Aluminium
Aluminium
KIMIA UNSUR
PERCOBAAN
ALUMUNIUM
DISUSUN OLEH :
NAMA : REVATIAN AHNAF HIBBANULLAH
NIM : K1A021067
KELAS :A
ASISTEN : M. HABIBULLAH GALIH TRI AJI
Suhu diturunkan karena titik leleh bauksit (Al2O3) terlalu tinggi, sehingga
elektrolisis langsung tidak praktis dilakukan. Cara penurunan suhu yaitu dengan
cara melarutkan oksida ke dalam kriyolit cair (Na3AlFe), titik didih tersebut turun
menjadi 8000C - 10000C dengan bantuan arus listrik.
Jenis paduan aluminium dapat secara luas dipisahkan menjadi dua kategori.
Yaitu paduan aluminium cor dan paduan aluminium tempa. Paduan aluminium
cor adalah yang mengandung elemen paduan> 22% berdasarkan komposisi,
sedangkan paduan aluminium tempa mengandung ≤4%. Hal ini mungkin tampak
seperti perbedaan sederhana, tetapi persentase elemen paduan memiliki dampak
besar pada sifat material. Aluminium kehilangan keuletannya karena lebih banyak
unsur paduan ditambahkan, membuat sebagian besar paduan cor rentan terhadap
patah getas. Sebaliknya, paduan tempa memungkinkan desainer untuk
meningkatkan kekuatan aluminium, ketahanan korosi, konduktivitas, dan lain-lain.
Sambil tetap mempertahankan keuletan dan kualitas bermanfaat lainnya. Paduan
aluminium cor biasanya memiliki titik leleh yang rendah dan kekuatan tarik jika
dibandingkan dengan aluminium tempa; paduan aluminium yang paling umum
digunakan adalah aluminium-silikon, yang menampilkan tingkat silikon yang
tinggi yang memungkinkan paduan tersebut dengan mudah dilemparkan.
Aluminium tempa menyumbang sebagian besar produk aluminium, seperti yang
diproduksi dari ekstrusi atau penggulungan. Unsur-unsur seperti tembaga, mangan,
silikon, magnesium, kombinasi silikon magnesium, seng, dan lithium menentukan
masing-masing kategori paduan aluminium tempa(Ilmu kimia, 2020).
5.2 Pembahasan
Percobaan 1 bertujuan untuk mengetahui kereaktifan. Percobaan pertama dan
kedua dilakukan dengan cara mula-mula 2 keping logam dimasukkan ke dalam 2
buah tabung reaksi yang berbeda. Kemudian serbuk Mg dimasukkan ke dalam 2
tabung reaksi yang berbeda secara kualitatif. Lalu, 5 mL HCl encer ditambahkan
ke dalam tabung berisi logam Al dan serbuk Mg, kemudian didiamkan selama 5
menit. Hal tersebut ternyata didapatkan Al tidak mengeluarkan gelembung gas
sedangkan Mg mengeluarkan gelembung gas sehingga larutannya menjadi putih
keruh. Penambahan HCl berfungsi untuk mengetahui kereaktifan dari Al dan Mg.
Selanjutnya tabung berisi Al dan HCl encer dipanaskan untuk melihat reaksi yang
terjadi. Fungsi dari pemanasan yaitu untuk mempercepat reaksi pada zat. Adapun
persamaan rekasi yang terjadi yaitu 2Al + 6HCl = 2AlCl3 + 3H2, dan Mg + 2HCl
MgCl2 + H2.
6. KESIMPULAN
Aluminium pada percobaan kali ini memiliki warna yang putih dengan sifat yang
tahan akan korosi. Hal tersebut dibuktikan dengan terbentuknya lapisan luar atau
lapisan oksida setelah ditetesi oleh larutan HgCl2. Selain itu aluminium bersifat
amfoter yang berarti bisa bereaksi dengan asam maupun basa. Lalu untuk
senyawa yang dihasilkan oleh suatu reaksi aluminium yaitu ada AlCl3 dan
Al(OH)3.
DAFTAR PUSAKA
Ismail Sastrowijoyo. (2013). Unsur Kimia Periode ke 3. [online],
https://www.slideshare.net/IsmailSastrowijoyo/unsur-kimia-periode-ke-3 ,
diakses pada tanggal 23 Agustus 2021.
Ilmu kimia. (2020). Pengertian Aluminium, Jenis, Sifat, Manfaat, dan Rumusnya.
[online] https://www.pakarkimia.com/pengertian-aluminium/, diakses pada
tanggal 25 Agustus 2021.
Farisa Mukti. (2020). Sifat aluminium- pengertian, sifat hingga kelebihannya.
[online], https://wira.co.id/sifat-aluminium/, diakses pada tanggal 25 Agustus
2021.
Abdilah, Adi. (2016). Aluminium Si Kuat dan Awet. Mirnaw: Jakarta.
Rointo Firnandus Berutu. (2017). Proses Pemurnian Aluminium. [online]
https://www.scribd.com/document/350307521/Proses-Pemurnian-Aluminium,
diakses pada tanggal 27 Agustus 2021.
Shintra Devitri, Ayu Rizki Nanda, Raudhah (2014) Makalah Kimia Anorganik II
Logam Aluminium. Makalah. FGIP Universitas Jambi: Jambi.
Tatangsma. (2021). Apa Pengertian Senyawa Amfoter. [online]
https://tatangsma.com/apa-pengertian-senyawa-amfoter.html, diakses pada
tanggal 28 Agustus 2021
Vogel. (1985). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro
Bagian I Edisi Kelima. PT. Kalman Media Pustaka: Jakarta.
Cotton, F. Albnert., dan Wilkinson, Geoffrey. (1989). Kimia Anorganik Dasar.
UI Press: Jakarta.
Kitti, Sura. (2010). Kimia Itu Asyik XII. PT Kandel: Tangerang.
LAMPIRAN
A. SKEMA KERJA
LANGKAH 1
--- dimasukkan
Amati
-dipanaskan
Hasil
LANGKAH 2
--- dimasukkan
Amati
-tidak bereaksi
-dipanaskan
Hasil
LANGKAH 3
Logam Al
-dimasukkan
-ditambahkan 5 mL HgCl2
Gelas piala 50 ml
-diamkan 10 menit
logam Al dikeluarkan dari gelas -
-logam Al dimasukkan
Cawan arloji
-dikeringkan di udara terbuka
Diamati -
Hasil
LANGKAH 4
4 tabung reaksi
Dicek pH masing-masing
B. BUKTI REFERENSI
C. JAWABAN PERTANYAAN
1. Aluminium dan magnesium dapat bereaksi dengan HCl encer karena sesuai
data potensial elektrode logam Al dan Mg berada disebelah kiri H, dan yang lebih
cepat bereaksi yaitu logam Mg.
2. Aluminium dan magnesium dapat bereaksi dengan natrium hidroksida
membentuk senyawa Al(OH)3 dan Mg(OH)2.
3. Panci aluminium tidak boleh dicuci dengan natrium karbonat karena logam
aluminium dapat larut atau bereaksi dengan basa membentuk AlO2-, gas H2, dan
CO2.
4. Logam aluminium setelah ditaburi larutan merkuri(II) klorida logamnya akan
terkelupas, hal itu disebabkan karena HgCl2 bisa melepas oksida pada aluminium.
5. Al2O3 mudah terbentuk karena lapisan tipis yang dengan cepat menutupi
permukaan aluminium, sehingga dapat melindungi aluminium dari oksida lanjut
dan aluminium juga stabil karena sulit bereaksi dengan udara yang ada
disekitarnya serta sulit bereaksi dengan asam atau basa encer dan asam pekat.
6. Aluminium tidak mengalami korosi karena reaksi antara logam aluminium
dengan oksigen membentuk lapisan nonpori dan membungkus permukaan logam
hingga tidak terjadi reaksi lanjut.
7. Perbedaan antara larutan Al3+ dengan Mg2+ yang ditambah dengan larutan
natrium hidroksida berlebih yaitu terletak pada pH nya yang mana pH larutan
Al3+ yaitu 5 dan pH larutan Mg2+ yaitu 12.
8. Larutan yang lebih asam yaitu larutan Al3+ karena mempunyai pH 5.
9. Aluminium klorida anhidrat lebih stabil saat pemanasan, karena tidak mencair
dan terbentuk gas aluminium oksida anhidrat.
10. Magnesium sedikit lebih ringan dibandingkan dengan aluminium, kemudian
warna magnesium tampak abu-abu putih sedangkan aluminium perak abu-abu.