Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
Menyetujui :
Coach, Mentor,
Menyetujui :
Coach, Mentor,
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas izin dan
karuniaNya, Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) ini
dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam juga selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.
Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini merupakan salah satu kegiatan peningkatan
standar mutu pelayanan di RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin Jambi
untuk mewujudkan kompetensi dalam mengaplikasikan sasaran kinerja pegawai masing-
masing sesuai dengan tingkatannya. Judul Laporan Aktualisasi yang akan buat
adalah “Optimalisasi Pelayanan Poliklinik THT (Telinga Hidung Tenggorok) RSUD.
Kol. Abundjani Bangko di Kabupaten Merangin.”.
Dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak H. Mashuri, S.Pd., MM Bupati Merangin.
2. Bapak Ir. Fajarman, M.Sc Sekretaris Daerah Merangin
3. Bapak Nasution, S.Pd,. ME Kepala Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kabupaten Merangin
4. Bapak H. Abdul Mukti, S.Pd,. MH selaku penguji Rancangan Aktualisasi ini.
5. Bapak Ismail Buhari, SE,.ME selaku Coach yang telah memberikan bimbingan, arahan,
masukan dan motivasi.
6. Bapak dr. Sephelio Atasan sekaligus selaku Mentor yang telah memberikan bimbingan,
arahan, masukan dan motivasi.
7. Bapak/Ibu Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar yang telah memberikan pengetahuan
selama Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Merangin Golongan III Angkatan I Tahun
2021
8. Bapak/Ibu Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan I I I Angkatan I
Tahun 2021 Kabupaten Merangin.
9. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Merangin.
Untuk Almarhum Baba, mamak, Ayuk dan adik tersayang dan tentu saya Suami saya
Tercinta serta seluruh keluarga saya. Terima kasih atas cinta, kasih sayang, do’a,
dukungan serta motivasi yang selalu diberikan dan tidak pernah menyerah dalam
memberikan semangat dalam suka maupun duka.
Peserta Latsar
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia
Setelah mempelajari nilai-nilai dasar ASN serta Kedudukan dan Peran Serta
ASN dalam NKRI, maka peserta pelatihan dasar dituntut untuk memiliki nilai-nilai
dasar ASN tersebut sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan
profesi sebagai ASN. Aktualisasi dapat dilaksanakan dengan baik, maka peserta
pelatihan dasar perlu membuat rancangan aktualisasi dan kemudian dituangkan
dalam suatu dokumen rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan di tempat
habituasi. Pelaksanaan habituasi (off-class) merupakan implementasi dari teori-teori
selama proses pembelajaran (on-class) yang saling terkait.
Dari uraian di atas sesuai dengan isu dan penyebab isu, maka Judul Rancangan Aktualisasi
yaitu “Optimalisasi Pelayanan Poliklinik THT(Telinga Hidung Tenggorok)
RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin “
Dalam kegiatan Optimalisasi Pelayanan Kesehatan poliklinik THT di RSUD. Kol.
Abundjani Bangko Kabupaten merangin sangat terkait dengan materi pembelajaran
Agenda Tiga, yaitu Manajemen ASN dimana salah satu tugas pokok dan fungsi Dokter
khususnya dokter spesialis THT yaitu memberikan pelayanan kesehatan pada Sarana
Pelayanan Kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam
rangka kemandirian dibidang kesehatan kepada masyarakat dalam kegiatan ini tidak
terlepas dengan manajemen ASN berkaitan dengan pembuatan PPK (Panduan Praktek
Klinis) penyakit dan pelayanan pasien THT sehingga pelayanan menjadi lebih baik.
1.1.Tujuan.
A. Tujuan Umum.
B. Tujuan Khusus.
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penyusunan rancangan aktualisasi adalah sebagai
berikut:
1. Membuat PPK (Panduan Praktek Klinik) tentang Pelayanan poliklinik THT(Telinga
Hidung Tenggorok).
2. Menambahkan Media informasi Pelayanan poliklinik THT(Telinga Hidung
Tenggorok).
3. Membuat alat peraga sederhana untuk pelayanan poliklinik THT(Telinga Hidung
Tenggorok).
4. optimalisasi pemeriksaan pasien poliklinik poliklinik THT(Telinga Hidung
Tenggorok)
5. Membuat survey kepuasan pasien poliklinik poliklinik THT(Telinga Hidung
Tenggorok).
1.2.Manfaat.
1. Peserta diklat mampu mewujudkan sikap yang sesuai dengan nilai- nilai dasar
ANEKA di lingkungan RSUD. Kol. Abundjani Bangko
2. Peserta diklat diharapkan dapat melaksanakan peran dan kedudukan ASN dalam
NKRI di lingkungan RSUD. Kol. Abundjani Bangko
B. Bagi Instansi.
Dengan diterapkannya pelayanan THT ini maka akan menambah salah satu
pelayanan spesialistik di masyarakat Merangin dan dapat menambah pengetahuanpasien
tentang penyakit THT sehingga dapat meningkatkan kesadaran kemandirian keluarga
dan masyarakat akan hidup sehat.
1.3.Ruang Lingkup.
Berdasarkan isu dan penyebab isu serta data tersebut diatas, dapat dilihat bahwa
isu dalam rancangan ini adalah “Belum optimalnya pelayanan Poliklinik THT
(Telinga Hidung Tenggorok) RSUD. Kol. Abundjani Bangko. Kabupaten
Merangin” Untuk menyelesaikan isu, maka rencana kegiatan yang akan dilakukan
adalah :
1. Untuk menyelesaikan isu, maka rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah
Membuat PPK(Panduan Praktek Klinis) tentang pelayanan pasien poliklinik
THT(Telinga Hidung Tenggorok).
2. Membuat leaflet beberapa informasi penyakit THT(Telinga Hidung
Tenggorok).
3. Membuat banner pelayanan THT(Telinga Hidung Tenggorok).
4. Menambahkan alat bantu peraga sederhana dalam bentuk booklet untuk pelayanan
pasien THT(Telinga Hidung Tenggorok).
5. Melaksanakan pemeriksaan poli THT(Telinga Hidung Tenggorok).
6. Membuat survey kepuasan pasien poliklinik THT(Telinga Hidung
Tenggorok).
BAB II
2.1.4. Tugas Pokok dan Fungsi RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia 1997, Isu adalah masalah yang
dikedepankan, kabar angin dan desas desus. Isu juga dapat diartikan sebagai i berita yang
belum jelas kebenarannya, kabar burung, gosip ataupun pokok persoalan.
Kontemporer adalah sesuatu hal yang modern, yang eksis dan terjadi dan masih
berlangsung sampai sekarang, atau segala hal yang berkaitan dengan saat ini.
1. Aktual, maksudnya isu yang sedang terjadi, sedang hangat dibicarakan dan isu
tersebut diperkirakan akan terjadi.
3. Kekhalayakan, isu yang sedang terjadi langsung menyangkut hajat hidup orang
banyak. Bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompokkecil orang.
4. Layak, yang berarti logis, pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai lingkup tugas,
hak, wewenang dan tanggung jawab.
Dasar hukum mengenai bela negara terdapat dalam isi UUD NKRI 1945, yakni
pasal 27 ayat (3) yang menyatakan bahwa semua warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara. Dan pada pasal 30 ayat (1) disebutkan bahwa tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Bela negara adalah kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga negara yang
dilakukan secara ikhlas, sadar dan disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang
dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Kesiapsiagaan bela negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang
beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar
disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin
kelangsungan hidup berbangsa danbernegara.
2.3.1. Akuntabilitas.
1) Kepemimpinan
Pimpinan memberi contoh pada orang lain, adanya komitmen yang tinggi dalam
melakukan pekerjaan.
2) Transparansi
Keterbukaan informasi akan mendorong tercapainya akuntabilitas
3) Integritas
Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
4) Tanggung Jawab (Responsibilitas)
Kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap
tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas
keputusan yangtelah dibuat.
5) Keadilan
Landasan utama dari akuntabilitas yng harus dipelihara dan dipromosikan karena
ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja tidak optimal.
6) Kepercayaan
Merupakan anak dari nilai dasar keadilan. Artinya, keterkaitan antara akuntabilitas,
keadilan, dan kepercayaan tidak dapat dipisahkan satu dan yang lainnya.
7) Keseimbangan
Keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang yang dimiliki
8) Kejelasan
Kejelasan berfungsi sebagai gambaran yang jelas tentangrencana pekerjaan, proses,
hingga hasil pencapaian. Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui wewenang,
peran, tanggung jawab, visi misi organisasi, serta sistem pelaporan kinerja baik
individu maupun instansi.
9) Konsistensi
Konsistensi merupakan jaminan stabilitas kinerja individu bahkan instansi. Penerapan
kebijakan, prosedur, dan sumber daya yang tidak konsisten akan melemahkan
komitmen dan kredibilitas anggota organisasi
2.3.2. Nasionalisme.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, dan menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Nasionalisme pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan pada bangsadan tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila
dan Undang Undang Dasar 1945.
Penerapan sila kedua Pancasila dapat tercermin dari saling memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan adil dan tidak membeda- bedakannya beradasarkan
SARA.
3. Sila ketiga : Persatuan Indonesia
Penerapan sila ketiga Pancasila dapat tercermin dari mengutamakan kepentingan
publik (masyarakat) dibandingkan dengan kepentingan pribadi, sehingga dapat
memberikan pelayanan yang optimal.
4. Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Penerapan sila keempat Pancasila dapat tercermin dari melakukan koordinasi
dengan atasan dan rekan kerja dalam melaksanakan tugas dantanggung jawab.
5. Sila kelima : Keadilan Sosial bagi Selurauh Rakyat Indonesia
Penerapan sila kelima Pancasila dapat tercermin dari sikap adil saat melaksanakan
pembagian kerja.
Adapun nilai-nilai nasionalisme jumlahnya ada 5 yang sesuai dengan sila Pancasila,
diantaranya:
1) Sila pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
a) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan
yang Maha Esa
b) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing, menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab,
c) Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan yang Maha
Esa,
d) Membina kerukunan hidup diantara sesama umat beragamadan kepercayaan
terhadap Tuhan yang Maha Esa,
e) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan yang Maha Esa,
f) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing,
g) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa
kepada orang lain.
2) Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
a) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa
b) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial,warna kulit dan sebagainya
c) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia,
d) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira
e) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain
f) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
g) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
h) Berani membela kebenaran dan keadilan
i) Bangsa Indonesia merasa dirinyaa sebagai bagian dari seluruh umat manusia
j) Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa
lain.
3) Sila ketiga: Persatuan Indonesia
a) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan
b) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan
c) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
d) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia
e) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial
f) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika
g) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
a) Sebagai wara negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama,
b) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain,
c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama,
d) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan,
e) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah,
f) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah,
g) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan,
h) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur,
i) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama,
j) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan permusyawaratan.
5) Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a) Mengembangkan perbuatan yang luhur,yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan
b) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
d) Menghormati hak orang lain
e) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri
f) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain
g) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah
h) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau Tidak
menggunakan hak milikmerugikan kepentingan umum
i) Suka bekerja keras
j) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama
k) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
Komitmen mutu adalah janji, sikap atau pernyataan pada diri sendiri dan orang
lain bahwa sebagai seorang ASN harus siap melayani masyarakat dan memberikan
pelayanan yang bermutu tinggi kepada masyarakat dengan berlandaskan prinsip efektif,
efisien, inovasi untuk tercapainya mutu dan kepuasaan pelanggan. Nilai-nilai dasar
orientasi mutu layanan publik pada diri ASN tercermin pada adanaya komitmen bagi
kepuasan masyarakat; pemberian layanan yang cepat, tepat dan dengan senyuman ramah;
pemberian layanan yang menyentuh hati, tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada
pemborosan; pemberian layanan yang dapat memberi perlindungan kepada publik; serta
menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan. Objek dari komitmen mutu itu sendiri terbagi menjadi komitmen terhadap
individu, komitmen terhadap aktivitas dan komitmen terhadap organisasi.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan,
yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan
efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya
diukur dari performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan
waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi
penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat
diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang
diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Orientasi Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan
organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
e. Komitmen Mutu
Suatu perjanjian pada diri sendiri dengan orang lain atau tim dalam menjaga mutu
yang dilakukan dan berlangsung terus-menerus untuk mengontrol agar mutu tetap
terjaga bahkan bisa diupayakan dilakukukan perbaikan mutu secara
berkesinambungan.
1. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi
pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan
serta tidak berdusta baik terhadapdiri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat
membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
2. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang.
Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita,
dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiridengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk
menyisihkansebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
3. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki
seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja
secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-
pihak yang tidakbertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk
terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan
dan kebenaran menjadi pegangan utamadalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilaikedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan
yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
5. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan
dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan
sesama manusia. Segala tindak tandukdan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnyakepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat,
negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan
tergelincir dalamperbuatan tercela dan nista.
6. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya
demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar- besarnya. Ia mencurahkan daya
pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-
baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
7. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan
berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinyatanpa berlebih-lebihan. Ia tidak
tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi
modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak
akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk
mencari harta sebanyak-banyaknya.
8. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan
kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan
dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian
dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan
perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan
tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang
menyimpang.
9. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai
dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untukmendapatkan lebih dari apa
yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannyasesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin
mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
2.4.Konsep Teori Agenda III ( Kedudukan & Peran Serta ASN dalam NKRI).
Manajemen ASN harus dikelola dengan sistem merit yaitu suatu mekanisme
manajemen sumber daya manusia berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit,
agama, asal-usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. Jaminan
sistem merit pada semua aspek pengelolaan pegawai akan menciptakan lingkungan yang
kondusif untuk pembelajaran dan bekerja.
Pada sektor pelayanan publik, ada empat jenis layanan yang dapat dilakukan
dengan menyatukan seluruh sektor terakit. Keempat layanan tersebut adalah Layanan
Administratif, Layanan Jasa, Layanan Barang dan Layanan Regulatif. Berdasarkan
polanya, pelayanan publik dapat dibedakan dalam 5 (lima) macam pola pelayan publik,
yaitu: Pola pelayanan teknis fungsional, Pola pelayanan satu atap, Pola pelayanan satu
pintu, Pola pelayanan teknis terpusat, dan Pola pelayanan elektronik.
Untuk mengatasai wicked problem tidak hanya dibutuhkan koordinasi tetapi juga
kolaborasi. Koordinasi dengan kolaborasi memiliki perbedaan, dimana koordinasi
merupakan kerja sama intra atau inter instansi tetapi masing-masing memiliki tujuan dan
kepentingannya sendiri. Sedangkan kolaborasi, masing-masing pihak yang bekerjasama
memiliki tujuan dan kepentingan bersama. Unsur penting dalam WoG diantaranya adalah:
1. Koordinasi
2. Integrasi
3. Keteribatan Lintas Sektoral
Alasan penulis menetapkan Bapak dr. Sephelio sebagai Role Model dikarenakan Penulis
menilai banyak hal positif yang bisa Penulis ambil dari beliau selaku pemimpin
diantaranya
1. Beliau tegas, sesuai dengan prosedur.
2. Beliau memiliki semangat yang tinggi untuk menjadikan Rumah Sakit kami sebagai
Rumah Sakit pemberi pelayanan yang prima.
3. Beliau mau berkomunikasi dan bermusyawarah untuk kepentingan pelayanan.
4. Beliau transparan dan loyal dalam bekerja.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Penyebab Isu : :1. Belum adanya PPK (Panduan Praktek Klinik) tentang
Pelayanan poliklinik THT(Telinga Hidung Tenggorok).
2. Kurangnya Media informasi Pelayanan poliklinik
THT(Telinga Hidung Tenggorok).
3. Belum adanya alat peraga untuk pelayanan poliklinik
THT(Telinga Hidung Tenggorok).
4. Belum optimalnya pemeriksaan pasien poliklinik poliklinik
THT(Telinga Hidung Tenggorok)
5. Belum adanya survey kepuasan pasien poliklinik poliklinik
THT(Telinga Hidung Tenggorok)
Gagasan pemecahan : :Optimalisasi Pelayanan Poliklinik THT(Telinga Hidung
Tenggorok) RSUD. Kol. Abundjani Bangko. Kabupaten
Merangin.
Dampak : :Apabila tidak dilakukan maka pelayanan poliklinik THT tidak
akan optimal
Anti Korupsi :
Tahapan kegiatan 6 yaitu :
Dalam membuat dan mencetak leaflet
harus dilakukan secara jujur, peduli,
bertanggung jawab dan adil.
3 Membuat banner 1. Melakukan • Lembar hasil Akuntabilitas : Tahapan kegiatan 1, 3, 4 Membuat banner Membuat banner
pelayanan THT konsultasi dengan konsultasi dan dan 5 yaitu : pelayanan THT pelayanan THT
(Telinga Hidung mentor terkait photo • konsulasi dengan atasan mengandung (Telinga Hidung (Telinga Hidung
Tenggorok) RSUD. membuat banner konsultasi. nilai indikator kejelasan agar dapat Tenggorok) RSUD. Tenggorok) RSUD.
Kol. Abundjani pelayanan di digunakan dengan semestinya. Kol. Abundjani Kol. Abundjani
Bangko. Kabupaten poliklinik THT • Dalam menyusun materi banner Bangko. Kabupaten Bangko. Kabupaten
Merangin. dilakukan dengan penuh kejelasan dan Merangin. Merangin.
2. Mencari referensi • Referensi konsisten merupakan bagian Mendukung moto
Keterkaitan Agenda terkait materi banner materi banner dari Visi RSUD. Kol. rumah sakit yaitu
• Pada tahap kegiatan Berkonsultasi
III (Manajemen ASN, Abundjani Bangko. “kesehatan anda
kembali ke atasan terhadap materi
WOG dan Pelayanan3. Membuat rancangan Kabupaten adalah prioritas
banner yang di buat dan meminta
Publik) banner • Rancang Merangin yaitu kami”.
persetujuan untuk dicetak merupakan
banner Menjadi Rumah
nilai indicator dari tanggung jawab
Manajemen ASN Sakit daerah
dan konsisten
Terbaik di Provinsi
Membuat banner 4. Berkonsultasi • Pada tahap kegiatan banner yang telah Jambi menuju
beberapa informasi kembali ke atasan • Lembar disetujui diserahkan ke bagian PKRS
terhadap materi perbaikan dan Merangin Mantap
penyakit THT dimana (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) 2023 dan Misi
leaflet ini dapat dibaca banner yang di buat, persetujuan terdapat nilai indikator tanggung
revisi dan meminta RSUD. Kol.
serta dipahami oleh jawab, integritas, konsisten, Abundjani Bangko.
masyarakat agar derajat persetujuan untuk transparan, kejelasan dan nilai
dibuat Kabupaten
kesehatan masyarakat kepercayaan Merangin dimana
meningkat hal ini kegiatan Membuat
berkaitan dengan Nasionalisme : banner ini sesuai
manajemen ASN dalam Indikator nilai nasionalisme terlihat pada dengan misi no.1
peran serta promosi tahapan kegiatan Tahapan kegiatan 1 dan 3 yaitu memberikan
kesehatan 5. Banner yang telah • Banner yang yaitu :
disetujui diserahkan pelayanan prima,
dicetak dan • Dalam melakukan konsultasi dengan sepenuh hati dan
ke bagian PKRS dipasang atasan terkait kegiatan pembuatan
(Promosi Kesehatan kasih sayang dengan
WoG (Whole of leaflet perlu adanya musyawarah mengutamakan
Government) Rumah Sakit)
dalam mengambil keputusan keselamatan pasien
Membuat banner • Dalam menyusun materi banner dan Misi no. 2 yaitu
pelayanan THT mengandung tujuan untuk keadilan mengembangkan
(Telinga Hidung kepada semua pasien yang akan sumber daya
Tenggorok) RSUD. ditangani tanpa membedakan latar manusia yang
Kol. Abundjani Bangko. belakang dan mengakui persamaan kompetitif dan
Kabupaten Merangin derajat . profesional
merupakan bentuk
bekerjasama Etika Publik : Tahapan kegiatan 1, 3 dan 5
atau berkolaboratif yaitu :
bersama beberapa bagian
• Dalam melakukan konsultasi dengan
untuk mendapatkan atasan harus bersikap hormat dan
legalitas dan dapat di sopan santun. Nilai ini juga
pertanggungjawabkan mengandung nilai bersikap terbuka
dalam pelayanan
DASAR HUKUM • Dalam menyusun materi banner dibuat
• UU no. 5 tahun dengan penuh integritas tinggi dan
2014 tentang ASN cermat.
yang mengatur hak • banner yang diserahkan ke bagian
dan kewajiban PKRS (Promosi Kesehatan Rumah
ASN Sakit) adalah bentuk dari sikap
• Permenkes Nomor terbuka, jujur memberikan informasi
44 Tahun 2018 dan bertanggung jawab
Tentang
Penyelenggaraan
Promosi Kesehatan Komitmen Mutu : Tahapan kegiatan 3, 4
Rumah Sakit dan 5 yaitu :
(PKRS) • Dalam menyusun materi banner
dilakukan dengan efektif dan efisien
menarik, mudah dimerngerti dan
bermanfaat bagi pasien pasien
• Dalam membuat banner harus
dilakukan dengan inovatif dan
perbaikan berkelanjutan.
• Dalam membuat dan mencetak banner
harus inovatif
Anti Korupsi :
Tahapan kegiatan 5 yaitu :
• Dalam membuat dan mencetak banner
harus dilakukan secara jujur, peduli,
bertanggung jawab dan adil.
4 Menambahkan alat bantu 1. Melakukan • Lembar hasil Akuntabilitas : Tahapan kegiatan 1, 3, 4 Menambahkan alat bantu Menambahkan alat
peraga sederhana dalam konsultasi dengan konsultasi dan dan 5 yaitu : peraga sederhana dalam bantu peraga sederhana
bentuk booklet untuk atasan terkait photo • Berkonsulasi dengan atasan bentuk booklet untuk dalam bentuk booklet
pelayanan pasien membuat banner konsultasi. mengandung nilai indikator kejelasan pelayanan pasien untuk pelayanan pasien
THT(Telinga Hidung pelayanan di agar dapat digunakan dengan THT(Telinga Hidung THT(Telinga
Tenggorok) RSUD. poliklinik THT semestinya. Tenggorok) RSUD. Hidung Tenggorok)
Kol. Abundjani Bangko. • Dalam menyusun materi booklet Kol. Abundjani Bangko. RSUD. Kol. Abundjani
Kabupaten Merangin 2. Mencari referensi • Referensi dilakukan dengan penuh kejelasan dan Kabupaten Merangin Bangko. Kabupaten
terkait materi materi konsisten merupakan bagian dari Merangin Mendukung
booklet booklet • Pada tahap kegiatan Berkonsultasi Visi RSUD. Kol. moto rumah sakit yaitu
Keterkaitan Agenda III kembali ke atasan terhadap materi Abundjani Bangko. “kesehatan anda
(Manajemen ASN, 3. Membuat rancangan banner yang di buat dan meminta Kabupaten Merangin adalah prioritas
WOG dan Pelayanan booklet • Rancangan persetujuan untuk dicetak merupakan yaitu Menjadi Rumah kami”.
Publik) booklet nilai indikator dari tanggung jawab Sakit daerah Terbaik
4. Berkonsultasi dan konsisten di Provinsi Jambi
Manajemen ASN menuju Merangin
kembali ke atasan • Pada tahap kegiatan rancangan booklet Mantap 2023 dan Misi
Menambahkan alat terhadap materi • Lembar yang telah disetujui diserahkan ke RSUD. Kol. Abundjani
bantu peraga sederhana banner yang di buat, perbaikan dan bagian PKRS (Promosi Kesehatan Bangko. Kabupaten
dalam bentuk booklet revisi dan meminta persetujuan Rumah Sakit) terdapat nilai indikator
persetujuan untuk Merangin dimana
untuk pelayanan pasien tanggung jawab, integritas, dengan menambahkan
THT dimana booklet ini dibuat konsisten, transparan, kejelasan dan alat bantu peraga
dapat dibaca serta nilai kepercayaan sederhana dalam bentuk
dipahami oleh booklet untuk pelayanan
masyarakat. hal ini Nasionalisme : pasien THT(Telinga
berkaitan dengan Indikator nilai nasionalisme terlihat pada Hidung Tenggorok)
manajemen ASN dalam 5. Booklet yang telah • Booklet tahapan kegiatan Tahapan kegiatan 1 dan 3 RSUD. Kol. Abundjani
peran serta promosi dan disetujui diserahkan yaitu : Bangko. Kabupaten
edukasi kesehatan ke bagian PKRS • Dalam melakukan konsultasi dengan
(Promosi Kesehatan Merangin ini sesuai misi
atasan terkait kegiatan pembuatan no.1 yaitu memberikan
Rumah Sakit) leaflet perlu adanya musyawarah pelayanan prima,
WoG (Whole of dalam mengambil keputusan sepenuh hati dan kasih
Government) • Dalam menyusun materi booklet sayang dengan
Menambahkan alat bantu mengandung tujuan untuk keadilan mengutamakan
peraga sederhana dalam kepada semua pasien yang akan keselamatan pasien dan
bentuk booklet untuk ditangani tanpa membedakan latar Misi no. 2 yaitu
pelayanan pasien belakang dan mengakui persamaan mengembangkan
THT(Telinga Hidung derajat . sumber daya manusia
Tenggorok) RSUD. yang kompetitif dan
Kol. Abundjani Bangko. Etika Publik : Tahapan kegiatan 1, 3 dan 5 professional
Kabupaten Merangin yaitu :
merupakan bentuk
• Dalam melakukan konsultasi dengan
bekerjasama atasan harus bersikap hormat dan
atau berkolaboratif sopan santun. Nilai ini juga
bersama beberapa bagian mengandung nilai bersikap terbuka
untuk mendapatkan dalam pelayanan
legalitas dan dapat di • Dalam menyusun materi booklet dibuat
pertanggungjawabkan dengan penuh integritas tinggi dan
cermat.
• Rancangan booklet yang telah disetujui
DASAR HUKUM diserahkan ke bagian PKRS (Promosi
• UU no. 5 tahun Kesehatan Rumah Sakit) adalah bentuk
2014 tentang ASN dari sikap terbuka, jujur memberikan
yang mengatur hak informasi dan bertanggung jawab
dan kewajiban
ASN
• Permenkes Nomor Komitmen Mutu : Tahapan kegiatan 3, 4
44 Tahun 2018 dan 5 yaitu :
Tentang • Dalam menyusun materi booklet
Penyelenggaraan dilakukan dengan efektif dan efisien
Promosi Kesehatan menarik, mudah dimerngerti dan
Rumah Sakit bermanfaat bagi pasien pasien
(PKRS) • Dalam membuat booklet harus
dilakukan dengan inovatif dan
perbaikan berkelanjutan.
• Dalam membuat dan mencetak booklet
harus inovatif
Anti Korupsi :
Tahapan kegiatan 5 yaitu :
Dalam membuat dan mencetak booklet harus
dilakukan secara jujur, peduli, bertanggung
jawab dan adil.
5 Memberikan 1.Konsultasi dengan • Lembar hasil Akuntabilitas: Kegiatan memberikan Memberikan
pelayanan di atasan mengenai konsultasi dan Indikator nilai akuntabilitas terlihat pada pelayanan di poliklinik pelayanan di
poliklinik THT kegiatan yang akan Foto tahapan kegiatan 1,2 dan 3, yaitu : THT merupakan bagian poliklinik THT
dilakukan. • konsultasi dengan atasan dimana kegiatan dari Visi RSUD. Kol. Mendukung moto
Keterkaitan agenda ini memiliki indikator tanggung jawab, Abundjani Bangko. rumah sakit yaitu
III (manajemen kejelasan dan integritas Kabupaten Merangin “kesehatan anda
ASN, WOG dan • menyiapkan sarana dan prasarana serta yaitu Menjadi Rumah adalah prioritas
pelayanann publik 2.Melengkapi sarana • Alat kesehatan alat kesehatan memiliki indikator Sakit daerah Terbaik kami”.
dan prasarana serta pemeriksaan
tanggungjawab dan integritas dalam di Provinsi Jambi
Manajemen ASN alat kesehatan dasar THT menuju Merangin
memberikan pelayanan yang lebih baik
Kegiatan poliklinik tht (THT set)
•
Dan serana dan melakukan pemeriksaan pasian, Mantap 2023 dan Misi
Memberikan konsultasi, dan terapi pasien adalah RSUD. Kol. Abundjani
pelayanan di prasarana
(meja,kursi, indikator dari tanggung jawab, integritas Bangko. Kabupaten
poliklinik THT diri, keadilan, keseimbangan, Merangin dimana
Merupakan bentuk kelengkapan kegiatan pelayanan di
blangko transparan, kejelasan, jujur dan
kewajiban seorang ASN kepercayaan poloklinik THT ini
sebagai pelayan pemeriksaan sesuai misi no.1 yaitu
masyarakat yang poliklinik THT memberikan pelayanan
dilakukan sesuai dengan prima, sepenuh hati
kode etik profesi dan kasih sayang
Nasionalisme :
dengan mengutamakan
Indikator nilai nasionalisme terlihat pada
WOG (whole of 3.Melakukan keselamatan pasien
pemeriksaan pasien, • Foto, Rekam
tahapan kegiatan 3, yaitu :
government) pada tahap kegiatan
Dalam memberikan konsultasi pasien dan medik dan • Dalam melakukan pemeriksaan pasien kita melenkapi sarana dan
pelayanan poliklinik tht memberikan terapi resep. boleh membeda-bedakan pelayanan, prasarana serta alat
tidak dapat berdiri pasien adil , bertujuan untuk memberi kesehatan poli THT juga
sendiri namun poliklinik pertolongan. Kegiatan konsultasi pasien termasuk Misi no. 3
bekerja sama dan dan terapi pasien mengandung nilai Adil, yaitu Meningkatkan
terintegrasi dengan dengan tidak membeda-bedakan pasien dan mengembangkan
bagian yang lain yaitu serta tidak memaksakan kehendak sarana dan prasarana
bagian pendaftaran, dalam mengambil keputusan untuk yang memenuhi
rekam medik dan tidak pasien. standar di bidang dan
menutup kemungkinan berwawasan
bagian terkait lain Etika Publik: lingkungan
seperti poliklinik lain Indikator nilai etika publik terlihat pada
atau instalasi rawat inap tahapan kegiatan 1 dan 3, yaitu :
dan ruang operasi • Berkonsultasi dengan pimpinan adalah
sesuai dengan indikator hormat dan
Pelayanan publik bertanggung jawab
Dalam memberikan • Dalam melakukan pelayanan pasien,
pelayanan poliklinik konsultasi dan pemberian terapi tetap
tht merupakan bentuk memperhatikan SOP pelayanan dengan
pelayanan publik di memberikan senyum salam sapa kepada
rumah sakit dimana pasien memiliki indikator jujur dalam
seorang ASN sebagai memberi pelayanan, bersikap terbuka,
pemberi pelayanan sopan dan santun, hormat, tulus, adil
harus melayani pasien karena pasien dilayani semua sesuai
sebagai konsumen dengan prosedur, dokter juga harus
pelayanan itu sendiri menjaga kerahasiaan informasi pasien
demi tercapainya mutu
pelayanan yang baik Komitmen Mutu:
sesuai dengan Indikator nilai komitmen mutu terlihat pada
Undang-Undang No tahapan kegiatan 1 dan 3
25 Tahun 2009. • Sudah terlihat dengan berkonsultasi
Menjelaskan bahwa dengan pimpinan dimana hal ini untuk
Pelayanan Publik kepentingan mutu pelayanan karena tidak
adalah kegiatan atau dapat dipisahkan dengan kebijakan dari
rangkaian kegiatan pimpinan demi dapat berkerja secara
dalam rangka dinamis
pemenuhan kebutuhan • Melakukan pelayanan pasien, konsultasi
pelayanan sesuai dan pemberian terapi memiliki indikator
dengan peraturan melakukan pelayanan yang efektif,
perundang- undangan efisien, dapat beradaptasi dengan
bagi setiap keadaan pasien, responsif terhadap
warganegara dan masalah pasien ke pasien
penduduk atas barang,
jasa dan/atau
pelayanan administrasi Anti Korupsi
DASAR HUKUM
Indikator nilai anti korupsi terlihat pada
UU no. 5 tahun 2014
tahapan kegiatan 3 yaitu :
tentang ASN yang
• memberikan pelayanan sesuai SOP,
mengatur hak dan
memberikan terapi yang rasional adalah
kewajiban ASN
merupakan indikator jujur, peduli, adil,
bertanggung jawab
• UU No. 36 Tahun
2009 tentang
Kesehatan dimana
dokter memberikan
pelayanan
kesehatan bagi
penyelamatan jiwa
pasien.
• KepmenpanRB No.
139/KEP/M.PAN/1
1/2003 tentang
Jabatan Fungsional
Dokter dan Angka
Kreditnya
• Peraturan Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara dan
Reformasi
Birokrasi
(PermenPANRB)
No. 38 Tahun 2017
yang mengatur
tentang standar
kompetensi jabatan
aparatur sipil
Negara
6 Membuat survey 1. berkonsultasi • Persetujuan Akuntabilitas Membuat survey Membuat survey
kepuasan pasien dengan atasan atasan tentang Terlihat dari kegiatan 3 dimana kepuasan pasien kepuasan pasien
poliklinik kegiatan • Dalam evaluasi survey kepuasan poliklinik poliklinik
THT(Telinga Hidung Evaluasi pelayanan poliklinik THT sebagai bentuk THT(Telinga Hidung THT(Telinga
Tenggorok) RSUD. Kepuasan rasa tanggung jawab. Tenggorok) RSUD. Hidung
Kol. Abundjani Bangko. pelayanan Kol. Abundjani Bangko. Tenggorok) RSUD.
Kabupaten Merangin. kesehatan di Nasionalisme Kabupaten Merangin. Kol. Abundjani
poliklinik THT Terlihat dari kegiatan 3 dimana merupakan bagian dari Bangko. Kabupaten
Keterkaitan Agenda III • Dalam kegiatan memberikan lembar Visi RSUD. Kol. Merangin. Mendukung
(Manajemen ASN, survey kepuasan pelayanan poliklinik Abundjani Bangko. moto rumah sakit yaitu
WOG dan Pelayanan THT terdapat indikator nilai Kabupaten Merangin “kesehatan anda
Publik) PersamaanDerajat dan Tidak yaitu Menjadi Rumah adalah prioritas
2. . merancang, Diskriminatif Sakit daerah Terbaik kami”.
Manajemen ASN membuat dan • lembar survey di Provinsi Jambi
Membuat survey mencetak kepuasan \ menuju Merangin
kepuasan pasien lembaran survey pelayanan Mantap 2023 dan Misi
poliklinik kepuasan poliklinik THT Etika Publik RSUD. Kol. Abundjani
THT(Telinga pelayanan Terlihat dari kegiatan 3 dimana Bangko. Kabupaten
Hidung poliklinik THT • Dalam kegiatan memberikan lembar Merangin sesuai misi
Tenggorok) RSUD. survey kepuasan pelayanan poliklinik no.1 yaitu memberikan
Kol. Abundjani THT terdapat indikator nilai sopan dan pelayanan prima,
Bangko. Kabupaten santun, Jujur dan Cepat Tanggap sepenuh hati dan kasih
Merangin merupakan 3. memberikan • Foto kegiatan sayang dengan
bentuk proses lembar survey Komitmen Mutu mengutamakan
perencanaan, pelayanan Terlihat dari kegiatan 3 dimana keselamatan pasien dan
pengarahan dan poliklinik THT • Dalam kegiatan memberikan lembar Misi no. 2 yaitu
pengawasan. Selain itu kepada pasien survey kepuasan pelayanan poliklinik mengembangkan
dalam Melakukan yang berobat THT terdapat indikator nilai inovasi dan sumber daya manusia
monitoring berorientasi mutu kepuasan pelayanan, yang kompetitif dan
professional
WoG (Whole of • Kotak survey
Government) 4. membuat kotak
survey dan dan evaluasi
Membuat survey survey Anti Korupsi
kepuasan pasien mengevaluasi Terlihat dari kegiatan 3 dimana
poliklinik THT(Telinga survey
Hidung Tenggorok) • Dalam kegiatan memberikan lembar
RSUD. Kol. Abundjani survey kepuasan pelayanan poliklinik
Bangko. Kabupaten THT terdapat indikator nilai Mandiri.
Merangin.merupakan
bentuk bekerjasama
atau berkolaboratif
dengan masyarakat
untuk peningkatan mutu
pelayanan.
Pelayanan Publik
Membuat survey
kepuasan pasien
poliklinik THT adalah
salah satu bentuk
peningkatan mutu
pelayanan publik
Seperti yang tertuang
pada Undang-Undang
No 25 Tahun 2009.
Menjelaskan bahwa
Pelayanan Publik adalah
kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan bagi setiap
warganegara dan
penduduk atas barang,
jasa dan/atau pelayanan
administrasi
DASAR HUKUM
• UU no. 5 tahun 2014
tentang ASN yang
mengatur hak dan
kewajiban ASN
• PermepanRB nomor 14
Tahun 2017 tentang
pedoman penyusunan
suvei kepuasan
masyarakat unit
penyelenggara
pelayanan publik
3.1 Matrik Habituasi
Manajemen ASN 6
Whole of
Government 5
(WOG)
Pelayanan Publik 2
3.4. Penjadwalan Rencana Aktualisasi
Penjadwalan kegiatan aktualisasi perlu dilakukan agar setiap kegiatan yang akan dilaksanakan berjalan secara
terstruktur dan terencana sehingga diharapkan seluruh kegiatan bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan yang
diharapkan. Berikut adalah jadwal kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan :
November Desember
NO KEGIATAN
.
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5
1. Membuat PPK
(Panduan Praktek Klinis)
2. Membuat leaflet beberapa
informasi penyakit THT)
3. Membuat banner
pelayanan THT
4. Menambahkan alat bantu
peraga sederhana dalam bentuk
booklet untuk pelayanan pasien
THT
5. Melaksanakan pemeriksaan
Poliklinik THT
6 Membuat survey kepuasan
pasien poliklinik THT