Anda di halaman 1dari 9

MODUL 3 DAY 1

MODUL 3 SKENARIO 3: ADA “HALOO” DI MATAKU

Nuke, seorang perempuan berusia 41 tahun datang ke IGD rumah sakit karena nyeri
kepala hebat sebelah kanan disertai mual muntah. Nuke juga mengeluh penglihatan mata
kanannya sangat kabur dan terdapat halo bila melihat cahaya lampu. Dokter jaga memperhatikan
bahwa mata kanan Nuke sangat merah dan pada pemeriksaan dengan penlight didapatkan kornea
yang edema disertai injeksi siliar dan injeksi konjungtiva pada mata kanan. Pemeriksaan refleks
cahaya pupil pada mata kanan memperlihatkan refleks langsung dan tidak langsung yang
menurun disertai pupil yang semimidriasis. Dokter melakukan palpasi digital pada kedua mata
dan menduga hal ini akibat peningkatan tekanan bola mata pada mata kanan.

Setelah memberikan terapi awal untuk menurunkan tekanan bola mata dan meredakan
inflamasi intraokular, dokter jaga lalu mengonsulkan Nuke ke dokter spesialis mata agar
dilakukan pemeriksaan tonometri dan gonioskopi untuk mengetahui diagnosis penyakit lebih
lanjut. Setelah selesai pemeriksaan, dokter spesialis mata menemukan kedua sudut bilik mata
depan sempit dan menyarankan untuk dilakukan tindakan laser pada kedua mata untuk mencegah
berulangnya kembali kejadian ini. Suami Nuke sangat cemas kenapa mata kiri perlu dilakukan
laser sedangkan mata kiri tidak sakit.

Nuke sangat takut penglihatan kedua matanya akan menjadi buta karena seorang
temannya yang sering memakai lensa kontak juga pernah mengalami sakit mata merah sehingga
sampai saat ini penglihatannya masih kabur. Namun, suami Nuke menenangkan istrinya dan
mengatakan bahwa adik perempuannya juga sering mengalami mata merah berulang namun
sembuh sendiri dan penglihatannya juga masih jelas. Dokter spesialis mata menganjurkan Nuke
melakukan pemeriksaan untuk memeriksa lapang pandang, tekanan bola mata dan papil nervus
optik secara rutin sehingga kebutaan pada kedua matanya dapat dicegah.

Bagaimana Anda menjelaskan yang terjadi pada Nuke, adik perempuan suami Nuke dan
teman Nuke?

STEP 1 TERMINOLOGI

1. Penlight : salah satu alat medis yang berfungsi sebagai sumber cahaya dan menjadi alat
yang umum untuk pemeriksaan mata dalam melihat titik pupil mata dan mengecek
pemeriksaan di daerah gelap (rongga mulut, telinga, hidung).
2. Kornea :  lapisan bening dan tipis seperti lensa kontak yang terletak di bagian paling
depan dari bola mata kita, berfungsi mencegah kotoran dan benda asing, serta menyaring
sinar UV yang masuk ke mata
3. Injeksi siliar : disebabkan oleh kondisi inflamasi di struktur iris, kornea, atau badan siliar.
Injeksi siliar berasal dari A. siliaris anterior dan berlokasi dari limbus ke arah perifer,
menandakan infeksi
4. Injeksi konjungtiva : disebabkan oleh inflamasi di konjungtiva, sehingga melebarnya
pembuluh darah terutama di daerah kelopak mata bagian dalam (bagian yang menghadap
ke bola mata), berasal dari A. konjungtiva posterior dan berlokasi dari perifer ke sentral
(dari forniks ke arah limbus )
5. Pupil semi midriasis :
Midriasis adalah pelebaran pupil mata yang tidak dipengaruhi intensitas cahaya. 
6. Palpasi digital : pengukuran tekanan bola mata dengan jari pemeriksa dengan penekanan
sklera (pada kondisi mata menutup) dan merasakan daya membulat kembali sklera saat
jari dilepaskan tekanannya.
7. Inflamasi intraokular
8. Tonometri : tes mata yang bertujuan untuk mengukur tekanan di dalam bola mata Anda,
atau yang disebut dengan tekanan intraokular (TIO)
9. Gonioskopi : pemeriksaan mata untuk melihat struktur mata, khususnya bagian sudut
drainase mata, tempat kornea dan iris bertemu, yang berfungsi sebagai tempat keluar
cairan dari bola mata
10. Tindakan laser mata : prosedur bedah mata dengan teknologi laser untuk memperbaiki
gangguan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, atau mata silinder.
pembedahan yang menggunakan laser untuk mengoreksi fungsi penglihatan mata
11. Buta : kondisi di mana penglihatan seseorang sepenuhnya menghilang di satu mata
(buta parsial) atau keduanya (buta menyeluruh)
12. Lensa kontak :  lapisan tipis berbentuk kepingan yang dipasang di mata untuk
memperbaiki kualitas penglihatan
13. Papil nervus optic : suatu area ujung saraf mata 
STEP 2 IDENTIFIKASI MASALAH

1. Mengapa bisa terjadi nyeri kepala hebat sebelah kanan disertai mual muntah pada Nuke?
Nyeri kepala seperti apapun karakteristiknya merupakan tanda terjadi ketidakseimbangan
dalam tubuh. Nyeri kepala dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berdasarkan
karakteristiknya nyeri kepala dapat disebabkan oleh :
- Tension type headache merupakan jenis sakit kepala paling umum ditemukan yang
disebabkan karena ketegangan otot di sekitar kepala.
- migraine headache merupakan nyeri kepala yang dicirikan dengan nyeri kepala di
satu sisi umumnya dapat disertai kilapan cahaya. Migraine dapat disebabkan oleh
instabilitas hormon dan lebih sering ditemukan pada Wanita
- cluster headache yakni nyeri kepala yang dikarakteristikkan dengan nyeri kepala
disertai keluarnya air mata ketika nyeri berlangsung. Penyebabnya masih belum
diketahui.
- nyeri kepala karena tumor cenderung kronik progresif artinya terjadi dalam jangka
waktu lama dan tidak pernah kembali normal sama sekali. Nyeri disebabkan karena
desakan tumor pada otak di dalam struktur tengkorak yang keras sehingga
menyebabkan tingginya tekanan di dalam kepala dan mengakibatkan nyeri yang
disertai muntah menyembur tanpa disertai mual.
- glaukoma atau peningkatan tekanan bola mata dapat menyebabkan nyeri dibelakang
mata yang gejalanya menyerupai sakit kepala. Pada glaukoma, nyeri disertai mata
merah dan berair. Umumnya nyeri dapat menyebabkan muntah.

2. Mengapa bisa terjadi keluhan penglihatan mata kanan kabur dan terdapat halo saat
melihat lampu?
Mata silau (halo) terjadi ketika jumlah cahaya yang masuk ke mata lebih besar daripada
kemampuan mata untuk mengolahnya. Gejala halo adalah lingkaran terang yang akan
muncul mengelilingi sumber cahaya ketika Anda melihatnya.
Gejala silau dibagi menjadi tiga jenis yang berbeda:
- Silau tidak nyaman.
Jenis silau ini terjadi ketika mata tiba-tiba terpapar fluktuasi kecerahan cahaya.
- Silau menyelubungi.
Gangguan ini biasanya dikaitkan dengan katarak (penyakit mata serius dapat
membuat lensa mata menjadi keruh). Silau menyelubungi juga terjadi ketika pada
dasarnya ada terlalu banyak cahaya terang untuk diterima mata. Misalnya saja ketika
melihat lampu depan kendaraan dari arah yang berlawanan saat mengemudi. Silau
menyelubungi/cacat secara signifikan dapat merusak kinerja penglihatan.
- Silau membutakan. Jika seseorang sangat sensitif terhadap cahaya, kondisi ini disebut
fotofobia. Kerusakan retina adalah alasan terjadinya peningkatan sensitivitas terhadap
cahaya dan silau membutakan. Silau membutakan bisa jadi berlebihan dan sering kali
menyebabkan kebutaan sementara.
Mata manusia tersusun atas beberapa bagian yang memiliki fungsi refraksi atau
membiaskan cahaya agar dapat jatuh di retina (lapisan dalam bola mata) dan diteruskan
oleh saraf penglihatan agar kita dapat melihat suatu objek. Keluhan melihat pelangi dan
pandangan kabur dapat disebabkan oleh beberapa kelainan sebagai berikut:

- Katarak. Merupakan kekeruhan pada lensa mata yang timbul akibat penuaan, trauma,
atau penyakit lain. Gangguan pada lensa akan mempersulit cahaya bisa masuk ke
retina, keluhan yang timbul penglihatan seperti tertutup kabut atau awan putih,
melihat halo (cincin pelangi) bila melihat cahaya, silau saat melihat cahaya di malam
hari.
- Glaukoma. Suatu keadaan dimana tekanan dalam bola mata meningkat yang lambat
laun dapat merusak struktur dalam bola mata terutama saraf penglihatan. Keluhan
melihat pelangi dan kabut dapat disertai dengan rasa nyeri pada bola mata, mata bisa
merah atau tidak, serts rasa mual.
- Gangguan pada kornea. Kornea merupakan lapisan jernih di bagian depan mata.
Apabila terjadi peradangan atau luka yang menyebabkan kekeruhan pada kornea,
dapat timbul keluhan pandangan berkabut, melihat cahaya seperti pelangi, bisa juga
disertai rasa nyeri dan silau.
- Kelainan refraksi seperti miopia, hipermetropi, presbiopia, dan astigmatisme

3. Bagaimana interpretasi pemeriksaan mata oleh dokter kepada Nuke?


Pemfis
kornea yang edema disertai injeksi siliar dan injeksi konjungtiva pada mata kanan.
Pemeriksaan refleks cahaya pupil pada mata kanan memperlihatkan refleks langsung dan
tidak langsung yang menurun disertai pupil yang semi midriasis.

4. Mengapa dokter melakukan palpasi digital dan menduga keluhan tersebut terjadi karena
peningkatan tekanan bola mata kanan Nuke?

5. Apa bentuk terapi awal yang diberikan dokter kepada Nuke?


Glaukoma adalah kelainan yang ditandai dengan kehilangan pandangan penglihatan yang
berhubungan dengan kerusakan pada optic disc dan saraf mata Glaukoma akut
merupakan suatu keadaan darurat mata yang memerlukan penanganan segera untuk
mencegah kerusakan nervus optikus yang dapat menyebabkan kebutaan. Pengobatan
medikamentosa harus dimulai secepat mungkin untuk menurunkan tekanan intraokular,
sebelum terapi definitif iridektomi laser atau bedah dilakukan. Menjaga tekanan bola
mata dalam kisaran normal (10-21mmHg) atau sesuai dengan target tekanan adalah
sangat penting dalam menjaga penglihatan.
Terapi lini pertama pada glaukoma umumnya dengan penggunaan obat-obatan
antiglaukoma yang membantu drainase agar mengalir lebih lancar atau mengurangi
produksi cairan bola mata atau humor akuos. Penelitian menunjukkan tekanan bola mata
yang terkontrol dibawah kisaran target tekanan, maka risiko progresivitas glaukoma akan
menurun.
Beta-bloker topikal atau analog prostaglandin umumnya merupakan obat pilihan pertama.
Obat ini perlu dikombinasikan atau ditambah dengan obat lain seperti miotik,
simpatomimetik dan inhibitor anhidrase karbonik untuk mengkontrol tekanan intraokular.
- Beta bloker topical  Efektif mengurangi tekanan intraokuler terutama pada
glaukoma sudut terbuka, dengan mengurangi laju produksi cairan bola mata. Beta
bloker yang digunakan sebagai tetes mata di antaranya betaksolol, levobunolol,
metipranolol dan timolol. Bisa juga sabagai terapi tambahan yang efektif untuk
menangani serangan sudut tertutup
- Analog prostaglandin - meningkatkan arus keluar uveosklera, diindikasikan untuk
mengurangi tekanan intra-okular pada hipertensi okuler atau pada glaukoma sudut
terbuka. 
- Miotik  Pilokarpin 2% atau 4% 4 x 1 tetes pemberian sebagai inisial terapi.
Digunakan dalam penanganan tekanan intraokular yang tinggi. Obat ini bekerja
dengan membuka saluran drainase yang inefisien pada trabecular meshwork, dengan
cara kontraksi atau spasme otot silier
- Simpatomimetik  Inhibitor karbonik anhidrase, asetazolamid dan dorzolamide,
pilihan yang sangat tepat untuk pengobatan darurat pada glaukoma akut. Efeknya
dapat menurunkan tekanan intraokular dengan menghambat produksi aqueous
humour, sehingga sangat berguna untuk menurunkan tekanan intraokular secara
cepat. 

6. Apa tujuan pemeriksaan tonometri dan gonioskopi pada Nuke oleh dokter spesialis dan
interpretasinya ?
- Tanometer
Tonometer adalah alat yang mengeksploitasi sifat fisik mata untuk mendapatkan
tekanan intra okular tanpa perlu mengkanulasi mata Pemeriksaan tonometri dapat
mendeteksi peningkatan tekanan dalam bola mata. Perubahan tekanan juga dapat
dipantau melalui tes mata ini. Besarnya tekanan intraokular diatur oleh keseimbangan
dinamis produksi humor akuos oleh korpus siliaris dan pengeluarannya melalui
kanalis schlemm. Terdapat tahanan aliran keluar yang dihasilkan dari reticulum
trabekula, tempat penyaringan cairan dari sudut lateral menuju ruang anterior ke
dinding kanalis schlemm.
Apabila sistem drainase untuk mengeluarkan cairan mata tersebut tersumbat, cairan
akan menumpuk. Sebagai akibatnya, tekanan dalam mata akan meningkat. Tekanan
ini akan merusak saraf optik. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat berujung pada
kebutaan.

- Gonioskopi
Gonioskopi adalah pemeriksaan mata untuk melihat struktur mata, khususnya bagian
sudut drainase mata, tempat kornea dan iris bertemu. Sudut drainase berfungsi
sebagai tempat pembuangan cairan dari bola mata. Gonioskopi dilakukan untuk:
1) Memeriksa kehadiran glaukoma, penyakit ini umumnya disebabkan oleh
tingginya tekanan pada bola mata, yang berkaitan dengan sudut drainase yang
tidak berfungsi dengan normal.
2) Mengetahui apakah sudut drainase mata terbuka atau tertutup (untuk
mengevaluasi jenis glaukoma)
3) Mengobati dan menangani glaukoma yang dipadukan dengan pengobatan laser
untuk menurunkan tekanan mata
4) Memeriksa cacat bawaan yang berpotensi berkembang menjadi glaukoma

Hasil & interpretasi


kedua sudut bilik mata depan sempit  hambatan aliran keluar akuos humor yang
disebabkan oleh sempitnya sudut bilik mata depan. Sudut bilik mata depan yang sempit
memiliki risiko serangan akut glaukoma, yaitu peningkatan mendadak tekanan bola mata
akibat sudut bilik mata depan yang sempit menjadi tertutup secara mendadak.

7. Bagaimana prinsip dan bentuk tindakan laser pada Nuke dan menyarankan dilakukan
kepada kedua matanya?
Glaukoma umumnya disebabkan oleh gangguan pada keseimbangan produksi dan aliran
keluar dari cairan akuos humor yang berkaitan dengan sudut drainase yang tidak
berfungsi dengan normal, sehingga tekanan pada bola mata meningkat, bisa mengganggu
saraf. Tujuan dari terapi glaukoma adalah untuk mengontrol tekanan bola mata dengan
harapan mengontrol atau memperlambat kerusakan saraf mata yang terjadi

Pasien disarankan untuk dilakukan tindakan laser yang dapat membuka sudut bilik mata
depan tersebut sehingga aliran cairan menjadi lebih lancar dan tekanan menurun.
Terdapat beberapa jenis tindakan laser dalam glaukoma. Tipe laser ditentukan
berdasarkan jenis dan derajat keparahan glaukoma. 
Beberapa tipe tindakan Laser dalam glaukoma
1) Argon Laser Trabeculoplasty dan Selective Laser Trabeculoplasty (SLT)
- Laser ini dapat menjadi alternatif bagi pasien yang tidak merespons terhadap obat
tetes anti glaukoma, dan dapat diulang hingga beberapa kali tanpa efek samping
yang bermakna.
- Laser ini bekerja pada energi yang sangat rendah sehingga relatif aman.
- Laser ini terutama untuk sudut terbuka.
- Laser ini bekerja pada anyaman trabekulum dari sistem drainase cairan bola mata
sehingga aliran cairan menjadi lebih lancar.
- Laser SLT hanya akan ditargetkan pada sel-sel tertentu di mata yang memiliki
tekanan tinggi
2) Laser Peripheral Iridotomy (LPI) 
- Tindakan laser ini terutama pada glaukoma sudut tertutup, yaitu kondisi ketika
sudut pembuangan cairan yang terletak di antara iris dan kornea mata tertutup
sepenuhnya oleh iris.
- Prosedur ini membuat saluran pada iris dengan laser, sehingga cairan mata dapat
keluar menuju saluran drainase dengan lancar.
3) Laser Trans-sclera Cyclo Photocoagulation (TCP)
- Laser jenis ini ditujukan pada mata yang tidak berfungsi atau berfungsi sangat
minimal.  
- Laser TCP bisa juga menjadi alternatif pada pasien yang sudah menggunakan
obat-obatan maksimal namun belum mau untuk operasi.
- Dilakukan apabila kondisi mata pasien sudah tidak menunjukkan perkembangan
setelah menjalani jenis-jenis laser di atas
- Laser ini bekerja pada badan silier yang berfungsi untuk menghasilkan cairan bola
mata sehingga dapat mengurangi tekanan.

Apabila keempat jenis laser di atas tidak memberikan efek yang signifikan, dokter akan
menyarankan Anda untuk memilih prosedur trabekulektomi atau insisi mata. Prosedur
trabekulektomi dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada sklera (bagian putih bola
mata).

8. Bagaimana bisa lensa kontak menyebabkan kebutaan pada teman Nuke?


Penggunaan softlens saat tidur dapat meningkatkan risiko munculnya keratitis, yaitu
peradangan yang terjadi pada kornea. Keratitis dapat terjadi akibat infeksi kuman maupun
akibat imunitas. Kuman yang dapat menyebabkan keratitis berupa bakteri, virus, jamur,
dan parasit. Setelah mata terinfeksi, akan timbul rasa sakit pada kornea, bahkan meradang
karena mikroorganisme yang dapat membentuk kista tersebut. Pada tingkat tertentu,
keratitis ini dapat menyebabkan kebutaan. 

9. Mengapa bisa terjadi keluhan mata berulang pada adik suami Nuke dan apakah keluhan
ini berbahaya?
Penyabab keluhan mata merah
- Konjungtivitis adalah infeksi yang memicu iritasi pada konjungtiva atau selaput
transparan tipis pelapis kelopak mata dan bagian putih mata. Infeksi ini
mengiritasi pembuluh darah dan memicu peradangan serta mata bengkak.
Peradangan inilah yang membuat bagian putih mata, sebagian tampak memerah.
Konjungtivitis bisa disebabkan infeksi virus, bakteri, atau alergi. Penyakit ini
sebagian menular lewat kontak langsung atau barang pribadi yang terkontaminasi.
- Ulkus kornea adalah luka terbuka di kornea yang jamak disebabkan infeksi
bakteri. Penyakit ini sering muncul karena cedera mata, trauma, infeksi kuman,
mata kering, alergi, serta luka pada kornea. Selain ditandai dengan mata merah,
gejala ulkus kornea di antaranya: mata sakit, lebih peka pada cahaya, mata berair,
ada masalah penglihatan, muncul bintik putih di kornea Orang dengan kelainan
kelopak mata dan pengguna lensa kontak berisiko mengalami tukak kornea,
terutama bagi pengguna lensa kontak tidak steril
- Mata kering juga bisa jadi penyebab mata merah. Mata kering muncul saat indra
penglihatan kurang pelumas. Mata kering bisa disebabkan masalah kesehatan,
perubahan hormon, dan efek samping penggunaan obat tertentu. Selain mata
merah, gejala mata kering yang lain di antaranya: mata terasa perih atau panas,
ada sensasi benda asing masuk ke mata, mata terasa nyeri, produksi air mata
berlebihan, pandangan kabur, dan mata lelah
- Pendarahan subkonjungtiva di bawah selaput luar mata menyebabkan bintik-
bintik merah muncul di bagian putih mata. Kondisi ini bisa jadi salah satu
penyebab mata merah. Perdarahan subkonjungtiva biasanya terjadi menggosok
mata terlalu keras, batuk, bersin, mengejan, serta cedera lainnya. Selain itu,
penderita diabetes, tekanan darah tinggi, atau penderita yang mengonsumsi obat
tertentu juga rentan mengalami perdarahan subkonjungtiva. Selain mata merah,
gejala perdarahan subkonjungtiva umumnya tidak disertai gangguan penglihatan,
dan mata tidak terasa nyeri..

10. Bagaimana bentuk pemeriksaan lapang pandang, tekanan bola mata dan papil nervus
optik serta mengapa pemeriksaan ini bisa mencegah kebutaan pada Nuke?
Pemeriksaan lapang pandang adalah pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan otak, saraf
dan mata. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan dimanakah letak penyebab
gangguan lapang pandang. Teknik pemeriksaan lapang pandang dapat dilakukan secara
manual dengan tes konfrontasi, atau menggunakan alat dengan perimeter. Pemeriksaan
yang paling umum digunakan adalah teknik konfrontasi karena mudah dilakukan,
sedangkan teknik perimetri hanya dilakukan jika membutuhkan hasil yang lebih detail
dan sistematik
Cara Pemeriksaan :
- Pemeriksa memberikan instruksi pemeriksaan kepada pasien dengan jelas.
- Penderita menutup mata kiri dengan telapak tangan kiri, telapak tangan tidak
boleh menekan bola mata.
- Pemeriksa duduk tepat di depan pasien dalam jarak antara 60 cm, berhadapan,
sama tinggi. Pemeriksa menutup mata kanan dengan telapak tangan kanan.
Lapang pandang pemeriksa sebagai referensi (lapang pandang pemeriksa harus
normal). Mata pasien melihat mata pemeriksa.
- Objek atau ujung jari pemeriksa digerakkan perlahan-lahan dari perifer ke sentral
(sejauh rentangan tangan pemeriksa kemudian digerakan ke central)dari delapan
arah pada bidang di tengah-tengah penderita dan pemeriksa.
- Lapang pandang pasien dibandingkan dengan lapang pandang pemeriksa
- Kemudian diperiksa mata sebelahnya.
- Menyebutkan hasilnya:
 Lapang pandang penderita luasnya sama dengan lapang pandang pemeriksa.
 Lapang pandang penderita lebih sempit dari lapang pandang pemeriksa
(sebutkan di daerah mana yang mengalami penyempitan)

Note :

Nuke  Glaukoma sudut mata sempit  beresiko glaukoma akut jika sudut bilik mata depan
yang sempit menjadi tertutup secara mendadak

Mekanisme Glaukoma

Didalam bola mata terdapat cairan bola mata yang disebut sebagai akuos humor. Cairan ini
diproduksi oleh organ mata yang disebut sebagai badan siliar. Akuos humor akan mengalir dari
belakang melalui anak mata, disebut sebagai pupil, menuju bagian depan bilik mata dan keluar
melalui sudut bilik mata. Fungsi dari cairan akuos ini antara lain adalah untuk nutrisi mata,
menjaga bentuk bola mata dan juga untuk menjaga tekanan bola mata. Pada pasien glaukoma,
terjadi gangguan pada keseimbangan produksi dan aliran keluar dari cairan akuos humor
sehingga tekanan bola mata menjadi lebih tinggi dibanding normal.

Anda mungkin juga menyukai