NIM : 855762185
KELAS :I
MODUL 1
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KONSEP DASAR PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
A. Pengertian Pembelajaran
Berikut ini ada beberapa pengertian dari istilah-istilah pembelajaran yaitu:
1. Tes
Tes dapat didefinisikan sebagai perangkat pertanyaan atau tugas yang direncanakan
untuk memperoleh informasi tentang trai atau sifat atau atribut pendidikan dimana setiaap
butir pertanyaan tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Dengan
demikian maka setiap tes menuntut siswa untuk memberi respon atau jawaban. Respon yang
diberikan oleh siswa dapat benar atau salah. Jika respon yang diberikan siswa benar maka
kita katakan siswa tersebut telah mencapai tujuan pembelajaran yang kita ukur melalui butir
soal tersebut. Tetapi jika respon yang diberikan salah berarti mereka belum dapat mencapai
tujuan pembelajaran yang ingin kita ukur. Apabila ada seperangkat tugas atau pertanyaan
yang diberikan siswa tetapi tidak ada jawaban yang benar atau salah maka itu bukan tes
(Zainul dan Nasoetion, 1997).
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa ter merupakan alat ukur untuk
memperolah informasi hasil belajar siswa yang memerlukan jawaban benar atau salah.
Yang termasuk dalam kelompok tes antara lain tes objektif dan tes uraian. Sedangkan
yang termasuk kelompok bukan tes (non tes) antara lain pedoman pengamatan, skala rating,
skala sikap, dan pedoman wawancara.
Berikut ini adalah contoh tes dan non tes.
a. Contohtes obyektif
Carry over effect dalam pemeriksaan hasil tes uraian dapat diatasi dengan cara…
A. Memeriksa hasil tes nomor per nomor soal untuk seluruh siswa
B. Memeriksa hasil tes siswa siswa per siswa
C. Menggunakan dua orang pemeriksa
D. Memeriksa hasil tes dengan menggunakan pedoman penskoran
b. Contoh tes uraian
Perhatikan percobaan yang dilakukan berikut ini: Disediakan 4 buah stoples A,
B, C, dan D. Masing-masing stoples diisi dengan air dan ikan yang jenis, ukuran,
dan jumlahnya sama, serta diberi makanan yang cukup. Pada stoples A
ditambahkan tumbuhan aor, pada stoples B ditambahkan bata merah, pada stoples
C ditambahkan air dan bata merah, sedangkan pada stoples D tumbuhan dan batu.
Pertanyaan:
1) Pada percobaan tersebut, apakah ada hubungan antara tumbuhan air dan
kelangsungan hidup ikan? Jelaskan!
2) Ikan pada stoples mana yang dapat bertahan hidup paling lama?
c. Contoh pedoman pengamatan untuk menilai keterampilan siswa dalam
menggunakan mikroskop.
Skor
No Indikator
4 3 2 1
1 Cara membawa mikroskop 4 3 2 1
2 Cara memutar power mikroskop 4 3 2 1
3 Cara mencari cahaya 4 3 2 1
4 Cara meletakkan kaca objek 4 3 2 1
5 Cara mencari fokus melihat objek 4 3 2 1
6 Cara melihat objek 4 3 2 1
d. Contoh skala sikap untuk mengetahui sikap siswa terhadap mata pelajaran IPA
Skor
No Indikator
5 4 3 2 1
1 Saya senang belajar IPA 5 4 3 2 1
2 Saya senang mengerjakan tugas IPA 5 4 3 2 1
3 Saya sering berdiskusi pelajaran IPA 5 4 3 2 1
4 Saya sering bertaya kepada guru tentang IPA 5 4 3 2 1
5 Saya memiliki banyak buku IPA 5 4 3 2 1
C. PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
1. Berorientasi pada pencapaian kompetensi
2. Valid
3. Adil
4. Objektif
5. Berkesinambungan
6. Menyeluruh
7. Terbuka
8. Bermakna
KEGIATAN BELAJAR 2
JENIS DAN FUNGSI PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
Kita mengenal banyak tes yang ada di sekolah, misalnya tes seleksi, tes penempatan,
pre-tes pos – tes, tes formatif, tes diagnostik, tes sumatif, dan tes unjuk rasa. Jenis-jenis tes
tersebut mempunyai fungsi tertentu. Berikut ini penjelasan dari beberapa tes seleksi,
penempatan, pre test, tes normative, tes diagnostic, dan tes sumatif.
Tes seleksi dimaksud untuk menyeleksi atau memilih calon yang dapat diterima untuk
mengikuti suatu program, dengan demikian tes sseleksi digunakan dengan bertujuan untuk
menghasilkan calon-calok terpilih yang dapat diterima untuk dapat mengikuti suatu program.
Tes penempatan maksudnya untuk menempaatkan siswa sesuai dengan
kemampuannya, dengan demikian tes penempatan dapat digunakan untuk pengelompokan
siswa dalam satu kelompok yang relatif homogen kemampuan atau keterampilannya.
Pre – tes dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi
pelajaran yang akan disampaikan, sedangkan post – test dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan program setelah mereka mengikuti program
tersebut. Dengan demikian pre test post test dapat digunakan untuk menilai efektivitas proses
pembelajaran yang akan diajarkan.
Tes normatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat mengetahui
tujuan pembelajaran yang baru saja diajarkan. Jika banyak siswa yang belum dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan maka program pembelajaran tersebut harus diulang.
Tes diagnostik dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam
memahami materi pelajaran, dengan demikian tes diagnostik dapat dimanfaatkan sebagai
langkah awal untuk menentukan dan memperbaiki kesulitan siswa dalam memahami
pelajaran.
Tes sumatif dimaksudkan untuk menilai keberhasilan siswa, sedangkan tes unjuk
kerja dimaksudkan untuk menilai performance siswa dalam menghayati hasil belajar.
Untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran yang telah anda lakukan maka
pada akhir proses pembelajaran anda dapat melakukan post test agar dapat mengetahui
apakah pembelajaran yang anda lakukan berhasil atau tidak makan tes yang digunakan pada
saat pre test dan post test harus mengukur tujuan yang sama.
Tes yang digunakan pada saat pre test dan post test sebaiknya tidak tes yang sama
tetapi tes yang mengukur tujuan pembelajaran yang sama. Tes inilah yang disebut dengan tes
parallel.
Berikut ini adalah hasil pos test untuk mata pelajaran IPA
NAMA NOMOR SOAL Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Adi 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8
Saipul 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 7
Negara 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 7
Joko 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9
Samsul 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 8
Hartini 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 5
Lisa 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7
Marhalinah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8
Huda 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
Jamilah 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 4
Jumlah 6 9 6 8 8 6 6 5 8 6 68
Catatan : 1 siswa dapat menjawab benar
0 siswa tidak dapat menjawab
Angka adalah hasil rekaan penulis
Untuk melihat apakah ada perbedaan atau tidak antara hasil pre test dan post test dapat dibuat
table ringkasan sebagai berikut:
Table 1.3
Perbandingan skor pre test dan post tes
Faktor Hasil tes
Pre test Post tes
Skor tertinggi 4 9
Skor terendah 0 4
Rentang 4 5
Rata-rata 2 7,16
Simpangan baku 0,95 1,69
MODUL 2
Tes merupakan alat ukur yang paling banyak digunakan di sekolah untuk mengukur
hasil belajar siswa. Ada dua jenis tes yang digunakan di sekolah yaitu tes objetik dan
tes uraian. Tes objektif sering digunakan terutama pada saat penerimaan siswa baru,
tes sumatif, dan Ujian Nasional (UN) sedangkan tes uraian sering digunakan pada saat
ulangan harian.
1) Untuk itu anda sebagai seorang guru harus terus berlatih menulis tes
pilihan ganda yang baik terutama yang dapat mengukur proses berpikir
yang lebih tinggi dari sekedar ingatan atau pemahaman.
2) Membuat pertanyaan tes objektif yang baik lebih sukar dari pada
membuat pertanyaan tes uraian.
3) Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam
membaca dan menerka. Jika tes objektif tidak di konstruksi dengan
baik misalnya ditilis dengan menggunakan kaliamat yang terlalu
panjang serta tidak menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik
dan benar maka maksud butir soal tersebut akan sukar di pahami oleh
siswa.
4) Anak tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan dan
menyatakan idenya sendiri karena semua alternatif jawaban untuk
setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis soal.
Upaya yang dapat ditempuh untuk meminimalkan kelemahantes objektif anatara lainsebagai
berikut.
1. Upaya untuk mengatasi untuk butir soal yang ditulis tidak cenderung
mengukur proses berpikir rendah.
2. Upaya untuk mengatasi lamanya waktu penulisan butir soal
3. Upaya untuk mengatasi agar kemampuan anak tidak terganggu oleh
kemampuan membaca dan menerka.
4. Dengan tes objektif anak tidak dapat mengemukakan idenya sendiri tetapi
harus mengikuti ide orang lain ( dalam hal ini ide penulis soal).
Sekarang mari kita lihat bagaimana dengan tes uraian. Sama halnya dengan tes objektif , tes
uraian juga memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan tes uraian antara lain.
Pemberian skor yang kurang objektif dan kurang konsisten dapat disebabkan karena beberapa
hal antara lain:
Beberapa upaya dapat ditempuh untuk meminimalkan kelemahan tes uraian antara lain.
1. Upaya untuk meningkatkan jumlah sampel materi yang ditanyakan saat ujian.
2. Upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pemeriksa.
3. Upaya untuk mengatasi kesulitan dalam memeriksa hasil tes siswa.
4. Upaya untuk mengurangi Hallo Effect.
5. Upaya untuk menghindari Carry Over EffectI.
6. Upaya untuk menghindari Order Effect.
MENGEMBANGKAN TES
Ada dua jenis tes yang paling sering digunakan di sekolah yaitu tes objektif dan tes uraian.
a) Tes objektik:
- Benar – salah
- Menjodohkan
- Pilihan ganda
b) Tes Uraian:
- uraian terbatas
- uraian terbuka