Anda di halaman 1dari 18

LEMBAR KERJA BAGIAN IV

KAJIAN KRITIS KARYA ILMIAH UJI KEMANJURAN


DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG FARMASI KOMUNITAS BAHAN ALAM

Analisis Kritis Karya Ilmiah Secara umum

ALMIRA AZALIA FRIDAYANTI


1800023122

PUSAT INFORMASI DAN KAJIAN OBAT


UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2021
2.Latihan IV
A. Kasus
1. Anda sebagai farmasis di apotek ditanya oleh konsumen Anda manakah obat antibiotic yang
lebih baik (manjur dan aman) untuk anak yang mengalami ISK berulang?. Apakah yang akan
Saudara lakukan untuk menjawab pertanyaan klien Saudara?
2. Sebagai farnasis di RS Anda harus dapat menentukan pilihan obat yang akan digunakan di
Formularium RS berdasarkan tingkat keamanan, efikasi, dan biaya (benefisitas). Obat dengan
tingkat keamanan tertinggi, handal dan murah adalah menjadi pilihan pertama. Anda diminta
pendapat tentang manakah obat antiplatelet yang paling baik (aman, efikasius, benefit (murah))
untuk penderita hipertensi dengan DM tipe II dan hiperlipidemia yang akan ditetapkan sebagai
obat pilihan (DOC) di RS Anda?. Apakah yang akan Saudara lakukan untuk menentukan
jawaban Saudara?
3. Tn. Hernadi, umur 56 tahun dengan obesitas, sudah 2 kali dalam satu minggu ini mengalami
nyeri dada berat pada dada sebelah kiri, bila sedang beraktifitas misalnya jalan cepat atau lari
lari dada terasa seperti ditindih dan nafas terasa sesak, nyeri dada berkurang apabila
beristirahat. Tn. Hendardi Datang ke UGD untuk menjawab pertanyaan kira-kira nyeri dada
yang dialami itu karena sakit apa? Obat antinyeri apakah yang terbaik untuk mengatasi nyeri
tersebut di UGD? Dan yang terakhir bertanya tentang bagaimana pengobatan untuk mencegah
atau menghambat agar sakitnya tidak tambah berat?
Berdasarkan data pemeriksaan fisik dan lab diketahui TD= 170/110 mmHg dan dari hasil lab.
diketahui pasien menderita hiperkolesterolemia dan hipertrigliserida. Penderita memiliki berat
badan 75 Kg dengan tinggi 150 cm. EKG terdapat gambaran ST elevasi. Apakah yang akan
Saudara lakukan apabila petugas minta rekomendasi Saudara terkait dengan pertanyaan ke 2
dan ke 3?

B. Tugas
1. Lakukan searching sesuai kaidah EBM dan lakukanlah penilaian terhadap pustaka obat yang
sudah saudara dapatkan tersebut.
2. Untuk kasus I lakukan searching bahan pustaka tentang terapi obat (minimal 2 judul artikel)
dan lakukanlah pengkajian terhadap pustaka yang sudah Anda dapatkan itu dantulislah hasil
pengkajian tersebut pada lembar laporan yang sudah tersedia.
3. Untuk kasus I, 2 dan 3 lakukan searching bahan pustaka tentang terapi obat (minimal 2 judul
artikel) dan lakukanlah pengkajian terhadap pustaka yang sudah Anda dapatkan itu dantulislah
hasil pengkajian tersebut pada lembar laporan yang sudah tersedia.

Kasus 1
Anda sebagai farmasis di apotek ditanya oleh konsumen Anda manakah obat antibiotic yang lebih
baik (manjur dan aman) untuk anak yang mengalami ISK berulang?. Apakah yang akan Saudara
lakukan untuk menjawab pertanyaan klien Saudara?

1. Tuliskan judul jurnal hasil penelusuran Anda dan berilah cerita singkat tentang isi
jurnal tersebut serta apa manfaat jurnal tersebut bagi Anda ?

No JUDUL, PENULIS & JENIS ISI MANFAAT


PUSTAKA

1  Judul : Long-term Antibiotik dosis rendah jangka Dua belas penelitian (1.557
antibiotics for preventing panjang untuk mencegah ISK anak) diidentifikasi dengan
recurrent urinary tract berulang harus disediakan untuk enam (lima dianalisis, 1.069
infection in children anak-anak yang berisiko tinggi anak) membandingkan
 Penulis : Gabrielle Williams1, mengalami infeksi berulang, seperti antibiotik dengan plasebo /
Jonathan C Craig2,3 bayi kecil, dan dokter anak sangat tanpa pengobatan. Durasi
 Jenis Pustaka : Primer ingin mengurangi risiko infeksi lebih profilaksis antibiotik
lanjut, seperti anak-anak dengan bervariasi dari 10 minggu
kelainan ginjal. sampai 12 bulan.
Dibandingkan dengan
plasebo / tanpa pengobatan,
ketika semua studi
dimasukkan, antibiotik
tampaknya tidak
mengurangi risiko gejala
ISK (RR 0,75, 95% CI 0,36
hingga 1,53) namun ketika
kami mengevaluasi efek
antibiotik dalam studi
dengan risiko bias yang
rendah. , ada penurunan
yang signifikan secara
statistik (RR 0,68, 95% CI
0,48 menjadi 0,95).
Efeknya serupa pada anak-
anak dengan refluks
vesikoureterik (VUR) (RR
0,65, 95% CI 0,39 hingga
1,07) dibandingkan dengan
anak-anak tanpa VUR (RR
0,56, 95% CI 0,15 hingga
2,12). Tidak ada konsistensi
terjadinya efek samping.
Tiga penelitian melaporkan
resistensi antibiotik,
menunjukkan peningkatan
risiko resistensi yang tidak
signifikan terhadap
antibiotik pada kelompok
pengobatan aktif (RR 2,4,
95% CI 0,62 hingga 9,26).
Lima penelitian (4
dianalisis, 367 anak)
membandingkan satu
antibiotik dengan yang lain
tetapi semua
membandingkan kombinasi
yang berbeda atau hasil
yang berbeda dan penelitian
tidak dikumpulkan. Dua
studi melaporkan resistensi
mikroba, nitrofurantoin
memiliki risiko resistensi
yang lebih rendah secara
signifikan daripada
kotrimoksazol (RR 0,54,
95% CI 0,31 hingga 0,92).
Satu studi membandingkan
secara bergantian dengan
pengobatan cefadroxil
setiap hari.

2 Judul : Antibiotic prophylaxis and Trimetoprim-sulfametoksazol dosis Usia rata-rata saat masuk
recurrent urinary tract infection in rendah jangka panjang dikaitkan adalah 14 bulan; 64% dari
children dengan penurunan jumlah infeksi pasien adalah perempuan,
Penulis : Jonathan C Craig 1, Judy saluran kemih pada anak-anak yang 42% telah mengetahui
M Simpson, Gabrielle J Williams, memiliki kecenderungan. Efek refluks vesikoureteral
Alison Lowe, Graham J Reynolds, pengobatan tampak konsisten tetapi (setidaknya tingkat III pada
Steven J McTaggart, Elisabeth M sederhana di seluruh subkelompok. 53% dari pasien ini), dan
Hodson, Jonathan R Carapetis, Noel 71% terdaftar setelah
E Cranswick, Grahame Smith, Les diagnosis pertama infeksi
M Irwig, Patrina H Y Caldwell, saluran kemih. Selama
Sana Hamilton, Leslie P Roy, penelitian, infeksi saluran
Jenis Pustaka : Primer kemih berkembang pada 36
dari 288 pasien (13%) pada
kelompok yang menerima
trimetoprim-
sulfametoksazol (kelompok
antibiotik) dan pada 55 dari
288 pasien (19%) pada
kelompok plasebo (rasio
hazard pada kelompok
antibiotik, 0,61; interval
kepercayaan 95%, 0,40
hingga 0,93; P = 0,02
dengan uji log-rank). Pada
kelompok antibiotik,
penurunan risiko absolut
infeksi saluran kemih (6
poin persentase) tampak
konsisten di semua
subkelompok pasien
(P≥0.20 untuk semua
interaksi).

c.Laporan telaah jurnal desain RCT model EBM


1.Judul : Long-term antibiotics for preventing recurrent urinary tract infection in children
2.Pengarang :Gabrielle Williams, Jonathan C Craig
Tabel Pedoman telaah jurnal

Tingkat kepentingan: Bagaimana atau Seberapa besar efek dari Antibiotik tampaknya tidak mengurangi
Apakah hasil treatmen? risiko ISK simptomatik (RR 0,75, 95%
penelitian penting? :untuk outcome berupa data nominal CI 0,36 hingga 1,53) namun ketika
di lakukan perhitungan parameter kami mengevaluasi efek antibiotik
outcome meliputi RR, ARR, RRR dan dalam penelitian dengan risiko bias
NNT/NNH: yang rendah. , ada pengurangan yang
signifikan secara statistik (RR 0,68,
95% CI 0,48- 0,95). Dua penelitian
melaporkan resistensi mikroba,
nitrofurantoin memiliki risiko resistensi
yang secara signifikan lebih rendah
daripada kotrimoksazol (RR 0,54, 95%
CI 0,31-0,92). Satu studi
membandingkan secara bergantian
dengan setiap hari pengobatan
cefadroxil

Bagaimana presisi estimasi terhadap efek Dapat ditinjau kembali pada bagian
treatmen?: result

apakah hasil Apakah pasien berbeda dengan pasien pada Ya. Karena subjek penelitian ini
penelitian yag penelitian ini sehingga hasil penelitian ini diambil dari berbagai sumber.
disajikan dalam jurnal tidak dapat diaplikasikan? Antibiotik jangka panjang
ini dapat membantu Apakah treatmen fisibel dengan seting tampaknya mengurangi risiko ISK
menyelesaikan RS/praktek ? simptomatik berulang pada anak-
permasalahan yang Apakah potensi manfaat lebih besar dari anak yang rentan tetapi manfaatnya
akan dipecahkan? potensi bahaya bagi pasien saya ? kecil dan harus dipertimbangkan
(ExternalValidity/Applica bersama dengan peningkatan risiko
bility) resistensi mikroba.

KESIMPULAN:
…………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………

c.Laporan telaah jurnal desain RCT model EBM


Judul : Antibiotic prophylaxis and recurrent urinary tract infection in children
Penulis : Jonathan C Craig 1, Judy M Simpson, Gabrielle J Williams, Alison Lowe, Graham J Reynolds,
Steven J McTaggart, Elisabeth M Hodson, Jonathan R Carapetis, Noel E Cranswick, Grahame Smith, Les M
Irwig, Patrina H Y Caldwell, Sana Hamilton, Leslie P Roy,

Tabel Telaah EBM

Tujuan Pertanyaan Umum


Validitas interna: Apakah kelompok penelitian representative dan komparabel (dapat
Apakah informasi dibandingkan)?
jurnal benar Ya
Apakah pasien atau sampel ditempatkan ke masing-masing
kelompok melalui randomisasi?
Ya
Apakah pada saat mulai penelitian kondisi antar kelompok sama atau
sebanding?
Ya, sampel yang diambil adalah anak usia dibawah 18 tahun
Apakah antar kelompok uji mendapatkan perlakuan (treatmen)
setara?:
Ya, mereka mendapatkan suspensi trimetoprim-sulfametoksazol
harian (sebagai 2 mg trimetoprim ditambah 10 mg sulfametoksazol
per kilogram berat badan) atau plasebo selama 12 bulan.
Apakah semua pasien yg terdapat dalam kelompok penelitian
diperhitungkan?
Tidak, dari 780 sampel yang di rencanakan hanya 576 yang sesuai
dengan kriteria karena sisanya terdapat perubahan sikap saat
menggunakan antibiotic (tidak patuh)

Dan apakah mereka semua dianalisis sesuai kelompok


randomisasinya?
Ya
Apakah pengukuran dilakukan secara objektif?
Ya

Apakah dilakukan blinding?


Tidak
Tingkat kepentingan: Bagaimana atau Seberapa besar efek dari treatmen?
Apakah hasil Trimetoprim dosis rendah jangka panjang – sulfametoksazole
penelitian dikaitkan dengan sedikit penurunan jumlah gejala infeksi saluran
penting? kemih mengurangi risiko kerusakan ginjal baru dari risiko
pyelosolute sebesar 6%. Untuk outcome berupa data nominal di
lakukan perhitungan parameter outcome meliputi RR, ARR, RRR
dan NNT/NNH. Analisis dilakukan dengan menggunakan definisi
log-rank yang sama dengan kriteria masuk. Efek pengobatan infeksi
saluran kemih atic sekitar 10 persen dijelaskan dalam hal rasio
bahaya dan poin persentase absolut antara dua kelompok selama 12
perbedaan risiko dengan interval kepercayaan 95%. Semua bulan
masa tindak lanjut, dengan perkiraan tingkat kejadian nilai P yang
dilaporkan adalah dua sisi dan tidak sebesar 29% pada kelompok
plasebo.
Bagaimana presisi estimasi terhadap efek treatmen?:
Trimetoprim-sulfametoksazol dosis rendah jangka panjang dikaitkan
dengan penurunan jumlah infeksi saluran kemih pada anak-anak
tidak memiliki kecenderungan
Apakah hasil Apakah pasien berbeda dengan pasien pada penelitian ini sehingga
penelitian yang hasil penelitian ini tidak dapat diaplikasikan?
disajikan dalam jurnal Ya
ini dapat membantu Apakah treatmen fisibel dengan seting RS/praktek ?
Menyelesaikan Ya
permasalahan yang Apakah potensi manfaat lebih besar dari potensi bahaya bagi pasien
akan saya ?
dipecahkan? Bahaya karena hasilnya hanya sebesar 6%
(External
Validity/Applicability)

Kesimpulan : Trimetoprim-sulfametoksazol dosis rendah jangka panjang dikaitkan dengan


penurunan jumlah infeksi saluran kemih pada anak-anak yang memiliki efek pengobatan
tampak konsisten tetapi sederhana di seluruh subkelompok dan hanya menimbulkan risiko
pyelosolute sebesar 6%.

Kasus 2
Sebagai farnasis di RS Anda harus dapat menentukan pilihan obat yang akan digunakan di
Formularium RS berdasarkan tingkat keamanan, efikasi, dan biaya (benefisitas). Obat dengan
tingkat keamanan tertinggi, handal dan murah adalah menjadi pilihan pertama. Anda diminta
pendapat tentang manakah obat antiplatelet yang paling baik (aman, efikasius, benefit (murah))
untuk penderita hipertensi dengan DM tipe II dan hiperlipidemia yang akan ditetapkan sebagai
obat pilihan (DOC) di RS Anda?. Apakah yang akan Saudara lakukan untuk menentukan
jawaban Saudara?

1. Tuliskan judul jurnal hasil penelusuran Anda dan berilah cerita singkat tentang isi
jurnal tersebut serta apa manfaat jurnal tersebut bagi Anda ?
No Judul, Penulis, & Jenis Isi Manfaat
Pustaka
1 Judul : Analisis Berdasarkan efek samping ulu hati, Penggunaan
Efektivitas dan Efek pasien yang mengonsumsi clopidogrel lebih
Samping Penggunaan clopidogrel mengalami nyeri ulu hati efektif
Clopidogrel Tunggal dan sebesar 23,1% sedangkan efek dibandingkan
Kombinasi Clopidogrel- samping nyeri ulu hati pada menggunakan
Aspilet Pada Pasien penggunaan kombinasi clopidogrel- aspilet
Stroke Iskemik di RSUP aspilet sebesar 76,9%
DR.Wahidin
Sudirohusodo Makassar

Penulis : Nurul Inayah,


Marianti A. Manggau,
Yunus Amran

Jenis Pustaka : Primer,


level 1,farmakoekonomi
2 Judul : Low-Dose Aspirin Pemberian aspirin dosis rendah tidak Aspirin dosis
for Primary Revention of mempengaruhi resiko kardiovaskular rendah tidak
Cardiovascular Events in mempengaruhi
risiko
Patients With Type 2
kardiovaskular
Diabetes Mellitus tetapi peningkatan
risiko perdarahan
Penulis : Yoshihiko gastrointestinal
Saito,MD,PhD ; Sadanori pada pasien dengan
Okada,MD,PhD ; Hisao tipe 2 diabetes
Ogawa,MD,PhD ; mellitus. Dari
jurnal ini potensi
Hirofumi
manfaatnya tidak
Soejima,MD,PhD ; Mio begitu besar
Sakuma,MD,PhD ;
Masafumi
Nakayama,MD,PhD ;
Naofumi Doi,MD,PhD ;
Hideaki
Jinnouchi,MD,PhD ;
Masako Waki,MD,PhD ;
Izuru Masuda,MD,PhD ;
Takeshi
Morimoto,MD,PhD

Jenis Pustaka Primer,


Level 1 , Efikasi

Pustaka Primer karena


penulis jurnal langsung
meneliti
c.Laporan telaah jurnal desain RCT model EBM
Laporan telaah jurnal desain RCT model EBM

1. Judul : Low-Dose Aspirin for Primary Revention of Cardiovascular Events in Patients


With Type 2 Diabetes Mellitus

Pengarang : Yoshihiko Saito,MD,PhD ; Sadanori Okada,MD,PhD ; Hisao Ogawa,MD,PhD ;


Hirofumi Soejima,MD,PhD ; Mio Sakuma,MD,PhD ; Masafumi Nakayama,MD,PhD ; Naofumi
Doi,MD,PhD ; Hideaki Jinnouchi,MD,PhD ; Masako Waki,MD,PhD ; Izuru Masuda,MD,PhD ;
Takeshi Morimoto,MD,PhD

Tujuan Pertanyaan penuntun dan hasil telaah


Validitas interna: Apakah kelompok penelitian representative dan komparabel (dapat
Apakah informasi benar dibandingkan) :
Ya, karena 1 kelompok mendapat aspirin dan 1 kelompok tidak
mendapatkan aspirin

Apakah pasien atau sampel ditempatkan ke masing-masing


kelompok melalui randomisasi?:
Ya

Apakah pada saat mulai penelitian kondisi antar kelompok sama


atau sebanding?:
Ya, tidak ada perbedaan signifikan

Apakah antar kelompok uji mendapatkan perlakuan (treatmen)


setara?:
Tidak, karena 1 kelompok mendapat pengobatan aspirin dalam
dosis rendah, 1 kelompok lain tidak mendapat aspirin

Apakah semua pasien yang terdapat dalam kelompok penelitian


diperhitungkan?

Dan apakah mereka semua dianalisis sesuai kelompok


randomisasinya?

Apakah pengukuran dilakukan secara objektif?

Apakah dilakukan blinding?


Dilakukan trial-blinding

Tingkat kepentingan: Bagaimana atau Seberapa besar efek dari treatmen? :


Apakah hasil penelitian Untuk outcome berupa data nominal dilakukan perhitungan
penting? parameter outcome meliputi RR, ARR, RRR, dan NNT/NNH :
Berdasarkan parameter outcome pemberian aspirin dosis rendah
tidak mempengaruhi kejadian kardiovaskular

Bagaimana presisi estimasi terhadap efek treatmen?:


Tidak terdapat perbedaan signifikan antara pemberian aspirin dan
tidak
Apakah hasil penelitian Apakah pasien berbeda dengan pasien pada penelitian ini sehingga
yang disajikan dalam hasil penelitian ini tidak dapat diaplikasikan?
jurnal ini dapat Apakah treatmen fisibel dengan seting RS/praktek ?
membantu Apakah potensi manfaat lebih besar dari potensi bahaya bagi pasien
menyelesaikan saya ?
permasalahan yang akan Aspirin dosis rendah tidak mempengaruhi risiko kardiovaskular
dipecahkan? (External tetapi peningkatan risiko perdarahan gastrointestinal pada pasien
Validity/Applicability dengan tipe 2 diabetes mellitus. Dari jurnal ini potensi manfaatnya
tidak begitu besar

Kesimpulan :
Pada kasus 2 ini rekomendasi penggunaan antiplatelet yang digunakan adalah clopidogrel
Kasus 3
Tn. Hernadi, umur 56 tahun dengan obesitas, sudah 2 kali dalam satu minggu ini mengalami
nyeri dada berat pada dada sebelah kiri, bila sedang beraktifitas misalnya jalan cepat atau lari
lari dada terasa seperti ditindih dan nafas terasa sesak, nyeri dada berkurang apabila
beristirahat. Tn. Hendardi Datang ke UGD untuk menjawab pertanyaan kira-kira nyeri dada
yang dialami itu karena sakit apa? Obat antinyeri apakah yang terbaik untuk mengatasi nyeri
tersebut di UGD? Dan yang terakhir bertanya tentang bagaimana pengobatan untuk mencegah
atau menghambat agar sakitnya tidak tambah berat?
Berdasarkan data pemeriksaan fisik dan lab diketahui TD= 170/110 mmHg dan dari hasil lab.
diketahui pasien menderita hiperkolesterolemia dan hipertrigliserida. Penderita memiliki berat
badan 75 Kg dengan tinggi 150 cm. EKG terdapat gambaran ST elevasi. Apakah yang akan
Saudara lakukan apabila petugas minta rekomendasi Saudara terkait dengan pertanyaan ke 2
dan ke 3?

1. Tuliskan judul jurnal hasil penelusuran Anda dan berilah cerita singkat tentang
isi jurnal tersebut serta apa manfaat jurnal tersebut bagi Anda ?

No JUDUL, PENULIS & JENIS


PUSTAKA
ISI MANFAAT

Judul : Nitrous oxide/oxygen plus Studi telah menunjukkan hasil Artikel ini
acetaminophen versus morphine in ST yang berbeda pada menginformasikan
1 elevation myocardial infarction: open- konsekuensi penggunaan bahawasannya NOO-A
label, cluster-randomized, non- morfin di ST-segmen lebih rendah daripada
inferiority study elevasi miokard infark analgesia morfin pada 30
(STEMI). Tidak ada menit pada pasien
penelitian yang dengan STEMI akut
Penulis : Sandrine Charpentier, mengevaluasi pengobatan dalam pengaturan pra-
Michel Galinski, Vincent Bounes, alternatif yang setidaknya bisa rumah sakit. Tingkat
Agnès Ricard-Hibon, Carlos El- menjadi non-inferior terhadap efek samping tidak
Khoury, Meyer Elbaz, François- berbeda secara
morfin tanpa konsekuensi
Xavier Ageron, Stéphane Manzo- signifikan antara kedua
yang kelompok perlakuan.
Silberman, Louis Soulat, Frédéric
Lapostolle, Alexandre Gérard, berpotensi merusak fungsi Karena morfin
Delphine Bregeaud, Vanina Bongard, miokard dan reaktivitas tampaknya menjadi agen
Eric Bonnefoy-Cudraz trombosit. Tujuan dari pengontrol nyeri yang
penelitian ini adalah untuk kuat di STEMI,
Jenis Pustaka : Artikel mengevaluasi apakah penelitian acak yang
nitrous oksida / oksigen secara khusus
plus asetaminofen membahas keamanannya
intravena (NOO-A) tidak diperlukan
lebih rendah dari morfin
untuk mengontrol nyeri Untuk mengevaluasi
dada pada pasien STEMI. apakah nitrous oksida /
oksigen plus
Penelitian multisenter, asetaminofen intravena
label terbuka, cluster- (NOO-A) tidak lebih
randomized, terkontrol, rendah dari morfin untuk
non-inferioritas ini mengontrol nyeri dada
membandingkan NOO-A pada pasien STEMI.
dengan morfin pada 684
pasien pra-rumah sakit
dengan dugaan STEMI yang
sedang berlangsung dengan
durasi <12 jam dan skor skor
nyeri ≥ 4. Titik akhir primer
adalah proporsi pasien yang
mencapai pengurangan nyeri
(skor peringkat numerik ≤ 3)
setelah 30 menit. Titik akhir
keamanan sekunder
termasuk efek samping serius
dan kematian pada 30 hari.

Hasil: Skor nyeri dasar rata-


rata adalah 7,0 pada kedua
kelompok. Titik akhir primer
terjadi pada 51,7% kelompok
NOO-A
dan 73,6% kelompok morfin
(perbedaan risiko absolut-
21,7%; Interval
kepercayaan 95%- 29.6
hingga- 13.8). Pada 30 hari,
tingkat efek samping yang
serius adalah 16,0 dan 18,8%
masing- masing pada
kelompok NOO-A dan morfin
(p = NS). Tingkat kematian
1,8% (kelompok NOO-A)
dan 3,8% (kelompok morfin)
(p = NS).
Kesimpulan: Analgesia yang
diberikan oleh NOO- A lebih
rendah daripada morfin pada
30 menit pada pasien dengan
STEMI akut dalam
pengaturan pra-rumah sakit.
Tingkat efek samping yang
serius tidak berbeda antar
kelompok.
2 Judul : Intra-coronary morphine Studi eksperimental Memberikan bukti
versus placebo in the treatment of menunjukkan bahwa morfin bahwa Morfin
acute ST-segment elevation dapat melindungi miokardium intrakoroner saat
myocardial infarction: the MIAMI dari cedera reperfusi iskemia reperfusi tidak secara
randomized controlled trial dengan mengaktifkan jalur signifikan mengurangi
Penulis : Philippe Le Corvoisier, kinase penyelamatan. Tujuan ukuran infark atau
Romain Gallet, Pierre-François dari uji coba dua pusat, acak, memperbaiki fungsi
Lesault tersamar ganda, terkontrol ini sistolik ventrikel kiri pada
, Etienne Audureau, Muriel Paul, adalah untuk menilai efek pasien dengan STEMI.
Julien Ternacle, Saïd Ghostine, kardioprotektif potensial dari Untuk mengevaluasi
Stéphane Champagne, Raphaele morfin intra-koroner pada apakah pemberian
Arrouasse , Dalila Bitari, Gauthier pasien dengan peningkatan morfin intrakoroner pada
Mouillet, Jean- Luc Dubois-Randé, segmen ST infark miokard saat reperfusi mengurangi
Alain Berdeaux , Bijan Ghaleh, Jean- (STEMI) yang dirujuk untuk cedera miokard yang
François Deux and Emmanuel Teiger intervensi perkutan dinilai denganpencitraan
Jenis Pustaka : Artikel primer. resonansi magnetik (MRI)

2.

Laporan telaah jurnal desain RCT model EBM


1. Judul : Nitrous oxide/oxygen plus acetaminophen versus morphine in ST elevation
myocardial infarction: open-label, cluster-randomized, non-inferiority study
Pengarang : Sandrine Charpentier, Michel Galinski, Vincent Bounes, Agnès Ricard-Hibon,
Carlos El-Khoury, Meyer Elbaz, François-Xavier Ageron, Stéphane Manzo-Silberman, Louis
Soulat, Frédéric Lapostolle, Alexandre Gérard, Delphine Bregeaud, Vanina Bongard, Eric
Bonnefoy-Cudraz
Tujuan Pertanyaan penuntun dan hasil telaah
Validitas interna: Apakah kelompok penelitian representative dan komparabel (dapat
Apakah informasi benar dibandingkan) :
Ya, Pasien ≥18 tahun dengan dugaan STEMI yang dikelola oleh dokter
darurat di unit perawatan intensif yang memiliki durasi gejala
<12 jam dan skor intensitas nyeri, dinilai pada skala peringkat numerik,
≥4 (rentang skala nyeri 0-10). Kriteria eksklusi adalah kegagalan
hemodinamik, pernapasan, atau neurologis yang parah; gagal jantung;
alergi atau kontraindikasi yang diketahui terhadap morfin atau dinitrogen
oksida; pemberian morfin atau dinitrogen
oksida dalam 4 jam sebelumnya; ketidakmampuan untuk menilai
sendiri intensitas nyeri pada skala penilaian numerik; perwalian hukum;
kehamilan; atau transportasi ambulans udara.

Apakah pasien atau sampel ditempatkan ke masing-masing kelompok


melalui randomisasi?:
Ya, urutan pengacakan (1: 1) dibuat oleh ahli biostatistik menggunakan
tabel nomor acak dan dikelompokkan berdasarkan pusat menggunakan
blok acak 4. Apoteker menyiapkan jarum suntik morfin identik yang
diberi nomor berurutan (1 mg dalam 3 mL larutan garam) atau plasebo (3
mL larutan garam) ) sesuai dengan urutan pengacakan. Ahli jantung
intervensi tidak mengetahui kelompok alokasi. Perawatan studi diberikan
segera setelah arteri dibuka kembali (aliran TIMI 2 atau 3).

Apakah pada saat mulai penelitian kondisi antar kelompok sama atau
sebanding?:
Ya, yaitu Pasien menua ≥18 tahun dengan dugaan STEMI yang dikelola
oleh dokter darurat di unit perawatan intensif bergerak memenuhi syarat
jika mereka memiliki durasi gejala <12 jam dan skor intensitas nyeri,
dinilai pada skala peringkat numerik, ≥4 (rentang skala nyeri 0-10).
Dan dilihat dari tabel 1 karakteristik pasien dalam per-protokol

Apakah antar kelompok uji mendapatkan perlakuan (treatmen) setara?:


Tidak, Pada kelompok kontrol, pemberian morfin dititrasi setiap 5 menit
sesuai dengan intensitas nyeri, dinilai pada skala penilaian numerik: bolus
2mg (atau 1mg, untuk berat badan <60 kg) diberikan untuk skor skala
penilaian numerik 4-5; dan bolus 3mg (atau 2mg, untuk berat badan <60
kg) untuk skor≥ 6 [16]. Pada kelompok intervensi, nitrous oksida /
oksigen diberikan sesuai dengan izin edar dan di bawah pengawasan
dokter darurat, dan diberikan untuk≥30 menit (minimal 5 menit
diperlukan untuk mendapatkan efek analgesik)

Apakah semua pasien yang terdapat dalam kelompok penelitian


diperhitungkan?
Ya, di perkirakan bahwa 684 pasien dan 38 pusat unit perawatan intensif
bergerak (19 kelompok) diperlukan untuk menilai non- inferioritas NOO-
A untuk mencapai penghilang rasa sakit pada 30 menit, mengingat
proporsi pencapaian nyeri yang diharapkan sebesar 80% pada kelompok
kontrol, margin non-inferioritas 10%, tingkat kesalahan alpha satu sisi
2,5%, daya 80%, dan desain cluster.

Dan apakah mereka semua dianalisis sesuai kelompok randomisasinya?

3.
Ya

Apakah pengukuran dilakukan secara objektif? Ya

Apakah dilakukan blinding?


Tidak, peserta pasien, dan dokter tidak dibutakan pada saat percobaan

Tingkat kepentingan: Bagaimana atau Seberapa besar efek dari treatmen? :


Apakah hasil penelitian NOO-A sebenarnya lebih rendah dari morfin intravena untuk pengurangan
penting? nyeri pada 30 menit pada pasien dengan STEMI, tidak ada lagi efek
samping pada kelompok morfin.
:untuk outcome berupa data nominal di lakukan perhitungan
parameter outcome meliputi RR, ARR, RRR dan NNT/NNH: Analisis
dilakukan dengan menggunakan SAS versi 9.4 (SAS Institute Inc.,
Cary, NC, USA). Margin noninferioritas ditentukan dalam protokol
sebagai perbedaan mutlak- 10% secara proporsional. Hasilnya dianggap
non-inferior jika batas bawah dari interval kepercayaan dua sisi (CI)
95% lebih besar dari margin non- inferioritas. Efek utama NOO-A
versus morfin pada titik akhir primer dinilai menggunakan model
persamaan estimasi umum yang tidak disesuaikan dengan matriks
kovarian yang dapat dipertukarkan untuk menjelaskan pengelompokan
pasien di dalam pusat. Koefisien korelasi intracluster diperkirakan oleh
parameter korelasi dari matriks kovarian yang dapat ditukar dan dengan
menggunakan model efek campuran linier dengan efek pusat acak dan
perlakuan sebagai efek tetap, karena koefisien korelasi
intracluster dihitung mengabaikan efek pengobatan
potensial mungkin bias

Bagaimana presisi estimasi terhadap efek treatmen?:


Analgesia yang diberikan oleh NOO-A lebih rendah daripada morfin pada
30 menit pada pasien dengan STEMI akut dalam pengaturan pra-rumah
sakit.
.
Apakah hasil penelitian Apakah pasien berbeda dengan pasien pada penelitian ini sehingga hasil
yang disajikan dalam penelitian ini tidak dapat diaplikasikan?
jurnal ini dapat Ya
membantu menyelesaikan
permasalahan yang akan Apakah treatmen fisibel dengan seting RS/praktek ? Ya
dipecahkan? (External
Validity/Applicability Apakah potensi manfaat lebih besar dari potensi bahaya bagi pasien
saya ?
Ya

4.
Kesimpulan :
Analgetik NOO-A lebih rendah daripada analgesia morfin pada 30 menit pada pasien dengan STEMI akut dalam pengaturan pra-
rumah sakit. Tingkat efek samping tidak berbeda secara signifikan antara kedua kelompok perlakuan. Karena morfin tampaknya
menjadi agen pengontrol nyeri yang kuat di STEMI, penelitian acak yang secara khusus membahas keamanannya diperlukan

Anda mungkin juga menyukai