DISUSUN OLEH
NAMA : GENOVEVA ENJELINA LOMBO, A.Md.Kep
NIP : 200011022022032001
GOLONGAN : IIC
JABATAN : TERAMPIL-PERAWAT
UNIT KERJA : UPTD RSMN BITUNG
COACH : HELEN DALIP, M.Pd
MENTOR : OLDI O. REMBET, S. Kep, Ns
NIP : 2000110220220320001
Judul Aktualisasi :
MENTOR COACH
NIP : 2000110220220320001
JABATAN : TERAMPIL – PERAWAT
Mengetahui,
KEPALA BADAN
PENGEMBANAGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Ruang Lingkup
BAB II DESKRIPSI LOKUS
A. Profil Organisasi
B. Struktur Organisasi
C. Visi Misi Organisasi
D. Motto Organisasi
BAB III IDENTIFIKASI ISU, ANALISIS MASALAH, DAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
A. Identifikasi Isu Kontemporer
B. Analisis dan Pemecahan Masalah
C. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
D. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN AKTUALISASI
A. Hasil Aktualisasi
B. Pembahasan Aktualisasi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan pejanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah. Berdasarkan Undang-Undang No 5 tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), fungsi Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
public, dan perekat pemersatu bangsa. Hal itu sejalan dengan
kebijakan pemerintah yang telah menetapkan nilai-nilai dasar (core
values) BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan; Akuntabel;
Kompeten; Harmonis; Loyal; Adaptif; Kolaboratif. sebagai dasar
penguatan budaya kerja di instansi pemerintah sebagai pelayan
yang memiliki employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”.
Tenaga kesehatan sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara
(ASN) seharusnya juga dapat membentuk karakter dari dalam
dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten, professional,
berintegritas, dan komitmen baik atas tugas dan fungsi yang
diembannya. Untuk itulah dalam Peraturan Pemerintah No 11 Tahun
2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, dan PerLAN No. 12
Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Yang menjadi dasar ditetapkannya Pelatihan Dasar yang strategis
untuk mewujudkan ASN sebagai bagian dari ASN menjadi
professional.
UPTD Rumah Sakit Manembo-nembo Tipe C Bitung adalah
rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kota Bitung yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang
sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan
masyarakat Kota Bitung juga ada yang dari luar kota Bitung. Oleh
karena itu RSMN yang juga adalah suatu institusi multi padat yang
kompleks (padat karya, padat modal, padat profesi, padat teknologi
dan padat resiko) dituntut untuk memberikan pelayanan yang
bermutu serta profesional sehingga dapat menjangkau seluruh
lapisan masyarakat. IGD adalah salah satu unit RS yang
menyediakan pelayanan kesehatan darurat. Jumlah kunjungan
pasien ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Peningkatan jumlah kunjungan ini dapat
mengakibatkan terjadinya berbagai masalah baik bagi pasien
maupun bagi profesional kesehatan dan pihak Rumah Sakit. Salah
satu strategi untuk mengatasinya yakni dengan menerapkan sistem
triase.
Data kunjungan masuk pasien ke UGD di Indonesia tahun 2013
mencapai 4.402.205 pasien (13,3% dari total seluruh kunjungan di
rumah sakit umum) dengan jumlah kunjungan 12% dari kunjungan
UGD berasal dari rujukan dengan jumlah Rumah Sakit Umum 1.033
unit dari 1.319 unit Rumah Sakit yang ada. Jumlah yang signifikan
ini kemudian memerlukan perhatian yang cukup besar dengan
pelayanan pasien gawat darurat (Keputusan Menteri Kesehatan,
2014). Banyaknya pasien yang datang ke UGD membuat perawat
harus memilah dan memilih pasien dengan cepat dan tepat sesuai
dengan prioritas bukan berdasarkan nomor antrian. Mengutamakan
pasien yang lebih diprioritaskan dan memberikan waktu tunggu
untuk pasien dengan kebutuhan perawatan yang kurang mendesak
(Hidayati, 2014). Di dalam UGD terdapat teknik triase untuk
melakukan tindakan prioritas kepada pasien mana yang harus
terlebih dahulu diberikan tindakan, terlebih saat terdapat banyak
pasien.
Berdasarkan pengalaman peserta selama bertugas di IGD
Rumah Sakit Manembo – Nembo Bitung sendiri masih ada hal – hal
yang perlu dievaluasi agar dapat memberikan pelayanan yang prima
kepada masyarakat yaitu Belum optimalnya prioritas pasien sesuai
triage yang ada di IGD UPTD RS Manembo-Nembo Tipe C Bitung.
Triase sebagai pintu gerbang perawatan pasien memegang peranan
penting dalam pengaturan darurat melalui pengelompokan dan
memprioritaskan secara efisien sesuai dengan tampilan medis
pasien. Dalam memilih dan memilah pasien sangatlah penting dalam
menentukan prioritas kegawatdaruratan sehingga pasien bisa
ditangani dengan cepat dan tepat. Banyaknya pasien yang datang di
IGD membuat kesulitan perawat dalam memilah pasien sesuai
dengan prioritas triase. Ditambah lagi dengan adanya perawat baru
yang fresh graduate yang belum mengerti betul dengan sistem
triase.
Kurang optimalnya perawatan infus sehubungan dengan kejadian
phlebitis di UPTD RS Manembo-Nembo Tipe C Bitung. Phlebitis
merupakan salah satu bentuk infeksi nosokomial yang sering muncul
dirumah sakit. Phlebitis yang merupakan peradangan pada dinding
vena akibat terapi cairan intravena, yang ditandai dengan nyeri,
kemerahan , teraba lunak, pembengkakan dan hangat pada lokasi
penusukan jarum infus. Banyaknya pasien yang tertahan di IGD
akibat ruangan full membuat perawat kesulitan dalam mengontrol
keadaan pasien sehingga terjadi phlebitis pada beberapa pasien.
Kurangnya kesadaran diri dan kepatuhan tenaga kesehatan
dalam pelaksanaan 6 langka mencuci tangan di UPTD RS
Manembo-Nembo Tipe C Bitung. Penerapan 6 langka cuci tangan
terkadang masih diabaikan oleh petugas kesehatan. Padahal 6
langka cuci tangan adalah hal penting yang harus diperhatikan untuk
mengurangi terjadinya infeksi baik pada pasien maupun petugas
kesehatan.
Ketidakefektifan komunikasi teraupetik perawat dalam pemberian
asuhan keperawatan di IGD UPTD RS Manembo-Nembo Tipe C
Bitung.. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang
direncanakan dan dilakukan bertujuan untuk membantu
penyembuhan atau pemulihan pasien. Kurangnya penerapan
komunikasi terapeutik menyebabkan terjadinya kesalahpahaman
antara perawat dan pasien yang membuat sering terjadinya
pertikaian di IGD UPTD RS Manembo-Nembo Tipe C Bitung.
Perawat harus memiliki keterampilan komunikasi terapeutik karena
akan lebih mudah menjalin hubungan saling percaya dengan pasien.
Kurang optimalnya pelayanan kesehatan di UPTD RS Manembo-
Nembo Tipe C Bitung. Pelayanan kesehatan yang belum optimal
masih menjadi hal yang sering terjadi disetiap rumah sakit karena
masih adanya berbagai keluhan dari masyarakat. Hal ini terjadi
akibat masih kurangnya tenaga kesehatan dan terbatasnya
beberapa alat-alat kesehatan. UPTD RS Manembo-nembo Tipe C
Bitung terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi
masyarakat yang membutuhkan fasilitas kesehatan.
Berdasarkan isu-isu tersebut akan dipilih salah satu yang akan
menjadi salah satu prioritas dengan pelaksanaan aktualisasi dan
habituasi yang menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yaitu
Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adapatif, dan Kolaboratif. Dengan adanya pengalaman peserta
selama bertugas IGD UPTD RS Manembo-Nembo Tipe C Bitung
sering terjadi masalah dalam pemilahan triage dikerenakan
banyaknya jumlah pasien yang berkunjung ke IGD, jumlah perawat
yang terbatas, dan yang utamanya yaitu masih kurangnya
pengetahuan dan pengalaman perawat mengenai triage. Oleh
Karena itu peserta memilih satu Isu utama yaitu “Belum optimalnya
prioritas pasien sesuai triage yang ada di IGD UPTD RS Manembo-
Nembo Tipe C Bitung”
B. Tujuan
1. Mampu mengaktualisasikan nilai – nilai dasar BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, Kolaboratif)
2. Mengoptimalkan prioritas pasien sesuai triage yang ada di
IGD UPTD RS Manembo-Nembo Tipe C Bitung
C. Manfaat
1. Bagi Peserta Latsar
Mampu menerapkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ASN (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya sebagai ASN di IGD RS Manembo-
nembo tipe C Bitung
2. Bagi Organisasi
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat Meningkatkan mutu
pelayanan ksusnya pada sistem triase di IGD RS Manembo-
nembo tipe C Bitung
3. Bagi Masyarakat
Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat mendapatkan
pelayanan kesehatan yang optimal dengan meminimalisir
terjadinya kesalahan dalam memilah pasien seuai triase.
DESKRIPSI LOKUS
A. Profil Organisasi
k. Poliklinik Gigi
l. Poliklinik TB
m. Klinik VCT/CST
2. Perawatan Rawat Inap:
a. ICU :
b. Melati (Anak)
c. Bougenville (Bedah)
d. Anggrek/Tulip (Kelas)
e. Almond (Interna)
f. Sakura (Interna)
g. NICU :
h. Mawar (Nifas) :
i. Amarilis
j. IGD
3. Tempat Tindakan - VK (Kebidanan/Kandungan)
4. Pelayanan Laboratorium
D. Motto/Slogan Organisasi
Motto atau slogan merupakan frasa yang dijadikan
sebagai pedoman dan digunakan untuk menggambarkan
komitmen serta semangat organisasi. Adapun motto/slogan
UPTD RSMN Bitung adalah “Care and Trust”. Makna dari
“Care and Trust” adalah UPTD RSMN Bitung memberikan
pelayanan dengan penuh Kepedulian kepada
masyarakat kota Bitung untuk mendapatkan kepercayaan
masyarakat pengguna layanan di UPTD RSMN Bitung.
BAB III
4 Ketidakefektifan komunikasi
teraupetik perawat dalam
pemberian asuhan 3 4 5 5 17 IV
Terwujudnya
pemahaman
perawat tentang
pemilahan
c. Bertindak proaktif
Harmonis
dengan
tersedianya
leaflet sistem
triiase dapat
membuat
lingkungan kerja
yang kondusif
karena dapat
dengan
memudah
memahami
sistem triase
menggunakan
leaflet
Loyal
dengan adanya
leaflet sistem
triase perawat
dapat mudah
memahami
sistem triase dan
tidak akan salah
dalam memilah
pasien sehinggah
dapat menjaga
nama baik
sesama ASN dan
Pimpinan
Instansi
1. Membuat dan Tersedianya Akuntabel Dengan adanya
Dengan adanya
Bertanggung
memberitahuka jadwal alur Pemilahan
sosialisasi
jawab atas
n jadwal kegiatan tentang sistem prioritas pasien
kepercayaaan
kegiatan sosialisasi sesuai triase
Melaksanakan triase yang
yang diberikan
sosialisasi berpusat pada dalam bentuk
sosialisasi untuk melakukan
standing banner,
tentang sistem perawat yang
sosialisasi tentang
ada di IGD maka maka akan
triase yang sistem triase
menguatkan
berpusat pada akan membantu
dengan membuat
dan Mendukung makna motto
perawat yang jadwal dan
4. rumah sakit yakni
ada di IGD misi rumah sakit
memberitahukan
yakni : memberikan
UPTD RS jadwal sosialisasi
pelayanan
Manembo- Meningkatkan
agar para perawat
kualitas sumber kesehatan
Nembo Tipe C yang bersediah
dengan
Bitung daya manusia
dapat menyiapkan
(SDM) kepedulian yang
waktu
tinggi kepada
sehingga
Berorientasi
mampu masyarakat
Pelayanan
sehingga bisa
melaksanakan
dengan membuat
pelayanan mendapatkan
dan
memberitahukan yang kepercayaan dari
jadwa kegiatan profesional dan masyarakat
sosialisasi dapat optimal karena sebagai
Memberikan dapat pengguna
pelayanan yang menambah layanan
prima perawat wawasan kesehatan.
sehingga mereka perawat.
dapat menyiapkan Menigkatkan
waktu dan dapat kualitas
mengikuti pelayanan
sosialisasi dan kesehatan
dapat menambah secara prima
wawasan dan
Adaptif : memenuhi
terus berinovasi akreditasi
dan rumah sakit
mengembangkan sehingga
kreatifitas dalam memberikan
membuat jadwal rasa aman
sedemikian rupa
agar semua dan nyaman
perawat IGD bagi
dapat mengikuti pelanggan
kegiatan dan
sosialisasi stakeholder.
2. Melaksanakan Dokumentasi
Kompeten
Sosialisasi saat
membantu orang
sosialisasi
lain untuk sama-
sama belajar
tentang sistem
triase yang
benar.
Kolaboratif
memberikan
kesempatan
kepada siapapun
yang ingin
menerima materi
sosialisasi
tentang sistem
triase.
Harmonis
melakukan
sosialisasi tanpa
membeda-
bedakan latar
pendidikan, ras,
budaya dan
bahasa sesama
perawat
3. Melakukan Dokumentasi Loyal
evaluasi format Dengan
tentang materi penilaian dilakukannya
yang telah evaluasi evaluasi agar
diberikan perawat dapat
melalui memperhatikan
sosialisasi materi yang
diberikan
sehingga dapat
mempertajam
wawasan dan
bisa menjaga
nama baik
sesaam ASN,
pimpinan
instansi dan
negara karena
dapat
menjalankan
pelayanan
dengan baik.
Kompeten
dapat
meningkatkan
kompetensi diri
untuk
menjawab
tantangan yang
selalu berubah
karena dengan
adanya
evaluasi
perawat bisa
lebih mengasa
dan
memperhatikan
materi
sosialisasi.
Akuntabel
melaksanakan
penilaian
evaluasi dengan
jujur, cermat,
disiplin dan
bertanggung
jawab.
Tabel III.Jadwal Rencana Aktualisasi
Waktu Pelaksanaan
1 2 3 4 1