Strategi Pembelajaran Di SD Modul 1 12
Strategi Pembelajaran Di SD Modul 1 12
Kegiatan belajar 1
Konsep dan prinsip belajar dan pembelajaran
1. Belajar memiliki tiga atribut pokok ialah:
a. Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan.
b. Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif,
psikomotorik, maupun afektif.
c. Belajar berkat mengalami, baik mengalami secara langsung maupun mengalami
secara tidak langsung (melalui media). Dengan kata lain belajar terjadi di dalam
interaksi dengan lingkungan. (lingkungan fisik dan lingkungan sosial).
2. Supaya belajar terjadi secarta efektif perlu diperhatikan beberapa prinsip antara lain:
a. Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsik
maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik dinilai lebih baik, karena berkaitan
langsung dengan tujuan pembelajaran itu sendiri.
b. Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan
motivasi. Untuk pemusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran bisa didasarkan
terhadap diri siswa itu sendiri dan atau terhadap situasi pembelajarannya.
c. Aktivitas. Belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila fikiran dan perasaan siswa tidak
terlibat aktif dalam situasi pembelajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak belajar.
Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang siswa lebih aktif
belajar.
d. Umpan balik di dalam belajar sangat penting, supaya siswa segera menge-tahui benar
tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Umpan balik dari guru sebaiknya yang mampu
menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa
akan pelajaran tersebut.
e. Perbedaan individual adalah individu tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang
lain. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan
hakikat mereka masing-masing. Berkaitan dengan ini catatan pribadi setiap siswa
sangat diperlukan.
3. Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari unsur: tujuan,
bahan pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru.
Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi; dan
semuanya berfungsi dengan berorientasi kepada tujuan Variabel Strategi Belajar Mengajar
Kegiatan belajar 2
Perbedaan pendekatan,strategi,metode dan teknik pembelajaran
1. Pendekatan strtegi, metode dan teknik pembelajaran pada hakikatnya tidak dapat di
pisahkan. Ke empat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran.
2. Pendekatan strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan atau sedang di
gunakan dapat di ketahui dari langkah langkh pembelajaran yang telah tersusun atau
sedang terjadi.
3. Pendekatan epmbelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran
4. Strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber belajar
yang di miliki dan yang dapat di kerahkan untuk mencapai tujuan pembelajran yang telah
di tetapkan.
5. Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai
sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
6. Teknik pembelajaran mengambarkan langkah langkah menggunakan metode mengajar,
yang sifat lebih opersional.
7. Faktor faktor yang perlu di perhatikan dalam penentu teknik pembelajaran diantaranya
adalah kemampuan dan kebiasaan guru ketersedian sarana dan waktu , serta kesiapan
siswa.
Kegiatan belajar 3
Faktor faktor penentu dalam pemilihan strategi dan pembelajaran
1. faktor faktor yang perlu di pertimbangkan dalam dalam memilih strategi pembelajaran
ialah tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajarn, sarana, waktu yang
tersedia, siswa, dan guru.
2. Gagne mengklasifikasi hasil hasil belajr atau tujuan pembelajaran kedalam lima jenis
tujuan belajar sebagai berikut.
a. Ketrampilan intlektual dengan tahapan tahapannya :
(1) Kemampuan membedakan ( diskriminasi )
(2) Kemampuan mengenal konsep konkret
(3) Kemampuan memahami konsep terdefinisi
(4) Kemampuan meggunakan aturan, rumus hukum dalili prinsip
(5) Kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan berbagai aturan
b. Strategi kognitif yaitu kemampuan memilih dan mengubah cara – cara memberikan
perhatian , belajar mengingat dan berfikir
c. Informasi verbal yaitu menyimpan nama / label fakta, dan pengetahuan dalam ingatan
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan kegiatan – kegiatan fisik
e. Sikap yaitu kemampuan menampilakn prilaku yang bermuatan nilai nilai
3. Setiap jenis tujuan pembelajaran menurutperoses pembentukan yang berbeda tujuan yang
bersifat penguasaan pengetahuan menuntut kegiatan pengkajian. Tujuan yang bersifat
penguasaan keterampilan menutut kegiatan berlatih. Sementara itu, tujuan yang bersifat
sikap dan nilai menuntut kegiatan penghayatan terhadap sikap dan nilai yang di harapkan
di kuasai.
4. Yang perlu di pertimbangkan dari faktor siswa di dalam memilih strategi pembelajaran,
antara lain :
a. Siswa sebagai pribadi tersendiri memiliki perbedaan dari siswa lain
b. Jumlah siswa yang mengikuti pelajaran
c. Faktor fasilitas, ruang dan waktu yang perlu di pertimbangkan dalam memilih strategi
pembeljaran ialah:
(1) Jumlah karakteristis alat pembelajaran dan peraga
(2) Jumlah karakteristik sumber pembelajaran ( bahan cetakan dan lingkungkungan )
(3) Ketersediaan ruangan yang di butuhkan
(4) Jumlah waktu yang tersedia
(5) Faktor guru yang akan mempengaruhi penggunaan strategi pembelajaran ialah
kemampuan menguasai bahan pelajaran dan kemampuan mempelajarkan siswa
Kegiatan belajar 4
Berbagai jenis strategi pembelajaran
1. Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan.
a. Strategi Deduktif. Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah dari
mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-
bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. Strategi
Deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun
konsep terdefinisi
b. Strategi Induktif. Dengan Strategi Induktif materi atau bahan pelajaran diolah mulai
dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke yang umum, generalisasi atau rumusan.
Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret
maupun konsep terdefinisi.
2. Atas dasar pertimbangan pihak pengolah pesan.
a. Strategi Ekspositorik. Dengan Strategi Ekspositorik bahan atau materi pelajaran
diolah oleh guru. Siswa tinggal “terima jadi” dari guru. Dengan Strategi Ekspositorik
guru yang mencari dan mengolah bahan pelajaran, yang kemudian menyampaikannya
kepada siswa. Strategi Ekspositorik dapat digunakan di dalam mengajarkan berbagai
materi pelajaran, kecuali yang sifatnya pemecahan masalah.
b. Strategi Heuristik. Dengan Strategi Heuristik bahan atau materi pelajaran diolah oleh
siswa.
c. Siswa yang aktif mencari dan mengolah bahan pelajaran. Guru sebagai fasilitator
memberikan dorongan, arahan, dan bimbingan. Strategi Heuristik dapat digunakan
untuk mengajarkan berbagai materi pelajaran termasuk pemecahan masalah. Dengan
Strategi Heuristik diharapkan siswa bukan hanya paham dan mampu melakukan suatu
pekerjaan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, akan tetapi juga
akan terbentuk sikap-sikap positif, seperti: kritis, kreatif, inovatif, mandiri, terbuka.
Strategi Heuristik terbagai atas Diskoperi dan Inkuiri
3. Atas Dasar Pertimbangan Pengaturan Guru
a. Strategi Seorang Guru. Seorang guru mengajar kepada sejumlah siswa
b. Strategi Pengajaran Beregu (Team Teaching). Dengan Pengajaran Beregu, dua orang
atau lebih guru mengajar sejumlah siswa.
Pengajaran Beregu dapat digunakan di dalam mengajarkan salah satu mata pelajaran atau
sejumlah mata pelajaran yang terpusat kepada suatu topik tertentu.
4. Atas Dasar Pertimbangan Jumlah Siswa
a. Strategi Klasikal
b. Strategi Kelompok Kecil
c. Strategi Individual.
Dalam Modul ini, Anda akan mempelajari karakteristik belajar siswa Sekolah Dasar.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda mampu :
a. menjelaskan pengertian belajar;
b. menjelaskan hakikat belajar;
c. mengidentifikasi karakteristik belajar di Sekolah Dasar;
d. menjelaskan tahapan perkembangan anak Sekolah Dasar;
e. menjelaskan kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar.
Agar proses belajar efektif, guru harus memahami bahwa tugas dan peranannya dalam
mengajar harus berfungsi sebagai pembimbing, fasilitator, dan nara sumber atau pemberi
informasi. Proses belajar bergantung pada pandangan guru terhadap makna belajar, karena
semua aktivitas siswa dalam belajar selalu berdasaran skenario yang dikembangkan oleh
guru. Pandangan guru terhadap belajar selalu berkaitan dengan makna dan operasionalisasi
tugas mengajar. Pandangan mengajar yang dianggap paling sesuai dengan kebutuhan dan
hakikat belajar saat ini adalah bahwa mengajar merupakan suatu proses membimbing,
memberikan informasi dan mengatur lingkungan sehingga terjadi proses belajar yang efektif.
Untuk membantu Anda mendapatkan semua kemampuan tersebut, dalam modul ini
akan disajikan pembahasan dan contoh mengenai :
a. pengertian belajar;
b. karakteristik belajar di Sekolah Dasar;
c. tahapan perkembangan anak Sekolah Dasar;
d. kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar.
MODUL 2
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
Kegiatan Belajar 1
Pengertian Belajar
Untuk mencapai target kurikulum yang telah ditetapkan, guru harus berupaya
menerapkan kurikulum secara maksimal dan efektif. Kegiatan yang paling menentukan
dalam keberhasilan penerapan kurikulum adalah proses pembelajaran atau kegiatan belajar.
Belajar merupakan suatu proses yang harus ditempuh siswa, tetapi esensi dan hakikatnya
harus dipahami oleh guru agar dalam pelaksanaannya guru dapat mengelola dan
membinmbing proses pembelajaran sesuai dengan kaidah-kaidah belajar yang efektif. Di
samping itu, guru akan dapat menciptakan kondisi dan suasana belajar yang optimal dalam
rangka mendukung proses guna mencapai hasil belajar yang diharapkan. Oleh karena itu,
guru perlu belajar memahami hakikat belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dan ciri-ciri perubahan yang disebabkan oleh belajar.
Pendapat lain mengemukakan bahwa belajar adalah proses pengalaman (learning is
experience), artinya belajar itu suatu proses interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Dalam interaksi tersebut terjadi prose mental, intelektual, dan emosional yang pada akhirnya
menjadi suatu sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimilikinya.
Contohnya adalah seseorang yang belajar badminton. Ia akan melakukan latihan
mengayunkan raket dengan cara memegang yang benar, menepuk bola, backhand dan
forehand yang merupakan pengalaman belajar. Pengalaman belajar lainnya meliputi :
a. Bagaimana cara-cara ia menentukan arah pukulan? Dalam hal ini ia (yang dilatih)
harus berpikir, berkonsentrasi, dan memvisualisasikan diri ke dalam perbuatan dan
mencobakannya ke dalam bentuk latihan.
b. Bagaimana cara-cara ia belajar menerima kritikan atas kesalahan-kesalahan yang
dilakukannya? Ia akan mengontrol perasaan, dan kemudian melakukan perbaikan-
perbaikan sesuai isi kritik yang diberikan padanya.
c. Bagaimana ia memperoleh pemahaman prinsip dan sikap yang dibutuhkan? Ia akan
mengalami peristiwa-peristiwa dalam situasi yang tidak dapat diramalkan sebelumnya
dan dari situ ia memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan (bersifat reaktif)
yang dibutuhkannya.
d. Bagaimana ia belajar membina kekkompakan dalam kelompok? Tentunya ia akan
berdiskusi dengan teman dan kelompoknya, menempatkan posisi, melakukan tugas,
dan tanggung jawab.
Definisi belajar yang umum diterima saat ini ialah bahwa belajar merupakan suatu
usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkat laku yang baru,
secara keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.
Kegiatan Belajar 2
Karakteristik Proses Belajar Dan Tahapan
Perkembangan Siswa Sekolah Dasar
Proses belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar dalam belajar, esensinya
adalah rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa dalam upaya mengubah prilaku yang
dilakukan secara sadar melalui interaksi dengan lingkungan. Proses belajar mengajar di
sekolah sangat dipengaruhi oleh desain pelajaran maupun strategi yang diterapkan oleh guru
dalam pembelajaran.
Salah satu faktor yang dominan untuk dipertimbangkan dalam melakukan proses
belajar adalah pebelajar (siswa) itu sendiri. Siswa merupakan individu yang utuh sekaligus
sebagai makhluk sosial yang memiliki potensi yang berbeda-beda. Berdasarkan teori
perkembangan setiap siswa memiliki tahapan perkembangan sesuai dengan tingkat usianya.
Artinya setiap proses belajar yang ditempuh siswa harus berdasarkan pada fase
perkembangannya.
Seperti telah dikemukakan, bahwa proses belajar merupakan rangkaian aktivitas siswa
melalui pengalaman belajar (learning experience) untuk membentuk perilaku siswa.
Ada dua unsur penting dalam belajar kolaboratif yaitu tujuan yang sama dan rasa
ketergantungan yang positif antar anggota kelompok. Oleh karena itu untuk mencapai
tujuantertentu setiap siswa harus mempunyai rasa ketergantungan yang positif maksudnya
setiap anggota kelompok akan berhasil mencapai tujuan apabila seluruh anggotanya bekerja
sama
Kegiatan belajar 2
Rumpun model mengajar
A. Rumpun Model Sosial
1. Partner dalam Belajar
Membantu pelajar bekerja secara efektif, dan membuat pelajar belajar secara lintas bidang
studi dalam suatu kurikulum, mengembangkan rasa solidaritas serta untuk memperoleh
informasi dan keterampilan melalui inkuiri dari suatu akademik.
2. Investigasi Kelompok
Investigasi kelompok menekankan rencana pada pengaturan kelas umum atau
konvensional. Rencana tersebut meliputi pendalaman materi terpadu secara kelompok,
diskusi, dan perencanaan proyek.
3. Bermain Peran
Bermain peran itu adalah guru mengajak siswa untuk memahami prilaku sosial,
peranannya dalam interaksi sosial dengan cara-cara yang lebih efektif atau membuat
pelajar menorganisasikan informasi isu-isu sosial.
4. Inkuiri Yurispedensi
Inkuiri Yurispedensi ini mengajak pelajar berpikir atas isu-isu sosial mengenai
masyarakat suatu Negara, di tingkat nasional maupun internasional. Tujuan model ini
untuk mempelajari kasus – kasus yang ada kemudian dikaitkan dengan kebijakan-
kebijakan public.
5. Keperibadian dan Gaya Belajar
Dalam model ini dikemukakan adanya gaya belajar pebelajar dan seorang guru harus
yakin bahwa semua dapat dikembangkan, perkembangan dapat terjadi secara optimal
apabila lingkungan menyediakan cara kerja secara konseptual.
6. Inkuiri social
Model ini dirancang untuk mengajarkan informasi, konsep-konsep, cara berfikir, studi
tentang nilai-nilai sosial dengan menghubungkan aspek konitif dan sosial
B. Rumpun Model Pemrosesan Informasi
1. Berpikir Positif
Model ini adalah cara belajar untuk mendapatkan dan mengorganisasikan informasi
serta menciptakan dan menguji hipotesis yang mendiskripsikan hubungan di antara
serangkaian data
2. Pencapaian Konsep
Model ini adalah cara berpikir yang efektif untuk penyajian informasi yang
terorganisasi dan topik-topik yang berskala luas kepada pebelajar pada setiap tahap
perkembangan.
3. Inkuiri Ilmiah
Model belajar yang membawa pebelajar ke proses ilmiah dan dibantu mengumpulkan
dan menganalisis data, meengecek hipotesis dan teori serta mencerminkan hakikat
pembentukan pengetahuan.
4. Latihan Inkuiri
Yaitu model yang memberikan rancangan untuk mengajar pebelajar menghubungkan
alasan sebab akibat dan menjadi lebih baik serta tepat dalam mengajukan pertanyaan,
membentuk konsep, dan hipotesis serta mengujinya.
5. Memonik
Merupakan strategi untuk mengingat dan mengasimilasi informasi.
6. Sinektika
Yaitu model yang dirancang untuk membantu pebelajar memecahkan masalah dan
menulis kegiatan-kegiatan serta menambahkan pandangan-pandangan baru pada
topik-topik dari suat bidang ilmu yang luas.
7. Pengorganisasi awal
Model yang dirancang untuk memberikan struktur kognitif kepada pebelajar untuk
memahami materi melalui kuliah, membaca, dan media yang lain.
8. Penyesuaian dengan Pebelajar
Yaitu model yang membantu menyesuaikan pembelajaran pada suat tahap
kematangan pebelajar secara individual dan merancang serta meningkatkan
perkembangan pebelajar.
C. Rumpun Model Personal
1. Pengajaran Nondirektif
Yaitu model yang menekankan kerja sama antara guru dan murid.
2. Peningkatan harga diri
Yaitu model yang digunakan untuk membimbing suat program dalam hal rasa harga
diri dan kemampuan aktualisasi diri.
D. Rumpun Model Sistem Perilaku
1. Belajar tuntas dan pembelajaran terprogram
Yaitu suat model pembelajaran yang mempelajari materi yang dipecah menjadi unit-
unit dari yang sederhana hingga ke yang kompleks. Materi tersebut dipelajari hingga
tuntas.
2. Pembelajaran langsung
Yaitu suat model pembelajaran yang disusun dari studi tentang perbedaan antara guru
mengajar yang lebih efektif dan kurang efektif serta dari teori belajar sosial.
3. Belajar melalui simulasi : latihan dan latihan mandiri
Yaitu model pembelajaran yang menggabungkan informasi tentang keterampilan
dengan demonstrasi, praktik, balikan, dan latihan sampai suatu keterampilan
dikuasai.
Modul 4
Prosedur pembelajaran
Kegiatan belajar 1
Kegiatan pra dan awal pembelajaran
Kegiatan pembelajaran 3
Kegiatan akhir dan tindaklanjut pembelajaran
Kegiatan ini di lakukan untuk meyakinkan guru terhadap penguasaan kompetensi oleh
siswa dan upaya pemantapan penguasaan kompetensi yang di harapkan kegiatan ini harus di
laksanakan secara sistem matis,efektif,efisien,dan fleksibel.kegiatan yang dapat di laksanakan
dalam kegiatan akhir pembelajaran adalah :
1. Meninjau kembali penguasaan siswa
2. Melaksanakan penilaian
Kegiatan tidak lanjut yang dapat di lakukan guru :
1. Memberikan tugas atau latihan”
2. Menjelaskan kembali bahan ajaran yang belum di kuasai
3. Menugaskan membacakan materi yang tertentu
4. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar
5. Mengungkapkan topik bahasan yang akan datang
MODUL 5
Kegiatan belajar 1
Hakikat dan faktor-faktor dalam pemilihan metode mengajar
Pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan melibatkan aktivitas siswa dan guru. Untuk
mencapai tujuan tersebut deperlukan metode sebagai alternatif, sehingga dalam mencapai
tujuan dapat maksimal. Metode mengajar yang digunakan haruslah bervariatif sehingga tidak
menimbulkan kejenuhan aktivitas dalam proses pembelajaran.
Tujuan pembelajaran khusus atau Enabling Objectives artinya tujuan pembelajaran harus
dicapai selama proses belangsung. Tujuan pemvelajaran umum atau yargey objectives artinya
tujuan pembelajaran dapat dicapai setelah selesai pembelajaran.
Kegiatan belajar 2
Jenis-jenis metode mengajar
1. Karakteristik
Metode ceramah digunakan apabila proses pembelajaran yang dilakukan lebih bersifat
pemberian informasiberupa fakta atau konsep-konsep sederhana. Proses pembelajarannya
dilakukan secara klasikal dengan jumlah siswa yang relative banyak. Biasanya penggunaan
metode ceramah lebih bersifat monoton.
2. Prosedur
1) Kegiatan awal
a) Memberitahukan tujuan yang akan dicapai
b) Menyampaikan tahapan kegitan
2) Kegiatan inti
a) Penyajian dan Tanya jawab
b) Asosiasi-ilistrasi
3) Kegiatan akhir
a) Aplikasi
b) Kesimpulan
4. Keunggulan
a) Ekonomis waktu dan biaya.
b) Target jumlah siswa lebih banyak.
c) Mudah mengklasifikasi dan mengkaji bahan pelajaran.
d) Mudah memberikan tugas pada siswa.
5. Kelemahan
a) Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak.
b) Menimbulkan verbalisme.
c) Kurang memberikan kesempatan siswa berpartisipasi.
d) Cenderung menggunakan ingatan.
e) Proses pembelajaran ada dalam otoritas guru.
2. Prosedur
1) Kegiatan awal
a) Memberitahukan tujuan pembelajaran.
b) Mengelompokkan siswa.
c) Meberitahukan tahapan kegiatan.
4. Keunggulan
a) Bertukar pikiran.
b) Merangsang siswa untuk berpendapat.
c) Mengembangkat rasa tanggung jawab.
d) Membina kemampuan berbicara.
e) Memberikan kesempatan belajar.
f) Belajar memahami pendapat orang lain.
5. Kelemahan
a) Memerlukan waktu yang banyak.
b) Diskusi tidak efektif apabila siswa tidak menguasai materi.
c) Siswa yang aktif hanya tertentu.
2. Prosedur
a) Menetapkan topik.
b) Menetapkan kelompok.
c) Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru.
d) Proses pengamatan dilakukan dengan diskusi.
e) Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi.
4. Keunggulan
1) Siswa dapat berkomunikasi dan berinteraksi sosial.
2) Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran.
3) Membina hubungan personal.
4) Membina hubungan komunikatif.
5) Membiasakan siswa memahami permasalahan sosial.
5. Kelemahan
1) Memerlukan waktu banyak.
2) Sangat bergantung pada aktivitas siswa.
3) Cenderung memanfaatkan sumber belajar
4) Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi.
2. Prosedur
1) Mempersiapkan alat yang akan didemonstrasikan.
2) Memberikan penjelasan tentang topik.
3) Pelaksanaan demonstrasi.
4) Pengatan terhadap hasil demonstrasi.
5) Kesimpulan.
4. Keunggulan
a) Memahami bahan pelajaran sesuai dengan kenyataan.
b) Dapat mengembangkan rasa ingin tahu.
c) Dapat melakukan perkerjaan yang sistematis.
d) Dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek.
5. Kelemahan
a) Hanya dapat berpikir konkret saja.
b) Jika jumlah siswa banyak, tidak mudah mengatur siswa.
c) Bergantung pada alat bantu yang sebernarnya.
d) Siswa kurang berani mencoba.
2. Prosedur
a) Mempersiapkan alat bantu.
b) Member petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas.
c) Pelaksanaan eksperimen dengan sistematis.
d) Penguatan perolehan teman-teman eksperimen.
e) Kesimpulan.
4. Keunggulan
1) membangkitkan rasa ingin tahu siswa.
2) Membangkitkan sikap ilmiah siswa.
3) Membuat pelajaran bersifat aktual.
4) Membina kebiasaan belajar kelompok maupun individu.
5. Kelemahan
1) Memerlukan alat dan biaya.
2) Memerlukan waktu yang relative lama.
3) Minimnya fasilitas.
4) Belum terbiasanya melakukan eksperimen.
2. Prosedur
1) Menetapkan tujuan kompetensi.
2) Mempelajari topic karya wisata.
3) Merumuskan kegiatan.
4) Melaksanakan kegiatan.
5) Menilai kegiatan.
6) Melaporka hasil kegiatan.
4. Keunggulan
1) Mendapatkan pengalaman nyata, praktis dan konkret.
2) Menumbuhkan rasa antusias belajar.
3) Medekatkan siswa dengan lingkungan.
5. Kelemahan
1) Alokasi waktu dan biaya yang cukup banyak.
2) Memerlukan pengawasan dan bimbingan ekstra.
3) Siswa terlalu terlena dengan bermain.
2. Prosedur
1) Merumuskan dan membatasi masalah.
2) Merumuskan dugaan dan pertanyaan.
3) Mengumpulkan dan mengolah data.
4) Membuktikan atau manjawab pertanyaan.
5) Merumuskan kesimpulan.
4. Keunggulan
1) Mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah dan kritis.
2) Mempelajari bahan pelajaran yang aktual.
3) Mengoptimalkan kemampuan siswa.
5. Kelemahan
1) Membutuhkan waktu yang cukup lama.
2) Bahan pelajaran tidak bersifat logis dan sistematis.
3) Memerlukan bimbingan dari guru.
Kegiatan belajar 3
Hubungan pengalaman belajar dengan metode mengajar
Pengalaman belajar (learning experience) yang diharapkan adalah terjadinya aktivitas belajar
yang tinggi dibawah bimbingan guru sehingga pembentukan pengalaman bealajaarnya
dibangun atas kemampuan dan potensi diri sendiri. Pembelajaran adalah suatu proses
berkelanjutan berdasarkan atas pengalaman.
Dalam metode diskusi, pengalaman yang diperoleh yaitu bekerja sama, pengalaman
mengeluarkan ide, menjadi pemimpin, berkomunikasi, dan pengalaman menyimpulkan hasil
diskusi.
Metode karya wisata, dampak pengalaman yang diperoleh yaitu berinteraksi, bekerja sama,
mengamati, dan menilai objek, memberikan pengalaman nyata, praktis dan konkret.
MODUL 6
MEDIA PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran 1
Hakikat Fungsi dan Peranan Media Pembelajaran
Media pembelajaran
Media dimanfaatkan berbagai pihak untuk keperluan sehari-hari. Misalnya dunia bisnis,
perusahaan ingin mempromosikan produknya di pasaran dengan memanfaatkan media atau
sarana seperti televisi, radio, surat kabar, brosur, leaflet, poster dan lain-lain. Guru
menggunakan media pembelajaran agar informasi dapat diterima dan diserap dengan baik
oleh siswa. Sebagai wujud bahwa bahan ajar diterima oleh siswa dibuktikan dengan
terjadinya perubahan-perubahan perilaku baik berupa pengetahuan, sikap, maupun
keterampilan.
Menurut Heinich, dkk (1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari
bahasa latin dan bentuk jamak dari kata “medium” secara harfiah berarti“perantara”. Yaitu
perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (receiver ). Seperti film, televisi,
diagram, bahan tercetak ( printed materials), komputer, dan instruktur.
Menurut Schramn (1977), teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluanpembelajaran.
Menurut Briggs (1977), sarana fisik untuk menyampaikan isi ataumateri pembelajaran seperti
buku,film, video,slide, dan sebagainya.
Menurut NEA (1969), sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar,
termasuk teknologiperangkat kerasnya. Guru berperan sebagai komunikator (communicator )
bertugas menyampaikan pesan atau bahan ajar (messages) kepada siswa. Siswa bertidak
sebagai penerima pesan (receiver atau communicant). Media pembelajaran adalah wahana
penyalur pesan atau bahan ajar yang disampaikan guru.
Komunikasi dua arah (two way traffic communication) atau lebih (multi way
trafficcommunication) adalah kondisi dimana siswa tidak hanya berperan sebagai penerima
pesan namun bisa saja bertindak sebagai penyampai pesan maka diperlukan media untuk
lebih meningkatkan tingkat keefektifan pencapaian tujuan atau kompetensi.
Media pembelajaran terdiri atas dua unsur penting yaitu unsur peralatan atau perangkat keras
(hardware), dan unsur pesan yang dibawa (messages atau software). Media pembelajaran
memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang terpenting adalah pesan atau
informasi belajar yang dibawakan oleh media.
Proses pembelajaran akan berhasil apabila siswa turut aktif dalam pembelajaran maka
dibutuhkan fasilitas sebagai media pembelajaran sehingga dapat lebih mengoptimalkan
pencapaian hasil belajarnya. Pengetahuan paling banyak diperoleh secara visual atau indra
pengelihatan, setelah itu melalui indra pendengaran. Pengetahuan diperoleh lebih maksimal
secara audiovisual (pendengaran dan pengelihatan).
Kegiatan Belajar 2
Jenis dan Krakteristik Media Pembelajaran
1. Ada 3 jenis media pembelajaran yang perlu di pahami oleh para guru, yaitu media visual.
Media audio, dan media audio visual dari masing masing jenis media tersebut terdapat
berbagai bentuk media yang dapat di kembangkan dalam kegiatan kegiatan pembelajaran di
sekolah dasar.
2. Media visual adalah media yang dapat di liat dengan amenggunakan media penghlihatan
terdiri atas media yang di proyeksikan ( projekted visual ). Media audio adalah media
merangsang piqiran, perasaan, perhatian yang dapat memancing kemauan siswa untuk
memahami bahan ajar dan jenisnya, seperti program kaset suara ( audio kasette ). CD audio,
dan program radio. Sedangkan media audiovisual merupakan kombinasi dari media audio dan
media visual di sebut media pandang dengar.
3. Setaip media memiliki karakteristik ( kelebihan dan keterbatasan ), oleh karena itu tk ada
media yang dapat di gunakan untuk di gunakan semua situasi atau tujuan media mana yang
akan di gunakan ketergantungan kepada kompetensi/tujuan yang ingin di capai sifat bahan
ajar ketersidiaan media tersebut dan kemampuan guru dalam menggunakannya
Kegiatan Belajar 3
Pemilihan, Penggunaan, dan Perawatan Media Pembelajaran
1. Media pembelajaran adalah jenis – jenis media pembelajaran alternatif mudah di buat
bahanya mudah di peroleh mudah di gunakan serta hanya lebih murah namaun demikian
sederhana tidaknya suatu media tersebut sebensrnya tergantung pada kondisi atu sekolah
2. Pemilihan media pembelajan pada hakikatnya merupakan peroses pengambilan
keputusan yang di lakukan oleh guru untuk menentukan jenis media mana yang lebih tepat di
gunakan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran sifat materi yang akan di smapaikan setinggi
yang di gunakan serta evaluasinya adanya pilihan media ini di sebutkan sangat banyak dan
bervariasi jenis media dengan karakteristik yang berbeda – beda
3. Kegunaan media pembelajaan sdederhana perlu memperhatikan tujuan yang akan di
capai sifat dari bahan ajar karakteristik sasaran peljar membuka ( siswa ) dan kondisi tepat /
ruangan yang menjadi pertimbangan antara lain kesederhanaan menarik perhatian adanya
penonjolan/penekanan ( misalnya dengan warna) direncanak dengan baik serta
menggunakanya siswa lebih aktif belajar
4. Untuk memelihara media pembelajaran agar awet dan dapat di gunakan lebih lama perlu
di punyakan berbagai cara baik secara teknis misalnya dengan memberi bingkai kepada
media grafis ( moniting frame ) maupun yang lebih ideal yaitu menyediakan tempat / ruangan
secara khusus di set untuk menyimapan berbagai jenis media pembelajaran
Kegiatan Belajar 4
Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran
1. Sumber pembelajaran adalah semua sumber yang di gunakan oleh siswa dalam
pembelajaran sumber – sumber tersebut dapat berupa pesan atau informasi orang bahan –
bahanalat/perlengkapan teknik/metode dan lingkungan
2. Lingkungan sebagai sumber pembeljaran yang memiliki nilai – nilai yang sangat
berharga di optimalkan dalam peroses pembelajaran lingkunagn dapat memperkaya bahan
dan kegiatan pembelajaran siswa
3. Lingkungan yang dapat di manfaatkan sebagai sumber belajar terdiri atas lingkungan
sosial dan lingkungan fisik/lingkungan alam lingkunngan sosisial dapat di gunakan untuk
mempelajari ilmu- ilmu sosial dan kemanusiaan lingkungan alam dapat di gunakan untuk
mempelajari gejala – gejala alam serta dapat menumbuhkan kesadaran siswa akan cinta alam
dan berpartisipasi dalam media alam
4. Prosedur belajar untuk memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dapat di
tempuh melalui kegiatan dengan membawa siswa kelingkungan seperti survei, karyawisata,
berkemah di alam terbuka praktik lapangan dan pelayanan kepada masyarakat atau dengan
membawa lingkungan kedalam kelas/ sekolah, seperti pemanfaatan nara sumber yang ada di
masyarakat untuk berbicara di sekolah
5. Agar penggunaan lingkungan agar sumber belajar berhasil dengan baik perlu di lakukan
perencanaan plaksanaan dan tidak lanjut dalam melangkah- langkah trsebut guru-guru dan
siswa terlibat aktif sehingga kegiatan pemanfaatan lingkungan tersebut menjadi tanggung
jawab bersama.
MODUL 7
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 1
Kegiatan Belajar 1
Keterampilan Bertanya
Dalam menerapkan keterampilan dasar dan lanjut guru perlu memperhatikan perinsip –
prinsip berikut
a. Kehangatan dan keantusiasan
b. Menghindari kebiasaan menggulung pertanyaan sendiri menjawab pertanyaan sendiri
menganjukan pertanyaan yang mengundang jawaban serempak mengulangi jawaban siswa
mengajukan pertanyaan ganda dan menujuk siswa siswa sebelum mengajukan pertanyaan
c. Waktu berfikir yang di berikan pertanyaan tingkat lanjut lebih banyak dari yang di
berikan untuk pertanyaan tingkat dasar
d. Pertanyaan pokok harus di sesuaikan terlebih dahulu kemudian dinilai sesudah selesai
belajar
Kegiatan Belajar 2
Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan adalah respon yang di berikan oleh guru terhadap prilaku siswa yang baik yang
menyebabkan siswa tersebut terdorong untuk mengulangi atau meningkatkan prilaku yang
baik tersebut penguatan di berikan dengan tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
mengontrol dan memotivasi prilaku yang negatif menumbuhkan rasa prcaya diri srte
memelihara iklim kelas yang kondusif pengutan di bagi menjadi pengutan perbal dan non
perbal penggunaan perbal di berikan dalam untuk kata kata / klimat pujian sentuhan kegiatan
yang menyenangkan, serta benda / simbol pengutan dapat juga di berikan dalam bentuk
pengutan tak penuh jika respon/ prilaku siswa tidak sepenuhnya memenuhi harapan dalam
memberikan pengutan harus di perhatikan seperi – seperti berikut
1. Kehangatan dan keantusiaan
2. Kebermaknaan
3. Hindari respon negatif
4. Pengutan harus berpariasi
5. Sasaran pengutan harus jelas
6. Penguatan harus diberikan segera setelah prlaku yang di harapkan muncul
Kegiatan Belajar 3
Keterampilan Mengadakan Variasi
Variasi adalah keanekaragaman yang membuat sesuatu menonton variasi di dalam kegitan
pembelajran dapat mengilangkan kebosanaan, meningkatkan minat dan keinginan tahuan
siswa, melayani gaya belajr siswa yang beragam,
Komponen keterampilan mengadakan variasi di bagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut.
1. Variasi dalm gaya belajar yang meliputi variasi secara, pemusatan perhatian, penyiapan
pergantian posisi guru, kontak pandung, serta gerakan badan dan mimik
2. Variasi pola intraksi dan kegiatan
3. Variasi penggunaan alat bantu pelajar yang meliputi alat/bahan yang dapat di dengar, di
lihat dan di manipulasi dalam mengadakan variasi, guru perlu meningkat prinsip-prinsip
penggunanya, yang meliputi kesesuaian, kewajaran, kelancaran, dan kesinambungan, serta
perencanaan bagi alat alat dan bahan yang memerlukan penataan khusus
MODUL 8
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 2
Kegiatan Belajar 1
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Kegitan Belajar 2
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Dikusi kelompok kecil dapat terjadi jika sarat-sart berikut dapat di penuhi antara lain
1. Jumlah anggota kelompok 3 – 9 orang
2. Terjadinya tatap muka informal
3. Ada tujuan yang ingin di capai
4. Berlangsung secara sistematis
Agar dapat menerapkan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil secara efektip.
Guru harus memperhatikan sejumlah hal, antara lain;
1. kesesuayan diskusi dengan topik bidang studi yang di bahas;
2. kekuatan dan kelemahan diskusi dalam kegiatan pembelajaran;
3. perencanaan dan persiapan yang matang;
4. iklim diskusi yang terbuka dan bersahabat;
5. pemilihan topik diskusi yang tepat;
Kegiatan Belajar 3
Keterampilan Mengelola Kelas.
Mengelola kelas pada dasarnya adalah pengaturan orang dan barang yang memungkinkan
terciptanya dan terpliharanya kondisi belajar yang optimal,kondisi belajar yang optimal
sangat menentukan kehasilannyakegiatan pembelajaran.oleh karna itu, guru perlu menguasai
keterampilan untuk menciptakan kondisi yang optimal tersebut.kegiatan pembelajaran dapat
di badakaan menjadi dua masalah ,yaitu masalah istruksional dan masalah pengelolaan .guru
harus dapat membedakan kedua masalah tersebut agar dapat menanganinya secara teepat.
Masalah intrusional harus di selesaikan secara intruksional , sedangkan sistim pengelola
harus di selesaikan secara pengelola ,komponen ketrampilan mengelola kelas terdiri dari
keterampilan yang bersipat prepentip dan ketrampilan yang bersipat represif, ketrampilan
yang bersipat preventip terkait dengan usaha mencegah terjadinya gangguan,yang dapat di
tunjukan dengan :
1. sikap tangkap;
2. membagi perhatian;
3. memusatkan perhatian kelompok;
4. memberikan petunjuk yang jelas;
5. menegur;
6. memberikan penguatan;
Keterampilan yang bersipat represif, berkaitan dengan usaha mengatasi gangguan yang
muncul,yang dapat dilakukan melalui 3 pendekatan berikut:
1. Modifikasi tingkah laku ,yang mencakup:
a. Meningkapkan tingkah laku yang di harapkan.
b. Mengajarkan tingkah laku yang baru, dan
c. Mengurangi /menghilangkan tingkah laku yang tidak diharapkan
2. Pengelola kelompok, yang menekankan pada pemecahan masalah melalui diskusi
kelompok.
3. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.
Agar dapat mengelola kelas secara efektip guru harus memperhatikan beberapa hai di
samping menghindari sejumlah prilaku yang dianggap mudah menimbulkan gandguan.
Kegiatan Belajar 4
Keterampilan Meagajar Kelompok Kecil Dan Perorangan
Pada dasarnya , siswa mempunyai karakteristik yang sangat berbeda satu dengan yang
lainnya.untuk melanyani perbedaan ini , diperlukan variasi dan perorganisasian kegiatan
klasikal, keloompok kecil dan perorangan hanya mungkin terwujud jika dipenuhi syarat –
syarat tertentu.
1. Ada hudungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antarsiswa
2. Siswa belajar dengan kecepatan,kemampuan ,cara, dan minat sendiri
3. Siswa mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya
4. Siswa dilibatkan dalam perencanaan pembelajaran .
5. Guru dapatmemainkan berbagai peran.
Agar pengajaran kelompok kecil dan perorangan dapat berlangsung secara efektif, guru harus
memperhatikan hal-hal berikut :
1. Tidak semua topik dapat disajikan dalam format kelompok kecil dan perorangan
2. Lakukan pengajaran kelompok kecil dan perorangan secara bertahap
3. Pengorganisasian siswa, sumber/materi, ruangan, dan waktu harus dilakukan secara
cermat
4. Kegiatan harus diakhiri dengan kulminasi yang memungkinkan siswa saling belajar
5. Guru harus mengenal siswa secara pribadi
MODUL 9
KEGIATAN REM EDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Remedial
Her (ujian ulang) dapat dianggap sebagai remedial, apabila sebelum her diberikan, guru
melaksankan kegiatan pembelajran yang membantu siswa memahami materi pelajaran yang
belum dikuasainya sehingga siswa menguasai kompetensi yang diharapkan. Tetapi, apabila
guru langsung memberikan ujian ulang tanpa melakukan pembelajaran tambahan yang
membantu siswa mengatasi kesulitan yang dihadapinya maka pelaksanaan her tersebut
tidaklah termasuk kegiatan remedial.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan remedial adalah kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam
menguasai materi pelajaran.
2. Tujuan dan Fungsi Kegiatan Remedial
Secara umum, tujuan kegiatan remedial adalah sama dengan pembelajran biasa, yaitu
membantu siswa mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
berdasarkan kurikulum yang berlaku. Secara khusus, kegiatan remedial bertujuan untuk
membantu siswa yang belum menguasai materi pelajaran melalui kegiatan pembelajaran
tambahan.
Sebagai salah satu upaya membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar, kegiatan
remedial memiliki beberapa fungsi yang penting bagi keseluruhan proses pembelajaran.
Warkitri, dkk. (1991) menyebutkan enam fungsi remedial dalam kaitannya dengan proses
pembelajaran. Keenam fungsi kegiatan remedial tersebut adalah fungsi korektif, pemahaman,
penyesuaian, pengayaan, akselerasi, dan terapeutik.
a. Fungsi Korektif
Memperbaiki cara mengajar dan cara belajar. Kegiatan remedial mempunyai fungsi korektif
bagi kegiatan pembelajaran karena melalui kegiatan remedial guru memperbaiki cara
mengajarnya dan siswa memperbaiki cara belajarnya. Misalnya, guru mengetahui bahwa
yang menyebabkan siswa belum menguasai materi pelajaran adalah karena kurangnya
kesempatan untuk berlatih maka guru harus memperbaiki kegiatan pembelajarannya dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Atau apabila siswa tidak menguasai
materi karena penjelasan guru terlalu abstrak maka guru harus menggunakan berbagai
metode dan media yang mempermudah pemahaman siswa terhadap konsep yang dibahas.
Itulah 6 fungsi kegiatan remedial dalam proses pembelajaran. Dari uraian di atas jelaslah
bahwa kegiatan remedial memiliki fungsi penting dalam membantu pengembangan
kemampuan siswa secara optimal.
Agar menjadi lebih jelas, marilah kita kaji perbedaan kegiatan remedial dari pembelajaran
biasa dengan menganalisis komponen-komponen suatu pembelajaran. Komponen-komponen
tersebut adalah:
d. Evaluasi
Alat evaluasi bersifat individual dan kelompok. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. Alat evaluasi yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran biasanya bersifat klasikal sedangkan dalam kegiatan remedial alat
evaluasiya bersifat individual atau kelompok.
Dari uraian tersebut dapat disimpulan bahwa pembelajaran biasa menerapkan pendekatan
klasikal, sedangkan kegiatan remedial menerapkan pendekatan individual atau kelompok.
Pretest adalah salah satu jenis alat evaluasi yang digunakan guru sebelum kegiatan
pembelajaran dilaksanakan. Berdasarkan hasil pre-test guru dapat mengelompokkan siswa
menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok yang mampu menguasai kompetensi yang telah
ditetapkan lebih cepat, kelompok yang sesuai dengan waktu yang ditetapkan, dan yang tidak
akan mampu menguasai kompetensi sesuai waktu yang ditetapkan. Kegiatan remedial yang
diberikan kepada siswa yang tidak mampu menguasai kompetensi dengan waktu yang
disediakan disebut remedial bersifat preventif.
4. Tutorial
Kegiatan tutorial ialah guru meminta bantuan siswa lain yang lebih pandai untuk membantu
siswa menghadapi kesulitan dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan atau guru
dapat juga meminta siswa dari kelas yang lebih tinggi untuk membantu adik kelasnya.
Itulah langkah-langkah yang harus ditempuh guru dalam melaksanakan kegiatan remedial.
Kegiatan Belajar 2
Kegiatan Pengayaan
Memberikan kesempatan untuk terlibat dalam suatu proyek. Kegiatan ini dapat dilakukan
untuk pendalaman materi yang menuntut banyak latihan.
a. Kegiatan di luar kelas lebih disukai siswa daripada kegiatan di dalam kelas.
b. Kegiatan yang melakukan aktivitas lebih disukai siswa daripada hanya dilakukan di
belakang meja.
c. Kegiatan menemukan sesuatu yang baru lebih merangsang minat siswa daripada kegiatan
yang sifatnya penjelasan.
d. Kegiatan yang cept menunjukkan hasil lebih disukai siswa daripada kegiatan yang
menuntut waktu yang cukup lama.
Kegiatan Belajar 1
Hakikat Pengelolaan Kelas
Kegiatan Belajar 2
A. Penataan Lingkungan Kelas
Penataan lingkungan kelas yang tepat berpengaruh terhadap tingkat keterlibatan dan
partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.
1. Prinsip-prinsip penataan lingkungan kelas
a. Keleluasaan pandangan
Yaitu penempatan atau penataan barang-barang di dalam kelas tidak mengganggu pandangan
siswa dan guru sehingga siswa secara leluasa dapat memandang guru atau benda/kegiatan
yang sedang berlangsung.
d. Kenyamanan
Yaitu lingkungan kelas yang ditata dapat memberikan kenyamanan baik bagi siswa maupun
guru sendiri. Prinsip kenyamanan ini berkaitan dengan temperatur ruangan, cahaya, suara dan
kepadatan kelas. Kenyamanan ruangan kelas akan sangat berpengaruh terhadap konsentrasi
dan produktivitas siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran.
e. Keindahan
Ruangan kelas yang indah dan menyenangkan berpengaruh positif terhadap sikap dan tingkah
laku siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Ruangan kelas yang
menyenangkan juga akan meningkatkan pengembangan nilai keindahan pada diri siswa
karena siswa melihat langsung model/contoh yang dilakukan guru dalam menata kelas.
MODUL 11
DISIPLIN KELAS
Kegiatan belajar 1
Hakikat disiplin kelas
Dari ketiga pengertian diatas disepakati oleh beberapa pakar, yang mendifinisikan disiplin
sebagai bagian pengelolaan kelas yang terutama berurusan dengan penanganan prilaku yang
menyimpang(kohn, 1996).
Kegiatan belajar 2
Strategi penanaman dan penanganan disiplin kelas
Kegiatan Belajar 1
Perencanaan pembelajaran yang efektif
Kegiatan Belajar 2
Pembelajaran yang efektif