Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA UNSUR

PERCOBAAN
ALKALI TANAH

DISUSUN OLEH :
NAMA : REVATIAN AHNAF HIBBANULLAH
NIM : K1A021067
KELAS :A
ASISTEN : M HABIBULLAH GALIH TRI AJI

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2021
PERCOBAAN ALKALI TANAH
1. TUJUAN
Diharapkan mampu mengetahui sifat-sifat logam alkali beserta senyawanya
2. LATAR BELAKANG
Unsur-unsur golongan IIA disebut juga alkali tanah sebab unsur-unsur
tersebut bersifat basa dan banyak ditemukan dalam mineral tanah. Alkali tanah
merupakan logam yang rekatif. Namun logam alkali tanah kurang reaktif
ketimbang alkali tanah satu periode. Alkali tanah merupakan logam golongan IIA
yang memiliki 2 elektron valiensi. Adapun unsur-unsur alkali tanah adalah
berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan
radium (Ra) Unsur-unsur Alkali tanah sering dijumpai dalam jumlah yang banyak,
kecuali stronsium dan radium.
Maka berdasarkan latar belakang tersebut, akan dilakukan percobaan terhadap
alkali tanah untuk membuktikan sifat-sifat yang terdapat pada logam alkali tanah
dan senyawanya.
3. TINJAUAN PUSTAKA
Logam-logam alkali tanah adalah logam yang memiliki warna putih
keperakan, berkilau, relatif lebih keras, dan lebih tinggi titik lelehnya
dibandingkan dengan logam alkali. Hal tersebut, menyebabkan logam alkali akan
semakin meningkat kekuatan ikatan logamnya. Pada logam alkali jari-jari
atomnya lebih kecil dari pada jari-jari atom pada unsur alkali yang seperioda.
Selain itu, jari-jari ion unsur alkali tanah lebih kecil dari pada jari-jari ion unsur
alkali. Ion alkali tanah biasanya dapat dihasilkan dengan sebuah peristiwa
pelepasan dua elektron terluar, maka pengaruh muatan positif inti terhadap jari-
jari ion lebih efektif dari pada unsur alkali (Fitri, 2019).
Unsur logam alkali tanah dalam satu golongan dari atas ke bawah (unsur Be
ke Ba), jari-jari atomnya akan bertambah besar sehingga energi ionisasi dan
keelektronegatifan akan berkurang. Hal ini berarti untuk logam alkali tanah dari
atas ke bawah kecenderungan untuk melepas elektronnya dalam membentuk
senyawa ion semakin besar, sehingga kereaktifan logam alkali tanah dari atas ke
bawah semakin meningkat. Senyawa dari logam alkali tanah bagian bawah
(kalsium, stronsium, dan barium) berbentuk senyawa ion. Senyawa dari
magnesium dan berilium bersifat kovalen. Selain itu, potensial reduksi standar
logam alkali tanah dari atas ke bawah semakin berkurang sehingga sifat
reduktornya semakin bertambah. Namun, terjadi sedikit penyimpangan yaitu
sangat kecilnya potensial reduksi standar pada berilium (Sarosa, 2010).
Konfigurasi elektron valensi logam alkali tanah adalah ns2. Atom logam
alkali tanah juga cenderung mudah melepaskan sepasang elektron membentuk ion
bermuatan +2 dengan konfigurasi elektron stabil gas mulia. Namun, energi
ionisasinya lebih tinggi dibanding logam alkali. Dikarenakan jari-jari atomnya
lebih kecil dan elektron valensinya lebih banyak maka energi ionisasinya pun
lebih tinggi dibanding logam alkali. Secara umum, keteraturan sifat dari Be ke Ba,
yaitu: energi ionisasi berkurang, keelektronegatifannya juga berkurang, dan
jari-jari atom bertambah (Nirwan,2021).
Kelimpahan logam alkali tanah di alam sangat beragam, diantaranya yang
pertama adalah Berilium sebagai beril (Be3Al2Si6O18), dan fenakit (Be2SiO4).
Kedua ada Magnesium sebagai dolomit (MgCO3.CaCO3), magnesit (MgCO3),
kieserit (MgSO4.H2O), karnalit (KCl.MgCL2.6H2O), krisotil (Mg3(OH)4Si2O5)
(asbestos), dan mika K+[Mg3(OH)2(AlSi3O10]-. Ketiga terdapat Kalsium
sebagai batu kapur (CaCO3), gips (CaSO4.2H2O), fluoroapatit
{3(Ca3(PO4)2.CaF2}, fluorit (CaF2). Keempat adalah Stronsium sebagai selestit
(SrSO4) dan stronsianit (SrCO3). Yang kelima ialah Barium sebagai barit (BaSO4)
dan witerit (BaCO3). Sedangkan Radium hanya sedikit terdapat di alam dan
merupakan peluruhan dari pitchblende atau uraninite (U3O8).
Adapun kegunaaan logam alkali tanah dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
Berilium (Be) digunakan untuk mencegah korosi logam, membuat alloy tembaga
dan nikel dengan kekuatan yang tinggi, campuran bahan-bahan bagian pesawat
supersonic. Magnesium(Mg), sitrat digunakan sebagai bahan obat-obatan dan
minuman bersoda, MgSO4 dan MgO digunakan pada pembuatan kosmetik, kertas,
obat cuci perut, dan konstruksi bangunan karena ringan. Kalsium (Ca), digunakan
sebagai katalis, mengendalikan kadar karbon grafitik pada peleburan besi, sebagai
deoxidizer dalam pembuatan berbagai baja, paduan yang digunakan dalam
produksi aluminium, berilium, tembaga, timah, timbal, dan magnesium.
Stronsium (Sr), memiliki penggunaan mirip dengan kalsium dan barium, tetapi
jarang digunakan karena biaya produksi yang tinggi. Barium (Ba), digunakan
dalam pengeboran sumur minyak dan gas. Juga digunakan dalam industri kaca.
Radium (Ra), digunakan dalam cat yang dapat bercahaya, switch pesawat, jam,
panel nuklir, dan instrumen cepat.
4. METODOLOGI PERCOBAAN
4.1 Alat
Tabung reaksi, gelas kimia, pembakar Bunsen, pipa bengkok.
4.2 Bahan
Kertas saring universal logam kalsium (Ca), serbuk magnesium (Mg),
magnesium oksida (MgO), magnesium hidroksida (Mg(OH)2), kalisum
hidroksida (Ca(OH)2), barium hidroksida (Ba(OH)2), magnesium karbonat
(MgCO3), kalsium karbonat (CaCO3), barium karbonat (BaCO3), magnesium
klorida (MgCl2), air kapur.
4.3 Prosedur Kerja
Langkah 1
1. Logam Ca dimasukkan ke dalam 2 tabung reaksi yang berbeda secara
kualitatif
2. Logam Mg dimasukkan ke dalam 2 tabung reaksi yang berbeda secara
kualitatif
3. Aquadest yang sudah disesuaikan dengan temperatur ruangan
dituangkan ke dalam 2 tabung reaksi yang sudah terisi oleh logam Ca
dan Mg.
4. 2 tabung reaksi berisi logam Mg dan Ca yang tersisa diisi oleh
aquadest mendidih
5. Diamati apa yang terjadi
Langkah 2
1. Sebanyak 0.1g MgO, 0.1g Mg(OH)2, 0.1g Ca(OH)2, 0.1g Ba(OH)2
dimasukkan ke dalam 4 tabung reaksi yang berbeda.
2. Masing-masing tabung ditambahkan 5 mL aquadest
3. Kemudian setelah itu masing-masing tabung dikocok
4. Kertas PH Universal digunakan pada masing-masing tabung
5. PH dari masing-masing tabung diamati lalu dibandingkan
Langkah 3
1. Sebanyak 2 mL Ba2+ 0.1 M dituangkan ke dalam 3 tabung reaksi yang
berbeda
2. Sebanyak 2 mL Mg2+ 0.1 M dituangkan ke dalam 3 tabung reaksi yang
berbeda
3. Sebanyak 2 mL Ca2+ 0.1 M dituangkan ke dalam 3 tabung reaksi yang
berbeda
4. 2 mL NaOH 0.1 M dituangkan ke dalam tabung reaksi 1, 2, dan 3
yang berisi Ba2+, Ca2+, dan Mg2+
5. 2 mL SO42- 0.1 M dituangkan ke dalam tabung reaksi 1, 2, dan 3 yang
berisi Ba2+, Ca2+, dan Mg2+ yang lain
6. 2 mL CO32- 0.1 M dituangkan ke dalam tabung reaksi 1, 2, dan 3 yang
berisi Ba2+, Ca2+, dan Mg2+ yang terakhir.
7. Lalu dibandingkan tingkat kelarutannya
Langkah 4
1. Sebanyak 0.5 g MgCO3, 0.5 g CaCO3, dan 0.5 g BaCO3 dimasukkan
ke dalam 3 tabung reaksi yang berbeda
2. 2 mL air kapur masing-masing dimasukkan ke dalam 3 tabung reaksi
yang berbeda
3. Mulut tabung reaksi ditutup dengan karet silikon dan plastik wrapping
4. Pipa bengkok dipasangkan untuk menghubungkan kedua tabung
reaksi berisi padatan dan air kapur
5. Kedua tabung reaksi diletakkan pada statip
6. Tabung berisi padatan dipanaskan oleh tabung spirtus
7. Kecepatan waktu pembentukan gelembung diukur menggunakan
stopwatch dan diamati pula tingkat kekeruhan air kapur
8. Diamati apa yang terjadi pada air kapur
9. Langkah yang sama diulangi menggunalkan padatan CaCO3 dan
BaCO3. Air kapur yang digunakan pun turut diganti.

4.4 Skema Kerja


(Terlampir)
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Data pengamatan
Persamaan reaksi kimia dan pengamatan untuk percobaan 1
Persamaan reaksi Pengamatan
Mg + H2O = Mg(OH)2-(aq) + H2+(g) -Pada air biasa = tidak bereaksi
-Pada air mendidih = reaksinya cepat,
bergelembung, dan sedikit larut
-Pada air biasa = tidak berreaksi
Ca + H2O = Ca(OH)2-(aq) + H2+(g) -Pada air mendidih = reaksinya cepat,
bergelembung, dan larut
Persamaan reaksi dan PH larutan untuk percobaan 2
Persamaan reaksi PH
MgO + H2O = Mg(OH)2 5
Mg(OH)2 + H2O = Mg2+(aq) + 3OH-(aq) + H+ 3
Ca(OH)2 + H2O = Ca2+(aq) + 3OH-(aq) + H+ 12
Ba(OH)2 + H2O = Ba2+(aq) + 3OH-(aq) + H+ 15
Kelarutan senyawa alkali tanah dalam air, sulfat, dan karbonat
Senyawa OH- SO4- CO32-
Mg2+ Putih(+) Bening(+++) Bening keruh (++)
Ca2+ Bening keruh(++) Bening keruh(++) Bening keruh(++)
Ba2+ Bening(+++) Putih keruh(+) Putih(+)

Persamaan reaksi dan hasil pengamatan yang ditandai dengan timbulnya gas serta
kekeruhan air kapur pada percobaan 4
Persamaan reaksi Timbulnya gas Kekeruhan air kapur
MgCO3 Mg2+ + CO32- Sedikit Mengendap
CaCO3 Ca2+ + CO32- Tidak ada gas Keruh
BaCO3 Ca2+ + CO32-
5.2 Pembahasan
Percobaan pertama bertujuan untuk megetahui dan juga memahami keraktifan
logam Ca dan Mg jika ditambahkan dengan aquadest. Logam Ca dan Mg yang
sudah disiapkan mula-mula dimasukkan ke dalam masing-masing 2 tabung reaksi
yang berbeda secara kualitatif. Kemudian tabung 1 dan 2 yang sudah berisi
masing-masing logam Ca dan Mg diisi oleh aquadest dengan temperatur suhu
ruangan. Ternyata dari percobaan tersebut diketahui bahwa Ca dan Mg tidak
terlihat adanya reaksi ataupun logam tresebut larut ke dalam aqudaest tersebut.
Lalu, aquadest yang mendidih ditambahkan ke dalam tabung ke 3 dan 4 yang
mana telah diisi oleh masing-masing logam Ca dan Mg. Penambahan tersebut
digunakan untuk mengetahui apakah logam Ca dan Mg akan bereaksi terhadap
aquadest mendidih. Maka setelah pencampuran tersebut diamati, diketahui bahwa
ternyata logam Ca dan Mg bereaksi. Logam Ca larut dan menghasilkan
gelembung, sedangkan logam Mg sedikit larut dan mengeluarkan sedikit
gelembung. Adapun persamaan reaksi yang diperoleh dari logam tersebut adalah :
Ca + 2H2O = Ca(OH)2 + H2 dan Mg + 2H2O = Mg(OH)2 + H2

Gambar 5.1 logam Ca + H2O dan Mg + H2O

Berdasarkan persamaan reaksi di atas kalsium menguraikan air dengan


membentuk kalsium hidroksida dan hidrogen (Vogel, 1985). Selain itu ternyata
hasil dari percobaan di atas sesuai dengan referensi yang menyatakan bahwa
logam magnesium jika dicampurkan air dengan suhu ruangan akan lambat untuk
larut sedangkan jika direaksikan dengan air panas maka akan lebih cepat bereaksi
sehingga bisa disimpulkan bahwa logam kalsium lebih cepat bereaksi/larut
dibandingkan dengan logam magnesium. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kereaktifan logam alkali tanah cenderung meningkat dari Be ke Ra. Peningkatan
kereaktifan logam alkali tanah dari Be ke Ra dapat dijelaskan dari keteraturan
sifat jari-jari atom dan keelektronegatifannya. Nilai jari-jari atom yang bertambah
dari Be ke Ra menunjukkan elektron valensi terikat semakin lemah ke inti dan
nilai energi ionisasi yang berkurang dari Be ke Ra menunjukkan semakin mudah
bagi logam alkali tanah untuk melepaskan elektron valensinya (Fitri, 2019).

Percobaan kedua bertujuan untuk mengetahui urutan kebasaan logam alkali


tanah. Mula-mula Sebanyak 0.1g MgO, 0.1g Mg(OH)2, 0.1g Ca(OH)2, 0.1g
Ba(OH)2 dimasukkan ke dalam 4 tabung reaksi yang berbeda-beda. Kemudian
setelah itu 5 mL aquadest ditambahkan ke dalam masing-masing tabung reaksi
dan dikocok. Lalu setiap tabung yang telah dikocok, kemudian dites pH
larutannya menggunakan kertas pH universal. Dari tes tersebut menghasilkan
berbagai macam pH dari masing-masing senyawa. Hasilya yaitu MgO
menghasilkan pH sebesar 5, senyawa Mg(OH)2 menghasilkan pH sebesar 3,
Ca(OH)2 sebesar 12, dan Ba(OH)2 menghasilkan pH sebesar 14. Adapun
persamaan reaksi yang diperoleh yaitu : MgO + H2O Mg(OH)2, Mg(OH)2 + H2O
Mg2+ + 3OH- + H+, Ca(OH)2 + H2O Ca2+ + 3OH- + H+, dan Ba(OH)2 + H2O Ba2+
+ 3OH- + H+.

Gambar 5.2 hasil tes pH Mg(OH)2 dan MgO


Gambar 5.3 hasil tes pH Ca(OH)2 dan Ba(OH)2

Berdasarkan dari percobaan di atas ternyata sesuai dengan referensi yang


menyatakan bahwa magnesium oksida relatif inert, tetapi oksida-oksida lainnya
bereaksi dengan H2O sambil mengeluarkan panas sehingga menghasilkan
magnesium hidroksida yang bersifat sebagai basa lemah. Lalu untuk magnesium
hidroksida tidak larut dalam air dan dapat diendapkan dari larutan Mg2+ yang
merupakan basa lebih lemah dari pada hidroksida-hidroksida unsur Ca sampai Ra
(Cotton, 1989). Selain itu, sifat basa dari Mg(OH)2 ke Ba(OH)2 semakin kuat.
Hal ini berkaitan dengan kelarutan basa dalam air dari Be(OH)2 ke Ba(OH)2 yang
semakin besar. Semakin banyak basa yang terlarut, kemungkinan ionisasi
membentu OH semakin besar sehingga basa semakin kuat serta di dalam air
senyawa basa Mg(OH)2 bersifat sukar larut, Ca(OH)2 sedikit larut, Sr(OH)2 dan
Ba(OH)2 mudah larut (Sutresna, 2007).

Percobaan ketiga bertujuan untuk untuk mengetahui kelarutan senyawa logam


alkali tanah dalam larutan NaOH, SO42-, dan CO32-. Percobaan ini mula-mula
dilakukan dengan cara 3 tabung reaksi diisi dengan masing-masing 2 mL Ba2+ 0,1
M. Lalu 3 tabung reaksi yang lain diisi dengan masing-masing 2 mL Mg2+ 0,1 M.
Kemudian disiapkan juga 3 tabung reaksi lagi untuk diisi oleh masing-masing 2
mL CA2+ 0,1 M. Lalu, ambil satu tabung dari masing-masing cairan Ba2+, Mg2+,
dan Ca2+ kemudian ditambahkan ke dalam 3 tabung tersebut masing-masing 2 mL
NaOH 0,1 M. Ternyata setelah diamati tabung pertama yang berisi Ba2+ dan
NaOH menghasilkan larutan yang larut sehingga tidak memiliki endapan.
Sedangkan tabung kedua yang berisi Mg2+ dan NaOH menghasilkan larutan yang
sukar larut sehingga sedikit keruh. Adapun tabung ketiga yang berisi Ca2+ dan
NaOH menghasilkan larutan yang sedikit larut sehingga memiliki sedikit
endapan. Dan persamaan reaksi yang terjadi pada ketiga tabung tersebut yaitu :
Ba2+ + 2NaOH = Ba(OH)2 + 2Na+, Mg2+ + 2NaOH = Mg(OH)2 + 2Na+, Ca2+ +
2NaOH = Ca(OH)2 + 2Na+
Berdasarkan percobaan larutan di atas yang direaksikan dengan larutan NaOH
ternyata sesuai dengan referensi yang menyatakan nilai Ksp suatu larutan akan
mempengaruhi tingkat kelarutannya. Semakin besar nilai Ksp maka semakin besar
pula kelarutannya karena zat itu akan mudah larut jika nilai Ksp besar dan seiring
bertambahnya nomor atom (Sutresna, 2007).
Langkah berikutnya yaitu ambil satu tabung lain dari masing-masing cairan
Ba2+, Mg2+, dan Ca2+ kemudian ditambahkan ke dalam 3 tabung tersebut
masing-masing 2 mL SO42- 0,1 M. Kemudian setelah diamati tabung pertama
yang berisi Ba2+ dan SO42- menghasilkan larutan yang sukar larut sehingga
memiliki endapan putih. Sedangkan tabung kedua yang berisi Mg2+ dan SO42-
menghasilkan larutan yang mudah larut sehingga tidak ada endapan. Adapaun
tabung ketiga yang berisi Ca2+ dan SO42+ menghasilkan larutan yang sedikit larut
sehingga memiliki sedikit endapan. Dan persamaan reaksi yang terjadi pada
ketiga tabung tersebut yaitu : Ba2+ + SO42- = BaSO4, Mg2+ + SO42- = MgSO4, Ca2+
+ SO42- = CaSO4.
Berdasarkan hasil percobaan di atas ternyata sesuai dengan referensi yang
menyatakan bahwa dari magnesium ke barium kelarutannya semakin kecil yang
berarti semakin sukar untuk larut. Hal tersebut dikarenakan nilai Ksp dari
magnesium ke barium semakin kecil sehingga akan mempengaruhi suatu
kelarutan pada zat (Sutresna, 2007).
Langkah berikutnya yaitu ambil satu tabung lain yang tersisa dari
masing-masing cairan Ba2+, Mg2+, dan Ca2+ kemudian ditambahkan ke dalam 3
tabung tersebut masing-masing 2 mL CO32- 0,1 M. Kemudian setelah diamati
tabung pertama yang berisi Ba2+ dan CO32-- menghasilkan larutan yang sukar larut
sehingga memiliki endapan putih. Sedangkan tabung kedua yang berisi Mg2+ dan
CO32-- menghasilkan larutan yang sedikit larut dan sedikit keruh. Adapaun tabung
ketiga yang berisi Ca2+ dan CO32- menghasilkan larutan yang sedikit larut
sehingga memiliki sedikit endapan. Dan reaksi persamaan yang terjadi pada
ketiga tabung terakhir adalah Ba2+ + CO32- = BaCO3,Mg2+ + CO32- = MgCO3,
Ca2+ + CO32- = CaCO3.
Berdasarkan percobaan di atas ternyata tidak sesuai dengan referensi yang
menyatakan bahwa nilai Ksp dari magnesium sampai barium akan semakin besar
sehingga barium akan lebih mudah larut dari pada zat sebelumnya (Sarosa, 2010).
Hal tersebut bisa dikarenakan kurang sterilnya alat yang digunakan sehingga zat
pengotor lainnya akan bercampur.

Gambar 5.4 Hasil senyawa logam alkali tanah yang ditambahkan


dengan larutan NaOH, SO42-, dan CO32-

Percobaan keempat bertujuan untuk mengetahui kereaktifan larutan MgCO3,


CaCO3, dan BaCO3 ditandai dengan timbulnya gas dan kekeruhan air kapur.
Percobaan ini dilakukan dengan cara dimasukkannya 0,5g MgCO3, 0,5gCaCO3,
dan 0,5g BaCO3 ke dalam 3 tabung reaksi yang berbeda. Kemudian 2 mL air
kapur masing-masing dimasukkan ke dalam 3 tabung reaksi yang berbeda. Lalu,
mulut tabung reaksi ditutup rapat dengan karet silikon dan plastik wraping.
Setelah itu baru dipasangkan pipa bengkok untuk menghubungkan kedua tabung
reaksi berisi padatan dan air kapur kedua tabung reaksi diletakkan pada statip.
Selanjutnya tabung yang berisi padatan dipanaskan oleh pembakar spirtus,
kemudian stopwatch dijalankan untuk mengukur kecepatan waktu
pembentukkan gelembung dan diamati tingkat kekeruhan kapur serta langkah
yang sama diulangi dengan menggunakan padatan CaCO3, dan BaCO3. Setiap
mengganti padatan, air kapur yang digunakan diganti. Adapun persamaan reaksi
yang terjadi yaitu : MgCO3 = Mg2+ + CO32-, CaCO3 = Ca2+ + CO32-, BaCO3 =
Ba2+ + CO32-.

Gambar 5.5 dan 5.6 memperlihatkan perbedaan timbulnya gas dan kekeruhan air
kapur

Berdasarkan percobaan di atas ternyata larutan MgCO3 pada detik ke 29


menghasilkan gelembung sehingga menyebabkan air kapur menjadi agak keruh
(++). Kecepatan timbulnya gas dan tingkat kekeruhan ternyata menunjukkan sifat
kestabilan termal logam. Semakin lama suatu senyawa terurai oleh panas, maka
timbulnya gas akan semakin stabil. Sifat yang tidak dimiliki oleh alkali tanah
adalah ketidakmantapannya dalam karbonat pada suhu tinggi atau kestabilan
termal kurang. Sehingga bisa disimpulkan bahwa nilai kestabilan termal dalam
alkali tanah bisa diurutkan dari BaCO3 > MgCO3 > CaCO3 atau semakin ke
bawah kestabilan termal pada logam alkali tanah akan semakin besar.

6. KESIMPULAN
Alkali tanah merupakan suatu logam yang memiliki kereaktifan tinggi jika
diurutkan dari Be ke Ra. Hal tersebut bisa dijelaskan dari suatu keteraturan sifat
jari-jari atom dan keelektronegatifannya. Nilai jari-jari atom yang bertambah dari
Be ke Ra menunjukkan elektron valensi terikat semakin lemah ke inti dan nilai
energi ionisasi yang berkurang dari Be ke Ra menunjukkan semakin mudah bagi
logam alkali tanah untuk melepaskan elektron valensinya. Lalu, jika semakin
besar nilai Ksp maka semakin besar pula kelarutannya karena zat tersebut akan
mudah larut apabila nilai Ksp besar dan seiring bertambahnya nomor atom. Selain
itu, sifat basa suatu senyawa alkali tanah dari Mg(OH)2 ke Ba(OH)2 ternyata
semakin kuat dan nilai kestabilan termal dalam alkali tanah bisa diurutkan dari
BaCO3 > MgCO3 > CaCO3 atau semakin ke bawah kestabilan termal pada logam
alkali tanah akan semakin besar.

DAFTAR PUSAKA
Fitri, Zarlaida. (2019). Kimia Unsur Golongan Utama. Syiah Kuala University
Press: Aceh.
M.Mahardika Rafi’Setiko. (2020). Pengertian Alkali Tanah dan Senyawanya.
[online], https://edura.id/blog/kimia/alkali-tanah/, Diakses pada tanggal 23
Agustus 2021.
Syamsidar.(2013). Dasar Reaksi Kimia Anorganik. Alauddin university press:
Makassar.
Nirwan Susianto. (2021). Logam Alkali dan Alkali Tanah. [online],
https://www.studiobelajar.com/logam-alkali-dan-alkali-tanah/, diakses pada
tanggal 24 Agustus 2021.
Retnowati, Priscilla. (2006). SeribuPena Kimia SMA Kelas XII Jilid 3. Erlangga:
Jakarta.
Sarosa, Wirawan J. (2010). Super Kimia SMA. PT Wahyumedia: Jakarta.
Materikimia. (2018). Kegunaan Alkali dan Alkali Tanah dalam Kehidupan
Sehari-hari. [online],
https://materikimia.com/kegunaan-alkali-dan-alkali-tanah-dalam-kehidupan-s
ehari-hari/, diakses pada tanggal 27 Agustus 2021.
Tantri Ambarsari. (2020). Modul Pembelajaran SMA Kimia Kelas XII.
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal PAUD,
Dikdas dan Dikmen Direktorat Sekolah Menengah Atas.
Vogel. (1985). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro
Bagian I Edisi Kelima. PT. Kalman Media Pustaka: Jakarta.
Sutresna, Nana. (2007). Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas XII SMA/MA IPA.
Grafindo: Bandung.
LAMPIRAN
A. SKEMA KERJA
LANGKAH 1
Logam Ca Logam Mg

dimasukkan dimasukkan
ke dalam ke dalam
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4
dimasukkan dimasukkan
-aquadest biasa- -aquadest mendidih-

Hasil

LANGKAH 2
0.1g MgO 0.1g Mg(OH)2 0.1g Ca(OH)2 0.1g Ba(OH)2

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4

- masing-masing tabung ditambahkan


5mL aquadest
lalu masing-masing tabung dikocok -

Kertas pH universal
-pH masing-masing dicek
lalu diamati dan dibandingkan --
Hasil
LANGKAH 3
2 mL Ba2+ 0,1 M
dimasukkan ke dalam dimasukkan ke dalam

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3


diisi oleh diisi oleh

2 mL NaOH 0,1 M 2 mL SO42- 0,1 M 2 mL CO32- 0,1 M

dites pH dites pH

Hasil
Diulang percobaannya dengan 2 mL Mg2+ 0,1 M dan 2 mL Ca2+ 0,1 M

LANGKAH 4
0.5 g MgCO3
- dimasukkan ke dalam 3 tabung berbeda
- dimasukkan 2 mL air kapur ke dalam 3 tabung rekasi berbeda
- ditutup mulut tabung reaksi dengan karet silikon dan plastik
wrapping
- dipasangkan pipa bengkok
- dipanaskan tabung berisi padatan dengan pembakar spirtus
- dijalankan stopwatch
- diamati tingkat kekeruhan air kapur
- diulangi dengan padatan CaCO3 dan BaCO3, dan air kapur
diganti
Hasil
B. BUKTI REFERENSI
C. JAWABAN PERTANYAAN
1. Bandingkan kereaktifan logam magnesium dengan kalsium dalam air. Jelaskan!
Jawab: Logam kalsium lebih reaktif dibandingkan dengan logam magnesium di
dalam air. Kereaktifannya ditunjukkan dengan munculnya gelembung-gelembung
pada tabung Ca terlebih dahulu. Hal tersebut terjadi karena Ca cenderung lebih
banyak melepas elektron sehingga lebih reaktif.
2. Apa jenis reaksi dari logam alkali dengan air?
Jawab: Mg+2H2O Mg(OH)2+H2+ Jenis reaksi yang terjadi adalah
pembentukan oksida yang bersifat eksotermik karena melepas H2 ke lingkungan.
3. Bagaimana sifat asam-basa larutan hidroksida alkali tanah?
Jawab: Kecenderungan dalam golongan alkali tanah yaitu dari atas ke bawah sifat
kebasaannya semakin kuat, sedangkan sifat keasamannya semakin lemah.
4. Apakah sifat asam-basa magnesium oksida sama dengan magnesium
hidroksida?
Jawab: tidak.
5. Bandingkan kelarutan senyawa hidroksida, sulfat, dan karbonat alkali tanah!
Jawab: Senyawa hidroksida pada Ba2+ dan Ca2+ larut, sedangkan pada Mg 2+
sukar larut. Senyawa sulfat pada Mg2+ dan Ba2+ larut, sedangkan pada Ca2+
sukar larut. Senyawa karbonat pada Mg2+ dan Ba2+ sedikit larut, sedangkan pada
Ca2+ sukar larut.
6. Tuliskan urutan kestabilan termal dari garam karbonat alkali tanah. Jelaskan!
Jawab: Urutan kestabilan termal garam karbonat adalah BaCO3>
CaCO3>MgCO3. Semakin tinggi kelarutan suatu garam karbonat, maka
kesetimbangan termal akan semakin tinggi.
7. Tuliskan urutan sifat kovalen dari garam klorida alkali tanah!
Jawab: Kovalen artinya ikatan unsur non logam dengan non logam. Sifat kovalen
alkali tanah semakin ke bawah dalam golongan maka sifat logam bertambah. Lalu,
semakin ke kanan dalam periode maka sifat logam akan berkurang.

Anda mungkin juga menyukai