Anda di halaman 1dari 7

FUNGSI-FUNGSI PANCASILA

Fungsi pokok Pancasila adalah sebagai Dasar Negara. Selain fungsi pokok tersebut, masih ada
fungsi lainnya yaitu :

Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia. Ideologi berasal dari kata Idea yang
berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita cita dan logos berarti ilmu. Jadi
Ideologi dapat diartikan sebagai Ilmu tentang ide atau gagasan yang bersifat mendasar.
Ideologi ialah seperangkat nilai yang diyakini kebenarannya oleh suatu bangsa dan
digunakan untuk menata masyarakatnya. Pancasila sebagai ideologi nasional merupakan
kumpulan nilai yang diyakini kebenarannya oleh Bangsa Indonesia dan digunakan untuk
menata masyarakat.

Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan pedoman bagi Bangsa Indonesia dalam
mencapai kesejahteraannya lahir dan batin.

Pancasila sebagai jiwa Bangsa Indonesia. Menurut Von Savigny bahwa setiap bangsa
punya jiwanya masing-masing yang disebut Volkgeist, artinya Jiwa Rakyat atau Jiwa
Bangsa. Pancasila sebagai jiwa Bangsa Indonesia lahir bersamaan dengan adanya Bangsa
Indonesia sendiri yaitu sejak jaman dahulu kala. Menurut Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo
bahwa Pancasila itu sendiri telah ada sejak adanya Bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, artinya Pancasila lahir bersama


dengan lahirnya Bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas Bangsa Indonesia dalam
sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat membedakannya dengan bangsa
lain.

Pancasila sebagai perjanjian luhur artinya Pancasila telah disepakati secara nasional
sebagai dasar negara, pada tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum artinya segala peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan Pancasila atau tidak boleh
bertentangan dengan Pancasila.

Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai Bangsa Indonesia, yaitu
mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata secara materiil maupun spiritual,
berdasarkan Pancasila.

Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan Bangsa Indonesia. Pancasila


merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan Bangsa Indonesia. karena
Pancasila adalah palsafah hidup dan kepribadian Bangsa Indonesia yang mengandung
nilai-nilai dan norma-norma yang oleh Bangsa Indonesia diyakini paling benar, adil,
bijaksana dan tepat untuk mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.

Melihat besarnya fungsi Pancasila, maka sebagai generasi muda yang akan meneruskan
perjuangan bangsa Indonesia kelak, perlu memelihara dan melestarikannya dengan menghayati
dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

fugsi pancasila sebagai tujuan dan cita cita bangsa Indonesia


Fungsi Pancasila sebagai tujuan dan cita cita yang akan dicapai Bangsa Indonesia
Tujuan bangsa Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila. Dalam hal ini hendak diwujudkan oleh bangsa Indonesia adalah masyarakat yang adil
dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dalam wadah NKRI yang
merdeka, bersatu,berdaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman,
tenteram,tertib dan dinamis,serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka,bersahabat
dan tertKemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
Demikianlah sebagian kalimat dari alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yang konon katanya
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari konstitusi Republik Indonesia. Dalam pelajaran
PMP (Pendidikan Moral Pancasila, sekarang mungkin sudah tidak ada) yang Kang Kombor
terima sejak SD, SMP sampai SMA, ada pelajaran mengenai tujuan negara Republik Indonesia.
Tujuan negara Republik Indonesia ada empat, yaitu seperti yang disebutkan pada alinea keempat
Pembukaan UUD 1945. Keempat tujuan negara itu adalah:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial
Tujuan nasional bangsa Indonesia yang pertama adalah untuk membentuk suatu
pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia. Melindungi segenap bangsa artinya adalah pemerintah
berupaya untuk melindungi seluruh bangsanya, dari segi internal maupun eksternal. Bisa kita
lihat sekarang ini, upaya pemerintah dalam mencapai tujuan tersebut adalah dengan membentuk
pertahanan negara yang kokoh. Pembentukan ketahanan dan keamanan Negara ini sudah dimulai
sejak Indonesia masih berada di tangan penjajahan. Namun semakin ke depan, pertahanan
tersebut semakin diperkokoh demi memberi rasa aman kepada rakyat Indonesia baik yang berada
di dalam negeri maupun di luar negeri, serta membentuk keamanan bersama. Tapi, kenyataannya
sekarang, masyarakat Indonesia merasa bahwa pertahanan tersebut kurang bekerja sempurna.
Contoh kecil yang dapat kita lihat adalah polisi yang bisa dengan mudahnya disuap untuk
mendapatkan keamanan bagi satu dua pihak namun sangat merugikan masyarakat luas.
Pertahanan bangsa ini tidak hanya sekedar dalam bentuk anggota militer. Pemerintah Indonesia
juga melakukan perlindungan terhadap kebudayaan masyarakatnya. Hal ini harus dilakukan
karena jika budaya masyarakatnya saja sudah goyah, ketahanan negara pun akan goyah juga.
Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia harus memiliki jiwa yang kokoh dimana pancasila

dijadikan sebagai pedoman dalam hidup sehari-hari dan tetap mempertahankan/melestarikan


kebudayaannya.
Tujuan nasional bangsa yang kedua adalah memajukan kesejateraan umum/bersama.
Negara Indonesia menginginkan situasi dan kondisi rakyat yang bahagia, makmur, adil, dan
sentosa. Tujuan bangsa yang kedua ini bisa dibilang kurang mendapat perhatian dari pemerintah
sendiri. Memang pemerintah banyak membuat kebijakan yang memudahkan masyarakat
Indonesia seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Langsung Tunai (BLT), subsidisubsidi bagi rakyat yang miskin, raskin (beras miskin), dan kebijakan lainnya yang bertujuan
untuk mencapai kesejahteraan bersama. Setiap negara pasti menginginkan rakyatnya sejahtera.
Namun, kesejahteraan yang dapat kita lihat di Indonesia sekarang ini hanya dinikmati oleh
sebagian masyarakat saja. Masih banyak masyarakat-masyarakat yang luput dari perhatian
pemerintah. Itulah sebabnya kesejahteraan di Indonesia belum dapat dikatakan adil merata.
Tujuan Indonesia menurut UUD 1945 yang ketiga adalah untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Sebuah bangsa akan maju bila didukung oleh rakyatnya yang memiliki pengetahuan
luas, pintar, dan intelek. Banyak juga yang sudah dilakukan pemerintah guna mencapai tujuan
ini, diantaranya adalah pengadaan beasiswa bagi para pelajar yang berprestasi ataupun yang
kurang mampu untuk membayar biaya pendidikan. Hal ini tentunya diupayakan pemerintah
dalam rangka untuk mencapai tujuan nasional bangsa, memiliki generasi penerus yang cerdas.
Tujuan nasional Indonesia yang terakhir adalah ikut berperan aktif dan ikut serta dalam
melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan
sosial. Itulah sebabnya Indonesia turut bergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di
era sekarang ini, tidak ada satu negara pun yang setuju dengan penjajahan. Masing-masing
negara ingin memiliki negara yang merdeka. Oleh sebab itu, seluruh dunia bergabung dalam
PBB untuk menciptakan perdamaian abadi termasuk Indonesia. Itulah sebabnya Indonesia
berupaya mencapai tujuan tersebut demi ketentraman bersama.
Dapat diambil kesimpulan, bahwa Indonesia sedang dalam tahap mencapai tujuan tersebut
satu per satu secara perlahan. Banyak upaya yang telah membuahkan hasil dan tentunya
dirasakan pula oleh masyarakat umum. Namun, upaya tersebut belumlah sempurna. Masih
banyak yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan nasional. Dibutuhkan
keselarasan antara pemerintah dan rakyat guna mencapai tujuan dan cita-cita bersama tersebut.
Pemerintah dan rakyat harus memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong, bersama-sama
membangun negara tercinta kita Republik Indonesia. Karena hanya dengan kebersamaan,
kekeluargaan dan gotong royong bangsa ini akan berhasil sampai pada tujuan nasionalnya dan
dapat mengembalikan jati diri bangsa yang sesungguhnya. Oleh karena itu, Pancasila dan
amanah yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 merupakan bagian penting dari strategi
pembangunan budaya bangsa dan mengembalikan jati diri bangsa yang sesungguhnya.

Makna Pancasila sebagai Falsafah Hidup Bangsa


Dalam memorandum DPRGR 9 Juli 1966, yang disahkan oleh MPRS dengan ketetapannya
Nomor XX/MPRS/1966, Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesia yang telah
dimurnikan dan dipadatkan menjadi dasar falsafah negara RI. Pandangan hidup yaitu pandangan
dunia atau way of life, yaitu bagaimana cara menjalani kehidupan.

Sebagai falsafah hidup atau pandangan hidup, Pancasila mengandung wawasan dengan hakikat,
asal, tujuan, nilai, dan arti dunia seisinya, khususnya manusia dan kehidupannya, baik secara
perorangan maupun sosial. Falsafah hidup bangsa mencerminkan konsepsi yang menyeluruh
dengan menempatkan harkat dan martabat manusia sebagai faktor sentral dalam kedudukannya
yang fungsional terhadap segala sesuatu yang ada.
Ini berarti bahwa wawasan dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila secara kultural
diinginkan agar tertanam dalam hati sanubari, watak, kepribadian serta mewarnai kebiasaan,
perilaku dan kegiatan lembaga-lembaga masyarakat. Kelima nilai dasar yang tercakup dalam
Pancasila memberikan makna hidup dan menjadi tuntutan serta tujuan hidup. Dengan kata lain
Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa Indonesia yang mengikat seluruh warga masyarakat,
baik secara perorangan maupun sebagai kesatuan bangsa.
Pancasila sebagai falsafah hidup dan cita-cita moral bangsa Indonesia merupakan inti semangat
bersama dari berbagai moral yang secara nyata terdapat di Indonesia. Seperti diketahui, di tanah
air kita terdapat berbagai ajaran moral sesuai dengan adanya berbagai agama dan kepercayaan
serta adat istiadat. Setiap moral itu mempunyai corak sendiri , berbeda satu sama lain, dan hanya
berlaku pada umatnya yang bersangkutan. Namun, dalam moral-moral itu terdapat unsur
bersama yang bersifat umum dan mengatasi segala paham golongan. Moral Pancasila mampu
mengatasi segala golongan dan bersifat nasional.

Pancasila menjadi moral kehidupan bangsa


Pancasila sebagai falsafah hidup menginginkan agar moral Pancasila menjadi moral kehidupan
negara dalam arti menuntut penyelenggara dan penyelenggaraan negara menghargai dan menaati
prinsip-prinsip moral atau etika politik. Sebagai konsekuensinya, negara tunduk kepada moral
dan wajib mengamalkannya. Moral menjadi norma tindakan dan kebijaksanaan negara sehingga
perlu dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
Moral Pancasila memberikan inspirasi dan menjadi pembimbing dalam pembuatan undangundang yang mengatur kehidupan negara, menetapkan lembaga-lembaga negara dan tugas
mereka masing-masing, serta hubungan kerja sama diantara mereka, hak-hak dan kedudukan
warga negara, dan hubungan warga negara dan negara dalam iklim semangat kemanusiaan.
Akan tetapi, hal tersebut tidak berarti bahwa semua norma moral harus dijadikan norma yuridis.
Norma moral ditetapkan menjadi norma hukum positif selama norma itu mengatur tindakantindakan lahiriah yang menyangkut masyarakat. Sementara itu, masalah yang semata-mata
batiniah merupakan urusan pribadi warga negara. Hal ini harus senantiasa diperhatikan dalam
pelaksanaan pembinaan dan pengaturan negara terhadap peri kehidupan bangsa.

Oleh karena itu, tampaklah bahwa materi perundang-undangan terbatas pada moral bersama
rakyat (Public morality). Sehubungan dengan pengamalan Pancasila dalam konteks moral
perorangan, negara wajib menciptakan suasana yang mampu memupuk budi pekerti luhur
dengan baik. Dalam penjelasan umum UUD 1945 dengan tepat ditandaskan bahwa undangundang dasar harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara
untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita
moralrakyat yang luhur. (DP)
Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
Ideologi secara praktis diartikan sebagai system dasar seseorang tentang nilai-nilai dan tujuantujuan serta sarana-sarana pokok untuk mencapainya. Jika diterapkan oleh Negara maka ideology
diartikan sebagai kesatuan gagasan-gagasan dasar yang disusun secara sistematis dan dianggap
menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik sebagai individu, social, maupun dalam
kehidupan bernegara. Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu idea dan
logia. Idea berasal dari idein yang berarti melihat. Idea juga diartikan sesuatu yang ada di dalam
pikiran sebagai hasil perumusan sesuatu pemikiran atau rencana. Kata logia mengandung makna
ilmu pengetahuan atau teori, sedang kata logis berasal dari kata logos dari kata legein yaitu
berbicara. Istilah ideologi sendiri pertama kali dilontarkan oleh Antoine Destutt de Tracy (1754 1836), ketika bergejolaknya Revolusi Prancis untuk mendefinisikan sains tentang ide. Jadi dapat
disimpulkan secara bahasa, ideologi adalah pengucapan atau pengutaraan terhadap sesuatu yang
terumus di dalam pikiran.
Dalam tinjauan terminologis, ideology is Manner or content of thinking characteristic of
an individual or class (cara hidup/ tingkah laku atau hasil pemikiran yang menunjukan sifat-sifat
tertentu dari seorang individu atau suatu kelas). Ideologi adalah ideas characteristic of a school
of thinkers a class of society, a plotitical party or the like (watak/ ciri-ciri hasil pemikiran dari
pemikiran suatu kelas di dalam masyarakat atau partai politik atau pun lainnya). Ideologi
ternyata memiliki beberapa sifat, yaitu dia harus merupakan pemikiran mendasar dan rasional.
Kedua, dari pemikiran mendasar ini dia harus bisa memancarkan sistem untuk mengatur
kehidupan. Ketiga, selain kedua hal tadi, dia juga harus memiliki metode praktis bagaimana
ideologi tersebut bisa diterapkan, dijaga eksistesinya dan disebarkan.
Pancasila sebagaimana kita yakini merupakan jiwa, kepribadian dan pandangan hidup
bangsa Indonesia. Disamping itu juga telah dibuktikan dengan kenyataan sejarah bahawa
Pancasila merupakan sumber kekuatan bagi perjuangan karena menjadikan bangsa Indonesia
bersatu.Pancasila dijadikan ideologi dikerenakan, Pancasila memiliki nilai-nilai falsafah
mendasar dan rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai dasar dalam mengatur
kehidupan bernegara. Selain itu, Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional
karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain negara moderen yang disepakati oleh
para pendiri negara Republik Indonesia kemudian nilai kandungan Pancasila dilestarikan dari
generasi ke generasi. Pancasila pertama kali dikumandangkan oleh Soekarno pada saat
berlangsungnya sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia
(BPUPKI).

Pada pidato tersebut, Soekarno menekankan pentingnya sebuah dasar negara. Istilah dasar
negara ini kemudian disamakan dengan fundamen, filsafat, pemikiran yang mendalam, serta jiwa
dan hasrat yang mendalam, serta perjuangan suatu bangsa senantiasa memiliki karakter sendiri
yang berasal dari kepribadian bangsa. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Pancasila secara
formal yudiris terdapat dalam alinea IV pembukaan UUD 1945. Di samping pengertian formal
menurut hukum atau formal yudiris maka Pancasila juga mempunyai bentuk dan juga
mempunyai isi dan arti (unsur-unsur yang menyusun Pancasila tersebut). Tepat 64 tahun usia
Pancasila, sepatutnya sebagai warga negara Indonesia kembali menyelami kandungan nilai-nilai
luhur tersebut.
Ketuhanan (Religiusitas)
Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu
yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia. Memahami Ketuhanan
sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni membangun
masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam
setiap perbuatan baik yang dilakukannya. Dari sudut pandang etis keagamaan, negara berdasar
Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masingmasing. Dari dasar ini pula, bahwa suatu keharusan bagi masyarakat warga Indonesia menjadi
masyarakat yang beriman kepada Tuhan, dan masyarakat yang beragama,.
Kemanusiaan (Moralitas)
Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran tentang
keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi
manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju peradabannya tentu lebih
mudah menerima kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola
kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal hukum universal. Kesadaran inilah yang
menjadi semangat membangun kehidupan masyarakat dan alam semesta untuk mencapai
kebahagiaan dengan usaha gigih, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang
harmoni penuh toleransi dan damai.
Persatuan (Kebangsaan) Indonesia
Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran Indonesia dan
bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa Indonesia hadir untuk
mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa dari Sabang sampai Marauke. Persatuan
Indonesia, bukan sebuah sikap maupun pandangan dogmatik dan sempit, namun harus menjadi
upaya untuk melihat diri sendiri secara lebih objektif dari dunia luar. Negara Kesatuan Republik
Indonesia terbentuk dalam proses sejarah perjuangan panjang dan terdiri dari bermacam-macam
kelompok suku bangsa, namun perbedaan tersebut tidak untuk dipertentangkan tetapi justru
dijadikan persatuan Indonesia.
Permusyawaratan dan Perwakilan
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan dengan orang lain,
dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling menghargai satu sama lain atas dasar
tujuan dan kepentingan bersama. Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita utama untuk
membangkitkan bangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam dunia modern, yakni

kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah menguasai diri, walau berada dalam kancah
pergolakan hebat untuk menciptakan perubahan dan pembaharuan. Hikmah kebijaksanaan adalah
kondisi sosial yang menampilkan rakyat berpikir dalam tahap yang lebih tinggi sebagai bangsa,
dan membebaskan diri dari belenggu pemikiran berazaskan kelompok dan aliran tertentu yang
sempit.
Keadilan Sosial
Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak berpihakkan,
keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia merupakan cita-cita bernegara dan berbangsa. Itu semua bermakna
mewujudkan keadaan masyarakat yang bersatu secara organik, dimana setiap anggotanya
mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada
kemampuan aslinya. Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan
peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata. (Dari berbagai
sumber)
Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai perjanjian luhur seluruh bangsa Indonesia, berarti bahwa Pancasila merupakan
hasil kesepakatan bersama atau konsensus seluruh rakyat Indonesia yang harus kita pertahankan
selama - lamanya. Karena perjanjian luhur itu sendiri sudah disepakati oleh bangsa Indonesia
melalui keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus
1945, yang menetapkan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai