Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesionalisme Bidan
Dosen Mata Ajar : Dr. Hj. Yati Budiarti, SST, M.Keb
Disusun oleh:
Anindya Aulia Noer Hapsari P20624521017
Rizma Kurniasari P20624521018
Sani Fauziah P20624521019
Sophia Saleh P20624521020
Nawal Asania Nirwana P20624521021
Dellina Putri Jamaludin P20624521022
R. Fatimah Azahra Mustikasari P20624521023
Sri Aulia Rahmawati P20624521024
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul model asuhan kebidanan di Inggris.
Makalah Pengembangan karir bidan disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ibu Dr. Hj.
Yati Budiarti, SST, M.keb pada Profesionalisme bidan di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.
Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang model asuhan kebidanan di negara inggris.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Hj. Yati Budiarti, SST,
M.keb selaku dosen mata kuliah Profesionalisme bidan. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Tim penyusun
PENDAHULUAN
Pada awal abad ke-17, bidan banyak berasal dari Inggris yang keberadaannya
merupakan bantuan dari pihak gereja sehingga penilaian orang lebih ditekankan.
Seorang bidan dituntut memiliki karakter/perilaku yang baik. Bidan tersebut
disumpah dan memiliki wewenang untuk mendengarkan pengakuan dosa dan
melakukan pembaktisan. Kewenangan tersebut menimbulkan kontroversi karena
dalam sumpahnya, seorang bidan harus bertanya dan memaksa ibu untuk
mengatakan ayah sang bayi yang sebenarnya. Hal ini tentunya dianggap sebagian
besar orang tidak etis. Selain itu, para bidan di daerah pedesaan seringkali dianggap
sebagai penyihir, khususnya bila bayi yang dilahirkan cacat.
Abad 18 terjadi migrasi, dimana pada abad ini bidan mulai dapat menolong
persalinan. Pada masa ini, tepatnya tahun 1824 Jamess Blundell dari Inggris yang
menjadi orang pertama yang berhasil menangani perdarahan postpartum dengan
menggunakan transfusi darah dan pada masa ini juga William Smellie dari
Skotlandia mendirikan pusat pelatihan bidan wanita dan membuka klinik untuk
masyarakat yang tidak mampu, pusat pelatihan bidan wanita di sini di buka agar
bidan wanita dapat disamakan dengan wanita biasa yang lainnya, dimana selama
ini bidan wanita kurang dipercaya dan diakui oleh masyarakat sehingga bidan
wanita membutuhkan pelatihan agar benar-benar mampu diterima dan disamakan
dengan wanita biasa lainnya. Seiring berjalannya waktu pada akhir abad ke 18,
didirikan Rumah sakit tunggu di Inggris oleh Sir Richard pada tahun 1809 dan
berkembang menjadi Rumah sakit Queen Charlotte’s yaitu tempat melatih
kemampuan dokter dan bidan. Pada tahun 1880 kelompok bidan terpelajar
memiliki pengesahan dalam mengatur ketrampilannya dan praktik bidan.
wanita yang menyukai paraji. Hal ini karena paraji lebih murah, mengikuti tradisi
lokal dan memberikan dukungan domestik.
Pada tahun ini juga terbentuklah perjanjian bidan yang mana meletakkan
kebidanan di bawah pengendalian Privy Council atau pengawas praktik kebidanan
local yang mengatur sertifikasi bidan, pelatihan bidan, membuat peraturan jika
bidan melakukan kesalahan, dan mengangkat otoritas pengawas local. Tahun 1910
bidan yang tidak bersertifikat tidak diperbolehkan praktek kecuali di bawah
pengawasan medis, hal ini guna mencegah terjadinya kesalahan dalam
memberikan pelayanan kebidanan. Pada tahun ini juga diadakan kursus guru bidan.
Selama tahun 1920, hanya 50-60% wanita ditolong oleh seorang bidan dalam
persalinannya, tetapi dalam kegawatdaruratan bidan harus memanggil dokter.
Pelayanan dipusatkan pada persalinan dan nifas sedangkan pelayanan antenatal
mulai dipromosikan pada tahun 1935. Bidan mandiri terancam oleh klinik lokal dan
peningkatan persalinan di rumah sakit. Pada tahun 1930 perawat juga terdaftar
memasuki kebidanan karena dari 1916 mereka dapat mengikuti kursus kilat
kebidanan. Hal ini mengakibatkan penurunan status dan kekuatan bidan karena
perawat disosialisasikan untuk menangani keadaan patologis daripada keadaan
fisiologis.
dari bidan mandiri adalah 100 orang denga 80 orang diantaranya terdaftar dalam
asosiasi bidan mandiri (Independen Midwives Assosiation).
Karena pengaruh terjadinya medikalisasi, maka wanita mulai menuntut hak pada
proses persalinan yang normal (natural child birth). Kebutuhan bidan semakin
meningkat, dan mereka bangkit untuk menuntut hak-haknya. Pelayanan yang
diberikan bersifat women oriented (berpusat pada wanita). Inilah awal
terbentuknya otonomi bidan atau bidan yang mandiri tanpa ada pengaruh dari
obstetrician dan perawat. Pelayanan kebidanan di Inggris berkembang pesat, sejak
ditemukannya berbagai penemuan-penemuan baru dalam pelayanan kebidanan.
Di Inggris, tahun 1899 mulai disediakan tempat perawatan wanita hamil di The
Royal Maternity Hospital. Dalam hal ini dokter sangat berjasa menganjurkan
diadakannya pro-maternity hospital untuk wanita hamil yag memerlukan
perawatan ialah Dr.Ballentyne. Angka kematian menurun dari 44,2 per 10.000
kelahiran (1928) menjadi 2,5 per 10.000 kelahiran (1970). Perkembangan ini
terlihat pulla pada semua negara-negara maju; umumnya angka kematian maternal
kini di negara-negara itu berkisar antara 1,5 dan 3,0 per 10.000 kelahiran hidup
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Continuity of Care.
rasa malu atau canggung dan percaya pada pemberi asuhan bahwa
DAFTAR PUSTAKA
https://123dok.com/document/6qmx644y-bab-ii-tinjauan-teori-
perkembangan-profesi-pendidikan-bidan.html diakeses pada 14 september
2021
Anggraini, D. D., Sari, M. H. N., Ritonga, F., Yuliani, M., Wahyuni, W., Amalia,
R., ... & Winarso, S. P. (2020). Konsep Kebidanan. Yayasan Kita Menulis.
https://www.dictio.id/t/bagaimana-penjelasan-terkait-dengan-model-asuhan-
kebidanan/14790 diakses pada 14 september 2021