KH 2 Trya Oktaviani Ra 2b97552a
KH 2 Trya Oktaviani Ra 2b97552a
Disusun Oleh :
dr. Trya Oktaviani
NIP. 199110192020122012
No. Absen: 11
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
v
Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam tulisan ini, sehingga
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan tugas laporan
aktualisasi ini.
Penulis
DAFTAR ISI
RANCANGAN AKTUALISASI............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................................ii
BERITA ACARA.................................................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................2
A. Latar Belakang............................................................................................................2
B. Tujuan..........................................................................................................................3
1. Tujuan Umum.............................................................................................................3
2. Tujuan Khusus............................................................................................................4
2. Waktu kegiatan...........................................................................................................4
2. Nasionalisme............................................................................................................12
3. Etika Publik..............................................................................................................13
4. Komitmen Mutu.......................................................................................................14
5. Anti Korupsi.............................................................................................................14
3. Pelayanan Publik......................................................................................................16
A. Identifikasi Isu Aktual, Penetapan Isu Aktual serta Penetapan Judul dan Rancangan
Aktualisasi...................................................................................................................17
1. Identifikasi Isu Aktual..............................................................................................17
BAB V KESIMPULAN.......................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................38
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat perlengkapan yang berfungsi untuk
melindungi penggunanya dari bahaya atau gangguan kesehatan tertentu, misalnya infeksi
virus atau bakteri. Bila digunakan dengan benar, APD mampu menghalangi masuknya
virus atau bakteri ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, mata, atau kulit. Alat pelindung
diri merupakan alternatif tindakan pencegahan bagi petugas kesehatan dalam melindungi
diri dari risiko penularan penyakit selama berinteraksi dengan pasien.
Virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) pertama kali
ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan
sangat cepat dan telah menyebar ke semua negara, termasuk Indonesia. Oleh karena itu,
penggunaan alat pelindung diri (APD) perlu dilakukan guna mengendalikan dan mencegah
infeksi termasuk virus Corona. APD sangat penting digunakan oleh tenaga kesehatan
sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid 19.
Menurut keputusan Menteri Kesehatan No HK.01.07 tahun 2020 tentang pedoman
pencegahan dan pengendalian Covid 19, keselamatan pasien dan tenaga kesehatan perlu
menjadi perhatian. Oleh karena itu, prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi perlu
diterapkan baik itu di puskesmas, rumah sakit, bahkan di tempat pemberian pelayanan
berbasis masyarakat seperti posyandu. Pengaturan jarak, kebersihan tangan, penggunaan
APD yang tepat bagi tenaga kesehatan, serta pembersihan dan disinfeksi permukaan dan
lingkungan perlu diterapkan setiap saat.
Saat ini kasus covid 19 di Indonesia masih mengalami peningkatan, walaupun di
Kapuas hulu khususnya kecamatan Embaloh Hilir belum ditemukan kasus covid
19. Puskesmas Embaloh Hilir merupakan pusat layanan Kesehatan primer yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama di kecamatan Embaloh Hilir. Puskesmas Embaloh Hilir telah berupaya melakukan
beberapa tindakan seperti edukasi, koordinasi lintas sektor, sanitasi lingkungan,
menerapkan hidup bersih dan sehat serta penggunaan APD pada tenaga kesehatan yang
bertugas guna mencegah penyebaran covid 19.
2
Namun penggunaan APD pada tenaga ksehatan di Puskesmas Embaloh Hilir belum
optimal. Adapun faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) saat bekerja diantaranya adalah faktor predisposisi mencakup pengetahuan, sikap,
tindakan, sistem budaya, dan tingkat pendidikan. Faktor pemungkin mencakup
ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan kesehatan dan faktor
penguat meliputi sikap petugas kesehatan serta peraturan/kebijakan.
Tenaga kesehatan sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara juga dapat membentuk
karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten,
profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang
diembannya. Menurut UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN
(Aparatur Sipil Negara) adalah Profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Untuk membentuk ASN yang berkualitas yang
berlandaskan pada nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etikas
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) maka dilaksanakan Pelatihan
Dasar (LATSAR) berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN)
No.12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No. 93 Tahun 2021 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Berdasarkan hal diatas, demi meningkatkan kesehatan serta mengaplikasikan nilai-
nilai dasar ANEKA, penulis menyusun judul rancangan aktualisasi yaitu “Optimalisasi
Kepatuhan Tenaga Kesehatan dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
melalui Form Check list Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Embaloh Hilir.”
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta pelatihan dasar golongan III Angkatan LXXIX diharapkan mampu
mengimplementasikan rencana aktualisasi dengan menerapkan nilai- nilai profesi pegawai
dalam keterkaitan mata pelatihan agenda 2 yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta mata
pelatihan agenda 3 yaitu manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government
(WOG) sehingga terwujudnya pelayanan dan penyelenggaraan pemerintahan yang
profesional, transparan, efektif dan efesien.
2. Tujuan Khusus
Peserta pelatihan dasar CPNS golongan III Angkatan
LXXIX diharapkan mampu:
a. Meningkatkan kedisiplinan tenaga kesehatan di puskesmas
Embaloh Hilir.
b. Meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan mengenai
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
c. Mencegah penyebaran penyakit di wilayah kerja Puskesmas
Embaloh Hilir.
2. Waktu kegiatan
Waktu pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 26 April 2021
sampai dengan 2 Juni 2021.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Gambar 2.1 Peta Kecamatan Embaloh Hilir Provinsi Kalimantan Barat Kecamatan
Menurut Peraturan Bupati Kapuas Hulu No. 28 Tahun 2015 Tentang Uraian Tugas
Pusat Kesehatan Masyarakat Di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu,
uraian tugas dokter adalah sebagai berikut :
1. Membuat Renja tahunan pelayanan kesehatan sesuai dengan Juklak dan Juknis yang
ada untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada masyarakat;
2. Melakukan pelayanan kesehatan umum berdasarkan SOP yang telah ditetapkan untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan;
3. Melakukan tindakan medis gawat darurat kepada pasien dengan status emergensi
sesuai dengan SOP yang cepat dan tepat agar pasien dapat diselamatkan jiwanya;
4. Memberikan pelayanan kesehatan jiwa kepada pasien dengan keluhan kejiwaan
berdasarkan SOP yang telah ditetapkan untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat di bidang kesehatan jiwa;
5. Memberikan pelayanan kesehatan remaja kepada remaja berdasarkan SOP yang telah
ditetapkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan
remaja;
6. Memberikan pelayanan kesehatan anak kepada anak berdasarkan SOP yang telah
ditetapkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan
anak;
7. Memberikan konsultasi kesehatan terhadap pasien sesuai dengan keluhan pasien
untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang permasalahan kesehatan;
8. Melakukan rujukan pasien ke rumah sakit sesuai dengan kondisi pasien agar terjamin
keselamatan jiwa pasien;
9. Melakukan pengujian kesehatan, otopsi dan visum sesuai dengan SOP agar
didapatkan akurasi kondisi kesehatan pasien;
10. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat berdasarkan pengetahuan yang dimiliki
untuk meningkatkan pengetahuan pasien di bidang kesehatan;
11. Membuat laporan kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan berdasarkan
kegiatan yang telah dilakukan agar dapat dievaluasi secara berkelanjutan;
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas sesuai dengan
situasi yang terjadi agar tercipta situasi yang kondusif di bidang kesehatan.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu diagram yang menggambarkan rantai pemerintah,
hubungan pekerjaan, tanggung jawab, rentang kendali dan pimpinan organisasi berfungsi
sebagai kerangka kerja dan tugas pekerjaan yang dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasi
secara formal. Struktur organisasi menunjukkan alur perintah yang mengindikasikan
jabatan pekerjaan yang harus dipertanggung
jawabkan oleh masing- masing staf. Adapun struktur organisasi puskesmas Embaloh Hilir
dapat dilihat pada gambar 2.2.
D. Nilai-Nilai Organisasi
Nilai Puskesmas Embaloh Hilir adalah RAMAH, berikut penjabarannya:
1. Respon
Respon dalam pelayanan dan penanganan masalah kesehatan pasien dilakukan
dengan cepat
2. Akurat
Memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dengan benar, tepat tenaga, metode
dan waktu
3. Malu
Malu tidak disiplin dalam bekerja
4. Adil
Adil memberikan pelayanan, tidak membedakan kelas sosial
5. Harmonis
Harmonis dalam pelayanan dan kerjasama
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup aktualisasi merupakan lokasi/unit kerja bagi penyusun untuk
menerapkan rancangan aktualisasi yang mengandung nilai-nilai dasar PNS serta
kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ruang
lingkup aktualisasi bagi penulis dilaksanakan di lokasi orientasi lapangan CPNS, tepatnya
di Puskesmas Embaloh Hilir, Kecamatan Embaloh Hilir, kabupaten Kapuas Hulu dengan
rencana kegiatan sebagai berikut:
1. Menelaah dengan pimpinan terkait rencana kegiatan aktualisasi
2. Menyusun rencana kegiatan
3. Membuat poster penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
4. Membuat Form check list
5. Melakukan sosialisasi dan peragaan pemakaian APD serta pengisian form check
list
BAB III
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan sebuah sikap pertanggungjawaban individu atau
sekelompok individu berkaitan dengan sebuah pengelolaan kegiatan dengan tujuan
bersama yang didasari oleh tanggung jawab dan dengan kewenangan serta perundang-
undangan yang berlaku demi menegakan keterbukaan, integritas, dan
mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah direncanakan dan dijalankan demi
kesejahteraan bersama (Kartika, dkk. 2016). Menurut Penny Kusumastuti (2014:2),
akuntabilitas adalah bentuk kewajiban penyedia penyelenggaraan kegiatan publik untuk
dapat menjelaskan dan menjawab segala hal menyangkut langkah dari seluruh keputusan
dan proses yang dilakukan, serta pertanggungjawaban terhadap hasil kinerjanya.
Akuntabilitas terkait erat dengan instrumen untuk kegiatan kontrol terutama dalam
hal pencapaian pada pelayanan publik dan menyampaikannya secara transparan kepada
masyarakat (Afriyadi, 2008). Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh sektor publik
terdiri dari beberapa dimensi. Mardiasmo (2004:226) menjelaskan terdapat empat dimensi
akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh sektor publik yaitu: akuntabilitas kejujuran dan
akuntabilitas hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program dan akuntabilitas
kebijakan.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya
sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Kita tidak boleh
memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus
mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-
bangsa lain (Latif, dkk. 2015). Menurut Sarman (1995), nasionalisme adalah kecintaan
terhadap tanah air, yang merupakan simbol patriotism heroic semata sebagai bentuk
perjuangan yang seolah- olah menghalalkan segala cara demi negara yang dicintai, yang
tidak lagi bergelut dengan persoalan penjajahan dan merebut kemerdekaan dari tangan
kolonialis.
Sementara itu menurut Sindhunata (2000), nasionalisme lebih menekankan pada
identitas yang lebih konkrit seperti negara modern, pemerintah yang bersih, demokrasi dan
perlindungan hak asasi manusia. Oleh karena itu, kebanggaan terhadap identitas suatu
bangsa menjadi hal yang mustahil bila seseorang warga negara tidak menemukan
kebanggaan tersebut dalam dirinya. Orang tersebut bukan hanya malu terhadap identitas
bangsanya bahkan orang tersebut tidak mengakui kebangsaan yang dimilikinya.
3. Etika Publik
Etika menurut Bertens (2000) adalah seperangkat nilai- nilai dan norma- norma moral yang
menjadi pegangan dari seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Etika pelayanan publik adalah suatu tata cara dalam melayani publik dengan menggunakan
kebiasaan yang mengandung nilai- nilai hidup dan hukum atau norma yang mengatur
tingkah laku manusia yang dianggap baik (Bisri & Asmoro, 2019).
Dalam pelayanan publik, etika diartikan sebagai filsafat moral atau nilai dan disebut juga
kode etik atau aturan prilaku yang benar yang seharusnya dipatuhi oleh pemberi pelayanan
publik (Denhardt, 1998). Prinsip etika pelayanan publik yang dikembangkan oleh Institute
Josephson America yang dikutip oleh The Liang Gie (2006), dapat digunakan sebagai
rujukan dalam memberikan pelayanan, antara lain: jujur, integritas, memegang janji, setia,
adil, perhatian, hormat, kewarganegaraan dan keunggulan.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa ukuran baik/buruk.
Target utama kinerja aparatur yang berbabasis komitmen mutu adalah mewujudkan
kepuasan masyarakat yang menerima layanan (Yuniarsih & Taufiq, 2015). Goetsch and
Davis dalam Karaka (2016) berpendapat bahwa mutu adalah “Quality is a dynamic state
associated with products, services, people, processes, and environments that
meets or exceeds expectation.” Menurut definisi yang dirumuskan Goets dan Davis
tersebut, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau
pengguna.
Komitmen mutu terdiri dari konsep efektifitas, efisiensi dan inovatif. Efektifitas
adalah tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah
maupun mutu hasil kerja. Konsep efisiensi adalah tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumber daya dan bagaiman pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan
sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyalahgunaan prosedur dan mekanisme yang
keluar alur. Sementara inovatif dalam penyelenggaraan layanan pemerintah merupakan
suatu cara untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi guna meningkatkan kepuasan
publik atas layanan aparatur (Gusman, 2020).
5. Anti Korupsi
Korupsi adalah perbuatan yang bersifat amoral, sifat dan keadaan yang busuk,
menyangkut jabatan instansi atau aparatur pemerintah, penyelewengan kekuasaan dalam
jabatan karna pemberian, menyangkut faktor ekonomi dan politik dan penempatan
keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di bawah kekuasaan jabatan (Puspito, dkk.
2011)
Berdasarkan penelitian terhadap penerapan variabel praktik nilai dasar ASN, praktik
yang masih belum optimal dalam pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan publik adalah
praktik anti korupsi, etika publik dan komitmen mutu. Kesadaran diri anti korupsi
dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya
sebagai manusia di muka bumi (Tim KPK, 2015).
Aparatur Sipil Negara perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar bisa menghindari
dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Indikator nilai dasar
anti korupsi adalah jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil dan
berani serta peduli (Tim KPK, 2015).
3. Pelayanan Publik
Pelayan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam barang publik maupun
jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi
pemerintah baik di pusat, daerah, dan lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
atau badan usaha milik daerah (BUMD), dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan
masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang- undangan (Suriani,
2020). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Di dalam pelayanan publik terdapat
beberapa asas yaitu kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, keamanan, kelengkapan
sarana dan prasarana, kemudahan akses, disiplin/ sapa/ ramah, dan kenyamanan (Purwanto,
dkk. 2017). Selanjutnya, Nurmadi (2000:123) menyatakan ciri- ciri pelayanan publik
adalah sebagai berikut: tidak dapat memilih konsumen, peranannya dibatasi oleh peraturan
perundang-undangan, politik menginstitusionalkan konflik, pertanggung jawaban yang
kompleks, sangat sering diteliti, semua tindakan harus mendapat justifikasi, dan tujuan dan
output sulit diukur atau ditentukan.
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan
proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat
dicarikan solusi oleh penulis. Proses tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria
isu.
Tabel 4.1 Analisis Isu Aktual di Puskesmas Embaloh Hilir melalui Metode APKL
NO ISU AKTUAL KRITERIA S RANK
A P K L
1 Petugas piket rawat jalan puskesmas Embaloh 3 3 4 4 14 II
Hilir datang terlambat dan tidak berada
ditempat pada saat jam pelayanan
2 Pengisian rekam medis pasien rawat jalan 3 3 3 3 12 III
kurang lengkap
3 Petugas piket poli rawat jalan tidak 4 4 4 4 16 I
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
Keterangan Skala Nilai
1= Sangat Rendah;
2= Rendah;
3= Sedang
4= Tinggi;
5= Sangat Tinggi
Berdasarkan Analisis APKL yang telah dilaksanakan pada table 4.1 menjelaskan
bahwa yang menjadi Isu Prioritas (nilai tertinggi) dan ditetapkan sebagai Isu Rancangan
Aktualisasi serta yang akan dicarikan solusi pemecahan masalahnya yaitu “Petugas piket
poli rawat jalan tidak menggunakan Alat Pelindung diri”
Mengacu pada hasil analisis APKL yang dipaparkan di atas, telah disepakati bahwa
yang menjadi Isu Prioritas yaitu Petugas piket poli rawat jalan tidak menggunakan Alat
Pelindung diri (APD)
Dalam menentukan prioritas masalah, analisis USG juga digunakan sebagai alat
untuk mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas dengan menggunakan kriteria
Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G) atau yang biasa disebut identifikasi USG. Lebih
jelasnya, kriteria USG dijelaskan sebagai berikut:
Prioritas
No. Masalah Pokok Total Peringkat
U S G
Petugas belum terbiasa untuk selalu
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
1. 4 3 3 10 III
pada saat jam pelayanan
Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik USG yang telah dipaparkan pada
table 4.2 diatas, maka dapat disimpulkan bahwa isu paling dominan yang dapat diangkat
sebagai penyebab (Isu Prioritas) yaitu: “Tidak adanya pengawasan dalam kepatuhan
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada jam pelayanan”.
Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Kriteria Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi-Misi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Menelaah
dengan
1. Konsultasi dengan 1. Catatan Agenda 2 Dengan menelaah Dengan
pimpinan
pimpinan konsultasi bersama menelaah
terkait
rencana pimpinan, saya bersama
22
kegiataan 2. Menyampaikan (Akuntabilitas: ikut berkontribusi pimpinan saya
aktualisasi rencana kegiatan Tanggung Jawab) dalam visi ikut
2. Foto kegiatan puskesmas yaitu berkontribusi
3. Meminta dukungan Saya berkonsultasi dengan Terciptanya dalam penguatan
pimpinan pimpinan terkait rencana Kecamatan nilai
kegiatan aktualisasi Embaloh Hilir organisasi
4. Mendengarkan
penjelasan yang Sehat dan Mandiri yaitu respon
diberikan pimpinan dan harmonis.
(Nasionalisme: Amanah
5. Mencatat semua dan Jujur) Sebab dalam
pengarahan yang menelaah bersama
diberikan pimpinan Saya menyampaikan
rencana kegiatan pimpinan terkait
aktualisasi rencana kegiatan
aktualisasi akan
membantu dalam
(Etika Publik: Sopan dan menciptakan
Hormat) masyarakat yang
sehat dan mandiri.
Saya meminta dukungan
pimpinan terkait rencana
kegiatan aktualisasi Kontribusi terhadap
misi organisasi
yaitu
(Komitmen Mutu: “meningkatkan
Efektif) dan
mempertahankan
Saya mendengarkan
pelayanan
penjelasan yang diberikan
kesehatan yang
pimpinan
bermutu, merata,
dan terjangkau”
Sebab dalam
menelaah rencana
(Anti Korupsi : Mandiri) kegiatan aktualisasi
Mencatat semua bersama pimpinan
pengarahan yang akan bermanfaat
diberikan pimpinan dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan
di puksesmah
Agenda 3 Embaloh Hilir.
Whole Of Government
(Koordinasi)
Saya melakukaan
koordinasi dan telaah
dengan pimpinan terkait
rencana kegiatan
aktualisasi
Pelayanan Publik
(Partisipatif)
Saya berpartisipasi dan
melibatkan Pimpinaan
dalam telaah rencana
kegiatan aktualisasi
Manajemen ASN
(Profesional)
Saya professional dalam
telaah rencana kegiatan
aktualisasi bersama
pimpinan
2. Menyusun
rencana
kegiatan 1. Melakukan 1. Jadwal dan Agenda 2 Dengan menyusun Dengan
koordinasi dengan tempat rencana kegiatan Menyusun
pimpinan pelaksanaan (Akuntabilitas: saya ikut
Partisipatif) rencana kegiatan
kegiatan berkontribusi sosialisasi saya
2. Menentukan dalam visi
tanggal kegiatan 2. Foto kegiatan. Saya melakukan ikut
koordinasi dengan puskesmas yaitu
sosialisasi berkontribusi
pimpinan Terciptanya
dalam penguatan
3. Menentukan tempat Kecamatan
Embaloh Hilir nilai
sosialisasi
Sehat dan Mandiri organisasi
4. Meminta persetujuan (Nasionalisme:
yaitu respon
kepada pimpinan Tanggung Jawab)
dan harmonis
5. Memberikan Saya menentukan tanggal Sebab dengan
informasi kegiatan kegiatan sosialisasi Menyusun rencan
sosialisasi kepada kegiatan sosialisasi
pihak terkait akan membantu
(Etika Publik: Cermat) dalam menciptakan
masyarakat yang
Saya menentukan tempat
sehat dan mandiri.
sosialisasi
Kontribusi terhadap
misi organisasi
(Komitmen Mutu: yaitu “Memelihara
Efisien) dan meningkatkan
pelayanan
Saya meminta kesehatan
persetujuan kepada individu, keluarga,
pimpinan masyarakat, serta
(Anti Korupsi : Jujur) lingkungan”
Saya memberikan
informasi kegiatan Sebab dengan
sosialisasi kepada pihak Menyusun rencana
terkait kegiatan sosialisasi
akan meningkatkan
pelayan Kesehatan
Agenda 3 masyarakat di
Whole Of Government puskesmas Embaloh
(Koordinasi) Hilir.
Pelayanan Publik
(Efektif dan Efisien)
Saya menyusun rencana
kegiatan aktualisasi dengan
efektif dan efisien
Manajemen ASN
(Profesional)
Saya profesional dalam
Menyusun rencana
kegiatan
3. Membuat
poster
penggunaan 1. Menyiapkan desain Tersedianya Poster Agenda 2 Dengan membuat Dengan membuat
Alat poster Penggunaan Alat poster poster
Pelindung Diri (Akuntabilitas: penggunaan Alat
Pelindung 2. Melakukan Kejelasan Target) penggunaan Alat
Diri (APD) (APD) di Pelindung Diri Pelindung Diri
konsultasi dengan puskesmas (APD) saya ikut
pimpinan Saya menyiapkan desain (APD) saya ikut
Embaloh Hilir poster penggunaan APD. berkontribusi
berkontribusi
3. Meminta dalam visi
dalam penguatan
persetujuan puskesmas yaitu
Terciptanya nilai
pimpinan (Nasionalisme:
Kecamatan organisasi
4. Mencetak poster Tanggung Jawab)
Embaloh Hilir yaitu respon
Saya melakukan Sehat dan Mandiri dan akurat.
5. Menempel poster
konsultasi dengan
pimpinan terkait poster Sebab dengan
yang sudah saya buat membuat poster
penggunaan APD,
tenaga kesehatan
akan lebih paham
(Etika Publik: Taat
akan pentingnya
Perintah)
penggunaan APD
sehingga
Saya meminta persetujuan menciptakan
pimpinan terkait poster kecamatan Embaloh
yang sudah saya buat Hilir yang sehat dan
mandiri
(Komitmen Mutu:
Efisien) Kontribusi terhadap
misi organisasi
Saya mencetak poster yaitu “Mendorong
kemandirian
masyarakat untuk
(Anti korupsi: Mandiri) hidup sehat”
Saya menempel poster di Sebab dengan
poli rawat jalan, rawat inap, membuat poster
UGD dan didepan penggunaan APD
puskesmas akan meningkatkan
pemahaman
masyarakat dalam
Agenda 3 penggunaan APD
sehingga akan
Whole Of Government
mendorong
(Partisipasi)
kemandirian
Saya berpartisipasi dalam masyarakat untuk
membuat poster penggunaan hidup sehat.
Alat Pelindung Diri (APD)
Pelayanan Publik
(Mudah dan Murah)
Saya membuat poster
Penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) secara mudah
dan murah
Manajemen ASN
(Profesionalitas)
saya membuat poster
penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD)
secara professional
4. Membuat
form
check list 1. Menyiapkan alat Tersedianya form Agenda 2 Dengan membuat Dengan membuat
dan bahan check list untuk form check list form check list
memantau (Akuntabel: Tanggung saya ikut saya ikut
2. Membuat form kepatuhan tenaga Jawab) berkontribusi berkontribusi
check list kesehatan dalam dalam visi dalam penguatan
Saya menyiapkan alat dan
3. Melakukan penggunaan APD bahan untuk membuat puskesmas yaitu nilai organisasi
konsultasi dengan di poli rawat jalan form check list Terciptanya yaitu respon,
pimpinan Puskesmas Kecamatan akurat dan adil.
Embaloh Hilir Embaloh Hilir
4. Meminta Sehat dan Mandiri
persetujuan (Nasionalisme: Kerja
pimpinan Keras) Sebab dengan
membuat form
5. Mencetak form Saya membuat form check list akan
check list check list meningkatkan
kepatuhan tenaga
Kesehatan dalam
(Etika Publik: Hormat penggunaan APD
dan Sopan) sehingga
menciptakan
Saya melakukan masyarakat Embaloh
konsultasi dengan Hilir yang sehat dan
pimpinan terkait form mandiri.
check list yang sudah
saya buat
Kontribusi terhadap
misi organisasi
(Komitmen Mutu: yaitu:
Efisien)
“ Meningkatkan
Saya meminta dan
persetujuan pimpinan mempertahankan
terkait form check list pelayanan
yang sudak saya buat kesehatan yang
bermutu, merata,
dan terjangkau
(Anti Korupsi: Mandiri)
Sebab dengan
Saya mencetak form membuat form
check list check list akan
meningkatkan
kepatuhan tenaga
Kesehatan dalam
penggunaan APD
sehingga
Agenda 3 meningkatkan
pelayan kesehatan di
Whole Of Government puskesmas Embaloh
(Kepentingan Bersama) Hilir
Saya membuat form
check list untuk
kepentingan bersama
Pelayanan Publik
(Partisipatif)
Saya berpartisipasi dalam
membuat form check list
5. Melakukan
sosialisasi 1. Menyiapkan materi 1. Tersedianya Agenda 2 Dengan Dengan
dan peragaan sosialisasi materi (Akuntabilitas: melakukan melakukan
pemakaian 2. Melakukan pre test sosialisasi Tanggung Jawab) Saya sosialisasi dan sosialisasi
Alat sebelum sosialisasi 2. Terlaksananya menyiapkan materi peragaan peragaan
Pelindung 3. Melakukan sosialisasi dan sosialisasi penggunaan Alat pemakaian Alat
Diri (APD) sosialisasi dan peragaan Pelindung Diri Pelindung Diri
serta peragaan pemakaian Alat (APD) serta (APD) serta
pengisian pemakaian Alat Pelindung Diri pengisian form pengisian form
form Pelindung Diri (APD) serta (Nasionalisme: Adil) check list saya check list saya
check list (APD) serta pengisian form Saya melakukan pre test ikut berkontribusi ikut berkontribusi
pengisian form check list sebelum sosialisasi dalam visi dalam penguatan
check list 3. Pemahaman puskesmas yaitu nilai organisasi
4. Melakukan post tenaga (Etika Publik: Cermat Terciptanya yaitu respon,
test setelah Kesehatan di dan Disiplin) Kecamatan akurat, adil dan
sosialisasi puskesmas Saya melakukan sosialisasi Embaloh Hilir harmonis
5. Membuat laporan Embaloh Hilir dan peragaan pemakaian Sehat dan Mandiri
hasil kegiatan mengenai Alat Pelindung Diri (APD)
kepatuhan serta pengisian form check Sebab dengan
dalam list pelaksanaan
menggunakan sosialisasi
APD (Komitmen Mutu: diharapkan
4. Pemahaman Efektif) masyarakat lebih
tenaga Saya melakukan post test memahami tentang
Kesehatan setelah sosialisasi pentingnya
dalam pengisian penggunaan APD
form check list (Anti korupsi: Kerja sehingga
5. Laporan Keras dan Jujur) menciptakan
kegiatan Saya membuat laporan kecamatan Embaloh
6. Foto kegiatan hasil kegiatan Hilir yang sehat dan
mandiri. Kontribusi
terhadap misi
Agenda 3 organisasi yaitu:
Whole Of Government “Mendorong
(Koordinasi) kemandirian
Saya melakukan sosialisasi masyarakat untuk
dan peragaan penggunaan hidup sehat ”
Alat
Pelindung Diri (APD) serta Sebab dengan
pengisian form check list pelaksanaan
berkoordinasi dengan pihak sosialisasi
terkait diharapkan
masyarakat lebih
Pelayanan Publik memahami tentang
(Tidak Diskriminatif) pentingnya
Saya tidak diskriminatif penggunaan APD
dalam melakukan sehingga mendorong
sosialisasi dan peragaan kemandirian
penggunaan Alat masyarakat untuk
Pelindung Diri (APD) serta hidup sehat.
pengisian form check list
Manajemen ASN
(Profesionalitas)
Saya melakukan sosialisasi
dan peragaan penggunaa
Alat Pelindung Diri (APD)
serta pengisian form check
list dengan professional
B. Jadwal Pelaksanaan
1. Jadwal Implementasi Aktualisasi
Dalam melaksanakan rencana aktualisasi akan dijadwalkan pada waktu tertentu dan
mempunyai output yang jelas agar dapat memudahkan Calon Pegawai Negeri Sipil
membuat laporan hasil aktualisasi. Berikut jadwal rencana aktualisasi pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Kapuas Hulu dibawah ini :
Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan
April Mei Juni
4 1 2 3 4 1 2
Menelaah dengan pimpinan
1
terkait rencana kegiatan
Menyusun rencana kegiatan
2
sosialisasi
Membuat poster penggunaan
3 Alat Pelindung Diri (APD)
34
35
36
BAB V
KESIMPULA
N
Dari fakta yang terjadi di lapangan bahwa tidak adanya pengawasan dalam kepatuhan
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada tenaga kesehatan di poli rawat jalan
puskesmas Embaloh Hilir maka pentingnya untuk mengoptimalkan kepatuhan terhadap
penggunaan APD tersebut dengan melakukan kegiatan aktualisasi.
Kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di Puskesmas Embaloh Hilir adalah
sebagai berikut:
a. Menelaah dengan pimpinan terkait rencana kegiatan
b. Menyusun rencana kegiatan sosialisasi
c. Membuat poster pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
d. Membuat form check list
e. Melakukan sosialisasi dan peragaan pemakaian APD serta pengisian form check
list
Rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja peserta pelatihan dasar
dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai seorang ASN yang bertugas sebagai dokter,
serta dapat terealisasi dan diberikan kelancaran selama melakukan off campus.
Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Puskesmas Embaloh Hilir, kabupaten
Kapuas Hulu yang akan di mulai pada tanggal 26 April sampai dengan batas waktu selesai
untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan pembimbingan dan arahan
dari coach serta mentor dan laporan hasil pelaksanaan kegiatan di presentasikan pada
tanggal 9 Juni 2021.
37
DAFTAR PUSTAKA