Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum KI2241

Energetika Kimia

Percobaan E-2

Kelarutan Timbal Balik

Nama : Anggi Joy Lawrence

NIM : 10514003

Kelompok : 01

Tanggal Percobaan : 23 Maret 2017

Asisten :

LABORATORIUM KIMIA FISIK

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2017
Percobaan E-2
Kelarutan Timbal Balik

1. Tujuan

Menentukan kelarutan timbal balik antara dua cairan fenol-air dengan


menggambarkan hubungan kelarutan tersebut dengan suhu dalam suatu diagram
fasa.

2. Teori dasar

Beberapa tipe campuran dua cairan yaitu ada yang saling melarutkan (miscible) pada
tiap komposisi seperti benzena-toluena, air-etanol. Campuran lainnya ada yang
sedikit larut seperti air-eter, fenol-air. Sistem biner antara dua cairan fenol-air
memperlihatkan fenomena kelarutan yang unik pada suatu titik temperatur dengan
asumsi tidak adanya tekanan udara yang berubah. Ketika fenol dan air dicampurkan
bersama-sama, akan terjadi dua fasa. Pada temperatur tertentu, dengan komposisi
tertentu, kedua larutan selalu dalam kesetimbangan.

Diatas suatu titik temperatur, larutan akan saling melarutkan di segala komposisi.
Titik temperatur ini dikenal dengan titik kritis larutan. Temperatur ini dapat terjadi
karena gerakan molekul meningkat sehingga saling mendekatkan diantara molekul-
molekul. Kelarutan akan meningkat dengan meningkatnya suhu. Diatas temperatur
kritis, campuran kedua cairan fenol-air akan homogen. Dibawah temperatur kritis,
campuran akan terpisah menjadi dua fasa.

3. Bahan

Fenol, NaCl 1%, CH3OH 1%, air.

4. Cara Kerja

Fenol dan air dimasukkan tabung reaksi sedang dengan komposisi sebagai berikut :

Fenol (g) 4 4 4 4 5 6 7 8
Air (mL) 4 5 6 8 10 6,5 8,5 10,5

Komposisi lainnya yaitu sebagai berikut :

Fenol (g) 4 Fenol (g) 4


CH3OH 1% (mL) 6 NaCl 1% (mL) 6

(Bila penimbangan fenol kurang teliti, maka konsentrasi fenol dapat ditentukan
dengan menggunakan larutan brom yang telah dibakukan. Dilakukan setelah
percobaan pemanasan selesai)
Tiap komposisi tersebut dimasukkan dalam tabung reaksi sedang. Tabung reaksi
sedang dimasukkan dalam wadah (tabung reaksi yang lebih besar). Pada tabung
reaksi sedang dimasukkan pengaduk dan termometer melalui lubang penutup untuk
menutup bagian atas tabung sedang. Kemudian dipanaskan dalam penangas air.
Diaduk perlahan hingga suhu perlahan meningkat. Ketika campuran berubah dari
keruh menjadi bening, suhu campuran dicatat. Setelah itu keluarkan campuran,
biarkan mendingin. Catat suhu ketika campuran menjadi keruh kembali.

5. Data Pengamatan

Suhu Ruang = 260C


a. Penentuan Volume Piknometer
Massa Piknometer kosong = 19,16
gram Massa Piknometer + air = 45,04
gram Massa Piknometer + metanol = 45,31
gram Massa Piknometer + NaCL = 45,03
gram

b. Penentuan Suhu Kritis


Fenol-Air

Komposisi
Tbening (0C) Tkeruh (0C)
Fenol (gr) Air (mL) Trata-rata (0C)
3,98 4 63 61 62
4,02 5 67 65 66
4,05 6 72 66 69
3,96 8 69 64 66,5
4,94 10 75 67 71
6,02 6,5 68 66 67
6,96 8,5 77 66 71,5
8,05 10,5 71 64 67,5

i. Fenol-NaCl 1%

Komposisi
Tbening (0C) Tkeruh (0C)
Fenol (gr) NaCl (mL) Trata-rata (0C)
3,94 6 87 79 83
ii. Fenol-CH3OH 1%

Komposisi
Tbening (0C) Tkeruh (0C)
Fenol (gr) CH3OH (mL) Trata-rata (0C)
4,05 6 70 64 67

II. Pengolahan Data


1. Penentuan Volume
Piknometer Piknometer A
Massa air = (massa pikno+air) – (massa pikno kosong)
= 45,04 gram - 19,16 gram
= 25,88 gram

( massa air ) 25,88 gram


V piknometer A= = =25,96568 mL
ρ air pada T ruang 0,996787 gram/mL

2. Penentuan Massa Jenis Larutan


a. Larutan CH3OH 1%
Massa CH3OH 1% = (massa pikno A + CH3OH)-(massa pikno A kosong)
= 45,31 gram – 19,16 gram
= 26,15 gram

MassaCH 3OH 1% 26,15


ρCH 3 OH 1 %= = =1,007 gram/mL
V piknometer 25,965

b. Larutan NaCl 1%
Massa NaCl 1% = 45,03 gram – 19,16 gram
= 25,87 gram
Massa NaCL 1 % 25,87
ρ NaCl1 % = = =0,9963 gram/mL
V piknometer 25,965

3. Penentuan Suhu Rata-Rata


T bening +T keruh
T́ =
2
a. Sistem Fenol-Air
63+61
T́ = =62O C
2

Komposisi Trata-
Tbening (0C) Tkeruh (0C) rata
(0C)
Fenol (gr) Air (mL)

3,98 4 63 61 62

4,02 5 67 65 66

4,05 6 72 66 69

3,96 8 69 64 66,5

4,94 10 75 67 71

6,02 6,5 68 66 67

6,96 8,5 77 66 71,5

8,05 10,5 71 64 67,5

b. Sistem Fenol-Air-Metanol
70+64
T́ = =67 O C
2

c. Sistem Fenol-Air-NaCl
87+79
T́ = =83 O C
2

4. Penentuan Fraksi mol fenol

a) Sistem fenol-air

Mrfenol = 94,12 g/mol


Mrair = 18,02 g/mol
ρ air (T = 260C) = 0,997809 g/mL

massa fenol 3,98 gram


Mol fenol = = =0,0422mol
Mr fenol 94,12 gram/mo
g
0,997809 x 4 mL
Mol air = ρ air ×Vair
mL mol
= =0,2213
Mr air 18,02
mol fenol 0,0422 mol
Xfenol= = =¿0,1601
mol fenol +mol air 0,0422mol+ 0,2213 mol

Komposisi
Tbening (0C) Tkeruh (0C) Trata-rata (0C)

Fenol (gr) Air (mL) X

3,98 4 63 61 62 0,1

4,02 5 67 65 66 0,1

4,05 6 72 66 69 0,1

3,96 8 69 64 66,5 0,0

4,94 10 75 67 71 0,0

6,02 6,5 68 66 67 0,1

6,96 8,5 77 66 71,5 0,1

8,05 10,5 71 64 67,5 0,1

b) Sistem fenol-air-NaCl

Mrfenol = 94,12 g/mol


Mrair = 18 g/mol
MrNaCl = 58,44 g/mol
ρ air (T=260C) = 0,9976787 g/mL

V larutan NaCl 1% = 6 mL
1
Massa NaCl¿ x 6 mL=0,06 g
100
massa NaCl 0,06 g
V NaCl = = = 0,059821 mL
ρ NaCl 1,003 g /mL
V air = V larutan – V NaCl
= 6 mL – 0,059821 mL
= 5,940179 mL

massa fenol 3,98 gram


Mol fenol = = =0,0422mol
Mr fenol 94,12 g/mol
g
0,9976787 x 5,940179mL
Mol air = ρ air X V mL
air
= =0,3288 mol
Mr air 18,02
massa NaCl 0,06 g
Mol NaCl = = =¿1,0267 x 10-3mol
Mr NaCl 58,44 g /mol
Xfenol=
mol fenol 0,0422 mol
=
mol fenol +mol air +mol NaCl 0,0422 mol+0,3288 mol+1,0267 x 10−3 mol
=
=0,1134

c) Sistem fenol-air-metanol

Mrfenol = 94,12 g/mol


Mrair = 18,02 g/mol
Mrmetanol = 32,05 g/mol
ρ air( T=260C) = 0,996787 g/mL

V larutan metanol 1% = 6 mL
1 gram
massa metanol¿ x 6 mL=¿0,06 gram
100mL

mmetanol 0,06 gram


V metanol¿ = =¿0,0603 mL
ρmetanol 0,9956 gr /mL
V air = V larutan – V metanol = 6 mL – 0,0603 mL = 5,9397 mL

massa fenol 4,05 gram


Mol fenol = = =0,0430mol
Mr fenol 94,12 g/mol

g
0,996787 x 5,9397 mL
Mol air = ρair X V air
mL mol
= =0,3285
Mr air 18,02
massa metanol 0,06 gram
Mol metanol = = =1,8721x 10-3 mol
Mr metanol 32,05 gr /mol
mol fenol
X fenol=
mol fenol +mol air +mol metanol

0,0430 mol
=
0,0430 mol+0,3285 mol+(1,8721 ×10−3 mol)

= 0,1151
5. Diagram Fasa
a. Sistem Fenol-Air
Fraksi Mol Fenol T Rata-rata (0C)
0,160312 62
0,133652 66
0,114666 69
0,086741 66,5
0,086581 71
0,150894 67
0,135781 71,5
0,128241 67,5

Kurva Suhu Rata-Rata terhadap Fraksi Mol Fenol

Kurva Fraksi mol Fenol-Air


74
72
70
f(x) = − 2341.56 x² + 507.55 x + 42.19
68
66
64
62
60
58
56
0.08 0.09 0.1 0.11 0.12 0.13 0.14 0.15 0.16 0.17
Penentuan Suhu Kritis (Tc)
𝑦 = = -2341,6x2 + 507,55x + 42,187
𝑦′ = −4683,2𝑥 + 507,55
y′ = 0

𝑥 = 0,1083
𝑦 = 𝑇𝑐
𝑇𝑐 = -2341,6(0,1083)2 + 507,55(0,1083) +
42,187
= 67,6902 0𝐶

6. Kesimpulan

Fenol dan air merupakan campuran yang larut sebagian. Ketika suhu dinaikkan,
kelarutannya akan meningkat. Ketika temperatur berada rentang 65-70 oC, campuran
fenol air akan saling melarutkan. Temperatur ketika hal ini terjadi disebut temperatur
kritis campuran fenol-air. Adanya pengaruh NaCl, titik kritis akan lebih tinggi, dan
adanya pengaruh metanol, titik kritis akan lebih rendah daripada titik kritis fenol-air.

7. Daftar pustaka

Wood, Scott.1990.Thermodynamics of Chemical System. Halaman 165.


Cambridge University Press.

Atkins, Peter. 2010.Physical Chemistry. Halaman 183. New York. W.H.


Freeman and Company.

8. Lampiran
Pertanyaan

10
1. Apakah yang dimaksud dengan suhu konsulat atau suhu larutan kritik? Berapa derajat
kebebasan sistem pada T > T konsulat atas?

Titik konsolut atas atau suhu larutan kritik adalah suatu titik kesetimbangan yang
memisahkan pada titik dibawah suhu kritik akan terjadi dua fasa, sedangkan diatas
titik kritik hanya ada satu fasa dengan catatan komposisi campuran haruslah konstan.

Derajat kebebasan sistem pada T>T konsulat atas


F = 2(jumlah komponen) – 1(jumlah fasa) + 2 = 3

2. Sebutkan sistem yang mempunyai titik konsolut bawah dan sistem yang mempunyai
dua suhu konsolut (atas dan bawah) ?

Sistem yang mempunyai titik konsolut bawah adalah fenol-air


Sistem yang mempunyai titik konsolut atas dan bawah adalah air dan nikotin

3. Apakah yang dimaksud dengan larutan konjugasi ?


Sistem dari cairan yang sedikit larut dengan cairan yang lainnya.

4. Apakah yang dimaksud dengan efek “salting out” ? Tunjukkan terjadinya efek
tersebut pada percobaan yang telah dibuat

Efek salting out adalah efek yang disebabkan oleh penambahan suatu zat terlarut
pada pelarut, sehingga kelarutan zat terlarut utama menurun. Pada percobaan ini,
penambahan NaCl memberikan efek salting out karena penambahan NaCl menaikkan
temperatur kritik.

11

Anda mungkin juga menyukai