Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEJARAH KEFARMASIAN
TUGAS 1
PENGANTAR ILMU FARMASI

Disusun oleh : Kelompok D

Kevin Apriyadi 4313421008


Syavitri Sigra Nugraha 4313421009
Musdalifah Faradila Rumbara 4313421010
Mayyaza Urfa Karima 4313421025
Nurah Ning Swastifa 4313421048

PROGRAM STUDI FARMASI


JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kamu dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kisah Tokoh Peneliti
Farmasi Menjelang Abad Ke-20” dengan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Dosen pada bidang studi Farmasi, mata kuliah Pengantar Ilmu Farmasi. Selain itu, makalah
inii juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang tokoh penelitian farmasi pada abad ke-
20 bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan tugas makalah ini. Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 4 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 2

2.1 Carl Wilhelm Scheele (1742-1786) ................................................................................... 2

2.2 Friedrich Serturner ............................................................................................................. 3

2.3 Joseph Caventou dan Joseph Pelletier ............................................................................... 5

2.4 Joseph Pelletier dan Pierre Robiquet ................................................................................. 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 7

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ iii

LAMPIRAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Selama lebih dari dua ribu tahun, kita telah melalui banyak hal dalam sains. Kini
kita tidak lagi berpikir bahwa semua hal berasal dari air atau api, misalnya, bahwa tubuh
manusia tersusun atas 4 komponen penyusun. Para penelitipun banyak melakukan
eksperimen sehingga menemukan banyak sekali unsur serta senyawa baru dalam dunia
kimia. Senyawa- senyawa tersebut bisa direaksikan sehingga dapat bermanfaat untuk
kegunaan yang lain. Dalam dunia kesehatan, hanya dokter atau tabib yang melakukan
pengobatan ke pasien serta yang memberi obatnya. Karena ilmu resep obat itu tidak
mudah, maka dipisahlah antara ilmu kedokteran dan ilmu obat yang disebut farmasi.
Farmasi merupakan istilah yang dipakai pada 1400-1600an. Farmasi dalam bahasa inggris
adalah pharmacy, bahasa yunani adalah pharmacon, yang artinya adalah obat. Farmasi
merupakan salah satu bidang ilmu professional kesehatan yang merupakan kombinasi dari
ilmu kesehatan, ilmu fisika, dan ilmu kimia. Yang mempunyai tanggung jawab
memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup farmasi sangatlah
luas termasuk penelitian, pembuatan, peracikan, penyediaan sediaan obat, pengujian,
serta pelayanan informasi obat. Kita akan menjelaskan kisah para tokoh peneliti farmasi
menjelang abad ke-20.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Carl Wilhelm Scheele (1742-1786)

Carl Wilhelm Scheele adalah seorang ahli farmasi Swedia yang menjumpai oksigen pada
tahun 1771, tetapi penemuan ini tidak banyak dikenal. Oksigen kemudian diperkenalkan
kembali oleh Joseph Priestley. Oksigen diberi nama oleh Antoine Laurent Lavoisier pada
tahun 1774. Beliau juga adalah ahli farmasi yang berhasil menemukan zat kimia seperti asam
laktat, asam sitrat, asam oksalat, asam tartrat dan asam arsenat. Scheele juga berhasil
mengidentifikasi gliserin, menemukan cara baru membuat calomel, dan asam benzoate.

a) Biografi

Scheele lahir di Stralsund, di Pomerania Barat, pada saat itu bagian dari Swedia, pada
9 Desember 1742. Ayah Scheele Joachim (Johann) Christian Scheele, adalah seorang
pedagang gandum dan bir dari keluarga Jerman dihormati. Ibunya adalah Margaretha
Eleanore Warnekros. Pada usia empat belas, Schelee dikirim ke Gothenburg untuk magang
apoteker dengan teman keluarga lain dan apoteker, Martin Andreas Bauch. Ia menekuti
berbagai larutan dan membaca karya-karya Nicolas Lemery, Caspar Neumann, Johann von
Lowenstern-Kunckel dan Georg Ernst Stahl (juara dari teoriphlogiston).

b) Teori Phlogiston

Ditetapkan bahwa Scheele membuat penemuan tiga tahun sebelum Priestley dan
setidaknya beberapa sebelum Lavoisier. Joseph Priestley bergantung pada karya Scheele,
mungkin begitu banyak sehingga dia tidak akan membuat penemuan oksigen
sendiri.Korespondensi antara Lavoisier dan Scheele menunjukkan bahwa Scheele mencapai
hasil yang menarik tanpa peralatan laboratorium canggih yang Lavoisier terbiasa. Melalui
studi Lavoisier, Joseph Priestley, Scheele, dan lain-lain, kimia dibuat lapangan standar dengan
prosedur yang konsisten. Meskipun Scheele tidak mampu memahami pentingnya penemuan
oksigen, karyanya sangat penting untuk pembatalan teori lama dipegang phlogiston.

2
c) Unsur-Unsur Baru dan Senyawa
Dia mengidentifikasi kapur, silika, dan zat besi dalam spesimen pyrolusite (murni
mangan dioksida) yang diberikan kepadanya oleh temannya, Johann Gottlieb Gahn, tapi tidak
bisa mengidentifikasi komponen tambahan (ini adalah mangan, yang diakui Scheele itu hadir
sebagai baru unsur, tapi tidak bisa mengisolasi). Ketika ia memperlakukan pyrolusite dengan
asam klorida selama mandi pasir hangat, gas kuning-hijau dengan bau yang kuat diproduksi.
Ia menemukan bahwa gas itu tenggelam ke dasar botol terbuka dan lebih padat daripada udara
biasa. Akhirnya, Sir Humphry Davy bernama gas klorin. Pemutihan sifat klorin yang akhirnya
berubah menjadi sebuah industri oleh Berzelius, dan menjadi dasar dari industri kedua
desinfeksi dan deodorisasi jaringan membusuk dan luka (termasuk luka pada manusia yang
tinggal) di tangan Labarraque, dengan 1824.

2. 2 Friedrich Serturner
a) Biografi
Dilahirkan pada 19 Juni 1783, Serturner adalah anak keempat dari enam bersaudara
yang lahir dari pasangan Joseph Simon Serdinner dan Marie Therese Brockmann di Neuhaus,
Rhine- Westphalia Utara (sekarang Paderborn). Setelah orang tuanya meninggal, ia menjadi
magangseorang apoteker di Paderborn. Serturner adalah orang pertama yang mengisolasi
morfin dari opium. Dia menyebut alkaloid yang terisolasi "morphium" setelah dewa mimpi
Yunani, Morpheus. Morfin bukan hanya alkaloid pertama yang di ekstraksi dari opium, tetapi
alkaloid juga pertama diisolasi dari tanaman. Dengan demikian Serturner menjadi orang
pertama yang mengisolasi bahan aktif yang terkait dengan tanaman obat atau ramuan.
Cabang ilmu pengetahuan itu sekarang dikenal sebagai kimia alkaloid. Serturner
pindah ke Einbeck tahun 1806 dan bekerja sebagai asisten apoteker. Tahun 1809, Serturner
membuka apotek pertama miliknya di Einbeck. Setelah publikasikan makalahnya “Ueber das
Morphium als Hauptbestandteil das Opiums” tahun 1817, karyanya tentang morfin menjadi
lebih luas dan lebih banyak digunakan. Tahun 1822, Serturner membeli apotek utama di
Hamelin (Rathaus Apotheke) tempat bekerja sampai kematiannya pada 20 Februari 1841, dia
dimakamkan di Einbeck.

3
b) Morfin

Obat penghilang rasa sakit yang berasal dari opium, Morfin banyak digunakan karena
relatif tidak ada efek samping. Opium, narkotika yang direproduksi dari biji polong tanaman
Poppy, sudah digunakan sebagai obat medis dan rekreasi sejak zaman prasejarah. Itu adalah
bahan utama dalam laudanum.
Ketika ahli kimia lain tidak percaya pada laporan awal Serturner tentang morphinr, ia
menggunakan eksperimen pada dirinya sendiri dan tiga temannya untuk membuktikan
bahwa zat yang telah diisolasinya memang zat yang bertanggung jawab atas tindakan opium.
Dia menamai zat baru "morfin" setelah Morpheus, dewa tidur dan mimpi orang Yunani kuno.

c) Pencarian untuk donasi yang aman

Ketika penemuannya tetap tidak dikenali, Serturner melanjutkan eksperimennya dan


menjelaskan sifat “yang dapat dikristalisasi” dari zat baru (Principium somniferum ) yang
merupakan basa lemah, larut dalam larutan asam. Karena penemuannya terjadi hampir 50
tahun sebelum penemuan jarum suntik hipodermik, obat harus diberikan secara oral. Suatu
ketika, di tengah sakit gigi yang mengerikan, Serturner menelan sedikit garamnya dan
mengalami kelegaan luar biasa. Ketika dia terbangun berjam-jam kemudian, dia menyadari
bahwa senyawa ini aman untuk dikonsumsi manusia. Melalui percobaan dan kesalahan,
melalui pemberian sendiri dan memberi dosis pada tiga sukarelawan muda, ia memperhatikan
bahwa satu perempat butir (30 mg) obat menginduksi perasaan bahagia dan ringan kepala,
dosis kedua menyebabkan kantuk dan kelelahan yang berlebihan, sementara yang ketiga
menyebabkan peserta menjadi bingung dan mengantuk.
d) Penemuan dan Pengakuan Landmark

Dia juga membantah anggapan bahwa semua zat tanaman obat bersifat asam. Ketika
istilah alkaloid diciptakan pada tahun 1818 oleh W Meissner dan sufiks yang diterapkan pada
kelompok, morfium kemudian dikenal sebagai morfin. Inisiatifnya mengarah pada isolasi
banyak alkaloid lain seperti kodein, kuinin, strychnine, veratrine, dan emetine. Meskipun
pendidikannya terbatas, upaya Serturner terbukti jauh jangkauannya. Sebagai autodidak, ia
menyelesaikan penelitiannya dengan hanya sedikit pengetahuan tentang literatur yang relevan
dan dengan peralatan yang paling sederhana. Penemuan Serturner memungkinkan dokter
4
untuk meresepkan morfin dalam dosis yang diatur untuk mengurangi rasa sakit dan juga
menghilangkan bahaya overdosis yang terkait dengan jus poppy mentah, yang bervariasi
secara tak terduga dalam konsentrasi morfin dari satu batch ke batch lainnya. Baru pada
tahun 1925 Sir Robert Robinson menyimpulkan rumus empiris morfin dan Marshall D. Gates,
Jr mensintesis obat di laboratorium pada tahun 1952.

2.3 Joseph Caventou dan Joseph pelletier

a) Kehidupan Awal
Pierre-Joseph Pelletier (22 Maret 1788 - 19 Juli 1842) lahir dari seorang apoteker di
Paris, Prancis. Dia belajar dan menjadi pengajar di Ecole de Pharmacie sampai pensiun pada
tahun 1842. Pekerjaan utamanya adalah menyelidiki obat-obatan yang dimulai pada tahun
1809 Dengan mempelopori penggunaan pelarut ringan, dia berhasil mengisolasi banyak
produk tanaman yang aktif secara biologis. Pelletier juga bekerja sama dengan apoteker
Perancis, Bienaimé Caventou (1795-1877) yang menemukan kafein, strychnine, colchicine,
kina, dan veratrine. Kesuksesan terbesar mereka terjadi pada tahun 1817, ketika mereka
berhasil menemukan klorofil (pigmen hijau) pada tanaman yang berfungsi untuk menangkap
energi cahaya yang diperlukan saat fotosintesis.

b) Penemuan dalam Bidang Farmasi

Pada 1820, Pierre Pelletier dan Joseph Caventou menemukan proses ekstraksi kuinine
(kina), yang kemudian dapat meningkatkan potensi obat secara nyata. Mereka mengisolasi
senyawa alkaloid quinin dan chinchonine dari kulit batang kina. Penemuan itu bertepatan
dengan merebaknya penyakit malaria, terutama di negara-negara tropis yang menjadi jajahan
banyak bangsa Eropa. Setelah tahun 1821, Pelletier dan Caventou masih melakukan beberapa
penyelidikan bersama termasuk penelitian lebih lanjut tentang strychnine dan prosedur
ekstraksi dari nuxvomica (1822); pemeriksaan kimia upas (1824); pembuatan
kinasulfat(1827); dan isolasi asam cahinca, zat kristal pahit dalam akarcahinca (1830), dengan
Andre Francois.

5
2. 4 Joseph pelletier (1788-1842) dan Pirre Robiquet (1780- 1840)

a) Biografi
Joseph Pelletier mempunyai nama lengkap Pierre. Joseph Pelletier merupakan
seseorang pakar kimia , apoteker, kolaborator, dan penulis asal Prancis. Dia lahir pada tanggal
22 Maret 1788 dan meninggal ketika berusia 54 tahun pada tanggal 19 Juli 1842. Joseph
Pelletier terkenal sebagai seorang penemu alkaloid, kina , dan strychnine.

Pierre Robiquet mempunyai nama lengkap Pierre Jean Robiquet. Ia berprofesi sebagai
seorang apoteker untuk tentara Prancis selama tahun tahun Revolusi Prancis dan menjadi
profesor di Ecole de Pharmacy di Paris. Ia lahir di Rennes, Brittani di Kerajaan Prancis pada
tanggal 13 januari 1780 dan meninggal di Ketika usia 60 tahun pada tanggal 29 April 1840 di
Paris. Pierre terkenal karena berhasil menemukan cara memisahkan kodeina dari opium.

b) Penemuan dalam Bidang Farmasi

Joseph pelletier (1788-1842) dan pirre robiquet (1780- 1840) berhasil mengisolasi
kafein dan robiquet sendiri berhasil memisahkan kodeina dari opium. Secara metode, mereka
mengisolasi satu persatu zat kimia dari tanaman, serta mengidentifikasinya sebagai zat yang
bertanggung jawab terhadapaktivitas medis tanamannnya. Pada abad ke18 dan 19 M mereka
berdua sangat dihargai karna kemampuannya. mereka juga menerapkan kemampuan ilmu
farmasi pada pembuatan produk produk obat yang mempunyai standar kemurnian,
keseragaman,dan khasiat yang tinggi daripada yang sebelumnya dikenal. Ekstraksi dan isolasi
ini adalah keberhasilan yang sangat besar dibidang sediaan yang dipekatkan, sehingga saat itu
banyak ahlifarmasi yang membuat sediaan obat dari tanaman meski dalam skala yang kecil

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kita dapat mengetahui bahwa bidang farmasi telah lama
dikenal, tokoh-tokoh yang berperan dalam bidang farmasi juga memiliki keahlian masing-
masing. Mereka melakukan banyak eksperimen serta penelitian yang menghasilkan unsur
serta senyawa baru dalam dunia Kimia. Senyawa tersebut bisa digunakan sebagai sebuah
resep atau pengobatan untuk penyembuhan yang banyak digunakan orang bahkan sampai
sekarang. Dunia farmasi tentang obat dan obat terkait dengan kimia. Beberapa tokoh yang
berperan juga melakukan penelitian di bidang kimia. Dengan adanya penemuan-
penemuan seperti yang dilakukan beberapa tokoh farmasi, memudahkan cara pengobatan
di era sekarang. Apalagi dengan teknologi yang berkembang pesat diera sekarang.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/427883953/Friedrich-Serturner-Wanda

https://www.encyclopedia.com/science/dictionaries-thesauruses-pictures-and-press-
releases/pelletier-pierre-joseph

Julianto, Tatang Shabur. 2016. Senyawa Antimalaria Pengembangan secara Sintesis dan Isolasi
Bahan Alam.Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

https://www.kompasiana.com/yuning/5ca8e660cc52833556347e28/kemajuan-farmasi-seiring-dengan-
perkembangan-revolusi-industri?page=al

iii
LAMPIRAN

1. Carl Wilhelm Scheele

2. Friedrich Serturner

3. Joseph Caventou

4. Joseph Pelletier

Anda mungkin juga menyukai