Anda di halaman 1dari 2

TUGAS HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

DOSEN : Dr. HOTLAN SAMOSIR, S.H., M.H.

NAMA : ETI SULISTYOWATI


NIM : 2019022014079
KELAS : K/ NON REGULER
SEMESTER : GASAL 2020/2021

“KEWENANGAN PEMERINTAH”

A. PENGERTIAN
Wewenang adalah merupakan kekuasaan untuk melakukan semua tindakan hukum publik.
Wewenang Pemerintah
 Dalam Arti sempit
Wewenang Pemerintah adalah hak untuk menjalankan suatu urusan pemerintahan.
 Dalam arti luas
Wewenang Pemerintah adalah Hak untuk dapat secara nyata mempengaruhi
keputusan yang akan diambil oleh instansi pemerintah lainnya.
Menurut Bagir Manan, wewenang dalam bahasa hukum tidak sama dengan kekuasaan
(macht). Kekuasaan hanya menggambarkan hak untuk berbuat atatu tidak berbuat. Dalam
Hukum wewenang sekaligus berarti hak dan kewajiban (rechten en plichten).
B. SIFAT WEWENANG
1. Selalu terikat pada suatu masa tertentu
2. Selalu tunduk pada batas yang ditentukan
3. Pelaksanaan wewenang pemerintah terikat pada hukum tertulis dan hukum tidak
tertulis (asas-asas hukum pemerintahan yang baik).
C. CARA MEMPEROLEH WEWENANG PEMERNTAH
1. Atribusi
Atribusi yaitu pemberian wewenang pemerintahan yang baru oleh suatu peraturan
perundang-undangan (produk hukum legesllatif) untuk melaksanakan pemerintahan,
secara penuh.
Dalam hal atribusi penerima wewenag dapat menciptakan wewenang baru atau
memperluas wewenang baru/wewenang yang sudah ada dengan tanggungjawab intern
dan ekstern pelaksanaan wewenang yang diatribusikan sepenuhnya berada penerima
wewenang (atributaris).
2. Delegasi
Delegasi yaitu suatu pelimpahan wewenang yang telah ada yang berasal dari
wewenang atribusi, kepada pejabat administrasi negara, tidak secara penuh. Oleh
karena itu, delegasi selalu didahului oleh suatu atribusi wewenang. Pendelegasian tidak
sah bila tidak ada atribusi (cacat hukum) dan dapat dijadikan alasan bagi hakim untuk
mencabut keputusan pendelegasian.
3. Mandat
Mandat, yaitu pemberian tugas dari mandat (pemberi mandat+materi) kepada
mandataris (penerima mandat+direktur jenderal/sekretaris jenderal, untuk atas nama
menteri membuat keputusan administrasi negara.
TUGAS HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
DOSEN : Dr. HOTLAN SAMOSIR, S.H., M.H.

Perbedaan antara delegasi dan mandat, antara lain:

NO DELEGASI MANDAT
.
1. Pelimpahan wewenang Perintah untuk melaksanakan
2. Kewenangan tidak dapat dijalankan Kewenangan dapat sewaktu-waktu
secara insidental oleh organ yang dilaksanakan oleh mandans
memiliki weenang asli
3. Terjadi peralihan tanggungjawab Tidak terjadi peralihan tanggung jawab
4. Harus berdasarkan UU Tidak harus berdasarkan UU
5. Harus tertulis Dapat tertulis/dapat pula lisan

 Wewenang PREALABEL, adalah wewenang untuk membuat keputusan yang


diambil tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu dari pihak manapun.
 Wewenang EX OFFICIO, adalah wewenang dalam rangka pembuatan keputusan
yang diambil karena jabatannya, sehingga tidak dapat dilawan oleh siapapun ( yang
berani melawan dikenakan sanksi pidana) karena mengikat secar sah bagi seluruh
masyarakat.
Pentingnya mengetahui seumber cara memperoleh wewenang, karena berkenaan dengan
pertanggung jawaban hukum (rechtelijke verantwording) dalam penggunaan weenang
tersebut.
Pembatasan dalam pelaksanaan wewenang:
1. Undang-undang harus menetapkan asas yang tidak dapat
dijabarkan/diinteprestasikan lebih lanjut
2. Pendelegasian ditentukan secara tegas dengan menetapkan dalam pasal yang
bersangkutan hal yang dapat di delegasikan
3. Menetapkan dalam pasal undang-undang yang bersangkutan semacam pedoman
untuk pejabat administrasi negara dan mensyaratkan dengan undang-undang agar
sebelumnya diadakan studi/penelitian yang cukup
4. Undang-undang menetapkan jenis dan beratnya sanksi hukum bagi pelanggaran
peraturan
5. Pelimpahan hanya dilakukan kepada pejabat administrasi negara
6. Undang-undang menetapkan diadakannya badan untuk menampung keluhan,
pengaduan dan gugatan.
D. PELAKSANAAN WEWENANG TAAT ASAS HUKUM (FREIES ERMESSEN)
a. Asas Yuridikitas (Rechmatigheid)
Bahwa setiap tindakan pejabat administtrasi negara tidak boleh melanggar hukum
secara umum (harus sesuai dengan rasa keadilan dan kepatutan)
b. Asas Legalitas (Wetmetigheid)
Asas legalitas berkaitan erat dengan gagasan demokrasi negara hukum. Gagasan
Demokrasi menuntut setiap keputusan mendapat pesetujuan dari wakil rakyat dan
sebanyak mungkin memperhatikan kepentingan rakyat. Penerapan asas legalitas
akan menunjang berlakunya kepastian hukum dan kesamaan perlakuan.
c. Asas Diskresi
Kebebasan dari seorang pejabat administrasi negara untuk mengambil keputusan
berdasarkan pendapatnya sendiri, asalkan tidak melanggar asas yurikdikitas dan
asas legalitas (penggunaannya tidak terlepas dari asas-asas lainnya)

Anda mungkin juga menyukai