Anda di halaman 1dari 2

1.

Erosi Tanah
Jenis kerusakan yang terjadi pada tanah yang pertama kita sebut sebagai erosi tanah (baca: polusi
tanah). Erosi tanah merupakan peristiwa terangkatnya bagian- bagian tanah, terutama lapisan
teratas pada tanah dan diendapkan ke tempat lain. Erosi tanah ini dibagi menjadi beberapa jenis.
Jenis- jenis dari erosi tanah antara lain sebagai berikut:
 Ablasi
Ablasi merupakan erosi tanah yang dilakukan oleh tenaga air. Jadi tanah terkikis akibat adanya
aliran air. Peristiwa ablasi ini sering terjadi di daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi.
Selain itu bentuk lahan atau bentuk permukaan tanah (baca: bentuk permukaan muka bumi) yang
miring juga bisa mempermudah terjadinya ablasi.
 Deflasi
Deflasi disebut juga dengan Korasi. Deflasi Atau korasi ini merupakan peristiwa erosi tanah
yang disebabkan karena angin. Tiupan angin yang terlalu kencang akan mampu mengangkat
partikel- partikel tanah sehingga terjadilah erosi. Deflasi atau korosi ini biasa terjadi di daerah
gurun (baca: gurun pasir terbesar di dunia) atau daerah yang memiliki iklim kering.
 Eksarasi
Jenis erosi tanah yang selanjutnya adalah eksarasi. Eksarasi merupakan erosi tanah yang
disebabkan oleh gletser. Gletser sendiri merupakan kikisan dari massa salju yang bergerak
menuruni lereng. Gletser ini ada di daerah yang bersalju. Karena disebabkan oleh gletser, maka
eksarasi ini terjadi di daerah yang mempunyai banyak salju.
 Abrasi
Abrasi merupakan erosi tanah yang disebabkan karena kekuatan gelombang laut. Dari beberapa
jenis erosi tanah, mungkin abrasi adalah yang paling sering kita dengar. Hal ini karena Indonesia
mempunyai banyak sekali laut (baca: macam-macam laut), maka gelombang- gelombang laut
banyak yang menyebabkan pengikisan pada tanah. Karena penyebabnya adalah gelombang laut,
maka abrasi hanya terjadi di sekitar daerah- daerah laut.
Itulah beberapa jenis erosi tanah. Apabila kita perhatikan lebih dalam, maka jenis- jenis erosi
tanah tersebut dilihat dari penyebab erosi itu sendiri, seperti air, angin, gletser maupun
gelombang laut. Hal ini perlu dipisah- pisah agar kita mengetahui secara pasti sebenarnya apa
yang menyebabkan erosi tanah terjadi.
2. Lahan Kritis
Selain erosi tanah, bentuk kerusakan tanah yang lainnya adalah lahan kritis. Seperti namanya
yakni “kritis” maka keadaan ini pun mencerminkan keadaan tanah yang sangat buruk. Yang
dimaksud dengan lahan kritis adalah kondisi tanah yang telah kehilangan kesuburannya
(baca: ciri tanah subur dan tidak subur) sehingga mengakibatkan penurunan fungsi sebagai
sarana pendukung kehidupan.  Lahan kritis ini bisa timbulkan karena beberapa hal, antara lain
sebagai berikut:
 Kerusakan hutan
Penyebab lahan kritis yang pertama adalah karena kerusakan hutan. Manusia mempunyai banyak
sekali aktivitas yang dapat mengakibatkan kerusakan hutan. Hal ini karena manusia
mengambil manfaat hutan yang terkadang sampai tidak terkendali. Apabila pemanfaatan hutan
tidak dibarengi dengan upaya pelestarian hutan maka akan mengakibatkan kerusakan pada hutan.
beberapa kegiatan yang mengakibatkan kerusakan pada hutan yang pada akhirnya menyebabkan
lahan kritis antara lain adalah penebangan liar, kebakaran hutan, dan pertanian sistem ladang
berpindah.
 Kegiatan pertambangan
Penyebab lahan kritis yang selanjutnya adalah kegiatan pertambambangan. Barang tambang kita
peroleh dengan menggali tanah, maka apabila tidak hati- hati akan mengakibatkan lahan kritis.
Pengambilan barang tambang yang tidak disertai dengan pengelolaan lingkungan akan
mengakibatkan kerusakan tanah, salah satunya adalah lahan kritis. Lahan kritis akibat kegiatan
pertambangan terjadi akibat hilangnya vegetasi penutup lahan, perubahan topografi dan juga
perubahan struktur lapisan tanah.
Itulah dua contoh peristiwa yang dapat mengakibatkan terjadinya lahan kritis. Apabila tidak
segera ditangani maka akan semakin meluas mengingat kegiatan akan selalu dilakukan oleh
manusia.
3. Pencemaran Tanah
Jenis kerusakan tanah yang selanjutnya adalah pencemaran yang terjadi pada tanah. Pencemaran
tanah merupakan gangguan keseimbangan pada tanah yang diakibatkan oleh masuknya polutan
hasil kegiatan manusia. Polutan sendiri merupakan bahan atau benda yang menyebabkan
pencemaran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Polutan mempunyai sifat tidak dapat
diurai oleh bakteri pengurai sehingga tidak dapat menyatu dengan tanah. Ada banyak sekali
polutan tanah yang dihasilkan oleh kegiatan sehari- hari. Beberapa jenis polutan tanah adalah
berbagai berikut:
 Limbah domestik
Limbah domestik merupakan benda atau bahan tidak dipakai yang dihasilkan oleh kegiatan
rumah tangga, baik berupa limbah padat, cair dan juga gas. Beberap contoh limbah domestik
antara lain  bungkus detergen, air bekas cucian, bungkus makanan dan lain sebagainya.
 Limbah industri
Merupakan limbah yang dihasilkan sebagai akibat kegiatan produksi suatu industri. Sama seperti
limbah domestik, limbah industri juga bisa berbentuk cair, padat maupun gas. Karena sifatnya
yang keras dan jumlahnya yang lebih banyak, maka kebanyakan limbah industri lebih berbahaya
daripada limbah domestik.
 Limbah pertanian
Polutan tanah selanjutnya adalah limbah pertanian. Seperti namanya, limbah pertanian
merupakan limbah yang dihasilkan dari kegiatan pertanian. Limbah pertanian ini berasal dari
pupuk berbahan kimia yang digunakan dalam kegiatan pertanian. Pemupukan yang berlebihan
dan dilakukan dalam jangka waktu panjang akan menyebabkan kerusakan pada tanah.
Itulah beberapa penyebab dari pencemaran tanah. Oleh karena polutan sangat dekat dengan
kegiatan kita, maka sebaiknya kita mengupayakan penanggulanhannya juga. Tidak hanya
pencemaran tanah saja, namun juga kerusakan tanah yang lainnya perlu kita upayakan
pencegahannya supaya tidak menimbulkan kerusakan tanah yang lebih parah.

Anda mungkin juga menyukai