Dosen Pengajar :
Okta zenita,s.sit.m.kes
Disusun Oleh :
Ita purwasih
Npm 2204031187940
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
izin, rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah dengan judul “Model Pelayanan Kebidanan Di Indonesia Dan Luar
Negeri” ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Konsep
Kebidanan.Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan
masukan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu
Okta zenita,s.sit.m.kes sebagai dosen pembimbing mata kuliah ini dan teman-
teman yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.Untuk itu saya ucapkan
banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan
kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa
maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran
positif dari pembaca. Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri
khususnya
jakarta,
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
1.4 Manfaat...........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
2.1 Pengertian Koseptual Model...........................................................................4
2.2 Koseptual Model Dalam Asuhan Kebidanan................................................. 5
2.3 Komponen Model Koseptual Dalam Asuhan Kebidanan Diluar Dan
Didalam Negeri.....................................................................................................5
2.4 Midwifery Care...............................................................................................5
2.5 Midwifery Partnership....................................................................................5
2.6 Paradigma Sehat............................................................................................. 7
BAB III PENUTUP..................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Model kebidanan ini dapat dijadikan tolak ukur bagi bidan dalam
memberikan pelayanan kebidanan pada klien sehingga akan terbina suatu
hubungan saling percaya dalam pelaksanaan askeb. Dengan ini diharapkan
profesi kebidanan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam upaya
menurunkan angka kesakitan, trauma persalinan, kematian & kejadian seksio
sesaria pada persalinan.
Tahun 1915 dikter joseph dee le mengatakn bahwa kelahiran bayi adalah
prose patologis dan bidan tidak mmepunyai persn didalmnya, dan di
berlakukan nnya protaf persalinan di negara As yaitu membrikan sedatif pada
awal inpartu . .Meskipun bidan telah meakuakan praktik dikanada sejak orang
pertama tinggal disini. Dan bidan kemudian imigran membawa bersama
1
mereka ke negara baru legislasi bidan nulai di perkenalkan untyuk waktu yang
lama adalah nsutu negara salah satu dari sembilan negara yang tidak
mengenali bidan.
2
4. Bagaimana Model Koseptual dalam Asuhan Kebidanan diluar dan
didalam Negeri?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Manfaat yang kami harapkan dengan adanya makalah ini adalah dapat
menambah wawasan pengetahuan bagi penbaca, layaknya penyusun makalah
ini dan dapat digunakan sebagai referensi untuk perbaikan makalah ini
kedepannya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
kemudian membantu dukun yang lebih tua dan menambah
pengalaman dari praktik.
2. United Kingdom
a. Bidan Inggris menuntut adanya pelayanan mandiri dan menolak
medical modal karena dianggap tidak cocok dengan praktek
kebidanan
b. Mereka lebih banyak menggunakan Orem Self Care Model
(kemampuan seseorang untuk merawat dirinya sendiri)
c. Keuntungan bagi wanita adalah menernpatkan kebutuhan wanita
sebagai prioritas utama, wanita berhak memilih asuhan yang
diinginkan dan rencana kelahiranya
d. Keuntungan bagi bidan adalah memudahkan bidan dalam
memberikan asuhan yang berkesinambungan dan menerapkan
women center care, memudahkan dalam melakukan asuhan
mandiri dan komprehensif pada ibu, bayi dan keluarga.
5
3. Australia
a. Menggunakan modal partnership kebidanan dimana wanita sebagai
partner bidan dalam berbagai pengalaman tentang proses melahirkan
dan melahirkan adalah proses yang normal dalam kebidanan.
b. Prinsip - prinsip yang mendasari partnership dalam kebidanan adalah:
1) Mengetahui dan mendukung sosial budaya (suatu yang holistic)
2) Sebagian besar wanita dapat melahirkan bayi tanpa intervensi.
3) Mendukung proses alamiah dalam tubuh .
4) Pelayanan kebidanan adalah seni dan ilmu, pendekatan pemecahan
masalah di gunakan bila diperlukan .
5) Pelayanan kebidanan berpusat pada wanita.
6) Berhubungan dengan Mengetahui dan mendukung kesatuan antara
tubuh, pikiran, jiwa, lingkungan fisik proses pencapaian peran ibu.
7) Memberdayakan wanita dalam pengambilan keputusan.
8) Pelayanan kebidanan dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup
praktek. Individu yang mengacu pada wanita dan petugas
kesehatan lain jika di butuhkan.
4. New Zealand
Menggunakan model patnership bidan dengan ibu. Adapun fillosofi yang
mendasari:
6
kebidanan dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan ( filosofi asuhan
kebidanan), meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma
kesehatan (manusia, perilaku, lingkungan dan pelayanan kesehatan).
3. Hal- hal yang diperhatikan bidan dalam Care atau asuhan bagi
wanita
7
b. Memberikan asuhan yang komprehensif.
8
Untuk dapat memberikan Care atau Asuhan yang baik
terhadap wanita, bidan harus menerapkan hal-hal berikut ini :
a) Lakukan Intervensi Minimal Memberikan asuhan yang
komprehensif.
b) Memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan.
c) Melakukan segala tindakan yang Sesuai dengan standar,
wewenang, otonomi dan kompetensi Memberikan Informed
Content
d) Memberikan asuhan yang Aman, nyaman, logis dan berkualitas
Menerapkan Asuhan Sayang Ibu.
Dalam praktik kebidanan, “Women centered care”
adalah sebuah konsep yang menyiratkan hal berikut:
1) Perawatan yang berfokus pada kebutuhan wanita yang
unik, harapan dan aspirasi wanita tersebut daripada
kebutuhan lembaga-lembaga atau profesi yang terlibat.
2) Memperhatikan hak-hak perempuan untuk menentukan
nasib sendiri dalam hal pilihan, kontrol dan kontinuitas
perawatan dalam bidang kebidanan.
3) Meliputi kebutuhan janin, bayi, atau keluarga wanita itu,
orang lain yang signifikan, seperti yang diidentifikasi dan
dipercaya oleh wanita tersebut.
4) Melibatkan peran serta masyarakat, melalui semua tahap
mulai dari kehamilan, persalinan, dan setelah kelahiran bayi.
5) Melibatkan kolaborasi dengan profesional kesehatan
lainnya bila diperlukan.
6) ‘Holistik’ dalam hal menangani masalah sosial wanita,
emosional, fisik, psikologis, kebutuhan spritual dan
budaya.
9
dan kebutuhan pengguna, dan menekankan pentingnya informed
choice, kontinuitas perawatan, keterlibatan pengguna, efektivitas
klinis, respon dan aksesibilitas. Dalam hal ini Bidan difokuskan
memberikan dukungan pada wanita dalam upaya memperoleh status
yang sama di masyarakat untuk memilih dan memutuskan perawatan
kesehatan dirinya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh suatu badan
yaitu House of Commons Health Committee tahun 1992, disimpulkan
bahwa terdapat permintaan yang meluas pada kaum wanita untuk
memiliki pilihan yang lebih besar dalam menentukan jenis asuhan
maternitas yang mereka dapatkan dan bahwa struktur pelayanan
maternitas saat ini membuat mereka frustasi bukan memfasilitasi
mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya asuhan yang
berorientasi pada wanita dimana mereka punya peran dalam
menentukan pilihan sehingga terpenuhi kebutuhannya dan timbul
kepuasaan. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa Asuhan yang
berorintasi pada wanita atau Women Centre Care amat penting untuk
kemajuan Praktik kebidanan
Women Centered Care harus mencakup:
1) Sebuah filosofi yang menegaskan kekuatan perempuan itu sendiri,
kekuatan dan keterampilan, dan komitmen untuk mempromosikan
persalinan fisiologis dan kelahiran.
10
lebih luas, berkomitmen sumber daya untuk perawatan
kesehatan preventif, dan bertujuan untuk mengurangi
kesenjangan kesehatan dan sosial.
11
berorintasi pada wanita atau Women Centre Care amat
penting untuk kemajuan Praktik kebidanan.
a) Informasi
b) Opsi
c) Metode
2) Kualitas
a) Aman
b) Dihargai
c) Rahasia / Konfidensial
d) Lengkap / Menyeluruh
12
e) Sesuai Secara Teknologi
3) Akses
a) Legal
b) Terjangkau
c) Bebas Hambatan
d) Mudah
bc) Wanita dapat memilih pemberi layanan dan fasilitas kesehatan yang ingin
digunakan
3) Kualitas
13
i c) Gunakan metode dan protocol asuhan kebidanan yang direkomendasikan
(atau yang sudah terstandar)
p guna
14
Partnership bidan dalam pelayanan kebidanan ada 2, yaitu pelayanan
perempuan dan pemberdayaan perempuan
Adapun pelayanan dan penyuluhan yang diberikan adalah masalah
kesehatan untuk bayi dan balita, kesehatan untuk ibu hamil, kesehatan
untuk ibu menyusui, kesehatan untuk keluarga, kesehatan reproduksi
wanita usia subur, kesehatan reproduksi wanita usia lanjut, dan kesehatan
reproduksi tingkat remaja. Kesadaran kaum perempuan yang semakin
meningkat tentu akan membuat mereka hidup lebih berkualitas. Pelayanan
kesehatan reproduksi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perempuan
sebagaimana mereka inginkan, serta mengetahui bahwa kebutuhan-
kebutuhan ini sangat beragam dan saling terkait satu dengan yang lain.
15
kemitraan jangka panjang yang berkelanjutan dapat merencanakan ke
masa depan untuk inovasi dan berkelanjutan keberhasilan. Pada akhirnya
kemitraan ini dapat mengadvokasi perempuan dalam pelayanan
kebidanan.
16
mendorong pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, terutama
melalui upaya promotif-preventif.
b. Profesionalisme
Pelayanan kesehatan bermutu perlu didukung oleh penerapan berbagai
kemajukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapan nilai-nilai
moral dan etika. Untuk itu akan ditetapkan standar kompetensi bagi
tenaga kesehatan, pelatihan berdasarkan kompetensi, akreditasi dan
legislasi, serta kegiatan peningkatan kualitas lainnya.
17
BAB III
KESIMPULAN
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/421062473/materi-konkeb-women-and-family-
partnership-docx. Diakses pada tanggal 20 September 2020, Jam 21.30 WIB.
Soumokil, M., 2020. Peran Bidan Dalam Implementasi Women Centered Care
(Asuhan Yang Berpusat Pada Perempuan). [online] Ibi.or.id. Available at:
<https://www.ibi.or.id/media/Materi%20Webinar%20HUT%20IBI%2024%20Juni
%202020/IPAS_REVISI%20Women%20Centered%20Care%20and%20Midwives
%20roles%20-%20IBI.pdf> [Accessed 20 September 2020]
19