Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Pusaka, Vol. 3, No.

1, 2015

Naskah Lontarak Musukna Arung Palakka dengan Raja Gowa


Lontarak Manuscript about Musukna Arung Palakka with the King of Gowa
Sitti Arafah
Calon Peneliti Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar
Jl.A.P. Perttarani No. 72 Makassar. Email:arafahlitbang@yahoo.com
Info
Abstract
Artikel

Perang antara kerajaan Gowa dan kerajaan Bone di bawah pimpinan Arung Pa-
Diterima lakka dan Sultan Hasanuddin di abad ke-18. Sejarah panjang perang antara
29 keduanya sebagai akibat dari hegemoni politik dalam rangka memperatahankan
kekuasaan politik. Dalam mempertahankan kerajaan Bone dari serangan Kerajaan
Januari
Gowa maka muncullah Arung Palakka sebagai penyelamat kerajaan dari hegemoni
2015 politik kerajaan Gowa. Arung Palakka adalah sosok pemimpin yang senantiasa
berjuang untuk mempertahankan negerinya, pada perang ini, kerajaan Bone selalu
Revisi I berada pada pihak yang kalah, hingga akhirnya Arung Palakka berhijrah ke negeri
2 Buton bersama para pembesar kerajaan Soppeng. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode filologi dengan menggunakan pendekatan sejarah
Maret
sebagai kajian. Metode filologi mengarahkan pada edisi naskah tunggal dengan
2015 sistem diplomasi.

Kata kunci: Arung Palakka, lontarak, Bone


Revisi II
1 The war between kingdom Gowa and kingdom Bone the lead Sultan Hasanuddin
and Arung Palakka in 18 centeruries. The long was history between two was
April
caused political hegemony to maintenance their political power. Then Arung Pa-
2015 lakka as savior kingdom from hegemony gowa kingdom. Arung Palakka is a leader
who constantly struggle t maintenance his country war between the two kingdom.
Disetujui The Bone kingdom always be on the losing side, until finally, Arung Palakka emi-
22 grate to land of butm with official Soppeng kingdom. Methods used in this research
is a philology method with using history as a study approachphilologycal method
April
leads to a single manuscript edition with diplomasy system.
2015
Keywords: Arung Palakka, manuscript, Bone

83
Naskah Lontarak Musukna Arung Palakka …. Sitti Arafah

Pendahuluan di mikrofilmkan oleh Badan Arsip


Nasional Propinsi Sulawesi Selatan.
Naskah-naskah kuno memuat
Lontarak ini memuat tentang perang
catatan berbagai peristiwa bersejarah
antara Gowa dan Bone, sistem pe-
dan kronologi perkembangan masya-
merintahan kerajaan, susunan Datu
rakat yang berfungsi sebagai sumber
Soppeng, dan perjanjian dengan Ad-
kesejarahan. Naskah kuno juga dapat
datuang, Arung Matowa ri Wajo.
memberikan bahan rekonstruksi un-
Walaupun secara tematik, lontarak
tuk memahami situasi serta kondisi
ini terdiri dari banyak tema, tetapi
yang ada pada masa kini dengan
secara umum berisi tentang perang
meninjau akar peristiwa yang terjadi
antara Kerajaan Gowa dengan Kera-
pada masa lampau. Tidak hanya itu,
jaan Bone, berdasarkan versi masya-
naskah-naskah kuno menjadi sumber
rakat setempat. (Yayasan Ke-
informasi sosial budaya, khususnya
budayaan Sulawesi Selatan, 1980).
catatan mengenai kehidupan sosial
Lontarak yang dibahas ini
budaya masyarakat-nya, di mana
repsentatif dalam merekan data dan
naskah-naskah kuno itu lahir dan
informasi mengenai kedudukan
mendapat dukungan. (Pananrangi
Arung Palakka dalam memper-
Hamid dan Tatiek Kartikasari,
tahankan citra rakyat Bone. Pada po-
1992/1993: i). Salah satu naskah
sisi ini naskah menjembatani untuk
kuno itu adalah lontarak, sebagai-
lebih mamahami dan me-lakukan
mana yang dikenal masyarakat Bugis
peng-kajian yang “berbeda” dengan
di Sulawesi.
cara menilik akar peristiwa yang ter-
Lontarak secara material ada-
jadi pada masa lampau melalui cata-
lah tulisan yang tertera di atas lem-
tan lontarak. Dengan demikian, ma-
baran daun lontar pada awalnya, seir-
ka kajian sejarah terhadap lontarak
ing dengan perkembangan zaman
ini mempersoalkan mengenai:
tulisan lontarak kemudian dituliskan
bagaimana alur peristiwa pertempu-
pada kertas. Pada umumnya naskah
ran Arung Palakka dan raja Gowa?
lontarak ditulis dalam Bahasa Bugis
Untuk menjawab perma-salahan ter-
beraksara. Namun setelah kedata-
sebut maka lagkah yang pertama
ngan Islam pada tahun 1605 di Su-
yang harus dilakukan, mentrasliterasi
lawesi Selatan, banyak naskah lon-
dan menerjemahkan naskah tersebut,
tarak ditulis dengan menggunakan
agar kandungan isinya dapat dipa-
akasara Arab dan tetap menggunakan
hami dan mudah dalam
Bahasa Bugis. (Yunus, A, dkk, 1993;
menganalisisnya.
i) Konteks lontarak dalam masyara-
Metode Penelitian
kat Bugis beraneka ragam. Salah satu
Metode yang digunakan dalam
diantaranya adalah Attoriolong, yaitu
penelitian ini adalah metode filologi
histografiBcacatan atau silsilah ke-
dengan menggunakan pendekatan
turunan raja-raja, keluarga bang-
sejarah sebagai kajian. Metode fi-
sawan dan berisi catatan sejarah yang
lologi mengarahkan pada edisi nas-
dialami oleh masyarakat terdahulu.
kah tunggal dengan meng-gunakan
Seperti halnya lontarak
cara metode diplomasi. Langkah-
Musukna Arung Palakka dengan Ra-
langkah yang ditempuh dalam edisi
ja Gowa, koleksi Yayasan Ke-
diplomatik yaitu menerbitkan suatu
budayaan Sulawesi Selatan dan telah

84
Jurnal Pusaka, Vol. 3, No.1, 2015

naskah yang seteliti-telitinya tanpa I Ungju Raja Bone tarikh 1862,


mengadakan perubahan. Dalam bertempat di Bone dengan
bentuknya yang paling sempurna, menggunakan aksara lontarak yang
edisi diplomatik dapat diproduksi berbahasa Bugis, naskah berisi:
dengan fotografi. Metode edisi Perang antara Gowa dengan Bone,
diplomatik ini dianggap paling murni Sistem Pemerintahan Keraajaan
karena tidak ada hasil penambahan Bone, Susunan Datu Soppeng,
teks oleh editornya. (Robson, 1994; Perjanjian dengan Addatuang, dan
12). Arung Matowa di Wajo. Naskah ini
telah di mikrofilmkan dari naskah
PEMBAHASAN aslinya microfilm yang dikerjakan
Deskripsi, Transliterasi, dan oleh Badan Arsip Nasional dengan
Terjemahannya: kode Rol.14, nomor 1. Operator Dra.
Naskah ini Lontarak Musukna Nila.
Arung Palakka dan Raja Gowa,
adalah naskah yang ditulis oleh Petta

Hal. Transliterasi Terjemahan

Di Lisu mereka bertemu lagi


Ri lisu siduppana karaengnge, dengan karaenge sehingga terjadi
natebba naripeppekna to Bone, pula pertempuran. Namun, laskar
Bone (orang Bone) terdesak.

Arung Palakka pun menjadi ter-


Natompengenna Arung Palakka ri pojok. Ketika matarahari terbit.
ompo essoe, muttama ni ri Ia melarikan diri masuk ke celah-
pisin’mpatu e ri maruala ri launa celah batu gunung di Maruala
Lisu, ia mua tennapu du riolo to yang terletak dibagian ebelah ti-
Tanete’mpinruk gauk mabbelle mur Lisu. Ia sempat meloloskan
perusangngi, Apek ia naengerang diri, hanya karena adanya orang
1
tanna takkalupai ulu ada la- Tanete yang menyembunyika-
mumpatunna darue ri Mario….. nnya, sebab merekalah yang tetap
memegang teguh perjanjian
dengan datu Mario….

Tellumpenni datue ri Mario ri Datu Mario tinggal selama 3


Maruala ri launa Lisu, natakko malam di Maruala sebelah timur
allipuang tengkiling Lisu. Tiba-tiba ia sudah terke-
rilesengessoe, pusani nawana- pung pada waktu dzuhur, sehing-
wanna rangenna mitai kuwa tau- ga segenap pasukannya menjadi
wassunge, bingung melihat keadaan junjun-
gannya.

85
Naskah Lontarak Musukna Arung Palakka …. Sitti Arafah

Maka datanglah suruhan Raja


Tanete, membawakan perbekalan
Engkani surona pakbicarae ri
beras sambil menyampaikan
Tanete, napauttamangngi be rek
bahwa,“tinggalkanlah Maruala
lao makkeda, Welai wi wennie
Malam ini juga, dan lewatlah di
Maruala, Attammu to Palluddae
negeri hambamu Topulladae, biar
muola naia paitao o laleng,
ditunjukkan jalan kepadamu.”

“Jikalau paduka belum juga


Dekko tettawelai wi wennie we
meninggalkan Maruala malamini,
dek alleperenna, apa engka
maka paduka takkan dapat mel-
manenni rangenna Karaengnge
olos-kan diri lagi, sebab segenap
takkappo ri Lisu, Dek tanri
pasukan Karaengnge sudah tiba
kampilik ta baja,
di Lisu. Niscaya paduka akan ter-
tangkap diesok hari.”

Ketika matahari tenggelam dan


Apa labuk ni esso, turunni urenri-
udara malam telah berhembus,
ue. Nawelai ni Maruala datue di
Datu Mario meninggalkan Ma-
Mario. Topulladdae paleppek’i ri
ruala. Topulladae yang melolos-
Mario natuo datue ri Mario
kan diri bersama pengikutnya
sepakjoareng Tanete mabbelle
dapat bertahan hidup, karena
perusangngi, paolingangi ri
pihak Tanete yang membantu-
laleng lewo.
nya sehingga dapat lolos dari ke-
1 pungan.

Keesokan harinya telah berada di


Papa I bajae kuni ri
Waelempellung. Berkatalah
Waempengung ri makkedani ri
kemana-kan Babe’e, “cepat-
anauranena Babek’ e apperi-peri
cepatlah paduka naik ke
menre ri Wumpungeng, kuwa e
Wumpungeng. Biar hamba disini
majjallo, aja muridapi apak
tinggal untuk mengamuk, agar
mawekni balie
supaya paduka tidak tersusul,
sebab musuh sudah dekat.”

Arung Palakka riolo te ri Arung Palakka berjalan di depan


Wumpungeng ri coppok na sok- naik ke Wumpungeng pada pun-
kangeng tedongnge riolae teri cak Songkangeng Kerbau. Maka
Wumpungeng, nariwettana ri terbunuh di Wumpungeng pa-
Uwaepellung amurena Babae. mannya Babe’e, mereka yang
Pitui ri pasiwetta, seuwa pat- tewas ada delapan orang dan 1
taraanana. Tamat. inang pengasuhnya. Tamat.

86
Jurnal Pusaka, Vol. 3, No.1, 2015

Tiga malam setelah sampainya


Arung Palakka di perkampungan,
Natelummpenni lattu ri kaddeng
tibalah utusan Karaeng di Sop-
datue ri Mario, engka ni surona
peng mengabarkan bahwa jejak
karaengnge lao makkeda ri Sop-
Arung Palakka menuju
peng. Mutta ri Wumpungeng ba-
Wumpungeng. Maka Soppenglah
tena Arung Palakka, Soppeng
yang ditugaskan mencari dan
sappa’i natulikengngi nawa-
menangkapnya, kemudian
nawai mai ri karaengnge
menghadapkannya pada
Karaengnge.

Berkatalah Arung Wumpungeng


Makkedai Arung Wumpungen ri kepada paduka datu Mario,“ada
Petta Mario Manessani puwang baiknya jika paduka pergi dan
lao tettong ri tna berue, namasa- berdiri di atas batas wilayah
gena atammu makkeda tanakko ri kekuasan Beru, agar hambamu
Wumpungeng leluasa memberikan alasan/ ket-
erangan di bawah sumpah atas
nama negeri Wumpungeng.”

Laoni tettong ri Wawang lian pet- Maka pergilah (Arung Palakka)


ti berdiri diatas Liang Petti.

2 Natampaini no ri Soppeng Arung Maka dipanggillah Arung


Wumpungeng situ suron Wumpungen ke Soppeng untuk
karaengnge bertemu utusan dari Karaengnge
ri Gowa.
Makkedani surona Gowa. Engkai
Berkata utusan Gowa, “Apakah
ro maniak Arung Palakka ri
Arung Palakka adadi
Wumpungeng
Wumpungeng?”
Makkedai Arung Wumpungeng.
Arung Wumpungeng berkata,
Dek isaro Arung Palakka ri
“Arung Palakka tidak berada di
Wumpungeng
Wumpu-ngeng.”

Makkedani surona Gowa. Paje- Berkatalah utusan Gowa, Niscaya


nan muttama ni ri Wumpungeng ia sudah memasuki wilayah
malleppek na ri wennie ri Ma- Wumpu-ngeng setelah melolos-
ruala, naia mua tenridapi engka- kan diri semalam dari Maruala.
na seajing anakarunna mappawe- Dia hanya sempat lolos dari
tangngi alena/patteranak seuwa ri pengejaran, karena adanya anak
Wuapellung kerabat bersama 1 orang inang
pengasuhnya yang mengorban-

87
Naskah Lontarak Musukna Arung Palakka …. Sitti Arafah

kan diri (terbunuh) di Weam-


pellung.”

Makkedani Arung Berkata Arung


Wumpungeng/la tekkesseri laleng Wumpungeng,“kami tidak
naolae mengetahui jalan yang di-
tempuhnya.”

Berkata pula utusan Gowa,“jadi


ke mana gerangan (Arung Pa-
lakka) wahai Arung
Makkadai surona Gowana keni
Wumpungeng?” Arung
lao Arung Wumpungen, nakeda
Wumpungeng menyahut,“kami
Arung WUmpungeng, tekkiseng
tidak mengetahui kemana per-
lao na apa tekki olai gattaremmua
ginya, kami tidak mengikuti je-
nasalissin lao alau,
jaknya. Niscaya ia menyusuri jal-
anan Ke Gattareng menuju Ti-
mur!”

Makkadeni surona Gowa, Berkatalah utusannya Gowa,“


akkedang tana muni ala engkae ri sudilah (engkau) bersumpah,
laleng Wumpungeng bahwa Arung Palakka tidak ada
di Wumpungeng.”
Makkdedani Arung Wum-pungeng
Maka berkatalah Arung
2 …. ala engkae Arung Palakka ri
Wumpungeng, “jikalau memang
leang Wumpungeng iae essoe we,
Arung Palakka ada di wilayah
la tekkisseng ko baja pi sanagadi
Wumpungeng hari ini, entah esok
pi
atau lusa dia kembali.”
‘nrewek ni surona Gowa ‘papole
Maka kembalilah utusan Karaeng
basa ri karaengnge, ia risuroan-
Gowa dan tidak berhasil terhadap
gengngi. Tamat.
apa yang diperintahkannya.

Setelah Datu Mario melarikan


Ia purana lari sala datue ri Mario
diri, maka tidak lagi kembali ke
dek na lao ri Mario, Soppeng ma-
Soppeng melainkan tinggal di
ni ri Wumpungeng monro, wenni
Wumpungeng. Ketika malam ti-
pi nalappu, nari loang alau ri
bamaka barulah ia menuju Bone
Bone, lana nattaneg ajuara ri
bagian selatan, lalu Datu Mario
tanae ri Wumpungeng datue ri
menanam pohon kajuara di
Mario/massamaja tedong.
Wumpungeng, Datu Mario ….
Kerbau.

88
Jurnal Pusaka, Vol. 3, No.1, 2015

Maka bertemulah Datu Mario,


Nasita eppa datue ri Mario, datue
Datu Citta, Arung Bila dan
ri Citta, Arung Bila, Arung Ap-
Arung Appanang di Selatan Pale-
panang, ri launa ‘paleloi/naia
lo/maka berjanji tidak akan
nakkulu adangi tessisala kalessoe,
berpisah, lalu ia pergi ke tanah
nasiomporeng la ri Jawa. Apa dek
Jawa karena tidak ada lagi ke-
na atounna ia eppek e’ dekka
hidupan baginya jika didapati
ridapik’i ia karaengnge,
oleh Karaeng.

Laoni sita ri Soppeng Petta ri


Maka pergilah ke Datu Sopeng
Wennie Datuae ri Mario.
pada malam harinya, berkatalah
Makkedani Arung Palakkar ri
Arung Palakka pada Datu Sop-
Petta Soppeng. Deknaro engka ri
peng, tidak ada lagi di tanah
tana ugi,apa dek onrong mate-
Bugis tempat menetap, dan tidak
teng, dek na maelo mewa, naseng
pula melawan……, maka saya
mani alena kuallapiang na ta-
ingin meminta emas dari Sop-
manettona, maelok ma nakkeng
peng sebagai bekal untuk meran-
tawereng ulawenna Soppeng
tau/berangkat ke tanah Jawa.
kesomperengngi ri Jawa idik to
Soppengnge
Maka berkatalah Matinroe ri ad-
Makkedani matinroe ri datunna,
datuanna, “bukanlah kerabatmu
tennia seajimmu musilo-ngan pa-
yang engkau temani melainkan
3. dammumi to Soppeng.
orang Soppeng.”
Dan berkata pula Datu Mario,
Makkadani Datue ri Mario, ka-
ipar Arung Appanang, kema-
kauna Arung Appang, anaureku
nakan Arung Bila Raja/Datu di
Arung Bila, Datue ri Citta. Apai-
Citta dan Paman We Dimang
ka kakauna na We Dimang kunisa
yang berada di Letta dantidak
ri Letta, tekkulesa sita.
bertemu dengannya.
Nalani Datue ri Mario logo ula-
Maka diambil oleh Datu Mario
wengnge lolling patammpu.
emas bersama logo emas bersama
Cebbak ulawengnge lollong
dengan gadanya, beserta tandu
patammpu, nampa sekati, ulereng
emas serta usus kerbau yang ter-
‘mpulawengnge, nalatoni peruk
buat dari emas
tedong ‘mpulaweng
100 kati (gram) emas yang be-
Seratu kattinna ulawenna Sop-
rasal dari Soppeng yang dibawa
peng Riaja nalae Arung Palakka
oleh Arung Palakka menuju
natiwik e lao ri Jawa.
tanah Jawa.
Ammakedasi Arung Palakka ri Arung Palakka berkata kepada
Petta ri Soppeng. Dek ulaeng to Datu Soppeng, “tidak ada emas
rilau uwawa, apa manippek yang berasal dari Selatan, karena
manenni nala Mangkasa’e/ ula- semuanya telah diambil oleh
wenna mani Mario duappulu kat- orang Makassar, kecuali emas
tinna. yang berasal dari Mario sebanyak

89
Naskah Lontarak Musukna Arung Palakka …. Sitti Arafah

20 kati (gram).”

Maka pada berikutnya, pergilah


Wenni paimengnge lao ni alao
Arung Palakka dan datang pula
Arung Palakka, engka toni sa
Arung Appanang, Datu Citta dan
Arung Bila sita Datuȇ ri Sopeng,
Arung Bila bertemu dengan Datu
Soppeng.

Makkeda toi Daeng Mabela ri Berkata pula Daeng Mabela


Petta Datue ri Soppeng/ maelok- kepada Datu Soppeng, “saya
kak tawereng lisekna palioddan ingin diberikan isi dari Pallid-
usompereng ri Jawa sappa de- dong untuk saya bawa dalam
ceng, perantauan ke tanah Jawa untuk
mencari kebaikan.”
Makkeda toi Daeng Mabela ri
Berkata lagi Daeng Mabela
Petta Datue ri Soppeng, tenna
kepada Datu Soppeng,“bukan
ulle sa seratu to Soppeng Riaja,
hanya seratus orang Soppeng,
usilaongeng puwang, maegga sa-
saya temani Tuan dan banyak pu-
tu nasiloangan kaka to lao ri Let-
la menemaninya pergi ke Letta.”
ta
4 Makkeda toi Daeng Mabela ia
Berkata lagi Daeng Ma-
kakaku We Dimang kuani ri
bela,“bahwa keberadaanku di
Mampu kutaro puwang, apa eng-
mampu ini saya menyembunyi-
ka toikakak ta’nce-jiangengga
kannya, sebab ada pula saudara
makkunraie,
perempuan yang melahir-kanku.”

Berkatalah Datu Soppeng kepada


Makkedani Petta ri Soppeng, ri
Arung Bila, “Sekalipun wajahmu
Arung Bila, mau taktumpurupa-
tertumpuh di ujung/tepi langit
mmu ri wirinna langie, ajak
maka janganlah engkau berpisah
muassarang Datue ri Mario, ajak
dengan Datu Mario, dan jangan
murewe ri tana ugi rekko dek pa
pula engkau kembali ke tanah
mulolongan maka mewaengngi
Bugis sebelum engkau mendapati
karaengnge ri Gowa.
teman yang akan mampu mela-
wan Karaeng Gowa.”
Apa pada malani ulaweng, apa
Maka mereka mengambil emas
wenni paimeng, nawelai wenni ni
dan pada malam berikutnya
Soppeng Arung Bila, Arung Ap-
Arung Bila/Arung Appanang
panang
meninggalkan Soppeng.

90
Jurnal Pusaka, Vol. 3, No.1, 2015

Napulo wenni laona Arung Bila, Belasan malam sudah Arung Bi-
Arung Appanang, Datue ricotta la,Arung Appanang, dan Datu
nawelai wi Soppeng. Nangkana Citta pergi meninggalkan tanah
karaengnge ri Gowa teriwi Sop- Soppeng, tiba Karaeng dari
peng.Makkaduppang to Wajoe Gowa di Soppeng, mereka
sappai temmewa na to Sop- bergabung dengan laskar Wajo
pengnge, nanganro to Sop- untuk menyerang laskar Sop-
pengnge. peng, maka rakyat Soppeng pun
mengaku kalah.
Naia Pettari Soppeng madde- Adapun baginda Datu Soppeng
pungengi maranak, mallaibini ri sudah berkumpul bersama istri
La Mangile, kua e lisek na ri dan anak-anaknya, serta segenap
Lamangile. warga La Mangile.
Setelah baginda Arung Beru’ ri
Napaissenna Arung Beru ri Laue,
Laue mengetahui hal tersebut,
ada ugi mapperi-perri Arun Beru
baginda segera pergi duduk pada
ri Laue, laottudang ri ponna sap-
anak tangga dan beliau ditemani
anae,engka eppa Datu betta nas-
oleh empat orang Datu pem-
sitinroseng,
berani.
Maka berkatalah Karaeng Gowa,
Makkedani Karaengnge ri Gowa
“biarlah kita bunuh saja Datu
taroi tawetta Datue ri Soppeng.
Soppeng itu! ”Berkata Karaeng
Makkedai Karaengnge ri Gowa
Karungrung,“Bukankah paduka
Karungrung, purani tatarima
sudah menerima sumpah setia
tanrona Datue ri Soppeng,
dari Datu Soppeng, apalagi saat
5 nangkatona Arung Beri ri ponna
ini Arung Beru sudah berada di
addenennat tudang,
anak tangganya.”
Makkedani karaengnge rikapitang Berkatalah Karaeng Gowa kepa-
mammusu, tanna kadoipi ri da kapten perangnya “Apakah ia
lalingnge. sudi diasingkan?”
Datu Soppeng pun diberi tahukan
Riewanna ada Soppeng, naka-
(perihal pengasingan itu). Beliau
doini riwaae su, nainappani
setuju diasingkan ke Siang. Ba-
karaengnge silaong to Wajoe ter-
rulah kemudian Karaeng beserta
iwi to Bone.
laskar Wajo menyerbu ke Bone.
Rakyat Bone menyatakan diri
Nangangro to Bone to Wajoe, takluk, maka Karaeng Gowa ber-
Karaengnge sosongiwi Arung Pa- sama laskar Bone dan Wajo me-
lakka ri Palette nyerang Arung Palakka di Pal-
ette.

91
Naskah Lontarak Musukna Arung Palakka …. Sitti Arafah

Sementara itu Arung Palakka su-


Nattolasi Arung Palakka lao ri dah bertolak ke Buton. Maka To
Butung. Nariwtettatoso to Cin- Cinnonglah yang dipenggal,
nong, nari rappa na ri Ka- kemudian harta bendanya diram-
rangnge ripasirappa anakna ri- pas oleh Karaeng dan anaknya
asengnge We Melle, doake aseng yang bernama We Elle Doake
riaanakna na, (nama kecilnya) pun dijadikan
tawanan.

Hanya saja Arung Palakka tidak


La mua tenna ridapi Arung Pa-
tersusul oleh laskar Wajo, sebab
lakka ri to Wajoe, purana
memang seluruh rombongan
manengni tonang ri lopie na-
Arung Palakka sudah berada di
takkapo to Wajoe,
atas perahu ketika laskar Wajo
tiba di Palette.
5
Ketika itulah Arung Palakka ber-
Iana ro nassamaja tedong, seratu
nazar akan mengorbankan 100
tedong camara kuwa ri Palette
ekor kerbau di Palette, apabila
rekko tuo tegero muna’nrewek.
selamat kelak dan kembali dari
(lihat pula pada transliterasi dan
perantauan. Tamat (lihat pula pa-
terjemahan Lontarak Tel-
da transliterasi dan terjemahan
loumpoccoe : 48-50)
Lontarak Telloumpoccoe: 109-
112).

Kronologi Perang Arung Palakka politik yang dinyatakan dengan pe-


dan Raja Gowa perangan (Fatahuddin, 2009: 23).
Apabila ditelusuri sejarah Persekutuan, atau hubungan ker-
perkembangan kerajaan-kerajaan di jasama dan persahabatan antara kera-
Sulawesi Selatan pada abad ke XVI- jaan Gowa dan Bone setelah sekian
XVII, maka di kalangan orang Bugis, lama terlibat dalam permusuhan dan
kerajaan Bone-lah yang pada zaman peperangan. Aliansi ini dibentuk
itu dianggap utama untuk mengen- ketika perjanjian perbatasan yang
dalikan pengaruh kekuasaan politik dikenal dengan perjanjian atau pe-
di tana ugi. Di lain pihak bagi orang rundingan Caleppa (Ulu Kanayya ri
Makassar, kerajaan Gowa-lah yang Caleppa) atau kesepakatan di Calep-
dipandang sebagai pemegang ini- pa selesai dilaksanakan, oleh kedua
siatif dari segenap kegiatan politik belah pihak. Perjanjian itu diharap-
dan kekuasan di kalangan mereka. kan dapat meredam ketegangan anta-
Kegiatan-kegiatan kepeloporan dari ra kedua belah pihak. Perjanjian
kedua kerajaan tersebut, menyebakan persekutuan tersebut berbunyi:
timbulnya usaha-usaha dari kedua
belah pihak untuk saling atas menga- Musuh salah satu diantara kedua
tasi dalam rangka mempere-butkan kerajaan (Gowa dan Bone). Orang
kepemimpinan menjadi sengketa Gowa yang datang ke Bone, diperla-

92
Jurnal Pusaka, Vol. 3, No.1, 2015

kukan dan memperlakukan diri sep- peristiwa perang antara kedua kera-
erti di negerinya sendiri, orang Bone jaan yakni kerajaan Gowa dan Bone,
yang datang ke Gowa juga diperla- naskah ini memuat tentang per-
kukan dan berlaku seperti di tempuran ketiga dan paling hebat di
negerinya sendiri (Suriadi Mappan- mana Arung Palakka dan pasukann-
gara, 2004; 5-6). ya terdesak hingga akhirnya Arung
Setelah perjanjian ini, maka Palakka memutuskan untuk berlayar
kondisi kedua kerajaan menjadi ke negeri Buton.
damai dan 10 tahun berlalu timbullah Naskah ini menjelaskan pert-
kembali permusuhan antara kerajaan ama; bahwa pertempuran yang ter-
Gowa dan Bone, sehingga perang jadi pada waktu itu di mana Arung
kembali berkobar dengan waktuyang Palakka sangat terdesak oleh pasu=-
cukup lama hingga masa Arung Pa- kan Gowa dengan jumlah pasukan
lakka dan pihak Bone selalu berada yang cukup besar dari pihak Gowa
dalam pihak yang takluk. yang mengakibatkan Arung Palakka
Kekalahan La Maddaremmeng terpojok dan atas bantuan orang
dalam perang, berarti kedudukan raja Tanete maka Arung Palakka melari-
di Bone kosong. Mulai tahun itu kan diri dan bersembunyi pada celah-
Bone menjadi kerajaan jajahan celah batu (gua) di Maruala Selatan
Gowa, sebagaimana yang tersebut Lisu.
dalam lontarak, naripoatana Bone Sumber-sumber Bugis menye-
seppulo pitu taung ittana (maka di but-kan rincian kekuataan Gowa
perhambalah Bone 17 tahun laman- melawan Arung Palakka. Sebagian
ya) (Abu Hamid, 2006; 4). pasukan Gowa bergerak melalui
Setelah kalah dalam perang ma- Bulo-Bulo dan Lamatti untuk me-
ka banyaknya rakyat Bugis menjadi nyerang Bone dari Selatan, dan
tawanan perang yang mendapatkan sebahagian lagi bergerak menuju
perlakukan zalim dari penguasa kera- Tanete untuk memasuki Soppeng
jaan Gowa, bahkan diantaranya ada- lewat Lamuru. Pasukan Wajo yang
lah Arung Palakka, nenek dan orang mundur ke Maiwa dan Arung Matoa
tua Arung Palakka juga bernasib sa- La Tenri’ali To Sengeng bergerak ke
ma dengan tawanan-tawanan perang selatan yaitu ke Sidenreng untuk me-
lainnya. Melihat perlakuan penguasa nyerang Soppeng dari Utara. Untuk
Gowa terhadap tawanan-tawanan ter- menghadapi ancaman ini Arung Pa-
sebut, maka sebagai putra Bugis lakka membagi kekua-taannya, se-
yang berada dipembuangan dan be- hingga bergerak ke perbatasan se-
gitu banyak rakyat Bugis menderita, latan Bone dan sebahagian di bawah
maka siri dan pesse menjadi spirit kendalinya tetap tinggal di Lisu
bagi Arung Palakka untuk mela- pasukan Wajo tiba daru Utara pada
kukan perlawanan terhadap kerajaan saat kritis sehingga membuat
Gowa. keadaan berbalik Gowa menjadi
unggul, dan akhirnya Arung Palakka
Kajian Isi Naskah Lontarak Musukna
terdesak.
Arung Palakka
Maka pada akhirnya malam ke
Naskah Lontarak Musukna
sembilan tengah malam itu, ia harus
Arung Palakka dengan Raja Gowa
mengakui kekalahan, karena musu-
salah satu lontara yang menceritakan

93
Naskah Lontarak Musukna Arung Palakka …. Sitti Arafah

hnya mendapat tambahan pasukan. Palakka dalam persembunyiannya


Beruntung ia dapat di tolong oleh tidak lagi kembali ke Soppeng, dan
orang kepercayaannya dan menyem- akhirnya beliau meninggalkan Beru
bunyikannya diri di dalam Gua Ma- menuju Selatan Bone dan menanam
ruala dekat Lisu. sebuah pohon kajuara.
Arung Palakka meninggalkan Ketiga, menjelaskan bahwa
Lisu dengan sedikit pengikut dan setelah berhasil berkelit dari pengeja-
bersembunyi diantara batu besar. Di rannya di Umpungen Arung Palakka
Maruala Selatan Lisu orang Tanete melanjutkan dan mendatangi Datu
merahasiakan tempat persembunyian Soppeng La Tenribali untuk menga-
Arung Palakka dan di malam hari bari keputusannya meningeal-kan
membawakan makanan dan minu- Sulawesi. Arung Palakka menjelas-
man bagi Arung Palakka serta pengi- kan “Tidak ada tempat baginya di
kutnya “karena mereka ingat negeri Bugis, selain itu Bone dan
persetujuan yang pernah dibuat anta- Soppeng telah dikalahkan sehingga
ra Karaeng Tanete La Mammula tidak mampu melanjutkan pepe-
Daeng Lempa’ dan Datu Mario La rangan”. Dia kemudian memberita-
Makkateru” (Lontarak Sukkuna Wa- hukan keputusannya untuk “mencari
jo, Rol. 15-17 No. 273). Namun itu seseorang yang bisa memperbaiki
tidak berlangsung lama Pabbicara keadaan Soppeng dan Bone”. Arung
Tanete mengirim pesan kepada Palakka juga menje-laskan bahwa
Arung Palakka bahwa dia harus pergi dia juga akan membawa Arung Ap-
malamini juga karena pasukan Gowa panang, kemana-kannya Arung Bila
telah tiba di Lisu. Dengan bantuan dan iparnya Daru Citta. Untuk per-
Topulada, dan malam yang berbadai jalannya Arung Palakka menerima
mereka melarikan diri dan tiba di 100 kati (atau) sekitar (60 kilo gram)
Uwaeempe’leng (Leonard Y. emas dari La Tenribali dan dari Sop-
Andyana, 2004: 70). peng Barat, namun hanya dua kati
Kedua, menjelaskan di mana yang berasal dari kampungnya sendir
Arung Wumpungen menyuruh Mario ri Wawo, tidak ada emas dari
Arung Palakka pergi ke wilayah Bone karena telah dijarah oleh
perbatasan Beru, sehingga beliau pasukan Makassar.
akan leluasa memberikan penjelasan Selanjutnya bahwa setelah bela-
ketika pasukan Gowa mencari Arung san malam sudah Arung Bila, Arung
Palakka dan mengatakan bahwa Appanang, dan Datu Citta pergi
Arung Palakka tidak berada di meninggalkan tanah Soppeng. Tiba
Tanete. Sehingga pada akhirnya Karaeng dari Gowa di Soppeng,
ketika pasukan Gowa telah tiba di mereka bergabung dengan laskar
Soppeng maka dipanggillah Arung Wajo untuk menyerang laskar Sop-
Wumpungen untuk menjelaskan peng, maka rakyat Soppeng pun
keberadaan Arung Palakka, maka mengaku kalah.
seketika Arung Wumpung menga- Dalam lontarak Sukkuna Wajo
takan bahwa Arung Palakka tidak tentang Sejarah Bone, dijelaskan
berada disini, akhirnya pasukan bahwa sepuluh hari kemudian, Wajo
Gowa kembali tanpa mendapatkan dan Gowa menyerag Soppeng untuk
Arung Palakka. Sementara itu Arung mencari pangeran yang sedang da-

94
Jurnal Pusaka, Vol. 3, No.1, 2015

lam pelarian itu. Datu Soppeng sege- lakka). Lari dan cepatlah kalian, biar
ra memgumpulkan istri dan anak- hamba dan dua bersaudara yang
anaknya dan menunggu di rumah menghambat musuh-musuh kita yang
kerajaan. La Mangile, ketika Arung datang mengejar itu” (Rasyid Dar-
Be’rru ri Lau’ mendengarkan bahwa was, 1994/1995; 148.), dan setelah
Karaeng Gowa bermaksud memeng- Arung Palakka beserta pengikutnya
gal Datu Soppeng, dengan cepat dia berhasil naik kapal, maka pada saat
membawa 400 orang pasukannya ke itulah Arung Palakka bernazar untuk
Soppeng dan menempatkan mereka memotong 100 ekor kerbau jika ke-
di kaki tangga. Awalnya Karaeng lak kembali ke tanah Bugis dengan
Katapang hendak memaksakan naik selamat.
ke rumah meski ada pasukan Be’rru Melihat perjuangan yang dil-
ri Lau’, namun Karaeng Karungrung akukan oleh Arung Palakka terhadap
memperingati. Dia kemudian kerajaan Gowa untuk membela
menyarankan Datu Soppeng menye- negerinya dan membebas-kan
rahkan diri secara damai dan pergi rakyatnya dari perlakukan yang
bersama ke Makassar. Hanya jika zalim, maka perang demi perang
tawaran ini ditolak mereka akan dikobarkan walaupun Arung Palakka
menggunakan kekerasan. Datu Sop- selalu berada dalam pihak yang sela-
peng menyerah, namun sebelum di lu kalah, namun karena semangat siri
bawah ke Gowa datang kabar bahwa na pesse menjadi modal baginya un-
Arung Palakka sedang berada di tuk terus berjuang walaupun pada
Bone yaitu di Palette’ bersiap-siap akhirnya Arung Palakka harus
untuk berlayar. Sebuah pasukan yang meninggalkan negerinya untuk men-
terdiri dari orang Wajo, Gowa dan cari keselamatan.
Lamuru segera dikirim ke Bone un- Penutup
tuk menghalangi keberangkatan Kerajaan Gowa dan kerajaan
Arung Palakka. Dengan bantuan be- Bone merupakan dua kerajaan besar
berapa orang Bone, sejumlah pengi- di Sulawesi Selatan yang dianggap
kut Arung Palakka ditangkap di utama dalam mengendalikan penga-
Cempalagi. Akan tetapi Arung Pa- ruh kekuasaan politik, di tanah Bugis
lakka sendiri berhasil meloloskan kerajaan Bone-lah sebagai pengen-
diri dan berlayar dengan aman ke dali kekuasan, dan bagi orang Ma-
Butung (Buton) (Lontarak Sukkuna kassar Gowa-lah yang dipandang
Wajo; 136). sebagai pemegang inisiatif dari se-
Ketika rombongan Arung Pa- luruh kegiatan politik dan kekuasaan
lakka mendekati pantai (teluk Bone), di kalangan mereka.
tiba-tiba Ambo Pasusu’na Arung Sebagai akibatnya, kedua kera-
Palakka (suami dari pengasuh Arung jaan ini selalu terlibat dalam kegiatan
Palakka pada masa kecil) menoleh ke politik dalam memperebutkan kepe-
belakang dan ia melihat rombongan mimpinan di Sulawesi Selatan yang
pasukan berkuda Gowa yang menyebabkan persaingan menjadi
mengejar dan segera hendak me- sengketa politik yang berujung pada
nyusul mereka. Maka berkatalah peperangan dimana Bone selalu be-
orang tua itu “musuh akan menyusul rada dipihak yang kalah. Perang
kita, cepatlah anakku (Arung Pa- demi perang antara kedua kerajaan

95
Naskah Lontarak Musukna Arung Palakka …. Sitti Arafah

tersebut, dimana kekalahkan yang Fatahuddin. 2009. Arung Palakka di


dirasakan oleh Bone dan perlakuan Mata Etnis Bugis dan Makas-
oleh kerajaan Gowa telah sebagai sar. Makassar: Refleksi.
bagian dari siri (harga diri) bagi
rakyat Bone, maka muncullah Arung Panangrangi, Hamid. 1993. Lontarak
Palakka sebagai pejuang yang ingin Tellumpoccoe. Ujung Pan-
mengembalikan harga diri, yang dang: Proyek Penelitian dan
mengakibatkan beliau berhijrah ke Pengkajian Kebudayaan
negeri Buton. Nusantara.
Daftar Pustaka Rasyid, Darwas. 1995. Latenritatta
Aru Palakka dalam Konteks
Anomim Lontarak Musukna Arung Sejarah Sulawesi Selatan: Ma-
Palakka dan Raja Gowa. kassar: Departemen Pendi-
dikan dan Kebudayaan
Anomim Lontarak Sukkuna Wajo,
Direktorat Jenderal Ke-
Rol. 15-17 No. 273.
budayaan Balai Kajin Sejarah
Andaya. Y. Leonard. 2004. Warisan dan Niai Tradisional Ujung
Arung Palakka Sejarah Sula- Pandang.
wesi Selatan Abad ke-17 diter-
Robson, S.O. 1994. Prinsip-prinsip
jemahkan oleh Nurhady Si-
Filologi Indonesia. diterjemah-
rimok dari Judul aslinya “ The
kan oleh Kentjanawati Guna-
Heritage of Arung Palakka: A
wan. Jakarta: RUL.
History of South Sulawesi
(Celebes) in the Seveenteenth Yunus, A dkk. 1993. Surek Asellengeng
Century”, Cetakan. II; Ininna- Kuwae Menrekna Nabitta ri Langie.
wa: Makassar. Makassar: Proyek Penelitian dan
Pengkajian Kebudayaan Nusantara.

96

Anda mungkin juga menyukai