Kelompok 4 - Perencanaan Pelaksanaan Proyek
Kelompok 4 - Perencanaan Pelaksanaan Proyek
Oleh :
Dosen Pembimbing :
I Kadek Bagiana, SE, M.Si
1. Perencanaan
Untuk mencapai tujuan,sebuah proyek maka diperlukan suatu perencanaan
yang matang. Perencanaan matang yang dimaksud yaitu dengan menyusun
dasar tujuan dan sasaran dari suatu proyek serta menyiapkan segala program
teknis dan administrasi agar dapat diimplementasikan. Perencanaan proyek
dilakukan dengan cara studi kelayakan,rekayasa nilai,perencanaan area
manajemen proyek.
2. Penjadwalan
Perencanaan merupakan implementasi dari perencanaan yang dapat
memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek yang
meliputi sumber daya (biaya, tenaga kerja, peralatan, material), durasi dan
progres waktu untuk menyelesaikan proyek..Proses monitoring dan updating
selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis agar sesuai
dengan tujuan proyek
3. Pengendalian
Pengendalian proyek mempengaruhi hasil akhir suatu proyek. Tujuan dari
pengendalian proyek yaitu optimalisasi kinerja, biaya, waktu, mutu dan
keselamatan kerja harus memiliki kriteria sebagai tolak ukur. Kegiatan yang
dilakukan dalam proses pengendalian yaitu berupa pengawasan,
pemeriksaan dan koreksi yang dilakukan selama proses implementasi.
Manajer proyek dan tugasnya Pengelola dalam sebuah proyek disebut
sebagai Proyek Manager (PM). Proyek Manager bertanggung jawab untuk
mengatur dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan proyek, agar sesuai
dengan standart kualitas, biaya dan waktu. Manajer proyek adalah seseorang
yang memiliki tanggung jawab terbesar atas pelaksanaan proyek. Pekerjaan
utama dari manajer proyek adalah mengarahkan, mengawasi dan
mengendalikan proyek dari awal sampai selesai. Hal-hal yang perlu
dilakukan seorang manajer proyek adalah :
Manajer proyek harus dapat mendefinisikan proyek, menjadi
serangkaian tugas(tasks) yang mudah dikelola, memperoleh sumberdaya
yang dibutuhkan, dan membentuk tim kerja untuk melaksanakan tugas-
tugas tersebut.
Manajer proyek harus menetapkan tujuan akhir dari proyek dan
memotivasi anggota tim kerja untuk menyelesaikan proyek tepat waktu
Manajer proyek harus menginformasikan kepada stakeholder tentang
perkembangan pelaksanaan proyek secara periodik.
Manajer proyek harus mengenali resiko yang mungkin terjadi dan
meminimalkan dampak terhadap penyelesaian proyek.
Manajer proyek harus beradaptasi terhadap perubahan-perubahan,
karena tidak ada proyek yang 100% berjalan sesuai dengan yang
direncanakan.
Tidak sedikit terjadi kesalahan terjadi dalam mengelola sebuah proyek
yang menyebabkan sering menjadi hambatan. Terdapat beberapa proses
yang perlu dilakukankan seorang manajer proyek dalam mengendalikan
suatu proyek yaitu :
Ruang lingkup adalah seluruh pekerjaan yang termasuk dalam penciptaan produk.
Proses utama proyek yang termasuk dalam manajemen ruang lingkup meliputi:
Initiation
Yang termasuk dalam proses initation adalah komitmen organisasi pada awal
proyek atau kelanjutan fase berikutnya dari sebuah proyek. Output dari proses
initiation ini adalah project charter (diagram proyek), dimana berupa dokumen
formal yang menunjukkan eksistensi dan memberikan overview menyeluruh
dari proyek.
Perencanaan ruang lingkup/Planning.
Peran WhistleBlowingSystem yang dominan diterapkan pada tahap ini, yaitu:
Perencanaan Lingkup
Proses perencanaan lingkup tentang bagaimana WhistleBlowingSystem
akan dibuat dan didefinisikan.
Pendefinisian lingkup
Pendefinisian lingkup yang dimaksud yaitu mendekomposisikan proyek
utama menjadi aktivitas-aktivitas lebih kecil yang deliverable dan
komponen yang manageble.
Perkiraan Biaya
WhistleBlowingSystem sebagai input pada proses ini.
Perencanaan biaya
WhistleBlowingSystem sebagai input pada proses ini dan
WhistleBlowingSystem mengidentifikasi project deliverables dengan
biaya yang dialokasikan.
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Dalam perencanaan sumber daya manusia WhistleBlowingSystem yang
dimaksud adalah sumber input pada proses ini dan menjadi kunci utama
perencanaan proyek.
Identifikasi risiko
WhistleBlowingSystem mengidentifikasi project deliverables yang harus
dievaluasi atas kejadian risiko
Perencanaan Mitigasi Risiko
WhistleBlowingSystem dapat diupdate untuk dimasukkan pekerjaan dan
deliverables yang diperlukan dalam rangka manajemen risiko
Rencana Perolehan dan Pengadaan
Dalam konsep rencana perolehan dan pengadaan WhistleBlowingSystem
adalah input atas proses ini
a) Misi Proyek
Berupa penentuan tujuan utama proyek dan menentukan arahan serta aturan umum
yang akan digunakan dalam operasionalisasi proyek. Tujuan : Memberikan
penjelasan kepada seluruh tim anggota proyek yang terlibat dalam operasional
proyek.
b) Dukungan Top Manajemen
Berupa kesediaan untuk menyediakan sumber daya dan wewenang demi kesuksesan
proyek, karena top manajemen berperan sebagai tutor dan fasilitator dalam
mengimplementasikan rencana terhadap tujuan organisasi Tujuan Top manajemen
mempunyai komitmen terhadap kesuksesan proyek.
c) Rencana Proyek
Penjadwalan dan rencana kerja yang berupa uraian rincian tentang spesifikasi
keahlian tenaga kerja yang dibutuhkan serta rencana kerja rinci dari tahap ke tahap
dalam operasional proyek Tujuan - Untuk menjamin proyek dapat terlaksana
dengan efektif - Sebagai alat ukur kemajuan oparionalisasi proyek - Untuk
mengetahui unsur kelayakan secara teknis maupun ekonomis.
d) Konsultasi dengan pelanggan
Memberikan gambaran hasil yang dibutuhkan oleh pelanggan yang akan menjadi
pemakai hasil proyek Tujuan Untuk memberikan dukungan terhadap pelaksanaan
proyek.
e) Pelaksana
Merupakan suatu peran yang menentukan keberhasilan suatu proyek Tujuan Untuk
melakukan rekrutmen dan seleksi tenaga kerja sesuai dengan keterampilan
pelaksanaan proyek.
f) Tugas-tugas teknis
Ketersediaan peralatan, teknologi, dan keahlian yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
proyek Tujuan - Menyediakan tenaga operasionalisasi proyek sesuai dengan
kebutuhan - Memanfaatkan peralatan teknologi dan keterampilan dalam
menjalankan pekerjaan.
g) Kepercayaan Pelanggan
Merupakan kesediaan menerima terhadap hasil kerja proyek Tujuan - pelanggan
akan menerima hasil pekerjaan proyek - menjaga tingkat intensitas hubungan
pelaksana proyek dengan pemakai.
h) Pengawasan dan umpan balik
Merupakan pengawasan menyeluruh terhadap seluruh aktifitas disetiap tahapan
proyek dalam operasionalisasi proyek Tujuan - Sebagai pembanding antara realisasi
dengan rencana - Pemimpin proyek agar memiliki kemampuan untuk
mengantisipasi masalah - Untuk menjaga penilaian pelaksanaan dan memastikan
tidak ada satupun pekerjaan yang tertinggal.
i) Komunikasi
Interaksi informasi dan data terkini untuk seluruh pelaku dalam operasional proyek
Tujuan - Untuk memfasilitasi masing-masing variabel penentu kesuksesan proyek -
Untuk memberikan informasi yang terbaru antara pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan proyek.
j) Pemecahan Masalah
Kemampuan untuk menangani keadaan kritis yang tidak diharapkan Tujuan - Agar
mampu mengendalikan jika terjadi penyimpangan dan yang direncanakan -
Perlunya mekanisme pemecahan masalah yang ditetapkan dalam rencana
operasional proyek. - Untuk mempermudah menejer proyek dalam mengatasi
masalah dan mengatasi masalah potensial yang timbul.
1. Teknologi
Teknologi merupakan bagian dari proyek yang mempunyai dampak besar pada
kesuksesan proyek Teknologi yang digunakan manajemen atau tim proyek antara
lain :
a. Mengukur kemajuan proyek
b. Mempunyai ide-ide umum dari teknologi yang dapat mewujudkan sesuatu yang
diharapkan
c. Tidak menjadi halangan ketika langkah dan perkembangannya lambat
2. Organisasi
Faktor-faktor organisasi yang berdampak pada kelangsungan hidup proyek Faktor-
faktor organisasional yang dimaksud diantaranya adalah :
a. Internal competition Untuk memberikan motivasi tim proyek dan juga sumber
daya yang berkualitas
b. Managemen support and the Company’s market strategi Berperan sebagai
penyedia sumber daya, pengarah pelaksanaan proyek dan fasilitator dalam
mengimplementasikan tujuan organisasi
3. Kekuatan-kekuatan Pasar
Persaingan perusahaan di dalam pasar berpengaruh kuat pada kelangsungan proyek
baru maupun proyek yang adakan dating.
4. Perencanaan
Merupakan faktor penting dagi kegagalan dan kesuksesan proyek Kegunaan :
a. Mengurangi resiko dan meningkatkan kualitas
b. Sebagai dasar perencanaan dan pengoranisasian yang lebih efektif dari
pengalaman tim proyek
5. Tim Proyek
Kemampuan tim dalam melaksanakan kinerja dalam sebuah tim yang akan memiliki
komitmen dan spesifikasi sesuai dengan persyaratan yang diperlukan proyek
Tujuan:
a. Memberikan komitmen
b. Antusias
c. Melakukan koordinasi
d. Menyelesaikan konflik yang timbul
6. Faktor Ekonomi
Merupakan frekuensi perputaran investasi yang dapat menunjukkan kesusesan dan
kegagalan sebuah proyek Tujuan :
a. Agar proyek mampu mengembalikan invertasi dengan cepat, sedang atau gagal
b. Perusahaan membuat ukuran baku berkaitan dengan kondisi financial
(pendapatan)
c. Melakukan evaluasi setiap akhir proyek
7. Lain-lain
Faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap kesuksesan dan kegagalan
dalam sebuat proyek Contoh :
a. Peraturan pemerintah yang baru
b. Masalah-masalah yang berkaitan dengan hak paten kepemilikan
c. Pengaruh lingkungan baru.
https://www.academia.edu/20101702/MAKALAH_MANAJEMEN_PROYEK