Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT.Karena atas rahmat dan karunia Nya kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Hukum Kesehatan ini tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta
salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Yang syafa’at nya kita nantikan kelak.
Tugas ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Patologi Manusia. Selain itu, tujuan
penulisan makalah ini agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kekurangan vitamin A.
Kami mengucapkan terimakasih ke pada pihak yang telah mendukung dan membantu dalam
penyusunan makalah ini. Kami juga berharap agar isi dari makalah ini bisa ber manfaat bagi
pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna. Untuk itu, dengan kerendahan
hati kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Kritik dan saran
yang membangun dari dosen, teman-teman maupun pembaca dengan besar hati juga akan kami
terima demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang luas kepada pembaca, dan semoga dengan adanya tugas ini Allah SWT senantiasa
meridhoinya dan akhirnya membawa hikmah untuk semuanya.
WassalamualaikumWr. Wb.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan Masalah.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Etiologi Kekurangan Vitamin A.......................................................
B. Patofisiologi Kekurangan Vitamin A.................................................
C. Klinis Kekurangan Vitamin A...........................................................
D. Laboratorium Kekurangan Vitamin A...............................................
E. Terapi dan Komplikasi Kekurangan Vitamin A................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
Etiologi dari defisiensi vitamin A yang paling banyak ditemukan pada negara yang
sedang berkembang adalah asupan nutrisi yang kurang. Hal ini diperberat dengan
terjadinya infeksi pada saluran pencernaan yang menyebabkan inflamasi kronis sehingga
menurunkan kemampuan usus menyerap mikronutrien.
Campak merupakan infeksi endemik pada negara miskin dan telah terbukti dapat
menurunkan kadar retinol pada serum >30%. Infeksi ini dapat mengurangi pembentukan
RBP dan menyebabkan tingginya ekskresi vitamin A pada urin. Campak juga akan
meningkatkan kebutuhan akan vitamin A karena terjadi kerusakan pada jaringan epitel
saluran pencernaan.
Konsentrasi vitamin A pada Air Susu Ibu (ASI) ditentukan oleh kecukupan nutrisi Ibu.
Pada negara miskin, rata-rata konsentrasi vitamin A pada air susu ibu hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan harian minimal bayi dan tidak cukup untuk memenuhi cadangan
vitamin A di hepar. Hal ini menyebabkan banyak bayi yang mengalami defisiensi vitamin
A segera setelah penyapihan dilakukan.
Bayi prematur tidak memiliki cadangan vitamin A yang adekuat pada hepar. Selain itu
kadar retinol dalam plasma cenderung rendah selama 1 tahun pertama. Bayi prematur
yang mengalami defisiensi vitamin A memiliki risiko lebih tinggi terhadap gangguan
penglihatan, penyakit kronis lambung, dan penyakit pada saluran pencernaan.
Pada negara maju, kandungan vitamin A dalam air susu ibu (ASI) memenuhi kebutuhan
selama 6 bulan pertama kehidupan. Akan tetapi, pada wanita yang mengalami defisiensi
vitamin A, kandungan vitamin A pada ASI tidak memenuhi kebutuhan vitamin A pada
bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Anak kecil pada negara berkembang cenderung
mengalami defisiensi vitamin A saat memasuki tahap penyapihan. Adapun gejala yang
paling sering ditemukan pada anak dengan defisiensi vitamin A adalah xerophthalmia.
Wanita Hamil dan Menyusui di Negara Berkembang
Defisiensi lebih lanjut menyebabkan xerosis kornea, yaitu kornea menjadi kering dan
kehilangan kejernihannya karena terjadi pengeringan pada selaput yang menutupi kornea.
Pada stadium yang lanjut, kornea menjadi lebih keruh, berbentuk infltrat, berlaku
pelepasan sel-sel epitel kornea, yang berakibat pada pelunakan dan pecahnya kornea.
Mata juga dapat terkena infeksi. Tahap terakhir dari gejala mata yang terinfeksi adalah
keratomalasia (kornea melunak dan dapat pecah), sehingga menyebabkan kebutaan total.
VItamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan sel epitel yang membentuk email
gigi. Pada orang yang kekurangan vitamin A, pertumbuhan tulang terhambat dan bentuk
tulang tidak normal. Pada anak-anak yang kekuranganvitamin A, terjadi kegagalan
pertumbuhan.
Pada keadaan dimana terjadi defsiensi vitamin A akan terjadi gangguan mobilisasi zat
besi dari hepar, dengan akibat terjadi penurunan kadar feritin. Gangguan mobilisasi zat
besi juga akan menyebabkan rendahnya kadar zat besi dalam plasma, dimana hal ini akan
mengganggu proses sintesis hemoglobin sehingga akan menyebabkan rendahnya kadar
Hb dalam darah.
Defisiensi vitamin A kronis anemia serupa seperti yang dijumpai pada defsiensi besi,
ditandai dengan Mean Corpuscular Volume (MCV) dan Mean Corpuscular Haemoglobin
Concentration (MCHC) rendah, terdapat anisositosis dan poikilositosis, kadar besi serum
rendah tetapi cadangan besi (ferritin) didalam hati dan sumsum tulang meningkat. KVA
menghambat penggunaan kembali besi untuk eritropoiesis, mengganggu pembentukan
transferin dan mengganggu mobilisasi besi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSAKA
https://www.alomedika.com/penyakit/endokrin/defisiensi-vitamin-a/etiologi
http://digilib.unmuhjember.ac.id/download.php?id=2651