Anda di halaman 1dari 6

KAJIAN TENTANG NILAI ESTETIKA DESAIN ILUSTRASI

BARONG PADA KAOS KHAS BALI

Disusun oleh:

Nama :

NIM :

Kelas :B

Dosen Pengampu :

Tri Cahyo Kusumandyoko, S.Sn, M.Ds

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2021
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Ilustrasi merupakan salah satu hasil karya visual dari tulisan dengan menggunakan teknik sketsa,
lukis, fotografi, maupun teknik seni rupa yang lainnya. Ilustrasi digunakan untuk
menggambarkan suatu object dengan menggunakan pengembangan yang lebih ekspresif
daripada object sebenenarnya.

Saat ini ilustrasi penggunaannya telah diterapkan secara luas dan beragam. Ilustrasi dapat
ditemui dalam berbagai bentuk karya visual maupun media yang bersifat bukan karya seni.
Selain itu, saat ini ilustrasi juga cukup trend digunakan dalam desain baju, juga menjadi salam
satu elemen yang penting didalamnya.

Dalam essay ini, penulis akan menjelasskan mengenai kajian nilai estetika pada desain kaos
barong yang cukup terkenal dan berasal dari Bali.

TUJUAN

- Sebagai pemenuhan tugas pada mata kuliah Estetika


- Sebagai sarana pemahaman penulis mengenai kajian estetika pada suatu object karya seni
- Menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui nilai estetika pada
ilutrasi barong bali.

RUMUSAN MASALAH

- Apa itu estetika?


- Siapa tokoh estetika yang berperan dalam kajian estetika?
- Apa saja unsur yang membentuk nilai estetis dalam suatu karya seni?
- Bagaimana penerapan unsur estetika dalam ilustrasi barong?
PEMBAHASAN

Estetika menurut pengertiannya secara luas dimaknai sebagai bidang ilmu yang mempelajari dan
membahas mengenai keindahan, hal ini meliputi bagaimana keindahan dapat terbentuk hinga
dirasakan oleh manusia.

Salah satu tokoh estetika bernama Thomas Aquinas beranggapan bahwasanya ada dua macam
pengetahuan yang saling berkesinambungan atau tidak bertentangan yaitu pengetahuan alam dan
pengetahuan iman. Pengetahuan alam bertolak dari akal budi manusia dan beracuan pada object
yang bersifat insan, dan pengetahuan iman berpedoman pada wahyu adikodrati kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Menurut Thomas Aquinas, estetika adalah bagian atau cabang dari ilmu teologi
dimana ia melihatnya sebagai simbol dari kebesaran Ilahi, maka keindahan tidak memiliki nilai
independen dan didasarkan pada kebenaran.

Thomas Aquinas memberikan tiga ciri terhadap nilai estetika dalam suatu karya, ciri tersebut
meliputi:

1. Keindahan bersifat metafisik dan rasional


2. Keindahan merupakan aspek dari Tuhan Yang Maha Esa
3. Keindahan bersifat indrawi dan menyenangkan bagi indra penglihatan manusia.

Selain ketiga ciri yang disebutkan oelh Thomas Aquinas diatas, ia juga menyebutkan
bahwasanya keindahan memiliki tiga syarat yaitu:

1. Integritas atau Utuh


Artinya suatu keindahan harus sempurna, tidak terpecah dan tidak tersamai
2. Harmoni (selaras dan proporsional)
3. Cemerlang (jelas, terang, dan jernih)

Selanjutnya penulis akan mengajak untuk melakukan pembedahan nilai estetis yang ada pada
karya ilustrasi barong yang umum digunakan pada desain kaos khas Bali.

Pembedahan object ini didasarkan pada elemen-elemen atau unsur pembentuk suatu karya
bernilai estetis
Tampilan Desain Ilustrasi Barong pada Kaos Khas Bali

Unsur pertama yang akan dibahas yakni unsur garis. Garis yang terlihat digunakan pada desain
ilustrasi ini bersifat lebih ekspresif daripada sekedar garis vertikal maupun horizontal.

Dapat dilihat melalui tampilan gambar diatas, terdapat berbagai macam garis yang menyusun
struktur dari kepala barong, garis dengan pilihan warna hitam ini juga digunakan sebagai aspek
yang mempertegas karakter object kepala barong ini, dimana barong digambarkan sebagai singa
yang cukup menyeramkan.

Aspek kedua yang merupakan nilai estetis dalam sebuah karya seni yakni bentuk. Bentuk dalam
karya seni dimaknai sebagai garis yang menutupi suatu area, mengacu pada kontur sebuah garis,
garis paling luar sebuah bidang, atau batas dari massa atau volume tiga dimensi. Semakin
sederhana dan teratur suatu bentuk dasar, maka akan semakin mudah untuk dikenali dan
dipahami. Bentuk dapat memiliki dua atau tiga dimensi. Dua dimensi permukaannya benar-benar
datar. Bentukan yang lebih kompleks, seperti persegi panjang dengan berbagai perbandingan,
segi empat, poligon, dan bentuk-bentuk melengkung, teratur dan tidak teratur semua memiliki
baik manfaat praktis dan kualitas visual ekspresif bervariasi.

Dalam desain ilutrasi pda kaos barong bali ini digunakan bentuk dua dimensi, bentuk yang
adapun sangat beragam, tidak hanya bentuk geometris seperti persegi, persegi panjang, lingkaran
dan geometris lainnya. Melainkan juga eksplorasi bentuk dari itu seperti lengkungan-lengkungan
yang membentuk seperti motif batik, dan bentuk kamboja yang merupakan salah satu bunga
yang identik digunakan di Bali.

(detail variasi bentuk yang ada dalam ilustrasi barong bali)

Aspek selanjutnya setelah garis dan bentuk yaitu warna. Warna merupakan aspek yang sangat
penting dalam sebuah karya maupun banyak aspek, warna dapat mengatur emosi seseorang dan
dapat menentukan nilai estetik pada suatu karya. Penggunaan warna dalam sebuah karya seni
dapat dijadikan penilaian mengenai syarat-syarat estetis dalam karya seni, seperti syarat harmoni,
integritas dan cemerlang.

Warna yang digunakan pada ilustrasi barong ini dominan digunakan warna merah sebagaimana
warna merah merupakan simbol keberanian, barong ini merupakan perlambangan dari
keberanian singa barong dalam melawan kejahatan dan roh jahat. Warna kuning sebagaimana
digunakan pada elemen-elemen aksesoris barong seperti melambangkan kemewahan dan
kegagahan dari barong ini. warna warna yang digunakan pada barong ini sudah dapat memenuhi
pembangunan karakter tegas pada karakter barong.
PENUTUP

KESIMPULAN

- Suatu object bernilai estetis apabila dapat dinikmati dengan indrawi manusia
- Ada 3 ciri dan syarat object bernilai estetis menurut Thomas Aquinas.
- Ilustrasi barong pada desain kaos barong bali dapat bernilai estetika dan memenuhi syarat
estetik.

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo, Y. W. (2020). Estetika menurut Thomas Aquinas. JPIC-OFM Indonesia.

Rosadi, J. (2013). Jurnal Intra. Kajian Estetis Thomas Aquinas, 2-6.

Anda mungkin juga menyukai