“KEWENANGAN PEMERINTAH”
A. PENGERTIAN
Wewenang adalah merupakan kekuasaan untuk melakukan semua tindakan hukum publik.
Wewenang Pemerintah
Dalam Arti sempit
Wewenang Pemerintah adalah hak untuk menjalankan suatu urusan pemerintahan.
Dalam arti luas
Wewenang Pemerintah adalah Hak untuk dapat secara nyata mempengaruhi
keputusan yang akan diambil oleh instansi pemerintah lainnya.
Menurut Bagir Manan, wewenang dalam bahasa hukum tidak sama dengan kekuasaan
(macht). Kekuasaan hanya menggambarkan hak untuk berbuat atatu tidak berbuat. Dalam
Hukum wewenang sekaligus berarti hak dan kewajiban (rechten en plichten).
B. SIFAT WEWENANG
1. Selalu terikat pada suatu masa tertentu
2. Selalu tunduk pada batas yang ditentukan
3. Pelaksanaan wewenang pemerintah terikat pada hukum tertulis dan hukum tidak
tertulis (asas-asas hukum pemerintahan yang baik).
C. CARA MEMPEROLEH WEWENANG PEMERNTAH
1. Atribusi
Atribusi yaitu pemberian wewenang pemerintahan yang baru oleh suatu peraturan
perundang-undangan (produk hukum legesllatif) untuk melaksanakan pemerintahan,
secara penuh.
Dalam hal atribusi penerima wewenag dapat menciptakan wewenang baru atau
memperluas wewenang baru/wewenang yang sudah ada dengan tanggungjawab intern
dan ekstern pelaksanaan wewenang yang diatribusikan sepenuhnya berada penerima
wewenang (atributaris).
2. Delegasi
Delegasi yaitu suatu pelimpahan wewenang yang telah ada yang berasal dari
wewenang atribusi, kepada pejabat administrasi negara, tidak secara penuh. Oleh
karena itu, delegasi selalu didahului oleh suatu atribusi wewenang. Pendelegasian tidak
sah bila tidak ada atribusi (cacat hukum) dan dapat dijadikan alasan bagi hakim untuk
mencabut keputusan pendelegasian.
3. Mandat
Mandat, yaitu pemberian tugas dari mandat (pemberi mandat+materi) kepada
mandataris (penerima mandat+direktur jenderal/sekretaris jenderal, untuk atas nama
menteri membuat keputusan administrasi negara.
TUGAS HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
DOSEN : Dr. HOTLAN SAMOSIR, S.H., M.H.
NO DELEGASI MANDAT
.
1. Pelimpahan wewenang Perintah untuk melaksanakan
2. Kewenangan tidak dapat dijalankan Kewenangan dapat sewaktu-waktu
secara insidental oleh organ yang dilaksanakan oleh mandans
memiliki weenang asli
3. Terjadi peralihan tanggungjawab Tidak terjadi peralihan tanggung jawab
4. Harus berdasarkan UU Tidak harus berdasarkan UU
5. Harus tertulis Dapat tertulis/dapat pula lisan