Anda di halaman 1dari 6

Menerapakan Pancasila Di Kehidupan Sehari-hari

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan Terpadu


Dosen pengampu : Dra. Sudarumurti, M.Si.
Kelas : A
Cahya Ramadhan Aldiradaka 180217248
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila dasar negara Indonesia yang selalu masyarakat Indonesia banggakan
yang bersalkan dari bahasa sangsekerta yang terdiri dari “Panca” yang berartikan lima dan
“sila” yang berartikan asas. Pancasila tersebut adalah 5 asas yang ingin di lakukan bersama
untuk membangun negara ini. Pancasila sendiri terdiri dari lima kalimat yang merupakan dasar
negara yang tertulis juga pada Udang Undang Dasar 1945 pada alinea keempat. Pancasila
memiliki makna penuh bagi masyarakat sebagi cita cita bangsa ini untuk menjadi lebih maju
dan makmur. Dalam pembuatannya pancasila sendiri memiliki waktu yang cukup panjang
untuk merumuskan 5 kalimat tersebut. Pada 1 juni 1945 soekarno menggagaskan pertama kali
Pancasila pada saat siding BPUPKI. Namun istilah Pancasila sendiri sudah dikenal pada
zaman majapahit yang tertulis pada buku NagaraKertagama karangan Mpu Prapanca dan buku
milik Mpu Tantular yang berjudul Sutasoma.

Pancasila yang sekarang kita ketahui adalah hasil kerja keras dari para pahlawan
kita untuk membangun negara ini. Dimulai dari tanggal 29 mei 1945 Muh yamin
menyampaikan pada saat sidang BPUPKI untuk membahan Undang-Undang Dasar ia
menyampaikan usulan dasar negara yaitu Peri kebangsaa; Peri kemanusiaan; Peri Ke-
Tuhanan; Peri Kerakyatan; Kesejahteraan Rakyat. Namun pada 31 mei 1945 Prof. Dr. Mr.
soepomo mengajukan dasar dasar negara yaitu Kekeluargaan; Keseimbangan lahir dan batin;
Musyawara; Keadilan rakyat. Dan pada tanggal 1 juni 1945 yang kita kenal sebagai lahirnya
Pancasila ir soekarno menyampaikan rumusan lima prinsip dasar negara yang berbunyi
Kebangsaan Indonesia; Internasionalisme; Mufakat; Kesejahteraan sosial; Ketuhanan Yang
Maha Esa. Dan hingga pada akhirnya dalam sidang pertama PPKI 18 Agustus 1945 dalam
oembukaannya Pancasila yang sering kita ketahui itu dibacakan.
Namun apakah generasi milenial mengetahui makna Pancasila itu sendiri? Sungguh
memperihatinkan banyak sekali generasi milenial yang terkadang lupa dengan makna dari
Pancasila walau tidak sedikit juga generasi milenial yang menjujung tinggi lima asas tersebut.
Bagi sebagian generasi milenial seperti acuh tak acuh dengan urusan yang berbau dengan
negara ini padahal justru meraka lah yang harus nya peduli dengan negaranya sendiri.
Mengapa demikian? Karena generasi mienial adalah penerus bangsa yang akan menjalani
menghidupkan bangsa dan menghabiskan masa tuanya kelak di negara yang ia cintai ini.
Generasi milenial sebenarnya dapat melakukan hal hal kecil seperti melaksanakan apa yang
dirumuskan dalam lima asas dasar negara atau yang sering di sebut Pancasila. Banyak
kemungkinan para generasi melenial yang ragu dan takut untuk memulai dengan apa yang di
harapkan oleh negara ini namun tindakan seperti itu lah yang membuat negara ini susah untuk
maju dan gapang terpecah belah. Masih banyak orang yang menganggap Pancasila ini sepele
namun ada baiknya kita yang merangkul oknum oknum tersebut untuk maju bersama demi
mengharumkan negara ini karena, dalam Pancasila itu sendiri kita dapat belajar banyak hal
untuk hidup di sekitar dan yang terpenting ke-lima asas tersebutlah citacita para pendahulu
kita bagi enurus bangsa ini.

B. Rumusan Masalah

1) Tindakan apa saja yang dapat kita lakukan generasi milenial untuk
menjalankan nilai Pancasila tersebut?
2) Apakah menerapkan nilai nilai Pancasila dapat dilakukan di kehidupan
sehari- hari?

C. Manfaat

Manfaat dari paper ini adalah agar para pembaca dapat mengetahui dan dapat
melakukan dalam kehidupan sehari-hari khususnya untuk generasi milenial
menjalani nilai nilai dari Pancasila itu sendiri.

ISI

A. Pembahasan

Paper saya berjudul “ Menerapakan Pancasila Di Kehidupan Sehari-hari ”, dimana


implementasi nilai pancasila adalah fokus utama saya. Pancasila yang lahir pada tangggal 1
Juni 1945 ini adalah dasar negara bagi negara Indonesia. Pancasila yang dibuat dengan
sedemikian rupa tersebut sangat bermanfaat bagi kita warga Indonesia untuk melaksanakan
hidup berdampingan. Mengapa demikian? Karena dalam sila pertama yaitu KETUHANAN
YANG MAHA ESA kita sesama warga negara Indonesia seharusnya menjalani perintah agma
masing masing seperti dalam islam kita diwajib-kan berpuasa dalam bulan Ramadhan selain
itu kita diwajibkan saling bertoleransi antara umat beragama di sekitar kita.
Pada sila kedua KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB disini kita sebagai
rakyat Indonesia harus menjujung tinggi nilai-nilai keadilan seperti tidak selalu membenarkan
semua orang atau pemerintahan namun kita sebagai warga Indonesia yang baik sebaiknya
memberi saran atau masukan danti dak tebang pilih. Di era seakarang sering terjadi yang
dimana hokum yang tumpul keatas namun tajam kebawah miris rasa jika Indonesia
mempertahankan yang tidak benar seperti ini. Tidak hanya kita menjujung tingggi nilai-nilai
keadilan namun sebagai generasi milenial kita harus menghargai dan toleransi terhadap
sesama karena di Indonesia lah perbedaan yang menyatukan kita semua.

Dari sila kedua dan pertama kita dapat melihat bahwa sila tersebeut saling berkaitan
sama halnya dengan sila ketiga yang berbunyi PERSATUAN INDONESIA. Kita dalam silla
ketiga tersebut kita belajar dan dapat menerapkan bahwa kita saling melindungi semua rakyat
Indonesia. Tak hanya dengan melindungi kita sebagai warga Indonesia perlu memperlakukan
sama pada seluruh warga dimanapun berada tanpa memandang fisik, suku, ras, budaya,
maupun agama. Contoh nyata yang dapat di lakukan oleh generasi milenial seperti saling
menjaga di lingkungan kampus kita menjaga dan banyak hal karena dalam kampus kita sendiri
kita bertemu banyak teman teman yang berbeda seperti asal daerah, agama, dan lain lain.
Selain itu dalam kehidupan sehari hari yang dapat menimbulkan persatuan Indonesia adalah
generasi milenial ikut serta dalam memberantas atau menghentkan berita berita hoaks yang
dapat memecah atau adu domba antar rakyat Indonesia.

Kita sebagai generasi milenial seperti alam kampus atau diluar kampus terkadang
memasuki sebuah organisasi yang membuat kita saling mengenal satu sama lain. Dalam
organisasi kita juga sudah menerapkan sila tersebut seperti toleransi, menjujung tinggi
keadilan, dan menajaga satu dengan yang lain. Kita generasi milenial dalam berorganisasi
sering melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan dan tidak memaksa kehendak
kepada sesame ketika berbeda pendepat dalam musyawarah. Dengan demikian kita telah
melakukan sila ke empat yaitu KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYA WARATAN/PERWAKILAN.

Dalam sila kelima yaitu KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH INDONESIA kita
generasi milenial dapat melakukan gotong royong dengan tetangga dan menegur orang
disekitar kita yang menggagu ketertiban umum di lingkungkan kita. Karena dengan
melakukan hal hal kecil seperti itu kita dapat menjalankan nilai nilai dalam pancasila tersebut.
Tanpa disadari banyak hal yang dapat kita generasi milenial dapat lakukan untuk menjujung
tinggi nilai nilai kepanca silaan.

KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembahasan tersebut adalah kita sebagai muda mudi harapan
bangsa yang sering di kenal sebagai generasi milenial mengimplementasi pancasila di
kehidupan sehari hari sangat lah banyak dan dapat melakukannya dengan berbagai cara.
Indonesia ini adalah negara hingga kita tua kelak yang kita harus maju bersama sama. Dan
dapat disimpulkan bahwa implemntasi nilai nilai pancasila dapat kitalakukan dengan warga
sekitar kampus, sekolah, tempat kerja, dan sebagainya dengan sedini mungkin.

Diharapkan setelah membaca paper ini pembaca dan muda mudi Indonesia dapat
membuat Indonesia seperti cita-cita para pendahulu kita yang menginginkan negara
Indonesia maju dan makmur. Kita muda mudi Indonesia harus mengedukasi di sekeliling
kita dan mengingatkan antara satu sama lain dan kita sendiri harus berniat tan
mengimplementasikan nilai nilai pancasila tersebut untuk negara kita tercinta ya itu negara
Indonesia.
Daftar pustaka
https://kumparan.com/berita-hari-ini/implementasi-nilai-nilai-pancasila-dalam-kehidupan-
sehari-hari-1vVRJamk599/full, di akses 20 oktober 2021 pukul 11.45.
Sulisworo,tri,dkk. 2013. Pancasila

Anda mungkin juga menyukai