Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN DI NEGARA INGGRIS

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesionalisme Bidan
Dosen Mata Ajar : Dr. Hj. Yati Budiarti, SST, M.Keb

Disusun oleh:
Anindya Aulia Noer Hapsari P20624521017
Rizma Kurniasari P20624521018
Sani Fauziah P20624521019
Sophia Saleh P20624521020
Nawal Asania Nirwana P20624521021
Dellina Putri Jamaludin P20624521022
R. Fatimah Azahra Mustikasari P20624521023
Sri Aulia Rahmawati P20624521024

POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA


Jl. Cilolohan No.35 Kel. Kahuripan, Kec. Tawang, Kota Tasikmalaya,
Jawa Barat 46115
Tlp. 0265 – 340186 – 7035678 Fax. 0265 – 338939
Email : direktorat@poltekkestasikmalaya
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul model asuhan kebidanan di Inggris.

Makalah Pengembangan karir bidan disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ibu Dr. Hj.
Yati Budiarti, SST, M.keb pada Profesionalisme bidan di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.
Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang model asuhan kebidanan di negara inggris.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Hj. Yati Budiarti, SST,
M.keb selaku dosen mata kuliah Profesionalisme bidan. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Tim penyusun

Selasa, 14 september 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................1


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 2
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 3
1.2 Maksud Dan Tujuan ............................................................................................................ 3
BAB II. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 4
2.1 Sejarah perkembangan bidan di Inggris ............................................................................... 4
2.2 Model asuhan/pelayanan kebidanan di inggris ................................................................... 6
BAB III. PENUTUP ................................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................... 9
3.2 Saran ................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 10
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang masalah

Sejarah kebidanan berjalan Panjang mengikuti perkembangan ilmu dan pengetahuan


serta kebutuhan masyarakat. Model dalam teori kebidanan mengadopsi dari beberapa
model lainnya berdasarkan teori teori yang sudah ada sehingga tercipta sebuah model
asuhan kebidanan sesuai dengan filosofi kebutuhan baik dari segi bidan sebagai profesi
maupun Wanita dan keluarga sebagai focus pelayanan kebidanan.
Model asuhan kebidanan adalah suatu bentuk pedoman / acuan yang merupakan
kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dipengaruhi oleh
filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan kebidanan), meliputi unsur-unsur yang
terdapat dalam paradigma Kesehatan.
Model kenidanan ini sebagai tolak ukur bagi bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada klien sehingga akan terbina
suatu partner ship dalam asuhan kebidanan. Dengan ini diharapkan profesi kebidanan
akan memberikan sumbangan yang berarti dalam menurunkan angka kematian ibu dan
angka kematian bayi yang mengutamakan upaya preventif dan promotive.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana Sejarah perkembangan bidan di Inggris?

2. Bagaimana model asuhan/pelayanan bidan di inggris?

1.3 Tujuan penulisan

1. Mengetahui sejarah perkembangan bidan di inggris

2. Mengetahui model asuhan/pelayanan bidan di Inggris


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah perkembangan bidan di Inggris

  Bidan adalah pembantu kelahiran tradisional. Pengetahuan dan ketrampilan


diperoleh secara turun-temurun. Pada abad pertengahan, beberapa bidan
tradisional dikutuk sebagai penyihir dan dibakar di tiang ( Ehreinreich dan English
1972 ). Bidan juga dianggap sebagai suatu ancaman terhadap pria yang sedang
berusaha mencari untuk duduk sebagai pemegang tunggal seni perawatan.
Abad XIV di lembaga pension Inggris bidan dibayar oleh kerajaan atas jasa yang
diberikan. Abad XVII, muncul bidan pria/praktisi medis yang mempunyai spesialisasi
dalam kelahiran anak (Arney,1982). Kemunculan pembantu kelahiran pria,
menimbulkan peningkatan penerimaan masyarakat pada mereka dalam suatu area
yang sebelumnya dipertimbangkan sebagai tanggungjawab wanita. Pada waktu
yang sama dengan perubahan sosial tersebut terdapat ledakan pengetahuan.

Pelopor Kebidanan di Inggris

1. William Harvey (1578-1657)


Ia lahir pada tanggal 1 April 1578 dan meninggal pada tanggal 3 Juni 1657 pada
umur 79 tahun. Ia juga sebagai dokter yang menjelaskan tentang sirkulasi darah,
fisiologi plasenta dan selaputnya (1616) .
Beliau adalah bapak kebidanan di Inggris. Dia mencatat tentang pertumbuhan
embrio dan fetus menyeluruh dalam berbagai tahap.
Harvey mendapat pendidikan di King’s School, Canterbury, di Gonville and Caius
College,Cambridge,yang dari sana ia menerima BA pada tahun 1597,dan Universitas
Padua di mana ia belajar di bawah Fabricius, lulus pada 1602. Ia kembali ke Inggris
dan menikahi Elizabeth Brown, puteri dokter istana untuk Elizabeth I.
 Ia menjadi dokter di rumah Sakit St.Bartholomew di London dan anggota Royal
College of physicians.
2.  William Smellei ( 1697-1763 )
Ia adalah seorang dokter Scotlandia, dari London ke Perancis sampai di
Inggris  untuk memperdalam ilmu kebidanan. Beliau belajarilmu kebidanan di
Perancis dan kembali pada tahun 1739. William Smellei melakukan sesuatu untuk
peran dokter obstretrik, mengubah bentuk cunam/forceps dan menulis buku
tentang pemasangan cunam.
William Smellei juga mendirikan pelatihan bagi bidan pria. Mengakui pentingnya
pelatihan bagi bidan dan mengembangkan praktik kebidanan di Inggris.
Peningkatan beberapa bidan antara lain adalah : Ny sarah stone, 1737,
menerbitkan “Praktik Lengkap Kebidanan”. Ny sarah Stone menekankan
pentingnya pengetahuan menyeluruh tentang anatomi dan merekomendasikan
bantuan operasi (Chamberlin,1981). Untuk mengatasi peningkatan bidan pria, Ny
Sarah Stone  menyarankan bidan harus meningkatkan ( menunjukan ) kemampuan
mereka dalam kasus abnormal ( Dannison,1980 ). Elizabeth Nihel menulis Treat is
on the art of midwivery ,1760. Selanjutnya bidan berjuang, yang hasilnya tercerus
perjanjian bidan tahun 1902, meletakkan kebidanan di bawah pengendalian
Primaty Council ( Dannison,1980 ). Hal tersebut berguna untuk melindungi
masyarakat umum dari bidan yang tidak terlatih.

Peraturan dan Catatan lain yang mempengaruhi kebidanan di abad XX


Tahun 1910 : Bidan tidak bersertifikat tidak diijinkan praktik kecuali di bawah
praktik medis
Tahun 1911 : Perkenalan pada asuransi nasional
Tahun 1915 : Pernyataan tentang kelahiran dibuat dalam perjanjian Statutory
Tahun 1916 : Pelatihan kebidanan diperpanjang
Tahun 1919 : Perjanjian bidan di tempatkan di atas otoritas lokal
Tahun 1924 : Pemeriksaan terhadap kematian maternal dikepalai oleh Ny Janet
Campbell
Tahun 1936 : Pertanyaan menghantui lemahnya kondisi pekerjaan dan fee yang
diterima bidan
Tahun 1924 : Institut bidan memulai instruksi bagi bidan yang menginginkan
mengajar.
Tahun 1926 : Kursus bagi guru bidan tersedia
Tahun 1936 : Menetapkan bagi CMB mendirikan Midwive Teacher Diploma
Tahun 1941 : Institut bidan menjadi Perguruan Tinggi/PT tahun 1947 menerima
penghargaan dari kerajaan.

2.2 Model asuhan/pelayanan kebidanan di inggris

1) Perkembangan Pelayanan Kebidanan Abad 16 dan 17

Pada awal abad ke-17, bidan banyak berasal dari Inggris yang keberadaannya
merupakan bantuan dari pihak gereja sehingga penilaian orang lebih ditekankan.
Seorang bidan dituntut memiliki karakter/perilaku yang baik. Bidan tersebut
disumpah dan memiliki wewenang untuk mendengarkan pengakuan dosa dan
melakukan pembaktisan. Kewenangan tersebut menimbulkan kontroversi karena
dalam sumpahnya, seorang bidan harus bertanya dan memaksa ibu untuk
mengatakan ayah sang bayi yang sebenarnya. Hal ini tentunya dianggap sebagian
besar orang tidak etis. Selain itu, para bidan di daerah pedesaan seringkali dianggap
sebagai penyihir, khususnya bila bayi yang dilahirkan cacat.

Terbentuknya kebidanan di Inggris di mulai pada abad pertengahan yaitu dimana


seorang bidan yang dianggap dan dikutuk sebagai penyihir oleh masyarakat dan di
bakar, hal ini disebabkan karena bidan dianggap ancaman bagi perawat wanita.
Setelah itu pada abad 16 kebebasan bidan berada di bawah pendeta, karena
pendetalah yang sangat dihormati dan ditakuti pada masa ini, pendeta dapat
mengerti akan profesi dan keberadaan bidan yang sebenarnya ingin membantu
masyarakat khususnya wanita, sehingga pada masa ini bidan memiliki sedikit
kebebasan. Agar dapat diterima dimasyarakat bidan masih dalam pengawasan
pendeta, hal ini dapat mencegah kejadian yang buruk di masa lalu tidak lagi terjadi,
tentunya hal ini merupakan hal baik dan sangat membantu bidan agar dapat
diterima kembali dimasyarakat.

2) Perkembangan Pelayanan Kebidanan Abad 18

Pada abad ke-18 merupakan titik pusatnya perkembangan dunia medis,


keperawatan, serta praktik obsterti. Tapi sayangnya perkembangan ini tidak
dilayani profesi kebidanan. Tidak ada sistem yang teroganisasi untuk pendidikan
bagi bidan.

Abad 18 terjadi migrasi, dimana pada abad ini bidan mulai dapat menolong
persalinan. Pada masa ini, tepatnya tahun 1824 Jamess Blundell dari Inggris yang
menjadi orang pertama yang berhasil menangani perdarahan postpartum dengan
menggunakan transfusi darah dan pada masa ini juga William Smellie dari
Skotlandia mendirikan pusat pelatihan bidan wanita dan membuka klinik untuk
masyarakat yang tidak mampu, pusat pelatihan bidan wanita di sini di buka agar
bidan wanita dapat disamakan dengan wanita biasa yang lainnya, dimana selama
ini bidan wanita kurang dipercaya dan diakui oleh masyarakat sehingga bidan
wanita membutuhkan pelatihan agar benar-benar mampu diterima dan disamakan
dengan wanita biasa lainnya. Seiring berjalannya waktu pada akhir abad ke 18,
didirikan Rumah sakit tunggu di Inggris oleh Sir Richard pada tahun 1809 dan
berkembang menjadi Rumah sakit Queen Charlotte’s yaitu tempat melatih
kemampuan dokter dan bidan. Pada tahun 1880 kelompok bidan terpelajar
memiliki pengesahan dalam mengatur ketrampilannya dan praktik bidan.

3) Perkembangan Pelayanan Kebidanan Abad 19

wanita yang menyukai paraji. Hal ini karena paraji lebih murah, mengikuti tradisi
lokal dan memberikan dukungan domestik.

Pada tahun ini juga terbentuklah perjanjian bidan yang mana meletakkan
kebidanan di bawah pengendalian Privy Council atau pengawas praktik kebidanan
local yang mengatur sertifikasi bidan, pelatihan bidan, membuat peraturan jika
bidan melakukan kesalahan, dan mengangkat otoritas pengawas local. Tahun 1910
bidan yang tidak bersertifikat tidak diperbolehkan praktek kecuali di bawah
pengawasan medis, hal ini guna mencegah terjadinya kesalahan dalam
memberikan pelayanan kebidanan. Pada tahun ini juga diadakan kursus guru bidan.

Selama tahun 1920, hanya 50-60% wanita ditolong oleh seorang bidan dalam
persalinannya, tetapi dalam kegawatdaruratan bidan harus memanggil dokter.
Pelayanan dipusatkan pada persalinan dan nifas sedangkan pelayanan antenatal
mulai dipromosikan pada tahun 1935. Bidan mandiri terancam oleh klinik lokal dan
peningkatan persalinan di rumah sakit. Pada tahun 1930 perawat juga terdaftar
memasuki kebidanan karena dari 1916 mereka dapat mengikuti kursus kilat
kebidanan. Hal ini mengakibatkan penurunan status dan kekuatan bidan karena
perawat disosialisasikan untuk menangani keadaan patologis daripada keadaan
fisiologis.

dari bidan mandiri adalah 100 orang denga 80 orang diantaranya terdaftar dalam
asosiasi bidan mandiri (Independen Midwives Assosiation).

Karena pengaruh terjadinya medikalisasi, maka wanita mulai menuntut hak pada
proses persalinan yang normal (natural child birth). Kebutuhan bidan semakin
meningkat, dan mereka bangkit untuk menuntut hak-haknya. Pelayanan yang
diberikan bersifat women oriented (berpusat pada wanita). Inilah awal
terbentuknya otonomi bidan atau bidan yang mandiri tanpa ada pengaruh dari
obstetrician dan perawat. Pelayanan kebidanan di Inggris berkembang pesat, sejak
ditemukannya berbagai penemuan-penemuan baru dalam pelayanan kebidanan.
Di Inggris, tahun 1899 mulai disediakan tempat perawatan wanita hamil di The
Royal Maternity Hospital. Dalam hal ini dokter sangat berjasa menganjurkan
diadakannya pro-maternity hospital untuk wanita hamil yag memerlukan
perawatan ialah Dr.Ballentyne. Angka kematian menurun dari 44,2 per 10.000
kelahiran (1928) menjadi 2,5 per 10.000 kelahiran (1970). Perkembangan ini
terlihat pulla pada semua negara-negara maju; umumnya angka kematian maternal
kini di negara-negara itu berkisar antara 1,5 dan 3,0 per 10.000 kelahiran hidup

Praktik mandiri telah diperkenalkan, dengan alasan:

a) Adanya penolakan medikalisasi

b) Ketidakmampuan menyediakan perawatan yang memuaskan dalam National


Health Service

c) Pertolongan persalinan di rumah (Home Birth) sebagai pilihan ibu


BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan makalah diatas, dapat disimpulkan bahwa makalah Model


Asuhan Kebidanan di Negara Inggris yaitu yang awalnya pada saat itu
sebagian besar penolong persalinan buta huruf bekerja sendiri menerima
pembayaran untuk pelayanan yang mereka berikan pada wanita meskipun
promosi praktek bidan yang mempunyai kualifikasi meningkat dari 30%
pada 1905 menjadi 74% pada 1915, banyak wanita yang menyukai paraji.
hal ini karena paraji lebih murah, mengikuti tradisi lokal dan memberi
dukungan domestik. Namun seiring berjalannya waktu, bidan di Inggris
semakin bertambah dan dipercaya masyarskat sehingga asuhan kebidanan
semakin berkembang dan maju.

3.2 SARAN

1. Bagi institusi dapat dijadikan bahan evaluasi pada penelitian berbasis

Continuity of Care.

2. Bagi mahasiswa dapat lebih mempelajari asuhan-asuhan dalam ruang

lingkup kebidanan, sehingga penelitian yang dilakukan dapat lebih

baik lagi hasilnya.

3. Bagi pemberi asuhan, guna memberikan asuhan yang memperhatikan

kepentingan klien sebaiknya kualitas pelayanan kebidanan lebih

ditingkatkan. Pengkajian dilakukan lebih mendalam sehingga keluhan-

keluhan klien dapat teratasi dengan baik.

4. Bagi klien sebaiknya lebih terbuka dengan pemberi asuhan, sehingga


dapat menyampaikan keluhan atau kondisi kesehatannya tanpa ada

rasa malu atau canggung dan percaya pada pemberi asuhan bahwa

tindakan yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA

https://123dok.com/document/6qmx644y-bab-ii-tinjauan-teori-
perkembangan-profesi-pendidikan-bidan.html diakeses pada 14 september
2021

Anggraini, D. D., Sari, M. H. N., Ritonga, F., Yuliani, M., Wahyuni, W., Amalia,
R., ... & Winarso, S. P. (2020). Konsep Kebidanan. Yayasan Kita Menulis.

https://www.dictio.id/t/bagaimana-penjelasan-terkait-dengan-model-asuhan-
kebidanan/14790 diakses pada 14 september 2021

Anda mungkin juga menyukai