Anda di halaman 1dari 56

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

OPTIMALISASI PELAYANAN POLIKLINIK THT (TELINGA HIDUNG


TENGGOROK) RSUD. KOL. ABUNDJANI BANGKO
KABUPATEN MERANGIN

Disusun Oleh:

NAMA : DR. EKA SILOE, SP.THT-KL


NIP. : 198105182020122001
NDH : 01
JABATAN : DOKTER SPESIALIS THT AHLI PERTAMA
INSTANSI : RSUD. KOL. ABUNDJANI BANGKO
KABUPATEN MERANGIN

Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil (CPNS) Golongan III
Angkatan 1 Kabupaten Merangin

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN


BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BPSDM)
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2021
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

OPTIMALISASI PELAYANAN POLIKLINIK THT (TELINGA HIDUNG


TENGGOROK)
RSUD. KOL. ABUNDJANI BANGKO
KABUPATEN MERANGIN

Disusun Oleh:

NAMA : DR. EKA SILOE, SP.THT-KL


NIP. : 198105182020122001
NDH : 01
JABATAN : DOKTER SPESIALIS THT AHLI PERTAMA
INSTANSI : RSUD. KOL. ABUNDJANI BANGKO
KABUPATEN MERANGIN

Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil (CPNS) Golongan III
Angkatan 1 Kabupaten Merangin

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN


BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BPSDM)
PROVINSI JAMBI
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1 KABUPATEN


MERANGIN BEKERJA SAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PROVINSI JAMBI TAHUN 2021

NAMA : DR. EKA SILOE, SP.THT-KL


NIP : 198105182020122001
NDH : 01
JABATAN : DOKTER SPESIALIS THT AHLI PERTAMA
INSTANSI : RSUD. KOL. ABUNDJANI BANGKO
KABUPATEN MERANGIN

OPTIMALISASI PELAYANAN POLIKLINIK THT (TELINGA HIDUNG


TENGGOROK) RSUD. KOL. ABUNDJANI BANGKO
KABUPATEN MERANGIN

Disetujui untuk disampaikan pada Seminar Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar


CPNS golongan III Angkatan 1 Pemerintah Kabupaten Merangin bekerja sama
dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jambi Tahun
2021

Merangin, November 2021


Peserta Latsar,

Dr. Eka Siloe, Sp.THT-KL


NIP.198105182020122001

Menyetujui :
Coach, Mentor,

Ismail Buhari, SE,.ME dr. Sephelio


NIP. 197006031989121001 NIP. 196809162002121003
LEMBAR PENGESAHAN
HASIL PERBAIKAN EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1 KABUPATEN


MERANGIN BEKERJA SAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PROVINSI JAMBI TAHUN 2021

NAMA : DR. EKA SILOE, SP.THT-KL


NIP : 198105182020122001
NDH : 01
JABATAN : DOKTER SPESIALIS THT AHLI PERTAMA
INSTANSI : RSUD. KOL. ABUNDJANI BANGKO
KABUPATEN MERANGIN

OPTIMALISASI PELAYANAN POLIKLINIK THT (TELINGA HIDUNG


TENGGOROK) RSUD. KOL. ABUNDJANI BANGKO
KABUPATEN MERANGIN

TELAH DISEMINARKAN DAN DISEMPURNAKAN


BERDASARKAN MASUKAN DARI PENGUJI, COACH
DAN MENTOR PADA TANGGAL …, ...... 2021

Merangin, November 2021


Peserta Latsar,

Dr. Eka Siloe, Sp.THT-KL


NIP.198105182020122001

Menyetujui :
Coach, Mentor,

Ismail Buhari, SE,.ME dr. Sephelio


NIP. 197006031989121001 NIP. 196809162002121003
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas izin dan
karuniaNya, Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) ini
dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam juga selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.
Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini merupakan salah satu kegiatan peningkatan
standar mutu pelayanan di RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin Jambi
untuk mewujudkan kompetensi dalam mengaplikasikan sasaran kinerja pegawai masing-
masing sesuai dengan tingkatannya. Judul Laporan Aktualisasi yang akan buat
adalah “Optimalisasi Pelayanan Poliklinik THT (Telinga Hidung Tenggorok) RSUD.
Kol. Abundjani Bangko di Kabupaten Merangin.”.
Dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak H. Mashuri, S.Pd., MM Bupati Merangin.
2. Bapak Ir. Fajarman, M.Sc Sekretaris Daerah Merangin
3. Bapak Nasution, S.Pd,. ME Kepala Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kabupaten Merangin
4. Bapak H. Abdul Mukti, S.Pd,. MH selaku penguji Rancangan Aktualisasi ini.
5. Bapak Ismail Buhari, SE,.ME selaku Coach yang telah memberikan bimbingan, arahan,
masukan dan motivasi.
6. Bapak dr. Sephelio Atasan sekaligus selaku Mentor yang telah memberikan bimbingan,
arahan, masukan dan motivasi.
7. Bapak/Ibu Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar yang telah memberikan pengetahuan
selama Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Merangin Golongan III Angkatan I Tahun
2021
8. Bapak/Ibu Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan I I I Angkatan I
Tahun 2021 Kabupaten Merangin.
9. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Merangin.
Untuk Almarhum Baba, mamak, Ayuk dan adik tersayang dan tentu saya Suami saya
Tercinta serta seluruh keluarga saya. Terima kasih atas cinta, kasih sayang, do’a,
dukungan serta motivasi yang selalu diberikan dan tidak pernah menyerah dalam
memberikan semangat dalam suka maupun duka.

Penulis sadar Rancangan Aktualisasi ini tidak dapat terselesaikan tanpa


bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk kesempurnaan Rancangan Aktualisasi ini.

Peserta Latsar

Dr. Eka Siloe, Sp.THT-KL


NIP. 198105182020122001
BAB I
PENDAHULUAN

Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia

aparatur negara mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan


pemerintahan dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan peranan
tersebut adalah PNS yang mempunyai kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan
perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan
bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik,
serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk dapat
membentuk sosok PNS professional seperti tersebut diatas perlu dilaksanakan
pembinaan melalui jalur pelatihan.

Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014


tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4),
mengamanatkan Instansi/Pemerintah untuk wajib memberikan Pelatihan dan
Pendidikan Terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu)
tahun masa percobaan, dengan mengedepankan penguatan nilai-nilai dan
pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Diklat terintegrasi dimaksudkan untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Sehingga diperlukan sebuah
penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan
pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat
pelatihan dan ditempat kerja agar peserta mampu menginternalisasikan, menerapkan
dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi suatu kebiasaan (habituasi) yang
positif, dan merasakan manfaatnya, sehingga diharapkan akan memiliki karakter
PNS yang profesional.

Sesuai Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 1 Tahun


2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil, maka Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan
dilaksanakan dengan nomenklatur baru ialah Pelatihan Dasar Kader PNS, sebagai
salah satu jenis pelatihan yang strategis pasca UU ASN dalam rangka pembentukan
kemampuan bersikap dan bertindak profesional yang berlandaskan pada nilai-nilai
dasar ASN yang meliputi : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi. Selain itu juga melaksdanakan aktualisasi dengan dengan
menerapkan Kedudukan dan Peran Serta ASN dalam NKRI yang meliputi :
Manajemen ASN, Whole Of Government (WoG) dan Pelayanan Publik.

Setelah mempelajari nilai-nilai dasar ASN serta Kedudukan dan Peran Serta
ASN dalam NKRI, maka peserta pelatihan dasar dituntut untuk memiliki nilai-nilai
dasar ASN tersebut sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan
profesi sebagai ASN. Aktualisasi dapat dilaksanakan dengan baik, maka peserta
pelatihan dasar perlu membuat rancangan aktualisasi dan kemudian dituangkan
dalam suatu dokumen rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan di tempat
habituasi. Pelaksanaan habituasi (off-class) merupakan implementasi dari teori-teori
selama proses pembelajaran (on-class) yang saling terkait.

Berdasarkan peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor


340/menkes/per/iii/2010 tentang Rumah Sakit. Rumah Sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit dibagi menjadi Rumah
Sakit Umum dan Rumah Sakit khusus.

Rumah Sakit Umum adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan


kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Menurut peraturan menteri
kesehatan republik indonesia nomor 30 tahun 2019 pasal 7. Pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh Rumah Sakit umum paling sedikit terdiri atas pelayanan medik,
pelayanan keperawatan dan kebidanan, pelayanan penunjang medik dan pelayanan
penunjang nonmedik.

Pelayanan medik sendiri terdiri atas pelayanan medik umum, pelayanan


medik spesialis, pelayanan medik subspesialis dimana pelayanan medik umum
merupakan pelayanan yang dilakukan oleh dokter atau dokter gigi yang meliputi
pelayanan medik dasar. Pelayanan medik spesialis merupakan pelayanan yang
dilakukan oleh dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang meliputi pelayanan
medik spesialis dasar, dan pelayanan medik spesialis lain selain spesialis dasar.
Pelayanan medik spesialis dasar meliputi pelayanan penyakit dalam, anak, bedah,
dan obstetri dan ginekologi. Pelayanan medik spesialis lain selain spesialis dasar
meliputi pelayanan mata, telinga hidung tenggorok-bedah kepala leher, saraf, jantung
dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, paru, orthopedi dan
traumatologi, urologi, bedah saraf, bedah plastik rekonstruksi dan estetika, bedah
anak, bedah thorax kardiak dan vaskuler, kedokteran forensik dan medikolegal,
bedah mulut, konservasi/endodonsi, orthodonti, periodonti, prosthodonti, pedodonti,
penyakit mulut, dan pelayanan medik spesialis lain.

Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 30 tahun 2019 pasal


18 membagi klasifikasi Rumah Sakit umum yang terdiri atas Rumah Sakit umum
kelas A yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4
(empat) spesialis dasar, 5 (lima) penunjang medik spesialis, 12 (dua belas) spesialis
lain selain spesialis dasar, dan 13 (tiga belas) subspesialis. Rumah Sakit umum kelas
B, merupakan Rumah Sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) spesialis dasar, 4 (empat) penunjang medik
spesialis, 8 (delapan) spesialis lain selain spesialis dasar, dan 2 (dua) subspesialis
dasar. Rumah Sakit umum kelas B akan meningkatkan fasilitas dan kemampuan
pelayanan mediknya, penambahan pelayanan paling banyak 2 (dua) spesialis lain
selain spesialis dasar, 1 (satu) penunjang medik spesialis, 2 (dua) pelayanan medik
subspesialis dasar, dan 1 (satu) subspesialis lain selain subspesialis dasar. Rumah
Sakit umum kelas C merupakan Rumah Sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) spesialis dasar dan 4 (empat)
penunjang medik spesialis. Rumah Sakit umum kelas C akan meningkatkan fasilitas
dan kemampuan pelayanan mediknya, penambahan pelayanan paling banyak 3 (tiga)
pelayanan medik spesialis lain selain spesialis dasar, dan 1 (satu) penunjang medik
spesialis. Rumah Sakit umum kelas D merupakan Rumah Sakit umum yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 (dua)
spesialis dasar. Rumah Sakit umum kelas D akan meningkatkan fasilitas dan
kemampuan pelayanan mediknya, penambahan pelayanan paling banyak 1 (satu)
pelayanan medik spesialis dasar dan 1 (satu) penunjang medik spesialis
Rumah Sakit Daerah Kol. Abundjani Bangko adalah rumah sakit milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin Provinsi Jambi Berdiri Tahun 1983 dengan
klasifikasi Rumah Sakit tipe C, berdasarkan Surat Persetujuan Mendagri Nomor
061 / 1942 / SJ tanggal 8 Juni 1995. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 550 / MENKES / SK / VI / 1996 Tentang Peningkatan kelas Rumah
Sakit Umum Daerah Bangko milik pemerintah Kabupaten Daerah TK. II Sarolangun
Bangko.
Rumah Sakit Daerah Kol. Abundjani Bangko merupakan rumah sakit
pemerintah, satu–satunya di Kabupaten Merangin dan merupakan salah satu dari 13
rumah sakit umum yang ada di Propinsi Jambi yang melaksanakan urusan wajib
bidang kesehatan dalam menyelenggarakan usaha kesehatan. Sebagai salah satu
lembaga pemerintah yang merupakan pelayanan publik, rumah sakit sering menjadi
sorotan sehubungan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan.
Oleh sebab itu terselengaranya Good Governance merupakan syarat mutlak bagi
setiap instansi rumah sakit untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan
masyarakat dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara
dalam meraih derajat kesehatan yang prima.
Pelayanan medik spesialis THT merupakan salah satu dari pelayanan medik
spesialis lainnya yang baru melakukan pelayanan di Rumah Sakit Daerah Kol.
Abundjani Bangko sebelumnya masyarakat kabupaten merangin mendapatkan
pelayanan THT terdekat ke daerah kabupaten tetangga yaitu Muaro Bungo.
Pelayanan THT mencakup pengobatan telinga, hidung, tenggorok dan beberapa
penyakit dibagian kepala dan leher. Namun pelayanan THT ini sendiri masih belum
banyak yang akrab ditelinga masyarakat, masih banyak masyarakat yang tidak
berobat karena menganggap remeh penyakitnya, ataupun masih banyak yang
mengganggap masih lebih baik berobat ke kabupaten tetangga. Oleh sebab itu perlu
pengoptimalisasian dalam pelayanan THT, baik promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang diperluhan dukungan dari semua pihak, Pelayanan THT di Rumah
Sakit Daerah Kolonel Abundjani Bangko termasuk pelayanan spesialis yang baru,
belum lengkapnya alat-alat kesehatan yang dibutuhkan, masih kurangnya saranadan
prasarana, minimnya alat bantu promotif hingga tenaga kesehatan yang banyak
mengerti tentang pelayanan pada pasien THT. Dari uraian inilah maka isu yang ada
yaitu : Belum optimalnya pelayanan Poliklinik THT (Telinga Hidung
Tenggorok) RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin. Adapun yang
menjadi penyebab isu yaitu :
1. Belum adanya PPK (Panduan Praktek Klinik) tentang Pelayanan poliklinik THT
(Telinga Hidung Tenggorok).
2. Kurangnya Media informasi Pelayanan poliklinik THT(Telinga Hidung
Tenggorok).
3. Belum adanya alat peraga untuk pelayanan poliklinik THT(Telinga Hidung
Tenggorok). Belum optimalnya pemeriksaan pasien poliklinik poliklinik
THT(Telinga Hidung Tenggorok)
4. Belum adanya survey kepuasan pasien poliklinik poliklinik THT(Telinga
Hidung Tenggorok)

Dari uraian di atas sesuai dengan isu dan penyebab isu, maka Judul Rancangan Aktualisasi
yaitu “Optimalisasi Pelayanan Poliklinik THT(Telinga Hidung Tenggorok)
RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin “
Dalam kegiatan Optimalisasi Pelayanan Kesehatan poliklinik THT di RSUD. Kol.
Abundjani Bangko Kabupaten merangin sangat terkait dengan materi pembelajaran
Agenda Tiga, yaitu Manajemen ASN dimana salah satu tugas pokok dan fungsi Dokter
khususnya dokter spesialis THT yaitu memberikan pelayanan kesehatan pada Sarana
Pelayanan Kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam
rangka kemandirian dibidang kesehatan kepada masyarakat dalam kegiatan ini tidak
terlepas dengan manajemen ASN berkaitan dengan pembuatan PPK (Panduan Praktek
Klinis) penyakit dan pelayanan pasien THT sehingga pelayanan menjadi lebih baik.

1.1.Tujuan.

A. Tujuan Umum.

tujuan dari rancangan aktualisasi ini adalah m e n g o ptimalisasi Pelayanan


Kesehatan poliklinik THT di RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin Selain
itu, laporan aktualisasi ini dibuat sebagai pedoman dalam mengatualisasikan nilai-nilai
dasar profesi PNS sehingga Mampu menerapkan, mengimplementasikan serta
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat
sehingga nantinya tewujud pelayanan yang prima kepada masyarakat yang diindikasikan
dengan kemampuan mengaktualisasikan nilai- nilai dasar ANEKA

B. Tujuan Khusus.

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penyusunan rancangan aktualisasi adalah sebagai
berikut:
1. Membuat PPK (Panduan Praktek Klinik) tentang Pelayanan poliklinik THT(Telinga
Hidung Tenggorok).
2. Menambahkan Media informasi Pelayanan poliklinik THT(Telinga Hidung
Tenggorok).
3. Membuat alat peraga sederhana untuk pelayanan poliklinik THT(Telinga Hidung
Tenggorok).
4. optimalisasi pemeriksaan pasien poliklinik poliklinik THT(Telinga Hidung
Tenggorok)
5. Membuat survey kepuasan pasien poliklinik poliklinik THT(Telinga Hidung
Tenggorok).

1.2.Manfaat.

A. Bagi Peserta Latsar.

1. Peserta diklat mampu mewujudkan sikap yang sesuai dengan nilai- nilai dasar
ANEKA di lingkungan RSUD. Kol. Abundjani Bangko

2. Peserta diklat diharapkan dapat melaksanakan peran dan kedudukan ASN dalam
NKRI di lingkungan RSUD. Kol. Abundjani Bangko

B. Bagi Instansi.

Dengan adanya kegiatan Optimalisasi Pelayanan Kesehatan poliklinik THT


dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, optimal, dan berkualitas
(patient safety) sesuai dengan PPK, mampu meningkatkan sumber daya tenaga
kesehatan yang professional dan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan THT yang di berikan RSUD. Kol. Abundjani Bangko
Kabupaten Merangin
C. Bagi pasien.

Dengan diterapkannya pelayanan THT ini maka akan menambah salah satu
pelayanan spesialistik di masyarakat Merangin dan dapat menambah pengetahuanpasien
tentang penyakit THT sehingga dapat meningkatkan kesadaran kemandirian keluarga
dan masyarakat akan hidup sehat.

1.3.Ruang Lingkup.

Aktualisasi kegiatan nilai-nilai dasar ASN akan dilaksanakan selama 30 (tiga


puluh) hari mulai tanggal 2 n o v e m b e r 2 0 2 1 sampai tanggal 3 desember 2021
bertempat di RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin

Berdasarkan isu dan penyebab isu serta data tersebut diatas, dapat dilihat bahwa
isu dalam rancangan ini adalah “Belum optimalnya pelayanan Poliklinik THT
(Telinga Hidung Tenggorok) RSUD. Kol. Abundjani Bangko. Kabupaten
Merangin” Untuk menyelesaikan isu, maka rencana kegiatan yang akan dilakukan
adalah :
1. Untuk menyelesaikan isu, maka rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah
Membuat PPK(Panduan Praktek Klinis) tentang pelayanan pasien poliklinik
THT(Telinga Hidung Tenggorok).
2. Membuat leaflet beberapa informasi penyakit THT(Telinga Hidung
Tenggorok).
3. Membuat banner pelayanan THT(Telinga Hidung Tenggorok).
4. Menambahkan alat bantu peraga sederhana dalam bentuk booklet untuk pelayanan
pasien THT(Telinga Hidung Tenggorok).
5. Melaksanakan pemeriksaan poli THT(Telinga Hidung Tenggorok).
6. Membuat survey kepuasan pasien poliklinik THT(Telinga Hidung
Tenggorok).
BAB II

PROFIL LEMBAGA DAN KONSEPSI TEORI

2.1. Profil Rumah Sakit Daerah Kolonel Abundjani Bangko


Kabupaten Merangin merupakan salah satu Kabupaten dari 11 (sebelas)
Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Jambi. Wilayah Kabupaten Merangin berada di
bagian barat Provinsi Jambi dan secara geografis terletak antara 101, 32, 11 - 102, 50, 00
bujur timur dan 1, 28, 23 - 1, 52, 00 bujur selatan. Kabupaten Merangin memiliki luas
wilayah7.679 km2 atau 745,130 Ha yang terdiri dari 4.607 km2 berupa dataran rendah dan
3.027 km2 berupa dataran tinggi, dengan ketinggian berkisar 46-1.206 m dari permukaan
air laut.

Secara administratif Kabupaten Merangin berbatasan dengan Sebelah Utara


(kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo), Sebelah Barat (Kabupaten Kerinci),Sebelah
Selatan (Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu) dan Sebelah Timur (Kabupaten
Sarolangun) dengan Kondisi topografis wilayah Kabupaten Merangin secara umum dibagi
dalam 3 (tiga) bagian, yaitu dataran rendah, dataran sedang dan dataran tinggi. Ketinggian
berkisar antara 10-1.206 m dpl dengan bentang alam rata-rata bergelombang. Pada dataran
rendah terletak pada ketinggian 0–100 m dpl dengan luasan 42.77 persen luas kabupaten.
Wilayah dataran sedang yang terletak antara 100–500 m dpl seluas 32.53 persen luas
kabupaten, sedangkan dataran tinggi yang terletak lebih dari 500 m dpl seluas 14.5 persen
dari luas Kabupaten Merangin meliputi Kecamatan Jangkat, Muara Siau, Lembah Masurai,
Sungai Manau dan sebagian Tabir Ulu. Dataran rendah meliputi Kecamatan Bangko,
Pamenang, Tabir, Tabir Selatan dan sebagaian Tabir ulu
Gambar 1. Peta Kabupaten Merangin.

RSD.Kolonel Abundjani Bangko terletak di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi,


Jarak dari kota Jambi ke Bangko adalah 255.72 km. Beralamat di Jalan Kesehatan No. 20
Pematang Kandis Bangko berubah status menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
pada Tanggal 30 Juni Tahun 2014.

Gambar 2. Tampak Depan RSD.Kolonel Abundjani Bangko

2.1.1. Visi RSUD. Kol. Abundjani Bangko.


“Menjadi Rumah Sakit Daerah Terbaik di Provinsi Jambi Menuju Merangin
Mantap 2023”

2.1.2. Misi RSUD. Kol. Abundjani Bangko.


Untuk mewujudkan visi di atas, perlu dipandu melalui misi. Hal ini tidak lepas
dari pemaknaan misi yaitu perwujudan dari keinginan menyatukan langkah dan gerak
dalam mencapai visi yang telah ditetapkan. Adapun Misi RSUD. Kol. Abundjani Bangko.
Kabupaten Merangin untuk mewujudkan Visi tersebut diatas adalah sebagai berikut :
• Memberikan pelayanan prima, sepenuh hati dan kasih sayang dengan mengutamakan
keselamatan pasien
• Mengembangkan sumberdaya manusia yang kompetitif dan profesionalisme
• Meningkatkan, mengembangkan sarana dan prasarana yang memenuhi standar dan
berwawasan lingkungan dalam mendukung program pemerintah dibidang pariwisata

2.1.3. Nilai-Nilai RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin.


Rumah sakit telah membangun budaya kerja yang harus dihayati dan dilaksanakan
oleh setiap insan Rumah Sakit agar pelayanan kesehatan yang dilakukan dapat memuaskan
pasien (pelanggan).
Budaya kerja Rumah Sakit dapat dilaksanakan dengan memegang nilai-nilai dasar
sebagai acuan bagi RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin dalam
berperilaku untuk menunjang tercapainya Visi, Misi, Nilai Dasar tersebut nantinya
diharapkan dapat menjadi budaya organisasi di RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten
Merangin, Nilai dasar tersebut terkandung dari Filosofi RSUD. Kol. Abundjani Bangko
Kabupaten Merangin yaitu “Kesembuhan dan Kepuasan Pasien Dan Keluarganya
adalah Kebahagiaan kami” dan Motto RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten
Merangin yaitu “Kesehatan Anda Prioritas Kami”

2.1.4. Tugas Pokok dan Fungsi RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin

RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin mempunyai fungsi


memberikan pelayanan kesehatan umum dan spesialistik yaitu :
1. Meningkatnya mutu pelayanan dan keselamatan pasien
2. Meningkatkan sumberdaya manusia yang berbasis pada pelayanan kesehatan yang
berkualitas
3. Mewujudkan pembangunan sarana dan prasarana pelayanan rujukan yang berkualitas
2.1.5. Struktur Organisasi RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin
Adapun struktur organisasi RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin
adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Struktur Organisasi RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin


2.2.Konsep Teori Agenda I (Sikap Perilaku Bela Negara).

2.2.1. Wawasan Kebangsaan.

Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka


mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation
character) dan kesadaran terhadap system nasional (national system) yang bersumber dari
Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna
memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai
masyarakat yang aman, adil, Makmur, dan sejahtera.

Memahami dan melaksanakan apa yang menjadi faktor-faktor pendukung


kesadaran berbangsa dan bernegara dalam melaksanakan tugas jabatan, yakni dengan
meningkatkan pemahaman dan penguatan kewarganegaraan niscaya akan mempecepat
terwujudnya birokrasi yang terbebas dari KKN. Pemahaman dan penguatan
kewarganegaraan perlu ditanamkan prinsip etik multikulturalisme, yaitu kesadaran akan
adanya perbedaan menuju sikap toleran yaitu menghargai dan mengormati perbedaan baik
pada etnis dan religi, merupakan wujud pengamalan sila Persatuan Indonesia sekaligus
sebagai bentuk kemampuan menunjukan kompetensi sosial kultural bagi setiap Aparatur
Sipil Negara. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan pemahaman peserta Pelatihan
Dasar CPNS tentang wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela Negara.

Kesadaran bela negara adalah dimana kita berupaya untuk mempertahankan


negara kita dari ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat
yang berdasarkan atas cinta tanah air. Kesadaran bela negara juga dapat menumbuhkan
rasa patriotisme dan nasionalisme di dalam diri masyarakat. Upaya bela negara selain
sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela berkorban dalam
pengabdian kepada negara dan bangsa. Keikutsertaan kita dalam bela negara merupakan
bentuk cinta terhadap tanah air kita sebagaimanatertuang dalam Pasal 9 Ayat (1) Undang-
Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, yang menyebutkan bahwa setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan pertahanan negara.
Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara dalam Persatuan dan Kesatuan yaitu :
a. Pancasila

b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

c. Negara Kesatuan Republik Indonesia

d. Bhinneka Tunggal Ika

2.2.2. Analisis Isu Kontemporer.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia 1997, Isu adalah masalah yang
dikedepankan, kabar angin dan desas desus. Isu juga dapat diartikan sebagai i berita yang
belum jelas kebenarannya, kabar burung, gosip ataupun pokok persoalan.

Kontemporer adalah sesuatu hal yang modern, yang eksis dan terjadi dan masih
berlangsung sampai sekarang, atau segala hal yang berkaitan dengan saat ini.

Dalam memilih suatu isu dibuat beberapa kriteria yaitu :

1. Aktual, maksudnya isu yang sedang terjadi, sedang hangat dibicarakan dan isu
tersebut diperkirakan akan terjadi.

2. Problematik, maksudnya masalah yang menyimpang dari harapan, standar, ketentuan


yg menimbulkan kegelisahan yang memerlukan pencarian penyebab dan solusi
secepatnya.

3. Kekhalayakan, isu yang sedang terjadi langsung menyangkut hajat hidup orang
banyak. Bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompokkecil orang.

4. Layak, yang berarti logis, pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai lingkup tugas,
hak, wewenang dan tanggung jawab.

2.2.3. Kesiapsiagaan Bela Negara.

Dasar hukum mengenai bela negara terdapat dalam isi UUD NKRI 1945, yakni
pasal 27 ayat (3) yang menyatakan bahwa semua warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara. Dan pada pasal 30 ayat (1) disebutkan bahwa tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Bela negara adalah kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga negara yang
dilakukan secara ikhlas, sadar dan disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang
dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Kesiapsiagaan bela negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang
beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar
disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin
kelangsungan hidup berbangsa danbernegara.

Adapun unsur Bela Negara antara lain :

1. Cinta Tanah Air

2. Kesadaran Berbangsa dan bernegara

3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara;

4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara

5. Memiliki kemampuan awal bela negara.

2.3.Konsep Teori Agenda II (Nilai- Nilai Dasar ASN)

2.3.1. Akuntabilitas.

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.


Akuntabilitas berhubungan dengan wewenang dan amanah. Menurut Penny L. Lukito
akuntabilitas adalah bentuk kewajiban 5 penyelenggara kegiatan publik untuk dapat
menjelaskan dan menjawab segala hal yang menyangkut langkah dari seluruh keputusan
dan proses yang dilakukan, serta dipertanggungjawabkan terhadap hasil kinerjanya.
Akuntabilitas memiliki tiga fungsi utama (Bovens: 2007), yaitu :
a. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis), dengan membangun
suatu sistem yang melibatkan stakeholders dan users yang lebih luas;
b. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar)
Dalam rangka mewujudkan lingkungan kerja yang akuntabel diperlukan nilai-nilai
untuk mewujudkannya di antaranya : kepemimpinan, tanggung jawab, keseimbangan,
transparansi, keadilan, kejelasan, integritas, kepercayaan, dan konsistensi. Dalam
konteksnya akuntabilitas dapat tercermin dari terwujudnya kejelasan dan keadilan dan
memberikan jaminan konstitusional agar praktik demokrasi dan good governance berjalan
dengan baik, dan semakin bermakna bagi kepentingan publik. Nilai-nilai yang tercermin
dalam perilaku akuntabilitas diantaranya tanggung jawab, jujur, kejelasan, netral,
mendahulukan kepentingan publik, adil, transparan, konsisten, dan partisipatif.

Indikator Nilai Akuntabilitas :

1) Kepemimpinan
Pimpinan memberi contoh pada orang lain, adanya komitmen yang tinggi dalam
melakukan pekerjaan.
2) Transparansi
Keterbukaan informasi akan mendorong tercapainya akuntabilitas
3) Integritas
Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
4) Tanggung Jawab (Responsibilitas)
Kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap
tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas
keputusan yangtelah dibuat.
5) Keadilan
Landasan utama dari akuntabilitas yng harus dipelihara dan dipromosikan karena
ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja tidak optimal.
6) Kepercayaan
Merupakan anak dari nilai dasar keadilan. Artinya, keterkaitan antara akuntabilitas,
keadilan, dan kepercayaan tidak dapat dipisahkan satu dan yang lainnya.
7) Keseimbangan
Keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang yang dimiliki
8) Kejelasan
Kejelasan berfungsi sebagai gambaran yang jelas tentangrencana pekerjaan, proses,
hingga hasil pencapaian. Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui wewenang,
peran, tanggung jawab, visi misi organisasi, serta sistem pelaporan kinerja baik
individu maupun instansi.
9) Konsistensi
Konsistensi merupakan jaminan stabilitas kinerja individu bahkan instansi. Penerapan
kebijakan, prosedur, dan sumber daya yang tidak konsisten akan melemahkan
komitmen dan kredibilitas anggota organisasi

2.3.2. Nasionalisme.

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, dan menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Nasionalisme pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan pada bangsadan tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila
dan Undang Undang Dasar 1945.

Nasionalisme sangat penting bagi setiap pegawai ASN. Dengan


mengaktualisasikan nasionalisme, dan wawasan kebangsaan dalam tugas dan fungsinya,
pegawai ASN diharapkan memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,
bangsa dan Negara. Dan dalam nasionalisme nilai-nilai yang tercermin dari tiap sila
Pancasila dapat diterapkan di kehidupan sehari- hari seperti :
1. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
Penerapan sila pertama Pancasila dapat tercermin dari saling menghormatikeyakinan
rekan kerja walaupun berbeda serta melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung
jawab.

2. Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil an Beradab

Penerapan sila kedua Pancasila dapat tercermin dari saling memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan adil dan tidak membeda- bedakannya beradasarkan
SARA.
3. Sila ketiga : Persatuan Indonesia
Penerapan sila ketiga Pancasila dapat tercermin dari mengutamakan kepentingan
publik (masyarakat) dibandingkan dengan kepentingan pribadi, sehingga dapat
memberikan pelayanan yang optimal.
4. Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Penerapan sila keempat Pancasila dapat tercermin dari melakukan koordinasi
dengan atasan dan rekan kerja dalam melaksanakan tugas dantanggung jawab.
5. Sila kelima : Keadilan Sosial bagi Selurauh Rakyat Indonesia
Penerapan sila kelima Pancasila dapat tercermin dari sikap adil saat melaksanakan
pembagian kerja.

Indikator Nilai Nasionalisme :

Adapun nilai-nilai nasionalisme jumlahnya ada 5 yang sesuai dengan sila Pancasila,
diantaranya:
1) Sila pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
a) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan
yang Maha Esa
b) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing, menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab,
c) Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan yang Maha
Esa,
d) Membina kerukunan hidup diantara sesama umat beragamadan kepercayaan
terhadap Tuhan yang Maha Esa,
e) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan yang Maha Esa,
f) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing,
g) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa
kepada orang lain.
2) Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
a) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa
b) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial,warna kulit dan sebagainya
c) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia,
d) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira
e) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain
f) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
g) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
h) Berani membela kebenaran dan keadilan
i) Bangsa Indonesia merasa dirinyaa sebagai bagian dari seluruh umat manusia
j) Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa
lain.
3) Sila ketiga: Persatuan Indonesia
a) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan
b) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan
c) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
d) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia
e) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial
f) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika
g) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
a) Sebagai wara negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama,
b) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain,
c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama,
d) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan,
e) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah,
f) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah,
g) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan,
h) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur,
i) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama,
j) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan permusyawaratan.
5) Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a) Mengembangkan perbuatan yang luhur,yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan
b) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
d) Menghormati hak orang lain
e) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri
f) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain
g) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah
h) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau Tidak
menggunakan hak milikmerugikan kepentingan umum
i) Suka bekerja keras
j) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama
k) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

2.3.3. Etika Publik.


Etika adalah tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam
institusi yang adil (LAN, 2015). Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk,
benar atau salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan kewajiban yang baik
atau benar. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik (LAN, 2015). Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat
publik untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara
penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan
publik (Haryatmoko dalam LAN, 2015).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok
khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis (LAN, 2015). Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah
laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis
yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
ASN, yakni sebagai berikut:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
2.3.4. Komitmen Mutu.

Komitmen mutu berhubungan dengan konsepsi efektifitas, efisiensi, inovasi dan


mutu. Efektifitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan baik dilihat dari
capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi kepuasan. Efisiensi
diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan masalah.
Inovasi merupakan kemampuan untuk menciptakan atau melakukan sesuatu yang baru dan
berbeda. Mutu adalah salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur pencapaian
kerja. Manajemen mutu adalah kegiatan perbaikan berkelanjutan yang melibatkan setiap
orang dalam organisasi melalui usahaterintegrasi secara total untuk meningkatkan kinerja
pada setiap level organisasi.

Komitmen mutu adalah janji, sikap atau pernyataan pada diri sendiri dan orang
lain bahwa sebagai seorang ASN harus siap melayani masyarakat dan memberikan
pelayanan yang bermutu tinggi kepada masyarakat dengan berlandaskan prinsip efektif,
efisien, inovasi untuk tercapainya mutu dan kepuasaan pelanggan. Nilai-nilai dasar
orientasi mutu layanan publik pada diri ASN tercermin pada adanaya komitmen bagi
kepuasan masyarakat; pemberian layanan yang cepat, tepat dan dengan senyuman ramah;
pemberian layanan yang menyentuh hati, tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada
pemborosan; pemberian layanan yang dapat memberi perlindungan kepada publik; serta
menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan. Objek dari komitmen mutu itu sendiri terbagi menjadi komitmen terhadap
individu, komitmen terhadap aktivitas dan komitmen terhadap organisasi.

Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan,
yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan
efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya
diukur dari performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan
waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi
penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat
diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang
diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Orientasi Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan
organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
e. Komitmen Mutu
Suatu perjanjian pada diri sendiri dengan orang lain atau tim dalam menjaga mutu
yang dilakukan dan berlangsung terus-menerus untuk mengontrol agar mutu tetap
terjaga bahkan bisa diupayakan dilakukukan perbaikan mutu secara
berkesinambungan.

2.3.5. Anti Korupsi.


Korupsi berasal dari Bahasa Latin, Corruptio, yang berarti kebusukan,kerusakan
atau kebobrokan (LAN, 2015). Di Indonesia, korupsi dikategorikansebagai salah satu tindak
kejahatan luar biasa. Menurut Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto
Undangundang Nomor 20 Tahun 2001, tindak pidana korupsi adalah perbuatan melawan
hukum untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain yang suatu korporasi yang dapat
keuangan negara atau perekonomian negara, dengan menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan.Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) membagi tindak korupsi dalam tujuh jenis, meliputi :
Kerugian keuangan negara; Suap-menyuap; Penggelapan dalam jabatan; Pemerasan;
Perbuatan curang; Benturan kepentingan dalampengadaan; dan Gratifikasi.
Terdapat 9 nilai - nilai dasar anti korupsi, yaitu :

1. Jujur

Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi
pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan
serta tidak berdusta baik terhadapdiri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat
membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.

2. Peduli

Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang.
Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita,
dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiridengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk
menyisihkansebagian penghasilannya untuk membantu sesama.

3. Mandiri

Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki
seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja
secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-
pihak yang tidakbertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.

4. Disiplin

Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk
terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan
dan kebenaran menjadi pegangan utamadalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilaikedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan
yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.

5. Tanggung Jawab

Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan
dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan
sesama manusia. Segala tindak tandukdan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnyakepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat,
negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan
tergelincir dalamperbuatan tercela dan nista.

6. Kerja Keras

Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya
demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar- besarnya. Ia mencurahkan daya
pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-
baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.

7. Sederhana

Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan
berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinyatanpa berlebih-lebihan. Ia tidak
tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi
modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak
akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk
mencari harta sebanyak-banyaknya.

8. Berani

Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan
kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan
dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian
dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan
perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan
tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang
menyimpang.

9. Adil

Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai
dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untukmendapatkan lebih dari apa
yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannyasesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin
mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
2.4.Konsep Teori Agenda III ( Kedudukan & Peran Serta ASN dalam NKRI).

2.4.1. Manajemen ASN.


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan
Sistem Merit. Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan Manajemen PPPK.
Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan
jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian
dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan jaminan hari
tua, dan perlindungan (LAN, 2015).
Peran Fungsi dan tugas ASN dalam menjalankan kedudukannya adalah sebagai
berikut :
a. Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-
undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat
luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan
yang berorientasi pada kepentingan publik
b. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
profesional da berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturanperundang-undangan bagi setiap
warga negaradan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan
pelanggan.
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara
danpemerintah. ASN senantiasa menjunung tinggi martabat ASN serta senantiasa
mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan
golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan
manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.
Pegawai ASN wajib :
a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,. Kesadaran,
dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun diluar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Manajemen ASN harus dikelola dengan sistem merit yaitu suatu mekanisme
manajemen sumber daya manusia berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit,
agama, asal-usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. Jaminan
sistem merit pada semua aspek pengelolaan pegawai akan menciptakan lingkungan yang
kondusif untuk pembelajaran dan bekerja.

2.4.2. Whole of Government.

Whole of Government (WoG) merupakan suatu pendekatan penyelenggaraan


pemerintahan dengan menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Cara-cara pendekatan WoG:
a. Penguatan koordinasi antar lembaga;
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus;
c. Membentuk gugus tugas;
d. Koalisi sosial;

Pada sektor pelayanan publik, ada empat jenis layanan yang dapat dilakukan
dengan menyatukan seluruh sektor terakit. Keempat layanan tersebut adalah Layanan
Administratif, Layanan Jasa, Layanan Barang dan Layanan Regulatif. Berdasarkan
polanya, pelayanan publik dapat dibedakan dalam 5 (lima) macam pola pelayan publik,
yaitu: Pola pelayanan teknis fungsional, Pola pelayanan satu atap, Pola pelayanan satu
pintu, Pola pelayanan teknis terpusat, dan Pola pelayanan elektronik.
Untuk mengatasai wicked problem tidak hanya dibutuhkan koordinasi tetapi juga
kolaborasi. Koordinasi dengan kolaborasi memiliki perbedaan, dimana koordinasi
merupakan kerja sama intra atau inter instansi tetapi masing-masing memiliki tujuan dan
kepentingannya sendiri. Sedangkan kolaborasi, masing-masing pihak yang bekerjasama
memiliki tujuan dan kepentingan bersama. Unsur penting dalam WoG diantaranya adalah:
1. Koordinasi
2. Integrasi
3. Keteribatan Lintas Sektoral

2.4.3. Pelayanan Publik.


Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk
memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik yang merupakan
amanat UUD RI 1945. Pengertian pelayanan publik menurut Pasal 1 ayat 1 Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik disebutkan bahwa pelayanan
publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayan publik.
Pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai pemberian layanan atau melayani
keperluan orang atau masyarakat dan atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan
pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan
ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima layanan. Tiga unsur penting
dalam pelayanan publik yaitu
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik
b. Penerima layanan (orang, masyarakat, organisasi lain)
c. Kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan.
Sembilan prinsip pelayanan publik untuk mewujudkan pelayanan yang prima :
1. Partisipatif
2. Transparan
3. Responsif
4. Tidak Diskriminatif
5. Mudah dan Murah
6. Efektif dan Efisien
7. Aksesibel
8. Akuntabel
9. Berkeadilan
2.5.Penetapan Role Model.
Peserta menetapkan Role Model kepada:
Nama : dr. Sephelio
NIP : 196809162002121003
Jabatan : Direktur RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin

Direktur RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin

Alasan penulis menetapkan Bapak dr. Sephelio sebagai Role Model dikarenakan Penulis
menilai banyak hal positif yang bisa Penulis ambil dari beliau selaku pemimpin
diantaranya
1. Beliau tegas, sesuai dengan prosedur.
2. Beliau memiliki semangat yang tinggi untuk menjadikan Rumah Sakit kami sebagai
Rumah Sakit pemberi pelayanan yang prima.
3. Beliau mau berkomunikasi dan bermusyawarah untuk kepentingan pelayanan.
4. Beliau transparan dan loyal dalam bekerja.
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : RSUD. Kol. Abundjani Bangko Kabupaten Merangin.

Isu yang diangkat : :Belum optimalnya pelayanan Poliklinik THT (Telinga


Hidung Tenggorok) RSUD. Kol. Abundjani Bangko
Kabupaten Merangin.

Penyebab Isu : :1. Belum adanya PPK (Panduan Praktek Klinik) tentang
Pelayanan poliklinik THT(Telinga Hidung Tenggorok).
2. Kurangnya Media informasi Pelayanan poliklinik
THT(Telinga Hidung Tenggorok).
3. Belum adanya alat peraga untuk pelayanan poliklinik
THT(Telinga Hidung Tenggorok).
4. Belum optimalnya pemeriksaan pasien poliklinik poliklinik
THT(Telinga Hidung Tenggorok)
5. Belum adanya survey kepuasan pasien poliklinik poliklinik
THT(Telinga Hidung Tenggorok)
Gagasan pemecahan : :Optimalisasi Pelayanan Poliklinik THT(Telinga Hidung
Tenggorok) RSUD. Kol. Abundjani Bangko. Kabupaten
Merangin.
Dampak : :Apabila tidak dilakukan maka pelayanan poliklinik THT tidak
akan optimal

Kegiatan : : 1. Membuat PPK (Panduan Praktek Klinis) tentang pelayanan


pasien poliklinik THT (Telinga Hidung Tenggorok)
2. Membuat leaflet beberapa informasi penyakit THT
(Telinga Hidung Tenggorok)
3. Membuat banner pelayanan THT (Telinga Hidung
Tenggorok)
4. Menambahkan alat bantu peraga sederhana dalam bentuk
booklet untuk pelayanan pasien THT (Telinga Hidung
Tenggorok)
5. Melaksanakan pemeriksaan poli THT (Telinga Hidung
Tenggorok)
6. Membuat survey kepuasan pasien poliklinik THT (Telinga
Hidung Tenggorok).
Tabel 3.1 Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan, dan Output

Keterkaitan Keterkaitan Penguatan


No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Substansi MataPelatihan Visi dan Misi Nilai Organisasi
Kegiatan Organisasi
1 2 3 4 5
1 Membuat PPK 1. Konsultasi dengan Akuntabilitas: Kegiatan Membuat Kegiatan Membuat
tentang pelayanan atasan mengenai • Lembar hasil Indikator nilai akuntabilitas terlihat pada PPK tentang PPK tentang
pasien poliklinik pembuatan PPK konsultasi dan tahapan kegiatan : Tahapan kegiatan 1, 4, 5 pelayanan pasien pelayanan pasien
THT(Telinga (Panduan Praktek photo konsultasi. dan 6 yaitu: poliklinik THT poliklinik
Hidung klinis. • Berkonsulasi dengan atasan (Telinga Hidung THT(Telinga
Tenggorok) RSUD. mengandung nilai indikator kejelasan Tenggorok) RSUD. Hidung
Kol. Abundjani agar dapat digunakan dengan Kol. Abundjani Tenggorok)
Bangko. Kabupaten 2. Menentukan materi • Lembar catatan semestinya. Bangko. Kabupaten RSUD. Kol.
Merangin. Merangin merupakan Abundjani Bangko
PPK Materi pelajaran • Menentukan materi PPK ada nilai
indikator jujur dan bertanggung bagian dari Visi Mendukung moto
Keterkaitan Agenda jawab dimana materi PPK ini dapat RSUD. Kol. rumah sakit yaitu
III (Manajemen dipertanggung jawabkan dan digunakan Abundjani Bangko. “kesehatan anda
ASN, WOG dan pada semua pasien sehingga ada nilai Kabupaten adalah prioritas
Pelayanan Publik) 3. Membuat PPK • Rancangan PPK keadilan dan transfaran Merangin yaitu kami”.
Menjadi Rumah
Manajemen ASN
• Membuat PPK harus dilakukan secara Sakit daerah
adil dan transparan., dimana PPK Terbaik di Provinsi
Dalam melakukan
dimaksudkan untuk digunakan oleh Jambi menuju
pembuatan PPK
semua pasien.
merupakan salah satu 4. Berkonsultasi dan • lembar catatan Merangin Mantap
Manajemen ASN meminta • Berkonsultasi dan meminta persetujuan 2023 dan Misi
perbaikan atau
dimana hal ini sesuai persetujuan kembali PPK yang telah dibuat adalah RSUD. Kol.
revisi PPK
dengan manajemen yaitu kembali PPK yang bentuk penerapan tanggung jawab Abundjani Bangko.
proses perencanaan, telah dibuat • Membuat dan mencetak PPK harus Kabupaten
pengarahan dan dilakukan dengan penuh tanggung Merangin dimana
pengawasan. 5. Membuat dan jawab literature dengan arahan mentor. kegiatan Membuat
Membuat PPK • PPK • Meminta pengesahan PPK kepada PPK tentang
mencetak PPK
dengan penuh yang telah di revisi mentor harus dilakukan secara jujur. pelayanan pasien
Tanggung jawab dan disetujui Artinya pengesahan memang nyata poliklinik
adalah Sebagai wujud didapatkan dari mentor langsung tanpa THT(Telinga
pelaksanaan kode etik 6. Meminta adanya kecurangan. Hidung
ASN. • PPK Tenggorok) RSUD.
pengesahan PPK
Kol. Abundjani
kepada atasan
Bangko. Kabupaten
WOG (whole of Nasionalisme : Merangin ini sesuai
government) Indikator nilai nasionalisme terlihat pada misi no.1 yaitu
Dalam Membuat PPK tahapan kegiatan Tahapan kegiatan 1 dan 4 memberikan
tentang pelayanan pasien yaitu : pelayanan prima,
poliklinik THT tidak • melakukan konsultasi dengan atasan sepenuh hati dan
dapat berdiri sendiri terkait kegiatan pembuatan PPK perlu kasih sayang dengan
namun merupakan adanya musyawarah bentuk dari mengutamakan
bentuk penerapan sila Pancasila ke 4 keselamatan pasien
bekerjasama atau • menentukan materi PPK mengandung dan Misi no. 2 yaitu
berkolaboratif untuk tujuan untul adil kepada semua pasien mengembangkan
hasil yang sesuai yang akan ditangani tanpa membedakan sumber daya
arahan dan standar latar belakang sebagai wujud penerapan manusia yang
yang baik sila Pancasila ke 5. kompetitif dan
profesional
Etika Publik : Tahapan kegiatan 1, 4 dan 5
DASAR HUKUM
yaitu :
• UU no. 5 tahun
2014 tentang ASN
• Melakukan konsultasi dengan atasan
harus bersikap hormat dan sopan
yang mengatur hak
santun
dan kewajiban ASN
• permenkes RI no.5 • Menentukan materi PPK dibuat dengan
tahun 2014 tentang penuh integritas tinggi dan cermat.
panduan praktek • Membuat dan mencetak PPK sesuai
klinis di fasilitas hasil revisi harus dilakukan dengan
kesehatan cermat, jujur dan bertanggung
• Undang-undang jawab.
praktek
kedokteran 2004 Komitmen Mutu : Tahapan kegiatan 3, 4
dimana PPK adalah dan 5 yaitu :
menganti istilah dari • Menentukan materi PPK dilakukan
SPO (standar dengan efektif dan efisien dapat
prosedur digunakan semua pasien
Operasional) untuk • Membuat PPK harus dilakukan dengan
menghindari inovatif dan perbaikan
kesalahpahaman berkelanjutan.
dalam segala • Membuat dan mencetak PPK harus
keadaan dalam inovatif dan berorientasi pada mutu
penanganan pasien
Anti Korupsi :
Tahapan kegiatan 6 yaitu :
• Dalam membuat dan mencetak PPK
harus dilakukan secara jujur, mandiri,
disiplin dan bertanggung jawab agar
kita dapat memahami isi PPK yang
sudah direvisi dan menggunakannya
2. Membuat leaflet beberapa 1. Melakukan • Lembar hasil Akuntabilitas : Tahapan kegiatan 1, 3, 4,5 Membuat leaflet Kegiatan Membuat
informasi penyakit konsultasi dengan konsultasi dan dan 6 yaitu : beberapa informasi leaflet beberapa
THT(Telinga Hidung atasan terkait photo • Berkonsulasi dengan atasan penyakit informasi penyakit
Tenggorok) RSUD. membuat leaflet konsultasi. mengandung nilai indikator kejelasan THT(Telinga THT(Telinga
Kol. Abundjani Bangko. beberapa penyakit agar dapat digunakan dengan Hidung Tenggorok) Hidung Tenggorok)
Kabupaten Merangin. di poliklinik THT. semestinya. RSUD. Kol. Abundjani RSUD. Kol. Abundjani
• Dalam menyusun materi leaflet Bangko. Kabupaten Bangko. Kabupaten
2. Mencari referensi • Referensi dilakukan dengan penuh kejelasan Merangin. Merangin Mendukung
Keterkaitan Agenda III terkait materi leaflet materi leaflet dan konsisten agar mudah dimengerti merupakan bagian dari moto rumah sakit yaitu
(Manajemen ASN, WOG pasien sehingga bermanfaat bagi Visi RSUD. Kol. “kesehatan anda
dan Pelayanan Publik) 3. Menyusun materi pasien. Abundjani Bangko. adalah prioritas
leaflet • Rancangan • Pada tahap kegiatan Berkonsultasi Kabupaten Merangin kami”.
Manajemen ASN leaflet yaitu Menjadi Rumah
kembali ke atasan terhadap materi
Membuat leaflet beberapa 4. Berkonsultasi Sakit daerah Terbaik
leaflet yang di buat dan meminta
informasi penyakit THT kembali ke atasan di Provinsi Jambi
persetujuan untuk dicetak merupakan
dimana leaflet ini dapat terhadap materi • Catatan hasil nilai indicator dari tanggung jawab
menuju Merangin
dibaca serta dipahami leaflet yang di buat, konsultasi dan Mantap 2023 dan Misi
dan konsisten
oleh masyarakat agar RSUD. Kol.
revisi dan meminta persetujuan • Pada tahap kegiatan Melaporkan Abundjani Bangko.
derajat kesehatan persetujuan untuk mencetak leaflet yang telah disetujui atasan ke
masyarakat meningkat hal dicetak leaflet Kabupaten Merangin
bagian Rekam Medik untuk dimana kegiatan
ini berkaitan dengan mendapatkan nomor surat edar
manajemen ASN dalam 5. Melaporkan leaflet Membuat PPK tentang
memiliki nilai tanggung jawab, pelayanan pasien
peran serta promosi yang telah • Persetujuan dan integritas, konsisten, transparan,
kesehatan disetujui atasan ke nomor rekam poliklinik
kejelasan dan nilai kepercayaan THT(Telinga
bagian Rekam medik. • Pada tahap kegiatan Leaflet yang telah Hidung Tenggorok)
Medik untuk mendapat nomor dari bagian rekam
WoG (Whole of mendapatkan RSUD. Kol. Abundjani
medik diserahkan ke bagian PKRS Bangko. Kabupaten
Government) nomor surat edar. (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) Merangin ni sesuai misi
Membuat leaflet beberapa terdapat nilai indikator integritas,
informasi penyakit THT no.1 yaitu
transparan, kejelasan dan memberikan
merupakan bentuk kepercayaan.
bekerjasama pelayanan prima,
atau berkolaboratif sepenuh hati dan
kasih sayang dengan
bersama beberapa bagian6. Leaflet yang telah • Leaflet Nasionalisme :
untuk mendapatkan mengutamakan
mendapat nomor Indikator nilai nasionalisme terlihat pada
legalitas dan dapat di keselamatan pasien
dari bagian rekam tahapan kegiatan Tahapan kegiatan 1 dan 4
pertanggungjawabkan dan Misi no. 2 yaitu
medik diserahkan ke yaitu : mengembangkan
bagian PKRS
• Dalam melakukan konsultasi dengan sumber daya manusia
(Promosi Kesehatan
atasan terkait kegiatan pembuatan yang kompetitif dan
Rumah Sakit) untuk
leaflet perlu adanya musyawarah profesional
dicetak
DASAR HUKUM dalam mengambil keputusan
• UU no. 5 tahun • Dalam menyusun materi leaflet
2014 tentang ASN mengandung tujuan untul keadilan
yang mengatur hak kepada semua pasien yang akan
dan kewajiban ASN ditangani tanpa membedakan latar
belakang dan mengakui persamaan
• Undang-undang derajat .
Nomor 4 Tahun 2004
tentang Praktik
Etika Publik : Tahapan kegiatan 1, 4 dan 5
Kedokteran, perlu
yaitu :
mengatur kembali
penyelenggaraan • Dalam melakukan konsultasi dengan
Rekam Medis dengan atasan harus bersikap hormat dan
Peraturan Menteri sopan santun. Nilai ini juga
Kesehatan mengandung nilai bersikap terbuka
dalam pelayanan
• Permenkes Nomor 44
Tahun 2018 Tentang • Dalam menyusun materi leaflet dibuat
Penyelenggaraan dengan penuh integritas tinggi dan
Promosi Kesehatan cermat.
Rumah Sakit (PKRS) • Dalam membuat dan mencetak leaflet
sesuai hasil revisi harus dilakukan
dengan cermat agar RPP tidak ada
kesalahan.

• Melaporkan leaflet yang telah disetujui


atasan ke bagian Rekam Medik untuk
mendapatkan nomor surat edar adalah
bentuk dari sikap terbuka, jujur
memberikan informasi, berlaku adil
dalam pelayanan dan bertanggung
jawab

• Leaflet yang telah mendapat nomor dari


bagian rekam medik diserahkan ke
bagian PKRS (Promosi Kesehatan
Rumah Sakit) adalah bentuk dari sikap
terbuka, jujur memberikan
informasi dan bertanggung jawab
Komitmen Mutu : Tahapan kegiatan 3, 4
dan 6 yaitu :
• Dalam menyusun materi leaflet
dilakukan dengan efektif dan efisien
menarik, mudah dimerngerti dan
bermanfaat bagi pasien pasien
• Dalam membuat leaflet harus dilakukan
dengan inovatif dan perbaikan
berkelanjutan.
• Dalam membuat dan mencetak leaflet
harus inovatif

Anti Korupsi :
Tahapan kegiatan 6 yaitu :
Dalam membuat dan mencetak leaflet
harus dilakukan secara jujur, peduli,
bertanggung jawab dan adil.
3 Membuat banner 1. Melakukan • Lembar hasil Akuntabilitas : Tahapan kegiatan 1, 3, 4 Membuat banner Membuat banner
pelayanan THT konsultasi dengan konsultasi dan dan 5 yaitu : pelayanan THT pelayanan THT
(Telinga Hidung mentor terkait photo • konsulasi dengan atasan mengandung (Telinga Hidung (Telinga Hidung
Tenggorok) RSUD. membuat banner konsultasi. nilai indikator kejelasan agar dapat Tenggorok) RSUD. Tenggorok) RSUD.
Kol. Abundjani pelayanan di digunakan dengan semestinya. Kol. Abundjani Kol. Abundjani
Bangko. Kabupaten poliklinik THT • Dalam menyusun materi banner Bangko. Kabupaten Bangko. Kabupaten
Merangin. dilakukan dengan penuh kejelasan dan Merangin. Merangin.
2. Mencari referensi • Referensi konsisten merupakan bagian Mendukung moto
Keterkaitan Agenda terkait materi banner materi banner dari Visi RSUD. Kol. rumah sakit yaitu
• Pada tahap kegiatan Berkonsultasi
III (Manajemen ASN, Abundjani Bangko. “kesehatan anda
kembali ke atasan terhadap materi
WOG dan Pelayanan3. Membuat rancangan Kabupaten adalah prioritas
banner yang di buat dan meminta
Publik) banner • Rancang Merangin yaitu kami”.
persetujuan untuk dicetak merupakan
banner Menjadi Rumah
nilai indicator dari tanggung jawab
Manajemen ASN Sakit daerah
dan konsisten
Terbaik di Provinsi
Membuat banner 4. Berkonsultasi • Pada tahap kegiatan banner yang telah Jambi menuju
beberapa informasi kembali ke atasan • Lembar disetujui diserahkan ke bagian PKRS
terhadap materi perbaikan dan Merangin Mantap
penyakit THT dimana (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) 2023 dan Misi
leaflet ini dapat dibaca banner yang di buat, persetujuan terdapat nilai indikator tanggung
revisi dan meminta RSUD. Kol.
serta dipahami oleh jawab, integritas, konsisten, Abundjani Bangko.
masyarakat agar derajat persetujuan untuk transparan, kejelasan dan nilai
dibuat Kabupaten
kesehatan masyarakat kepercayaan Merangin dimana
meningkat hal ini kegiatan Membuat
berkaitan dengan Nasionalisme : banner ini sesuai
manajemen ASN dalam Indikator nilai nasionalisme terlihat pada dengan misi no.1
peran serta promosi tahapan kegiatan Tahapan kegiatan 1 dan 3 yaitu memberikan
kesehatan 5. Banner yang telah • Banner yang yaitu :
disetujui diserahkan pelayanan prima,
dicetak dan • Dalam melakukan konsultasi dengan sepenuh hati dan
ke bagian PKRS dipasang atasan terkait kegiatan pembuatan
(Promosi Kesehatan kasih sayang dengan
WoG (Whole of leaflet perlu adanya musyawarah mengutamakan
Government) Rumah Sakit)
dalam mengambil keputusan keselamatan pasien
Membuat banner • Dalam menyusun materi banner dan Misi no. 2 yaitu
pelayanan THT mengandung tujuan untuk keadilan mengembangkan
(Telinga Hidung kepada semua pasien yang akan sumber daya
Tenggorok) RSUD. ditangani tanpa membedakan latar manusia yang
Kol. Abundjani Bangko. belakang dan mengakui persamaan kompetitif dan
Kabupaten Merangin derajat . profesional
merupakan bentuk
bekerjasama Etika Publik : Tahapan kegiatan 1, 3 dan 5
atau berkolaboratif yaitu :
bersama beberapa bagian
• Dalam melakukan konsultasi dengan
untuk mendapatkan atasan harus bersikap hormat dan
legalitas dan dapat di sopan santun. Nilai ini juga
pertanggungjawabkan mengandung nilai bersikap terbuka
dalam pelayanan
DASAR HUKUM • Dalam menyusun materi banner dibuat
• UU no. 5 tahun dengan penuh integritas tinggi dan
2014 tentang ASN cermat.
yang mengatur hak • banner yang diserahkan ke bagian
dan kewajiban PKRS (Promosi Kesehatan Rumah
ASN Sakit) adalah bentuk dari sikap
• Permenkes Nomor terbuka, jujur memberikan informasi
44 Tahun 2018 dan bertanggung jawab
Tentang
Penyelenggaraan
Promosi Kesehatan Komitmen Mutu : Tahapan kegiatan 3, 4
Rumah Sakit dan 5 yaitu :
(PKRS) • Dalam menyusun materi banner
dilakukan dengan efektif dan efisien
menarik, mudah dimerngerti dan
bermanfaat bagi pasien pasien
• Dalam membuat banner harus
dilakukan dengan inovatif dan
perbaikan berkelanjutan.
• Dalam membuat dan mencetak banner
harus inovatif

Anti Korupsi :
Tahapan kegiatan 5 yaitu :
• Dalam membuat dan mencetak banner
harus dilakukan secara jujur, peduli,
bertanggung jawab dan adil.
4 Menambahkan alat bantu 1. Melakukan • Lembar hasil Akuntabilitas : Tahapan kegiatan 1, 3, 4 Menambahkan alat bantu Menambahkan alat
peraga sederhana dalam konsultasi dengan konsultasi dan dan 5 yaitu : peraga sederhana dalam bantu peraga sederhana
bentuk booklet untuk atasan terkait photo • Berkonsulasi dengan atasan bentuk booklet untuk dalam bentuk booklet
pelayanan pasien membuat banner konsultasi. mengandung nilai indikator kejelasan pelayanan pasien untuk pelayanan pasien
THT(Telinga Hidung pelayanan di agar dapat digunakan dengan THT(Telinga Hidung THT(Telinga
Tenggorok) RSUD. poliklinik THT semestinya. Tenggorok) RSUD. Hidung Tenggorok)
Kol. Abundjani Bangko. • Dalam menyusun materi booklet Kol. Abundjani Bangko. RSUD. Kol. Abundjani
Kabupaten Merangin 2. Mencari referensi • Referensi dilakukan dengan penuh kejelasan dan Kabupaten Merangin Bangko. Kabupaten
terkait materi materi konsisten merupakan bagian dari Merangin Mendukung
booklet booklet • Pada tahap kegiatan Berkonsultasi Visi RSUD. Kol. moto rumah sakit yaitu
Keterkaitan Agenda III kembali ke atasan terhadap materi Abundjani Bangko. “kesehatan anda
(Manajemen ASN, 3. Membuat rancangan banner yang di buat dan meminta Kabupaten Merangin adalah prioritas
WOG dan Pelayanan booklet • Rancangan persetujuan untuk dicetak merupakan yaitu Menjadi Rumah kami”.
Publik) booklet nilai indikator dari tanggung jawab Sakit daerah Terbaik
4. Berkonsultasi dan konsisten di Provinsi Jambi
Manajemen ASN menuju Merangin
kembali ke atasan • Pada tahap kegiatan rancangan booklet Mantap 2023 dan Misi
Menambahkan alat terhadap materi • Lembar yang telah disetujui diserahkan ke RSUD. Kol. Abundjani
bantu peraga sederhana banner yang di buat, perbaikan dan bagian PKRS (Promosi Kesehatan Bangko. Kabupaten
dalam bentuk booklet revisi dan meminta persetujuan Rumah Sakit) terdapat nilai indikator
persetujuan untuk Merangin dimana
untuk pelayanan pasien tanggung jawab, integritas, dengan menambahkan
THT dimana booklet ini dibuat konsisten, transparan, kejelasan dan alat bantu peraga
dapat dibaca serta nilai kepercayaan sederhana dalam bentuk
dipahami oleh booklet untuk pelayanan
masyarakat. hal ini Nasionalisme : pasien THT(Telinga
berkaitan dengan Indikator nilai nasionalisme terlihat pada Hidung Tenggorok)
manajemen ASN dalam 5. Booklet yang telah • Booklet tahapan kegiatan Tahapan kegiatan 1 dan 3 RSUD. Kol. Abundjani
peran serta promosi dan disetujui diserahkan yaitu : Bangko. Kabupaten
edukasi kesehatan ke bagian PKRS • Dalam melakukan konsultasi dengan
(Promosi Kesehatan Merangin ini sesuai misi
atasan terkait kegiatan pembuatan no.1 yaitu memberikan
Rumah Sakit) leaflet perlu adanya musyawarah pelayanan prima,
WoG (Whole of dalam mengambil keputusan sepenuh hati dan kasih
Government) • Dalam menyusun materi booklet sayang dengan
Menambahkan alat bantu mengandung tujuan untuk keadilan mengutamakan
peraga sederhana dalam kepada semua pasien yang akan keselamatan pasien dan
bentuk booklet untuk ditangani tanpa membedakan latar Misi no. 2 yaitu
pelayanan pasien belakang dan mengakui persamaan mengembangkan
THT(Telinga Hidung derajat . sumber daya manusia
Tenggorok) RSUD. yang kompetitif dan
Kol. Abundjani Bangko. Etika Publik : Tahapan kegiatan 1, 3 dan 5 professional
Kabupaten Merangin yaitu :
merupakan bentuk
• Dalam melakukan konsultasi dengan
bekerjasama atasan harus bersikap hormat dan
atau berkolaboratif sopan santun. Nilai ini juga
bersama beberapa bagian mengandung nilai bersikap terbuka
untuk mendapatkan dalam pelayanan
legalitas dan dapat di • Dalam menyusun materi booklet dibuat
pertanggungjawabkan dengan penuh integritas tinggi dan
cermat.
• Rancangan booklet yang telah disetujui
DASAR HUKUM diserahkan ke bagian PKRS (Promosi
• UU no. 5 tahun Kesehatan Rumah Sakit) adalah bentuk
2014 tentang ASN dari sikap terbuka, jujur memberikan
yang mengatur hak informasi dan bertanggung jawab
dan kewajiban
ASN
• Permenkes Nomor Komitmen Mutu : Tahapan kegiatan 3, 4
44 Tahun 2018 dan 5 yaitu :
Tentang • Dalam menyusun materi booklet
Penyelenggaraan dilakukan dengan efektif dan efisien
Promosi Kesehatan menarik, mudah dimerngerti dan
Rumah Sakit bermanfaat bagi pasien pasien
(PKRS) • Dalam membuat booklet harus
dilakukan dengan inovatif dan
perbaikan berkelanjutan.
• Dalam membuat dan mencetak booklet
harus inovatif

Anti Korupsi :
Tahapan kegiatan 5 yaitu :
Dalam membuat dan mencetak booklet harus
dilakukan secara jujur, peduli, bertanggung
jawab dan adil.
5 Memberikan 1.Konsultasi dengan • Lembar hasil Akuntabilitas: Kegiatan memberikan Memberikan
pelayanan di atasan mengenai konsultasi dan Indikator nilai akuntabilitas terlihat pada pelayanan di poliklinik pelayanan di
poliklinik THT kegiatan yang akan Foto tahapan kegiatan 1,2 dan 3, yaitu : THT merupakan bagian poliklinik THT
dilakukan. • konsultasi dengan atasan dimana kegiatan dari Visi RSUD. Kol. Mendukung moto
Keterkaitan agenda ini memiliki indikator tanggung jawab, Abundjani Bangko. rumah sakit yaitu
III (manajemen kejelasan dan integritas Kabupaten Merangin “kesehatan anda
ASN, WOG dan • menyiapkan sarana dan prasarana serta yaitu Menjadi Rumah adalah prioritas
pelayanann publik 2.Melengkapi sarana • Alat kesehatan alat kesehatan memiliki indikator Sakit daerah Terbaik kami”.
dan prasarana serta pemeriksaan
tanggungjawab dan integritas dalam di Provinsi Jambi
Manajemen ASN alat kesehatan dasar THT menuju Merangin
memberikan pelayanan yang lebih baik
Kegiatan poliklinik tht (THT set)

Dan serana dan melakukan pemeriksaan pasian, Mantap 2023 dan Misi
Memberikan konsultasi, dan terapi pasien adalah RSUD. Kol. Abundjani
pelayanan di prasarana
(meja,kursi, indikator dari tanggung jawab, integritas Bangko. Kabupaten
poliklinik THT diri, keadilan, keseimbangan, Merangin dimana
Merupakan bentuk kelengkapan kegiatan pelayanan di
blangko transparan, kejelasan, jujur dan
kewajiban seorang ASN kepercayaan poloklinik THT ini
sebagai pelayan pemeriksaan sesuai misi no.1 yaitu
masyarakat yang poliklinik THT memberikan pelayanan
dilakukan sesuai dengan prima, sepenuh hati
kode etik profesi dan kasih sayang
Nasionalisme :
dengan mengutamakan
Indikator nilai nasionalisme terlihat pada
WOG (whole of 3.Melakukan keselamatan pasien
pemeriksaan pasien, • Foto, Rekam
tahapan kegiatan 3, yaitu :
government) pada tahap kegiatan
Dalam memberikan konsultasi pasien dan medik dan • Dalam melakukan pemeriksaan pasien kita melenkapi sarana dan
pelayanan poliklinik tht memberikan terapi resep. boleh membeda-bedakan pelayanan, prasarana serta alat
tidak dapat berdiri pasien adil , bertujuan untuk memberi kesehatan poli THT juga
sendiri namun poliklinik pertolongan. Kegiatan konsultasi pasien termasuk Misi no. 3
bekerja sama dan dan terapi pasien mengandung nilai Adil, yaitu Meningkatkan
terintegrasi dengan dengan tidak membeda-bedakan pasien dan mengembangkan
bagian yang lain yaitu serta tidak memaksakan kehendak sarana dan prasarana
bagian pendaftaran, dalam mengambil keputusan untuk yang memenuhi
rekam medik dan tidak pasien. standar di bidang dan
menutup kemungkinan berwawasan
bagian terkait lain Etika Publik: lingkungan
seperti poliklinik lain Indikator nilai etika publik terlihat pada
atau instalasi rawat inap tahapan kegiatan 1 dan 3, yaitu :
dan ruang operasi • Berkonsultasi dengan pimpinan adalah
sesuai dengan indikator hormat dan
Pelayanan publik bertanggung jawab
Dalam memberikan • Dalam melakukan pelayanan pasien,
pelayanan poliklinik konsultasi dan pemberian terapi tetap
tht merupakan bentuk memperhatikan SOP pelayanan dengan
pelayanan publik di memberikan senyum salam sapa kepada
rumah sakit dimana pasien memiliki indikator jujur dalam
seorang ASN sebagai memberi pelayanan, bersikap terbuka,
pemberi pelayanan sopan dan santun, hormat, tulus, adil
harus melayani pasien karena pasien dilayani semua sesuai
sebagai konsumen dengan prosedur, dokter juga harus
pelayanan itu sendiri menjaga kerahasiaan informasi pasien
demi tercapainya mutu
pelayanan yang baik Komitmen Mutu:
sesuai dengan Indikator nilai komitmen mutu terlihat pada
Undang-Undang No tahapan kegiatan 1 dan 3
25 Tahun 2009. • Sudah terlihat dengan berkonsultasi
Menjelaskan bahwa dengan pimpinan dimana hal ini untuk
Pelayanan Publik kepentingan mutu pelayanan karena tidak
adalah kegiatan atau dapat dipisahkan dengan kebijakan dari
rangkaian kegiatan pimpinan demi dapat berkerja secara
dalam rangka dinamis
pemenuhan kebutuhan • Melakukan pelayanan pasien, konsultasi
pelayanan sesuai dan pemberian terapi memiliki indikator
dengan peraturan melakukan pelayanan yang efektif,
perundang- undangan efisien, dapat beradaptasi dengan
bagi setiap keadaan pasien, responsif terhadap
warganegara dan masalah pasien ke pasien
penduduk atas barang,
jasa dan/atau
pelayanan administrasi Anti Korupsi
DASAR HUKUM
Indikator nilai anti korupsi terlihat pada
UU no. 5 tahun 2014
tahapan kegiatan 3 yaitu :
tentang ASN yang
• memberikan pelayanan sesuai SOP,
mengatur hak dan
memberikan terapi yang rasional adalah
kewajiban ASN
merupakan indikator jujur, peduli, adil,
bertanggung jawab
• UU No. 36 Tahun
2009 tentang
Kesehatan dimana
dokter memberikan
pelayanan
kesehatan bagi
penyelamatan jiwa
pasien.
• KepmenpanRB No.
139/KEP/M.PAN/1
1/2003 tentang
Jabatan Fungsional
Dokter dan Angka
Kreditnya
• Peraturan Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara dan
Reformasi
Birokrasi
(PermenPANRB)
No. 38 Tahun 2017
yang mengatur
tentang standar
kompetensi jabatan
aparatur sipil
Negara
6 Membuat survey 1. berkonsultasi • Persetujuan Akuntabilitas Membuat survey Membuat survey
kepuasan pasien dengan atasan atasan tentang Terlihat dari kegiatan 3 dimana kepuasan pasien kepuasan pasien
poliklinik kegiatan • Dalam evaluasi survey kepuasan poliklinik poliklinik
THT(Telinga Hidung Evaluasi pelayanan poliklinik THT sebagai bentuk THT(Telinga Hidung THT(Telinga
Tenggorok) RSUD. Kepuasan rasa tanggung jawab. Tenggorok) RSUD. Hidung
Kol. Abundjani Bangko. pelayanan Kol. Abundjani Bangko. Tenggorok) RSUD.
Kabupaten Merangin. kesehatan di Nasionalisme Kabupaten Merangin. Kol. Abundjani
poliklinik THT Terlihat dari kegiatan 3 dimana merupakan bagian dari Bangko. Kabupaten
Keterkaitan Agenda III • Dalam kegiatan memberikan lembar Visi RSUD. Kol. Merangin. Mendukung
(Manajemen ASN, survey kepuasan pelayanan poliklinik Abundjani Bangko. moto rumah sakit yaitu
WOG dan Pelayanan THT terdapat indikator nilai Kabupaten Merangin “kesehatan anda
Publik) PersamaanDerajat dan Tidak yaitu Menjadi Rumah adalah prioritas
2. . merancang, Diskriminatif Sakit daerah Terbaik kami”.
Manajemen ASN membuat dan • lembar survey di Provinsi Jambi
Membuat survey mencetak kepuasan \ menuju Merangin
kepuasan pasien lembaran survey pelayanan Mantap 2023 dan Misi
poliklinik kepuasan poliklinik THT Etika Publik RSUD. Kol. Abundjani
THT(Telinga pelayanan Terlihat dari kegiatan 3 dimana Bangko. Kabupaten
Hidung poliklinik THT • Dalam kegiatan memberikan lembar Merangin sesuai misi
Tenggorok) RSUD. survey kepuasan pelayanan poliklinik no.1 yaitu memberikan
Kol. Abundjani THT terdapat indikator nilai sopan dan pelayanan prima,
Bangko. Kabupaten santun, Jujur dan Cepat Tanggap sepenuh hati dan kasih
Merangin merupakan 3. memberikan • Foto kegiatan sayang dengan
bentuk proses lembar survey Komitmen Mutu mengutamakan
perencanaan, pelayanan Terlihat dari kegiatan 3 dimana keselamatan pasien dan
pengarahan dan poliklinik THT • Dalam kegiatan memberikan lembar Misi no. 2 yaitu
pengawasan. Selain itu kepada pasien survey kepuasan pelayanan poliklinik mengembangkan
dalam Melakukan yang berobat THT terdapat indikator nilai inovasi dan sumber daya manusia
monitoring berorientasi mutu kepuasan pelayanan, yang kompetitif dan
professional
WoG (Whole of • Kotak survey
Government) 4. membuat kotak
survey dan dan evaluasi
Membuat survey survey Anti Korupsi
kepuasan pasien mengevaluasi Terlihat dari kegiatan 3 dimana
poliklinik THT(Telinga survey
Hidung Tenggorok) • Dalam kegiatan memberikan lembar
RSUD. Kol. Abundjani survey kepuasan pelayanan poliklinik
Bangko. Kabupaten THT terdapat indikator nilai Mandiri.
Merangin.merupakan
bentuk bekerjasama
atau berkolaboratif
dengan masyarakat
untuk peningkatan mutu
pelayanan.

Pelayanan Publik
Membuat survey
kepuasan pasien
poliklinik THT adalah
salah satu bentuk
peningkatan mutu
pelayanan publik
Seperti yang tertuang
pada Undang-Undang
No 25 Tahun 2009.
Menjelaskan bahwa
Pelayanan Publik adalah
kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan bagi setiap
warganegara dan
penduduk atas barang,
jasa dan/atau pelayanan
administrasi

DASAR HUKUM
• UU no. 5 tahun 2014
tentang ASN yang
mengatur hak dan
kewajiban ASN
• PermepanRB nomor 14
Tahun 2017 tentang
pedoman penyusunan
suvei kepuasan
masyarakat unit
penyelenggara
pelayanan publik
3.1 Matrik Habituasi

Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Kegiatan 6


Nilai Indikator Nilai Membuat Membuat Menambahkan Melaksanakan Membuat
Membuat
Dasar PPK(Panduan banner alat bantu peraga pemeriksaan survey
leaflet
Praktek pelayanan sederhana dalam kepuasan
beberapa poli THT
Klinis) THT bentuk booklet pasien
informasi
untuk pelayanan poliklinik
penyakit THT THT
pasien THT
1 2 34 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 12 3 4 5 1 2 3 1 2 3 TOTAL
TanggungJawab 10
Akuntabilitas Jujur 1
Kejelasan 9
Netral -
Mendahulukan 1
Kepentingan
Publik
Adil 2
Transparan 4
Konsisten 7
Partisipatif 2
Percaya kepada -
Nasionalisme Tuhan
Persamaan derajat 4
Rela berkorban -
Cinta tanah air -
Tidak 4
memaksakan
kehendak
Musyawarah 5
Gotong royong -
Adil 5
Suka menolong -
Jujur 7
Bertanggung 5
Etika Jawab
Publik Integritas Tinggi 5
Cermat 2
Disiplin -
Hormat 6
Sopan Santun 5
Taat Peraturan 1
Taat Perintah
Menjaga rahasia 4
Efektifitas 3
Komitmen Efisiensi 3
Mutu Inovatif 6
Berorientasi Mutu 6
Jujur 5
Peduli 3
Anti Korupsi Mandiri 3
Disiplin 2
Tanggung 3
Jawab
Kerja Keras -
Sederhana -
Berani -
Adil 2
4.2. Matrik Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi

Tabel 3.3 : Matriks Visi Misi Dan Tata Nilai Organisasi


Keterkaitan Terhadap Visi Misi dan Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Kegiatan 6
Tata Nilai Organisasi Menambahkan alat T
Membuat leaflet
Membuat PPK Membuat bantu peraga O
beberapa Melaksanakan Membuat survey
(Panduan banner sederhana dalam T
informasi pemeriksaan kepuasan pasien
Praktek Klinis) A
penyakit THT pelayanan bentuk booklet untuk poli THT poliklinik THT
L
THT pelayanan pasien THT
Menjadi Rumah Sakit
V Daerah Terbaik di 6
I Provinsi Jambi menuju
S Merangin Mantap 2023
I
Memberikan Pelayanan
Prima Sepenuh Hati dan
Kasih Sayang Dengan
Mengutamakan 6
Keselamatan Pasien
Mengembangjan Sumber
Daya Manusia yang
Kompetitif dan 5
M Profesional
Meningkatkan ,
I Mengembangkan sarana
dan Prasarana yang 1
S memenuhi standar dan
berwawasan lingkungan
I dalam mendukung
program pemerintah di
bidang pariwisata dan
pertanian
TATA NILAI “Kesehatan anda
ORGANISASI prioritas Kami” 6
3.3.Matrik Kedudukan dan Peran PNS

Tabel 3.4. : Matriks Kedudukan Dan Peran Pns

Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Kegiatan 6


Keterkaitan Menambahkan alat T
Membuat leaflet
Dengan Membuat PPK Membuat banner bantu peraga O
beberapa Melaksanakan Membuat survey
Kedudukan Dan (Panduan Praktek pelayanan THT sederhana dalam T
Peran ASN Klinis) informasi pemeriksaan kepuasan pasien A
penyakit THT bentuk booklet untuk poli THT poliklinik THT
L
pelayanan pasien
THT

Manajemen ASN 6

Whole of
Government 5
(WOG)

Pelayanan Publik 2
3.4. Penjadwalan Rencana Aktualisasi
Penjadwalan kegiatan aktualisasi perlu dilakukan agar setiap kegiatan yang akan dilaksanakan berjalan secara
terstruktur dan terencana sehingga diharapkan seluruh kegiatan bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan yang
diharapkan. Berikut adalah jadwal kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan :

Tabel 3.4. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

November Desember
NO KEGIATAN
.
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5
1. Membuat PPK
(Panduan Praktek Klinis)
2. Membuat leaflet beberapa
informasi penyakit THT)
3. Membuat banner
pelayanan THT
4. Menambahkan alat bantu
peraga sederhana dalam bentuk
booklet untuk pelayanan pasien
THT
5. Melaksanakan pemeriksaan
Poliklinik THT
6 Membuat survey kepuasan
pasien poliklinik THT

Anda mungkin juga menyukai