Anda di halaman 1dari 10

PRODUKSI PRACETAK dalam

PABRIKASI
(Standar Produksi Pracetak dalam Pabrikasi)

Disampaikan Oleh
Hendrian Budi Bagus Kuncoro, ST., M.Eng.
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Hendrian Budi Bagus Kuncoro, S.T.., M.Eng
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
PRODUKSI BETON PRACETAK DALAM PABRIKASI

• Beton Pracetak mempunyai banyak keunggulan sehingga banyak


digunakan untuk beragam proyek konstruksi. Beberapa Metode
yang dapat digunakan dalam lingkungan pabrik guna menghasilkan
komponen beton pracetak adalah Stationary Production, Slip-Form
Production dan Flow-Line Production..

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Hendrian Budi Bagus Kuncoro, S.T.., M.Eng
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
STATIONARY PRODUCTION
Metode produksi dimana proses pabrikasinya dilakukan pada cetakan yang
bersifat tetap (tidak dapat bergerak) sampai pekerjaan selesai. Ceatakan yang
digunakan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga mudah dibongkar.
Bebarapa alternatif pemilihan rancangan cetakan adalah :
• Rancangan Cetakan sedemikian rupa sehingga pada bagian samping dapat
diputar ke bawah sehingga terlepas dari beton.
• Rancangan cetakan dapat diangkat ke atas sehingga terlepas dari betonnya.
• Dengan merusak cetakan (pasangan bata), cara ini biasanya digunakan untuk
memproduksi beton pracetak berupa dinding dan plat untuk keperluan rumah
tinggal dengan berbagai ukuran yang tidak sama sehingga penggunaan cetakan
yang dapat digunakan berulang kali menjadi tidak efisien.

Pengaplikasian metode ini pada pabrikasi komponen yang dimensinya cukup


besar, seperti pembuatan plat lantai. Pabrikasi Hollow Core Slab (HCS) dengan
system stationary production
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Hendrian Budi Bagus Kuncoro, S.T.., M.Eng
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
SLIP – FORM PRODUCTION
Metode pabrikasi dengna menggunkan cetakan yang dapat bergerak
sepanjang casting bed. Pelapisan cetakan tersebut dilakukan dengan
menggetarkan beton yang telah dipadatkan. Metode ini banyak dipakai
untuk memproduksi beton pracetak berupa plat.

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Hendrian Budi Bagus Kuncoro, S.T.., M.Eng
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
FLOW – LINE PRODUCTION
Metode pabrikasi untuk memproduksi komponen dalam jumlah banyak
(massal), misalnya komponen atap, dengan harapan dapat
mempersingkat waktu produksi..

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Hendrian Budi Bagus Kuncoro, S.T.., M.Eng
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
PEMILIHAN METODE PABRIKASI BETON PRACETAK
Pemilihan Metode Pabrikasi Beton Pracetak tergantung dari beberapa
faktir, yaitu :
• Jumlah komponen yang akan di produksi
• Dimensi dari komponen beton pracetak yang akan di produksi
• Bentuk dari komponen beton pracetak, linierflat (slab-type
component)
• Sistem yang akan digunakan (prestressed atau konvensional)
• Komposisi produk dan material yang akan digunakan (light – weight
concrete component, multi layer slab).

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Hendrian Budi Bagus Kuncoro, S.T.., M.Eng
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
PEMILIHAN METODE PABRIKASI BETON PRACETAK
Jumlah komponen yang harus diproduksi mempuanyai korelasi dengan
kemampuan mesin. Untuk rangkaian kegiatan yang memproduksi dalam
jumlah kurang lebih 200 unit/tahun, metode yang tepat untukdigunakan
adalah stationary production. Jika produksi mencapai 2000 unit/tahun
dimungkinkan untuk menggunakan metodeslipforming production dan
jika diproduksi >2000 unit/tahun maka dipilih flow line production.

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Hendrian Budi Bagus Kuncoro, S.T.., M.Eng
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
PEMILIHAN METODE PABRIKASI BETON PRACETAK
Ukuran dari komponen yang akan diproduksi terbatas uang sesuai
dengan kemampuan dari mesin yang tersedia. Selain itu juga terdapat
korelasi antara cetakan, crane, fasilitas transportasi dan ukuran dari
komponen beton pracetak itu sendiri. Kriteria dari ukuran ini adalah
berapa besar biaya awal yang harus dikeluarkan untuk pembuatan
cetakan, berapa besar kapasitas mode transportasi yang tersedia dan
berapa besar kapasitas crane yang harus disediakan untuk mengangkat
komponen yang lebih besar.

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Hendrian Budi Bagus Kuncoro, S.T.., M.Eng
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
PEMILIHAN METODE PABRIKASI BETON PRACETAK
Komponen beton pracetak dengan dimensi dan ukuran yang besar
memang dapat menekan penggunaan tenaga kerja serta waktu
pemasangan dapat dicapai lebih cepat. Pada sisi lai produk seperti ini
membutuhkan biaya yang lebih besar untuk investasi peralatannya,
sehingga timbul pertanyaan seberapa ukuran komponen beton pracetak
sehingga keuntungan yang diperoleh sebanding dengan biaya tambahan
yang dikeluarkan? Umumnya biaya yang harus dikeluarkan untuk
kepentingan pemasangan t=10% dari total cost. Betuk komponen
pracetak merupakan bagian penting dalam penentuan mekanisme
proses produksi. Komponen balok dan kolom lebih mudah diproduksi
dengan metode stationary production, sedangkan untuk memproduksi
jenis slab adalah lebih cocok dengan metode slip forming production.
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Hendrian Budi Bagus Kuncoro, S.T.., M.Eng
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Anda mungkin juga menyukai