Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI


BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 47 REJANG
LEBONG

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah bimbingan penulisan skripsi

Penasehat Akademik Mahasiswa

Agus Riyan Oktori,M,pd,I Dantia Arum Endah Pribadi

Nip. 199108182019031008 Nim. 20591040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu hal yang dipedulikan oleh masyarakat.


Pendidikan merupakan aspek terpenting dari suatu negara yang merupakan
identitas negara tersebut. Oleh karena itu, suatu negara harus berusaha untuk
meningkatkan kualitas pendidikannya, termasuk Indonesia. Pendidikan
merupakan salah satu hal yang utama dalam kehidupan manusia. Sebagaimana
tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional Pasal 1 ayat (20) yang menyatakan
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumberbelajar pada suatu lingkungan belajar.1

Belajar adalah proses dimana anak-anak, orang tua, atau orang dewasa
lainnya berinteraksi dalam suatu lingkungan untuk menyelesaikan tugas
mengembangkan. Interaksi yang terjalin merupakan faktor yang mempengaruhi
pencapaian tujuan pembelajaran. Melalui interaksi, anak juga memiliki
pengalaman bermakna yang membuat proses belajar berjalan lancar. Belajar ini
berhasil jika anak-anak dapat belajar dengan bekerja, bermain dan hidup bersama
dengan lingkungan. Menurut Shah (2010: 215), “belajar adalah usaha yang satu
melakukannya agar yang lain belajar.“Bisa dibilang di setiap belajar terjadi
melalui interaksi.2 Belajar berjalan dengan baik karena adanya proses Interaksi
antara pendidik dan siswa. Sasaran pembelajaran fondasi manusia adalah fondasi
kemakmuran. Belajar akan membekali siswa dengan pengetahuan yang lebih
untuk menjadikan mereka penerus negara selanjutnya.

Menurut Latuheru bahwa “Media Pembelajaran adalah bahan, alat, atau


Teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar

1
Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
2
Dilla, Skripsi : Pembelajaran Matematika Melalui Permainan Tradisional pada siswa kelas II di
SDN 2 Kuala Pembuang (Palangkaraya:IAIN Palangkaraya,2020) hlm 1
proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung
secara tepat guna dan berdayaguna”.3 Permainan dapat digunakan untuk
menunjang pembelajaran, dalam hal ini juga permainan tradisional (Mohammad
Kholil, 2018: 63). Seiring kemajuan teknologi, permainan tradisional berangsur-
angsur mati dan jarang dimainkan oleh anak-anak. Di hampir setiap sudut tempat
umum, anak-anak zaman sekarang lebih suka bermain game modern daripada
tradisional, mereka memainkan game mereka di gawai. Permainan tradisional
juga mengandung nilai budaya dan religi yang pada hakekatnya merupakan
warisan leluhur yang harus dilestarikan.

Matematika merupakan bagian penting dalam pembentukan karakter,


menurut Daryanto (2010), oleh karena itu peran guru adalah mentransfer materi
dan membantu membentuk karakter siswanya. Pendidikan berbasis budaya dalam
pembelajaran matematika merupakan satu inovasi dalam menghilangkan
anggapan bahwa matematika itu kaku sekaligus mengenalkan budaya yang belum
banyak diketahui peserta didik.4

Tujuan pembelajaran yang dicapai dalam penanaman kualitas manusia


adalah matematika. Matematika itu wajib bagi pendidikan dasar hingga menengah
dan diharapkan bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Menurut
Sumardyono (2004:30), matematika memiliki objek Abstraksi berdasarkan
protokol dan pemikiran deduktif. Dalam pembelajaran abstrak, siswa
membutuhkan alat bantu internal menggambarkan sesuatu yang abstrak. Tujuan
pembelajaran Matematika adalah tentang menumbuhkan dan mengembangkan
cara berpikir yang logis, sistematis dan kreatif.

Menurut Nabila dan Abadi (2019: 659) bahwa “Penyebab rendahnya hasil
belajar siswa disebabkan minat dan motivasi peserta didik saat pembelajaran
matematika, metode guru yang tidak menarik bagi peserta didik dan tidak

3
Jonathan simanjutak, Etnomatematika:Eksplorasi Permainan Engklek sebagai Media
Pembelajaran Matematika, Jurnal (Universitas HKBP Nommensen Medan), Vol.5, 2021,hlm 3
4
Ema Butsi Prihastari, Pemanfaatan Enomatika Melalui Permainan Engklek Sebagai Sumber
Belajar, Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran, Vol 1, 2015, hlm 155
mengunakan media pembelajaran”. Rendahnya minat, motivasi dan hasil belajar
siswa disebabkan karena kekurang tepatan para guru dalam memilih media
pembelajaran (Supardi, dkk., 2012: 72).5

Pembelajaran matematika di kelas II menunjukkan bahwa metode


pembelajaran matematika masih sama, tidak ada perbedaan jenis pembelajaran
yang digunakan. Tentang beberapa masalah yang dihadapi guru di dalam kelas,
antara lain: Siswa tidak tertarik untuk belajar matematika, siswa tidak terlibat
aktif dalam proses pembelajaran, seperti menanggapi penjelasan guru,
mengajukan pertanyaan yang jarang atau mengungkapkan atau mengungkapkan
pendapatnya karena mereka terbiasa hanya mendengarkan penjelasan guru, siswa
tidak memperhatikan dan berpartisipasi dalam pembelajaran, dan siswa mudah
bosan ketika belajar matematika sehingga hasil belajar matematika rendah.

Ketidakmampuan siswa untuk memecahkan masalah matematika adalah


salah satu alasan utama mengapa siswa tidak menyukainya matematika. Menurut
wali kelas, anak-anak di materi yang lebih sulit dalam pembelajaran matematika
karena tidak memperhatikan ketika dijelaskan, mereka asyik dengan aktivitasnya
masing-masing, kini banyak yang asing dengan permainan tradisional. Anak-anak
sekarang lebih tertarik dengan gadget atau permainan modern dengan
menggunakan peralatan yang canggih. Siswa kurang mengenal permainan
tradisional, karena itu saya ingin mengenalkan permainan tradisional kepada
mereka dengan cara menjadikan permainan engklek sebagai media pembelajaran
matematika.6

Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah belajar siswa adalah guru
harus menggunakan metode belajar matematika yang menyenangkan. Daya tarik
tema ditentukan oleh dua hal, yang pertama ditentukan oleh tema pelajaran itu
sendiri, dan kedua bagaimana cara mengajar guru. Oleh karena itu, tugas

5
Ibid, Etnomatematika:Eksplorasi Permainan Engklek sebagai Media Pembelajaran Matematika,
Jurnal (Universitas HKBP Nommensen Medan), Vol.5, 2021,hlm 3
6
Afdal, Penerapan Permainan Tradisional Engklek Dalam Meningkatkan hasil Belajar di SDN
024 Samarinda Utara Tahun 2022, Jurnal Pendas Mahakam, Vol 7 (2), 2022, hlm 184
profesional guru adalah melakukan pekerjaan dengan baik di kelas. Yang tidak
menarik menjadi menarik, yang sulit menjadi mudah, begitulah Apa yang tidak
berarti sebelumnya menjadi bermakna. Menurut Aviadita (2016: 2-3), anak akan
lebih mudah mendapatkan ilmu dengan permainan atau games. 7 Selain itu, anak
kelas dua belum bisa memecahkan masalah abstrak. Jadi Oleh karena itu,
pembelajaran harus dirancang seotentik mungkin agar siswa bisa belajar dengan
baik.

Langkah awal agar siswa mencintai matematika dan senang belajar


matematika adalah peneliti mencoba menerapkan permainan engklek dalam
pembelajaran matematika karena tujuan dari penelitian ini adalah mencoba
menghidupkan kembali permainan tradisional tersebut yang sering dimainkan
pada zaman dahulu. Karena permainan tradisional memberikan efek positif bagi
siswa dengan menghubungkannya dengan benda-benda yang sifatnya datar dan
pembelajaran matematika. Berdasarkan karakteristik siswa, perilaku sosial
merupakan bagian utama dari proses pembelajaran, dimana anak berinteraksi
dengan guru, teman sebaya dan orang-orang di sekitarnya, Pestalozzi
menunjukkan hal yang sama (Kamtini & Tanjung, 2005: 26), yang ditekankan.
pengembangan aspek sosial dengan peserta didik agar peserta didik dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan dapat menjadi anggota masyarakat
yang berguna. Melalui interaksi dengan lingkungan, siswa memperoleh
pengalaman. Oleh karena itu, penting adanya program dan metode pendidikan
untuk melatih siswa memiliki keterampilan sosial dan melatih siswa untuk
berinteraksi dengan lingkungannya.

Permainan tradisional (Engklek) memuat konsep-konsep matematika yang


akan digunakan dalam pembelajaran matematika. Permainan Engklek ini
memiliki gambar yang mencerminkan berbagai bentuk bangun datar. Bentuk
bangun datar dalam permainan ini dapat dijadikan sebagai ikon yang dapat dilihat
langsung oleh siswa bangun datar (Rusnilawati, 2018: 190). Permainan

7
Aviadita, Retasya. 2016. “Pembuatan Game Brain Puzzle Melalui Permainan Engklek Dengan
Puzzle Matematika Sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman Matematika Pada Anak”. Skripsi.
Surabaya: Fakultas Teknologi dan Informatika Institut Bisnis dan Informatika STIKOM.
tradisional dapat membuat siswa mengeksplorasi pengetahuan dan
pengalamannya dengan cara yang menyenangkan. Siswa dapat menggali dan
mempelajari kekayaan budaya kita melalui berbagai permainan tradisional yang
kini telah punah karena adanya gadget. Dengan cara bermain tradisional ini
diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran matematika yang
fleksibel dan menyenangkan.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, peneliti bermaksud


mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Permainan Tradisional Engklek
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Datar Pada Siswa
Kelas II SDN 47 Rejang Lebong.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, rumusan masalah


yang peneliti ajukan adalah:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika melalui permainan


tradisional engklek pada siswa kelas II di SDN 47 Rejang Lebong?
2. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran
matematika melalui permainan tradisional pada siswa kelas II di SDN 47
Rejang Lebong ?
3. Bagaimana pengetahuan siswa tentang macam-macam bangun datar di
SDN 47 Rejang Lebong setelah penerapan permainan tradisional engklek?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran matematika melalui
permainan tradisional engklek pada siswa kelas II di SDN 47 Rejang
Lebong
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan
pembelajaran matematika melalui permainan tradisional pada siswa kelas
II di SDN 47 Rejang Lebong
3. Untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang macam-macam bangun
datar di SDN 47 Rejang Lebong setelah penerapan permainan tradisional
engklek

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan
keilmuan dalam bidang pendidikan dan permainan tradisional khususnya
dalam bidang matematika.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Guru
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan dan evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran melalui permainan
tradisional selanjutnya.
b. Bagi siswa
Peserta didik dapat menerapkan / mengimplementasikan permainan
tradisional yang berkaitan dalam pembelajaran matematika, sehingga
peserta didik lebih termotivasi untuk rajin belajar terutama belajar
matematika.
c. Bagi Sekolah
Dapat membantu meningkatkan kualitas guru dan siswa dalam pendidikan
dan perbaikan mutu pendidikan bagi sekolah.

Anda mungkin juga menyukai