E2 Kelarutan Timbal Balik Anggi
E2 Kelarutan Timbal Balik Anggi
Energetika Kimia
Percobaan E-2
NIM : 10514003
Kelompok : 01
Asisten :
2017
Percobaan E-2
Kelarutan Timbal Balik
1. Tujuan
2. Teori dasar
Beberapa tipe campuran dua cairan yaitu ada yang saling melarutkan (miscible) pada
tiap komposisi seperti benzena-toluena, air-etanol. Campuran lainnya ada yang
sedikit larut seperti air-eter, fenol-air. Sistem biner antara dua cairan fenol-air
memperlihatkan fenomena kelarutan yang unik pada suatu titik temperatur dengan
asumsi tidak adanya tekanan udara yang berubah. Ketika fenol dan air dicampurkan
bersama-sama, akan terjadi dua fasa. Pada temperatur tertentu, dengan komposisi
tertentu, kedua larutan selalu dalam kesetimbangan.
Diatas suatu titik temperatur, larutan akan saling melarutkan di segala komposisi.
Titik temperatur ini dikenal dengan titik kritis larutan. Temperatur ini dapat terjadi
karena gerakan molekul meningkat sehingga saling mendekatkan diantara molekul-
molekul. Kelarutan akan meningkat dengan meningkatnya suhu. Diatas temperatur
kritis, campuran kedua cairan fenol-air akan homogen. Dibawah temperatur kritis,
campuran akan terpisah menjadi dua fasa.
3. Bahan
4. Cara Kerja
Fenol dan air dimasukkan tabung reaksi sedang dengan komposisi sebagai berikut :
Fenol (g) 4 4 4 4 5 6 7 8
Air (mL) 4 5 6 8 10 6,5 8,5 10,5
(Bila penimbangan fenol kurang teliti, maka konsentrasi fenol dapat ditentukan
dengan menggunakan larutan brom yang telah dibakukan. Dilakukan setelah
percobaan pemanasan selesai)
Tiap komposisi tersebut dimasukkan dalam tabung reaksi sedang. Tabung reaksi
sedang dimasukkan dalam wadah (tabung reaksi yang lebih besar). Pada tabung
reaksi sedang dimasukkan pengaduk dan termometer melalui lubang penutup untuk
menutup bagian atas tabung sedang. Kemudian dipanaskan dalam penangas air.
Diaduk perlahan hingga suhu perlahan meningkat. Ketika campuran berubah dari
keruh menjadi bening, suhu campuran dicatat. Setelah itu keluarkan campuran,
biarkan mendingin. Catat suhu ketika campuran menjadi keruh kembali.
5. Data Pengamatan
Komposisi
Tbening (0C) Tkeruh (0C)
Fenol (gr) Air (mL) Trata-rata (0C)
3,98 4 63 61 62
4,02 5 67 65 66
4,05 6 72 66 69
3,96 8 69 64 66,5
4,94 10 75 67 71
6,02 6,5 68 66 67
6,96 8,5 77 66 71,5
8,05 10,5 71 64 67,5
i. Fenol-NaCl 1%
Komposisi
Tbening (0C) Tkeruh (0C)
Fenol (gr) NaCl (mL) Trata-rata (0C)
3,94 6 87 79 83
ii. Fenol-CH3OH 1%
Komposisi
Tbening (0C) Tkeruh (0C)
Fenol (gr) CH3OH (mL) Trata-rata (0C)
4,05 6 70 64 67
b. Larutan NaCl 1%
Massa NaCl 1% = 45,03 gram – 19,16 gram
= 25,87 gram
Massa NaCL 1 % 25,87
ρ NaCl1 % = = =0,9963 gram/mL
V piknometer 25,965
Komposisi Trata-
Tbening (0C) Tkeruh (0C) rata
(0C)
Fenol (gr) Air (mL)
3,98 4 63 61 62
4,02 5 67 65 66
4,05 6 72 66 69
3,96 8 69 64 66,5
4,94 10 75 67 71
6,02 6,5 68 66 67
b. Sistem Fenol-Air-Metanol
70+64
T́ = =67 O C
2
c. Sistem Fenol-Air-NaCl
87+79
T́ = =83 O C
2
a) Sistem fenol-air
Komposisi
Tbening (0C) Tkeruh (0C) Trata-rata (0C)
3,98 4 63 61 62 0,1
4,02 5 67 65 66 0,1
4,05 6 72 66 69 0,1
4,94 10 75 67 71 0,0
b) Sistem fenol-air-NaCl
V larutan NaCl 1% = 6 mL
1
Massa NaCl¿ x 6 mL=0,06 g
100
massa NaCl 0,06 g
V NaCl = = = 0,059821 mL
ρ NaCl 1,003 g /mL
V air = V larutan – V NaCl
= 6 mL – 0,059821 mL
= 5,940179 mL
c) Sistem fenol-air-metanol
V larutan metanol 1% = 6 mL
1 gram
massa metanol¿ x 6 mL=¿0,06 gram
100mL
g
0,996787 x 5,9397 mL
Mol air = ρair X V air
mL mol
= =0,3285
Mr air 18,02
massa metanol 0,06 gram
Mol metanol = = =1,8721x 10-3 mol
Mr metanol 32,05 gr /mol
mol fenol
X fenol=
mol fenol +mol air +mol metanol
0,0430 mol
=
0,0430 mol+0,3285 mol+(1,8721 ×10−3 mol)
= 0,1151
5. Diagram Fasa
a. Sistem Fenol-Air
Fraksi Mol Fenol T Rata-rata (0C)
0,160312 62
0,133652 66
0,114666 69
0,086741 66,5
0,086581 71
0,150894 67
0,135781 71,5
0,128241 67,5
𝑥 = 0,1083
𝑦 = 𝑇𝑐
𝑇𝑐 = -2341,6(0,1083)2 + 507,55(0,1083) +
42,187
= 67,6902 0𝐶
6. Kesimpulan
Fenol dan air merupakan campuran yang larut sebagian. Ketika suhu dinaikkan,
kelarutannya akan meningkat. Ketika temperatur berada rentang 65-70 oC, campuran
fenol air akan saling melarutkan. Temperatur ketika hal ini terjadi disebut temperatur
kritis campuran fenol-air. Adanya pengaruh NaCl, titik kritis akan lebih tinggi, dan
adanya pengaruh metanol, titik kritis akan lebih rendah daripada titik kritis fenol-air.
7. Daftar pustaka
8. Lampiran
Pertanyaan
10
1. Apakah yang dimaksud dengan suhu konsulat atau suhu larutan kritik? Berapa derajat
kebebasan sistem pada T > T konsulat atas?
Titik konsolut atas atau suhu larutan kritik adalah suatu titik kesetimbangan yang
memisahkan pada titik dibawah suhu kritik akan terjadi dua fasa, sedangkan diatas
titik kritik hanya ada satu fasa dengan catatan komposisi campuran haruslah konstan.
2. Sebutkan sistem yang mempunyai titik konsolut bawah dan sistem yang mempunyai
dua suhu konsolut (atas dan bawah) ?
4. Apakah yang dimaksud dengan efek “salting out” ? Tunjukkan terjadinya efek
tersebut pada percobaan yang telah dibuat
Efek salting out adalah efek yang disebabkan oleh penambahan suatu zat terlarut
pada pelarut, sehingga kelarutan zat terlarut utama menurun. Pada percobaan ini,
penambahan NaCl memberikan efek salting out karena penambahan NaCl menaikkan
temperatur kritik.
11