Anda di halaman 1dari 13

1|Antologi UPI Volume Edisi No.

Agustus 2020

PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN


MATEMATIKA SD SECARA DARING
Rohadatul Aisyi1, Komariah2
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia, Kampus Cibiru
Email: aisyi.sisi2306@gmail.com

ABSTRAK
Matematika merupakan mata pelajaran yang penting untuk dibelajarkan di
jenjang sekolah dasar karena ditujukan untuk mengasah berbagai
keterampilan dasar yang dapat membentuk siswa untuk mampu berpikir
kritis, kreatif, analitis, dan berbagai keterampilan berpikir lainnya yang
menunjang untuk kehidupan siswa kelak. Hal tersebut dapat terwujud
dengan adanya peranan guru dalam pembelajaran. Karena guru menjadi
penentu hasil yang diperoleh siswa melalui pendidikan yang ditempuhnya.
Guru memiliki banyak peran penting yang harus dilaksanakan dalam
kegiatan pembelajaran. Namun, peranan guru mengalami perubahan dalam
pelaksanaannya karena pembelajaran yang dilaksanakan secara daring sejak
Maret 2020. Untuk mengetahui peranan guru tersebut, penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif dan desain fenomenologi dengan
teknik pengumpulan data melalui wawancara, angket, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan guru dalam pembelajaran
matematika di SD adalah mempersiapkan pembelajaran dengan melakukan
penyederhanaan materi, memfasilitasi siswa untuk belajar dengan
pembuatan bahan ajar dan media pembelajaran, mengorganisasikan tugas-
tugas yang akan diberikan kepada siswa dan melakukan penilaian. Dalam
melaksanakan pembelajaran matematika secara daring, guru lebih banyak
memanfaatkan platform Whatsapp, Google Classroom, dan Google Form.
Respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika secara daring
pada aspek tanggapan dan reaksi dengan indikator relevansi, perhatian,
kepercayaan diri, dan kepuasan adalah respon yang baik (positif).

Kata Kunci: Peranan Guru, Pembelajaran Matematika Secara Daring, Respon Siswa

1
Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru
2
Penulis Penanggung Jawab
Rohadatul Aisyi, Komariah
Peranan Guru dalam Pembelajaran Matematika SD
Secara Daring |2

THE ROLE OF TEACHER IN ONLINE LEARNING OF


ELEMENTARY SCHOOL’S MATHEMATICS
Rohadatul Aisyi1, Komariah2
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia, Kampus Cibiru
Email: aisyi.sisi2306@gmail.com

ABSTRACT
Mathematics is an important subject to be taught at the elementary school
level because it is aimed at honing various basic skills that can shape
students to be able to think critically, creatively, analytically, and various
other thinking skills that support student life in the future. This can be
realized by the role of the teacher in learning. Because the teacher
determines the results obtained by students through the education they take.
Teachers have many important roles that must be carried out in learning
activities. However, the role of the teacher has changed in its implementation
because learning has been carried out online since March 2020. To find out
the role of the teacher, this study used a qualitative descriptive method with
data collection techniques through interviews, questionnaires, and
documentation. The results showed that the role of the teacher in learning
mathematics in elementary school was to prepare learning by simplifying the
material, facilitating students to learn by making teaching materials and
learning media, organizing assignments to be given to students and
conducting assessments. In implementing online mathematics learning,
teachers use the Whatsapp, Google Classroom, and Google Form platforms
more than using the Zoom Meeting and Google Meet platforms. This is
because there are several obstacles in being able to carry out learning using
Zoom Meeting and Google Meet. Student responses to the implementation
of online mathematics learning in the aspects of response and reaction with
indicators of relevance, attention, self-confidence, and satisfaction are good
responses (positive).

Keywords: The role of teacher, Online Mathematics Learning, Student Response

1
Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru
2
Penulis Penanggung Jawab
3|Antologi UPI Volume Edisi No. Agustus 2020

PENDAHULUAN dan sikap guru serta faktor kompetensi


Salah satu upaya untuk guru. Guru memiliki banyak peran
memajukan sebuah bangsa adalah penting yang harus dilaksanakan dalam
melalui berbagai macam kegiatan kegiatan pembelajaran, sebagaimana
yang dikemas sedemikian rupa dalam yang telah ditetapkan di dalam
pendidikan. Hal ini sebagaimana yang Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
tercantum di dalam UUD 1945 2017 tentang perubahan atas peraturan
(amandemen) pasal 31 ayat 5 yang pemerintah nomor 74 tahun 2008
berbunyi “Pemerintah memajukan tentang Guru pasal 1 ayat 1, “guru
ilmu pengetahuan dan teknologi adalah pendidik profesional dengan
dengan menunjang tinggi nilai-nilai tugas utama mendidik, mengajar,
agama dan persatuan bangsa untuk membimbing, mengarahkan, melatih,
kemajuan peradaban serta menilai, dan mengevaluasi peserta didik
kesejahteraan umat manusia”. Hal ini pada pendidikan anak usia dini jalur
memperlihatkan bahwa upaya untuk pendidikan formal, pendidikan dasar,
meningkatkan kesejahteraan dan pendidikan menengah”.
masyarakat dilakukan dengan Saat ini peranan guru tersebut
mengupayakan kemajuan dalam mengalami perubahan dalam
bidang ilmu pengetahuan dan pelaksanaannya. Hal ini terjadi karena
teknologi. virus Covid-19 memasuki Indonesia
Matematika merupakan salah sejak 2 Maret 2020. Pandemi COVID-
satu bidang studi yang dibelajarkan di 19 tersebut menyebabkan pemerintah
setiap jenjang dari sekian banyak melakukan berbagai upaya untuk sebisa
bidang studi yang dibelajarkan di mungkin menekan kurva penyebaran
sekolah. Menurut Depdiknas (dalam virus tersebut. Kementerian Pendidikan
Susanto, 2013, hlm. 184) “kata dan Kebudayaan kemudian
matematika berasal dari bahasa Latin, mengeluarkan Surat Edaran Mendikbud
manthanein atau mathema yang No. 36962/MPK.A/HK/2020 tentang
berarti “belajar atau hal yang Pembelajaran secara Daring dan
dipelajari,” sedang dalam bahasa Bekerja dari Rumah untuk Mencegah
Belanda, matematika disebut Penyebaran Covid-19 pada 17 Maret
wiskunde atau ilmu pasti, yang 2020 yang memberlakukan
kesemuanya berkaitan dengan pembelajaran secara daring dari rumah
penalaran”. Matematika adalah suatu bagi siswa dan mahasiswa. Kebijakan
cabang ilmu yang berkaitan dengan ini akhirnya menuntut perubahan pada
daya nalar, bersifat abstrak dan pasti. sistem pembelajaran yang berdampak
Ilmu dalam matematika terstruktur pada perubahan pelaksanaan peranan
dari mulai unsur yang tidak guru.
terdefinisikan, unsur yang
didefinisikan, aksioma, postulat, dan TINJAUAN PUSTAKA
dalil/ teorema. Ilmu yang ada di dalam Matematika merupakan ilmu
matematika sangatlah dibutuhkan pasti (eksakta) yang dipelajari di
dalam kehidupan sehari-hari. sekolah dasar. Menurut Sutarya (2014)
Berdasarkan faktor-faktor “matematika mengandung ilmu hitung
lingkungan yang mempengaruhi hasil yang terdiri dari rumus-rumus yang
belajar yang diuraikan oleh Sudjana cukup sulit, hal tersebut menimbulkan
(dalam Susanto, 2013, hlm. 15), kesan menakutkan bagi siswa. Namun,
diantaranya terdapat faktor pribadi di samping itu sebenarnya matematika
Rohadatul Aisyi, Komariah
Peranan Guru dalam Pembelajaran Matematika SD
Secara Daring |4

adalah pembelajaran yang tingkat pendidikan dasar kelas I-VI


menyenangkan dan dapat dinikmati meliputi tiga materi utama yaitu
bagi orang-orang yang menyukainya”. bilangan, geometri dan pengukuran,
Ilmu hitung yang dipelajari dalam serta statistika. Pembagian tersebut
matematika juga memiliki manfaat didasarkan pada tingkatan kesulitan dari
yang dibutuhkan dalam kehidupan. mulai yang paling sederhana untuk
Ketakutan siswa tentang matematika kelas I dan II, tingkat menengah untuk
tersebut juga berkaitan dengan dipelajari di kelas III dan IV, serta
karakteristik yang dimiliki tingkat teratas yaitu untuk kelas V dan
matematika yang cukup kompleks dan VI. Dari ketiga materi pokok tersebut,
tidak mudah untuk dipahami. Menurut dalam pembelajarannya dibagi menjadi
Soedjadi (dalam Isrok’atun & tingkatan sebagai berikut:
Rosmala, 2018, hlm. 4) “matematika 1. Bilangan
memiliki karakteristik yang khas Materi mengenai bilangan ini
dibandingkan bidang keilmuan yang terbagi menjadi tiga yaitu:
lainnya yaitu memiliki objek kajian - bilangan asli dan pecahan sederhana
yang abstrak, bertumpu pada - bilangan bulat dan bilangan pecahan
kesepakatan, berpola pikir deduktif, - bilangan termasuk pangkat dan akar
konsisten dalam sistem, memiliki sederhana.
simbol yang kosong dalam arti, 2. Geometri
memerhatikan semesta pembicaraan”. Materi geometri terbagi menjadi
Meskipun matematika memiliki tiga:
karakteristik yang terlihat kaku, - geometri dan pengukuran sederhana
namun dalam proses pembelajarannya - geometri meliputi sifat dan unsur
dapat dikemas dalam bentuk serta pengukuran dengan satuan
permainan dan berbagai kegiatan yang standar
melibatkan siswa secara langsung - geometri dan pengukuran termasuk
sehingga dapat menjadi satuan turunannya.
menyenangkan untuk dipelajari oleh 3. Statistika
siswa. Dalam statistika, materi juga
Secara umum, tujuan terbagi menjadi tiga yaitu:
matematika ditetapkan berdasarkan - statistika sederhana
hasil keputusan NCTM (dalam - pengumpulan dan penyajian data
Sutarya, 2014, hlm. 64) bahwa “siswa sederhana
harus mempelajari matematika - statistika dan peluang.
melalui pemahaman dan aktif Menurut Bilfaqih dan
membangun pengetahuan baru dari Qomarudin, (2015, hlm. 1)
pengalaman dan pengetahuan yang “pembelajaran daring merupakan
dimiliki sebelumnya”. Tujuan tersebut program penyelenggaraan kelas
dapat tercapai dengan cara belajar pembelajaran dalam jaringan untuk
untuk berkomunikasi, bernalar, menjangkau kelompok target yang
memecahkan masalah, mengaitkan masif dan luas”. Pada hakikatnya,
ide, dan pembentukan sikap positif pembelajaran daring memiliki banyak
terhadap matematika. manfaat bagi peningkatan kualitas
Menurut Permendikbud No. 21 pendidikan di Indonesia, membantu
tahun 2016 tentang Standar Isi memudahkan pendidikan yang merata
Pendidikan Dasar dan Menengah, serta menekan biaya operasional
ruang lingkup materi matematika di pendidikan. Selanjutnya, menurut
5|Antologi UPI Volume Edisi No. Agustus 2020

Harnani (2020) “sistem pembelajaran merupakan aplikasi yang dapat


daring merupakan sistem digunakan untuk berkirim pesan,
pembelajaran tanpa tatap muka secara melakukan panggilan, mengirimkan
langsung antara guru dan siswa tetapi gambar, dokumen, video, rekaman
dilakukan melalui online yang suara, dan lain sebagainya. Dengan
menggunakan jaringan internet”. menggunakan Whatsapp Group, guru
Syarifudin (2020) menyatakan bahwa dan siswa dapat berkomunikasi secara
“pembelajaran daring merupakan langsung di dalam sebuah grup
pembelajaran yang dilakukan percakapan. Guru juga dapat
menggunakan internet sebagai tempat memberikan materi maupun tugas-tugas
menyalurkan ilmu pengetahuan”. melalui Whatsapp Group kepada
Berdasarkan pendapat-pendapat seluruh siswanya dalam bentuk
tersebut maka dapat disimpulkan dokumen, gambar, maupun video. Guru
bahwa pembelajaran daring juga bisa melakukan panggilan suara
merupakan sebuah sistem maupun video jika dibutuhkan bertatap
pembelajaran yang dilaksanakan muka dengan siswa. Namun, panggilan
dengan melibatkan interaksi antara dengan Whatsapp ini terbatas jumlah
guru dan siswa secara online tanpa pesertanya hanya dapat dilakukan
harus bertatap muka secara langsung. dengan enam orang saja dalam satu
Pembelajaran daring ini dilakukan panggilan. Selain itu, melalui Whatsapp
dengan memanfaatkan berbagai media guru juga bisa memberikan bimbingan
online yang dapat mendukung kepada siswa secara lebih intensif.
terjadinya interaksi dalam grup antara Sebagaimana pendapat Astini (2020)
guru dan siswanya dengan yang menyatakan bahwa “Whatsapp
menggunakan jaringan internet. Group efektif digunakan dalam
Sistem pembelajaran daring ini pembelajaran daring di kelas rendah
berpijak dari sistem e-learning. Dewi karena guru dapat memberikan
(2017) berpendapat bahwa bimbingan lebih ekstra dengan
“pembelajaran daring adalah model menggunakan Whatsapp Group”.
pembelajaran yang berbasis ICT,
karena dalam pelaksanaannya METODOLOGI PENELITIAN
didukung oleh fasilitas yang Penelitian ini termasuk dalam
memanfaatkan ICT”. desain fenomenologi karena penelitian
Syarifudin (2020) menyatakan ini berusaha untuk menjelaskan makna
“pelaksanaan pembelajaran daring konsep dari adanya suatu fenomena
yang saat ini banyak diterapkan di berdasarkan pengalaman dengan secara
Indonesia cenderung pada bentuk sadar telah terjadi dan dirasakan oleh
penugasan via aplikasi, yaitu dengan seorang individu, yaitu fenomena
memberikan tugas-tugas kepada siswa pelaksanaan pembelajaran matematika
untuk kemudian diperiksa, dinilai, dan secara daring yang dialami oleh guru
dikomentari sebagai bentuk evaluasi dan siswa di sekolah dasar. Objek
dari guru”. Dalam melaksanakan penelitian dalam penelitian ini adalah
pembelajaran daring, guru dapat enam orang guru dan 30 orang siswa
memanfaatkan berbagai media seperti kelas IV dan V dari 2 SD di Kecamatan
Whatsapp, Google Classroom, dan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut,
Zoom untuk menjaga terjalinnya yaitu SDN 1 Tarogong Gentra
komunikasi dengan siswa maupun Masekdas dan SDIT Persis Tarogong 2.
orangtua siswa. Whatsapp Messenger
Rohadatul Aisyi, Komariah
Peranan Guru dalam Pembelajaran Matematika SD
Secara Daring |6

Pengumpulan data dalam Pembelajaran matematika secara


penelitian ini dilakukan melalui daring yang dilaksanakan pada semester
kegiatan wawancara terstruktur, genap hanya pembelajaran yang
angket, dan dokumentasi. Pertanyaan- tekstual, yaitu pembelajaran yang
pertanyaan dalam pedoman berpedoman pada buku sebagai sumber
wawancara berpedoman pada peranan utama pembelajaran. Penyampaian
yang harus dilakukan oleh guru dalam materi hingga penugasan diberikan oleh
pembelajaran berdasarkan Peraturan guru berdasarkan buku yang menjadi
Pemerintah No. 19 Tahun 2007. pegangan masing-masing siswa.
Angket disusun dengan merujuk pada Platform yang digunakan oleh guru
penelitian Kusuma, dkk (2017), pada pembelajaran matematika di
meliputi kriteria reaksi yang terdiri semester genap hanyalah Whatsapp
dari pernyataan berkaitan dengan Group. Melalui platform ini guru
indikator relevansi, sedangkan pada menyampaikan materi yang harus
kriteria tanggapan terdiri dari dipelajari oleh siswa serta tugas yang
pernyataan-pernyataan yang berkaitan harus dikerjakan oleh siswa dalam
dengan indikator perhatian, bentuk foto maupun pesan tertulis. Hal
kepercayaan diri, dan kepuasan. tersebut sejalan dengan pendapat
Teknik analisis dalam penelitian ini Syarifudin (2020) yang menyatakan
dilakukan dengan menggunakan pelaksanaan pembelajaran daring yang
analisis data Model Miles dan saat ini banyak diterapkan di Indonesia
Huberman (1992) yang meliputi tiga cenderung pada bentuk penugasan via
tahapan yaitu reduksi data, penyajian aplikasi, yaitu dengan memberikan
data, dan penarikan kesimpulan. tugas-tugas kepada siswa untuk
Sedangkan data yang diperoleh kemudian diperiksa, dinilai, dan
melalui angket respon siswa diolah dikomentari sebagai bentuk evaluasi
dengan menggunakan rumus Skala dari guru. Pembelajaran pada semester
Likert. genap lalu hanya dalam bentuk
penugasan saja. Namun, sesekali guru
HASIL DAN PEMBAHASAN memberikan penjelasan menggunakan
1. Peranan Guru dalam fitur voice note jika ada materi yang
Pembelajaran Matematika perlu untuk dijelaskan kepada siswa.
Secara Daring Belum ada guru yang memanfaatkan
Berdasarkan hasil wawancara media pembelajaran untuk
terhadap guru sekolah dasar yang pembelajaran pada semester lalu.
telah dilakukan oleh peneliti, dapat Selanjutnya dalam melakukan penilaian
diketahui bahwa pembelajaran terhadap siswa pada semester yang lalu
matematika secara daring di sekolah dilakukan dengan menilai hasil tugas
dasar yang telah dilaksanakan siswa. Sedangkan penilaian akhir
memiliki perbedaan pada semester semester diberikan melalui Google
genap yaitu bulan Maret hingga Juni Form.
2020 dengan yang dilaksanakan pada Setelah memasuki semester
semester ganjil yang dimulai pada baru, pembelajaran dilaksanakan
bulan Juli 2020. Perbedaan tersebut dengan persiapan yang lebih baik.
terdapat pada teknis pembelajaran, Berdasarkan hasil wawancara yang
persiapan yang dilakukan oleh guru, telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
platform yang digunakan serta media dalam kegiatan awal pembelajaran guru
pembelajaran yang digunakan. mempersiapkan diri sebelum
7|Antologi UPI Volume Edisi No. Agustus 2020

melaksanakan pembelajaran. peraturan pemerintah nomor 74 tahun


Persiapan yang dilakukan oleh guru 2008 tentang Guru Pasal 52 bahwa
terdiri dari persiapan yang berkaitan salah satu tugas guru dalam mengajar
dengan pembelajaran yang akan adalah merencanakan pembelajaran.
dilaksanakan yaitu melakukan analisis Hal tersebut juga sejalan dengan
terhadap kompetensi dasar pada pendapat Menurut Syarifudin (2020)
matematika, kemudian dari yang menyatakan bahwa pembelajaran
kompetensi dasar tersebut dibuatlah daring yang ideal adalah yang
pemetaan materi dan pembelajaran memanfaatkan media pembelajaran
didesain dengan sederhana agar siswa untuk mempermudah proses
mudah untuk memahami materi yang pembelajaran, selain itu pendekatan dan
diberikan. Desain pembelajaran metode yang digunakan oleh guru harus
tersebut kemudian dituangkan dalam menyesuaikan dengan kebutuhan
bentuk RPP. Namun, tidak semua virtual. Persiapan yang dilakukan oleh
guru membuat RPP. Dari enam orang guru untuk melaksanakan pembelajaran
guru yang diwawancarai, hanya dua dengan melakukan analisis terhadap
orang guru yang membuat RPP kompetensi dasar serta menyusun
matematika. Beberapa guru yang tidak rencana pelaksanaan pembelajaran
memiliki RPP karena memang belum membuat pelaksanaan pembelajaran
membuat RPP dan ada pula guru yang menjadi lebih baik karena pembelajaran
memang mengatakan bahwa RPP itu menjadi disederhanakan dan
dibuat secara tim sehingga di satu disesuaikan dengan kondisi siswa.
sekolah hanya satu guru saja yang Peranan guru dalam kegiatan
membuat RPP untuk satu tingkatan awal pembelajaran yaitu pada saat
kelas. Selain mempersiapkan RPP, melakukan pembukaan sebelum siswa
guru juga melakukan persiapan bahan melaksanakan pembelajaran
ajar serta media pembelajaran. Dalam matematika secara daring, mengajak
rancangan bahan ajar dan media siswa berdo’a dan menyampaikan
pembelajaran inilah dibutuhkan tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil
kreativitas dari guru untuk dapat wawancara yang telah dilakukan,
membuat pembelajaran matematika pengkondisian terhadap siswa dalam
secara daring menjadi menarik bagi pembelajaran matematika secara daring
siswa. Ada guru yang secara tim dilakukan dengan cara yang berbeda-
membuat bahan ajar khusus dalam beda, ada yang secara tertulis melalui
bentuk dokumen yang dibagikan bahan ajar yang diberikan, bisa pula
kepada siswa. Dokumen tersebut pengkondisian melalui pesan di
dirancang dengan desain yang Whatsapp, pengkondisian melalui video
menarik memuat absensi siswa, pembelajaran yang diberikan, dan
langkah-langkah siswa untuk memulai pengkondisian melalui panggilan video.
pembelajaran, materi beserta contoh, Sebagian besar pengkondisian tersebut
media pembelajaran dan tugas. Dalam bergantung kembali pada kesediaan
mempersiapkan media pembelajaran orang tua, sehingga untuk
ada guru yang memanfaatkan youtube mengkondisikan siswa belajar pada jam
untuk memberikan video penjelasan tertentu sulit dilakukan karena banyak
kepada siswa, namun sebagian besar orang tua siswa yang bekerja hingga
guru membuat video pembelajaran sore hari. Selanjutnya sebelum memulai
sendiri dengan merekam dirinya pembelajaran guru juga menyampaikan
menjelaskan materi yang akan tujuan pembelajaran yang akan
diajarkan. Persiapan-persiapan yang
Rohadatul Aisyi, Komariah
Peranan Guru dalam Pembelajaran Matematika SD
Secara Daring |8

dilakukan. Namun, penyampaian Meet untuk melakukan pembelajaran


tujuan pembelajaran ini juga yang membutuhkan penjelasan secara
bervariasi seperti pengkondisian langsung kepada siswa. Namun dalam
siswa. Ada guru yang menyampaikan penggunaan 2 platform ini terkendala
tujuan pembelajaran melalui video oleh ketersediaan siswa dan orang tua.
pembelajaran yang dibuatnya, ada Karena tidak semua siswa memiliki
yang menyampaikan melalui bahan smartphone, tidak semua orang tua bisa
ajar yang diberikan, ada yang mendampingi siswa pada jam yang
menyampaikan melalui Whatsapp ditentukan, dan tidak semua orang tua
Group dan ada pula yang memahami penggunaan platform
menyampaikan saat melakukan tersebut. Kendala tersebut
panggilan video bersama siswa. menyebabkan penggunaan platform
Adapun tujuan pembelajaran yang Zoom dan Google Meet masih belum
ditetapkan dalam setiap pembelajaran optimal. Selain mengupayakan
matematika secara daring sangatlah penggunaan berbagai platform tersebut,
sederhana, hanya terdapat 1-2 tujuan guru melakukan penyampaian materi
dalam setiap pembelajaran yang kepada siswa dengan memfasilitasi
dilaksanakan. Secara keseluruhan, siswa untuk belajar melalui video
guru tetap mengupayakan pembelajaran yang dibuat sendiri
pengkondisian siswa meskipun tidak maupun diperoleh dari Youtube. Guru
bisa secara langsung, dan selalu juga memberikan layanan kepada siswa
menyampaikan tujuan pembelajaran yang mengalami kesulitan dalam
sebelum melaksanakan pembelajaran memahami materi yang diberikan untuk
matematika secara daring. melakukan panggilan video melalui
Sejak Juli 2020, guru banyak Zoom ataupun Google Meet. Langkah-
memanfaatkan platform Whatsapp langkah yang diambil guru dalam
Group, Google Classroom, dan mengupayakan ketercapaian tujuan
Google Form untuk melaksanakan pembelajaran tersebut sejalan dengan
pembelajaran secara daring. pendapat Usman (2011, hlm. 11) yang
Whatsapp Group digunakan sebagai menyatakan bahwa “sebagai fasilitator
sarana utama untuk memberikan guru hendaknya mampu mengusahakan
berbagai informasi mengenai sumber belajar yang berguna serta dapat
pelaksanaan pembelajaran kepada menunjang pencapaian tujuan dan
orang tua dan siswa. Namun, ada pula proses belajar-mengajar baik yang
guru yang memanfaatkan Whatsapp berupa narasumber, buku teks, majalah,
Group untuk memberikan tugas serta ataupun surat kabar”. Selain itu, hal
menerima hasil pengerjaan tugas tersebut juga sejalan dengan hasil
siswa. Google Classroom digunakan penelitian yang dilakukan oleh Astini
oleh guru untuk memberikan materi (2020) yang berjudul “Pemanfaatan
pembelajaran, memberikan tugas- Teknologi Informasi dalam
tugas, menerima hasil tugas siswa Pembelajaran Tingkat Sekolah Dasar
serta memberikan komentar ataupun pada Masa Pandemi Covid-19” dengan
penilaian terhadap hasil tugas siswa. hasil penelitian yaitu selama
Selanjutnya Google Form digunakan pembelajaran selama masa Pandemi
oleh guru untuk melakukan absensi Covid-19 guru dan siswa dapat
dan memberikan soal evaluasi kepada melaksanakan e-learning dengan
siswa. Beberapa guru juga memanfaatkan berbagai aplikasi seperti
memanfaatkan Zoom dan Google
9|Antologi UPI Volume Edisi No. Agustus 2020

Whatsapp Group, Google Classroom, daring. Pemhaman orang tua terhadap


Google doc, dan Zoom. materi yang dibelajarkan pada siswa
Dalam melaksanakan kegiatan juga mempengaruhi tingkat pemahaman
pembelajaran matematika secara siswa. Sebagaimana pendapat Putria,
daring, terdapat beberapa kendala dkk (2020) yang menyatakan bahwa
yang dihadapi oleh guru berdasarkan “pembelajaran daring tidak bisa lepas
wawancara yang telah dilakukan. dari peran orang tua, karena siswa usia
Kendala tersebut diantaranya yaitu sekolah dasar masih memerlukan
tidak bisa berkomunikasi secara banyak bimbingan dan juga
langsung dengan siswa sehingga pengawasan dalam pembelajaran”.
mengalami kendala dalam Berdasarkan hasil wawancara,
menjelaskan materi kepada siswa, terdapat kelebihan dan kekurangan
hasil penilaian siswa yang menjadi dalam pelaksanaan pembelajaran
tidak objektif karena siswa seringkali matematika secara daring. Kelebihan
mendapatkan bantuan dari orang tua pembelajaran matematika secara daring
untuk mengisi soal yang diberikan, yaitu guru menjadi lebih maju karena
serta kendala pada orang tua. Kendala dituntut untuk belajar lebih banyak lagi
pada orang tua meliputi keterbatasan memahami perkembangan teknologi
orang tua dalam pemanfaatan sehingga wawasannya bertambah
teknologi yang digunakan dalam mengenai pemanfaatan dan penggunaan
pembelajaran matematika secara teknologi untuk pelaksanaan
daring serta kendala orang tua yang pembelajaran yang menarik bagi siswa,
bekerja hingga sore hari sehingga serta waktu bekerja menjadi fleksibel.
menghambat siswa untuk Kekurangan dari pelaksanaan
mengumpulkan tugas yang diberikan pembelajaran matematika secara daring
yang membuat waktu guru menjadi yaitu segala sesuatunya terbatas, sulit
banyak tersita untuk memeriksa hasil untuk dilaksanakan karena tidak
tugas siswa pada pagi, sore, hingga dilakukan secara langsung, sedangkan
malam hari. Kendala tersebut guru terbiasa membelajarkan khususnya
berkaitan dengan hasil penelitian matematika melalui interaksi langsung
Dewi (2020) yang berjudul “Dampak dengan siswa. Selain itu, kekurangan
Covid-19 terhadap Implementasi lainnya yaitu penilaian yang diberikan
Pembelajaran Daring di Sekolah oleh guru menjadi tidak objektif karena
Dasar” yang memperoleh kesimpulan guru tidak mengetahui siswa
bahwa pembelajaran daring di SD mengerjakan tugas maupun tesnya
dilaksanakan dengan cukup baik secara mandiri atau dibantu oleh orang
dengan syarat terjalinnya kerjasama tuanya. Pembelajaran matematika
yang baik antara guru, siswa, dan secara daring juga menambah beban
orang tua. Karena kerja sama antara kerja guru untuk selalu bersedia ketika
guru, siswa, dan orang tua sangat siswa melakukan pengumpulan tugas
penting agar pembelajaran daring hingga malam hari, di sisi lain guru
terlaksana dengan baik, pembelajaran juga harus mempersiapkan media
akan terhambat ketika orang tua pembelajaran yang membutuhkan kerja
terlalu sibuk untuk bekerja dan tidak ekstra dari guru tersebut. Kekurangan
dapat menyeimbangi penguasaannya dalam pembelajaran matematika secara
terhadap teknologi yang dimanfaatkan daring tersebut sejalan dengan
sebagai sarana untuk melaksanakan penelitian yang dilakukan oleh Rigianti
pembelajaran matematika secara (2020) dengan judul “Kendala
Rohadatul Aisyi, Komariah
Peranan Guru dalam Pembelajaran Matematika SD
S e c a r a D a r i n g | 10

Pembelajaran Daring Guru Sekolah hampir sama dengan pembelajaran


Dasar di Kabupaten Banjarnegara” biasa hanya saja tidak bisa dilakukan
yang menemukan bahwa kendala yang secara langsung dan tidak bisa diawasi
dialami guru dalam pembelajaran secara langsung oleh guru. Hal tersebut
daring berkaitan dengan aplikasi sejalan dengan pendapat Putria, dkk
pembelajaran, jaringan internet yang (2020), bahwa “proses penilaian dalam
tidak stabil, gawai, pengelolaan, pembelajaran daring yang dilakukan
penilaian serta pengawasan kegiatan oleh guru tidaklah berbeda dengan
pembelajaran. proses penilaian biasa”. Pada kegiatan
Pada kegiatan akhir akhir pembelajaran matematika secara
pembelajaran, peranan guru dalam daring, seluruh guru yang diwawancarai
pembelajaran matematika secara menyatakan bahwa tidak ada kegiatan
daring meliputi peranan guru dalam siswa untuk menyimpulkan
melakukan penilaian dan pembelajaran di akhir pembelajaran.
mengarahkan siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran. 2. Respon Siswa Terhadap
Berdasarkan wawancara yang Pembelajaran Matematika Secara
dilakukan, guru melakukan penilaian Daring
dalam pembelajaran matematika
secara daring dengan tes tertulis, Hasil Angket Respon Siswa
bentuk soal yang diberikan yaitu 90%
sebagian besar memberikan soal esai 78.17%
80%
untuk materi pecahan, sedangkan soal 70% 62%
pilihan ganda diberikan kepada siswa 57.73%
60% 52%
pada semester sebelumnya untuk 50%
penilaian akhir semester siswa 40%
divariasikan dengan soal esai. 30%
Penilaian dilakukan terhadap setiap 20%
tugas yang diberikan kepada siswa di Perhatian Relevansi
10%
setiap pertemuan. Namun, jumlah 0% Kepercayaan diri Kepuasan
soalnya tidak terlalu banyak,
Gambar 1. Bagan Hasil Angket Siswa
disesuaikan dengan materi yang
diberikan kepada siswa. Hasil Berdasarkan angket yang
penilaian yang diperoleh siswa selama diberikan kepada 30 siswa, pada
pembelajaran matematika secara indikator perhatian persentase
daring menunjukkan angka yang perolehan skor rata-rata dari angket
cukup baik karena rata-rata siswa yang diisi oleh siswa mencapai 78,2%
dibantu oleh orang tuanya ketika dengan kriteria baik dari 4 butir
mengerjakan tugas. Penilaian yang pernyataan. Pada indikator relevansi,
dilakukan oleh guru tersebut sesuai dari hasil perolehan skor pengisian
dengan pendapat Usman (1995) angket yang dilakukan oleh siswa
bahwa “dalam proses pembelajaran, mencapai 62% dengan kriteria baik dari
guru hendaknya dapat menjadi 1 butir pernyataan. Pada indikator
seorang evaluator yang baik”. Selain kepercayaan diri, persentase skor rata-
itu, proses penilaian pada pelaksanaan rata yang diperoleh adalah 57,73%
pembelajaran matematika secara dengan kriteria cukup dari 5 butir
daring dilakukan pada penilaian pernyataan. Pada indikator kepuasan,
pengetahuan dan keterampilan saja, persentase skor rata-rata yang diperoleh
11 | A n t o l o g i U P I V o l u m e Edisi No. Agustus 2020

adalah 52% dengan kriteria cukup dari Berdasarkan penelitian yang telah
2 butir pernyataan. Secara rata-rata dilakukan, dapat disimpulkan beberapa
keseluruhan respon siswa terhadap hal berikut:
pembelajaran matematika secara 1. Dalam pembelajaran matematika
daring adalah 63,94% dengan kriteria secara daring peranan guru paling
baik. besar adalah pada persiapan
Secara keseluruhan, data hasil pembelajaran dan penilaian
angket siswa menunjukkan rata-rata pembelajaran. Sebelum
skor pada setiap indikator. Meskipun melaksanakan pembelajaran guru
berdasarkan hasil wawancara dengan melakukan analisis terhadap
guru menyatakan bahwa respon siswa kompetensi dasar pada mata
positif (baik) selama pembelajaran pelajaran matematika dan
matematika secara daring, namun jika mempersiapkan media
dilihat dari hasil analisis yang pembelajaran yang akan digunakan
diperoleh melalui angket yang dalam pembelajaran matematika
diberikan kepada siswa menunjukkan secara daring. Dalam pelaksanaan
bahwa respon siswa tidak mencapai pembelajaran matematika secara
100% positif (baik). Dikaitkan dengan daring, guru lebih banyak
kajian teori pada Bab 2 dalam Jurnal menggunakan platform Whatsapp
Penelitian Amsari dan Mudjiran Group dan Google Classroom, dan
(2018) tentang Implikasi Teori Belajar Google Form.
E. Thorndike dalam pembelajaran 2. Respon siswa terhadap pelaksanaan
matematika yang berpandangan pembelajaran matematika secara
bahwa belajar adalah proses daring dikategorikan sebagai respon
perubahan tingkah laku melalui yang baik, terlihat dari angket yang
stimulus respon. Karena itu diberikan kepada siswa hasilnya
dibutuhkan stimulus yang baik agar menunjukkan siswa menaruh
respon siswa menjadi positif. Dalam perhatian yang cukup tinggi
pelaksanaan pembelajaran matematika terhadap pelaksanaan pembelajaran
secara daring stimulus yang diberikan matematika secara daring. Namun,
oleh guru belum terlalu baik, karena siswa merasa pembelajaran
siswa belum dapat melaksanakan matematika secara daring tidak
pembelajaran yang interaktif dengan lebih mudah daripada pembelajaran
gurunya secara langsung. Dalam yang dilaksanakan di kelas.
pembelajaran matematika yang Meskipun siswa mendapatkan
dilaksanakan secara daring bantuan dari orang tua, siswa tidak
sebagaimana hasil wawancara yang merasa nilainya meningkat selama
telah dilakukan, siswa tidak pembelajaran matematika secara
melakukan pembelajaran yang daring.
mendorong adanya pembelajaran Berdasarkan hal tersebut, penulis
bermakna dengan melakukan memberikan rekomendasi sebagai
pembelajaran yang melibatkan berikut:
aktivitas fisik untuk menjadi stimulus 1. Guru hendaknya dapat berinovasi
dalam pembentukan pemahaman yang dalam melaksanakan kegiatan
baik pada diri siswa. pembelajaran matematika secara
daring yang lebih menyenangkan
KESIMPULAN dan lebih bermakna bagi siswa.
Rohadatul Aisyi, Komariah
Peranan Guru dalam Pembelajaran Matematika SD
S e c a r a D a r i n g | 12

2. Dalam melaksanakan Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-


pembelajaran matematika secara 19 terhadap Implementasi
daring hendaknya terdapat kerja Pembelajaran Daring di Sekolah
sama yang baik antara guru, orang Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu
tua, dan siswa agar pembelajaran Pendidikan, II (1). 55-61.
dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan lebih Hardani dkk. (2020). Metode Penelitian
optimal. Kualitatif dan Kuantitatif.
3. Guru hendaknya mempersiapkan Yogyakarta: Pustaka Ilmu.
media pembelajaran yang
Harnani, S. (2020). Efektifitas
interaktif untuk melaksanakan
pembelajaran matematika secara Pembelajaran Daring di Masa
daring untuk meningkatkan respon Pandemi Covid-19. [Online].
positif siswa dalam pembelajaran. Diakses dari:
http://www.bdkjakarta.kemenag.
REFERENSI go.id/berita/efektifitas-
Astini, N. K. S. (2020). Pemanfaatan
pembelajaran-daring-di-masa-
Teknologi Informasi dalam
Pembelajaran Tingkat Sekolah pandemi-covid-19/
Dasar pada Masa Pandemi
Isrok’atun & Rosmala, A. (2018).
Covid-19. Jurnal
Lampuhyang. XI (2). 13-25. Model-Model Pembelajaran
Matematika. Jakarta: Bumi
Amsari, D. & Mudjiran. (2018). Aksara.
Implikasi Teori Belajar E.
Thorndike dalam Kusuma, A. M. (2017). Respon Siswa
Pembelajaran Matematika. Terhadap Pembelajaran
Jurnal Basicedu, II (2). 52-60. Berbasis Masalah pada Materi
Barnawi & Darojat, J. (2018). Pencemaran Lingkungan di
Penelitian Fenomenologi Kelas X SMA. (Skripsi).
Pendidikan: Teori dan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Pendidikan, Universitas
Media. Tanjungpura, Pontianak.
Bilfaqih, Y. & Qomarudin, M. N.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
(2015). Esensi Pengembangan (2020). Pembelajaran secara
Pembelajaran Daring. Daring dan Bekerja dari Rumah
Yogyakarta: Deepublish. untuk Mencegah Penyebaran
Covid-19. Jakarta: Mendikbud.
Dewi, L. (2017). Rancangan Program
Pembelajaran Daring di Peraturan Menteri Pendidikan dan
Perguruan Tinggi: Studi Kasus Kebudayaan Republik Indonesia
pada Mata Kuliah Kurikulum Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Pembelajaran di Universitas Standar Isi Pendidikan Dasar
Pendidikan Indonesia. dan Menengah.
Edutech, XXVI (2). 205-221.
13 | A n t o l o g i U P I V o l u m e Edisi No. Agustus 2020

Peraturan Pemerintah Nomor 19


Tahun 2017 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah
nomor 74 tahun 2008 tentang
Guru.
Putria, dkk. (2020). Analisis Proses
Pembelajaran Dalam Jaringan
(DARING) Masa Pandemi
COVID-19 pada Guru Sekolah
Dasar. Jurnal Basicedu. IV (4).
861-872. doi:
10.31004/basicedu/v4i4.460.

Rigianti, H. A. (2020). Kendala


Pembelajaran Daring Guru
Sekolah Dasar di Kabupaten
Banjarnegara. Elementary
School. VII (2). 297-302.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan
Pembelajaran di Sekolah
Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sutarya, O. (2014) Penerapan
Pembelajaran PAKEM dalam
Pembelajaran Matematika di
SD. Bandung: CV Wahana
IPTEK.

Syarifudin, A. S. (2020).
Implementasi Pembelajaran
Daring untuk Meningkatkan
Mutu Pendidikan Sebagai
Dampai Diterapkannya Social
Distancing. Metalingua:
Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia. V (1). 31-33.

Usman, U. M. (2011). Menjadi Guru


Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai