Anda di halaman 1dari 17

RESUME

MAKALAH DARI KELOMPOK 1-7

Dosen pengampu: M. HANAFI, S.Ag

Di Susun oleh

ELIANA RATNASARI 11907032

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH SEMESTER 4A

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PONTIANAK

2021
Kelompok 1

Introdustion Perbankan Syariáh

A. Pengertian Bank Syariah

Bank syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS). Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk
memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan
investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram, dimana hal ini tidak dapat dijamin oleh
sistem perbankan konvensional.

B.Fungsi Bank Syariah

Bank syariah dalam skema non-riba memiliki empat fungsi sebagai berikut

Fungsi Manajer Investasi Fungsi ini dapat dilihat dari segi penghimpunan dana oleh bank
syariah, khususnya dana mudharabah. Bank syariah bertindak sebagai manajer investasi dari
pemilik dana (shahibul maal) dalam hal dana tersebut harus dapat disalurkan pada penyalur
yang produktif, sehingga dana yang dihimpun dapat menghasilkan keuntungan yang akan
dibagihasilkan antara bank syariah dan pemilik dana.

Fungsi Investor Dalam penyaluran dana bank syariah berfungsi sebagai investor (pemilik dana).
Penanaman dana yang dilakukan oleh bank syariah harus dilakukan pada sektor – sektor yang
produktif dengan risiko minim dan tidak melanggar ketentuan syariah. Produk investasi yang
sesuai dengan syariah diantaranya akad jual beli (murabahah, salam, dan istishna), akad
investasi (mudharabah dan musyarakah), akad sewa menyewa (ijarah dan ijarah muntahiya
bittamlik) dan beberapa akad lainnya yang dibolehkan oleh syariah.

Fungsi Sosial, Fungsi ini merupakan sesuatu yang melekat pada bank syariah. Ada dua
instrumen yang digunakan oleh bank syariah dalam menjalankan fungsi sosialnya, yaitu
instrumen zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf) dan instrumen qardhul hasan. Instrumen
Ziswafberfungsi untuk menghimpun ziswaf dari masyarakat, pegawai bank, serta bank sendiri
sebagai lembaga milik para investor. Instrumen qardhul hasan berfungsi menghimpun dana dari
penerimaan yang tidak memenuhi kriteria halal serta dana infak dan sadaqah yang tidak
ditentukan peruntukannya secara spesifik oleh yang memberi.

Fungsi jasa keuangan Fungsi jasa keuangan yang dijalankan oleh bank syariah tidaklah berbeda
dengan bank konvensional, seperti memberikan layanan kliring, transfer, inkaso, pembayaran
gaji, letter of guarantee, letter of credit, dan lain-lain.
C. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Saat ini Ada dua jenis bank yang umum digunakan oleh masyarakat Indonesia yaitu bank
syariah dan bank konvensional atau umum. Bank secara umum menurut Undang-undang
Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan. Dana tersebut kemudian disalurkan dalam bentuk kredit
atau bentuk lainnya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, bank konvensional adalah bank yang menjalankan
kegiatan usahanya secara konvensional. Sedangkan bank syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

Bank konvensional dan bank syariah masing-masing terbagi menjadi dua jenis yaitu Bank Umum
dan Bank Umum Syariah, serta Bank Pembiayaan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Baik bank konvensional maupun bank syariah dapat menjalankan fungsi sebagai tempat
penyimpanan dana.

Kelompok 2

Teknologi Informasi Di Dunia Bisnis Dan Perbankan

A. Peranan IT dalam Dunia Perbankan


Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber
daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras dan
perangkat lunak komputer; sistem jaringan baik berupa LAN (Local Area Network) ataupun
WAN (Wide Area Network) dan sistem telekomunikasi yang akan digunakan untuk mentransfer
data. Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi informasi masih terus meningkat hal ini
bisa terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang
teknologi informasi di berbagai bidang juga jumlah SDM (Sumber Daya Manusia)
berkemampuan di bidang teknologi informasi masih sedikit, bila dibandingkan dengan jumlah
penduduk Indonesia.

B. Contoh Pemanfaatan IT di Bidang Perbankan


1. Uang Elektronik
Uang elektronik (atauuang digital) adalah uang yang digunakan dalam transaksiInternet dengan
cara elektronik. Biasanya, transaksi ini melibatkan penggunaan jaringan computer (seperti
internet dan sistem penyimpanan harga digital.Electronic Funds Transfer (EFT) adalah sebuah
contoh uang elektronik.
Uang elektronik merupakan bidang yang menarik dalam kriptografi, penggunaan uang digital
sampai sekarang masih dalam skala-kecil.

2. ATM
ATM (Automatic teller machine) atau automated teller machine di Indonesia juga kadang
merupakan singkatan bagi anjungan tunai mandiri adalah sebuah alatelektronik yang
mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka
tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller" manusia. Banyak ATM juga mengijinkan penyimpanan
uang atau cek, transfer uang atau bahkan membeli perangko.ATM.

3. Mobile Banking
Saat ini mobile banking /m-banking merupakan salahsatu layanan bank yang banyak diminati
oleh para nasabah karena layanan ini membuat nasabah suatu bank mampu melakukan
transaksi perbankan serta melihat informasi tentang rekeningnya menggunakan layanan GSM
maupun CDMA dengan handphone jenis apapun.
C. kelebihan dan kekurangan E-Commers

kelebihan E-Commers

Produk dan layanan bervariasi

Batas dari tipe perdagangan ini tidak didefinisikan secara geografis sehingga memungkinkan
Anda untuk membuat pilihan secara luas, memperoleh informasi yang dibutuhkan dan
membandingkan penawaran dari semua pemasok atau pihak penyedia barang/jasa terlepas
dari lokasi mereka.

Mempersingkat rantai distribusi

Dengan memungkinkan jalannya interaksi dengan konsumen akhir, e-commerce


memperpendek rantai distribusi produk atau bahkan justru menghilangkannya.Dengan cara ini,
saluran langsung antara produsen atau penyedia layanan dan pengguna akhir memungkinkan
mereka untuk menawarkan produk atau jasa yang sesuai dengan target pasar.

Pembiayaan lebih mudah

Selain itu, dengan berkembangnya sistem pembayaran yang ada saat ini sangat memudahkan
transaksi e-commerce.

Brand lebih dekat dengan konsumen


E-commerce memungkinkan brand untuk lebih dekat dengan pelanggan mereka, sehingga
meningkatkan produktivitas dan daya saing bagi perusahaan.

Peningkatan kualitas layanan

Dengan demikian, konsumen diuntungkan dengan peningkatan kualitas layanan, kedekatan


yang lebih ‘intim’, serta dukungan pra dan pasca penjualan yang lebih efisien.

Belanja kapan saja.

Dengan banyaknya bentuk aktifitas perdagangan elektronik baru, Anda dapat berbelanja
melalui toko virtual kapanpun yang Anda mau.

Efisiensi biaya

Pengurangan biaya adalah keuntungan penting lainnya yang terkait dalam dunia e-commerce.
Semakin umum proses bisnis tertentu, maka semakin besar tingkat keberhasilannya. Hal itu
menghasilkan pengurangan biaya administrasi yang signifikan.

Kekurangan E-Commers

Beberapa kekurangan dari e-commerce adalah sebagai berikut:

Ketergantungan yang sangat kuat pada teknologi informasi dan komunikasi.

Kurangnya undang-undang yang memadai untuk mengatur kegiatan e-commerce, baik nasional
maupun internasional

Budaya pasar yang menolak perdagangan elektronik (pelanggan tidak bisa menyentuh atau
mencoba produk)

“Hilangnya” privasi, cakupan wilayah, serta identitas dan perekonomian negara

Rawannya melakukan transaksi bisnis online

Warna dan kualitas produk yang dijual belum tentu sama antara foto yang ditampilkan di
website dengan produk asli
Kelompok 3

SISTEM INFORMASI PERBANKAN SYARIAH”

A. Sistem Informasi Perbankan Syariah

Dalam melakukan kegiatannya perbankan syariah bekerja sama dengan bidang teknologi
informasi untuk membangun sistem informasi perbankan syariah dengan membuat aplikasi
khusus yang dapat mempermudah semua proses-proses transaksi yang ada diperbankan
syariah yang salah satunya adalah proses transaksi jual beli salam. Dan sudah menjadi sesuatu
yang sangat relatif bila dikatakan bahwa sebuah aplikasi teknologi perbankan syariah itu baik
atau lebih baik dari aplikasi yang lain.

Tetapi seorang ahli teknologi informasi Eropa menerangkan bahwa aplikasi yang baik harus
memenuhi beberapa persyaratan penting dan saling berhubungan, yaitu:

a. Sifat Operasional Aplikasi ( Product Operation )


Untuk melihat sifat operasional aplikasi, hal-hal yang diukur adalah berhubungan dengan teknis
analisis perancangan aplikasi dan arsitekturnya. Seorang pakar Inggris bernama McCall
merumuskan kualitas Product Operation sebagai berikut[5]:
1. Correctness, yaitu sejauh mana suatu aplikasi memenuhi spesifikasi dan objectives dari users.
Dalam hal ini yang harus kita perhitungkan adalah sejauh mana pengembang internal maupun
eksternal ( vendor ) dapat mengetahui kebutuhan bisnis ( businessrequirement ).

2. Reliability yaitu kemampuan sebuah aplikasi melaksanakan kemampuan sesuai dengan


fungsinya dan ketelitian yang akurat;
3. Efficiency yaitu seberapa besar kapasitas parameter yang mendukung modul-modul yang
saling berkaitan untuk memudahkan user membuat turunan produk, interfacingantar modul
serta interfacing terhadap aplikasi lain yang mungkin dihubungkan untuk mendukung suatu
transaksi;
4. Integrity yaitu sejauh mana akses ke aplikasi dan data oleh pihak yang tidak berhak dapat
dikendalikan, seberapa tinggi akurasi dan tingkat security yang dimiliki; dan
5. Usability yaitu faktor ini menentukan sejauh mana kemudahan user mempelajari,
menggunakan dan mengerti output yang dihasilkan.

B. Kemampuan Aplikasi Dalam Menjalani Perubahan ( Product Revision )


Dalam perjalanan suatu usaha senantiasa terdapat perubahan-perubahan baik dari sisi strategi
maupun perubahan yang diakibatkan oleh regulasi. Oleh karena itu ada beberapa faktor pokok
yang harus dipertimbangkan adalah:
1) Maintainability yaitu usaha untuk menemukan perbaikan dari kesalahan ( error ) maupun
usaha untuk melakukan perubahan;
2) Flexibility yaitu usaha yang diperlukan untuk melakukan modifikasi, terutama terhadap
aplikasi yang berhubungan dengan hal-hal operasional;
3) Testability yaitu usaha yang diperlukan untuk menguji atau memastikan suatu aplikasi telah
sesuai dengan kebutuhan bisnis ( business requirement ), comply dengan regulasi yang ada dan
lain sebagainya.

C. Daya Adaptasi Software Terhadap Lingkungan Baru ( Product Transition ).


Percepatan TI semakin hari semakin cepat, perubahan-perubahan terjadi mulai dari operating
system yang hampir setiap tahun mengeluarkan versi baru, software pendukun, delivery
channel maupun hardware yang terus di kembangkan untuk mengembangkan aplikasinya
sehingga dapat beradaptasi terhadap lingkungan baru.
Dalam bidang pemasarannya semua lembaga perbankan syariah juga membangun website
khusus untuk melakukan proses e-banking untuk memberikan kemudahan kepada nasabahnya
dalam bertransaksi dan memperoleh informasi tentang perbankan syariah maupun produk-
produknya.
Sedangkan Untuk meningkatkan daya saing di era globalisasi ini, perbankan syariah mempunyai

4 strategi yang di terapkan di perbankan syariah.


1. Membentuk SDI Berkualitas. Hal ini merupakan peluang yang sangat prospektif, sekaligus
merupakan tantangan bagi kalangan akademisi dan dunia pendidikan untuk menyiapkan
Sumber Daya Insani (SDI) yang berkualitas yang ahli di bidang ekonomi syari ’ah, bukan karbitan
seperti yang banyak terjadi selama ini.

2. Ekspansi Segmen Pasar Bank Syariah. Disadari atau tidak, segmentasi pasar perbankan
syariah di Indonesia masih terfokus kepada masyarakat muslim saja. Padahal universalitas
ekonomi Islam tidak hanya sebatas masyarakat muslim saja. Hal yang paling penting adalah
bahwa perbankan syariah bukan hanya diperuntukkan bagi masyarakat muslim saja, tetapi non-
muslim pun bisa menikmatinya.

3. Akselerasi Produk Perbankan Syariah. Keberagaman produk dan jasa sebagai ciri khas bank
syariah. Bank syariah perlu terus melakukan inovasi produk dan dapat mengeksplorasi
kekayaan skema keuangan yang variatif dan sekaligus bisa menunjukkan perbedaan dengan
perbankan konvensional.

4. Penggunaan sistem IT modern. Dukungan sistem IT yang modern sangat mendukung


peningkatan daya saing bank syariah secara nasional. Kebanyakan nasabah memilih bank
karena adanya kemudahan bertransaksi, misalkan adanya ATM yang tersebar di seluruh
Indonesia.

Kelompok 4

Perkembangan teknologi komputer di perbankan

A. Teknologi komputer diperbankan

Semakin majunya teknologi di dunia transaksi perbankanpun mulai mengunakan teknologi


berbasis komputer untuk mempermudah transaksi dengan nasabah. yang tadinya melayani
nasabah dengan harus bertemu / nasabah datang ke cabang2 bank yang disediakan oleh bank
yang dia gunakan untuk menabung/infertasi menjadi lebih mudah karena bank mulai
mengunakan teknoligi berbasis computer dan sekarang sudah bisa mengakses lewat internet
bahkan dengan mobile “HP” dengan SMS sudah banyak diterapkan bank. Dalam dunia
perbankan" perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah
strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses ino#asi
produk dan jasa seperti :
Adanya transaksi berupa 'ransfer uang via mobile maupun via teller.
Adanya ATM (Auto Teller Machine) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
Penggunaan Database di bank -bank.
Sinkronisasi data- data pada , kantor cabang dengan ,antor Pusat Bank
Dengan adanya jaringan computer hubungan atau komunikasi kita dengan klien jadi lebih
hemat" efisien dan cepat. -ontohnya email" teleconference. Sedangkan di rumah dapat
berkomunikasi dengan pengguna lain untuk menjalin silaturahmi (chatting)"dan sebagai
hiburan dapat digunakan untuk bermain game online" sharing file.

B. Kriteria pemilihan teknologi perangkat lunak perbankan

Lembaga keuangan di Indonesia, termasuk bank, sudah lebih cepat dan intensif dibandingkan
sector atau jenis industri lainnya dalam menerapkan teknologi computer dalam memberikan
pelayanannya ke nasabah. Jasa –jasa ini meliputi pembayaran komputerisasi (pemindahan
dana melalui computer dengan fasilitas jaringan komunikasi datanya): jasa penyetoran dan
pengambilan dana secara otomatis melalui ATM atau berbagai jenis kartu plastic; homebanking
dan internet banking serta fasilitas pelayanan lainnya. Beberapa contoh jenis teknologi
computer tersebut diantaranya mesin Automated Teller Machine ATM,berbagai jenis kartu
kredit" Point of sales (POS), electronic fund transfer system,dan otomatisasi kliring.

Fungsi teknologi informasi (TI) telah mengalami perubahan dan perkembangan pesat pada
decaden terakhir ini. Fungsi (TI) yang semakin khusus mendorong setiap bank untuk
membentuk bagian" departemen" atau unit kerja khusus tersendiri. 5alaupun struktur tersebut
tergantung pada berbagai factor misalnya skla bisnis dan beban kerja, tetapi unit kerja tersebut
mencerminkan 2 aspek kegiatan yaitu aspek pengembangan teknologi dan aspek
operasionalnya. Fasilitas pengolahan data yang tersedia di bank saat ini merupakan hasil
kemajuan teknologi dan kebutuhan untuk menjalankan operasi secara sistematis dan baik
sesuai dengan aliran masuk dan keluar dana bank.

Fungsi TSI yang tepat tidak terlepas dari criteria pemilihan jenis teknologi yang akan
digunakan oleh bank. Sistem aplikasi computer yang digunakan di bidang perbankan harus bisa
mengakomodasikan semua kebutuhan bank dan sesuai dengan ketentuan otoritas moneter
(salam hal ini adalah Bank indonesia). Hal ini memerlukan pemilihan software computer
mengingat jenis software yang ada dan ditawarkan di pasar relative banyak.

kriteria pemilihan software computer perbankan yang baik sesuai dengan kebutuhan bank
secara umum berdasarkan pertimbangan%pertimbangan berikut:

Kemampuan dokumentasi atau Penyimpanan Data


Jenis dan klasifikasi data bank yang relati#e banyak harus bisa ditampung oleh software yang
akan digunakan" termasuk pertimbangan segi keamanan datanya. .

Keluwesan (Flexibility)
Operasional bank selalu berkembang dengan kebutuhan yang berubah-ubah dan mungkin
bertambah di kemudian hari walaupun informasi dasarnya tetap sama. Kondisi ini harus bisa
diantisipasi oleh
perangkat lunak computer sampai batas-batas tertentu.

Sistem ,keamanan
Sebagai lembaga kepercayaan masyarakat (agent of trusth)" bank memerlukan system
keamanan yang handal untuk menjaga kerahasiaan data atau keuangan nasabah; serta
mencegah penyalahgunaan data atau keuangan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab.
Software computer perbankan yang baik harus menyediakan fasilitas pengendalian dan
pengamanan tersebut.

kemudahan penggunaan (user friendly)


Pengertian mudah dioperasikan bukan berarti setiap pemakai (user) bisa mengakses ke
software
tersebut tetapi petugas yang memang mempunyai kewenangan mudah mengoperasikan proses
yang menjadi tanggung jawabnya. Tahap input, proses, dan output yang dilakukan pada
software tersebut tidak menjadi penghambat dalam kegiatan perbankan secara keseluruhan.

Sistem Pelaporan (Reporting system)


Data atau informasi yang dibutuhkan harus bisa disajikan dalam bentuk yang jelas dan mudah
dimengerti..

Aspek Pemeliharaan
Kinerja software perbankan diharapkan relative stabil selama bank beroperasi. kondisi ini
memerlukan aspek pemeliharaaan yang baik, dalam arti secara teknis tidak sulit dilakukan dan
tidak membutuhkan biaya yang relative mahal.

Source code
Software perbankan biasanya merupakan program paket yang sudah di-compile sehingga
menjadi excecutable file. File program tersebut relative tidak bisa dirubah atau dimodifikasi
seandainya bank menginginkan perubahan atau fasilitas tambahan dari software tersebut.

Struktur informasi dan hubungan antar sub sistem aplikasi bank


Hubungan antar sub sistem aplikasi pada operasional bank.Konsep front office yang lebih
mendekati sisi nasabah dan konsep back office yang lebih mendekati sisi bank sebagai lembaga
keungan yang harus mencatat, mendokumentasikan, dan atau mempublikasikan informasi
keuangan, menyebabkan system aplikasi perbankan terdiri dari sub-sub system yang saling
berkaitan sesuai dengan tahap-tahap pemrosesan dan jenis-jenis data keuangan.

Kelompok 6
Teknologi sistem informasi (TSI)

Perbankan Teknologi Sistem Informasi (TSI) adalah suatu system pengolahan data keuangan
dan pelayanan jasa perbankan secara elektronis dengan menggunakan sarana komputer,
telekomunikasi, dan sarana elektronis lainnya. Mengapa Menggunakan Teknologi Sistem
Informasi. Penggunaan TSI adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada masyarakat.

Kapan Menggunakan Teknologi Sistem Informasi


1. PenggunaanTeknologi Informasi Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2. Penggunaan Sistem dan Teknologi Informasi Untuk Usaha Kecil
3. Teknologi Sistem Informasi (TSI) Perbankan
Siapa saja yang Berperan Menggunakan Teknologi Sistem Informasi
1. Dalam Hal Penyelenggaraan TSI Dilakukan Oleh Bank Sendiri :
Menerapkan Pengendalian Manajemen TSI- Melaksanakan fungsi AUDIT INTERN TSI
Memiliki alat monitor
Menerapkan prinsip2 sistem pengawasan dan pengamanan
Memiliki Disaster Recovery Plan (DRP)
2. Dalam Hal Penyelenggaraan TSI Dilakukan Oleh Pihak Ketiga :
Memastikan semua hal pada butir III.1 dipenuhi oleh pihak penyelenggara jasa TSI
Melakukan evaluasi secara berkala atas kehandalan penyelenggara jasa TSI - Membuat
perjanjian tertulis
Menyampaikan laporan kepada BI

A. Perkembangan Teknologi Komputer Di Perbankan


Semakin majunya teknologi di dunia transaksi perbankan pun mulai mengunakan teknologi
berbasis computer untuk mempermudah transaksi dengan nasabah. Yang tadinya melayani
nasabah dengan harus bertemu / nasabah datangke cabang2 bank yang disediakan oleh bank
yang diagunakan untuk menabung / infertasi menjadi lebih mudah karena bank mulai
mengunakan teknoligi berbasis komputer dan sekarang sudah bisa mengakses lewat internet
bahkan dengan mobile “HP” dengan SMS sudah banyak diterapkan bank. Dalam dunia
perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi
bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan
jasa seperti :
- Adanya transaksiberupa Transfer uang via mobile maupun via teller.
- Adanya ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
- Penggunaan Database di bank-bank.
- Sinkronisasi data-data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
Dengan adanya jaringan computer hubungan atau komunikasi kita dengan klien jadi lebih
hemat, efisien dan cepat. Contohnya : email, teleconference.

B. Kriteria pemilihan teknologi perangkat lunak perbankan


Kriteria pemilihan software computer perbankan yang baik sesuai dengan kebutuhan bank
secara umum berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:
Kemampuan dokumentasi atau Penyimpanan Data
Jenis dan klasifikasi data bank yang relative banyak harus bisa ditampung oleh software yang
akan digunakan, termasuk pertimbangan segi keamanan datanya.
Sistem Keamanan
Sebagai lembaga kepercayaan masyarakat (agent of trusth), bank memerlukan system
keamanan yang handal untuk menjaga kerahasiaan data atau keuangan nasabah; serta
mencegah penyalahgunaan data atau keuangan oleh pihak lain yang tidak bertanggungjawab.
Sistem Pelaporan (Reporting system)
Data atau informasi yang dibutuhkan harus bisa disajikan dalam bentuk yang jelas dan mudah
dimengerti.
Aspek Pemeliharaan
Kinerja software perbankan diharapkan relative stabil selama bank beroperasi. Kondisi ini
memerlukan aspek pemeliharaaan yang baik, dalam arti secara teknis tidak sulitdilakukan dan
tidak membutuhkan biaya yang relative mahal.
Source Code
Software perbankan biasanya merupakan program paket yang sudah di-compile sehingga
menjadi excecutable file. File program tersebut relative tidak bisa dirubah atau dimodifikasi
seandainya bank menginginkan perubahan atau fasilitas tambahan dari software tersebut.
C. Struktur Informasi Dan Hubungan Antar Sub Sistem Aplikasi Bank
Konsep front office yang lebih mendekati sisi nasabah dan konsep back office yang lebih
mendekatisisi bank sebagai lembaga keungan yang harus mencatat, mendokumentasikan, dan
atau mempublikasikan informasi keuangan, menyebabkan system aplikasi perbankan terdiri
dari sub-sub system yang saling berkaitan sesuai dengan tahap-tahap pemrosesan dan jenis-
jenis data keuangan.

Kelompok 7
AUTOMATIC TELLER MECHINE (ATM), ELECTRONIC DATA CAPTURE (EDC) DAN MOBILE
BANKING ATAU INTERNET BANKING

Automatic Teller Mechine

A. Defenisi Automatic Teller Mechine (ATM)

ATM (Automated Teller Machine) menurut Ellen Florian (2004) adalah sebuah alat elektronik
yang memudahkan nasabah perbankan untuk mengambil uang dan mengecek rekening
tabungan nasabah tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller" di Bank. Sementara itu defenisi
ATM menurut Kasmir (2007:327) ATM merupakan mesin yang memberikan kemudahan kepada
nasabah dalam melakukan transaksi perbankan secara otomatis selama 24 jam dalam 7 hari
termasuk hari libur. ATM juga berfungsi untuk melakukan penyetoran uang atau pengecekan
nominal rekening, transfer uang dan transaksi perbankan lainnya.

Jenis – Jenis Automatic Teller Mechine (ATM)

Pada umumnya ATM dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

Automatic Teller Mechine (ATM) Tarik Tunai

Jenis mesin ATM yang paling awam dan mudah ditemukan. Bukan hanya diwilayah perkotaan
saja, penggunaan mesin ATM tarik tunai telah mencapai wilayah pelosok/pedesaan.

Automatic Teller Mechine (ATM) Non – Tunai

Sebagaimana namanya, sudah bisa dipastikan jika mesin ATM yang satu ini tidak akan bisa
digunakan untuk transaksi penarikan tunai.

Automatic Teller Mechine (ATM) Setor Tunai


Lewat mesin ATM setor tunai, nasabah dapat melakukan penyetoran langsung sejumlah dana
ke nomor rekeningnya sehingga tidak perlu antre dan berlama-lama menunggu di depan teller.

manfaat bagi pihak bank sendiri adalah:

Kemampuan menarik nasabah baru yang lebih banyak untuk menabung dan meningkatkan
pendapatan

Mendorong nasabah agar lebih aktif menggunakan jasa perbankan

Mengurangi antrian nasabah di kantor cabang

Mampu membuka peluang munculnya produk dan jasa baru

Sebagai media promosi

Mengoptimalkan jaringan komunikasi yang ada

B. Electronic Data Capture

Defenisi Electronic Data Capture (EDC)

EDC (Electronic Data Capture) adalah mesin yang berfungsi sebagai sarana penyedia transaksi
dan alat pembayaran yang penggunaannya dengan cara memasukkan atau menggesek kartu
ATM, kartu debit maupun kartu kredit dalam suatu bank maupun antar bank, serta dilengkapi
dengan fasilitas pembayaran lainnya yang terkoneksi secara realtime.

Jenis – Jenis Electronic Data Capture (EDC)

Fixed Line /Line Telepon

Mesin type ini komunikasi datanya menggunakan telepon line Telkom. Type ini adalah default
dari jenis mesin EDC. Komunikasi data menggunakan fiber optik yang disediakan oleh Telkom.
Biaya komunikasi per sekali transaksi biasanya adalah Rp. 250,-. Harga ini tergantung dari
Telkom sendiri bisa berubah-ubah sesuai ketentuan Telkom.

GPRS Power
Mesin yang menggunakan sinyal seperti handphone, tapi sumber powernya menggunakan
listrik PLN jadi harus selalu tersambung pada stop kontak PLN. Type ini yang sekarang
dipergunakan di outlet-outlet yang tidak mempunyai line telepon fixed line.

GPRS Mobile

Mesin type ini bisa di pakai dimana saja selama ada sinyal handphone, sumber powernya
menggunakan baterei yang rechargable, sehingga bisa dibawa-bawa (portable) biasanya
dipergunakan hanya untuk pameran.

Fungsi Mesin Electronic Data Capture (EDC)

Mesin EDC sudah begitu banyak dimiliki oleh pengusaha demi dijadikan alat bantu transaksi
keuangan yang praktis. Terlebih seiring perkembangan zaman, maka semakin berkembang pula
teknologi yang membuat banyak orang memilih segala hal canggih dan cenderung praktis.

C. Mobile Banking & Internet Banking

Defenisi Mobile Banking

Pengertian m-Banking menurut Riswandi, Budi Agus(2005,83) M - Banking suatu layanan


inovatifyang ditawarkan oleh bank yang memungkinkan pengguna kegiatan transaksi
perbankkan melalui smartphone.M-Banking atau yang lebih dikenal dengan sebutan m-Banking
merupakan sebuah fasilitas atau layanan perbankan menggunakan alat komunikasi bergerak
seperti handphone, denga penyediaan fasilitas untuk bertransaksi perbankan melalui aplikasi
(unggulan) pada handphone.

Jenis Transaksi Mobile Banking

Beberapa jenis transaksi mobile banking, antara lain:

Transfer dana;

Informasi saldo;

Mutasi rekening;

Informasi nilai tukar;


Pembayaran (kartu kredit,PLN,telepon,handphone,listrik,asuransi);

Pembelian (pulsa isi ulang, saham).

Kelebihan Dan Kekurangan Mobile Banking

Kelebihan Mobile Banking

Transfer uang / Transaksi bisa di mana saja asal ada akses internet.

Cek saldo, bayar tagihan dan semacamnya bisa dilakukan dengan mudah

Tidak harus repot ke ATM untuk transaksi.

Kekurangan Mobile Banking

Mempunyai batas transfer uang dalam satu akun M-Banking.


biasanya transaksi yang dilakukan melalui aplikasi mobile dibatasi sekitar 1 juta rupiah
perharinya, sehingga kita tidak bisa mengirim nominal lebih dari itu. Peraturan itu tergantung
dari kebijakan bank yang anda gunakan.

Harus sedia pulsa sms.karena setiap transaksi membutuhkan suatu token yang dikirim dan
didapatkan melalui sms nomor telepon dan membutuhkan biaya pulsa.

Kurang aman. untuk menggunakannya sebaiknya dilakukan secara hati hati karena keamanan
rawan dibobol oleh peretas dan bisa saja uang anda habis diambil olehnya.

Selain kerugian di atas, ada juga salah satunya kita jadi semakin mudah menghamburkan uang
karena kemudahan bertransaksi.

Perbedaan Mobile Banking Dan Internet Banking

Perbedaan internet banking dengan Mobile Banking paling mudah diketahui. Sebelum-
sebelumnya internet banking memang lebih banyak diakses melalui PC atau laptop. Namun
seiring kemajuan teknologi, khusunya bidang gadget, smartphone zaman sekarang dapat
digunakan akses internet banking dengan gampang. Kedua fasilitas yang kita bahas ini memang
sama-sama dapat dijalankan dengan smartphone.
Namun, perbedaan paling mencolok ialah sebagai berikut: SMS banking menggunakan metode
SMS dan membutuhkan pulsa; m-banking menggunakan aplikasi atau menu sim-card dan
membutuhkan pulsa atau koneksi internet; sedangkan internet banking menggunakan browser
dan membutuhkan kuota data buat koneksi.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai