atau trombektomi pada pasien
yang terindikasi.
● Penggunaan aspirin sebagai adjunctive therapy dalam 24 jam setelah pemberian obat
trombolitik tidak direkomendasikan. Pada pasien yang mendapat rtPA (Alteplase), pemberian
aspirin umumnya ditunda sampai 24 jam setelah terapi, kecuali jika diketahui penundaan
aspirin menimbulkan risiko. Ticagrelor tidak direkomendasikan dibanding aspirin pada pasien
stroke minor.
● Pemberian dual antiplatelet (aspirin dan clopidogrel) dalam 24 jam selama 21 hari pada pasien
dengan stroke minor bermanfaat untuk mencegah risiko stroke sekunder hingga 90 hari
setelah stroke.
● Pemberian antiplatelet intravena yang menghambat reseptor glikoprotein IIb / IIIa tidak
dianjurkan
● Pemberian clopidogrel 75 mg lebih baik dibandingkan dengan aspirin 325 mg untuk mencegah
risiko stroke iskemik sekunder, infark jantung dan kematian akibat vaskular.
● Pada pasien dengan riwayat stroke iskemik, fibrilasi atrial, dan sindrom coroner, belum ada
bukti penambahan antiplatelet pada antikoagulan bermanfaat untuk mencegah penyakit
vascular.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta: Kemenkes RI
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Hemodilusi dengan atau tanpa vena seksi dan ekspansi volume tidak dianjurkan dalam
terapi stroke iskemik akut
Pemakaian albumin dosis tinggi dan vasodilator seperti pentoksifilin sebagai terapi rutin
pada stroke iskemik akut tidak disarankan
Dalam keadaan tertentu, terkadang digunakan vasopresor untuk memperbaiki aliran darah
ke otak (cerebral blood flow). Pada keadaan tersebut harus dilakukan pemantauan ketat
kondisi neurologis dan jantung.
Tindakan endarterektomi carotid (CEA) pada stroke iskemik fase akut sebaiknya dilakukan
secepatnya, idealnya dalam 2 minggu
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta: Kemenkes RI
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Terapi Medikamentosa
Manitol (25-50 gr diulangi tiap 3-6 jam) merupakan terapi medis lini pertama bila tanda
klinis atau radiologis menunjukkan terjadinya space occupying oedema.
Rekomendasi Terapi Bedah
Bedah dekompresi dilakukan dalam 48 jam sesudah awitan keluhan dan direkomendasikan
pada pasien yang berumur di atas 60 tahun dengan malignant MCA infarcts
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta: Kemenkes RI
Anggraeni Putri Sukma -
KOREKSI KOAGULOPATI
Setiap pasien perdarahan intrakranial diperiksa hemostasis, PT (INR), aPTT dan hitung trombosit. Koreksi secepat mungkin jika
didapatkan kelainan.
● Dapat diberikan factor VIII inhibitor bypassing activity (FEIBA), PCC lain, atau
Pasien yang mengonsumsi
rFVIIa.
dabigatran, rivaroxaban, atau
● Karbon aktif (Norit) dapat diberikan jika konsumsi terakhir <2.
apixaban
● Dabigatran → dapat juga dipertimbangkan hemodialisa
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Anggraeni Putri Sukma -
KOREKSI KOAGULOPATI
Setiap pasien perdarahan intrakranial diperiksa hemostasis, PT (INR), aPTT dan hitung trombosit. Koreksi secepat mungkin jika
didapatkan kelainan.
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Anggraeni Putri Sukma -
● Pada perdarahan intrakranial sering terjadi peningkatan tekanan darah → berkaitan dengan ekspansi
hematoma, perburukan fungsi neurologis, disabilitas, dan kematian.
● TD sistolik 150-220 mmHg tanpa kontraindikasi antihipertensi → penurunan TD sistolik hingga 140
mmHg dinyatakan aman dan bermanfaat
● TD sistolik > 220 mmHg boleh dilakukan penurunan tekanan darah agresif dengan antihipertensi IV dan
pengawasan ketat
● Obat yang dapat digunakan → Nikardipin, labetalol, esmolol, atau natrium nitroprusside
Nicardipine 5 mg/jam sebagai dosis awal, lalu dinaikkan 2,5 mg/jam setiap 5-15 menit sampai efek
yang diinginkan. Dosis maksimumnya: 15 mg/jam
Labetalol Dosis intermitten 10-20 mg IV dalam 1-2 menit, boleh diulang satu kali.
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Anggraeni Putri Sukma -
Hydralazine 10-20 mg IV setiap 4-6 jam. Tidak dijadikan pilihan utama karena efeknya dapat bertahan
hingga 100 jam (efek tidak dapat diprediksi)
Natrium nitroprusside Digunakan jika dibutuhkan penurunan TD segera dan obat lain tidak efektif. Dosis:
0,25-10 μg/kg/menit. Dosis awal sebaiknya lebih rendah. Pasien tidak boleh mendapat
nitroprusside lebih dari 24 jam dan dosis tertinggi yang dapat diberikan adalah 2
μg/kg/menit.
Diltiazem ● Salah satu pilihan pada hipertensi emergensi dan hipertensif ensefalopati, juga
dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada stroke iskemik akut yang
akan diberikan trombolitik.
● Juga dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada stroke perdarahan
tanpa menimbulkan peningkatan tekanan intrakranial.
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Anggraeni Putri Sukma -
TD sistolik >200 mmHg atau MAP >150 cepat turunkan TD dengan obat IV dan monitor TD
mmHg setiap 5 menit
TD sistolik >180 mmHg atau MAP >130 turunkan TD secara berlanjut atau intermittent,
mmHg dan terdapat bukti peningkatan pertahankan CPP >80 mmHg
tekanan intracranial
TD sistolik >180 mmHg atau MAP >130 turunkan TD secara ringan dengan berlanjut atau
mmHg dan tidak terdapat bukti peningkatan intermittent
tekanan intracranial
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Anggraeni Putri Sukma -
● Pasien dengan perdarahan intraserebral seharusnya mempunyai tekanan darah terkontrol tanpa
menurunkan tekanan darah berlebihan. Usahakan tekanan darah sistole <160 mmHg dan CPP dijaga
agar tetap di atas 60-70 mmHg. Hal ini dapat dicapai dengan menurunkan ICP ke nilai normal dengan
pemberian manitol atau operasi.
● Pada kasus diperlukan pemberian vasopressor, bisa diberikan:
○ Fenilefrin 2-10 μg/kg/menit.
○ Dopamin 2-10 μg/kg/menit.
○ Norepinefrin, dimulai dengan 0,05-0,2 μg/kg/menit dan dititrasi sampai efek yang diinginkan.
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Anggraeni Putri Sukma -
Terapi hipertensi pada kondisi non-akut → menurunkan risiko ICH dan ICH rekuren. Target jangka panjang TD
adalah < 130/80 mmHg
Menghentikan kebiasaan merokok, minum alkohol > 2 gelas/hari, dan penggunaan obat-obat terlarang
Pasien dengan perdarahan intrakranial lobarasi spontan akibat warfarin → hindari penggunaan warfarin jangka
panjang
Penghentian terapi antikoagulan selama paling tidak 4 minggu pada pasien yang tidak menggunakan katup
jantung mekanik → mengurangi risiko perdarahan intrakranial
Diperbolehkan untuk memberikan antikoagulan pada kasus perdarahan intrakranial non-lobaris dan antiplatelet
monoterapi untuk semua perdarahan intrakranial jika ada indikasi
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Anggraeni Putri Sukma -
TATALAKSANA KHUSUS
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Haruka Yumna Nabihah - 2006466353
II Sakit kepala sedang hingga berat, kaku kuduk, kelumpuhan saraf kranial
Vivancos, J., Gilo, F., Frutos, R., Maestre, J., García-Pastor, A., Quintana, F., ... & Tejada, J. (2014). Clinical management guidelines for subarachnoid
haemorrhage. Diagnosis and treatment. Neurología (English Edition), 29(6), 353-370.
Haruka Yumna Nabihah - 2006466353
● Identifikasi dini nyeri kepala hebat ● Lakukan tata laksana A-B-C sesuai dengan
merupakan petunjuk untuk upaya protokol pasien di ruang gawat darurat.
menurunkan angka mortalitas dan ● Intubasi endotrakheal untuk mencegah
morbiditas. aspirasi dan menjamin jalan napas yang
● Tirah baring total dengan posisi kepala adekuat.
ditinggikan 30 derajat dalam ruangan dengan ● Bila ada tanda-tanda herniasi maka dilakukan
lingkungan yang tenang dan nyaman, bila intubasi.
perlu berikan O2 2-3 L/menit. ● Hindari pemakaian sedatif berlebihan karena
● Hati-hati pemakaian sedatif. akan menyulitkan penilaian status
● Pasang infus IV di ruang gawat darurat dan neurologis.
monitor ketat kelainan neurologis yang
timbul.
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Haruka Yumna Nabihah - 2006466353
Vivancos, J., Gilo, F., Frutos, R., Maestre, J., García-Pastor, A., Quintana, F., ... & Tejada, J. (2014). Clinical management guidelines for subarachnoid haemorrhage. Diagnosis and treatment.
Neurología (English Edition), 29(6), 353-370.
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Haruka Yumna Nabihah - 2006466353
● Monitor tekanan darah dan kontrol dengan Pemberian asam traneksamat atau asam
antihipertensi. Tekanan darah boleh diturunkan aminokaproat dalam <72 jam boleh dilakukan untuk
hingga sistolik <160mmHg. mengurangi risiko perdarahan ulang akibat:
● Mengontrol cerebral perfusion pressure (CPP) 1. aneurisma pada pasien yang perlu ditunda
● Antifibrinolitik direkomendasikan untuk pasien tindakannya
berisiko rendah vasopasme. 2. berisiko mengalami perdarahan ulang
3. tidak ada kontraindikasi kuat
Vivancos, J., Gilo, F., Frutos, R., Maestre, J., García-Pastor, A., Quintana, F., ... & Tejada, J. (2014). Clinical management guidelines for subarachnoid haemorrhage. Diagnosis and treatment.
Neurología (English Edition), 29(6), 353-370.
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Haruka Yumna Nabihah - 2006466353
Antifibrinolitik Antihipertensi
Diberikan Pasien yang belum bisa dilakukan TDS lebih dari 160 mmHg dan TDD lebih
Jika tindakan untuk aneurismanya namun dari 90 mmHg atau MAP di atas 130
berisiko mengalami perdarahan berulang mmHg.
dan tidak ada kontraindikasi
Contoh Obat Epsilon aminocaproid acid dengan dosis Labetalol (IV) 0,5 – 2 mg/menit sampai
yang sering 36 gr/hari mencapai maksimal 20 mg/jam
digunakan ATAU ATAU
Asam traneksamat dengan dosis 6-12 Esmolol infus dengan dosis 50-200
gr/hari yang diberikan dalam <72 jam. mcg/kg/menit.
TDS (Tekanan darah sistolik); TDD (Tekanan darah diastolik); MAP (Mean Arterial Pressure/Tek. Arteri rata-rata)
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Haruka Yumna Nabihah - 2006466353
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Haruka Yumna Nabihah - 2006466353
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
KEDARURATAN MEDIK
pada STROKE AKUT
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
Isinial: 50 mg/hari PO
Captopril
Rumatan: 150-200 mg/hari
Isinial: 4 mg/hari PO
Inisial: 10 mg/hari PO Candesartan
Lisinopril Rumatan: 12-32 mg/hari
Rumatan: 40 mg/hari
HCT 12,5-50 mg/hari PO
Inisial: 2,5 mg/hari
Amlodipin
Rumatan: 10 mg/hari
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta: Kemenkes RI
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Diabetes Rekomendasi
Salah satu faktor risiko penting ● Pasien stroke iskemik atau TIA sebaiknya
sebagai penyebab serangan dilakukan skrining diabetes dengan gula darah
pertama stroke iskemik dan puasa, HbAIc segera setelah pasien masuk
kombinasi diabetes dengan stroke rumah sakit (kelas II, peringkat bukti C).
merupakan penyebab utama ● Semua pasien stroke dengan GD tidak
kematian dan kecacatan di dunia. terkendali diberikan insulin.
● Target pengendalian gula darah 140-180 mg/dL
Faktor risiko spesifik pada pasien (kelas II, peringkat bukti C). Bila >250 mg/dL,
diabetes juga telah dilaporkan diberikan insulin intravena secara rutin, dosis
seperti resistensi insulin, sesuai dengan protocol. Kontrol gula darah
obesitas, toleransi gula darah selama fase akut stroke
terganggu dan hiperinsulinemia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta: Kemenkes RI
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta: Kemenkes RI
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta: Kemenkes RI
Tata Laksana
Stroke
Kelompok Khusus
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Tatalaksana Ibu Hamil dan Menyusui
Pasien dengan kehamilan yang mendapatkan terapi LMWH, ketika akan melahirkan sebaiknya LMWH
dihentikan ≥24 jam sebelum induksi persalinan atau seksio saesarian
Dalam keadaan tidak hamil dan dengan risiko rendah, dapat diberikan LMWH atau UFH, atau tidak
diberikan, tergantung dari keadaan klinis pasien pada trimester pertama
Dalam keadaan tidak hamil dan risiko rendah serta merupakan kandidat pemberian terapi
antiplatelet dapat dipertimbangkan diberikan setelah semester pertama kehamilan, sebaiknya
diberikan dengan aspirin dosis rendah (50-150 mg/hari
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta: Kemenkes RI
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Tatalaksana Ibu Hamil dan Menyusui
IBU MENYUSUI
Pada pasien risiko tinggi yang memerlukan antikoagulan, dapat diberikan warfarin, UFH, atau LMWH
Pada pasien risiko rendah dapat diberikan antiplatelet aspirin dosis rendah
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta: Kemenkes RI
Anggraeni Putri Sukma - 2006483656
● Berikan aspirin 5 mg/kg hingga tPA dapat dipertimbangkan pada anak yg mengalami AIS
maksimum 300 mg dalam waktu berusia lebih dari 8 tahun dan antara 2-8 tahun ketika kriteria
24 jam setelah diagnosis AIS. berikut terpenuhi:
Setelah 14 hari, kurangi dosis ● AIS telah terjadi
aspirin menjadi 1 mg/kg hingga ● Perdarahan intrakranial telah disingkirlan
maksimal 75 mg. ● MRI dan MRA menunjukkan bukti iskemia akut pada
● Pada pasien yang telah diberikan pencitraan ditambah oklusi parsial atau lengkap dari
trombolisis, tunda pemberian arteri intrakranial
aspirin selama 24 jam. ● Tidak terdapat kontraindikasi
Royal College of Paediatric and Child Health. (2017). Full recommendations for childhood stroke. RCPCH.
Anggraeni Putri Sukma - 2006483656
Royal College of Paediatric and Child Health. (2017). Full recommendations for childhood stroke. RCPCH.
Anggraeni Putri Sukma - 2006483656
● Ambil darah untuk pengukuran parameter koagulasi rutin PT, PTT dan FBC pada anak dan
remaja yang mengalami HS. Hasil abnormal harus didiskusikan dengan ahli hematologi
pediatrik agar penyelidikan yang sesuai dapat segera dilakukan untuk memastikan apakah
kelainan koagulasi primer atau sekunder.
● Fokus pengobatan → mempertahankan tingkat normal faktor koagulasi dan terapi profilaksis
untuk mencegah kekambuhan
● Pertimbangan Nimodipine (dosis awal: 1 mg/kg tiap 4 jam) untuk mencegah efek
vasospasme pada anak/remaja dengan perdarahan subarachnoid
Royal College of Paediatric and Child Health. (2017). Full recommendations for childhood stroke. RCPCH.
Haruka Yumna Nabihah - 2006466353
Thomson, J., & New, P. W. (2021). Pharmacological management of stroke in older people. Journal of Pharmacy Practice and Research, 51(1), 67-77.
Haruka Yumna Nabihah - 2006466353
Thomson, J., & New, P. W. (2021). Pharmacological management of stroke in older people. Journal of Pharmacy Practice and Research, 51(1), 67-77.
6
PARAMETER MONITORING
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
ELEKTROKARDIOGRAM
U wave
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Schneck, M. (2017). Primer on Cerebrovascular Diseases (2nd ed., ). Academic press, pp. 749-753
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
CT Scan
CT Scan adalah singkatan dari Computerized Tomography Scan, suatu alat pencitraan atau
prosedur medis untuk menggambarkan bagian-bagian tubuh tertentu menggunakan bantuan
sinar-X khusus. Dibandingkan dengan foto rongsen, CT scan lebih detil karena mengambil
gambar dari potong-potongan organ yang diperiksa.
Freeman, W. D., & Aguilar, M. I. (2012). Intracranial Hemorrhage: Diagnosis and Management. Neurologic Clinics, 30(1), 211–240. doi:10.1016/j.ncl.2011.09.002
Anggraeni Putri Sukma - 2006483656
ANGIOGRAFI
CTA (Computed Tomography MRA (Magnetic Resonance
Angiography) Angiography)
Menon, B. K., & Demchuk, A. M. (2011). Computed tomography angiography in the assessment of patients with stroke/TIA. The Neurohospitalist, 1(4), 187-199.
Vu, D., González, R. G., & Schaefer, P. W. (2006). Conventional MRI and MR angiography of stroke. Acute ischemic stroke: imaging and intervention, 115-137.
Haruka Yumna Nabihah - 2006466353
Pemeriksaan Darah
KEMENKES. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. Keputusan Menteri Kesehatan RI HK.01.07/MENKES/394/2019
Haruka Yumna Nabihah - 2006466353
Pemeriksaan Darah
Parameter Monitoring
Terapi Obat
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
ANTIPLATELET
MIMS Online | MIMS Indonesia. (2023). Retrieved 13 May 2023, from https://www.mims.com/indonesia/
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Antikoagulan
Warfarin Perdarahan; hipersensitivitas, ruam kulit, Pantau CBC, aPTT, waktu protrombin,
alopesia, diare, nekrosis kulit, disfungsi hati; kreatinin serum, dan fungsi hati sebelum
mual, muntah, pankreatitis inisiasi, bila diindikasikan secara klinis, dan
setidaknya setiap tahun sesudahnya. Amati
dengan seksama tanda-tanda dan gejala
kehilangan darah.
MIMS Online | MIMS Indonesia. (2023). Retrieved 13 May 2023, from https://www.mims.com/indonesia/
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
Fibrinolitik
MIMS Online | MIMS Indonesia. (2023). Retrieved 13 May 2023, from https://www.mims.com/indonesia/
Anggraeni Putri Sukma - 2006483656
Statin
Aspirin
Diminum sesudah makan
Aturan pakai Terapi awal: 160-325 mg dalam 24-48 jam setelah onset
Dosis pemeliharaan: 75-100 mg
Drugs.com | Prescription Drug Information, Interactions & Side Effects. (2023). Drugs.Com. Retrieved 13 May 2023, from https://www.drugs.com/
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
Antiplatelet: Antagonis Reseptor ADP
Clopidogrel
Dapat diminum sebelum atau sesudah makan
75 mg sebagai pencegahan sekunder stroke
Aturan pakai
Stroke iskemik akut: 300 mg pada hari pertama, dilanjutkan 75 mg hingga hari ke-21
(kombinasi dengan aspirin → DAPT)
FDA Category B
Hal yang perlu Stop penggunaan jika ingin menjalankan operasi, dilarang digunakan jika memiliki riwayat
diperhatikan pendarahan, dilarang berhenti secara tiba-tiba tanpa izin dokter
Drugs.com | Prescription Drug Information, Interactions & Side Effects. (2023). Drugs.Com. Retrieved 13 May 2023, from https://www.drugs.com/
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Antikoagulan: Heparin
Heparin
Pengobatan trombosis vena-dalam dan embolisme paru
● Injeksi IV, dosis muatan 5000 unit (10.000 unit pada embolisme paru yang berat) diikuti dengan infus berkesinambungan 15-25 unit/kg bb/jam
● Injeksi subkutan 15.000 unit setiap 12 jam (pemantauan laboratorium penting sekali sebaiknya setiap hari)
● Remaja Muda dan Anak-anak, dosis muatan lebih rendah, kemudian 15-25 unit/kg bb/jam secara infus intravena, atau 250 unit/kg bb/jam secara
Aturan pakai injeksi subkutan
Profilaksis trombosis vena dalam dan embolisme paru pasca bedah
● Injeksi subkutan, 5000 unit 2 jam sebelum pembedahan, kemudian setiap 8-12 jam selama 7 hari atau sampai pasien pulang dari rumah sakit
(tidak perlu pemantauan)
● Selama kehamilan (dengan pemantauan), 5000-10.000 unit setiap 12 jam
FDA Category C
● Efek antikoagulan meningkat dengan obat lain yang mempengaruhi fungsi trombosit atau sistem koagulasi (Contoh: Inhibitor agregasi trombosit,
agen trombolitik, salisilat, NSAID, antagonis vit K, dextran, protein C-teraktivasi),
Interaksi obat ● Efek antikoagulan menurun dengan infus ayceryl trinitrate
● Peningkatan risiko hiperkalemia dengan ACE inhibitor atau antagonis angiotensin II.
● Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan heparin karena dapat meningkatkan risiko perdarahan di
Hal yang perlu lambung.
● Jangan merokok selama dalam pengobatan dengan heparin, karena merokok dapat menurunkan efektivitas heparin dalam tubuh.
diperhatikan ● Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi heparin jika Anda direncanakan untuk menjalani operasi atau prosedur medis
tertentu selama pengobatan.
Drugs.com | Prescription Drug Information, Interactions & Side Effects. (2023). Drugs.Com. Retrieved 13 May 2023, from https://www.drugs.com/
Gizha Adhira Salsabilla - 2006523911
Antikoagulan: Warfarin
Warfarin
Dosis awal warfarin adalah 5–10 mg per hari, selama 1–2 hari pertama. Dosis perawatan 3–9 mg per hari,
Aturan pakai
tergantung hasil tes darah saat evaluasi rutin.
FDA Category X
Peningkatan risiko pendarahan dengan antikoagulan lainnya (co: heparin), antiplatelet (co: aspirin, clopidogrel),
Interaksi obat
NSAIDs (co: ibuprofen), serotonin reuptake inhibitors (co: citalopram)
● Beri tahu dokter atau petugas medis bahwa sedang mengonsumsi warfarin jika direncanakan untuk mendapatkan suntikan ke
dalam otot, misalnya untuk vaksin. Pastikan suntikan ke otot diberikan ke lengan agar kemungkinan terjadinya perdarahan dapat
diantisipasi dengan lebih baik.
Hal yang perlu ● Hindari aktivitas seperti olahraga dengan kontak fisik yang keras. Hati-hati saat melakukan aktivitas dengan benda tajam atau yang
diperhatikan berisiko menyebabkan perdarahan, seperti menggunting kuku, bercukur atau menyikat gigi.
● Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi warfarin jika direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
● Gunakan kondom atau alat kontrasepsi lain untuk mencegah kehamilan, sejak mulai mengonsumsi warfarin hingga 1 bulan
sesudah penggunaan obat, karena obat ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kecacatan janin.
Drugs.com | Prescription Drug Information, Interactions & Side Effects. (2023). Drugs.Com. Retrieved 13 May 2023, from https://www.drugs.com/
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
Trombolitik: t-PA Analog
Alteplase
0,6-0,9 mg/kg BB (maksimum 90 mg) → pemberian dalam rentang waktu ≤4,5-6 jam dari onset
Aturan pakai
Diberikan oleh tenaga kesehatan
FDA Category C
Efek samping Perdarahan spontan yang parah (intrakranial, retroperitoneal, GI, saluran pernapasan, genitourinari)
Hal yang perlu Angioedema dapat terjadi pada pasien stroke iskemik; risiko meningkat dengan penggunaan bersama
diperhatikan ACE-I
Drugs.com | Prescription Drug Information, Interactions & Side Effects. (2023). Drugs.Com. Retrieved 13 May 2023, from https://www.drugs.com/
Antihiperlididemia: Statin
Anggraeni Putri Sukma - 2006483656
Atorvastatin
Tablet oral → dapat digunakan kapan saja dengan atau tanpa makanan
Suspensi oral → dapat diminum kapan saja tetapi harus diminum dengan perut kosong (1 jam
Aturan pakai
sebelum atau 2 jam setelah makan)
Dosis: 80 mg
FDA Category X
Diare, artralgia, mialgia, infeksi saluran kemih, nasofaringitis, nyeri ekstremitas, arthalgia
Efek samping
Serius: Peningkatan enzim hati, gagal hati, hemorrhagic cerebral infarction
Hal yang perlu Jangan gunakan atorvastatin jika memiliki penyakit hati, hamil atau menyusui
diperhatikan Hindari makan makanan yang tinggi lemak atau kolesterol
CANDESARTAN
CAPTOPRIL
NIKARDIPIN
● Pasien harus menghindari aktivitas yang membutuhkan koordinasi sampai efek
obat terwujud, karena obat dapat menyebabkan pusing.
● Anjurkan pasien untuk bangkit secara perlahan dari posisi duduk/telentang,
karena obat dapat menyebabkan gejala hipotensi.
● Obat ini dapat menyebabkan edema perifer, takiaritmia, hiperplasia gingiva,
Komunikasi atau sakit kepala.
● Pasien harus melaporkan tanda/gejala eksaserbasi angina dengan dosis awal,
perubahan dosis, atau selama penarikan beta-blocker.
● Anjurkan pasien untuk melaporkan tanda/gejala infark miokard.
● Anjurkan pasien untuk tidak menghentikan obat secara tiba-tiba.
● Pasien tidak boleh minum alkohol saat menggunakan obat ini.
Nilai INR pasien (3,3) belum memenuhi target setelah penggunaan Warfarin yaitu
2,0-3,0 ⇒ risiko mudah mengalami pendarahan lebih tinggi
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
Efek Samping Obat Dapat dijelaskan bahwa ada interaksi antara Terjadi
warfarin - Allopurinol - Ibuprofen. Interaksi ini
menyebabkan Warfarin meningkat dalam darah yang
memicu terjadinya perdarahan pada pasien. Salah
satu efek samping dari penggunaan ketiga obat
dirasakan oleh pasien yaitu sering berdarah saat
menggosok gigi dan perdarahannya lama untuk
berhenti
Dysaprita Nabila Putri - 2006486020
Obat tidak efektif Target INR penggunaan Warfarin adalah 2,0-3,0. Potensial
Namun, setelah 6 bulan pemakaian nilai INR pasien
masih > 3 (3,3) yang menunjukkan pasien masih
memiliki risiko lebih mudah mengalami pendarahan.
Obat tanpa indikasi ● Pemberian warfarin untuk profilaksis pasca Tidak Terjadi
serangan stroke iskemik
Indikasi butuh obat ● Pemberian allopurinol dan ibuprofen untuk Tidak Terjadi
gout yang diderita pasien
Dosis terlalu tinggi Dosis pemeliharaan warfarin: 3-9 mg/hari Tidak Terjadi
atau rendah Pemberian dosis kepada pasien: 5 mg/hari
Rekomendasi Terapi
MONITORING
Warfarin
Efek Samping Acute kidney injury, nyeri perut, flatulence, penurunan Hb dan hematokrit, haematuria
● INR
Monitoring ● Hematokrit
● Prothrombin time
MONITORING
Allopurinol
Supresi sumsum tulang (leukopenia, eosinofilia, trombositopenia), hepatotoksisitas
Efek Samping reversibel, peningkatan asimtomatik kadar serum alkaline phosphatase atau
transaminase, gagal ginjal
● Kadar asam urat serum: Target kadar asam urat serum pada orang dewasa
adalah 6 mg/dL (0,36 mmol/L) atau kurang
● Hiperurikosuria
Monitoring
● Pain relief menunjukkan kemanjuran.
● Tes fungsi hati
● Tes fungsi ginjal
MONITORING
Ibuprofen
Hipertensi onset baru, memperpanjang waktu perdarahan, peningkatan kadar
Efek Samping
transaminase, hiperkalemia, penglihatan kabur, nekrosis papiler ginjal
● CBC
● LFT
● Fungsi ginjal (urine output, serum BUN, dan kreatinin)
Monitoring ● Tekanan darah
● Kaji peningkatan BB, edema, perdarahan, memar, efek GI (nyeri perut,
perdarahan, dispepsia)
● Pemeriksaan oftalmik (terapi jangka panjang)
KIE
WARFARIN
● Anjurkan pasien untuk segera melaporkan gejala perdarahan.
● Anjurkan pasien untuk melaporkan jika mereka sering jatuh karena hal ini
dapat meningkatkan risiko komplikasi.
● Anjurkan pasien untuk melaporkan penyakit serius, termasuk diare, infeksi,
atau demam.
● Efek samping mungkin termasuk mual, muntah, sakit perut, ruam, pruritus,
Komunikasi
dermatitis, atau menggigil.
● Beri tahu pasien untuk menghindari salisilat yang dijual bebas (misalnya
aspirin dan analgesik topikal).
● Anjurkan pasien untuk meminum dosis yang terlewat sesegera mungkin pada
hari yang sama. Jika satu hari telah berlalu, lewati dosis yang terlewat dan
lanjutkan jadwal normal.
KIE
ALLOPURINOL
● Peringatkan pasien untuk segera melaporkan ruam kulit.
● Anjurkan pasien untuk menghindari aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan
mental atau koordinasi karena obat dapat menyebabkan kantuk.
● Efek samping mungkin termasuk diare, mual, dan serangan gout akut.
Komunikasi
● Anjurkan pasien untuk minum obat setelah makan untuk mengurangi iritasi
lambung.
● Anjurkan pasien untuk meningkatkan asupan cairan selama terapi untuk
mencegah batu ginjal.
KIE
OBAT
● Anjurkan pasien untuk menghindari penggunaan NSAID atau aspirin tambahan
selama terapi, kecuali disetujui oleh dokter.
● Efek samping mungkin termasuk retensi cairan, sakit perut, sembelit, diare,
dispepsia, mulas, mual, muntah, pusing, sakit kepala dan pendarahan.
● Anjurkan pasien untuk melaporkan gejala infark miokard atau stroke, terutama
dengan penggunaan jangka panjang.
● Anjurkan pasien untuk melaporkan gejala kejadian gastrointestinal yang serius,
Komunikasi seperti perdarahan, ulserasi, atau perforasi.
● Beri tahu pasien untuk melaporkan gejala hepatotoksisitas.
● Anjurkan pasien untuk segera melaporkan gejala reaksi kulit yang serius atau
reaksi obat dengan eosinofilia dan gejala sistemik (DRESS).
● Beri tahu pasien untuk minum dalam bentuk oral dengan makanan atau susu
untuk meminimalkan iritasi GI.
● Pasien tidak boleh minum alkohol atau merokok saat menggunakan obat ini
untuk mengurangi risiko perdarahan GI.
IBM Micromedex: Drug Reference. (2023). Retrieved from https://www.micromedexsolutions.com/
THANKS!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com