Dosen Pengampu :
Oleh :
Dengan melihat arti penting laut bagi kehidupan manusia, maka seluruh
negara berkonsentrasi untuk menciptakan keamanan dan keteraturan di laut. Dalam
rangka menciptakan keamanan maritim, negara-negara di dunia mengadakan
operasi keamanan maritim yang dilakukan oleh unit-unit militer, lembaga pemerintah
dan lembaga non pemerintah lainnya. Operasi keamanan maritim ini bertujuan untuk
melawan aktivitas illegal, menciptakan kebebasan di laut, serta melindungi
kepentingan nasional dan internasional. Keamanan maritime dapat berupa
keamanan dalam memanfaatkan sumber daya laut tanpa gangguan dari negara lain,
maupun keamanan dalam memanfaatkan laut sebagai jalur transportasi dan
perdagangan.
Selain minyak dan gas, ketersediaan ikan di laut juga menjadi sumber daya
yang harus dilindungi. Kebutuhan masyarakat dunia terhadap ikan mengalami
peningkatan yang sangat signifikan, yakni 80 juta ton ikan pada 1950 dan meningkat
menjadi 115 juta ton pada 2015. The United Nations Environmintal Branch telah
memberikan peringatan bahwa persediaan ikan akan turun drastis pada 2050.
Kelangkaan ikan terjadi bukan akibat polusi, melainkan cara penangkapannya
menggunakan cara-cara yang tidak bertanggung jawab. Sepanjang tahun 1990an,
paling tidak terjadi sepuluh sengketa penangkapan ikan yang melibatkan angkatan
bersenjata dan memakan korban jiwa. Angkatan Laut dan penjaga pantai memiliki
kewajiban dalam melindungi populasi ikan dan para nelayan lokal meskipun
kesepakatan belum dicapai.
Kemampuan fishing yang semakin canggih serta keberadaan ikan yang tidak
bisa dibatasi pergerkannya dalam yurisdiksi sebuah negara mendorong perluasan
yurisdiksi fishing ke laut lepas. Pernah terjadi sengketa antara Kanada dan Spanyol
dalam hal penangkapan ikan yaitu perampasan kapal penangkap ikan milik Spanyol
oleh Angkatan Laut Kanada karena dianggap melanggar kesepakatan lokal. Padahal
perampasan tersebut di luar ZEE Kanada.
Laut adalah cara untuk mendapatkan dan bertukar infromasi. Laut akan
memberikan sumber pengetahuan tentang sejarah kehidupan manusia dan bumi
tempat kita berpijak. Jadi selain memberikan harapan untuk masa depan, laut juga
menyediakan informasi tentang masa lalu yang dapat dijadikan pengetahuan.
Penemuan artefak di bawah laut dapat diteliti untuk memahami perkembangan umat
manusia. Misalnya penemuan kapan selam HMS Poseidon milik Inggris oleh China
pada 1971. Situs tersebut menjadi pengetahuan bagi Angkatan Laut mengenai
evolusi rancangan kapal. Oleh karena itu, Angkatan Laut tertarik untuk
mengeksplorasi bawah laut.
Tidak hanya agen sipil, Angkatan Laut juga memiliki peran dalam menjaga
lingkungan laut. Pada Januari 1998, Komite Penasehat Perlindungan Laut
berkumpul di Stockholm untuk mendorong negara-negara menggunakan organisasi
militer dan intelijen dalam menjaga keamanan lingkungan bersama dengan agen
sipil. Angkatan Laut dianggap telah memiliki kemampuan yang mumpuni dalam
pencarian dan perlindungan lingkungan. Selain itu, persoalan lingkungan juga
memiliki dimensi keamanan sehingga Angkatan Laut relevan keterlibatannya. Dalam
sengketa di laut, Angkatan Laut dan Penjaga Pantai juga dapat menjadi mediator
dalam mendamaikan pihak yang bertikai, seperti pertikaian antara penangkap ikan
Paus asal Jepang dengan kapal Greenpeace di Laut Selatan. Sebagai kesimpulan
bahwa Angkatan Militer memiliki peran yang sangat krusial dalam membangun
keteraturan atau keamanan laut sebagai sumber daya, jalur transportasi, sumber
data, dan aspek kedaulatan.