Anda di halaman 1dari 4

WAWANCARA KOMITE DENGAN KEPALA MADRASAH

Komite Sekolah: “Dalam waktu 1 tahun terakhir upaya apa saja yang sudah dilakukan MTs
Diponegoro tegalsari dalam rangka peningkatan mutu?”

Kepala Sekolah : “Upaya yang sudah dilakukan selama 1 tahun terakhir ini antara lain
membuat program yang jelas, berusaha meningkatkan prestasi akademik
maupun non akademik, meningkatkan profesional guru, memaksimalkan
potensi peserta didik, menjalin kerjasama dengan orang tua dan
masyarakat.”

Komite Sekolah: “Apakah dalam penyusunan program sekolah sudah melibatkan semua
stakeholder?”

Kepala Sekolah : “Dalam menyusun program sekolah kepala sekolah selalu melibatkan
stakeholder seperti guru, orang tua maupun komite untuk diminta saran dan
masukannya. Semua guru pasti dilibatkan, bahkan komite juga dilibatkan.
Guru dan komite selalu dimintai pertimbangan dalam penyusunan program
sekolah. Kepala Sekolah tidak sendirian dalam menyusun program sekolah
tetapi selalu minta pertimbangan guru maupun komite sekolah. Kadang
kepala sekolah membuat draf terlebih dahulu kemudian disodorkan kepada
guru dan komite untuk dimintai pendapat dan saran.

Komite Sekolah: “Apa pendapat Anda tentang visi misi MTs Diponegoro ?”

Kepala Sekolah: “Visi Misi MTs Diponegoro sangat rinci dan jelas menggambarkan cita-cita
yang akan dicapai oleh sekolah. Strategi yang ditempuh antara lain
meningkatkan kegiatan keagamaan, mengefektifkan proses pembelajaran,
menumbuhkembangkan prestasi siswa, menumbuhkembangkan karakter
siswa, nilai-nilai budaya bangsa dan potensi siswa sesuai perkembangan
iptek.”

Komite Sekolah: “Strategi dan kebijakan apa yang ditempuh sekolah dalam mewujudkan visi
misi tersebut?“

Kepala Sekolah: “Visi sekolah sangat bagus. Untuk mencapai visi dengan memantapkan
penghayatan dan pengamalan hidup beragama, menanamkan budi pekerti
luhur, menerapkan AIKEM, meningkatkan prestasi siswa,
mengembangkan potensi siswa dengan berbagai ilmu pengetahuan dan
teknologi. Visi sekolah singkat padat dan sangat bagus. Untuk mencapai
visi antara lain dengan memantapkan kegiatan keagamaan,
mengefektifkan proses pembelajaran, menanamkan nilai budaya dan
karakter, memaksimalkan prestasi siswa. Memaksimalkan kegiatan agama
dan pendidikan karakter, meningkatkan potensi siswa dengan berbagai
ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mencapai visi misi antara lain
dengan memantapkan penghayatan dan pengamalan beragama,
menanamkan akidah dan budi pekerti luhur, menumbuhkembangkan
prestasi siswa dan karakter siswa.”

Komite Sekolah: “Apa pendapat Anda tentang kurikulum MTs Diponegoro?”

Kepala Sekolah : “Kurikulum MTs Diponegoro sudah inovatif, sudah memuat pokok-pokok
materi ajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik, dan esuai
dengan fenomena kehidupan yang sedang dihadapi.”

Komite Sekolah: “Apakah pelaksanaan kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan


kurikulum?”

Kepala Sekolah: “Untuk pelaksanaan pembelajaran sudah bagus dan sesuai kurikulum, akan
tetapi belum semua guru melaksanakan sesuai kurikulum.”

Komite Sekolah: “Langkah apa yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan mutu akademik
maupun non akademik?”

Kepala Sekolah: “Untuk meningkatkan mutu akademik dan non akademik antara lain dengan
mengefektifkan alokasi waktu pembelajaran, menerapkan AIKEM,
melaksanakan penilaian dan tindak lanjut, meningkatkan prestasi UN dan
meningkatkan prestasi lomba siswa. Guru harus lebih kreatif dalam
pembelajaran. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler.”

Komite Sekolah: “Apakah semua guru sudah menciptakan proses pembelajaran yang
menyenangkan, mampu mendorong motivasi dan minat belajar, dan benar-
benar mampu memberdayakan peserta didik?”

Kepala Sekolah: “Sebagian besar guru sudah melaksanakan.”

Komite Sekolah: “Menurut Anda bagaimana kualitas MTs Diponegoro ?”

Kepala Sekolah : “Kualitas guru MTs Diponegoro bagus, rata-rata mempunyai ijasah S1
meskipun ada beberapa yang belum NS tetapi mempunyai semangat yang
bagus, disiplin.”

Komite Sekolah: “Apa saja yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan profesionalisme
guru?”

Kepala Sekolah: “Untuk meningkatkan profesionalisme guru antara lain melibatkan semua
guru dalam kegiatan sekolah, mendukung studi lanjut S1, memberdayakan
guru dalam kegiatan KKG, mengikutsertakan guru dalam pelatihan-pelatihan
inovatif seperti pelatihan karya ilmiah, workshop tematik dan lain-lain.
Semua guru dilibatkan dalam kegiatan sekolah, semua guru dianjurkan
mengikuti pelatihan pelatihan yang inovatif yang dapat meningkatkan kinerja
guru.”

Komite Sekolah: “Apa usaha yang dilakukan sekolah untuk memenuhi sarana dan
prasarana?”
Kepala Sekolah; “Sarana dan prasarana MTs Diponegoro sudah cukup memadai. Seperti
ruang kelas, ruang laboratorium, aula dan mushola, peralatan olah raga dan
seni.”

WAWANCARA GURU DENGAN KEPALA MADRASAH

Guru: “Peran apa yang dapat dilakukan guru dalam menanamkan karakter pada
peserta didik?”
Kepala Sekolah : “Guru menjadi ujung tombak keberhasilan pendidikan, guru harus memiliki
kecakapan kerja yang baik dan kedewasaan berfikir yang tinggi. Guru
sebagai sosok figure yang digugu dan ditiru, sebagai model dan
teladan,hubungan guru dengan siswa harus dila ndasi cinta kasih, saling
percaya jauh dari sifat otoriter dalam membentuk karakter siswa.”
Guru : “Bagaimana upaya guru dalam membentuk karakter siswa di sekolah?“
Kepala Sekolah: “Upaya guru dalam membentuk karakter siswa. Seorang guru harus
memahami terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi terhadap
kesuksesannya dalam belajar, salah satu aspek penting yang menentukan
adalah kompetensi yang dimiliki guru, pendidikan pada madrasah
diarahkan pada peningkatan mutu dan relevensi pendidikan karakter,
memberikan bimbingan, arahan, dengan menambah jam pelajaran,
melakukan kegiatan ekstra kurikuler, pembiasaan serta pengembangan
budaya sekolah.”
Guru : “Apa faktor penghambat dan pendukung guru dalam membentuk karakter
siswa?”
Kepala Sekolah: “Faktor penghambat Terbatasnya waktu dan jam pelajaran, lingkungan
masyarakat, lingkungan keluarga, kesibukan orangtua, kurangnya
kesadaran peserta didik untuk mempelajari, mengetahui akan pentingnya
pendidikan karakter.
Faktor pendukung Kesadaran siswa yang tumbuh dari diri siswa untuk
selalu melakukan perbuatan yang terpuji, adanya kebersamaan dari
masing-masing guru dalam membentuk karakter religious siswa,
motivasi dan dukungan orang tua serta dukungan positif dari
lingkungan. Refleksi Pendidikan karakter sangat diperlukan, melihat
kemajuan dan tantangan zaman yang semakin pesat dan ketat bila siswa
tidak dibentengi dengan pendidikan karakter sejak dini maka nilai -nilai
serta karakter bangsa akan merosot.”

Anda mungkin juga menyukai