Belerang
Belerang
Belerang
KIMIA UNSUR
PERCOBAAN
BELERANG
DISUSUN OLEH :
NAMA : REVATIAN AHNAF HIBBANULLAH
NIM : K1A021067
KELAS :A
ASISTEN : MARDIANA RIMBA UTAMI
4. METODOLOGI PERCOBAAN
4.1 Alat
Pembakar, penjepit tabung, tabung reaksi, gelas ukur, gelas kimia, gelas
arloji, corong, cawan penguapan
4.2 Bahan
paraffin, belerang, asbes, besi(II) sulfide, asam klorida, larutan timbal asetat,
asam sulfat, kalium dikromat, asam asetat, etanol, natrium sulfite, barium klorida,
air brom
4.3 Prosedur Kerja
Langkah 1
1. 0,1 g serbuk belerang dilarutkan dalam 1 mL CS2.
2. Larutan ini dituangkan ke kaca arloji,
3. Ditutup dengan kertas saring
4. Sebagian kecil permukaan dibiarkan terbuka dan CS2 menguap.
5. Diamati kristal yang terbentuk.
Langkah 2
1. 0,5 g belerang dileburkan dalam cawan penguapan.
2. Kemudian dipanaskan dan belerang cair jangan dibiarkan sampai
berubah warna menjadi coklat.
3. Pemanasan dihentikan jika seluruh belerang telah melebur
4. Dibiarkan sampai membeku
5. Diamati garis-garis kristal yang terbentuk.
Langkah 3
1. Serbuk belerang dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Dipanaskan perlahan-lahan
3. Kemudian diamati warna belerang dari meleleh sampai mendidih
4. Belerang dituangkan ke dalam gelas kimia yang berisi air sampai
terbentuk batang yang panjang dan tipis.
Langkah 4
1. Parafin, belerang dan asbes dicampurkan dalam tabung reaksi
2. Ditutup dengan kertas Pb-asetat
3. Kemudian tabung dipanaskan
4. Diamati yang terjadi
Langkah 5
1. Sekeping tembaga dicampurkan dengan 1 mL asam sulfat pekat dalam
tabung reaksi
2. Kemudian dipanaskan tetapi jangan sampai dibiarkan mendidih
3. Diamati reaksi yang terjadi.
Langkah 6
1. Masing-masing 2 mL H2SO4 dimasukkan ke dalam 2 tabung reaksi
yang berbeda.
2. Kemudian ditambahkan 2 mL asam asetat (CH3COOH) ke dalam
tabung A
3. Sedangkan tabung B ditambahkan dengan 2 mL alkohol
4. Kedua tabung direndam dengan air panas
5. Diamati reaksi yang terjadi
4.4 Skema Kerja
(Terlampir)
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Data pengamatan
Bentuk kristal dan warna senyawa pada percobaan 1-3
Percobaan Bentuk kristal Warna
1 Titik-titik(rombik) Kuning keputihan
2 Monoklin Kuning
3 Rombis Kuning keputihan
5.2 Pembahasan
Pada percobaan pertama bertujuan untuk mengetahui reaksi belerang terhadap
CS2. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah 0,1 g serbuk belerang
dilarutkan dalam 1 mL CS2. Larutan ini dituangkan ke kaca arloji kemudian
ditutup dengan kertas saring. Sebagian kecil permukaan dibiarkan terbuka dan
CS2 menguap. Diamati kristal yang terbentuk. Hasilnya kristal yang terbentuk
berwarna kuning dan berbentuk titik-titik rombik.
Gambar 3.1 belerang berubah menjadi padatan akibat perubahan suhu yang
drastis
Gambar 4.1 warna hitam dari kertas saring disebabkan oleh PbS
Gambar 5.1 tembaga yang larut dalam asam sulfat kemudian dibakar
menghasilkan larutan berwarna coklat kehitaman
Percobaan keenam dilakukan untuk menguji reaksi asam asetat dan etanol
terhadap asam sulfat. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah memasukkan
masing-masing 2 mL H2SO4 ke dalam 2 tabung reaksi yang berbeda. Kemudian
ditambahkan 2 mL asam asetat (CH3COOH) ke dalam tabung A. Sedangkan
tabung B ditambahkan dengan 2 mL alkohol. Kedua tabung direndam dengan air
panas. Diamati reaksi yang terjadi. Hasil yang terjadi yang bisa diamati adalah
warna larutan tidak berubah dan tetap bening ketika kedua tabung ditambahkan
H2SO4. Dan ketika kedua tabung dipanaskan bisa dilihat bahwa keduanya
menghasilkan gelembung gas akibat pemanasan.
Hasil
Langkah 2
1 g belerang
- dileburkan dalam cawan penguapan.
- Kemudian dipanaskan dan belerang cair jangan dibiarkan sampai
berubah warna menjadi coklat.
- Pemanasan dihentikan jika seluruh belerang telah melebur
- Dibiarkan sampai membeku
- Diamati garis-garis kristal yang terbentuk.
Hasil
Langkah 3
Serbuk belerang
- dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
- Dipanaskan perlahan-lahan
- Kemudian diamati warna belerang dari meleleh sampai mendidih
- Belerang dituangkan ke dalam gelas kimia yang berisi air sampai
terbentuk batang yang panjang dan tipis.
Hasil
Langkah 4
Parafin, belerang dan asbes
Hasil
Langkah 5
Sekeping tembaga
Hasil
Langkah 6
2 mL H2SO4
Hasil
B. BUKTI REFERENSI
C. JAWABAN PERTANYAAN
1. Jelaskan perubahan fisika dan struktur yang terjadi pada belerang yang
dipanaskan perlahan-lahan sampai mendidih!
Jawab : Pada suhu 119C, pembentukan cairan kuning muda, molekul seperti ini
mempunyai energi yang cukup, sehingga tidak berada dalam kedudukan yang
tetap disebabkan oleh gaya tarik-menarik antar molekul. Sedangkan pada suhu
1190C-2000C, makin kental dan bewarna merah menjadi merah tua pada struktur
belerang, lingkar s8 putus dan terbentuk rantai panjang atom s. rantai yang saling
melintang menghambat penglihatan.
2. Sebutkan bentuk alotrop belerang dan jelaskan perbedaannya
Jawab : belerang rhombik dan monoklin, perbedaannya belerang rhombik adalah
bentuk alotropik belerang yang paling stabil yang ada sebagai kristal oktahedral
belah ketupat sedangkan belerang monoklin ada selama prisma berbentuk jarum
panjang. tetapi, ini stabil hanya pada suhu antara 96◦C dan 119◦C.
3. Apa yang terjadi pada hydrogen sulfide yang dioksidasi. Jelaskan !
Jawab : hidrogen sulfida yang teroksidasi berubah menjadi sulfat menghasilkan
gas yang berbahaya
4. Sebutkan tiga sifat kimia dari asam sulfat dan berikan contohnya !
Jawab :
- mencapai kestabilan dengan menerima elektron
- Keelektronegativannya lebih rendah dari keelektronegativan oksigen, senyawa
ini menunjukkan derajat ion yang lebih rendah dan kenaikan derajat kekovalenan
ikatan dan akibatnya derajat ikatan hydrogennya menjadi lebih kecil
- Belerang mudah bereaksi dengan semua unsur kecuali emas, platinum dan gas
mulia
5. Bagaimana caranya menentukan ion sulfit dalam larutan yang mengandung ion
sulfat ?
Jawab : dengan cara menambahakn larutan asam yang lebih pekat agar bisa
menentukan ion sulfit dalam larutan yang mengandung ion sulfat