Ilmu Penyakit Mata Sidarta Ilyas 2005 Compress
Ilmu Penyakit Mata Sidarta Ilyas 2005 Compress
/ Hipermetropia
Iridodialisis known as a coredialysis, is a localized may be asymptomatic and require no treatment, but
separation or tearing away of the iris those with larger dialyses may have corectopia
from its attachment to the ciliary body; (displacement of the pupil from its normal, central
usually caused by blunt trauma to the position) or polycoria (a pathological condition of the
eye eye characterized by more than one pupillary opening
in the iris) and experience monocular diplopia, glare, or
photophobia
Ruptur Koroid Trauma keras yang mengakibatkan Perdarahan subretina, visus turun dengan sangat, bila
ruptur koroid perdarahan subretina, darah telah terabsorpsi maka daerah ruptur akan
biasanya terletak di posterior bola mata tampak berwarna putih (daerah sklera)
Subluksasi Lensa berpindah tempat Penglihatan berkurang, pada iris tampak iridodenesis
(iris tampak bergetar atau bergoyang saat mata
bergerak)
TRAUMA TUMPUL PADA LENSA
• Dislokasi Lensa : putusnya zonula Zinn → kedudukan
lensa terganggu
• Subluksasi Lensa : putusnya sebagian zonula Zinn →
lensa berpindah tempat.
• Luksasi lensa anterior : seluruh zonula Zinn di sekitar
ekuator putus → lensa masuk ke dalam bilik mata depan
• Luksasi lensa posterior : putusnya zonula Zinn di seluruh
lingkaran ekuator lensa → lensa jatuh ke dalam badan
kaca dan tenggelam di dataran bawah polus posterior
fundus okuli
Trauma Lensa-Subluksasi Lensa
• Dapat karena trauma atau spontan (pada
penderita sindrom Marphan → zonula Zinn
rapuh)
• Gejala : visus menurun, iridodenesis, lensa
menjadi lbh cembung → miopik.
• Penyulit : Glaukoma, uveitis
• Tatalaksana : kacamata koreksi yang sesuai,
bila timbul penyulit → operasi (pengeluaran
lensa)
Ilmu Penyakit Mata, Sidarta Ilyas, 2005
KATARAK
ANAMNESIS
MATA MERAH
VISUS NORMAL
MATA TENANG
• struktur yang MATA MERAH MATA TENANG
VISUS TURUN VISUS TURUN
bervaskuler VISUS TURUN
MENDADAK PERLAHAN
sklera
konjungtiva mengenai media
refraksi (kornea, • uveitis posterior
• tidak • Katarak
uvea, atau • perdarahan vitreous
menghalangi • Glaukoma
seluruh mata) • Ablasio retina
media refraksi • retinopati
• oklusi arteri atau
penyakit
• Konjungtivitis vena retinal
• Keratitis sistemik
murni • neuritis optik
• Keratokonjungti • retinitis
• Trakoma • neuropati optik akut
vitis pigmentosa
• mata kering, karena obat
• Ulkus Kornea • kelainan
xeroftalmia (misalnya
• Uveitis refraksi
• Pterigium etambutol),
• glaukoma akut
• Pinguekula migrain, tumor otak
• Endoftalmitis
• Episkleritis
• panoftalmitis
• skleritis
Ilmu Penyakit Mata Ed 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2006
KATARAK-SENILIS
• Katarak senilis adalah kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun
• Epidemiologi : 90% dari semua jenis katarak
• Etiologi :belum diketahui secara pastimultifaktorial:
Faktor biologi, yaitu karena usia tua dan pengaruh genetik
Faktor fungsional, yaitu akibat akomodasi yang sangat kuat mempunyai efek buruk terhadap serabu-serabut lensa.
Faktor imunologik
Gangguan yang bersifat lokal pada lensa, seperti gangguan nutrisi, gangguan permeabilitas kapsul lensa, efek radiasi cahaya
matahari.
Gangguan metabolisme umum
• 4 stadium: insipien, imatur, matur, hipermatur
• Gejala : distorsi penglihatan, penglihatan kabur/seperti berkabut/berasap, mata tenang
• Penyulit : Glaukoma, uveitis
• Tatalaksana : operasi (ICCE/ECCE)
Anel Tes Uji patensi saluran lakrimalis
Uji Fluoresin untuk melihat adanya defek pada epitel kornea. Kertas fluoresin dibasahi
terlebih dahulu dengan garam fisiologis kemudian diletakkan pada saccus
konjungtiva inferior setelah terlebih dahulu penderita diberi anestesi lokal.
Penderita diminta menutup matanya selama 20 detik, kemudian kertas
diangkat. Defek kornea akan terlihat berwarna hijau dan disebut sebagai uji
fluoresin positif.
Amsler Grid Untuk mengetahui fungsi penglihatan sentral makula. Untuk melihat adanya
skotoma pada lapang pandang dan dokumentasi metamorfopsia.
Shadow Test Utk mengetahui stadium katarak. Apabila lensa belum keruh seluruhnya, ketika
disinari menggunakan senter dari depan bola mata dengan sudut ± 45o, sinar
akan dipantulkan dan mengenai iris sehingga terbentuk bayangan iris pada
pupil yang terlihat seperti bulan sabit. → shadow test (+).
Hirschberg Test a screening test that can be used to assess whether a person has strabismus
(ocular misalignment). Performed by shining a light in the person's eyes and
observing where the light reflects off the corneas. When doing the test, the
light reflexes of both eyes are compared, and will be symmetrical in an
individual with normal fixation.
EPIPHORA
• Overflow of tears onto the face.
• A clinical sign that constitutes insufficient tear film drainage
from the eyes → tears will drain down the face rather than
through the nasolacrimal system
• Etiology :
Occular irritation and inflammation (including trichiasis and entropion)
Obstructed tear outflow tract which is divided according to its
anatomical location (i.e. ectropion, punctal, canalicular or nasolacrimal
duct obstruction) → due to aging (a spontaneous process),
conjunctivochalasis, infection (i.e. dacryocystitis), rhinitis, and in
neonates or infants, failure of the nasolacrimal duct to open
http://en.wikipedia.org/wiki/Epiphora_(medicine)
Epiphora
• Diagnosis :
by history presentation and observation of the lids
Fluorescein dye → to examine for punctal reflux by pressing on the
canaliculi in which the clinician should note resistance of reflux as it
irrigates through the punctum into the nose
• Management :
If epiphora is caused by ectropion or entropion, lid repair is indicated.
A surgical procedure called a dacryocystorhinostomy is done to join
the lacrimal sac to the nasal mucosa in order to restore lacrimal
drainage
http://en.wikipedia.org/wiki/Epiphora_(medicine)
http://samoke2012.files.wordpress.com/2012/10/trauma-kimia-pada-mata.pdf
Trauma Kimia
Trauma Asam : Trauma Basa :
• Bahan asam mengenai mata maka • Bahan kimia basa bersifat koagulasi sel
akan segera terjadi koagulasi protein dan terjadi proses safonifikasi, disertai
epitel kornea yang mengakibatkan dengan dehidrasi
kekeruhan pada kornea, sehingga • Basa akan menembus kornea, kamera
bila konsentrasi tidak tinggi maka okuli anterior sampai retina dengan
tidak akan bersifat destruktif cepat, sehingga berakhir dengan
• Biasanya kerusakan hanya pada kebutaan.
bagian superfisial saja • Pada trauma basa akan terjadi
• Bahan kimia bersifat asam : asam penghancuran jaringan kolagen kornea.
sulfat, air accu, asam sulfit, asam • Bahan kimia bersifat basa: NaOH,
hidrklorida, zat pemutih, asam CaOH, amoniak, Freon/bahan
asetat, asam nitrat, asam kromat, pendingin lemari es, sabun, shampo,
asam hidroflorida kapur gamping, semen, tiner, lem,
cairan pembersih dalam rumah tangga,
soda kuat.
Trauma Kimia
Tatalaksana Emergensi : Tatalaksana Medikamentosa :
Irigasi : utk meminimalkan Steroid : mengurangi
durasi kontak mata dengan inflamasi dan infiltrasi
bahan kimia dan neutrofil
menormalkan pH mata; dgn Siklopegik : mengistirahatkan
larutan normal saline (atau iris, mencegah iritis (atropine
setara) atau scopolamin) → dilatasi
Double eversi kelopak mata : pupil
utk memindahkan material Antibiotik : mencegah infeksi
Debridemen : pada epitel oleh kuman oportunis
kornea yang nekrotik
Glaukoma
• Glaukoma adalah penyakit saraf mata yang berhubungan dengan peningkatan
tekanan bola mata (TIO Normal : 10-24mmHg)
• Ditandai : meningkatnya tekanan intraokuler yang disertai oleh pencekungan
diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang
• Jenis Glaukoma :
Primer yaitu timbul pada mata yang mempunyai bakat bawaan, biasanya bilateral
dan diturunkan.
Sekunder yang merupakan penyulit penyakit mata lainnya (ada penyebabnya)
biasanya Unilateral
• Mekanisme : Gangguan aliran keluar humor akueus akibat kelainan sitem
drainase sudut kamera anterior (sudut terbuka) atau gangguan akses humor
akueus ke sistem drainase (sudut tertutup)
• Pemeriksaan :
Tonometri : mengukur tekanan Intraokuler (TIO)
Penilaian diskus optikus : pembesaran cekungan diskus optikus dan pemucatan
diskus
Lapang pandang
Gonioskopi : menilai sudut kamera anterior → sudut terbuka atau sudut tertutup
• Pengobatan : menurunkan TIO → obat-obatan, terapi bedah atau laser
http://emedicine.medscape.com/article/1206147 www.wikipedia.org
Types of Glaucoma
Causes Etiology Clinical
Acute Glaucoma Pupilllary block Acute onset of ocular pain, nausea, headache, vomitting, blurred
vision, haloes (+), palpable increased of IOP(>21 mm Hg),
conjunctival injection, corneal epithelial edema, mid-dilated
nonreactive pupil, elderly, suffer from hyperopia, and have no
history of glaucoma
Open-angle Unknown History of eye pain or redness, Multicolored halos, Headache,
(chronic) IOP steadily increase, Gonioscopy Open anterior chamber
glaucoma angles, Progressive visual field loss
Congenital abnormal eye present at birth, epiphora, photophobia, and blepharospasm,
glaucoma development, buphtalmus (>12 mm)
congenital infection
Secondary Drugs Sign and symptoms like the primary one. Loss of vision
glaucoma (corticosteroids)
Eye diseases (uveitis,
cataract)
Systemic diseases
Trauma
Absolute end stage of all types of glaucoma, no vision, absence of
glaucoma pupillary light reflex and pupillary response, stony appearance.
Severe eye pain. The treatment destructive procedure like
cyclocryoapplication, cyclophotocoagulation,injection of 100%
alcohol
KATARAK
ANAMNESIS
MATA MERAH
VISUS NORMAL
MATA TENANG
• struktur yang MATA MERAH MATA TENANG
VISUS TURUN VISUS TURUN
bervaskuler → VISUS TURUN
MENDADAK PERLAHAN
sklera
konjungtiva mengenai media
refraksi (kornea, • uveitis posterior
• tidak • Katarak
uvea, atau • perdarahan vitreous
menghalangi • Glaukoma
seluruh mata) • Ablasio retina
media refraksi • retinopati
• oklusi arteri atau
penyakit
• Konjungtivitis vena retinal
• Keratitis sistemik
murni • neuritis optik
• Keratokonjungti • retinitis
• Trakoma • neuropati optik akut
vitis pigmentosa
• mata kering, karena obat
• Ulkus Kornea • kelainan
xeroftalmia (misalnya
• Uveitis refraksi
• Pterigium etambutol),
• glaukoma akut
• Pinguekula migrain, tumor otak
• Endoftalmitis
• Episkleritis
• panoftalmitis
• skleritis
Ilmu Penyakit Mata Ed 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2006
KATARAK-SENILIS
• Katarak senilis adalah kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun
• Epidemiologi : 90% dari semua jenis katarak
• Etiologi :belum diketahui secara pastimultifaktorial:
Faktor biologi, yaitu karena usia tua dan pengaruh genetik
Faktor fungsional, yaitu akibat akomodasi yang sangat kuat mempunyai efek buruk terhadap serabu-serabut lensa.
Faktor imunologik
Gangguan yang bersifat lokal pada lensa, seperti gangguan nutrisi, gangguan permeabilitas kapsul lensa, efek radiasi cahaya
matahari.
Gangguan metabolisme umum
• 4 stadium: insipien, imatur, matur, hipermatur
• Gejala : distorsi penglihatan, penglihatan kabur/seperti berkabut/berasap, mata tenang
• Penyulit : Glaukoma, uveitis
• Tatalaksana : operasi (ICCE/ECCE)