Isbd Inggris Indo JWBN
Isbd Inggris Indo JWBN
3. alasan bahasa Melayu yang dipilih menjadi cikal bakal bahasa Indonesia;
o Bahasa Melayu selama berabad-abad sebelumnya telah digunakan sebagai lingua franca
(bahasa perhubungan) di seluruh kawasan tanah air kita (Nusantara).
o Bahasa Melayu mempunyai sistem yang sederhana. Bahasa Melayu tidak mengenal
tingkatan bahasa sehingga mudah dipelajari. Berbeda dengan bahasa Jawa, Bali, Sunda,
Madura yang mengenal tingkat-tingkat bahasa..
o Persebaran bahasa Melayu paling meluas ke berbagai daerah dan melampaui batas-batas
wilayah bahasa lain meskipun penutur aslinya tidak sebanyak penutur asli seperti pada
bahasa Jawa, Sunda, Madura, ataupun bahasa daerah lainnya.
o Bahasa Melayu tidak dianggap sebagai bahasa asing karena masih memiliki kekerabatan
dengan bahasa-bahasa Nusantara lainnya.
o Bahasa melayu memiliki kemapuan mengatasi berbagai perbedaan bahasa antarpenutur
yang berasal dari berbagai daerah. Bahasa Melayu secara sukarela dipilih dan diterima
menjadi bahasa persatuan demi kesatuan dan persatuan. Sehingga tidak menimbulkan
perasaan kalah dan tidak ada persaingan antarbahasa daerah.
3. Fungsi Bahasa Indonesia Dalam Kedudukan Sebagai Bahasa Nasional Meliputi 4 Aspek
yaitu :
Fungsi Bahasa Indonesia Dalam Kedudukan Sebagai Bahasa Negara juga Meliputi 4 aspek
yaitu :
1.- COMMON NOUN adalah nama-nama orang, tempat, benda, atau gagasan secara umum.
Common noun merupakan nama dari sekelompok nomina yang sejenis atau mirip. Karena
common noun tidak menamai apa pun secara spesifik, maka penulisannya tidak dengan huruf
kapital, kecuali berada di awal kalimat.
- PROPER NOUN adalah nama-nama orang, tempat, benda, atau gagasan yang
spesifik. Proper noun merujuk pada nama seseorang, sebuah tempat, atau suatu benda.
Proper noun dapat terdiri dari satu atau dua kata dan kita harus selalu memulai proper
noun dengan huruf kapital. Untuk proper noun yang lebih dari tiga kata, gunakan
huruf kapital pada kata pertama dan kata-kata penting lainnya.
Contoh : John
2. a. Transitive Verbs
Transitive Verbs membutuhkan objek agar kalimat menjadi utuh dan memiliki makna.
Dengan kata lain, objek yang mengikuti verbs mendapatkan aksi dari verbs tersebut. Contoh:
- I clean my own room every morning. [Saya membersihkan kamar saya setiap pagi.]
Kata ‘clean’ tidak dapat berdiri sendiri tanpa diikuti objek.
b. Intransitive Verbs
Kata kerja jenis ini tidak membutuhkan objek langsung agar kalimatnya menjadi utuh dan
memiliki makna. Contoh:
- Joshua screamed when his mother surprises him. [Joshua berteriak ketika ibunya
mengejutkannya.]
Kata ‘scream’ tidak perlu memiliki objek yang mengikutinya untuk menjadi kalimat
sempurna. Jika kita menghilangkan frasa keterangan dan hanya menyisakan ‘Joshua
screamed’ [Joshua berteriak], kalimat ini masih memiliki makna.
2.Menghormati dan memahami estetika, nilai - nilai budaya dan estetika yang menjadi
sebuah dasar bagi keteraturan dan juga kesejahteraan hidup yang digunakan untuk menata
hidup kebersamaan dalam masyarakat.
2.Memberi dasar- dassar nilai estetika, etika, moral, hukum dan budaya yang digunakan
sebagai landasan untuk menghormati serta menghargai antara sesama manusia sehingga akan
terwujud masyarakat yang tertib, teratur dan sejahtera, dan
3.Memberikan sebuah dasar- dasar guna memahami budaya serta masalah sosial dan mampu
bersikap kritis, responsif, dan analitis dalam memecahkan masalah sosial secara arif dalam
masyarakat
Tujuan ISBD:
3.Dapat memberikan landasan wawasan yang luas dan juga pengetahuan dan keyakinan pada
mahasiswa untuk bekal hidup dalam masyarakat, selaku makhluk sosial dan individu yang
beradab di dalam mempraktikkan keahlian dan pengetahuan akademisnya
Detail jawaban
Kelas: 9
Kode: 9.10.2005